Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
1
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bidang Kesehatan
Radioisotop dapat digunakan untuk radioterapi, seperti larutan iodium-131
(Na131l)untuk terapi kelainan tiroid dan fosfor-32 (Na2H32PO4) yang
merupakan radioisotop andalan dalam terapi polisitemia vera dan
leukemia. Selain, itu radioisotop juga dapat digunakan untuk
radiodiagnosis seperti teknesium-99m (Na99mTcO4) untuk diagnosis fungsi
dan anatomis organ tubuh, sedangkan studi sirkulasi dan kehilangan darah
dapat dilakukan dengan radioisotop krom-51 (Na2 51CrO4).
B. Bidang Pertanian
Radioisotop yang digunakan sebagai perunut dalam penelitian efisiensi
pemupukan tanaman adalah fosfor-32 (32P). Teknik perunut dengan
radioisotop akan memberikan cara pemupukan yang tepat dan hemat.
C. Bidang Hidrologi
2
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
D. BidangIndustri
3
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
4
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
5
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
6
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
BAB IV
Ratusan jenis tumbuhan dan satwa liar (TSL) yang dilindungi hidup di luar
habitat aslinya (ex-situ) dan tersebar dimiliki oleh perorangan, masyarakat,
lembaga konservasi dan perusahaan penangkaran. Masalahnya, kepemilikan
tumbuhan dan satwa liar tersebut, baik hidup, mati, maupun organ-organnya,
tidak tercatat secara benar dan rapi.
Inti dari semua bentuk penandaan itu untuk memberikan iden-titas yang
relatif tetap, tidak mudah hilang/lepas dan berkekua-tan hukum melalui sertifikat
atau Berita Acara Penandaan yang disahkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya
Alam (KSDA). Mengingat pentingnya kepastian status hukum TSL, maka
kegiatan penandaan hendaknya menjadi salah satu prioritas bagi Balai KSDA
yang di wilayahnya terdapat individu, lembaga konservasi, penangkar, dan pusat
penyelamatan satwa (PPS) yang mengoleksi satwa liar.
7
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
A. Metode Penandaan
Tanda dipasang pada satwa liar dilindungi yang telah mati—berupa
opsetan atau awetan utuh dan bagian-bagian tubuh tertentu, dan satwa
yang hidup.
Opsetan utuh
Mamalia, Penanda berupa anting (ear tag) di telinga, terbuat dari logam,
karet atau plastik. Pada pejantan, anting di-pasang di telinga kanan;
sedangkan betina, di telinga kiri.
Burung, Tanda berupa cincin atau gelang (ring) yang dipasang di kaki,
terbuat dari logam dengan ukuran yang sesuai tubuh.
Reptilia dan Amfibia, Penanda dapat berupa self-piercing tag, wire on fish
tag atau lock-seal tag dan cincin. Biasanya terbuat dari logam dan/ atau
plastik.
8
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
B. Piranti Penandaan
Untuk penandaan dibutuhkan sejumlah alat dan ba-han sesuai dengan
tanda yang hendak dipasang pada satwa.
Cincin; pemasangan cincin dengan tang. Ada juga tang untuk merapikan
atau membuka cincin yang telah terpasang. Cincin biasanya terdiri dari
berbagai ukuran terbuat dari logam atau plastik.
Anting; anting dipasang dengan bantuan aplikator anting. Tanda anting
bisa terbuat dari logam atau plastik.
Penanda sayap; tanda dipasang dengan aplikator penjepit. Penanda sayap
terbuat dari plastik tertentu dengan berbagai ukuran sesuai besar-kecilnya
burung dan kancing pen-jepit.
9
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
C. Teknik Penandaan
Keputusan Direktur Jenderal PHKA No. 35/IV-KKH/2004, tentang
Penandaan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi (Hidup atau Mati)
di Luar Habitatnya (ex-situ), telah mengatur bentuk tanda dan cara
penandaanya untuk setiap satwa yang dikoleksi. Peraturan ini mencakup
pemberian tanda untuk satwa awetan maupun yang masih hidup.
Cara menandai kelompok atau jenis satwa liar yang dilindungi dalam
bentuk opsetan atau awetan, sebagai berikut:
10
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
Untuk satwa liar yang masih hidup, penandaan dilaku-kan dengan cara
sebagai berikut:
11
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
12
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
Ular
Penandaan satwa ini sama dengan komodo, yaitu dengan transporder.
Hanya saja, microchip pada ular dipasang pada kulit bagian dorsal 1/3
badan arah kepala.
Penyu
Penyu ditandai dengan tag modifikasi SEAFDEC, yang dipasang ditepi
tempurung atau karapas. Tag bisa juga dipasang pada sirip kiri atau kanan
den-gan menggunakan aplikator.
ISOTOP C 13
(13
Karbon-13 C) merupakan isotop alami yang stabil, dan merupakan
salah satu isotop lingkungan. Dan merupakan salah satu penyusun karbon
ddi dunia ini, diperkirakan di bumi ini terdapat 1.1% carbon C13 dari
keseluruhan karbon yang ada di bumi.
13
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
13
Dalam NMR biologis , protein bisa sengaja diberi label dengan C (dan
biasanya nitrogen-15 ) untuk memfasilitasi struktur penentuan. Hal ini
dibuktikan dengan menumbuhkan mikroorganisme rekayasa genetika
untuk mengekspresikan protein, tapi bukannya media biasa, bakteri ini
tumbuh pada medium pertumbuhan dengan 13 C yang mengandung sumber
karbon, seperti glukosa, gliserol, asam piruvat, dll Dengan cara ini protein
dapat diproduksi yang diberi label dengan 13 C seragam (mendekati 100%),
sebagian, atau pada situs tertentu.
14
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
dalam pelabelan isotop stabil dengan asam amino pada kultur sel atau
SILAC.
13
Karena serapan diferensial di pabrik serta karbonat laut dari C, adalah
mungkin untuk menggunakan tanda tangan isotopik dalam ilmu bumi.
13
Dalam geokimia air, dengan menganalisis δ C nilai dan tanah air
permukaan sumber air dapat diidentifikasi.. Hal ini disebabkan oleh fakta
bahwa atmosfer, karbonat, dan tanaman berasal δ 13 C nilai semua berbeda
sehubungan dengan Pee Dee Belemnite (PDB) standar.
ISOTOP N 15
15
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
Selain penelitian yang telah dilakukan oleh Gannes dan juga Anna
Loraine, radioisotop dalam fisiologi hewan, sering dimanfaatkan oleh
orang-orang yang berkerja di dalam bidang Wildlife untuk melakukan
penandaan terhadap hewan-hewan tertentu.
16
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
17
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
18
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
BAB III
KESIMPULAN
III.1. Kesimpulan
19
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
DAFTAR PUSTAKA
Loraine,Anna. 2005. N15 and C14 isotopes in sclallops for ecology and
physiology. Tersedia [Online]: http://hal.archives-
ouvertes.fr/docs/00/45/24/63/PDF/LorrainetalJEMBE_with_figures.pdf Mei 2005
http://translate.google.co.id/translate?
hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Carbon-
13&ei=yuoKTYWJC4_OrQeMhJG9Cw&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum
20
Kelompok 4 2008
Kegunaan Radioisotop dalam Fisiologi Hewan 2010
=1&ved=0CB0Q7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Disotop%2Bc13%26hl%3Did
%26sa%3DG%26prmd%3Divns
21
Kelompok 4 2008