You are on page 1of 4

Apa itu Feature?

Wahyu Wibowo mengatakan bahwa batasan pasti tentang feature memang sulit.
Menurut Daniel R. Williamson (1983), misalnya, feature ibarat desir angin di antara
pepohonan. Maksudnya, tiap orang mudah merasakannya, namun sulit merumuskan
rasa itu dalam kata-kata. Ada pula sebuah definisi yang mengatakan bahwa feature
adalah adalah tulisan dalam media massa yang bersifat lebih bebas dan disusun
dengan mengandalkan gaya individual.

Untuk tidak berlama-lama dalam kebingungan melihat batasan pasti sebuah feature,
ada baiknya kita lihat definisi feature yang dikemukakan oleh Biro Pendidikan Majalah
Berita Mingguan Tempo (1979) berikut ini:

"Cerita Feature adalah artikel yang kreatif, yang kadang-kadang subjektif, yang
terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada
pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan"

Bila dilihat pembagian tulisan secara global, maka feature termasuk ke dalam jenis
tulisan nonfiksi, berupa fakta yang dipaparkan secara hidup, kreatif, kadang-kadang
dengan sentuhan subjektivitas pengarang dengan penekanan kepada aspek daya pikat
kepentingan manusiawi. Tujuannya adalah: memberitahukan, menghibur, mendidik,
dan meyakinkan para pembaca. Dapat disimpulkan bahwa feature bergerak antara
fakta dan sastra. Atau dengan bahasa lain, meramu fakta dengan gaya sastra.

Sesuai dengan batasan yang dibuat majalah Tempo di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa feature memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.      Kreatif: memungkinkan penulis "mencipta" sebuah cerita (dengan teknik


berkisah), namun bukan cerita fiktif

2.      Subjectif: dengan penggunaan model aku, memungkinkan penulis memasukkan


emosi dan pikirannya.

3.  Informatif: Feature memang terkadang tidak memiliki nilai berita. Ia justeru
cenderung memberi nilai informasi mengenai situasi/aspek kehidupan

4.      Menghibur: Bahan feature dengan sengaja dicarikan dari cerita yang ekslusif
dan ditulis secara mendalam (indepth), termasuk aspek humor yang
menyertainya

5.      Awet: berita bisa basi dalam 24 jam, tapi feature tak akan pernah basi.  

Jenis-jenis Feature

a.     Feature Berita


Yaitu suatu feature yang lebih banyak mengandung unsur beritanya, dan berhubungan
dengan peristiwa aktual yang menarik perhatian khalayak. Feature ini biasanya adalah
merupakan pengembangan dan pendalaman (News analisys) dari sebuah Straight
News atau issue yang masih menjadi perhatian publik.

b.     Feature Opini

Feature jenis inipun biasanya terkait secara langsung atau tidak langsung dengan isu-
isu yang masih aktual tentang sebuah peristiwa, sebuah ide/gagasan, atau sebuah
statemen (pernyataan) orang penting, dan lain-lain. Bisa juga termasuk ke dalam
jenis ini adalah artikel tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
fenomena kehidupan sosial-ekonomi, politik, kebudayaan, kesusteraan, dan lain-lain.

c.     Feature Human Interest

Yaitu Feature yang muatan isinya langsung dapat menyentuh rasa perikemanusiaan
pembaca, seperti kegembiraan, kejengkelan, bahkan kebenciannya. Contohnya adalah
feature tentang anak jalanan di Jakarta, perilaku penyimpangan seksual di kalangan
remaja, merebaknya perilaku peyalahgunaan narkoba, dan sejenisnya.

d.     Feature Profil Tokoh (biografi)

Feature ini bercerita tentang penampilan (profil) dan biografi singkat tokoh-tokoh
tertentu yang menarik untuk dibaca. Contoh feature jenis ini misalnya adalah tulisan
tentang seorang tokoh yang baru meninggal (in memoriam)

e.     Feature Perjalanan/Petualangan

Feature ini biasanya ditulis oleh pelaku perjalanan atau petualangan secara langsung
atau tak langsung. Tulisan ini mengungkap laporan kisah perjalanan, fakta-fakta yang
ditemui, dan kesan-kesan yang dirasakan selama perjalanan itu. Dalam Feature jenis
ini, subjektifitas penulis sangat menonjol dengan sudut pandang "aku" atau "kami".

f.      Feature Sejarah

Feature ini bercerita tentang fakta-fakta sejarah peristiwa dan tokoh masa lampau di
suatu daerah atau tempat. contohnya tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan RI,
strategi dakwah Islam para wali songo di pulau jawa, dan lain-lain. Feature sejarah
yang baik, mampu membawa pembacanya ke masa silam. Seolah para pembaca ikut
masuk ke dalam peristiwa sejarah yang dibacanya.

g.     Feature Tips

Feature ini dikenal juga dengan informasi how to do it. Misalnya tentang model
pakaian, cara membuat dan menjahitnya, tentang resep makanan, merangkai bunga,
kerajinan tangan, merawat dan mengoperasikan kamera, dan sejenisnya.
Tekhnik Penulisan Feature

Jika dalam penulisan berita yang diutamakan ialah pengaturan fakta-fakta, maka
dalam penulisan feature kita dapat memakai teknik ''mengisahkan sebuah cerita''.
Memang itulah kunci perbedaan antara berita ''keras'' (spot news) dan feature. Penulis
feature pada hakikatnya adalah seorang yang berkisah.

Penulis melukis gambar dengan kata-kata: ia menghidupkan imajinasi pembaca; ia


menarik pembaca agar masuk ke dalam cerita itu dengan membantunya
mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama.

Agak berbeda dengan berita lugas (straight News), struktur penulisan feature tidak
selalu menggunakan metode ''Piramida terbalik'' yaitu dengan susunan tulisan yang
meletakkan informasi-informasi pokok di bagian atas, dan informasi yang tidak begitu
penting di bagian bawah, Struktur penulisan feature  tidak terlalu baku. Jadi ia
tergantung jenis featurenya.

Namun pada umumnya, dalam penulisan feature di media massa cetak –yang selalu
terbatasi tenggat waktu/deadline dan keterbatasan ruang halaman—maka bentuk
piramida terbalik masih digunakan. Hanya saja ada tambahan berupa ending yang
berisi ringkasan atau kesimpulan dari keseluruhan isi feature.

Persyaratan Pokok Menulis Feature

1.     penguasaaan bahasa Indonesia secara baik dan benar

2.     Mengetahui pengetahuan yang luas tentang jiwa manusia

3.     Memiliki pengetahuan umum yang luas

4.     Memiliki pandangan yang dewasa terhadap etika dan budaya masyarakat sendiri

5.     memiliki ketajaman pikiran untuk melihat persoalan kemasyarakatan

Penutup

Saya ingin mengatakan, bahwa pengetahuan tentang jenis tulisan seperti feature,
artikel, kolom, esai, dan lain-lain hanyalah nonsen tanpa aktivitas menulis yang
konkrit. Lebih ironis lagi bila penamaan-penamaan ini malah membuat enggan dan
bingung untuk melangkah dan mulai menulis. Jujur, saya lebih setuju apa yang
disampaikan bebarapa penulis: "Ga usah terlalu pikirkan jenis tulisan deh, yang
penting mari mulai menulis. Apapun jenis tulisan itu." Dari sana, dengan sendirinya
karakteristik penulisan akan ditemukan secara alami. Kenikmatan dunia tulis menulis
sesungguhnya terletak pada kemampuan ikut serta menyumbang dalam dunia ini,
bukan semata mampu menikmati tulisan dengan memilah jenis-jenisnya. Akhirnya,
Selamat berkarya. Wallahu a`lam bis shawab.
* Disampaikan dalam acara Diklat Menulis, Mengenal Pers dan Jurnalistik. Kelompok
Studi Mahasiswa Riau (KSMR) Mesir, tanggal 08 Maret 2006 di Rumah Riau, Hay Nastr
City, Kairo.

Bahan-bahan Rujukan:

  

1. Kiat Menulis Artikel di Media, Dari Pemula Sampai Mahir. Ditulis oleh M.
Arief Hakim. Cetakan Kedua (Edisi Revisi). Juli 2004. Penerbit Nuansa
Cendekia, Bandung
2. Jurnalistik Islami; Panduan Praktis Bagi Para Aktivis Muslim. Ditulis Oleh
Ahmad Y. Samantho. Cetakan Pertama:  Mei 2002. Penerbit Harakah,
Jakarta Selatan.
3. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah. Editor Harun Joko Prayitno, M.
Thoyibi, Adyana Sunanda. Cetakan Kedua: Oktober 2000. Penerbit
Muhammadiyah University Press, Surakarta.
4. Manajemen Bahasa. Ditulis oleh Wahyu wibowo. Cetakan Kedua: Oktober
2003. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sebelumnya: Mengenal Artikel; Sebuah Pengantar


Selanjutnya : Mengenal Karya Tulis Ilmiah Populer
Balas bagi

You might also like