You are on page 1of 7

Nama : Manuelson Jaka Jusuf

NIM : T21.10.020
Tugas : Makalah Hukum Ohm, Usaha dan Daya Listrik (Mata kuliah Dasar Tenaga Listrik)

HUKUM OHM

Hukum Ohm menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada suatu konduktor pada suhu
tetap sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung-ujung konduktor. Hukum Ohm
dikemukakan oleh Georg Simon Ohm, fisikawan dari Jerman pada tahun 1825. Hukum Ohm
kemudian dipublikasikan pada tahun 1827 melalui sebuah paper yang berjudul “The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically“. Secara matematis hukum Ohm digambarkan dengan persamaan:
V = I.R
Dimana :
V = Tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar (Volt)
I = Arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
R = Nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm
(Ohm).

1. Arus
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik
bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.
I = Q/T
Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita
sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah
yang sebaliknya.
Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).

2. Hambatan
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai
berikut:
R = V/I
di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).
Pada rangkaian beberapa resistor yang disusun seri, maka dapat diperoleh nilai resistor
totalnya dengan menjumlah semua resistor yang disusun seri tersebut. Hal ini mengacu pada
pengertian bahwa nilai kuat arus disemua titik pada rangkaian seri selalu sama.
Apabila rangkaian resistor disusun secara paralel, perhitungan nilai resistor totalnya mengacu
pada pengertian bahwa besar kuat arus yang masuk ke percabangan sama dengan besar kuat arus
yang keluar dari percabangan (I in = I out). Dengan mengacu pada perhitungan Hukum Ohm maka
dapat diperoleh rumus sebagai berikut.

3. Tegangan
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua
titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial
sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung
pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah,
tinggi atau ekstra tinggi.
V= I .R
Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V).

Contoh Soal Latihan:


 Sebuah bangunan rumah tangga memakai lampu dengan tegangan pada instalansi lampu rumah
tangga tersebut adalah 220 Volt, dan arus yang mengalir pada lampu tersebut adalah 20 ampere,
berapakah hambatan pada lampu tersebut, hitunglah?
JAWAB :
Dik :
V = 220 Volt
I = 10 Amper
Dit : hambatan…………….?
JAWAB
R = V/I
R = 220/20 = 11 ohm
Jadi hambatan yang mengalir adalah 11 ohm

USAHA DAN DAYA LISTRIK

Usaha dan Energi Listrik


Usaha secara garis besarnya berarti jumlah energi yang dikerjakan pada suatu benda sehingga
benda itu berpindah tempat. Dalam dunia kelistrikan, usaha listrik berarti besarnya energi akhir
listrik yang dibutuhkan bagi peralatan listrik untuk menggerakkan motor, lampu penerangan,
memanaskan, mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk
menghasilkan bentuk energi lain. Besarnya energi ini dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut:
W= Q. V
Dimana:
W = energi (joule)
Q = besar muatan yang dipindahkan (coulomb)
V = beda potensial (V)

Jika beda potensial ditulis V, kuat arus I, dan waktunya t maka energi yang dilepaskan oleh alat
dan diubah menjadi energi kalor W adalah :
W=V.I.t
Dengan,
V = beda potensial (volt)
I = kuat arus (ampere)
t = waktu (sekon)
W = energi yang dilepaskan oleh sumber tegangan (joule)

Satuan energi dalam SI memang joule. Namun untuk energi kalor sering digunakan satuan lain,
yaitu kalori (kal) atau kilokalori (kkal). Hubungan antar atuan kalori dengan joule adalah
1 kal = 0,24 joule
Karena itu dalam peristiwa perubahan energi listrik menjadi energi kalor, berlaku persamaan energi
yang bersatuan kalori :
W=0,24 V.I.t
Menurut hukum Ohm :
V=I.R
Dengan demikian, persamaan W=VIt dapat diubah menjadi :
W=I.R.I.t
Dengan cara yang sama, karena I = V/R maka W dapat diubah menjadi:
W= V² . t
R
Daya Listrik
Daya listrik adalah besarnya usaha yang dilakukan oleh sumber tegangan dalam 1 sekon. Jika
dalam waktu t sekon sumber tegangan telah melakukan usaha sebesar W, maka daya alat tersebut
adalah
P = W/t
Dimana :
W = usaha (joule)
t = waktu (sekon)
P = daya (joule/sekon) atau watt
Dimana hal ini berarti 1 Watt = 1 Joule/sekon.

Dikarenakan W = V.I.t, maka:


P = V.I.t
t
P = V.I
Atau
P = I².R

P = V²
R
Pada persamaan tadi dapat dilihat bahwa satuan daya listrik adalah watt. Satu watt adalah
daya yang sangat kecil. Daya yang lebih besar, seperti daya generator listrik, biasa dinyatakan dalam
kilowatt (kW) atau megawatt (MW), dimana
1 kW = 1000 W
1 MW = 1000 kW = 1000. 000 W

Contoh soal :
 pada solder listrik tertera 250 W, 220 V apa artinya ?
Jawab : bila dipasang pada tegangan 220V, solder tersebut menggunakan
listrik sebesar 250 joule setiap sekon. Atau daya listriknya 250 watt

 Bila kita ingin membuat pemanas listrik dengan daya 110 watt, berapa hambatan kawat yang
diperlukan, jika instalasi listrik terpasang pada tegangan 220 Volt?
Jawab:
P = 110 watt
V = 220 Volt
Ditanyakan :
R =.............. ?
P = V²
R
110 = 220²
R
110= 484000
R
R = 484000 = 440 ohm
110

 Sebuah pesawat TV 50 watt menyala 8 jam sehari


Tentukan:
a. Energi listrik yang dipakai selama sehari
b. Energi listrik yang dipakai selama sebulan
Jawab:
Dik: P = 50 Watt =0.05 KW
T = 8 jam/sehari
a. W sehari = P . t
= 0.05 KW . 8 Jam
= 0.4 KWh
b. W sebulan = W. Sehari . 30 hari
= 0.4 KWh . 30 hari
= 12 KWh
Makalah:

HUKUM OHM
USAHA DAN DAYA LISTRIK

Nama : Manuelson Jaka Jusuf


Nim : T21.10.020
Jurusan : Teknik Elektro

You might also like