Professional Documents
Culture Documents
JENIS-JENIS PENELITIAN
Kelompok 1
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkah dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun makalah yang berjudul
“JENIS-JENIS PENELITIAN“ ini tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, diantaranya :
1. Bapak Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si selaku dosen mata kuliah Metodologi
Penelitian yang telah memberikan petunjuk dalam penyusunan makalah ini,
sehingga penulis dapat menyusun dengan baik
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan, baik itu secara materi maupun
spiritual sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
3. Teman-teman yang telah membantu dengan memberikan saran dan masukan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mohon kepada para
pembaca atau bapak dosen berkenan memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun
demi perbaikan malakah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan semoga
makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………... 2
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………………………… 2
1.4 Manfaat Penulisan ……………………………………………………………….. 2
1.5 Metode Penulisan ………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penelitian Historis ………………………………………………………………. 3
2.2 Penelitian Survei…………………………………………………………………. 4
2.3 Penelitian Korelasi ……………………………………………………………… 5
2.4 Penelitian Kausal Komparatif …………………………………………………… 6
2.5 Penelitian Eksperimen …………………………………………………………... 6
2.6 Penelitian Tindakan Kelas ………………………………………………………. 8
2.7 Penelitian Kualitatif …………………………………………………………….. 10
2.8 Penelitian Pengembangan …………………………………………………..……. 11
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan …………………………………………………………………...…… 12
3.2 Saran ………………………………………………………………………....…. 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dikemukakan beberapa
permasalahan sebagai berikut.
1.2.1 Bagaimanakah prinsip penelitian historis?
1.2.2 Bagaimanakah prinsip penelitian survei?
1.2.3 Bagaimanakah prinsip penelitian korelasional?
1.2.4 Bagaimanakah prinsip penelitian kausal komparatif?
1.2.5 Bagaimanakah prinsip penelitian eksperimen?
1.2.6 Bagaimanakah prinsip penelitian tindakan kelas?
1.2.7 Bagaimanakah prinsip penelitian kualitatif?
1.2.8 Bagaimanakah prinsip penelitian pengembangan?
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu diperoleh gambaran
mengenai jenis-jenis penelitian sehingga dapat dijadikan acuan oleh mahasiswa dalam
penulisan skripsi nantinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dengan menggunakan kritik eksternal maupun kritik internal dan yang terakhir adalah
melaporkan hasil penelitian kepada masyarakat termasuk melengkapi komponen-komponen
penelitian dan mengkomunikasikan dalam jurnal pengetahuan.
4
kemampuan guru fisika dalam merumuskan KTSP. Agar penelitian tersebut berhasil maka
perlu kiranya peneliti mengetahui langkah-langkah umum dalam penelitian survei
diantaranya mengembangkan dan membuat angket, pemilihan sampel dan mengumpulkan
data dengan wawancara atau kuisioner.
5
kausal (sebab akibat), b) penelitian korelasi kurang melakukan kontrol terhadap variabel-
variabel bebas, c) pola saling hubungan tersebut sering tidak menentu.
Penelitian korelasi pada intinya adalah mengetahui ada dan besarnya hubungan antar
dua atau lebih variabel bebas. Kontrol terhadap variabel tidak dilakukan dalam penelitian ini,
dan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
6
tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental
dan menyediakan kontrol untuk perbandingan (Ardhana, 2008).
Dalam penelitian eksperimen, variabel-variabel yang ada termasuk variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable) yang telah ditentukan secara
tegas oleh para peneliti sejak awal penelitian. Variabel bebas biasanya merupakan variabel
yang dimanipulasi secara sistematis. Dibidang pendidikan, yang termasuk variabel bebas
adalah metode mengajar, macam-macam penguatan (reinforcements), sarana prasana
pendidikan dan sebagainya. Variabel terikat atau yang sering disebut criterion variable
merupakan variabel yang diukur sebagai akibat adanya manipulasi pada variabel bebas.
Variabel terikat disebut dependent variable karena dari segi fungsinya yang tergantung dari
variabel bebas. Contoh dari variabel terikat adalah hasil belajar siswa, kemandirian siswa dan
sebagainya (Sukardi, 2003).
Konsep dasar yang berkaitan erat dengan penelitian eksperimen adalah menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan mengontrol beberapa variabel bebas serta perubahan yang
terjadi pada variabel terikat. Untuk mengetahui perubahan tersebut peneliti diharuskan
melakukan observasi selama proses eksperimen berlangsung. Dalam pelaksanaan penelitian
eksperimen, kelompok kontrol sebaiknya diatur secara intensif sehingga kedua variabel
mempunyai karakteristik sama atau mendekati sama. Yang membedakan dari kedua
kelompok variabel tersebut adalah perubahan pada variabel terikat terjadi disebabkan group
eksperimen diberi treatment (perlakuan) seperti direncanakan oleh si peneliti, sedangkan
group kontrol tidak diberi treatment.
Berdasarkan kemampuan melakukan kontrol terhadap variabel-variabel penelitian,
rancangan eksperimen dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu pra eksperimen penelitian,
eksperimen semu (quasi eksperimental research) dan eksperimen sungguhan (true
experimental research) (Sukardi, 2003).
Rancangan pra eksperimen
Rancangan pra eksperimen berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat
hanya dengan cara melibatkan satu kelompk subyek, sehingga tidak ada kontrol
yang ketat terhadap variabel ekstra
b. Rancangan Eksperimen Semu (quasi eksperimental research)
Penelitian kuasi eksperimen (quasi eksperimental research) dapat diartikan sebagai
penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Penelitian ini
bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan
kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun pemilahan kedua
kelompok tersebut tidak dengan teknik random. Oleh karena itu rancangan ini relatif
lebih cermat dalam mengungkapkan hubungan sebab akibat dibandingan dengan
rancangan pra eksperimen. Rancangan eksperimen ini sering digunakan dalam
bidang penelitian pendidikan yang memiliki karakteristik sebagai berikut.
- Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah pembelajaran nyata.
- Menggunakan subjek penelitian siswa.
- Mengendalikan hanya satu atau dua variabel yang ditunjang oleh kerangka
teoritik yang diduga kuat dapat mempengaruhi kualitas proses pembelajaran
dan hasil belajar siswa.
7
- Memiliki rancangan penelitian yang jelas dan menghindari penelitian one
shot treatment dan menjunjung tinggi reliabilitas hasil penelitian.
Contoh penelitian eksperimen semu dalam bidang fisika adalah pengaruh project
based learning terhadap kinerja ilmiah siswa untuk menciptakan teknologi baru
pada pembelajaran fisika.
c. Rancangan eksperimen sungguhan (true experimental research)
Rancangan ekperimen sungguhan adalah rancangan yang digunakan untuk
mengungkapkan sebab dan akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol di
samping kelompok eksperimen yang dipilah dengan menggunakan teknik acak.
Oleh sebab itu rancangan ini relatif paling cermat dalam mengungkapkan hubungan
sebab akibat antar variabel. namun kelemahan pada penelitian eksperimen
sungguhan memungkinkan untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan, namun
cara ini juga paling striktif dan dibuat-buat (artifisial). Ciri inilah yang merupakan
kelemahan utama jika metode ini dikenakan kepada manusia dalam dunianya,
karena manusia sering dibuat lain apabila tingkah lakunya dibatasi secara artifisial,
dimanipulasikan atau diobservasi secara sistematis.
Contoh penelitian eksperimen sungguhan yaitu percobaan faktorial tentang
pengaruh peemupukan dan jarak tanam dengan adanya control pada percobaan
faktorial.
Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen
merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat
dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen untuk
mengetahui adanya perbedaan dari kedua kelas tersebut.
8
penelitian, tindakan yang dilakukan dalam kegiatan berbentuk rangkaian siklus
kegiatan.
3. Adanya kolaborasi antara peneliti dan praktisi (guru, kepala sekolah, siswa,
dan lain-lain) dalam keseluruhan proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
4. Penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah tindakan, akan tetapi
sudah mempunyai keyakinan akan ampuhnya tindakan yang diberikan. Peneliti
langsung menerapkan perlakuan tersebut dengan hati-hati dan juga mengikuti proses
serta dampak tindakan yang diberikan.
5. Penelitian merupakan bagian integral dari pembelajaran. Tahapan penelitian
dilaksanakan selaras dengan pelaksanaan pembelajaran. Mulai dari persiapan program
(planning), pelaksanaan pembelajaran (action), observasi kegiatan pembelajaran
(observation) evaluasi terhadap hasil pembelajaran (evaluation) dan refleksi dari
proses dan hasil pembelajaran (reflection). Artinya proses dan hasil pembelajaran
direkam dan dilaporkan secara sistemik dan terkendali menurut kaidah ilmiah.
Menurut Arnyana (2007), prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas yaitu:
1. PTK diusahakan agar tidak menganggu tugas pokok pembelajaran.
2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menyita waktu berlebih agar tidak
mengganggu proses pembelajaran.
3. Metode yang digunakan harus cukup reliable.
4. Masalah penelitian tindakan kelas seharusnya merupakan masalah operasional
pembelajaran yang cukup merisaukan, sehingga tidak perlu diatasi oleh guru sebagai
tanggung jawab operasionalnya.
5. Selama pelaksanaan PTK guru harus konsisiten dan peduli terhadap prosedur etika.
6. Sejauh mungkin harus digunakan perspektif sekolah.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas secara rinci adalah sebagai
berikut.
1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses serta hasil pendidikan dan pembelajaran di
sekolah.
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran
dan pendidikan dalam kelas.
3. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta
sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran
secara berkelanjutan.
Contoh judul penelitian tindakan kelas: “Penerapan Model Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Mata Pelajaran Fisika pada kelas X SMP
Negeri 1 Singaraja”.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan penelitian tindakan yang beranjak dari masalah nyata dalam kelas dan tindakan
yang diberikan bertujuan untuk memecahkan masalah tersebut guna peningkatan proses
pembelajaran.
9
Penelitian kualitatif mulai diterima oleh masyarakat ilmiah kira-kira sejak tahun 1990.
Penelitian kualitatif yang dikenal di Indonesia adalah penelitian kualitatif naturalistik
(Arikunto, 2006). Istilah naturalistik maksudnya bahwa pelaksanaan penelitian terjadi secara
ilmiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasikan keadaan dan
kondisinya, menekankan pada deskripsi secara alami.
Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme yaitu paham yang
memandang bahwa realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik (utuh), kompleks, dinamis,
penuh makna dan hubungan gejala bersifat interaktif. Penelitian kualitatif bersifat induktif,
yaitu pengembangan konsep yang didasarkan atas data yang ada, mengikuti desain penelitian
yang fleksibel sesuai dengan konteksnya. Tujuan yang ingin dicapai adalah menemukan pola
hubungan yang bersifat interaktif, menemukan teori, menggambarkan realitas yang
kompleks, dan memperoleh pemahaman makna.
Dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Maka dari itu
peneliti harus memiliki daya responsif yang tinggi, adaptabel, berwawasan luas, mampu
melakukan klasifikasi, serta mampu menarik kesimpulan. Penelitian kualitatif berusaha untuk
mendapatkan data yang mendalam atau data yang bermakna. Makna adalah data yang
sebenarnya, data yang melatarbelakangi suatu gejala muncul. Peneliti bukan berusaha
menjawab, pertanyaan “apa” tetapi “mengapa”. Sehingga untuk medapatkan data yang
mendalam dan alami, peneliti dianjurkan melakukan pengamatan secara partisipatif. Untuk
mendapatkan pemahaman yang luas dan mendalam, maka teknik pengumpulan data bersifat
triangulasi. Triangulasi berarti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara
gabungan atau simultan.
Analisis yang digunakan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di
lapangan dan kemudian dikonstruksi menjadi hipotesis atau teori. Analisis data bukan
dilakukan ketika semua data telah terkumpul, tetapi dilakukan terus-menerus dari awal
hingga akhir. Sampel yang digunakan kecil, tidak representatif, dan terus berkembang selama
proses penelitian. Penelitian kualitatif menggunakan non-probabilitas sampling. Hal ini
karena peneliti tidak bermaksud menarik generalisasi atas hasil yang diperoleh. Teknik
sampling yang digunakan seperti accidental sampling, purposive sampling, cluster-quota
sampling dan snow-ball sampling.
Menurut Arikunto (2006) karakteristik dari penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut.
1. Kejelasan unsur pada penelitian kualitatif seperti subjek sampel dan sumber data tidak
mantap dan rinci, masih fleksibel serta timbul dan berkembangnya sambil jalan
(emergent).
2. Langkah penelitian baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai.
3. Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sampel. Dalam penelitian kualitatif
tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting. Hasil
penelitian hanya berlaku bagi setting yang bersangkutan.
4. Tidak mengemukaakan hipotesis sebelumnya, tetapi hipotesis dapat lahir selama
penelitian berlangsung, artinya bersifat tentatif. Hasil penelitian kualitatif juga bersifat
terbuka.
5. Desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat
dipastikan sebelumnya.
10
6. Kegiatan pengumpulan data harus selalu dilakukan sendiri oleh peneliti.
7. Analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.
Berdasarkan uraian di atas penelitian kualitatif dapat diartikan penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
menggunakan non-probabilitas sampling, teknik pengumpulan data dengan triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi.
BAB III
PENUTUP
11
3.1 Simpulan
Kesimpulan yang dihasilkan dari pembahasan pada bab dua sebagai berikut.
1. Penelitian Historis pada prinsipnya adalah penelitian mengenai pengumpulan dan
evaluasi data secara sistematik, berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji
hipotesis yang berhubungan dengan penyebab pengaruh dan perkembangan kejadian
yang mungkin membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang serta
mengantisipasi kejadian yang akan datang.
2. Penelitian Survei pada prinsipnya merupakan penelitian yang mengumpulkan data
pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting yaitu mendeskripsikan keadaan alami yang
hidup saat itu, mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan
dan menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik.
3. Penelitian Korelasi pada prinsipnya adalah untuk mengetahui ada dan besarnya
hubungan antar dua atau lebih variabel bebas. Kontrol terhadap variabel tidak dilakukan
dalam penelitian ini, dan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan)
nyata.
4. Penelitian Kausal Komparatif pada prinsipnya merupakan kegiatan penelitian untuk
mencari informasi tentang hubungan antara akibat dengan kemungkinan penyebabnya.
5. Penelitian Eksperimen pada prinsipnya merupakan suatu penelitian yang bertujuan
untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol
disamping kelompok eksperimen untuk mengetahui adanya perbedaan dari kedua kelas
tersebut.
6. Penelitian Tindakan Kelas pada prinsipnya adalah sebuah upaya pemecahan
permasalah nyata pembelajaran dalam suatu kelas melalui tindakan yang diyakini
keampuhannya.
7. Penelitian Kualitatif pada prinsipnya adalah penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah
dimana peneliti sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
menggunakan non-probabilitas sampling, teknik pengumpulan data dengan triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna daripada generalisasi.
8. Penelitian Pengembangan pada prinsipnya merupakan penelitian untuk menghasilkan
produk guna meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka menunjang pencapaian
kompetensi siswa.
3.2 Saran
Saran yang perlu kami sampaikan kepada pembaca adalah hendaknya sebelum
melakukan penelitian perlu mengetahui dan memahami prinsip-prinsip dari berbagai jenis
penelitian. Hal ini berguna agar jenis penelitian yang digunakan tepat sasaran.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana, W. 1987. Bacaan pilihan dalam metode penelitian pendidikan. Jakarta: PPLPTK.
Ditjen. Dikti. Depdikbud.
Arikunto, S., Suhardjono & Supardi. 2008. Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.
Arnyana, I B P. 2007. Buku ajar dasar-dasar metodologi penelitian. Denpasar: Bagian Ilmu
Faal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.