You are on page 1of 2

Contoh paragraf persuasif:

Kita semua mengetahui bahawa kondisi lingkungan Kota Jakarta sudah sangat
memprihatinkan. Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak
teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak. Ini
semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Jakarta, temasuk
manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Jakarta tercemar. Oleh
karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha untuk
melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di antaranya adalah
dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di
sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan keindahan Kota Jakarta.

Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia
sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah
mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya,
mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota
masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.
Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling
mencintai.

Contoh 2 :

Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu
lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida
justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga
perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah
penggunaan pestisida secara berlebihan.”
Perilaku menyampah

Di kota-kota besar, setiap orang mencari kemudahan dalam hidup. Kebiasaan makan,
misalnya, di kota besar, restoran fast food cenderung menggunakan kemasan yang terbuat
dari plastik atau stirofoam yang sekali pakai langsung buang. Kemasan kue dahulu
menggunakan daun pisang yang bisa membusuk, sekarang cenderung menggunakan plastik.
Semua itu kebiasaan impor yang bukan budaya indonesia. Budaya indonesia menggunakan
kemasan daun pisang atau daun jati.

Sebenarnya volume sampah bisa dikurangi drastis bukan hanya dengan menangani sampah
plastik dengan sebaik-baikna atau dengan daur ulang tetapi bagaimana menghindari seminim
mungkin perilaku menyampah. Hanya kekuatan konsumen yang bisa menekan produsen
mengurangi bahan-bahan yang makin menambah volume sampah.

Semaksimal mungkin semua orang harus mengurangi penggunaan kemasan-kemasan yang


kemudian akan menjadi sampah yang tidak bisa hancur. Misalnya, menghindari membeli
makanan dan minuman yang menggunakan kemasan plastik, stirofoam, atau kalaupun
terpaksa membeli,ambil saja makanannya, kemasannya dikembalikan lagi kepada penjualnya.
Rasanya tidak menggunakan kemasan plastik tidak akan mengurangi kenyamanan hidup ini.

You might also like