Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kematian bayi dalam kandungan (Intra Uterine Fetal Death)dapat dikarenakan berbagai
hal seperti terkena lilitan tali pusat, pendarahan serta akibat tekanan darah tinggi si ibu
yang mengandung. Kematian janin dalam kandungan dapat dicegah dengan cara
memeriksakan kandungan secara teratur ke dokter. Kalaupun terjadi kelainan pada masa
kehamilan, bisa ditanggulangi sedini mungkin.
Bayi yang ada dalam kandungan selalu bergerak dan sebagian besar kasus bayi mati
dalam kandungan karena kesalahan aktivitas yang dilakukan seperti berolahraga dengan
gerakan-gerakan yang cukup giat/berlebihan. Karena itu dianjurkan selama masa
kehamilan sebaiknya mengurangi aktivitas yang membahayakan janin dalam kandungan.
Hal ini untuk mengantisipasi bayi yang dililit lehernya.Ibu hamil hendaknya selalu
berhati-hati jika beraktivitas dan berkonsultasi dengan dokter secara teratur.
B. Tujuan
Untuk memenuhi salah satu tugas ASKEB IV.¬
Untuk memberikan informasi tentang IUFD pada masyarakat pada umumnya dan
mahasiswa pada khususnya.¬
Untuk menambah¬ referensi perpustakaan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
IUFD adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik
pada kehamilan yang besar dari 20 minggu atau kurang dari 20 minggu (Rustam
Muchtar, 1998)
IUFD adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari rahim
ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan (Sarwono, 2005)
IUFD atau stilbirth adalah kelahiran hasil konsepsi dalam keadaan mati yang telah
mencapai umur kehamilan 28 minggu (atau berat badan lahir lebih atau sama dengan
1000gr)
IUFD Adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan.
Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau intra uterine fetal deadth (IUFD), sering
dijumpai baik pada kehamilan dibawah 20 minggu maupun sesudah kehamilan 20
minggu
Sebelum 20 minggu :
Kematian janin dapat terjadi dan biasanya berakhir dengan abortus.¬ Bila hasil konsepsi
yang sudah mati tidak dikeluarkan dan tetap tinggal dalam rahim disebut missed abortion.
Sesudah 20 minggu :
Biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak kehamilan 20 minggu¬ dan
seterusnya. Apabila wanita tidak merasakan gerakan janin dapat disangka terjadi
kematian dalam rahim.
B. ETIOLOGI
Penyebab IUFD antara lain:
1. Faktor plasenta
a. Insufisiensi plasenta
b. Infark plasenta
c. Solusio plasenta
d. Plasenta previa
2. Faktor ibu
a. Diabetes mellitus
b. Preeklampsi dan eklampsi
c. Nefritis kronis
d. Polihidramnion dan oligohidramnion
e. Shipilis
f. Penyakit jantung
g. Hipertensi
h. Penyakit paru atau TBC
i. Inkompatability rhesus
j. AIDS
3. Faktor intrapartum
a. Perdarahan antepartum
b. Partus lama
c. Anastesi
d. Partus macet
e. Persalinan presipitatus
f. Persalinan sungsang
g. Obat-obatan
4. Faktor janin
a. Prematuritas
b. Postmaturitas
c. Kelainan bawaan
d. Perdarahan otak
5. Faktor tali pusat
a. Prolapsus tali pusat
b. Lilitan tali pusat
c. Vassa praevia
d. Tali pusat pendek
Kecuali itu, ada berbagai penyebab yang bisa mengakibatkan kematian janin di
kandungan, diantaranya:
Ketidakcocokan rhesus darah ibu dengan janin.¬
Akan timbul masalah bila ibu memiliki rhesus negatif, sementara bapak rhesus positif.
Sehingga anak akan mengikuti yang dominan; menjadi rhesus positif. "Akibatnya antara
ibu dan janin mengalami ketidakcocokan rhesus."
Ketidakcocokan ini akan mempengaruhi kondisi janin tersebut. Misalnya, dapat terjadi
hidrops fetalis; suatu reaksi imunologis yang menimbulkan gambaran klinis pada janin,
antara lain pembengkakan pada perut akibat terbentuknya cairan berlebih dalam rongga
perut (asites), pembengkakan kulit janin, penumpukan cairan di dalam rongga dada atau
rongga jantung, dan lain-lain. Akibat penimbunan cairan yang berlebihan tersebut, maka
tubuh janin akan membengkak. "Bahkan darahnya pun bisa tercampur air." Biasanya
kalau sudah demikian, janin tak akan tertolong lagi.
Sebenarnya, terang Nasdaldy, hidrops fetalis merupakan manifestasi dari bermacam
penyakit. Bisa karena kelainan darah, rhesus, atau kelainan genetik. "Biasanya bila
kasusnya hidrops fetalis, maka tak ada manfaatnya kehamilan dipertahankan. Karena
memang janinnya pasti mati." Sayangnya, seringkali tidak dilakukan otopsi pada janin
yang mati tersebut, sehingga tidak bisa diketahui penyebab hidrops fetalis. "Padahal
dengan mengetahui penyebabnya bisa untuk tindakan pencegahan pada kehamilan
berikutnya."
Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan janin.¬
Terutama pada golongan darah A,B,O. "Yang kerap terjadi antara golongan darah anak A
atau B dengan ibu bergolongan O atau sebaliknya." Sebab, pada saat masih dalam
kandungan, darah ibu dan janin akan saling mengalir lewat plasenta. Bila darah janin
tidak cocok dengan darah ibunya, maka ibu akan membentuk zat antibodinya.
Gerakan sangat "liar".¬
Gerakan bayi dalam rahim yang sangat berlebihan, terutama jika terjadi gerakan satu arah
saja. karena gerakannya berlebihan, terlebih satu arah saja, maka tali pusat yang
menghubungkan janin dengan ibu akan terpelintir. Kalau tali pusat terpelintir, maka
pembuluh darah yang mengalirkan plasenta ke bayi jadi tersumbat." Kalau janin sampai
memberontak, yang ditandai gerakan "liar", biasanya karena kebutuhannya ada yang
tidak terpenuhi, entah itu karena kekurangan oksigen, atau makanan. Karena itu, harus
segera dilakukan tindakan yang mengarah pada pemenuhan kebutuhan janin. Misalnya,
apakah oksigen dan gizinya cukup? Kalau ibu punya riwayat sebelumnya dengan janin
meninggal, maka sebaiknya aktivitas ibu jangan berlebihan. "Sebab, dengan aktivitas
berlebihan, maka gizi dan zat makanan hanya dikonsumsi ibunya sendiri, sehingga janin
relatif kekurangan."
Berbagai penyakit pada ibu hamil.¬
Salah satu contohnya preeklampsia dan diabetes. Itulah mengapa pada ibu hamil perlu
dilakukan cardiotopografi (CTG) untuk melihat kesejahteraan janin dalam rahim.
Kelainan kromosom.¬
Bisa disebut penyakit bawaan, misalnya, kelainan genetik berat trisomy. "Kematian janin
akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi saat kematian udah terjadi, yaitu dari
otopsi bayi." Sebab, ungkap Nasdaldy, jarang sekali dilakukan pemeriksaan kromosom
saat janin masih dalam kandungan. "Selain biayanya mahal, risikonya juga tinggi. Karena
harus mengambil air ketuban dari plasenta janin sehingga berisiko besar terinfeksi, juga
bisa lahir prematur. Kecuali kalau memang ada keganjilan dalam kehamilan tersebut
yang dicurigai sebagai kelainan kromosom."
Trauma saat hamil.¬
Trauma bisa mengakibatkan terjadi solusio plasentae atau plasenta terlepas. Trauma
terjadi, misalnya, karena benturan pada perut, entah karena kecelakaan atau pemukulan.
"Benturan ini bisa saja mengenai pembuluh darah di plasenta, sehingga timbul
perdarahan di plasenta atau plasenta lepas sebagian. Akhirnya aliran darah ke bayi pun
jadi tak ada."
Infeksi pada ibu hamil.¬
Ibu hamil sebaiknya menghindari berbagai infeksi, seperti infeksi akibat bakteri maupun
virus. "Bahkan demam tinggi pada ibu hamil bisa menyebabkan janin tak tahan akan
panas tubuh ibunya."
Kelainan bawaan bayi.¬
Kelainan bawaan pada bayi sendiri, seperti jantung atau paru-paru, bisa engakibatkan
kematian di kandungan.
C. PATOFISIOLOGI
Janin bisa juga mati di dalam kandungan (IUD) karena beberapa factor antara lain
gangguan gizi dan anemia dalam kehamilan,hal tersebut menjadi berbahaya karena suplai
makanan yang di konsumsi ibu tidak mencukupi kebutuhan janin. Sehingga pertumbuhan
janin terhambat dan dapat mengakibatkan kematian. Begitu pula dengan anemia, karena
anemia adalah kejadian kekurangan FE maka jika ibu kekurangan Fe dampak pada janin
adalah irefersibel. Kerja organ – organ maupu aliran darah janin tidak seimbang dengan
pertumbuh janin ( IUGR)
D. FAKTOR PREDISPOISISI
1. factor ibu (High Risk Mothers)
a. status social ekonomi yang rendah
b. tingkat pendidikan ibu yang rendah
c. umur ibu yang melebihi 30 tahun atau kurang dari 20 tahun
d. paritas pertama atau paritas kelima atau lebih
e. tinggi dan BB ibu tidak proporsional
f. kehamilan di luar perkawinan
g. kehamilan tanpa pengawasan antenatal
h. ganggguan gizi dan anemia dalam kehamilan
i. ibu dengan riwayat kehamilan / persalinan sebelumnya tidak baik seperti bayi lahir mati
j. riwayat inkompatibilitas darah janin dan ibu
2. factor Bayi (High Risk Infants)
a. bayi dengan infeksi antepartum dan kelainan congenital
b. bayi dengan diagnosa IUGR (Intra Uterine Growth Retardation)
c. bayi dalam keluarga yang mempunyai problema social
3. factor yang berhubungan dengan kehamilan
a. abrupsio plasenta
b. plasenta previa
c. pre eklamsi / eklamsi
d. polihidramnion
e. inkompatibilitas golongan darah
f. kehamilan lama
g. kehamilan ganda
h. infeksi
i. diabetes
j. genitourinaria
H. DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari, atau gerakan janin sangat
berkurang. Ibu merasakan perutnya tidak bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau
kehamilan tidak seperti biasanya. Atau wanita belakangan ini merasakan perutnya sering
menjadi keras dan merasakan sakit seperti mau melahirkan.
2. Inspeksi
Tidak terlihat gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat terutama pada ibu yang
kurus.
3. Palpasi
Tinggi fundus > rendah dari seharusnya tua kehamilan, tidak teraba gerakanan janin.
Dengan palpasi yang teliti, dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang kepala janin.
4. Auskultasi
Baik memamakai setetoskop monoral maupun dengan Deptone akan terdengar DJJ.
5. Reaksi kehamilan
Reaksi kehamilan baru negatif setelah beberapa minggu janin mati dalam kandungan.
6. Rontgen Foto Abdomen
Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah besar janin
Tanda Nojosk : adanya angulasi yang tajam tulang belakang janin.
Tanda Gerhard : adanya hiperekstensi kepala tulang leher janin
Tanda Spalding : overlaping tulang-tulang kepala (sutura) janin
Disintegrasi tulang janin bila ibu berdiri tegak
Kepala janin kelihatan seperti kantong berisi benda padat.
7. Ultrasonografi
8. Tidak terlihat DJJ dan gerakan-gerakan janin.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengertian
IUFD adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik
pada kehamilan yang besar dari 20 minggu atau kurang dari 20 minggu (Rustam
Muchtar, 1998)
IUFD adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari rahim
ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan (Sarwono, 2005)
2. Etiologi
Penyebab iufd antara lain:
Faktor plasenta
Factor ibu
Factor intra partum
Factor janin
Factor tali pusat
Factor predisposisi
Factor ibu
Factor bayi
Factor yang berhubungan dengan kehamilan
Tanda dan gejala
Ibu tidak merasakan gerakan janin
Gerakan janin tidak di rasakan lagi.
Kematian janin dapat di bagi menjadi 4 golongan:
Golongan l : Kematian sebelum masa hamil mencapai 20 minggu penuh.
Golongan ll : Kematian sesudah ibu hamil 20 minggu hingga 28 minggu.
Golongan lll :Kematian sesudah kehamilan lebih dari 28 minggu (Late Fetal Death).
Golongan lV : Kematian yang tidak dapat di golongkan pada kertiga golongan
diatas
3. Penatalaksanaan IUFD
Observasi dalam 2-3 minggu untuk mencari kepastian diagnosa
Biasanya selama menunggu, 70-90 % akan terjadi persalinan spontan
Bila belum partus, indikasi untuk induksi persalinan
Induksi dan pemberian estrogen untuk mengurangi efek progesterone atau dengan
oksitosin drip atau dengan amniotomi
B. SARAN
Sebagai tenaga kesehatan dalam hal ini penolong persalinan alangkah lebih baiknya
apabila melaksanakan tugas harus sesuai dendan protaps atau standar pelayanan yang
berlaku
Mengingatkan kepada keluarga apabila terjadi hal-hal yang tidak normal pada
kehamilannya segera memeriksakan kepelayanan kesehatan yang terdekat
Sebagai penolong persalinan agar selalu siap dalam menghadapi situasi apapun
DAFTAR PUSTAKA
http://nisaulya.blog.friendster.com/
http://info.g-excess.com/id/Askeb_%28Asuhan_Kebidanan%29/IUFD_
%28Intrauterin_Fetal_Death%29_Dalam_Kehamilan.info
http://74.125.153.132/search?
q=cache:wQKIw67n4gUJ:dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kematian-janin-dalam-
kandungan-iufd.html+tanda+dan+gejala+iufd&cd=6&hl=id&ct=clnk&gl=id
http://ade86.wordpress.com/2009/03/20/pre-neklampsi-episiotomiiufdpost-partum-
spontan/
Abdul,Bari saifudin,dkk.2006.pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.jakarta:yayasan
bina pustaka Sarwono Prawirohardjo.
0 komentar:
Poskan Komentar
Mengenai Saya
URIP KUSWARDANI
Lihat profil lengkapku
kunjungan
ASUHAN KEPERAWATAN
website
Feedjit
Pengikut