You are on page 1of 7

DASAR-DASAR KOMUNIKASI

Manusia adalah makhluk social yang hidup dan menjalankan seluruh


kehidupannya sebagai individu dalam kelompok social, kunitas, organisasi, maupun
masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia berinteraksi, membangun relasi
dan transaksi social dengan orang lain. Itulah sebabnya manusia tak dapat menghindari
komunikasi antarpersonal, komunikasi dalam kelompok, komunikasi dalam organisasi
dan public, dan komunikasi massa.
Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat
fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur schramm
menyebutnya bahwa komunikasi dan amsyarakt adalah dua kata kembar yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat
terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat
mengembangkan komunikasi.

Pengerttian Komunikasi
Kata komunikasi mengandung banyak arti, dari pengertian yang umum sampai
pada pengertian yang spesifik, seperti halnya komunikasi kesehatan. Pada bagian ini akan
diuraikan beberapa definisi komunikasi dari pengertian yang bersifat umum sampai pada
definisi yang spesifik.
Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari
bahasa latin, yaitu communication, yang akar katanya adalah communis, tetapi bukan
partai komunis dalam kegiatan politik. Arti communis disini adalah sama, dalam arti
sama makna, yaitu sama makna menganai suatu hal (Djamarah, S.B., 2004).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa komunikasi kesehatan merupakan
aplikasi dari konsep dan teori komunikasi dalam transaksi yang berlangsung antara
individu/kelompok terhadap isu-isu kesehatan.
“komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan
tiba pada saling pengertian yang mendalam”.

Tujuan Komunikasi
Upaya komunikasi yang dilakukan tentunya mempunyai tujuan tertentu.

Fungsi Komunikasi
Komunikasi berfungsi sebagai informasi, pendidikan dan untuk mendidik.
Komunikasi merupakan media untuk mentransformasikan ilmu dari pendidik kepada
peserta didik, informasi yang diberikan dapat berupa materi tertulis, penjelasan verbal di
kelas, atau demonstrasi keterampilan di area praktek.
MODEL-MODEL KOMUNIKASI

Menurut Littlejohn (1983:12) “In a broad sense the term model can apply to any
symbolic representation of asuhan antenatal thing, process, or idea: (dalam pengertian
luas pengertian model menunjuk pada setiap representasi symbolis dari suatu benda,
proses atau gagasan/ide.

Perbedaan antara teori dan model meurut Littlejohn dan Hawes (1993) adalah,
teori merupakan penjelasan (explanation), sedangkan model hanya merupakan
representasi (representation). Dengan demikian, model komunikasi dapat diartikan
sebagai representasi dari suatu peristiwa komunikasi. Melalui model komunikasi bias
dilihat factor-faktor yang terlibat dalam proses komunikasi. Akan tetapi, model tidak
berisikan penjelasan mengenai hubungan dan interaksi antara factor-faktor atau unsure-
unsur yang menjadi bagian dari model.

Model-Model Komunikasi
Model adalah suatu gambaran yang sistematis dan abstrak. Dimana
menggambarkan potensi-potensi tertentu yang berkaitan dengan berbagai aspek dari
sebuah proses.
Model komunikasi adalah representasi fenomena komunikasi dengan
menonjolkan unsure-unsur terpenting guna memahami suatu proses komunikasi.
Sebagaian ahli memaknai bahwa model adalah penyederhanaan teori yang disajikan
dalam bentuk gambar. Model pada hakikatnya adalah alat Bantu sehingga mempermudah
penjelasan fenomena komunikasi dengan mempresentasikan secara abstrak cirri-ciri yang
dianggap penting dan menghilangkan rincian yang tidak perlu.
JENIS, TINGKATAN, DAN
METODE KOMUNIKASI

1. Jenis Komunikasi
Ada dua jenis komunikasi, yaitu (Uripni, C. L, Sujianto, U, Indrawati, T.,
2033) :
a. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alat
sehingga komunikasi verbal ini sama artinya dengan komunikasi kebahasaan
dapat dijalin secara lisan dan tulisan.
b. Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa kial,
bahasa.

2. Tingkatan Komunikasi
a. Komunikasi Intrapersonal
komunikasi interpersonal adalah proses berpikir pada diri sendiri, keyakinan,
perasaan dan berbicara pada diri sendiri tentang kesehatan diri sendiri.
Komunikasi ini sangat penting terutama pada tenaga kesehatan sebagai role model
dalam perilaku hidup sehat.
b. Komunikasi Interpersonal
Adalah proses komunikasi langsung antara professional-profesional dan
profesiona klien. Komunikasi ini biasanya dalam bentuk dialog, meskipun kondisi
tertentu juga terjadi secara menolong.
c. Komunikasi Kelompok
komunikasi yang terjadi dengan melibatkan lebih dari tiga orang. Komunikasi ini
biasanya dalam bentuk diskusi dan saling mengenal. Komunikasi ini juga dapat
terjadi dengan sifat anggota kelompok yang relatif homogen. Misalnya
komunikasi dengan kelompok remaja, usia lanjut, pengajian ibu-ibu dan
sebagainya.
d. Komunikasi Publik
Adalah proses komunikasi yang dilakukan dihadapan orang banyak, baik secara
aktif maupun pasif.
e. Komunikasi organisasi
komunikasi yang terjadi dalam organisasi maupun antar organisasi yang dapat
bersifat formal maupun non formal. Komunikasi ini melibatkan komunikasi
intrapribadi, interpribadi, kelompok, kadang-kadang melibatkan komunikasi
publik.
f. Komunikasi Massa
komunikasi yang melibatkan jumlah komunikan yang banyak, terbesar dalam area
geografis yang luas, heterogen, namun punya perhatian dan minat terhadap isu
yang sama.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI,
RINTANGAN KOMUNIKASI DAN
CARA MENGATASINYA

1. Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi


a. Perkembangan
b. Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau
peristiwa. Persepsi ini dibentuk oleh pengharapan atau pengalaman.
c. Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi bidan
untuk menyadari nilai seseorang.
d. Latar belakang social budaya
e. Emosi
f. Jenis Kelamin. Menurut Tanned (1990) bahwa wanita dan laki-laki mempunyai
perbedaan gaya berkomunikasi.

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Komunikasi memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Hampir setiap saat kita
bertindak dan belajar dengan melalui komunikasi. Sebagian besar kegiatan komunikasi
berlangsung dalam situasi komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi
mempunyai berbagai macam manfaat. Melalui komunikasi antar pribadi kita dapat
mengenal diri kita sendiri dan orang lain, kita dapat mengetahui dunia luar, bias menjalin
hubungan yang lebih bermakna, bias memperoleh hiburan dan menghibur orang lain dan
sebagainya.

1. Pengertian
Untuk memahami definisi komunikasi antar pribadi ada tiga perspektif, yaitu :
1. Perspektif komponensial, yaitu melihat komunikasi antar pribadi dari komponen-
komponennya;
2. Perspektif pengembangan, yaitu melihat komunikasi antar pribadi dari proses
pengembangannya;
3. Perspektif relasional, yaitu melihat komunikasi antar pribadi dari hubungannya.

Josep A. Devito dalam bukunya “The interpersonal Communication Book”


mendefinisikan komunikasi antar pribadi adalah “proses pengiriman dan penerimaan
pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan
beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika”.

2. Tujuan Komunikasi antar Pribadi


- Mengenal diri sendiri dan orang lain
- Mengetahui dunia luar
KOMUNIKASI KELOMPOK

1. Pengertian

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang


dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan
sebagainya

2. Karakteristik Komunikasi Kelompok dan Klasifikasinya


Adapun karakteristik dari komunikasi kelompok, antara lain :
1. Komunikasi dalam komunikasi kelompok bersifat homogen
2. Dalam komunikasi kelompok terjadi kesempatan dalam melakukan tindakan pada
saat itu juga
3. Arus balik di dalam komunikasi kelompok terjadi secara langsung, karena
komunikator dapat mengetahui reaksi komunikasn pada saat komunikasi sedang
berlangsung.
4. Pesan yang diterima komunikan dapat bersifat rasional (terjadi pada komunikasi
kelompok kecil) dan bersifat emosional (terjadi pada komunikasi kelompok besar)
5. Komunikator masih dapat mengetahui dan mengenal komunikan meskipun
hubungan yang terjadi tidak erat seperti pada komunikasi inter personal.
6. Komunikasi kelompok akan menimbulkan konsekuensi bersama untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.

Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh anggota


kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan
enam format kelompok prespektif, yaitu : diskusi meja bundar, simposium, diskusi
panel, forum, kolokium dan prosedur parlementer.

KOMUNIKASI MASSA

Liliweri berpendapat, bahwa komunikasi massa sebenarnya sama seperti bentuk


komunikasi lainnya, dalam arti memiliki unsur-unsur seperti : sumber (orang), bidang
pengalaman, pesan, saluran, gangguan dan hambatan, efek, konteks maupun umpan balik.
Sekalipun berbagai pengertian komunikasi massa telah ditemukan oleh : pelbagai
kepustakaan, namun demikian secara umum komunikasi massa sebenarnya merupakan
prsoses yang melukiskan bagaimana komunikator secara professional menggunakan
teknologi sebagai dalam menyebarluaskan pengalamannya yang melampaui jarak untuk
mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak.

- Sifat-sifat Komunikasi Massa


a. Sifat komunikator
Sesuai dengan hakikatnya, di dalam sifat penggunaan media/saluran secara
professional dengan teknologi tinggi melalui usaha-usaha industri maka pemilikan
media massa bersifat lembaga, yayasan, organisasi usaha yang mempunyai
struktur dan penjelmaan tugas, fungsi-fungsi serta misi tertentu.

b. Sifat pesan
pesan komunikasi massa bersifat umum, universal tentang berbagai hal dari
berbagai tempat di muka bumi. Sementara itu, isi media massa adalah tentang
berbagai peristiwa apa saja yang patut diketahui oleh masyarakat umum.
KOMUNIKASI VERBAL

1. DEFINISI KOMUNIKASI VERBAL


Komunikasi menurutHovland, Janis, dan Kelly (1953 : 12) berarti sebuah proses
dimana seorang individu sebagai komunikator menyampaikan stimulan yang biasanya
verbal untuk mengubah perilaku orang lainnya. Komunikasi menurut, Wikipedia
Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, adalah suatu proses penyampaian
pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling
mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan
menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

Verbal adalah pernyataan lisan antar manusia lewat kata dan symbol umum yang
sudah disepakati antar individu, kelompok, bangsa dan Negara.

Jadi definisi komunikasi verbal; dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang


menggunakan kata-kata secara lisan dengan secara sadar dilakukan oleh manusia
untuk berhubungan dengan manusia lain.

KOMUNIKASI NON VERBAL

1. DEFENISI KOMUNIKASI NON VERBAL


Komunikasi non verbal yang terdiri dari kata non dan verbal, non artinya tidak,
sedangkan verbal artinya kata-kata. Jadi komunikasi non verbal dapat diartikan
komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata (kebalikan dari komunikasi verbal).
Dengan demikian maka dengan jalan ini kita lebih memudahkan memahami
komunikasi non verbal.

2. FUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL


Menurut Paul Ekman (1965)< fungsi komunikasi non verbal ada enam yang
berhubungan dengan komunikasi verbal. Keenam fungsi tersebut sebagai berikut :
- Repetisi dan pengulangan
- Kontradiksi atau berlawanan
- Subtitusi atau pengganti
- Komplemen (Pelengkap)
- Regulasi (Pengatur)
- Aksentuasi (Penekanan)

KOMUNIKASI ORGANISASI

1. Komunikasi Organisasi
Komunikasi merupakan sesuaut yang penting bagi kehidupan manusia. Komunikasi
dapat disamakan dengan oksigen atau sesuatu yang vital bagi kehidupan. Komunikasi
yang efektif penting bagi semua organisasi, oleh karena itu para komunikator dalam
organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan berkomunikasi.
Conrad dalam Tubbs dan Moss (2001) mengidentifikasikan tiga fungsi komunikasi
dalam organisasi. Fungsi-fungsi tersebut adalah :
1. Fungsi Perintah
Melalui komunikasi anggota organisasi diberikan kesempatan untuk
membicarakan, menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Dua
jenis komunikasi ang mendukung pelaksanaan fungsi ini adalah pengarahan dan
umpan balik, dan tujuannya adalah berhasil mempengaruhi anggota lain dalam
organisasi. Hasil fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota
yang saling bergantung dalam organisasi tersebut.

2. Fungsi Relasional
Melalui komunikasi anggota organisasi diberikan kesempatan untuk menciptakan
dan mempertahankan bisnis produktif dan hubungan personal dengan anggota
organisasi lain. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi kinerja pekerjaan
(jobperformance) dalam berbagai cara, misalnya : kepuasaan kerja, aliran
komunikasi ke bawah maupun ke atas dalam hirarki organisasional, dan tingkat
pelaksanaan perintah.
3. Fungsi Manajemen
Pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan sangat ambigu.
Misalnya : motivasi berganda muncul karena pilihan yang diambil akan
mempengaruhi rekan kerja dan organisasi, demikian juga diri sendiri; tujuan
organisasi tidak jelas, dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut
tidak jelas. Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi
ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat dalam organisasi.

A. Iklim Komunikasi Organisasi


Iklim komunikasi merupakan salah satu dimensi dalam suatu organisasi yang
dapat mempengaruhi tingkah laku organisasi yang dapat berimplikasi pada motivasi
kerja. Pace dan Faules (2001) menyatakan bahwa iklim komunikasi adalah persepsi
atas unsure-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi
dimana pengaruh tersebut kemudian didefinisikan, disepakati, dikembangkan dan
dikokohkan secara berkesinambungan melalui interaksi dengan anggota organisasi
lainnya. Pengaruh ini menghasilkan pedoman bagi keputusan-keputusan dan
tindakan-tindakan atau perilaku para pegawai yang bekerja di dalamnya, dan pesan-
pesan mengenai organisasi.

Iklim komunikasi adalah suasana komunikai yang diciptakan oleh pola


hubungan antara pribadi yang berlaku di situ. Secara umum dapat dikatakan bahwa
suasana komunikasi yang baik ialah suasana yang bersih dari prasangka-prasangka
yang subjektif, perasaan golongan atau kedaerahan. Suasana yang demikian akan
membantu efektifitas komunikasi.

2. Bentuk-bentuk Komunikasi Dalam Organisasi


Komunikasi dalam organisasi mempunyai bentuk atau arus pesan dalam arignan
organisasi formal, yaitu :
1. Komunikasi kepada bawahan.
2. Komunikasi kepada atasan
3. Komunikasi horizontal

You might also like