You are on page 1of 49

Bab I

Pendahuluan
1.1. Latar Belakang

Sebagai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 17 tahun 2004 tentang
Pengelolaan keuangan Negara, maka Pemerintah Daerah wajib menyusun dokumen
perencanaan pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Jangka Menengah (RPJM), dan
Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renja SKPD).
Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut maka Pemerintah Daerah
Kabupaten Takalar menyusun dokumen perencanaan pembangunan Jangka
menengah Daerah (RPJMD) tahun 2008 – 2012 sebagai penjabaran Visi dan Misi
Kepala Daerah yang terpilih. Berkaitan dengan hal tersebut maka Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Takalar menyusun Renstra sebagai upaya penjabaran RPMJD
dalam ruang lingkup tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum sebagai salah
satu Institusi Teknis dalam melaksanakan pembangunan daerah di Kabupaten
Takalar.
Paradigma Perencanaan Pembangunan dewasa ini menghendaki agar
pendekatan perencanaan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis,
Partisipatif, politis, bottom-up dan top down process. Ini bermakna bahwa
perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah penyusunan rencana yang
sistematis , terpadu, transparan, dan akuntabel ; konsisten dengan rencana lainnya
yang relevan; juga kepemilikan rencana (sense of ownership) menjadi aspek yang
perlu diperhatikan. Keterlibatan stakeholder dan legislatif dalam proses
pengambilan keputusan perencanaan menjadi sangat penting untuk memastikan
rencana yang disusun mendapatkan dukungan optimal bagi implementasinya.
Dalam kaitan dengan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang
merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra merupakan langkah awal untuk
melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan Strategis instansi
Pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik,
nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 1


Inpres Nomor 7 Tahun 1999 menyebutkan perencanaan strategis merupakan
suatu proses yang berorientas pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1
(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang,
dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategis mengandung Visi,
Misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan,
program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa
depan.
Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar mengandung nilai yang
urgen dan strategis karena sangat bermanfaat dan diperlukan untuk beberapa
alasan, yaitu :
a. Diperlukan untuk mengantisipasi dampak globalisasi
Berbagai perkembangan yang sangat cepat dalam era globalisasi mengakibatkan
meningkatnya kebutuhan penyediaan pelayanan dasar (basic service) yang lebih
prima bagi masyarakat, perlunya pengembangan sektor unggulan (core
competences) daerah, semakin menipisnya sumber daya, serta semakin
beragamnya tuntutan pelayanan yang harus disediakan. Hal inilah yang
mendorong Dinas Pekerjaan Umum untuk melakukan perubahan mendasar.
Dengan tersedianya sumber daya yang strategis, Dinas Pekerjaan Umum dapat
menyiapkan perubahan secara proaktif yang bukan hanya reaktif terhadap
perubahan yang terjadi.
b. Diperlukan untuk pengelolaan keberhasilan
Penyediaan Sumber daya akan menuntun diagnosa organisasi terhadap
pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif. Dengan Sumber Daya yang
Strategis, Dinas Pekerjaan Umum dapat membangun strateginya sebagai bagian
penting organisasi berorientasi hasil. Kapabilitas dan sumber daya difokuskan
secara optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan.
c. Berorientasi pada masa depan
Sumber Daya yang Strategis memungkinkan Dinas Pekerjaan Umum untuk
memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang. Sumber
Daya yang strategis memerlukan sarana dan prasarana pengumpulan informasi
secara menyeluruh untuk kemudian menyiapkan analisis teknis atas berbagai
alternatif dan implikasi yang dapat diarahkan pada masa mendatang.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 2


d. Adaptif
Fleksibilitas merupakan kriteria yang sangat penting dalam
mengimplementasikan kegiatan teknis walaupun pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan jangka menengah. Penyesuaian terhadap perkembangan yang
muncul dapat dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Capaian
terhadap indikator kinerja dan mengukur kemajuan capaian hasil tetap menjadi
fokus utama dalam pekerjaan teknis.
e. Pelayanan Prima (Service Excelence)
Dalam era globalisasi ini , pelayanan kepada masyarakat dan pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholder) merupakan hal yang utama untuk diperhatikan.
Disamping itu , dalam era keterbukaan masyarakat menuntut instansi
pemerintah dan aparat untuk memberikan pelayanan yang prima. Kepuasan
pelanggang dan stakeholder merupakan faktor penentu keberhasilan bagi setiap
organisasi untuk tetap dapat diterima. Untuk itu pola-pola pelayanan yang perlu
diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan
stakeholder.
f. Penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good
governance) dan Pemerintah yang bersih (clean goverment)
Guna mewujudkan good governance perencanaan strategis harus
mengendepankan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik. Paling tidak, ada
tiga prinsip yang harus selalu diperhatikan yakni transparansi, partisipasi dan
akuntabilitas. Implementasi perencanaan strategis harus dilakukan secara
transparan, partisipatif dan akuntabel baik dalam proses pengambilan keputusan
yang teratur maupun dalam penentuan keberhasilan pencapaian tujuan
organisasi. Selain itu, aparat harus memiliki etika moral yang baik, misalnya
dengan menghindari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1. Maksud
Adapun Maksud penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Takalar adalah sebagai dokumen yang menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Takalar tahun 2008 – 2013.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 3


1.2.2. Tujuan
Secara Umum tujuan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar adalah :
a. Sebagai pedoman penyusunan Rencana Tahunan Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten takalar.
b. Sebagai Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum untuk mencapai tujuan dan
sasaran organisasi
c. Sebagai instrumen dalam mengukur kinerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Takalar sebagai institusi/lembaga teknis dalam mendukung
pembangunan daerah.

1.3. Landasan Hukum


Ada 9 (sembilan) landasan hukum utama yang mengatur sistem, mekanisme,
proses dan prosedur tentang Renstra SKPD khususnya dan perencanaan pada
umumnya, yaitu
• Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN).
• Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
• Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
• Undang – Undang No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
• Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerarapan Standar Pelayanan Minimal.
• Peraturan Menteri dalam Negeri No. 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal.
• Peraturan Menteri dalam Negeri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
• Perda - / 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP).
• Perda - / 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD)
• Perda No. 10 Tahun 2003 tentang Struktur Organisasi Kelembagaan Daerah
Undang-Undang No. 25 tahun 2004 mengatur tentang peranan dan
tanggungjawab Kepala SKPD untuk menyiapkan Renstra SKPD, keterkaitan Visi dan
Misi Kepala Daerah dengan RPJMD dan Renstra SKPD, pokok-pokok isi dokumen
Renstra SKPD dijadikan pedoman bagi penyusunan Renja SKPD. Undang-Undang

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 4


ini juga menekankan keterkaitan erat antara penyusunan RPJMD dengan Renstra
SKPD.
Undang-Undang No. 17 tahun 2003 walaupun tidak mengatur secara eksplisit
tentang Renstra SKPD, namun mengatur tentang Peranan dan Kedudukan RKPD
(yang merupakan penjabaran RPJMD dan Renstra SKPD) dalam kaitannya dengan
perumusan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Renja SKPD, RKA SKPD, dan
RAPBD. Undang-undang ini menekankan tentang penganggaran berbasis kinerja
(Performance Budgeting) dan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang meliputi
akuntabilitas, profesionalitas, proporsionalitas, keterbukaan dalam pengelolaan
keuangan dan pemeriksanaan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang
bebas dan mandiri.
Undang-Undang No. 32 tahun 2004 mengemukakan tentang muatan pokok
Renstra SKPD yang meliputi Visi, Misi, tujuan, Strategi, Kebijakan, Program, dan
kegiatan SKPD sesuai TUPOKSI SKPD dan berpedoman pada RPJMD. Undang-
Undang ini menekankan sifat indikatif (Fleksibel) dari program dan kegiatan
pembangunan dan Renstra SKPD.
Undang-Undang No. 33 tahun 2004 seperti halnya Undang-Undang No. 17 tahun
2003 tidak mengatur secara langsung Renstra SKPD, namun mengatur tentang
peranan dan Kedudukan RKPD, Renja SKPD, RKA SKPD, dan APBD yang
merupakan penjabaran RPJMD dan Renstra SKPD. Undang-Undang ini
menekankan tentang perlunya penyusunan Renja SKPD dan RKA SKPD berbasis
penganggaran Kinerja. Ini Menunjukkan tentang perlunya Renstra SKPD juga
menggambarkan target capaian Kinerja Pembangunan daerah sehingga mudah
untuk ditransformasi ke dalam rencana tahunan (RKPD).
Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 mengemukakan tentang
penyusunan Renstra SKPD perlu berpedoman pada RPJMD dan menekankan
tentang RPJMD sebagai dasar dalam penyusunan Rancangan APBD ; RKPD, Renja
SKPD, dan RKA SKPD sebagai penerjemahan RPJMD.
Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 2005 menekankan tentang perlunya
RPJMD dan Renstra SKPD mencakup target Pencapaian Standar Pelayanan
Minimun dalam jangka menegah dan kemudian dituangkan dalam RKPD, RENJA
SKPD, KUA APBD, dan RKA SKPD untuk target pencapaian SPM tahunan dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 5


Peraturan Menteri dalam Negeri No. 13 tahun 2006 yang merupakan
penjabaran peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 telah mengatur secara rinci
mekanisme, proses, dan prosedur penyusunan penganggaran tahunan daerah,
termasuk di dalamnya RKPD, KUA, PPAS, RKA – SKPD, RAPBD, dan APBD.
Mengingat RPJMD dan Renstra SKPD dijadikan dasar bagi penyusunan Renja SKPD
dan RAPBD, maka dokumen Renstra SKPD perlu sedemikian rupa sehingga mudah
diterjemahkan kedalam rencana dan penganggaran tahunan daerah yang diatur
dalam PERMENDAGRI tersebut. Untuk itu, renstra SKPD perlu menggunakan
kerangka fungsi, urusan wajib, dan urusan pilihan pemerintah daerah dalam
menganalisis isu strategis, merumuskan strategi, kebijakan, dan menetapkan
prioritas programnya, setiap program perlu mempunyai tolok ukur dan trget kinerja
capaian program yang jelas.
1.4. Hubungan Renstra SKPD dengan dokumen Perencanaan
lainnya
Renstra Dinas PUD Kabupaten Takalar mempunyai hubungan dengan beberapa
dokumen perencanaan lainnya. Hubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Takalar merupakan
dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun, dimana periode Renstra ini
merupakan segmen awal dari periode RPJP tersebut. RPJP Kabupaten Takalar
merupakan pedoman dalam penyusunan RPJM Kabupaten takalar, sementara RPJM
tersebut menjadi Pedoman dalam penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum saat ini.
b. Rencana Pembangunan jangka Menengah (RPJM) Kabupaten takalar sebagai
dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun, merupakan pedoman dalam
penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar. Rancangan
Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar berpedoman pada RPJMD
Kabupaten Takalar. Selanjutnya Renstra Dinas Pekerjaan Umum ini ditetapkan
setelah disesuaikan dengan RPJM Kabupaten Takalar.
c. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Takalar merupakan
dokumen Perencanaan Kabupaten takalar untuk periode 1 (satu) tahun dan
Penjabaran dari RPJM Kabupaten Takalar. RKPD Kabupaten Takalar menjadi
acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan kerja perangkat Daerah (Renja-
SKPD) dan berpedoman pada Renstra SKPD ini. Selanjutnya RKPD Kabupaten
takalar menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD Kabupaten Takalar.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 6


d. Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar sebagai dokumen
perencanaan Dinas PU untuk periode 1 (satu) tahun, merupakan penjabaran dari
Renstra Dinas Pekerjaan Umum ini. Oleh karena itu, penyusunannya
berpedoman pada renstra ini dan mengacu pada RKP Kabupaten takalar.
Selanjutnya hubungan tersebut dapat digambarkan dalam skema di bawah ini :

Bagan 1 : Alur Perencanaan dan Keterkaitan dengan Dokumen Perencanaan


lainnya

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 7


Bagan 2 : Keterkaitan Renstra Dinas PU dengan Dokumen Perencanaan

Daerah

RPJP
Kab. Takalar

dipedomani

Dipedomani
RENSTRA
RPJM
PU
Kab. Takalar
KAB. TAKALAR
dijabarkan
diacu dipedomani

RKPD RENJA Dinas PU


Kab. Takalar Kab. Takalar

dipedomani

APBD
Kab. Takalar

1.5.Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan Rencana strategik Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Takalar meliputi enam bab pembahasan sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan tujuan
C. Landasan Hukum
D. Hubungan Renstra SKPD dengan dokumen Perencanaan lainnya
E. Sistematika Penulisan
BAB II TUGAS DAN FUNGSI SKPD
A. Struktur Organisasi
B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
C. Tugas dan Fungsi
D. Hal lain yang dianggap penting

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 8


BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
A. Kondisi Umum Daerah Masa Kini
B. Kondisi Yang Diinginkan dan Proyeksi ke depan
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi SKPD
B. Tujuan
C. Strategi
D. Kebijakan
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB VI PENUTUP
Lampiran - Lampiran

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 9


Bab II
Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum

2.1. Struktur Organisasi


Diterapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah yang memberikan kewenangan kepada
pemerintah daerah baik propinsi, kabupaten dan kota untuk menyusun dan
menetapkan organisasi perangkat daerahnya sesuai kebutuhan. Dengan kewenangan
tersebut, diperlukan dukungan kemampuan teknis dan wawasan yang luas dari
pelaku dibidang kelembagaan pemerintah daerah.
Kelembagaan pemerintah daerah telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Takalar masing-masing Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2001
Tentang Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, Peraturan Daerah Nomor 04
tahun 2001 tentang Lembaga Teknis Daerah, Peraturan Daerah Nomor 10 tahun
2004 Tentang organisasi Dinas Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 06 tahun 2001
Tentang Organisasi Kecamatan dan Kelurahan. Dinas Pekerjaan Umum dalam hal
ini sebagai organisasi Dinas Daerah memiliki struktur organisasi yang meliputi
Kepala Dinas, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang Perumahan dan
Permukiman, Kepala Bidang Prasarana Wilayah, Kepala Bidang Pengairan dan
Kepala Bidang Peralatan. Masing-masing bagian dan bidang mencakup 2 sub bagian
dan 2 kepala seksi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat Bagan Struktur Organisasi
Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Takalar pada lampiran 1.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 10


Bagan 3 : Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Takalar

Kepala Dinas

Kepala Bagian
Tata Usaha

Kepala Sub Kepala Sub


Bagian Umum Bagian Keuangan

Kepala Bidang Kepala Bidang Kepala Bidang


Kepala Bidang
Pengairan Peralatan Perumahan
Prasarana
Wilayah Permukiman

Kepala Seksi Kepala Seksi


Kepala Seksi Kepala Seksi
Sumber Tersier Pengadaan & Perumahan
Bina Program Gudang Permukiman &
& Sumber &
Mata Air Gedung
Laboratorium

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi


Eksploitasi & Jalan & Operasional & Pengadaan Air
Pembangunan Jembatan Pembangunan Bersih

UPTD

2.2. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan


Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Takalar berdasarkan struktur organisasi
jumlah pegawai yang tersedia sebanyak 67 orang Pegawai Negeri Sipil dan 63 orang
Pegawai Honorer. Tingkat pendidikan dan Pangkat/Golongan Pegawai Negeri Sipil
di lingkup Dinas Pekerjaan Umum Kab. Takalar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 11


Tabel 2.1 : Latar Belakang Pendidikan Pegawai

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI

1. Strata Dua (S2) 5 Orang

2. Strata Satu (S1) 23 Orang

3. Diploma 2 Orang

4. SMA 27 Orang

5. SMP 5 Orang

6. SD 5 Orang

TOTAL PEGAWAI 67

Tabel 2.2 : Pangkat dan Golongan

NO PANGKAT/GOLONGAN JUMLAH PEGAWAI

1 Pembina Utama Muda IV/c 1 Orang

2 Pembina IV/a 2 Orang

3 Penata Tk.I / III d 8 Orang

4 Penata / III c 5 Orang

5 Penata Muda Tk.I / III b 5 Orang

6 Penata Muda / III a 12 Orang

7 Pengatur Tk.I /II d 3 Orang

8 Pengatur / II c 9 Orang

9 Pengatur Muda Tk.1 / II b 1 Orang

10 Pengatur Muda / II a 11 Orang

11 Juru I/c 5 Orang

12 Juru Muda I/a 5 Orang

TOTAL PEGAWAI 67 Orang

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 12


2.3. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Takalar Nomor : 10 tahun 2003 tantang
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural di Lingkungan Dinas Pekerjaan
Umum Daerah Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Takalar Merupakan
Lembaga teknis Daerah Kabupaten Takalar yang berada dibawah dan bertanggung
Jawab kepada Bupati Takalar melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Takalar. Dinas
Pekerjaan Umum dipimpin oleh seorang kepala Dinas dan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas pemerintah kabupaten Takalar di bidang pembinaan
Pekerjaan Umum Daerah sesuai dengan kewenangan yang ada pada Pemerintah
Kabupaten Takalar. Dalam melaksanakan Tugas Pokok Dinas Pekerjaan Umum
Daerah juga Mempunyai fungsi sebagai berikut :
• Perumusan Kebijakan Teknis sesuai dengan lingkup tugas Dinas Pekerjaan
Umum Daerah Kabupaten Takalar.
• Pelayanan Penunjang penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar.
• Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai petunjuk Bupati.
Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Pembangunan Daerah Kabupaten
Takalar terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Kepala Bagian Tata Usaha
c. Kepala Bidang Pengairan
d. Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman
e. Kepala Bidang Peralatan
f. Kepala Bidang Fisik dan Prasarana

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Daerah mempunyai Tugas memimpin Dinas


Pekerjaan Umum Daerah sesuai dengan tugas pokok yang telah ditetapkan undang –
undang dan kebijakan Pemerintah Daerah yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas pokok yang telah ditetapkan, Kepala Dinas Pekerjaan
Umum juga mempunyai Fungsi sebagai berikut :
a. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait dan organisasi
lain yang menyangkut bidang tanggung jawabnya.
b. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 13


Bagian Tata Usaha Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Takalar
Mempunyai Tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kegiatan seluruh
satuan organisasi dalam lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten
Takalar. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan/program kerja Bagian Tata Usaha.
b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada
bawahan.
c. Memantau, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bawahan serta
mengevaluasi hasil kerjanya.
d. Menelaah dan mempelajari suatu perundang-undangan dibidang tugasnya.
e. Memberi saran pertimbangan kepada atasan untuk kelancaran tugas Dinas
Pekerjaan Umum Daerah.
f. Menyelenggarakan administrasi ketatausahaan, kearsipan, kepegawaian,
keuangan dan anggaran, perlengkapan rumah tangga dan umum.
g. Membuat Laporan kegiatan / menyangkut bagian tata usaha.
h. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Bagian Tata Usaha terdiri dari :
• Sub Bagian Umum
• Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Umum Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bagian Tata
Usaha dalam penyusunan rencana kebutuhan barang inventaris, pengadaan,
pemeliharaan, angkutan, keamanan serta urusan persuratan dan kearsipan. Dalam
melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian juga mempunyai Fungsi sebagai berikut :
a. Menyusunan rencana kegiatan / program kerja sub bagian umum.
b. Melaksanakan / mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan
kepada bawahan.
c. Memantau, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bawahan dan
mengevaluasi hasil kerjanya.
d. Menyelenggarakan administrasi ketatausahaan yang meliputi penyusunan
konsep naskah dinas, pengetikan, pengadaan, ekspedisi, penyimpanan /
pengarsipan dan kegiatan tata usaha lainnya.
e. Mengkoordinasikan pengadaan, pengelolaan peralatan / barang inventaris milik
kekayaan daerah di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 14


f. Menyiapkan bahan – bahan usulan penghapusan barang milik kekayaan daerah
di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Daerah
g. Menyelenggarakan pemeliharaan, ketentraman / ketertiban, kebersihan dan
pemeliharaan gedung dan peralatan kantor lainnya.
h. Melaksanakan penyusunan bahan dan administrasi perjalanan dinas pegawai
Dinas Pekerjaan Umum Daerah.
i. Menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan kehumasan.
j. Menyiapkan Bahan Usulan Mutasi Pegawai yang meliputi pengangkatan CPNS
menjadi PNS, pengangkatan dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala, pemindahan, pemberhentian dan pensiun.
k. Menyiapkan bahan kebutuhan Diklat Pegawai dan Calon peserta diklat.
l. Menyiapkan bahan usulan cuti, Ujian dinas, pengurusan KARPEG, DP3,
TASPEN, ASKES serta bahan usulan memperoleh tanda jasa / penghargaan.
m. Membuat konsep surat pernyataan menduduki jabatan dan melaksanakan tugas.
n. Menyusun daftar hadir pegawai, daftar hadir apel, memberi laporan sesuai
ketentuan yang berlaku.
o. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan / program kerja sub bagian umum.
p. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menjalankan sebagian tugas Bagian


Tata Usaha dalam menyusun rencana anggaran rutin, penatausahaan dan
administrasi serta verifikasi. Dalam melaksanakan tugas pokok Sub Bagian
Keuangan juga mempunyai Fungsi sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan / program kerja sub bagian keuangan.
b. Melaksanakan / mendistribusikan dan mengendalikan kegiatan bawahan serta
mengevaluasi hasil kerjanya.
c. Memantau, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bawahan serta
mengevaluasi hasil kerjanya.
d. Menyiapkan bahan penyusunan anggaran Dinas Pekerjaan Umum Daerah.
e. Menyiapkan bahan pengusulan revisi anggaran.
f. Melaksanakan penatausahaan keuangan yang meliputi pembukuan, penyusunan
pertanggungjawaban, dan pengamanan dokumen keuangan.
g. Menyiapkan bahan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan
Penyelesaian proses tuntutan ganti rugi / tuntutan perbendaharaan.
h. Melaksanakan pengurusan gaji pegawai Dinas Pekerjaan Umum Daerah.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 15


i. Menyiapkan bahan dan melaksanakan / Mengkoordinasikan pembuatan laporan
keuangan Dinas Pekerjaan Umum Daerah.
j. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

Bidang Prasarana Wilayah mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kepada


Seksi Bina Program dan Laboratorium, Seksi Jalan dan Jembatan di daerah
kabupaten Takalar. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Prasarana Wilayah
juga mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan Investigasi terhadap kondisi jalan dan jembatan dan membuat
perencanaan.
b. Memberikan bimbingan teknis terhadap seksi dan bawahannya.
c. Mengawasi secara langsung terhadap kemungkinan akan terjadinya perluasan
atau perkembangan jaringan jalan dan jembatan sesuai perkembangan penduduk
utamanya daerah-daerah yang terisolir.
d. Melaksanakan survey perencanaan umum didalam rangka menyusun program
tahunan berdasarkan usul dari bawah.
e. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Prasarana Wilayah terdiri dari :
1. Seksi Bina Program dan Laboratorium
2. Seksi Jalan dan Jembatan

Seksi Bina Program dan Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan


kegiatan perencanaan penyusunan dan analisa biaya serta gambar konstruksi
sebagai bahan penyusunan program dan melaksanakan pengujian terhadap bahan
material yang akan digunakan pada konstruksi, dalam melaksanakan tugas pokok ,
Seksi Bina Program mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Melakukan kegiatan perencanaan.
b. Melaksanakan penyusunan program dan analisa biaya.
c. Melaksanakan persiapan gambar konstruksi.
d. Melaksanakan surat menyurat.

Seksi Jalan dan Jembatan mempunyai tugas mengawasi dan memelihara semua
jalan dan jembatan yang dibiayai oleh/melalui Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok Seksi Jalan dan Jembatan mempunyai
fungsi sebagai berikut :

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 16


a. Melaksanakan pengawasan pada semua jalan dan kondisi jembatan.
b. Melaksanakan Survey ke lapangan
c. Melaksanakan pemeliharaan sesuai rencana kerja
d. Melaksanakan perhitungan volume untuk pengadaan bahan.
e. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Bidang Pengairan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan


pengembangan terhadap sarana-sarana pengairan yang dikelola oleh daerah-daerah
sesuai perkembangan dan kondisi jalan pertanian. Dalam melaksanakan tugas
pokok, Bidang Pengairan mempunyai fungsi yaitu :
a. Menyelenggaran perumusan, perencanaan dan penyusunan kebijakan
pengembangan Pengairan Daerah.
b. Melakukan studi kelayakan terhadap kemungkinan-kemungkinan pengembangan
sarana-sarana pengairan
c. Melakukan inventarisasi data mengenai jumlah dan kapasitas pengairan daerah
yang ada, termasuk sungai dan rawa-rawa serta sumber mata air lainnya.
d. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Pengairan terdiri dari :
1. Seksi Saluran Tersier, Sungai/Sumber Mata Air
2. Seksi Exploitasi

Seksi Saluran Tersier, Sungai/Sumber Mata Air mempunyai tugas


memelihara saluran-saluran tersier yang sudah ada serta mempelajari dan
merencanakan pengembangan atas beban APBD. Dalam melaksanakan tugas pokok
seksi Saluran Tersier, Sungai/Sumber Mata Air mempunyai fungsi yaitu :
a. Melaksanakan pemeliharaan saluran-saluran tersier.
b. Melaksanakan perawatan terhadap saluran-saluran tersier yang sudah ada.
c. Melaksanakan perencanaan pengembangan saluran-saluran atas anggaran
pendapatan dan Belanja Negara
d. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Seksi Ekspoitasi mempunyai tugas mengoperasikan, menguasai serta memelihara


saluran sarana Pengairan Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi
Ekspolitasi mempunyai fungsi yaitu :

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 17


a. Melaksanakan penelitian untuk pemanfaatan sarana pengairan daerah.
b. Melaksanakan Pengawasan
c. Melaksanakan pemeliharaan pada sarana pengairan yang ada
d. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Bidang Perumahan Permukiman mempunyai tugas melakukan bimbingan dan


pembinaan teknis terhadap pembangunan gedung-gedung, perumahan, air bersih,
penyehatan lingkungan permukiman. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang
Perumahan Permukiman mempunyai fungsi yaitu :
a. Memberikan petunjuk teknis terhadap pembangunan gedung-gedung dan
perumahan.
b. Memberi bimbingan teknis terhadap pengadaan pengelolaan pemanfaatan air
bersih.
c. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Bidang Perumahan Permukiman terdiri dari :


1. Seksi Perumahan Permukiman dan Gedung
2. Seksi Pengadaan Air Bersih
Seksi Perumahan Permukiman dan Gedung mempunyai tugas memberikan petunjuk
teknis sesuai ketentuan yang telah ditentukan. Dalam melaksanakan tugas pokok
Seksi Perumahan Permukiman dan Gedung mempunyai fungsi yaitu :
a. Melaksanakan pembinaan serta member petunjuk teknis sesuai ketentuan yang
ada .
b. Melaksanakan petunjuk teknis tentang li9ngkungan pemukiman perumahan agar
tercipta suatu lingkungan yang bersih, indah dan sehat secara berkelanjutan.
c. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Seksi Pengadaan Air Bersih mempunyai tugas merencanakan dan pengadaan,


pengelolaan, pemanfaatan untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih bagi seluruh
penduduk. Dalam melaksanakan tugas pokok Seksi Pengadaan Air Bersih juga
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Melaksanakan perencanaan pengadaan pengelolaan pemanfataan air bersih.
b. Melaksanakan bimbingan teknis mengenai pengadaan pengelolaan pemanfataan
air bersih bagi masyarakat
c. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 18


Bidang Peralatan mempunyai tugas menyediakan dan memperbaiki segala sarana
yang diperlukan bagi kelancaran pelaksanaan tugas pokok Dinas. Dalam
melaksanakan tugas pokok Bidang Peralatan mempunyai fungsi yaitu :
a. Melaksanakan perbengkelan dan perbaikan peralatan dinas atas perintah kepala
dinas
b. Menyiapkan pengendara peralatan atau suku cadang sesuai dengan
kebijaksanaan kepala dinas.
c. Melakukan pencatatan dan inventarisasi terhadap jenis dan kondisi seluruh
peralatan yang dikelola oleh dinas.
d. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Bidang Peralatan terdiri atas :


a. Seksi Pengadaan dan Gudang
b. Seksi Operasi dan dan Pemeliharaan

Seksi pengadaan dan Gudang mempunyai tugas mempunyai tugas


menginventarisasi seluruh keadaan/kondisi peralatan guna kepentingan pengadaan
alat-alat dan suku cadang yang diperlukan. Dalam melaksanakan tugas pokok Seksi
Pengadaan dan Gudang juga mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Menginventarisasi keadaan/kondisi peralatan yang ada
b. Melaksanakan alat-alat dan suku cadang yang diperlukan
c. Melaksanakan pelaporan tentang keadaan alat yang ada
d. Melaksanakan kalsifikasi alat dan suku cadang yang ada
e. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
f. Melaksanakan pemeliharaan barang-barang dan alat-alat
g. Melaksanakan penyimpangan barang-barang dan alat-alat dengan baik
h. Mengeluarkan barang-barang dan alat-alat apabila diperlukan
i. Mencatat barang-barang, alat-alat yang keluar
j. Melaksanakan pelaporan
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Seksi Operasi dan Pemeliharaan mempunyai tugas memelihara dan


mempersiapkan seluruh peralatan dalam keadaan baik untuk setiap saat menunggu
perintah untuk dioperasikan dan melakukan perbaikan terhadap seluruh peralatan
agar terpelihara dengan baik sehingga selalu/setiap saat siap untuk dioperasikan.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 19


Dalam melaksanakan tugas pokok Seksi Operasi dan Pemeliharaan juga mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. Melaksanakan pemeliharaan terhadap seluruh peralatan yang ada
b. Mempersiapkan peralatan dalam keadaan baik untuk dapat dioperasikan setiap
saat.
c. Mengklasifikasi seluruh peralatan
d. Melaksanakan perbaikan terhadap seluruh peralatan rusak
e. Melakukan pemeliharaan dengan baik pada seluruh peralatan yang ada
f. Melaksanakan pelaporan mengenai keadaan peralatan
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 20


Bab III
Gambaran Umum Kondisi Daerah

3.1. Kondisi Umum Kabupaten Takalar


3.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif

Kabupaten Takalar terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, dengan posisi


geografis berada pada 119,02 -.119,39 Bujur Timur dan 5,3 - 5,38 Lintang Selatan.
Batas-batas administratif Kabupaten Takalar adala sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Kota Makassar dan Kabupaten Gowa
• Sebelah Selatan : Kabupaten Jeneponto dan Gowa
• Sebelah Barat : Laut Flores
• Sebelah Timur : Selat Makassar
Luas wilayah Kabupaten Takalar (daratan dan lautan) adalah (.566,51
Km2), secara administrasi pemerintahan wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari 9
kecamatan 77 wilayah desa dan 18 kelurahan. Dari 7 kecamatan tersebut 4
kecamatan merupakan daerah pesisir, yaitu Mangarabombang dengan luas 74,63
Km2 terdiri dari 12 desa , Mappakasunggu dengan luas 74,63 Km2 terdiri dari 8 desa,
Galesong Selatan luas 44,00 Km2 dan 14 desa, Galesong Utara luas 21,75 Km2 terdiri
dari 9 desa. Tiga kecamatan lainnya adalah Kecamatan Polongbangkeng Selatan
dengan luas 88,07 Km2 terdiri dari 8 desa/kelurahan, Kecamatan Polongbangkeng
Utara dengan luas 212,25 Km2 terdiri dari 14 desa/kelurahan, dan Kecamatan
Pattallassang 25,31 Km2 terdiri dari 8 desa/kelurahan.
Topologi wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari daerah pantai, dataran
dan perbukitan. Di bagian barat adalah daerah pantai dan dataran rendah dengan
kemiringan antara 0-3 derajat sedang ketinggian ruang bervariasi antara 0-25 m,
dengan bantuan penyusun geomorfologi dataran didominasi endapan alluvial,
endapan rawa pantai, batu gamping, terumbu dan tufa serta beberapa tempat batuan
lelehan basal.
Secara hidrologis Takalar beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan
musim kemarau. Musim hujan biasanya terjadi antara bulan Nopember hingga Mei.
Rata-rata curah hujan bulanan pada musim hujan berkisar antara 122,7 mm hingga
653,6 mm dengan curah hujan tertinggi rata-rata harian adalah 27,9o C (Oktober)
dan terendah 26,5o C (Januari-Pebruari). Temperatur udara terendah rata-rata 22,2

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 21


hingga 20,4 o C pada bulan Pebruari-Agustus dan tertinggi 30,5 hingga 33,9 o C pada
bulan September-Januari.

3.1.2. Kondisi Dinas PU Saat ini


Secara kelembagaan, eksistensi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar
mengalami penguatan karena secara eksplisit mengembang amanat dari peraturan
perundang-undangan yang ada. Oleh karenanya, amanat tersebut menjadi tantangan
tersendiri bagi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya secara profesional dan efektif. Untuk memenuhi harapan
tersebut, perlu diidentifikasi bagaimana kondisi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Takalar saat ini, bagaimana kondisi yang diinginkan pada masa yang akan datang,
dan bagaimana cara mencapai kondisi yang diinginkan tersebut.
Berangkat dari pemikiran tersebut, berikut ini digambarkan kondisi umum
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar saat ini :
a. Kualitas Sumber Daya Manusia Dinas Pekerjaan Umum
Jumlah aparat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar pada tahun 2008
sebanyak 67 orang. Untuk mengetahui gambaran kompetensi aparat Dinas
Pekerjan Umum Kabupaten Takalar dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya, maka dapat diuraikan berdasarkan tingkat pendidikan formal,
golongan / Kepangkatan, pendidikan dan pelatihan serta diklat penjenjangan
(struktural), sebagai berikut :
1. Tingkat Pendidikan formal terdiri atas :
Strata Dua : 5 orang (30,30%)
Strata Satu : 23 orang (33,33%)
Diploma Tiga (D3) : 2 orang (4%)
SLTA / Sederajat : 27 orang (33.33%)
SLTP / Sederajat : 5 Orang
SD / Sederajat : 5 Orang
Jumlah : 67 Orang (100 %)

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 22


2. Golongan Kepangkatan, terdiri atas :
Pembina Utama Muda IV/c 1 Orang
Pembina IV/a 2 Orang
Penata Tk.I / III d 8 Orang
Penata / III c 5 Orang
Penata Muda Tk.I / III b 5 Orang
Penata Muda / III a 12 Orang
Pengatur Tk.I /II d 3 Orang
Pengatur / II c 9 Orang
Pengatur Muda Tk.1 / II b 1 Orang
Pengatur Muda / II a 11 Orang
Juru I/c 5 Orang
Juru Muda I/a 5 Orang
TOTAL PEGAWAI 6 67 Orang

3. Latar Belakang disiplin ilmu, terdiri atas :


Ilmu Pemerintahan : 3 orang (4,45%)
Ilmu Sosial : 2 orang (3%)
Ilmu Ekonomi : 4 orang (6%)
Ilmu Teknik : 19 orang (28,35%)
Ilmu Umum : 39 orang (58,20%)
Jumlah : 67 orang (100%)

4. Pendidikan dan Pelatihan struktural, terdiri atas :


SPAMEN / PIM II : 1 orang (7,7 %)
SPAMA / PIM III : 4 orang (30,8%)
ADUM / ADUMLA / PIM IV : 8 orang (61,6%)
Jumlah : 13 Orang (100 %)

Berdasarkan data tersebut di atas menunjukkan bahwa kualifikasi pendidikan


bidang teknik sebanyak 19 orang (25,37%), dan bidang lainnya sebanyak 58
orang (74,63%) ini menunjukkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas
pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten takalar belum dapat
secara optimal. Idealnya 2/3 dari jumlah pegawai yang ada berkualifikasi
pendidikan teknik atau 40 Orang (59,70%). Tingkat pendidikan pegawai

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 23


dengan kualifikasi Sarjana sebanyak 30 orang (44,78%) dan pendidikan
tingkat SLTA sebanyak 27 orang (40,30%). Hal ini menunjukan bahwa
kualitas sumber daya manusia pada Dinas PUD cukup untuk mampu
melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi.
Dari jumlah pegawai yang menduduki jabatan Eselon II, Eselon III dan
Eselon IV seluruhnya telah mengikuti diklat struktural pimpinan.

b. Bidang Peralatan
Kondisi peralatan yang ada di Dinas Pekerjaan Umum secara garis besar
dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1
Kondisi Inventaris Kantor

Jumlah K O N D I S I (%)
No Klasifikasi Inventaris`
(unit) Sangat Baik Baik Cukup Kurang
1. Peralatan Kantor 352 19,23 24,18 24,73 5,49
2. Alat Berat 23 - - 78,26 26,06
3. Bangunan/Sarana 10 50 - 40 10
Prasarana
4. Kendaraan 20 1 1 85 0,5
Total 405 70,23 25,18 227,99 42,05
Sumber : Diolah dari Data Dinas Pekerjaan Umum Kab. Takalar 2007

Data di atas menunjukkan bahwa kondisi inventaris kantor untuk peralatan


yang berjumlah 352 unit sebagian besar masih cukup baik (24,73%),
sementara alat berat berjumlah 23 unit telah mengalami penyusutan atau
umur pemakaian yang lama (78,26%), selain itu inventaris kantor berupa
bangunan/sarana prasarana dengan jumlah 10 unit dalam kondisi masih
sangat baik (50%), terakhir untuk kendaraan berupa kendaraan dinas, mobil
operasional, alat angkutan dan kendaraan roda dua sebagian besar masih
cukup baik (85%). Sehingga dari data tersebut dapat diketahui bahwa
peralatan yang menunjang operasional kegiatan terutama alat berat untuk
mencapai target capaian perlu dilakukan perbaikan/pemeliharaan guna
mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan ke depan.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 24


c. Bidang Prasarana Wilayah
Untuk bidang Prasarana Wilayah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar
secara garis besar dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.2
Kondisi Sarana Prasarana (Jalan)

NO JENIS PANJANG (Km) KONDISI (%)


PERMUKAAN Baik Cukup Kurang Rusak
1 Aspal 1192 37,83 52,96 1,64 4,28
2 Aspal/Kerikil 51,5 15,38 30,77 30,77 -
3 Aspal/Beton 8 100 - - -
4 Kerikil /Tanah 8 - 100 - -
5 Conblock 31,5 12,5 87,5 - -
6 Beton 4 - 100 - -
7 Kerikil 56 - 69,33 30,77 -
8 Tanah 32 - 100 - -
Jumlah 1383 165,71 540,56 61,54 4,28
Sumber : Diolah dari Data Dinas Pekerjaan Umum Kab. Takalar 2007

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kondisi jalan di Kab. Takalar yang
menggunakan permukaan aspal dengan panjang 1192 km relatif cukup baik
(52,96%), sementara untuk jalan dengan jenis permukaan Aspal/Kerikil
dengan panjang 51,5 km juga masih cukup baik (30,77%). Untuk jalan dengan
permukaan Aspal/Beton dan Kerikil tanah dengan panjang masing-masing 8
km kondisinya masih baik (100%). Kondisi jalan yang lain (Permukaan
Conblock, Beton, Kerikil dan Tanah) rata-rata masih dalam kondisi cukup
baik. Namun demikian ke depan diharapkan hampir semua jalan di Kab.
Takalar sudah menggunakan permukaan aspal.
Sementara untuk kondisi sarana/prasarana jembatan dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

Tabel 3.3
Kondisi Sarana Prasarana
(Jembatan)

NO Jenis Konstruksi Jumlah (unit) Panjang (m) Lebar (m)


1 Beton 175 1257,9 664
2 Baja 3 149 13,5
3 Kayu 8 80 29,5
Total 186 1486,9 707
Sumber : Diolah dari Data Dinas Pekerjaan Umum Kab. Takalar 2007

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 25


Sarana prasarana jembatan dari data di atas menunjukkan bahwa sampai
pada tahun 2007, jembatan dengan jenis kontruksi beton berjumlah 175 unit
dengan total panjang 1257,9 m, untuk jenis kontruksi dari baja yang
berjumlah 3 unit sepanjang 80 m dan jenis konstruksi kayu yang berjumlah 8
unit sepanjang 29,5 m yang kesemuanya tersebar di sembilan kecamatan.

d. Bidang Pengairan
Untuk kondisi pengairan di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.4
Kondisi Pengairan 2004-2008

NO TAHUN ANGGARAN SALURAN PEMBAWA


Primer (m) Sekunder (m) Tersier (m)
1. 2004 5.625 16.831 -
2. 2005 21.625 6.950 1.148
3. 2006 - 1.950 380
4. 2007 1.200 2.824 -
5. 2008 - 2.800 3.600
JUMLAH 28.450 31.355 5.128
Sumber : Diolah dari Data Dinas Pekerjaan Umum Kab. Takalar 2008

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Panjang saluran Primer sampai pada
tahun 2008 adalah 28.450 m, sementara untuk saluran sekunder telah
dicapai sepanjang 31.355 m, dan untuk saluran tersier sampai tahun 2008
sepanjang 5.128 m.

e. Bidang Perumahan dan Permukiman


Bidang Perumahan dan Permukiman
Kondisi Bidang Perumahan dan Permukiman dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Kondisi Saluran/Drainase
2. Kondisi Jalan Lingkungan/Desa
3. Cakupan Air Bersih.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 26


Tabel 3.5
Kondisi Saluran/Drainase

No Jenis Permukaan Panjang Tahun


Kondisi
(m) Kegiatan
Rusak
Baik (m)
(m)
1. Pasangan Batu/Galian 335 2003 234,5 100,5
Tanah
2. Pasangan Batu/Galian 434 2004 303,8 130,2
Tanah
3. Pasangan Batu - 2006 - -
4. Pasangan Batu - 2007 - -
5. Pasangan Batu 1665 2008 1165,5 499,5
Sumber : Diolah dari Data Dinas Pekerjaan Umum Kab. Takalar 2008

Kondisi saluran/drainase sampai pada tahun 2008, menunjukkan bahwa


saluran/drainase dengan jenis permukaan batu sudah dibangun sepanjang
1665 m, yang sampai saat ini dalam kondisi baik sepanjang 1165,5 m dan yang
rusak sepanjang 499,5 m. Sementara untuk permukaan batu/ galian tanah
telah dibangun pada tahun 2003 dan 2004 dengan total panjang 769 m,
dengan kondisi 583,3 m dalam keadaan baik dan 230,7 m kondisinya sudah
rusak. Sehingga ke depan diharapkan adanya penambahan pembangunan
saluran/drainase untuk memperlancar pembuangan limbah perumahan dan
permukiman.

Untuk kondisi Jalan Lingkungan/Desa yang merupakan bagian dari


perumahan dan permukiman dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.6
Kondisi Jalan Lingkungan/Desa

No Jenis Permukaan Panjang Tahun


Kondisi
(m) Kegiatan
Rusak
Baik (m)
(m)
1. Paving Block 3294,20 2003 2305,94 988,26
2. Paving Block/Perkerasan 3950,80 2004 2765,56 1185,24
Sirtu
3. Paving Block 4450,10 2005 3115,02 1335,08
4. Plat Duiker 3198,30 2006 2238,81 959,49
5. Paving Block/Plat Duiker 3210,60 2007 641,56 963,18
6. Paving Block 4601,80 2007 3221,26 1380,54
TOTAL 22705,80 14288,15 6811,79
Sumber : Diolah dari Data Dinas Pekerjaan Umum Kab. Takalar 2007

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 27


Untuk Jalan Lingkungan/Desa yang telah dibangun sampai pada tahun 2007
sepanjang 22.705,80m dengan kondisi baik sepanjang 14.288,15 m dan
kondisi rusak sepanjang 6811,79 m. Khusus pembangunan Jalan
Lingkungan/Desa yang dilakukan pada tahun 2007 dengan jenis permukaan
Paving Block dan Plat Duiker sepanjang 7812,40 m, dimana kondisi jalan
lingkungan/desa sepanjang 3862,82 m dalam keadaan baik dan 2443,72 m
sudah dalam kondisi rusak.
Khusus untuk cakupan air bersih dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.7
Keadaan Cakupan layanan air bersih Perdesaan dan Perkotaan
Kabupaten Takalar Tahun 2006

Kategori Jumlah Sasaran Jumlah yang Persentase ( %


(jiwa) terlayani (jiwa) )
Desa 188.145 133.334 70,86
Kota 62.174 41.174 67,42
Jumlah 250.319 174.508 69,14
Sumber : Diolah dari data Kependudukan Kecamatan tahun 2007 dan data cakupan layanan
air bersih Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar Tahun 2006

Cakupan layanan air bersih untuk wilayah pedesaan dengan jumlah sasaran
188.145 jiwa baru terlayani sebesar 133.334 jiwa atau 70,86%, sementara
untuk wilayah perkotaan dengan jumlah sasaran 62.174 jiwa yang baru
terlayani hanya sekitar 41.174 atau sebesar 67,42%. Dilihat dari data yang ada,
hal ini berarti bahwa belum semua masyarakat baik di wilayah perkotaan
maupun pedesaan terlayani kebutuhan air bersihnya.
Hal itu belum maksimal disebabkan karena permasalahan seperti yang
digambar oleh matriks di bawah ini :

Permasalahan Air Minum Kabupaten Takalar


Sebelum dan Setelah Tahun 2007

No Aspek Masa Lalu Masa Sekarang


Keberlanjutan (sebelum tahun 2007) (setelah tahun 2007)
1 Pendanaan Masih minimnya alokasi Ada bantuan sarana Air Minum dari
anggaran sektor air bersih dan PPK secara terbatas
sanitasi dasar Ada bantuan sarana air minum dari
Dimusim kemarau sebagian Program Pengurangan Subsidi BBM
masyarakat terpaksa membeli secara terbatas
air minum

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 28


2 Teknologi Belum ada teknologi yang yang Belum ada teknologi yang bisa
memadai untuk menilai dipergunakan untuk mencari air
kualitas air yang dikonsumsi dimusim kemarau
masyarakat. Masyarakat sama sekali buta tentang
Tidak ada pilihan teknologi teknologi yang menyangkut air minum
untuk mencegah rembesan
WC masyarakat ke sumur
3 Kelembagaan PDAM belum berfungsi secara PDAM dimusim kemarau berhenti
maksimal Belum ada peraturan daerah yang
Masyarakat belum mempunyai menyangkut pembangunan dan
kelembagaan yang mengurusi pengelolaan Air Minum
air Masyarakat sudah mulai terlibat dalam
kelembagaan pengelolaan sarana air
minum melalui Pokmair
Belum ada kelembagaan Pemda yang
khusus menangani AMPL

4 Lingkungan Banyak sumur berdekatan Pencemaran terhadap sumber-sumber


dengan WC air sudah sangat parah
Lingkungan masih asri (belum Terjadinya penebangan hutan secara
tercemar) liar.
Dinkes belum melakukan penyuluhan
intesif tentang keterkaitan kualitas air
dengan lingkungan
5 Sosial Sarana air bersih masih Dimusim kemarau warga harus
kurang mengambil air jauh dari tempat
tinggalnya
Kurangnya kesadaran masyarakat utk
menjaga kelestarian sumber air
Masyarakat belum mempunyai
kesadaran tinggi tentang air sebagai
benda ekonomi
Sumber: Laporan Lokakarya Rencana Strategis dan Penyusunan Visi-Misi AMPL
Kabupaten Takalar Tahun 2007-2012

3.2 Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi Ke depan


Untuk melihat kondisi dan proyeksi ke depan tentunya kita harus melihat
bagaimana kondisi saat ini terutama di tiap bidang pada Dinas Pekerjaan Umum
yang dapat digambarkan sebagai berikut :
• Peralatan (Alat Berat dan Kendaraan)
Inventarisasi peralatan kantor dan alat-alat perlengkapan teknis terutama alat
berat dan kendaraan yang digunakan dilapangan berdasarkan data yang ada
menunjukkan bahwa hampir sebagian besar umur penyusutan peralatan (alat
berat) sudah tua dan tidak layak lagi digunakan (78,26%) sehingga hampir
sebagian besar alat berat yang digunakan disewa dari pihak ketiga. Begitu juga
dengan kendaraan, terutama untuk jenis kendaraan operasional dan angkutan
yang berjumlah 20 unit juga dalam kondisi sudah tua (85%). Sehingga

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 29


diharapkan ke depan inventaris ini (utamanya alat berat dan kendaraan
operasional ) dapat ditambah. Dengan melihat kondisi yang ada sekarang maka
diproyeksikan 5 (lima) tahun ke depan ada penambahan peralatan baru dan
pemeliharaan sebesar 50% dari jumlah yang ada.
• Bidang Prasarana Wilayah
Bidang ini melaksanakan investigasi terhadap kondisi jalan/jembatan dan
membuat perencanaan kemungkinan-kemungkinan perencanaannya. Selain itu
juga memberikan bimbingan-bimbingan teknis terhadap seksi dan bawahannya.
Sejauh ini investigasi yang dilakukan memperlihatkan bahwa untuk tahun 2007
kondisi jalan di Kab. Takalar dengan klasifikasi baik sepanjang 621,09 km,
sedang 217,38 km, rusak 155, 27 km dan rusak berat 41,41 km. Dengan melihat
data diatas berarti jalan sepanjang 414,06 km memerlukan pemeliharaan dan
perbaikan ke depan. Selain itu kondisi jembatan sebanyak 186 unit dengan
panjang keseluruhan 1486,9 m yang tersebar di 9 kecamatan membutuhkan
penambahan dan juga pemeliharaan.
• Bidang Perumahan dan Permukiman
Dengan melihat kegiatan yang telah dilakukan oleh bidang ini seperti : Penataan
lingkungan permukiman, pembangunan sarana prasarana air bersih dan gedung.
Dari data tersebut di atas terlihat bahwa untuk wilayah pedesaan cakupan
layanan air bersih sampai tahun 2007 baru terlayani sebesar 70,86 % sehingga
untuk tahun-tahun kedepan layanan air bersih untuk wilayah ini harus dipenuhi
sekitar 29,14% sementara untuk wilayah Perkotaan sampai pada tahun 2007
hanya terlayani sebesar 67,42% sehingga sebesar 32,58% harus dapat dipenuhi
tahun-tahun ke depannya. Hal itu belum maksimal disebabkan oleh
permasalahan seperti di bawah ini : pendanaan, teknologi, kelembagaan,
lingkungan dan sosial.

• Bidang Pengairan
Bidang ini melaksanakan Rehabilitasi/pemeliharaan dan mengoptimalkan
fungsi jaringan irigasi baik yang sudah ada maupun yang sedang dibangun, serta
mengelola daerah rawa dalam rangka pengendalian banjir. Namun berdasarkan
data yang ada sampai pada tahun 2008 saluran pembawa berupa saluran primer
sepanjang 28.450 m, saluran sekunder 31.355 m dan saluran tersier sepanjang
5.128 m. Selain itu masih terdapat 48,73% jaringan irigasi yang tidak berfungsi
secara maksimal, hal ini disebabkan karena tidak maksimalnya fungsi

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 30


pemeliharaan yang dilakukan selama ini, selain itu koordinasi antar instansi
yang terkait terutama dinas pertanian menyangkut pemeliharaan juga tidak
maksimal sehingga informasi tentang seberapa besar dan panjang irigasi yang
rusak tidak dapat terindentifikasi. Namun 5 (lima) tahun kedepan diproyeksikan
sebesar 51,27% dapat teralisasi untuk semua janis saluran pengairan.
Mencermati kondisi umum Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar
sebagaimana diuraikan diatas dan dengan memperhatikan potensi dan
tantangan yang dihadapi ke depan, maka kondisi yang diinginkan hingga 5
(lima) tahun kedepan dapat digambarkan seperti di bawah ini :
a. Kualitas Sumber Daya Manusia Bidang Teknik
Pada tahun 2013, diharapkan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten takalar
memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualifikasi di bidang teknik. Kualitas
tersebut ditandai dengan meningkatkanya kompetensi aparat teknik secara
memadai di berbagai bidang dalam lingkup Dinas Pekerjaan Umum. Komptensi
yang dimaksud mencakup kemampuan intelektual, keterampilan dan sikap yang
profesional dalam menjalankan tugas dan fungsi bidang teknik dan prasarana
pembangunan fisik.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia dicapai terutama melalui berbagai
diklat keterampilan teknis pembangunan fisik. Selain itu juga ditunjang oleh
Pendidikan Formal dan diklat struktural yang diikuti oleh aparat di bidang
teknik. Karena aparat di bidang teknik bukan hanya di Dinas Pekerjaan Umum,
maka berbagai diklat juga ditujukan pada aparat di bidang teknik yang ada di
SKPD termasuk Pemerintah Kecamatan, Desa dan Kelurahan, bahkan
kelembagaan masyarakat. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan kualitas
dan kuantitas pelaksana pembangunan fisik dan prasarana di daerah.
b. Kualitas Sarana dan Prasarana Pembangunan Daerah
Dari sisi kualitas Sarana dan Prasarana pembangunan daerah pada tahun 2013
diharapkan semakin meingkat. Hal ini ditandai dengan tersedianya fasilitas di
bidang teknik sarana dan prasarana pembangunan yang berkualitas, terpadu,
terkoordinasi, dan partisipatif. Teknik Sarana dan Prasarana tersebut mencakup
pembangunan fisik yang berjangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek, baik berupa Jalan, Jembatan, Irigasi maupun pembangunan fisik lainnya
yang diharapkan bisa mencapai peningkatan sebesar 75% dari jumlah yang ada.
Disamping itu diharapkan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar juga telah
memiliki data base dan master plan pekerjaan fisik diberbagai sektor / bidang

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 31


pembangunan. Dengan adanya data base dan master plan tersebut maka hasil
pembangunan fisik dapat diidentifikasi sejauh mana pekerjaan fisik tersebut
dilaksanakan, umur dari pekerjaan fisik, besar biaya yang dianggarkan serta
seberapa besar manfaat pembangunan fisik tersebut bagi masyarakat.
Pada tahun 2013 tersebut, juga diharapkan telah tersedia sarana dan alat
penunjang setiap pekerjaan teknis yang layak dan modern.
c. Penerapan Transpransi dan Akuntabilitas Hasil Pembangunan Fisik
dan Sarana Pembangunan Daerah
Berkaitan dengan penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas hasil
perencanaan pembangunan daerah, diharapkan pada tahun 2013 Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar dapat menjadi lembaga yang lebih
transpran dan akuntabel dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
pembangunan fisik di daerah. Hal ini ditandai dengan mudahnya masyarakat dan
stekeholder untuk mengetahui dan mengakses hasil-hasil pekerjaan fisik. Pada
masa itu, diharapkan telah terbangun sistem informasi dan manajemen
pekerjaan fisik pembangunan daerah.
Selain itu, diharapkan pelaksanaan pengawasan, monitoring dan evaluasi hasil
pelaksanaan pembangunan fisik telah berjalan efektif. Dengan demikian hasil
monitoring dan evaluasi tersebut selain menjadi bahan untuk perencanaan fisik
berikutnya juga menjadi bahan pengendalian pembangunan fisik agar dapat
berjalan secara efektif dan efisien.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 32


Bab IV
Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan

4.1. Visi Dinas Pekerjaan Umum


Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita
dan citra yang ingin diwujudkan oleh suatu organisasi . Visi dapat pula diartikan
sebagai cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus dibawah agar
eksis, antisipatif, dan inovatif.
Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar sebagai institusi teknis yang
melaksanakan pembangunan daerah dituntut untuk meningkatkan kinerja
organisasi agar tujuan-tujuan pembangunan dapat dirumuskan dan dicapai secara
efektif dan efisien. Keberhasilan pembangunan daerah sangat ditentukan oleh
kinerja Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan implementasi teknis
pembangunan dan sebagai faktor kunci dari pencapaian tujuan-tujuan
pembangunan.
Salah satu langkah adalah perumusan visi organisasi agar setiap anggota di
dalam organisasi tersebut dapat memahami arah dan tujuan organisasi yang ingin
dicapai bersama. Disamping itu pernyataan visi dapat menciptakan kesadaran
kolektif diantara seluruh anggota organisasi tentang pentingnya pencapaian kondisi
ideal yang diinginkan dan dirumuskan secara bersama. Dalam mengantisipasi
tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan organisasi sesuai dengan
tuntutan paradigma baru pembangunan maka Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Takalar menyatakan visi adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Prasarana dan Sarana Ke PU-an yang berhasil guna serta
berwawasan Lingkungan menuju masyarakat mandiri Tahun 2013.“
Penjelasan makna visi tersebut diatas sebagai berikut :
Visi tersebut di atas adalah merupakan suatu gambaran masa depan yang
diinginkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar sebagai suatu
lembaga teknis pembangunan daerah yang mempunyai tugas dan fungsi guna
mewujudkan Prasarana dan Sarana yang berhasil guna dengan memperhatikan atau
menjaga lingkungan sekitarnya menuju masyarakat mandiri tahun 2013

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 33


4.2. Misi Dinas Pekerjaan Umum
Dalam rangka mewujudkan Visi Dinas Pekerjaan Umum maka dirumuskan Misi,
Misi Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Takalar mengidentifikasi apa dan untuk
siapa organisasi serta produk teknis apa yang dihasilkan. Berdasarkan tugas pokok
dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum maka dirumuskan misi Dinas Pekerjaan Umum
kabupaten Takalar sebagai berikut :
1. Mewujudkan Prasarana dan Sarana ke PU-an yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat secara adil dan merata dengan bertumpu pada
kemandirian dan keswadayaan masyarakat serta melibatkan seluruh
steakholder.
2. Mewujudkan lingkungan yang nyaman dan aman dicapai melalui
tersedianya prasarana dasar dengan terpenuhi kebutuhan
masyarakat.
Penjelasan Misi adalah sebagai berikut :
• Misi yang diemban Dinas Pekerjaan Umum adalah bagaimana memenuhi
kebutuhan masyarakat dari sisi sarana dan prasarana fisik secara adil dan
merata dengan pelibatan seluruh lapisan masyarakat dan steakholder serta
bagaimana menjaga dan memelihara sarana dan prasarana yang ada.
• Dengan terpenuhinya penyediaan sarana dan prasarana diharapkan agar dapat
memperhatikann lingkungan yang nyaman dan aman sehingga sarana dan
prasarana yang tersebut tidak mengganggu keberadaan lingkungan tapi justru
saling mendukung antara sarana dan prasaran yang ada dengan lingkungan
sekitarnya.

4.3. Tujuan Dinas Pekerjaan Umum Kab.Takalar


Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada faktor-faktor kunci
keberhasilan. Tujuan adalah hasil akhir yang akan di capai dalam jangka waktu
tertentu dan menggambarkan arah strategi dan perbaikan-perbaikan yang ingin
dicapai.
Berdasarkan uraian tersebut tujuan organisasi Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Takalar adalah sebagai berikut :
Tupoksi dinas PU pencapaian tujuan :
a. Menyusun rencana kerja Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Takalar.
b. Membina dan memotifasi peningkatan kerja.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 34


c. Merumuskan kebijakan teknis di bidang Pekerjaann Umum Daerah.
d. Mengkoordinasikan kerja sama di bidang pekerjaan umum dengan Instansi
terkait.
e. Memantau dan mengevaluasi kegiatan pekerjaan umum.
f. Memberi saran dan pertimbangan pada atasan dalam rangka mengatasi masalah
di bidang pekerjaan umum daerah.
g. Membuat laporan pelaksanaan di bidang Pekerjaan Umum Daerah.
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Adapun cara pencapaian Tujuan merupakan strategi dari suatu organisasi untuk
dapat merealisasikan tujuan. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diatas,
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar menyusun strategi kebijakan, program
dan kegiatan.

4.4. Strategi Dinas Pekerjaan Umum


Analisis lingkungan strategis penting dilakukan dalam suatu organisasi baik
analisis lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Adapun analisis
lingkungan strategis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar adalah sebagai
berikut :
Lingkungan Internal
A. Kekuatan
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
2. Sarana dan Prasarana (Peralatan dan Inventaris Kantor)
3. Pembiayaan (Anggaran)
4. Komitmen Pimpinan Organisasi
5. Konsep Perencanaan teknis yang baik

B. Kelemahan
1. Masih kurangnya SDM yang mengcover pekerjaan-pekerjaan teknis
(Tenaga ahli)
2. Belum terpenuhinya Saran Prasarana untuk menunjang pekerjaan-
pekerjaan teknis
3. Anggaran yang tersedia belum cukup membiayai program/kegiatan yang
ada.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 35


4. Inkonsistensi pimpinan organisasi dalam pengambilan keputusan
5. Implementasi konsep perencanaan yang tidak sesuai dengan yang
disepakati.

Lingkungan Eksternal
A. Peluang
1. Konsultan dan Kontraktor
2. Dinas, Departemen dan Lembaga terkait lainnya.
3. Komitmen DPR
4. Komitmen Pimpinan Daerah
5. Kondisi alam/lingkungan.

B. Ancaman
1. Belum maksimalnya sumber daya yang dimiliki konsultan dan kontraktor
baik peralatan maupun tenaga ahli.
2. Kurangnya koordinasi antar instansi terkait dalam setiap pelaksanaan
proyek
3. Tidak tercapainya hasil pengawasan anggaran dan proyek yang maksimal.
4. Kebijakan Pimpinan Daerah yang tidak mendukung pelaksanaan
pekerjaan di lapangan
5. Bencana Alam (Gempa Bumi, Longsor, Banjir, dan lain-lain)

Dari kondisi tersebut diatas baik secara eksternal maupun internal maka
strategi yang ditempuh Dinas Pekerjaan Umum adalah :
1. Mengadakan/mengikuti pelatihan/kursus tentang perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pengawasan proyek
2. Saling melengkapi dalam penyediaan data penunjang dan peralatan teknis.
3. Membicarakan dan menganalisa bersama kebutuhan anggaran dalam
pelaksanaan proyek
4. Saling mendukung dalam setiap kebijakan yang berhubungan dengan
pelaksanan proyek.

5. Mengantisipasi kemungkinan kondisi alam kedalam konsep perencanaan teknis


6. Menggunakan jasa pihak ketiga (tenaga ahli dari lembaga pendidikan) dalam
setiap perencanaan dan pelaksanaan teknis.
7. Melibatkan partisipasi masyarakat dan swasta (Swadaya) dalam setiap
perencanaan dan pelaksanaan proyek.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 36


8. Mencari dan melibatkan pihak investor dalam pelaksanaan proyek.
9. Pelibatan steakholder (Masyarakat, NGO) dalam mensukseskan pelaksanaan
proyek

10. Mencari dan mendapatkan solusi yang tepat dalam mengantisipasi kondisi
alam.

4.5. Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum


Kebijakan – kebijakan yang diambil Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar
meliputi :
a. Meningkatkan kualitas pelaksana dan pengawas teknis pembangunan daerah.
b. Mendorong efektifitas dan efisiensi pelaksanaan teknis pembangunan daerah.
c. Meningkatkan keahlian dan profesionalisme aparatur perencana dan pelaksana
teknis pembangunan daerah.
d. Meningkatkan peran serta masyarakat dan semua pihak terkait dalam
perencanaan dan pelaksanaan teknis pembangunan daerah.
e. Pengembangan dan pembangunan proyek fisik guna memaksimalkan potensi
daerah.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 37


Bab V
Program dan Kegiatan

5.1. Program Dinas Pekerjaan Umum

Program adalah merupakan penjabaran dan implementasi dari suatu


kebijakan organisasi, maka program utama Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Takalar difokuskan pada :
1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
2. Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
3. Program Pembangunan turap/talud/brojong
4. Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan
5. Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong
6. Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan
7. Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan
8. Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan
9. Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan
10. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
11. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
12. Program penyediaan dan pengolahan air baku
13. Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber
daya air lainnya
14. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
15. Program pengendalian banjir
16. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
17. Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
18. Program Pengembangan Perumahan
19. Program Lingkungan Sehat Perumahan
20. Program Pemberdayaan komunitas Perumahan
21. Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/social
22. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 38


23. Program pengelolaan areal pemakaman
24. Program Perencanaan Tata Ruang
25. Program Pemanfaatan Ruang
26. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

5.2. Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum


Kegiatan organisasi merupakan penjabaran dari pelaksanaan program-
program yang telah ditetapkan. Adapun kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan


1.1 Perencanaan pembangunan jalan
1.2 Survei kontur jalan dan jembatan
1.3 Pembangunan jalan
1.4 Perencanaan pembangunan jembatan
1.5 Pembangunan jembatan
1.6 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
1.7dst……………………

2. Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong


2.1 Perencanaan Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
2.2 Survei kontur saluran drainase/gorong-gorong
2.3 Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
2.4 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
2.5 dst……………………

3. Program Pembangunan turap/talud/brojong


3.1 Perencanaan turap/talud/brojong
3.2 Survei kemiringan lereng turap/talud/bronjong
3.3 Pembangunan turap/talud/bronjong
3.4 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
3.5 dst……………………

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 39


4. Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan
4.1 Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jalan
4.2 Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jembatan
4.3 Rehabilitasi/pemeliharaan jalan
4.4 Rehabilitasi/pemeliharaan jembatan
4.5 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
4.6 dst……………………

5. Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong


5.1 Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong
5.2 Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong
5.3 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5.4 dst……………………

6. Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan


6.1 Inspeksi kondisi Jalan
6.2 Inspeksi kondisi Jembatan
6.3 Evaluasi dan pelaporan
6.4 dst……………………

7. Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan


7.1 Rehabilitasi jalan dalam kondisi tanggap darurat
7.2 Rehabilitasi jembatan dalam kondisi tanggap darurat
7.3 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
7.4 dst……………………

8. Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan


8.1 Penyusunan sistem informasi/data base jalan
8.2 Penyusunan sistem informasi/data base jembatan
8.3 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
8.4 dst……………………

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 40


9. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

9.1 Pembangunan gedung balai latihan kebinamargaan


9.2 Pembangunan gedung workshop
9.3 Pembangunan laboratorium kebinamargaan
9.4 Pengadaan alat-alat berat
9.5 Pengadaan peralatan dan perlengkapan bengkel alat-alat berat
9.6 Pengadaan alat-alat ukur dan bahan labolatorium kebinamargaan
9.7 Rehabilitasi/pemeliharaan gedung balai latihan kebinamargaan
9.8 Rehabilitasi/pemeliharaan gedung workshop
9.9 Rehabilitasi/pemeliharaan laboratorium kebinamargaan
9.10 Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat bera
9.11 Rehabilitasi/pemeliharaan peralatan dan perlengkapan bengkel alat-alat
berat
9.12 Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat ukur dan bahan labolatorium
kebinamargaan
9.13 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
9.14 dst…………………

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 41


10. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan
jaringan pengairan lainnya
10.1 Perencanaan pembangunan jaringan irigasi

10.2 Perencanaan pembangunan jaringan air bersih/air minum

10.3 Perencanaan pembangunan reservoir

10.4 Perencanaan pembangunan pintu air

10.5 Perencanaan normalisasi saluran sungai

10.6 Pembangunan jaringan air bersih/air minum

10.7 Pembangunan reservoir

10.8 Pembangunan pintu air

10.9 Pelaksanaan normalisasi saluran sungai

10.10 Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi

10.11 Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan air bersih/air minum

10.12 Rehabilitasi/pemeliharaan reservoir

10.13 Rehabilitasi/pemeliharaan pintu air

10.14 Rehabilitasi/pemeliharaan normalisasi saluran sungai

10.15 Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi yang telah dibangun

10.16 Rehabilitasi/pemeliharaan petani pemakai air

10.17 Monitoring, evaluasi dan pelaporan

10.18 dst……………………

11. Program penyediaan dan pengolahan air baku


11.1 Pembangunan prasarana pengambilan dan saluran pembawa
11.2 Rehabilitasi prasarana pengambilan dan saluran pembawa
11.3 Pemeliharaan prasarana pengambilan dan saluran pembawa

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 42


11.4 Pembangunan sumur-sumur air tanah
11.5 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air
11.6 Peningkatan distribusi penyediaan air baku
11.7 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
11.8 dst……………………

12. Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan


sumber daya air lainnya
12.1 Pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya
12.2 Pemeliharaan dan rehabilitasi embung dan bangunan penampung air
lainnya
12.3 Rehabilitasi kawasan kritis daerah tangkapan sungai dan danau
12.4 Rehabilitasi kawasan lindung daerah tangkapan sungai dan danau
12.5 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai, danau dan
sumber daya air lainnya
12.6 Peningkatan konversi air tanah
12.7 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
12.8 dst……………………

13. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
13.1 Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat
berpenghasilan rendah
13.2 Penyediaan prasarana dan sarana air limbah
13.3 Pengembangan teknologi pengolahan air minum dan air limbah
13.4 Fasilitasi pembinaan teknik pengolahan air limbah
13.5 Fasilitasi pembinaan teknik pengolahan air minum
13.6 Pengembangan distribusi air minum
13.7 Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air minum
13.8 Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah
13.9 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
13.10 dst……………………

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 43


14. Program pengendalian banjir
14.1 Pembangunan reservoir pengendali banjir
14.2 Rehabilitasi/pemeliharaan reservoir pengendali banjir
14.3 Rehabilitasi/pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai
14.4 Pengembangan pengelolaan daerah rawa dalam rangka pengendali banjir
14.5 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penaggulangan banjir
14.6 Mengendalikan banjir pada daerah tangkapan air dan badan-badan sungai
14.7 Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/kali
14.8 Peningkatan pembangunan pusat-pusat pengendali banjir
14.9 Pembangunan prasarana pengaman pantai
14.10 Pembangunan tanggul pemecah ombak
14.11 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
14.12 dst……………………

15. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh


15.1 Perencanaan pengembangan infrastruktur
15.2 Pembangunan/peningkatan infrastruktur
15.3 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
15.4 dst……………………

16. Program pembangunan infrastruktur perdesaaan


16.1 Penataan lingkungan pemukiman penduduk perdesaan
16.2 Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan
16.3 Pembangunan sarana dan prasarana air bersih perdesaaan
16.4 Pembangunan pasar perdesaaan
16.5 Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan perdesaaan
16.6 Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih perdesaaan
16.7 Rehabilitasi/pemeliharaan pasar pedesaaan
16.8 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
16.9 dst……………………

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 44


Perumahan

17. Program Pengembangan Perumahan


17.1 Penetapan kebijakan, strategu dan program perumahan
17.2 Penyusunan norma, standar, pedoman, dan manual (NSPM)
17.3 Koordinasi penyelenggaraan pengembangan perumahan
17.4 Sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang perumahan
17.5 Koordinasi pembangunan perumahan dengan lembaga/badan usaha
17.6 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang
mampu
17.7 Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat
17.8 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
17.9 dst……………………

18. Program Lingkungan Sehat Perumahan


18.1 Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan tentang
pembangunan perumahan
18.2 Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat
miskin
18.3 Penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan sehat perumahan
18.4 Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan
18.5 Penetapan kebijakan dan strategi penyelenggaraan keserasian kawasan dan
lingkungan hunian berimbang
18.6 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
18.7 dst……………………

19. Program Pemberdayaan komunitas Perumahan


19.1 Fasilitasi pemberian kredit mikro untuk pembangunan dan perbaikan
perumahan
19.2 Fasilitasi pembangunan prasarana dan sarana dasar pemukiman berbasis
masyarakat
19.3 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan
perumahan
19.4 Peningkatan sistem pemberian kredit pemilikan rumah

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 45


19.5 Sosialisasi dan fasilitasi jaminan kepastian hukum dan perlindungan hokum
19.6 Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan
perundang-undangan bidang perumahan
19.7 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
19.8 dst……………………

20. Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/social


20.1 Fasilitasi dan stimulasi rahabilitasi rumah akibat bencana alam
20.2 Fasilitasi dan stimulasi rahabilitasi rumah akibat bencana social
20.3 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
20.4 dst……………………

21. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran


21.1 Penyusunan norma, standar, pedoman, dan manual pencegahan bahaya
kebakaran
21.2 Sosialisasi norma, standar, pedoman, dan manual pencegahan bahaya
kebakaran
21.3 Koordinasi perijinan pemanfaatan gedung
21.4 Pengawasan pelaksanaan kebijakan pencegahan kebakaran
21.5 Kegiatan pendidikan dan pelatihan pertolongan dan pencegahan kebakaran
21.6 Kegiatan rekruitment tenaga sukarela pertolongan bencana kebakaran
21.7 Kegiatan penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran
21.8 Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
21.9 Pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
21.10 Rehabilitasi sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
21.11 Kegiatan pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran
21.12 Peningkatan pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran
21.13 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
21.14 dst……………………

22. Program pengelolaan areal pemakaman


22.1 Penyusunan kebijakan, norma, standar, pedoman, dan manual pengelolaan
areal pemakaman
22.2 Pengumpulan dan analisis data base jumlah jiwa yang meninggal

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 46


22.3 Koordinasi pengelolaan areal pemakaman
22.4 Koordinasi penataan areal pemakaman
22.5 Pemberian perijinan pemakaman
22.6 Pembangunan sarana dan prasarana pemakaman
22.7 Pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman
22.8 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
22.9 dst……………………

Program dst……….

Penataan Ruang

23. Program Perencanaan Tata Ruang


23.1 Penyusunan kebijakan tentang penyusunan tata ruang
23.2 Penetapan kebijakan tentang RDTRK, RTRK, dan RTBL
23.3 Sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang rencana tata ruang
23.4 Penyusunan rencana tata ruang wilayah
23.5 Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan
23.6 Penyusunan rencana teknis ruang kawasan
23.7 Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan
23.8 Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang RTRW
23.9 Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang
23.10 Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang
23.11 Revisi rencana tata ruang
23.12 Pelatihan aparat dalam perencanaan tata ruang
23.13 Survey dan pemetaan
23.14 Koordinasi dan fasilitasi penyusunan rencana tata ruang lintas
kabupaten/kota
23.15 Monitoring, evaluasi dan pelaporan rencana tata ruang
23.16 dst……………………

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 47


24. Program Pemanfaatan Ruang
24.1 Penyusunan kebijakan perizinan pemanfaatan ruang
24.2 Penyusunan norma, standar, dan kriteria pemanfaatan ruang
24.3 Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang
24.4 Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang
24.5 Survey dan pemetaan
24.6 Pelatihan aparat dalam pemanfaatan ruang
24.7 Sosialisasi kebijakan, norma, standar, prosedur dan manual pemanfaatan
ruang
24.8 Koordinasi dan fasilitasi penyusunan pemanfaatan ruang lintas
kabupaten/kota
24.9 Monitoring, evaluasi dan pelaporan pemanfaatan tata ruang
24.10 dst……………………

25. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang


25.1 Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang
25.2 Penyusunan prosedur dan manual pengendalian pemanfaatan ruang
25.3 Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian
pemanfaatan ruang
25.4 Pelatihan aparat dalam pengendalian pemanfaatan ruang
25.5 Pengawasan pemanfaatan ruang
25.6 Koordinasi dan fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang lintas
kabupaten/kota
25.7 Sosialisasi kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang
25.8 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
25.9 dst……………………

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 48


Bab VI
Penutup
Rencana strategi (renstra) adalah merupakan dokumen perencanaan
taktis strategis dari organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar yang
dapat di pedomani oleh seluruh anggota organisasi dalam rangka pencapaian
visi, misi serta tujuan dan sasaran organisasi sehingga dapat dijadikan sebagai
instrumen kontrol dalam menghadapi peluang dan tantangan serta
kecenderungan dimasa akan datang.
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Takalar sebagai institusi pelaksana
teknis pembangunan daerah dihadapkan pada sejumlah isu-isu pembangunan
baik tingkat lokal, regional, nasional, dan global yang semakin kompleks.
Renstra ini diharapkan dapat mengantisipasi berbagai perubahan yang tengah
terjadi.
Untuk implementasi renstra Dinas Pekerjan Umum Kabupaten Takalar
ini, maka dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak akan dapat
membantu dan mendorong tercapainya tujuan kita bersama.

RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM 2008-2013 Hal 49

You might also like