You are on page 1of 14

ASAH KEPEDULIAN SOSIAL

Mei 1, 2010 galuhwardhani


http://galuhwardhani.wordpress.com/2010/05/01/asah-kepedulian-sosial/

ASAH KEPEDULIAN SOSIAL


Kepedulian sosial adalah minat atau ketertarikan kita untuk membantu orang lain. Lingkungan
terdekat kita yang berpengaruh besar dalam menentukan tingkat kepedulian sosial kita.
Lingkungan yang aku maksud di sini adalah keluarga, teman-teman kita, dan lingkungan tempat
kita tumbuh besar. Karena merekalah kita mendapat nilai-nilai tentang kepedulian sosial. Nilai-
nilai yang tertanam itulah yang nanti akan menjadi suara hati kita untuk selalu membantu dan
menjaga sesama.
Tapi, menurutku, lingkungan yang sangat berpengaruh adalah keluarga, karena di sanalah kita
besar dan orang-orang yang paling sering kita temui selama hidup.
Dan waktu kecil keluarga jugalah yang sering melarang kita, nantinya akan jadi nilai kepedulian
sosial itu. Larangan-larangan seperti “Jangan buang sampah sembarangan! Jangan suka
bertengkar!” itu adalah nilai yang akan tertanam di diri kita tentang arti kepedulian sosial.
Ada juga orang-orang yang nilai kepedulian sosialnya kurang terasah. Itu bisa terjadi karena
lingkungan terdekatnya kurang menanamkan hal itu. Misalnya, orang itu dari kecil terbiasa
melihat Ayahnya buang sampah sembarangan, jadi dia berfikir “buang sampah sembarangan itu
tidaklah salah”.
Oleh karena itu kita jangan sembarangan bertindak di hadapan anak kecil, karena mereka akan
menyerap semua tindakan yang telihat oleh mereka yang nantinya mereka akan berfikir kalau
bertindak seperti yang dicontohkan adalah baik padahal belum tentu yang memberi contoh sudah
melakukan tindakan yang benar.
Agar kita tidak menjadi orang yang mati rasa dengan kepedulian sosia, kita harus rajin mengasah
kepedulian sosial kita. Caranya bisa dengan rajin mengikuti acara bakti sosial.
Satu yang harus dicatat adalah definisi kasihan. Terkadang kita sering kali mengatakan bahwa
kasihan itu adalah salah bentuk dari kepedulian sosial.
Menurutku, pemikiran itu adalah salah karena kepedulian sosial itu bukan hanya sebatas
pemikiran atau perasaan, kepedulian sosial itu adalah sebuah tindakan.
Jadi apabila kita melihat orang-orang korban bencana di televisi dan kita hanya bisa kasihan, itu
adalah percuma karena papabila kita peduli maka kita harus bertindak.
Karena sesungguhnya peduli itu tidak hanya tahu tenang sesuatu yang salah atau benar, tapi ada
kemauan melakukan gerakan sekecil apapun.
Entry Filed under: tugas

Kepedulian Sosial Perlu Ditingkatkan


Imam Prihadiyoko | ksp | Selasa, 20 April 2010 | 13:59 WIB
http://nasional.kompas.com/read/2010/04/20/13593183/Kepedulian.Sosial.Perlu.Ditingkatkan

KOMPAS/ANDY RIZA HIDAYAT


Petugas bagian Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera
Utara, mengangkat logistik bantuan untuk korban bencana alam di Kota Panyabungan, Rabu
(16/9). Logistik sisa bantuan korban longsor di Muara Sipongi tahun 2006 ini rencananya akan
diberikan petugas kepada korban banjir di Kecamatan Muara Batang Gadis. Barang-barang ini
kini masih tersimpan di Gudang Bagian Linmas Mandailing Natal di Panyabungan.
TERKAIT:
Raker Pemerintah Kedua Digelar di Istana Tampaksiring Bali
Buka Rakernas Hipmi, Presiden Tak Bahas Century
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepedulian sosial kepada sesama elemen masyarakat terhadap
berbagai persoalan yang ada perlu ditingkatkan. Pada saat yang sama, secara sistemik dan
holistik, negara harus berupaya meningkatkan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

"Memperluas akses kelompok-kelompok marjinal terhadap bidang ekonomi, keadilan sosial, dan
kepastian status," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dari Bali, Selasa
(20/4/2010), dalam siaran persnya yang diterima Kompas siang ini, yang menjelaskan tentang
hasil pertemuan Komisi III dalam rapat kerja presiden dengan jajaran menteri dan gubernur, serta
pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya.
Menurut Tifatul, salah satu peserta sidang, Prof Muladi, bahkan mengimbau agar penanganan
masalah ini tidak hanya ditangani pemerintah sendiri. "Sektor swasta dan stakeholder lainnya
perlu dilibatkan. Kalau semua ditangani pemerintah, beban APBN akan berat sekali," ujar Tifatul
yang mengutip penjelasan Muladi.

Problem lain yang perlu diperhatikan bangsa ini adalah wilayah-wilayah terdepan, seperti
perbatasan, daerah terluar, daerah pascakonflik, daerah terpencil, serta daerah-daerah kepulauan.

Bakti Sosial Oktober – November 2010

24 Nopember 2010
http://www.sieradproduce.com/ID/beritadankegiatan/sosial/Pages/BaktiSosialOktober
%E2%80%93November2010.aspx

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan sosial yang diselenggarakan, PT Sierad Produce Tbk
(“Perseroan”) dibawah naungan Yayasan Sierad Peduli secara rutin menyelenggarakan
pengobatan gratis di beberapa lokasi di sekitar unit usaha Perseroan. Pada bulan Oktober 2010
lalu, acara diselenggarakan di Ds. Kadusirung Pagedangan Tangerang, Desa Cibinong Gunung
Sindur Bogor dan Ds. Jabon Mekar Bogor. Acara yang dihadiri oleh ratusan warga di sekitar
lokasi ini terselenggara berkat kerjasama dengan tenaga Dokter & Perawat dari RS. Eka Hospital
BSD Tangerang dan Asuransi Reliance. Selain pengobatan gratis, dilakukan pula sunatan massal
bagi warga sekitar.
Kegiatan pengobatan gratis juga dilakukan di bulan November 2010 yang berlokasi di Ds.
Ciharashas Cianjur Jawa Barat. Perseroan akan senantiasa menyelenggarakan kegiatan sosial
serupa di masa yang akan datang sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial Perseroan
terhadap masyarakat sekitar.
Kepedulian Sosial

Diposkan oleh kulingetik Selasa, 30 Juni 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk dapat memahami pentingnya peningkatan kepedulian sosial dalam kehidupan


bermasyarakat, secara sistematis terlebih dahulu perlu memahami permasalahan dan
urgensinya. Selanjutnya memahami pengertian kepedulian sosial, dimensi sosia
kemasyarakatan dan bagaimana prakteknya dalam berbagai kehidupan bermasyarakat.

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial, Artinya hidup menyendiri, tetapi
sebagian besar hidupnya saling ketergantungan, yangpada gilirannya tercapainya kondisi
keseimbangan relative. Kondisi nyata dalam kehidupan manusia yaitu ada yang kaya –
miskin, kuat – lemah, besar – kecil, dll.

Kita terbang lima belas abad kebelakang. Di suatu tempat terlihat Rasulullah saw
berkumpul bersama para sahabatnya yang kebanyakan orang miskin. Sekedar menyebut
beberapa nama sahabat yang hampir semuanya bekas budak, yaitu Salman al-Farisi, Ammar
bin Yasir, Bilal, Suhayb Khabab bin Al-Arat. Pakaian mereka lusuh, berupa jubah bulu yang
kasar. Tetapi mereka adalah sahabat senior Nabi, para perintis perjuangan Islam.

Serombongan bangsawan yang baru masuk islam datang ke majelis Nabi. Ketika
melihat orang-orang di sekitar Nabi, mereka mencibir dan menunjukkan kebenciannya.
Mereka berkata kepada Nabi, "Kami mengusulkan kepada Anda agar Anda menyediakan
majelis khusus bagi kami. Orang-orang Arab akan mengenal kemuliaan kita. Para utusan dari
berbagai kabilah arab akan datang menemuimu. Kami malu kalau mereka melihat kami
duduk dengan budak-budak ini. Apabila kami datang menemui Anda, jauhkanlah mereka
dari kami. Apabila urusan kami sudah selesai, bolehlah anda duduk bersama mereka sesuka
Anda."

Uyainah bin Hishn menegaskan lagi, "Bau Salman al-Farisi mengangguku (Ia
menyindir bau jubah bulu yang dipakai sahabat nabi yang miskin). Buatlah majelis khusus
bagi kami sehingga kami tidak berkumpul bersama mereka. Buat juga majelis bagi mereka
sehingga mereka tidak berkumpul bersama kami."

Tiba-tiba turunlah malaikat jibril menyampaikan surat al-An'am [6] ayat 52:

"Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari
dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul
tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka. Begitu pula mereka tidak memikul
tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu,yang menyebabkan kamu (berhak)
mengusir mereka, sehingga kamu termasukorang-orang yang zalim."

Sejak itu, apabila kaum fukara ini berkumpul bersama Nabi, beliau tidak
meninggalkan tempat sebelum orang-orang miskin itu pergi. Apabila beliau masuk ke
majelis, beliau memilih duduk dalam kelompok mereka.Seringkali beliau berkata,
"Alhamdulillah, terpuji Allah yang menjadikan di antara umatku kelompok yang aku
diperintahkan bersabar bersama mereka. Bersama kalianlah hidup dan matiku.
Gembirakanlah kaum fukara muslim dengan cahaya paripurna pada hari kiamat. Mereka
mendahului masuk surga sebelum orang-orang kaya setengah hari, yang ukurannya 500
tahun. Mereka bersenang-senang di surga sementara orang-orang kaya tengah diperiksa
amalnya."

1.2 Tujuan

Tujuan Makalah ini adalah :

- Agar kita lebih mengerti akan pentingnya kepedulian social

- Supaya kita bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari pentingnya kepedulian sosial

- Biar kita bisa mencontohkan sifat Nabi pada zaman dahulu.

BAB II

KEPEDULIAN SOSIAL

2.1 Memperhatikan Kesusahan Orang Lain

Dalam setiap agama, peduli pada kesusahan orang lain adalah sebuah kewajiban.
Apalagi dalam agama Islam diwajibkan untuk membantu saudara sesama manusia, sesama
makhluk Tuhan, apalagi bila itu adalah umat muslim, dengan apa pun yang dapat kita
lakukan. Karena menurut Islam umat adalah bagai sebuah bangunan, bila satu bagian rusak
atau sakit maka bagian lain akan goyah.

Perhatikan nasib orang yang lemah :

Yang artinya : Tiadalah kalian di Bantu dan di beri rezeki kecuali oleh orang-
orang yang lemah di antara kalian. “Riwayat Said bin Abi Waqqash”.

Hadis ini mengajarkan agar memperhatikan nasib kaum lemah karena


sesungguhnya kita mendapat bantuan dan rezeki berkat peranan mereka. Seandainya di
dunia ini semua orang menjadi kuat, maka tak dapat kita bayangkan apa yang terjadi.
Dalam hadis lain di sebutkan sekira-kiranya artinya : Bersedekahlah sebelum dating suatu
masa yang pada saat itu seorang berjalan dengan membawa harta zakatnya untuk diberikan
kepada mustahaqqin, akan tetapi ia tidak dapat menemukannya. Jawaban mereka sama,
yaitu seandainya kamu dating kemarin niscaya kami mau menerimanya.
Bermurah hati, berdermawan dan berinjak dalam kebaikan yang artinya sebagai
berikut :

“Allah Ta’ala berfirman dan terhadap apa saja yang kami nafkahkan aka Allah
menggantinya” (Saba’ 34 : 34)

Manfaat yang dapat diambil dari memperhatikan kesusahan orang lain :


1. Memperhatikan kesusahan orang lain memperoleh balasan yang amat besar.
Dalam hadits Arba'in terdapat hadits yang berbunyi,

Dari Abu Hurairah ra., Nabi Saw bersabda, "Barangsiapa melepaskan kesusahan hidup
seorang mukmin di dunia, niscaya Allah akan melepaskan kesusahan di hari kiamat
darinya. Barangsiapa memudahkan urusan (mukmin) yang sulit, niscaya Allah akan
memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat. ………..Allah akan senantiasa
menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya." (HR
Muslim)

Seseorang baru dapat meringankan atau bahkan melepaskan kesulitan orang lain, setelah
dia memperhatikan kesulitan orang itu.
2. Memperhatikan kesusahan orang lain menyelamatkan orang banyak
Di dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda, "Perumpamaan orang
yang menjaga dan menerapkan peraturan Allah seperti kelompok penempang kapal yang
mengundi tempat duduk mereka. Sebagian mereka mendapat tempat di bagian atas, dan
sebagian yang lain di bagian bawah. Penumpang bagian bawah, jika mereka
membutuhkan air, maka harus berjalan melewati bagian atas kapal. Maka merekapun
berujar, ":Bagaimana jika kami lobangi saja bagian bawah kapal ini (untuk mendapat
air), toh hal itu tidak menyakiti orang yang berada di bagian atas." Jika kalian biarkan
mereka berbuat menurut keinginan mereka itu, maka binasalah mereka dan seluruh
penumpang kapal itu. Tetapi jika kalian cegah mereka, maka selamatlah mereka dan
seluruh penumpang yang lain."

Kapal tidak akan ditenggelam, tidak akan dilubangi oleh orang yang berada di
bagian bawah kapal, jika orang yang di bagian atas kapal mengetahui kebutuhan orang
yang berada di bagian bawah kapal. Kebutuhan orang yang berada di bagian bawah kapal
adalah air.
3. Memperhatikan kesusahan orang lain merupakan langkah awal menjadi politikus
Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa tidak memperhatikan perkara kaum muslimin,
maka dia bukan termasuk bagian dari mereka (kaum muslimin)."

Kita mungkin sama-sama maklum, bila mendengar cerita bahwa kepala negara
berlangganan koran amat banyak. Mengapa? Karena dia mengetahui kesulitan, kebutuhan
dan kesusahan yang dialami rakyatnya. Mulai dari masalah perumahan, pangan, pakaian,
pendidikan, kesehatan, pekerjaan, keamanan (harta, kehormatan, akal dan nyawa).
Orang yang senantiasa memperhatikan permasalahan rakyat banyak, berpotensi menjadi
seorang politikus.

2.2 Meringankan penderitaan orang lain

Untuk dapat memahami pentingnya peningkatan kepedulian sosial dalam kehidupan


bermasyarakat, secara sistematis terlebih dahulu perlu memahami permasalahan dan
urgensinya. Selanjutnya memahami pengertian kepedulian sosial, dimensi sosial
kemasyarakatan dan bagaimana prakteknya dalam berbagai kehidupan bermasyarakat.

Kepedulian sosial merupakan suatu rangkaian ibadah, ini telah dicontohkan oleh
Rasulullah SAW,dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Tabroni dari Anas bin Malik
yang Artinya: Budi pekerti yang luhur adalah termasuk amalan ahli surga.

Selanjutnya kepedulian sosial yang menjadi ibadah itu tidak lepas dari budi pekerti
yang luhur/baik sesuai dengan norma-norma agama, adat istiadat serta norma-norma yang
diatur oleh UUD/Peraturan Pemerintah. Dalam konteks ini kita harus peka dan proaktif
untuk mewujudkan rasa solidaritas kita dengan membantu saudara-saudara kita yang
tertimpa musibah, misalnya bencana alam di NAD dan Sum-ut atau kepedulian kita
terhadap masyarakat dalam bidang pendidikan dengan memberikan pengajaran-pengajaran
yang bisa bermanfaat bagi masyarakat luas secara umum dan bagi anak turun kita pada
khususnya.

Contoh yang dapat kita ambil dari salah satu sifat manusia dalam meringankan
penderitaan orang lain :

Palang Merah Indonesia (PMI) bertujuan meringankan penderitaan sesama


manusia, tanpa membedakan agama, suka, bangsa, golongan, warna kulit, jenis kelamin ,
dan bahasa. Melihat tujuan mulia PMI, maka sosialisasi keberadaan PMI sangat diperlukan,
di antaranya melalui media massa, termasuk Pikiran Rakyat. "PMI Jabar siap siaga
membantu dan meringankan beban penderitaan korban akibat bencana alam dan lainnya.
PMI juga melakukan pengelolaan transfusi darah di setiap kota/kabupaten,".
Dimensi sosial kemasyarakatan.

Pada intinya ada 3 aspek yang perlu dikembangkan dalam sikap kepedulian sosial
horizontal yaitu:

1. aspek sosial (Ruang waktu)

Dalam menjalani kehidupan sosial, manusia senantiasa dibatasi dan dipengaruhi


adanya ruang dan waktu, ini juga merupakan suatu bukti nyata keterbatasan manusia yang
hakikatnya sebagai makhluk ciptaan. Berkaitan dengan ruang dan waktu ini, maka
kehidupan manusia akan dikondisikan oleh pluralisme, yaitu adanya keberagaman ruang
dalam kehidupan manusia. Dengan adanya ruang ini, seluruh manusia tidak mungkin
berada dalam dua tempat dalam waktu yang sama, maka peran alat komunikasi dan
transportasi menjadi sangat penting.
2. aspek kepedulian

Siapa saja yangmenjadi objek/sasaran kepedulian kita..? masyarakat umum tentunya


dengan tidak memandang status masyarakat tersebut. Mestinya kita penuhi hati kita dengan
pertanyaan “Apa yang dapat kita lakukan untuk masyarakat, apa yang dapat kita lakukan
Negara atau Daerah kita?” bukan “apa yang kita dapat dari Negara atau Daerah kita?”.

Melalui peningkatan kepekaan kepeduliaan horizontal ini, seseorang memerlukan


kemampuan kepekaan sosial, kapan dan dimana kita harus melakukan action. Kemudian
kepekaan, kejadian dan kecepatan untuk memperoleh informasi tentang adanya suatu hal
yang memerlukan bantuan kita.

Melalui peningkatan kepekaan kepedulian sosial ini, dihatapkan kesenjangan sosial


atau jarak sosial dapat dipersempit, dan kita dapat memberikan kontribusi dalam bentuk
upaya perawatan dan peningkatan modal sosial (social capital) bangsaIndonesia dalam
langka menuju kenyamanan dan ketentaraman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Melakukan kegiatan sosial adalah hal yang positif. Memberi sumbangan kepada
korban bencana gempa misalnya, akan membantu meringankan penderitaan korban, dan
tentunya itu adalah hal yang baik. Tetapi kegiatan sosial jika dipublikasikan juga
memberikan efek lain. Disadari atau tidak, diinginkan atau tidak, dilakukan secara ikhlas
maupun tidak, kegiatan sosial akan meningkatkan citra di mata masyarakat. Dengan melihat
sebuah kegiatan sosial, masyarakat cenderung untuk menilai kegiatan lain dari entitas yang
melakukannya hanya dari aksi kegiatan sosial tersebut.

Perintah Alquran menyangkut distribusi harta di antaranya adalah mengeluarkan


zakat. Firman-Nya dalam Qs. al-Tawbah, 9 yang artinya :

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka…”

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Rasyid Ridla, Tafsir al-Quran al-Hakîm (Tafsir al-Manar), Dar al-Ma’rifah li al-
Thiba’ah wa al-Nasyr: Beirut, cet. II, vol. XI, h. 23-24.

Syarah muctarul Alhadits oleh Sayyid Ahmad – Al – Hasyimi


Menumbuhkan Rasa Kepedulian Sosial
12 Mar 2010 Opini Suara Karya
http://bataviase.co.id/node/127824

TJ idup di Indonesia makin berat. Xl Kesenjangan sosial makin lebar. Yang kaya makin kaya,
sebaliknya yang miskin tents saja miskin. Sebagian besar warga masyarakat pun hidup serba pas-
pasan dan lebih banyak yang terimpit kesulitan.

Lihat saja, di tengah berseliweran mobil-mobil mewah, namun pengemis, gelandangan, dan
anak-anak jalanan tetap mewarnai kehidupan keseharian di Kota Jakarta dan kota-kota besar
lainnya. Sedangkan beban hidup warga masyarakat makin berat di semua strata, apalagi di
pedesaan. Penghasilan keseharian rata-rata penduduk, kini, hampir tak sesuai lagi dengan
kebutuhan yang diperlukan karena melambungnya harga-harga barang dan biaya hidup
keseharian.

Semua ini tak terlepas akibat situasi sulit yang tents melilit sebagian besar warga bangsa.
Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah lewat kebijakan ini dan "itu nyatanya belum mampu
menjawab tantangan. Yang terlihat, tuntutan kesejahteman bagi sebagian besar warga
masyarakat ekonomi menengah ke bawah masih merupakan angan-angan. Kemakmuran yang
dicita-citakan pun makin jauh dari kenyataan.

Melihat fenomena hidup yang makin sulit saat ini, ada baiknya perlu ditumbuhkan kembali rasa
kepedulian sosial di antara warga masyamkat. Yang kaya perlu membantu yang miskin,
sebaliknya yang miskin harus tents berusaha mencari peluang agar terbebas dari kungkungan
hidup serba berkekurangan. Mereka tidak boleh terjebak dan terjerumus pada perangkap
kriminalitas yang memiliki risiko justru akan menyengsarakan banyak orang.

Lewat Surat Pembaca ini, saya hanya ingin mengimbau, marilah kita tingkatkan rasa sosial dan
kepedulian antarsesama. Banyak di antarawarga bangsa masih terimpit kesulitan
berkepanjangan, mengapa kita tidak saling membantu?
Y SumargonoCipete Jakarta Selatan
KEPEDULIAN SOSIAL

Sahabat yang baik, kepedulian sosial, terutama kepada orang-orang yang lemah secara ekonomi,
saat ini terasa semakin banyak diabaikan. Orang-orang yang mampu banyak yang sibuk dengan
kariernya, bisnisnya atau sibuk mementingkan kehidupannya sendiri, sehingga terlena dan
akhirnya lalai dengan kepedulian sosialnya. Mereka mengabaikan dengan kondisi orang-orang
yang lemah seperti ini. Kondisi ini secara nyata semakin terlihat di kota-kota besar seperti
Jakarta, dimana jurang pemisah antara si mampu dengan si lemah semakin lebar. Makin lebar
dan dalam jurang menganga, keharmonisan hubungan sosial diantara kita bisa rusak dan hancur.

Mengingat betapa berbahayanya kesenjangan sosial antara si mampu dengan si lemah ini dan
dilandasi niat untuk mengentaskan mereka dari jeratan rentenir, jeratan kemiskinan agar
meningkat taraf ekonominya, maka kami bersama teman-teman sepakat untuk membentuk BMT
ini sebagai salah satu wadah untuk pembinaan umat.

”Siapa yang melepaskan kesusahan saudaranya, Allah akan melepaskan kesusahannya nanti pada
hari kiamat.”

( Al-Hadits )

Kita perlu menyadari bahwa kehadiran kit adi dunia ini mengemban amanah mulia. Selain
diwajibkan mengabdi sebagai hamba dan melakukan ibadah ritual kepada Tuhan, juga
mewajibkan setiap manusia juga mengurus masalah-masalah yang terkait dengan kehidupan
sosial. Mampu menjaga keseimbangan dalam mengejar kehidupan professional, karier dan Bisnis
untuk keberhasilan di dunia dengan tanpa mengabaikan kepeduliaan sosial kita. Dan, salah satu
ajaran kepedulian sosial adalah memiliki sikap peduli dengan orang-orang yang secara ekonomi
lemah dan perlu dibantu.

“Yakinlah, bahwa alam semesta dan kehidupan akan memuliakan manusia yang mau
memuliakan orang lain.”
Sesungguihnya pintu-pintu kepedulian sosial itu ada banyak sekali. Yang diperlukan adalah
Kesadaran kita untuk mau berbagi dengan sesama kehidupan ini, bukan hanya mementingkan
ego pribadi kita. Orang yang mengaku beriman, hakikatnya ‘bukan beriman’ (tidak sempurna)
kalau tidak peduli dengan orang-orang lemah di sekitarnya.

Berbagi dengan orang lain adalah salah satu wujud kepedulian sosial:

Kalau kita memiliki waktu, berbagilah dengan waktu kita untuk membantu orang lain.
Kalau kita memiliki tenaga berbagilah tenaga kita untuk membantu orang lain.
Kalau kita memiliki harta, berbagilah dengan harta kita untuk membantu orang lain.
Kalau kita memiliki ilmu, berbagilah dengan ilmu yang kita miliki untuk membantu orang lain.
Kalau kita memiliki semangat dan motivasi, berbagilah dengan semangat dan motivasi dengan
orang lain.
Bahkan kalaupun hanya sekedar senyum, berbagilah senyum kebaikan dengan orang lain……

Dengan kepedulian sosial maka akan tercipta keharmonisan sosial yang kuat, suasana
kekeluargaan, dan saling membantu satu sama lain. Sudah selayaknya kita yang diberikan
anugerah yang tak ternilai dari Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ini, bersyukur dengan mau
berbagi dan peduli dengan sesama kehidupan yang membutuhkan pertolongan. Marilah kita
saling mengingatkan dan terus MENGGALI, MENEMUKAN, MENERAPKAN DAN
BERBAGI……!

http://www.ekojalusantoso.com/?p=88
***Eko Jalu Santoso adalah Founder Motivasi Indonesia, Penulis buku The Art of Life
Revolution dan Heart Revolution yang diterbitkan Elex Media Komputindo.
Konsep Kepedulian Sosial Bermasyarakat
Oleh : Abdul Khabir Barokah
http://cafelib.blogspot.com/2007/03/konsep-kepedulian-sosial-bermasyarakat.html

Untuk dapat memahami pentingnya peningkatan kepedulian sosial dalam kehidupan


bermasyarakat, secara sistematis terlebih dahulu perlu memahami permasalahan dan urgensinya.
Selanjutnya memahami pengertian kepedulian sosial, dimensi sosia kemasyarakatan dan
bagaimana prakteknya dalam berbagai kehidupan bermasyarakat.

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial, Artinya hidup menyendiri, tetapi sebagian
besar hidupnya saling ketergantungan, yangpada gilirannya tercapainya kondisi keseimbangan
relative. Kondisi nyata dalam kehidupan manusia yaitu ada yang kaya – miskin, kuat – lemah,
besar – kecil, dll.

Permasalahan dan urgensitas peningkatan kepedulian sosial.

Norma-norma dan tata nilai kepedulian ini semakin berkurang apabila masyarakat itu telah
menerima pengaruh budaya barat yang bersifat immaterial dan cenderung berseberangan dengan
budaya timur. Masyarakat yang kehilangan rasa kepedulian horizontalnya, akan kehilangan
sebagian kemampuannya untuk dapat bersyukur, dan ini berakibat pada penyempitan psikologi
dan dapat berubah kea rah ketidakpekaan (insentifitas) manusianya yang akhirnya dapat
menghasilkan sistem sosial yang apatis.

kepedulian sosial merupakan bagian dari ibadah.

Kepedulian sosial merupakan suatu rangkaian ibadah, ini telah dicontohkan oleh Rasulullah
SAW,dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Tabroni dari Anas bin Malik yang Artinya: Budi
pekerti yang luhur adalah termasuk amalan ahli surga.

Selanjutnya kepedulian sosial yang menjadi ibadah itu tidak lepas dari budi pekerti yang
luhur/baik sesuai dengan norma-norma agama, adat istiadat serta norma-norma yang diatur oleh
UUD/Peraturan Pemerintah. Dalam konteks ini kita harus peka dan proaktif untuk mewujudkan
rasa solidaritas kita dengan membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, misalnya
bencana alam di NAD dan Sum-ut atau kepedulian kita terhadap masyarakat dalam bidang
pendidikan dengan memberikan pengajaran-pengajaran yang bisa bermanfaat bagi masyarakat
luas secara umum dan bagi anak turun kita pada khususnya.

Dimensi sosial kemasyarakatan.

Pada intinya ada 3 aspek yang perlu dikembangkan dalam sikap kepedulian sosial horizontal
yaitu:

1. aspek sosial (Ruang waktu)

Dlam menjalani kehidupan sosial, manusia senantiasa dibatasi dan dipengaruhi adanya ruang dan
waktu, ini juga merupakan suatu bukti nyata keterbatasan manusia yang hakikatnya sebagai
makhluk ciptaan. Berkaitan dengan ruang dan waktu ini, maka kehidupan manusia akan
dikondisikan oleh pluralisme, yaitu adanya keberagaman ruang dalam kehidupan manusia.
Dengan adanya ruang ini, seluruh manusia tidak mungkin berada dalam dua tempat dalam waktu
yang sama, maka peran alat komunikasi dan transportasi menjadi sangat penting.

2. aspek kepedulian

Siapa saja yangmenjadi objek/sasaran kepedulian kita..? masyarakat umum tentunya dengan
tidak memandang status masyarakat tersebut. Mestinya kita penuhi hati kita dengan pertanyaan
“Apa yang dapat kita lakukan untuk masyarakat, apa yang dapat kita lakukan Negara atau
Daerah kita?” bukan “apa yang kita dapat dari Negara atau Daerah kita?”.

Melalui peningkatan kepekaan kepeduliaan horizontal ini, seseorang memerlukan kemampuan


kepekaan sosial, kapan dan dimana kita harus melakukan action. Kemudian kepekaan, kejadian
dan kecepatan untuk memperoleh informasi tentang adanya suatu hal yang memerlukan bantuan
kita.
Melalui peningkatan kepekaan kepedulian sosial ini, dihatapkan kesenjangan sosial atau jarak
sosial dapat dipersempit, dan kita dapat memberikan kontribusi dalam bentuk upaya perawatan
dan peningkatan modal sosial (social capital) bangsa Indonesia dalam tangka menuju
kenyamanan dan ketentaraman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.œ

Penulis: Mantan Ketua Majelis Syuro SALIWU Makassar, Alumni Program Studi Manajemen
Sumberda Perairan Universitas Hasanuddin

Diposting oleh Cafe Lib di 2:03 AM

You might also like