You are on page 1of 10

NAMA : GUNUNG GALUH R.A.

NRP : P056080143.30E

KEPEMIMPINAN BARRACK OBAMA

Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar orang

tersebut mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kepemimpinan juga sering dikenal sebagai kemampuan untuk memperoleh

konsensus anggota organisasi untuk melakukan tugas manajemen agar tujuan

organisasi tercapai.

Menurut George Terry, kepemimpinan adalah kegiatan untuk

mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan suka rela untuk mencapai

tujuan kelompok, sedangkan menurut Cyriel O'Donnell, kepemimpinan adalah

mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum. Dari dua

pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan terdiri atas :

♣ Mempengaruhi orang lain agar mau melakukan sesuatu.

♣ Memperoleh konsensus atau suatu pekerjaan.

♣ Mencapai tujuan dan memperoleh manfaat bersama.

Sehingga jika dilihat pada konteks kepemimpinan hal yang saling terkait adalah

adanya unsur kader penggerak, adanya peserta yang digerakkan, adanya

komunikasi, adanya tujuan organisasi dan adanya manfaat yang tidak hanya

dinikmati oleh sebagian anggota.

Beberapa teori telah dikemukakan para ahli majemen mengenai timbulnya

seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya. Di antara
berbagai teori mengenai lahirnya paling pemimpin ada tiga di antaranya yang

paling menonjol yaitu sebagai berikut :

1. Teori Genetic

Teori ini mengatakan bahwa "leaders are born and not made” yang

berarti bahwa seorang pemimpin dilahirkan dengan bakat pemimpin. Bakat ini di

dapat dari kedua orang tuanya.

2. Teori Sosial

Jika teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born and not made",

make penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu : "Leaders are made

and not born". Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan

dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

3. Teori Ekologis

Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori

sosial. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat

menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-

bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan

yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk

mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.

Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial

dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan.

Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat

diklasifikasikan menjadi lima tipe utama yaitu sebagai berikut :

1. Tipe pemimpin otokratis

5
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu

hak. Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :

♣ Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi

♣ Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.

♣ Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata

♣ Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain

karena dia menganggap dialah yang paling benar.

♣ Selalu bergantung pada kekuasaan formal

♣ Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan

pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.

2. Tipe kepemimpinan militeristis

Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang

pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam

organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe

militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat

sebagai berikut :

♣ Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan,

perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.

♣ Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan

pangkat dan jabatannya.

♣ Senang kepada formalitas yang berlebihan

♣ Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari

bawahan

♣ Tidak mau menerima kritik dari bawahan

6
3. Tipe pemimpin fathernalistis

Tipe kepemimpinan fathernalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat

fathernal atau kebapakan. Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat

kebapakan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang

pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil. Sifat-sifat umum dari tipe

pemimpin fathernalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:

♣ Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.

♣ Bersikap terlalu melindungi bawahan

♣ Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk

mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.

♣ Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk

mengembangkan inisiatif daya kreasi.

4. Tipe kepemimpinan karismatis

Tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan

karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar.

5. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis

dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe

kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan

dengan kepentingan individu. Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis

adalah sebagai berikut:

♣ Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari

pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.

7
♣ Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi

dengan kepentingan organisasi.

♣ Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik

bawahannya.

♣ Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan memberikan

pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak

mengurangi daya kreativitas dan inisiatif bawahan

♣ Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.

♣ Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses

daripadanya.

♣ Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai

pemimpin.

Lewin, White & Lippit pada tahun 1930-an mengemukakan 3 tipe

perilaku pemimpin, yaitu authoritarian yang menerapkan kepemimpinan otoriter,

democratic yang mengikut sertakan bawahannya dan Laissez-Faire yang

menyerahkan kekuasaannya pada bawahannya.

Teori Employee Oriented and Task Oriented Leadership - Leadership style

matrix. Konsep dari teori ini adalah membahas dua orientasi kepemimpinan yaitu:

♣ Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan dimana

perilaku pemimpinnya dalam penyelesaian tugas, memberikan tugas,

mengatur pelaksanaan, mengawasi dan mengevaluasi kinerja bawahan sebagai

hasil pelaksanaan tugas.

8
♣ Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai akan ditandai

dengan perilaku pemimpinnya yang memandang penting hubungan baik dan

manusiawi dengan bawahannya.

The Managerial Grid adalah teori yang diperkenalkan oleh Robert R.Blake

dan Jane Srygley Mouton dengan melakukan adaptasi dan pengembangan data

penelitian kelompok Ohio dan Michigan. Blake & Mouton mengembangkan

matriks yang memfokuskan pada penggambaran lima gaya kepemimpinan sesuai

dengan lokasinya.

Dari teori-teori diatas dapatlah disimpulkan bahwa behavioral theory

memiliki karakteristik antara lain:

♣ Kepemimpinan memiliki paling tidak dua dimensi yang lebih

kompleks dibanding teori pendahulunya yaitu genetik dan trait.

♣ Gaya kepemimpinan lebih fleksibel; pemimpin dapat

mengganti atau memodifikasi orientasi tugas atau pada manusianya sesuai

kebutuhan.

♣ Gaya kepemimpinan tidak diturunkan tetapi dapat dipelajari

♣ Tidak ada satupun gaya yang paling benar, efektivitas

kepemimpinan tergantung pada kebutuhan dan situasi

Seorang pemimpin secara umum berfungsi sebagai berikut :

♣ Mampu mengambil keputusan

♣ Mengembangkan informasi

♣ Memelihara dan mengembangkan loyalitas anggota

♣ Memberi dorongan dan semangat pada anggota

♣ Bertanggungjawab atas semua aktivitas kegiatan

9
♣ Melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan

♣ Memberikan penghargaan pada anggota yang berprestasi

Sedangkan tugas kepemimpinan dapat dijelaskan sebagai berikut :

♣ Yang berkaitan dengan kerja :

 Mengambil inisiatif

 Mengatur langkah dan arah

 Memberikan informasi

 Memberikan dukungan

 Memberi pemikiran

 Mengambil suatu kesimpulan

♣ Yang berkaitan dengan kekompakan anggota :

 Mendorong, bersahabat, bersikap menerima

 Mengungkapkan perasaan

 Bersikap mendamaikan

 Berkemampuan mengubah dan menyesuaikan pendapat

 Memperlancar pelaksanaan tugas

 Memberikan aturan main

Presiden terpilih Barack Obama menerapkan gaya kepemimpinan yang

hati-hati dan penuh pertimbangan. Gaya kepemimpinannya yang sangat efektif

seperti ditunjukkan saat mengelola kampanye. Organisasi kampanye Obama

terbukti sangat disiplin menangani isu-isu yang ada. Para anggota tim Obama

mengungkapkan, mereka sangat terkesan dengan penampilan kalem sang

presiden. Karena sikapnya yang tenang itu, para staf menjulukinya ”No Drama

10
Obama” (Obama Tanpa Drama). Para staf mengatakan, mereka sangat jarang

sekali mendengar Obama berbicara dengan nada tinggi. Dia menerapkan cara-cara

yang halus saat mengungkapkan ketidakpuasannya pada suatu keputusan. Dia

memilih orang-orang yang dia percayai, memberi mereka otoritas besar, dan

mengendalikan mereka supaya bertanggung jawab

Obama punya beberapa gaya kepemimpinan yang menonjol, sejak dari

kampanye presiden, hingga kini ia dilantik. Obama memiliki gaya kepemimpinan

yang demokratis hal ini terlihat dari hal-hal berikut :

♣ Offer Change

Salah satu hal yang menonjol dari sepanjang Barack Obama berkampanye

adalah slogan-slogan yang selama ini didengungkannya, yakni “Change We

Belive In”, “Change We Need” dan “Yes We Can”. Slogan-slogan tersebut

mengindikasikan bahwa ia akan siap untuk memimpin Amerika dalam

menghadapi perubahan. Slogan ini seakan-akan menjadi positioning yang

powerful, karena memang change atau perubahan adalah apa yang didambakan

masyarakat AS saat ini.

AS saat ini didera oleh resesi ekonomi yang mengakibatkan masyarakat

menderita, dan mereka ingin perubahan. Kemudian berkenaan dengan perang

yang dilancarkan AS terhadap Afghanistan dan Irak, sebenarnya masyarakat AS

sendiri banyak yang tidak menyetujuinya. Selanjutnya green economy yang

didengungkan Obama, juga menjadi salah harapan perubahan atau change yang

bisa menjadikan dunia lebih baik. Intinya, masyarakat AS menginginkan

11
perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, dan Obama merupakan representasi

yang tepat akan perubahan tersebut.

♣ Listening Feedback

Setelah positif memenangkan Pemilihan Umum AS, beberapa hari

kemudian Obama mempublikasikan web pemerintahan transisi, yakni change.gov,

dimana melalui situs tersebut ia berusaha untuk mengumpulkan suara-suara

rakyat. Masyarakat AS, melalui situs tersebut bisa mengirimkan feedback berupa

saran maupun kritikan, hingga keinginan mereka AS di masa depan.

Mendengarkan feedback adalah kebiasaan yang perlu untuk dimiliki oleh seorang

pemimpin. Karena melalui feedback, maka pemimpin dapat memastikan bahwa

mereka ada dalam jalur yang tepat, serta memenuhi kebutuhan dan harapan

rakyatnya.

♣ Communication Skill

Kemampuan Obama dalam berkomunikasi tidak perlu diragukan lagi. Ia

merupakan orator yang ulung, karismatik dan punya kemampuan dalam

meyakinkan massa untuk mempercayainya. Selain dalam berkomunikasi

langsung, Obama juga ulung dalam menggunakan komunikasi Web 2.0.

Penguasaan Web 2.0 adalah kunci penting kemenangan kampanye Obama, yang

meningkatkan popularitasnya secara online. Facebook dan Twitter, merupakan

dua alat yang dimanfaatkannya selama kampanye dan berhubungan dengan para

supporternya.

Barack Obama dikenal sebagai seorang sosok politisi yang senang

berkomunikasi baik langsung maupun tidak dengan warga AS. Beliau seringkali

12
menuangkan isi pikiran, pendapat serta ide-ide barunya yang dikemas dalam

sebuah audiofile podcasting yang selalu bisa diakses oleh publik di seluruh dunia.

Suaranya yang bersahaja dan ramah mengesankan seolah-olah beliau sedang

berbicara langsung secara personal kepada para pendengarnya. Hal ini tentunya

patut dijadikan sebuah keuntungan yang belum tentu dimiliki oleh setiap politisi

dimanapun.

13

You might also like