You are on page 1of 12

ASUHAN KEBIDANAN | yiyi

Jumat, 02 Juli 2010


askeb IUFD

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kematian bayi dalam kandungan (Intra Uterine Fetal Death)dapat dikarenakan berbagai
hal seperti terkena lilitan tali pusat, pendarahan serta akibat tekanan darah tinggi si ibu
yang mengandung. Kematian janin dalam kandungan dapat dicegah dengan cara
memeriksakan kandungan secara teratur ke dokter. Kalaupun terjadi kelainan pada masa
kehamilan, bisa ditanggulangi sedini mungkin.
Bayi yang ada dalam kandungan selalu bergerak dan sebagian besar kasus bayi mati
dalam kandungan karena kesalahan aktivitas yang dilakukan seperti berolahraga dengan
gerakan-gerakan yang cukup giat/berlebihan. Karena itu dianjurkan selama masa
kehamilan sebaiknya mengurangi aktivitas yang membahayakan janin dalam kandungan.
Hal ini untuk mengantisipasi bayi yang dililit lehernya.Ibu hamil hendaknya selalu
berhati-hati jika beraktivitas dan berkonsultasi dengan dokter secara teratur.

B. Tujuan
Untuk memenuhi salah satu tugas ASKEB IV.¬
Untuk memberikan informasi tentang IUFD pada masyarakat pada umumnya dan
mahasiswa pada khususnya.¬
Untuk menambah¬ referensi perpustakaan

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
IUFD adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik
pada kehamilan yang besar dari 20 minggu atau kurang dari 20 minggu (Rustam
Muchtar, 1998)
IUFD adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari rahim
ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan (Sarwono, 2005)
IUFD atau stilbirth adalah kelahiran hasil konsepsi dalam keadaan mati yang telah
mencapai umur kehamilan 28 minggu (atau berat badan lahir lebih atau sama dengan
1000gr)
IUFD Adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan.
Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau intra uterine fetal deadth (IUFD), sering
dijumpai baik pada kehamilan dibawah 20 minggu maupun sesudah kehamilan 20
minggu
Sebelum 20 minggu :
Kematian janin dapat terjadi dan biasanya berakhir dengan abortus.¬ Bila hasil konsepsi
yang sudah mati tidak dikeluarkan dan tetap tinggal dalam rahim disebut missed abortion.
Sesudah 20 minggu :
Biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak kehamilan 20 minggu¬ dan
seterusnya. Apabila wanita tidak merasakan gerakan janin dapat disangka terjadi
kematian dalam rahim.

B. ETIOLOGI
Penyebab IUFD antara lain:
1. Faktor plasenta
a. Insufisiensi plasenta
b. Infark plasenta
c. Solusio plasenta
d. Plasenta previa
2. Faktor ibu
a. Diabetes mellitus
b. Preeklampsi dan eklampsi
c. Nefritis kronis
d. Polihidramnion dan oligohidramnion
e. Shipilis
f. Penyakit jantung
g. Hipertensi
h. Penyakit paru atau TBC
i. Inkompatability rhesus
j. AIDS
3. Faktor intrapartum
a. Perdarahan antepartum
b. Partus lama
c. Anastesi
d. Partus macet
e. Persalinan presipitatus
f. Persalinan sungsang
g. Obat-obatan
4. Faktor janin
a. Prematuritas
b. Postmaturitas
c. Kelainan bawaan
d. Perdarahan otak
5. Faktor tali pusat
a. Prolapsus tali pusat
b. Lilitan tali pusat
c. Vassa praevia
d. Tali pusat pendek

Kecuali itu, ada berbagai penyebab yang bisa mengakibatkan kematian janin di
kandungan, diantaranya:
Ketidakcocokan rhesus darah ibu dengan janin.¬
Akan timbul masalah bila ibu memiliki rhesus negatif, sementara bapak rhesus positif.
Sehingga anak akan mengikuti yang dominan; menjadi rhesus positif. "Akibatnya antara
ibu dan janin mengalami ketidakcocokan rhesus."
Ketidakcocokan ini akan mempengaruhi kondisi janin tersebut. Misalnya, dapat terjadi
hidrops fetalis; suatu reaksi imunologis yang menimbulkan gambaran klinis pada janin,
antara lain pembengkakan pada perut akibat terbentuknya cairan berlebih dalam rongga
perut (asites), pembengkakan kulit janin, penumpukan cairan di dalam rongga dada atau
rongga jantung, dan lain-lain. Akibat penimbunan cairan yang berlebihan tersebut, maka
tubuh janin akan membengkak. "Bahkan darahnya pun bisa tercampur air." Biasanya
kalau sudah demikian, janin tak akan tertolong lagi.
Sebenarnya, terang Nasdaldy, hidrops fetalis merupakan manifestasi dari bermacam
penyakit. Bisa karena kelainan darah, rhesus, atau kelainan genetik. "Biasanya bila
kasusnya hidrops fetalis, maka tak ada manfaatnya kehamilan dipertahankan. Karena
memang janinnya pasti mati." Sayangnya, seringkali tidak dilakukan otopsi pada janin
yang mati tersebut, sehingga tidak bisa diketahui penyebab hidrops fetalis. "Padahal
dengan mengetahui penyebabnya bisa untuk tindakan pencegahan pada kehamilan
berikutnya."
Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan janin.¬
Terutama pada golongan darah A,B,O. "Yang kerap terjadi antara golongan darah anak A
atau B dengan ibu bergolongan O atau sebaliknya." Sebab, pada saat masih dalam
kandungan, darah ibu dan janin akan saling mengalir lewat plasenta. Bila darah janin
tidak cocok dengan darah ibunya, maka ibu akan membentuk zat antibodinya.
Gerakan sangat "liar".¬
Gerakan bayi dalam rahim yang sangat berlebihan, terutama jika terjadi gerakan satu arah
saja. karena gerakannya berlebihan, terlebih satu arah saja, maka tali pusat yang
menghubungkan janin dengan ibu akan terpelintir. Kalau tali pusat terpelintir, maka
pembuluh darah yang mengalirkan plasenta ke bayi jadi tersumbat." Kalau janin sampai
memberontak, yang ditandai gerakan "liar", biasanya karena kebutuhannya ada yang
tidak terpenuhi, entah itu karena kekurangan oksigen, atau makanan. Karena itu, harus
segera dilakukan tindakan yang mengarah pada pemenuhan kebutuhan janin. Misalnya,
apakah oksigen dan gizinya cukup? Kalau ibu punya riwayat sebelumnya dengan janin
meninggal, maka sebaiknya aktivitas ibu jangan berlebihan. "Sebab, dengan aktivitas
berlebihan, maka gizi dan zat makanan hanya dikonsumsi ibunya sendiri, sehingga janin
relatif kekurangan."
Berbagai penyakit pada ibu hamil.¬
Salah satu contohnya preeklampsia dan diabetes. Itulah mengapa pada ibu hamil perlu
dilakukan cardiotopografi (CTG) untuk melihat kesejahteraan janin dalam rahim.
Kelainan kromosom.¬
Bisa disebut penyakit bawaan, misalnya, kelainan genetik berat trisomy. "Kematian janin
akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi saat kematian udah terjadi, yaitu dari
otopsi bayi." Sebab, ungkap Nasdaldy, jarang sekali dilakukan pemeriksaan kromosom
saat janin masih dalam kandungan. "Selain biayanya mahal, risikonya juga tinggi. Karena
harus mengambil air ketuban dari plasenta janin sehingga berisiko besar terinfeksi, juga
bisa lahir prematur. Kecuali kalau memang ada keganjilan dalam kehamilan tersebut
yang dicurigai sebagai kelainan kromosom."
Trauma saat hamil.¬
Trauma bisa mengakibatkan terjadi solusio plasentae atau plasenta terlepas. Trauma
terjadi, misalnya, karena benturan pada perut, entah karena kecelakaan atau pemukulan.
"Benturan ini bisa saja mengenai pembuluh darah di plasenta, sehingga timbul
perdarahan di plasenta atau plasenta lepas sebagian. Akhirnya aliran darah ke bayi pun
jadi tak ada."
Infeksi pada ibu hamil.¬
Ibu hamil sebaiknya menghindari berbagai infeksi, seperti infeksi akibat bakteri maupun
virus. "Bahkan demam tinggi pada ibu hamil bisa menyebabkan janin tak tahan akan
panas tubuh ibunya."
Kelainan bawaan bayi.¬
Kelainan bawaan pada bayi sendiri, seperti jantung atau paru-paru, bisa engakibatkan
kematian di kandungan.

C. PATOFISIOLOGI
Janin bisa juga mati di dalam kandungan (IUD) karena beberapa factor antara lain
gangguan gizi dan anemia dalam kehamilan,hal tersebut menjadi berbahaya karena suplai
makanan yang di konsumsi ibu tidak mencukupi kebutuhan janin. Sehingga pertumbuhan
janin terhambat dan dapat mengakibatkan kematian. Begitu pula dengan anemia, karena
anemia adalah kejadian kekurangan FE maka jika ibu kekurangan Fe dampak pada janin
adalah irefersibel. Kerja organ – organ maupu aliran darah janin tidak seimbang dengan
pertumbuh janin ( IUGR)

D. FAKTOR PREDISPOISISI
1. factor ibu (High Risk Mothers)
a. status social ekonomi yang rendah
b. tingkat pendidikan ibu yang rendah
c. umur ibu yang melebihi 30 tahun atau kurang dari 20 tahun
d. paritas pertama atau paritas kelima atau lebih
e. tinggi dan BB ibu tidak proporsional
f. kehamilan di luar perkawinan
g. kehamilan tanpa pengawasan antenatal
h. ganggguan gizi dan anemia dalam kehamilan
i. ibu dengan riwayat kehamilan / persalinan sebelumnya tidak baik seperti bayi lahir mati
j. riwayat inkompatibilitas darah janin dan ibu
2. factor Bayi (High Risk Infants)
a. bayi dengan infeksi antepartum dan kelainan congenital
b. bayi dengan diagnosa IUGR (Intra Uterine Growth Retardation)
c. bayi dalam keluarga yang mempunyai problema social
3. factor yang berhubungan dengan kehamilan
a. abrupsio plasenta
b. plasenta previa
c. pre eklamsi / eklamsi
d. polihidramnion
e. inkompatibilitas golongan darah
f. kehamilan lama
g. kehamilan ganda
h. infeksi
i. diabetes
j. genitourinaria

E. TANDA DAN GEJALA


1. Ibu tidak merasakan gerakan janin
Diagnosis :
Nilai DJJ.ϖ
Bila ibu mendaptkan sedatif, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang.ϖ
Bila DJJ abnormal,lihat penatalaksanaan DJJ abnormal.ϖ
Bila DJJ tidak terdengar, pastikan adanya kematian janin dengan stetoskop ( Doppler).ϖ
Bila DJJ baik,berarti bayi tidur.ϖ
Rangsang janin dengan rangsangan suara (bel) attau denganϖ menggoyangkan perut ibu
sehingga ibu merasakan gerakan janin. Bila DJJ meningkat frekuensinya sesuai dengan
gerakan janin, maka janin dapat dikatakan normal.
Bila DJJ cenderung turun saat janin bergerak, maka dapat disimpulkan adanya gawat
janin.ϖ

2. Gerakan janin tidak dirasakan lagi


Diagnosis :
Gejala dan tannda selau ada Gejala dan tanda kadang – kadang ada Diagnosis
kemungkinan
Gerakan janinberkurang atau hilang.
Nyeri perut hilang timbul atau menetap
Perdarahan pervaginam sesudah hamil 22 minggu. Syok

Uterus tegang / kaku.

Gawat janin atau DJJ tidak terdengar. Solusio plasenta


Gerakan janin dan DJJ tidak ada
Perdarahan
Nyeri perut hebat Syok
Perut kembung / cairan bebas intra abdominal
Kontur uterus abnormal
Abdomen nyeri
Bagian – bagian janin teraba
Denyut nadi bu cepat Rupture uteri
Gerakan janin berkurang atau hilang
DJJ abnormal(<100/menit atau >140/ menit) Cairan ketuban bercampur mekonium
Gawat janin
Gerakan janin / DJJ hilang Tanda – tanda kehamilan berhenti
Tinggi fundus uteri berkurang
Pembesaran uterus berkurang Kematian janin
F. PENILAIAN KLINIK
Pertumbuhan janin (-),bahkan jiniin mengecil sehingga TFU menurun.¬
Bunyi DJJ tidak terdengar dengan stetoskop dan pastikan dengan Doppler.¬
Keluhan ibu n.¬
Berat badan ibu menurun.¬
Tulang kepala kolaps.¬
USG : untuk memastikan kematian janin dimana gambarannya menunjukan janin tanpa
tanda kehidupan.¬
Pemeriksaan HCG urin menjadi negatif.¬
Komplikasi :¬
Trauma emosional yang berat menjadi bila watuu antara kematian janin dan persalinan
cukup lama.¬
Dapat terjadi infeksi bila ketuban pecah.¬
Dapat terjadi koagulopati bila kematian janin berlangsung lebih dari 2 minggu.¬

G. JENIS – JENIS PERSALINAN UNTUK JANIN MATI


Kematian janin dapat di bagi menjadi 4 golongan:
Golongan l : Kematian sebelum masa hamil mencapai 20 minggu penuh.
Golongan ll : Kematian sesudah ibu hamil 20 minggu hingga 28 minggu.
Golongan lll :Kematian sesudah kehamilan lebih dari 28 minggu (Late Fetal Death).
Golongan lV : Kematian yang tidak dapat di golongkan pada kertiga golongan diatas.
Jenis – jenis pertolongan persalinan untuk janin mati¬
1. Pertolongan persalinan dengan perforasi kronioklasi
Perforasi kronioklasi merupakan tindakan beruntun yang dilakukan pada bayi yang
meninggal di dalam kandunagan untuk memperkecil kepala janin dengan perforation dan
selanjutnya menarik kepala janin ( dengan kranioklasi) tindakan ini dapat dilakukan pada
letak kepala oleh letak sungsang dengan kesulitan persalinan kepala.Dngan kemajuan
pengawasan antenatal yang baik dan system rujukan ke tempat yang lebih baik , maka
tindakan proferasi dan kraioklasi sudah jarang dilakukan.
Bahaya tindakan proferasi dan kraniioklasi adalah perdarahan infeki, trauma jalan lahir
dan yang paling berat ruptira uteri( pecah robeknya jalan lahir).
2. Pertolongan persalinan dengn dekapitasi
Letak lintang mempunyai dan merupakan kedudukan yang sulit untuk dapat lahir normal
pervaginam. Gegagalan pertolongan pada letak lintang menyebabkan kematian janin,
oleh karena itu kematian janin tidak layak dilkukan dengan seksio sesaria kecuali pada
keadaan khusus seperti plasenta previa totalis, kesempitan panggul absolute. Perslinan di
lakukan dengan jalan dekapitasi yaitu dengan memotong leher janin sehingga badan dan
kepala janin dapat di lahirkan,
3. Pertolongan persalinan dengan eviserasi
Eviserasi adalah tindakan operasi dengan mengeluarkan lebih dahulu isi perut dan paru
(dada) sehingga volume janin kecil untuk selanjutnya di lahirkan.
Eviserasi adalah operasi berat yang berbahaya karena bekerja di ruang sempit untuk
memperkecil volume janin bahaya yang selalu mengancam adalah perdarahan,infeksi dan
trauma jalan lahir dengan pengawasan antalnatal yang baik, situasi kehamilan dengan
letek lintang selalu dapat di atasi dengan versi luar atau seksio sesaria.
4. Pertolongan persalinan dengan kleidotomi
Kleidotomi adalah memotong tulang klavikula (tulang selangka) sehingga volume bahu
mengecil untuk dapat melahirkan bahu. Kleidotomi masih dapat dilakukan pada anak
hidup, bila diperlukan pada keadaan gangguan persalinan bahu pada anak yan besar.

H. DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari, atau gerakan janin sangat
berkurang. Ibu merasakan perutnya tidak bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau
kehamilan tidak seperti biasanya. Atau wanita belakangan ini merasakan perutnya sering
menjadi keras dan merasakan sakit seperti mau melahirkan.
2. Inspeksi
Tidak terlihat gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat terutama pada ibu yang
kurus.
3. Palpasi
Tinggi fundus > rendah dari seharusnya tua kehamilan, tidak teraba gerakanan janin.
Dengan palpasi yang teliti, dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang kepala janin.
4. Auskultasi
Baik memamakai setetoskop monoral maupun dengan Deptone akan terdengar DJJ.
5. Reaksi kehamilan
Reaksi kehamilan baru negatif setelah beberapa minggu janin mati dalam kandungan.
6. Rontgen Foto Abdomen
Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah besar janin
Tanda Nojosk : adanya angulasi yang tajam tulang belakang janin.
Tanda Gerhard : adanya hiperekstensi kepala tulang leher janin
Tanda Spalding : overlaping tulang-tulang kepala (sutura) janin
Disintegrasi tulang janin bila ibu berdiri tegak
Kepala janin kelihatan seperti kantong berisi benda padat.
7. Ultrasonografi
8. Tidak terlihat DJJ dan gerakan-gerakan janin.

I. PENANGANAN PERTOLONGAN PERTOLONGAN PERSALINAN IUFD


Penangan umum¬
Berikan dukungan emosional pada ibu−
Nilai DJJ−
Nilai ibu mendapa sedative, tungg hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang.−
Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan setetoskop
dopler.−
Penanganan pada masa persalinan¬
Kematian janin−
Kematian dapat terjadi akibat gangguan pertumbuhan janin, gawat janin, atau kelainan
bawaan atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak terobati.
Jika pemeriksaan radiologic tersedia, konfirmasi kematian janin setelah lima hari. Tanda-
tandanya berupa overlapping tulang engkorak, hiperfleksi kolumna, vertebralis,
gelembung udara didlam jantung dan edema scalp.
USG adalah sarana penunjang diagnostic yang baik untuk memastikan− kematian janin
dimana gambarannya menunjukan janin tanpa tanda hidup: tidak ada denyut jantung
janin, ukuran kepala janin dan cairan ketuban berkurang.
Dukungan mental emosional perlu diberikan kepada pasien selalu− didampingi oleh
orang terdekatnya. Yakinkan bahwa besar kemungkinan dapat jhir per vaginal.
Pilihlah cra persalinan dapat secara aktif dengan induksi maupun ekspektatif, perlu
dibicarakan dengan pasien dan keluarganya sebelum keputsan diambil.
Bila pilihan penangasalinan nan adlah akspetif:
o Tunggu persalinan spontan hingg dua minggu
o Yakinkan bahwa 90% persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi.
o Jika trombosit dalam 2 minggu menurun tanpa persalinan spontan,lakukan penaganan
aktif
o Jika penanganan aktif akan dilakukan, nilai serviks:
o Jika serviks matang, lakukann induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin.
o Jika serviks belum mtang, lakukan pematangan serviks dengan prostaglandin atau
kateter foley.
Catatan: janagan lakukan amniotomi Karena beresiko infeksi.
Persalinan dengan seksio sesarea merupakan alternative terakhir
Jika persalinan spontan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit menurun dan serviks
belum matang, matangkan serviks dengan misoprostol:
Tempatkan misoprostol 25mcg di puncak vagina, dapat di ulani sesudah 6 jam−
Jika tidak ada respon sesudah 2x25mcg misoprotol, naikan dosis menjadi 50mcgmenjadi
setiap 6 jam.−
Catatan: jangan biarkan lebih dari 50mcg setiap kali dan jangan melebihi 4 dosis
Jika ada tanda infeksi, berikan antibiotic untuk metritis−
Jika tes pembekuan sederhana lebih dari 7 menit atau bekuan mudah pecah, waspadai
koagulopati−
Berikan kesempatan kepada ibu dan keluarganya untuk melihat dan melakukan berbagai
kegiatan ritual bagi janin yang meninggal tersebut.
Pemerikasaan patologi plasenta adalah untuk mengungkapkan adanya patologi plasenta
dan infeksi.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengertian
IUFD adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik
pada kehamilan yang besar dari 20 minggu atau kurang dari 20 minggu (Rustam
Muchtar, 1998)
IUFD adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari rahim
ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan (Sarwono, 2005)
2. Etiologi
Penyebab iufd antara lain:
Faktor plasenta
Factor ibu
Factor intra partum
Factor janin
Factor tali pusat
Factor predisposisi
Factor ibu
Factor bayi
Factor yang berhubungan dengan kehamilan
Tanda dan gejala
Ibu tidak merasakan gerakan janin
Gerakan janin tidak di rasakan lagi.
Kematian janin dapat di bagi menjadi 4 golongan:
Golongan l : Kematian sebelum masa hamil mencapai 20 minggu penuh.
Golongan ll : Kematian sesudah ibu hamil 20 minggu hingga 28 minggu.
Golongan lll :Kematian sesudah kehamilan lebih dari 28 minggu (Late Fetal Death).
Golongan lV : Kematian yang tidak dapat di golongkan pada kertiga golongan
diatas
3. Penatalaksanaan IUFD
Observasi dalam 2-3 minggu untuk mencari kepastian diagnosa
Biasanya selama menunggu, 70-90 % akan terjadi persalinan spontan
Bila belum partus, indikasi untuk induksi persalinan
Induksi dan pemberian estrogen untuk mengurangi efek progesterone atau dengan
oksitosin drip atau dengan amniotomi

B. SARAN
Sebagai tenaga kesehatan dalam hal ini penolong persalinan alangkah lebih baiknya
apabila melaksanakan tugas harus sesuai dendan protaps atau standar pelayanan yang
berlaku
Mengingatkan kepada keluarga apabila terjadi hal-hal yang tidak normal pada
kehamilannya segera memeriksakan kepelayanan kesehatan yang terdekat
Sebagai penolong persalinan agar selalu siap dalam menghadapi situasi apapun

DAFTAR PUSTAKA
http://nisaulya.blog.friendster.com/
http://info.g-excess.com/id/Askeb_%28Asuhan_Kebidanan%29/IUFD_
%28Intrauterin_Fetal_Death%29_Dalam_Kehamilan.info
http://74.125.153.132/search?
q=cache:wQKIw67n4gUJ:dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kematian-janin-dalam-
kandungan-iufd.html+tanda+dan+gejala+iufd&cd=6&hl=id&ct=clnk&gl=id
http://ade86.wordpress.com/2009/03/20/pre-neklampsi-episiotomiiufdpost-partum-
spontan/
Abdul,Bari saifudin,dkk.2006.pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.jakarta:yayasan
bina pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Abdul,Bari saifudin,dkk.2002. Ilmu kebidanan.jakarta:yayasan bina pustaka Sarwono


Prawirohardjo.
Diposkan oleh ASUHAN KEBIDANAN | yiyi di 22:57
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke
Google Buzz

0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

URIP KUSWARDANI
Lihat profil lengkapku

kunjungan

Arsip Blog Daftar Blog Saya


• ▼ 2010 (6)

ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN


GLUKOMA - A. DEFINISI Glaukoma adalah
suatu penyakit yang memberikan gambaran
o ▼ Juli (4) klinik berupa peninggian tekanan bola mata,
 polio penggaungan papil saraf optik dengan defek ...
 askeb
IUFD 1 minggu yang lalu
 RUBELLA
 hipertensi •

o ► Juni (2) askep | Jager Blog

ASKEP GLUKOMA - A. DEFINISI


Glaukoma adalah suatu penyakit yang
memberikan gambaran klinik berupa
peninggian tekanan bola mata, penggaungan
papil saraf optik dengan defek ...

8 bulan yang lalu

website

Search Engine Optimization and SEO Tools

MAU TAMBAHAN UANG? KILK DISINI


KLIK DISINI DAPAT UANG
Join NegeriAds.Com

Feedjit
Pengikut

Template Simple. Didukung oleh Blogger.

You might also like