Professional Documents
Culture Documents
,MM
Teori Pengambilan Keputusan
Mengapa Pengambilan keputusan perlu dilakukan
Karna Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan
merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer).
Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh pengambilan
keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan (decision).
Hakikat Pengambilan Keputusan
1. Pemahaman terhadap masalah
Sebelum seseorang mengambil keputusan/pembuatan keputusan harus
mengerti/pemahaman masalah tersebut.
2. Penjajakan Alternatif
3. Memilih
Adalah seleksi dari penjajakan alternatif‐alternatif yang ada.
4. Inplimentasi
Melaksanakan hasil dari pemilihan untuk menentukan keputusan.
5. Pengawasan
Proses Pengambilan Keputusan
1. Optimasi
Dimana seorang manajer mengambil keputusan berusaha untuk
meminimalkan atau memaksimalkan fungsi dengan sistematis memilih
nilai‐nilai kepastian
2. Satisficing
tiba di salah satu penyelesaian yang memenuhi tujuan dan sasaran
yanglayak dan diingini atau bisa dikatakan memilih nilai‐nilai yang tidak
pasti.
1
2
Pengeritan Pengambilan Keputusan menurut beberapa ahli:
Azhar Kasim
Pengambilan keputusan adalah kegiatan‐kegiatan yang meliputi perumusan
masalah, penambahan alternatif dan penilaian kegiatan yang meliputi
perumusan masalah, pembahasan alternatif, dan penilaian serta pemilihan
sebagai penyelesaian masalah.
Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang
terbaik dari sejumlah alternative untuk melakukan aktifitas‐aktifitas pada masa
yang akan datang.
George R. Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan dua alternatif atau lebih untuk
dicari keputusan yang lebih baik.
Tingkatan Pengambilan Keputusan
1. Otomatis / Spotanitas
2. Informasi=> Keputusan yang diambil dengan mengumpulkan informasi
terlebih dahulu.
Keputusan Stratejik
I. Hakikat Keputusan Stratejik
Maksud dari keputusan stratejik ialah merumuskan hubungan
antaraorganisasi dan lingkungannya.
Wewenang pengambilan keputusan stratejik adalah manajer puncak atau
eselon atas.
Daya Nalar Tinggi => untuk melihat jauh kedepan seperti menentukan
sasaran yang ingin dicapai di waktu yang akan datang.
Frekuensi keputusan stratejik => Keputusan stratejik biasanya muncul atau
timbul secara mendadak.
Muhammad Brame Raufi Agean
3
II. Krakteristik Keputusan Stratejik
Bagi Schwenk (1988) karakteristik utama dari keputusan stratejik adalah :
1. Tidak terstruktur dan nonrutin
2. Keputusan stratejik memegang peran sentral bagi organisasi karena
menyangkut komitmen yang sangat luas tentang sumber daya.
3. Keputusan tratejik umumnya sangat komplek
4. Yang memiliki kelainan tersendiri
5. Selain melibatkan sumber daya yang besar juga sangat kompleks
6. Ia memliki konsekuensi yang besar, menyangkut kehidupan organisasi
secara keseluruhan
7. Selalu mendahului, artinya ia menetapkan preseden
III. Domain Keputusan Stratejik
1. Mendasar
2. Target Group
3. Tujuan dan Sasaran
4. Program dan Pelayanan
5. Geografis
6. Keuntungan Komparatif
IV. Komponen
Dengan demikian, kita dapat merumuskan delapan komponen penting
yang memberi makna bagi keputusan stratejik, yaitu :
1. Keputusan stratejik haruslah dibuat oleh pembuat keputusan tingkat
tinggi.
2. Dibuat untuk mencapai tujuan, sasaran tertentu dari suatu organisasi
3. Dibuat setelah memperhitung kemampuan internal
4. Memperhitungkan nilai‐nilai dan karakteristik pribadi dari pembuat
keputusan
5. Mempertimbangkan lingkungan eksternal
6. Ada relasi antara berbagai variable eksternal dan internal
7. Pilihan yang dilakukan atas dasar beberapa alternatif stratejik
8. Mengandung makna persaingan atau kompetisi
Muhammad Brame Raufi Agean
4
V. Model
1. The Rational Actor Model. Model ini menganggap bahwa organisasi
Negara berperilaku seperti individu yang rasional.
2. The Organizational proses model. Model ini memberi tekanan pada
proses pengambilan keputusan organisasional yang berlangsung
secara wajar.
3. Government politics model, atau bureau‐eratic politics paradign.
Model ini melihat bahwa keputusan merupakan resultante politik,
yaitu hasil dari permainan politik. Resultante maksudnya, keputusan
yang diambil tidak dipilih sebagai suatu penyelesaian terhadap suatu
masalah, tetapi sebagai hasil kompromi dari berbagai konflik dan
kebingungan para pejabat politik yang masing‐masing mempunyai
kepentingan dan pengaruh yang berbeda.
4. The Small Group Process Model mereka mengklaim bahwa
keputusan tingkat tinggi pemerintah sebenarnya adalah hasil dari
proses kelompok kecil.
5. The Dominant Leader Model. Model ini melihat peranan dominan
dari seorang pemimpin.
6. The Cognitive Process Model. Suatu keputusan adalah hasil dari
kemampuan para actor politik dalam memilah masalah‐masalah
politik yang kompleks.
Pembuat Keputusan.
1. Siapa yang harus membuat keputusan => Orang‐orang yang mempunyai
kewenangan (berdasarkan hukum)
Ada 2 teori :
a. Elit
Menurut teori elit pengambilan keputusan oleh Eselon Atas dan juga
Manajer Puncak.
b. Pluraris
Menurut teori pluraris pengambilan keputusan oleh manejer puncak
yang melihat kepentingan‐kepentingan bawahannya.
2. Siapa yang tidak boleh membuat keputusan => Orang‐orang yang tidak
mempunyai kewenangan
3. Siapa yang membuat keputusan strategik
MEP ( Manajer Exsekutif Puncak) = CEO (Chief Executive Officer)
(Chier Elected Officer)
Muhammad Brame Raufi Agean
5
Lima Syarat MEP:
a. Kompotensi
b. Keberanian
c. Kepedulian
d. Komunikasi
e. Kreatifitas
Muhammad Brame Raufi Agean