You are on page 1of 2

PENGERTIAN GENDER

Gender (cara pengucapan: [gènder]) dalam sosiologi mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas
yang dikaitkan dengan jenis kelamin individu (seseorang) dan diarahkan pada peran sosial
atau identitasnya dalam masyarakat. WHO memberi batasan gender sebagai "seperangkat
peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan, yang
dikonstruksi secara sosial, dalam suatu masyarakat."[1]

Konsep gender berbeda dari seks atau jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) yang bersifat
biologis, walaupun dalam pembicaraan sehari-hari seks dan gender dapat saling
dipertukarkan. Ilmu bahasa (linguistik) juga menggunakan istilah gender (alternatif lain
adalah genus) bagi pengelompokan kata benda (nomina) dalam sejumlah bahasa. Banyak
bahasa, yang terkenal dari rumpun bahasa Indo-Eropa (contohnya bahasa Spanyol) dan
Afroasiatik (seperti bahasa Arab), mengenal kata benda "maskulin" dan "feminin" (beberapa
juga mengenal kata benda "netral").

Dalam isu LGBT, gender dikaitkan dengan orientasi seksual. Seseorang yang merasa
identitas gendernya tidak sejalan dengan jenis kelaminnya dapat menyebut dirinya
"intergender", seperti dalam kasus waria.

Dalam konsep gender, yang dikenal adalah peran gender individu di masyarakat, sehingga
orang mengenal maskulinitas dan femininitas. Sebagai ilustrasi, sesuatu yang dianggap
maskulin dalam satu kebudayaan bisa dianggap sebagai feminin dalam budaya lain. Dengan
kata lain, ciri maskulin atau feminin itu tergantung dari konteks sosial-budaya bukan semata-
mata pada perbedaan jenis kelamin.
PENGERTIAN GENDER
Gender adalah perbedaan dan fungsi peran sosial yang dikonstruksikan oleh
masyarakat, serta tanggung jawab laki-laki dan perempuan Sehingga gender
belum tentu sama di tempat yang berbeda, dan dapat berubah dari waktu ke
waktu.

Seks/kodrat adalah jenis kelamin yang terdiri dari perempuan dan laki-laki yang telah ditentukan oleh
Tuhan. Oleh karena itu tidak dapat ditukar atau diubah. Ketentuan ini berlaku sejak dahulu kala,
sekarang dan berlaku selamanya.

Gender bukanlah kodrat ataupun ketentuan Tuhan. Oleh karena itu gender berkaitan dengan proses
keyakinan bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan
tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya ditempat mereka berada. Dengan demikian
gender dapat dikatakan pembedaan peran, fungsi, tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki
yang dibentuk/dikonstruksi oleh sosial budaya dan dapat berubah sesuai perkembangan zaman.

Dengan demikian perbedaan gender dan jenis kelamin (seks) adalah Gender: dapat berubah, dapat
dipertukarkan, tergantung waktu, budaya setempat, bukan merupakan kodrat Tuhan, melainkan
buatan manusia.
Lain halnya dengan seks, seks tidak dapat berubah, tidak dapat dipertukarkan, berlaku sepanjang
masa, berlaku dimana saja, di belahan dunia manapun, dan merupakan kodrat atau ciptaan Tuhan.

You might also like