Professional Documents
Culture Documents
hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur
pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan
pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan
istirahat yang cukup dsb. Kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan ibu nifas antara lain:
1. Kebutuhan nutrisi dan cairan
Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, bergizi seimbang, terutama kebutuhan protein dan
karbohidrat.
• Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari, (ibu harus mengkonsumsi 3 sampai 4 porsi
setiap hari)
• Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui)
• Pil zat besi harus diminum, untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin
• Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya
melalui ASInya.
2. Kebutuhan Ambulasi
Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah persalinan usai. Aktifitas
tersebut amat berguna bagi semua sistem tubuh, terutama fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi
dan paru-paru. Hal tersebut juga membantu mencegah trombosis pada pembuluh tungkai dan
membantu kemajuan ibu dari ketergantungan peran sakit menjadi sehat. Aktivitas dapat
dilakukan secara bertahap, memberikan jarak antara aktivitas dan istirahat.
4. Kebersihan diri/perineum
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman
pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal
2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal..
Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan
mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci
daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci
bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci
tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu
bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah
sinar matahari dan disetrika.
5. Kebutuhan Istirahat
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8
jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.
6. Hubungan Seksual
Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka episiotomi telah sembuh dan lokea
telah berhenti. Hendaknya pula hubungan seksual dapat ditunda sedapat mungkin sampai 40 hari
setelah persalinan, karena pada waktu itu diharapkan organ-organ tubuh telah pulih kembali. Ibu
mengalami ovulasi dan mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama timbul
setelah persalinan. Untuk itu bila senggama tidak mungkin menunggu sampai hari ke-40,
suami/istri perlu melakukan usaha untuk mencegah kehamilan. Pada saat inilah waktu yang tepat
untuk memberikan konseling tentang pelayanan KB.
b. Bernafas dalam
Tariklah nafas dalam-dalam dengan tangan diatas perut.
Perut dan tangan diatasnya akan tertarik keatas. Tahan selama 5 detik.
Keluarkan nafas panjang.
Perut dan tangan diatasnya akan terdorong kebawah.
Kencangkan otot perut dan tahan selama 5 detik.
c. Menyilangkan tungkai
Lakukan posisi seperti pada langkah A
Pada posisi tersebut, letakkan tumit ke pantat.
Bila hal ini tak dapat dilakukan, maka dekatkan tumit ke pantat sebisanya.
Tahan selama 5 detik, pertahankan bagian bawah punggung tetap rata.
d. Menekukkan tubuh
Lakukan posisi seperti langkah A
Tarik nafas dengan menarik dagu dan mengangkat kepala.
Keluarkan nafas dan angkat kedua bahu untuk mencapai kedua lutut.
Tahan selama 5 detik.
Tariklah nafas sambil kembali ke posisi dalam 5 hitungan.
e. Bila kekuatan tubuh semakin baik, lakukan sit-up yang lebih sulit.
Dengan kedua lengan diatas dada
Selanjutnya tangan di belakang kepala
Ingatlah untuk tetap mengencangkan otot perut
Bagian bawah punggung tetap menempel pada alas tempat berbaring.
Catatan :
Bila ibu merasa pusing, merasa sangat lelah atau darah nifas yang keluar bertambah banyak, ibu
sebaiknya menghentikan latihan senam nifas. Mulai lagi beberapa hari kemudian dan membatasi
pada latihan senam yang dirasakan tidak terlalu melelahkan.
(dikumpulkan dari berbagai sumber dan catatan kuliah)
Program senam nifas dimulai dari tahap yang paling sederhana hingga yang sulit. Dimulai
dengan mengulang tiap 5 gerakan. Setiap hari ditingkatkan sampai 10 kali. Adapun gerakan-
gerakannya sebagai berikut:
Hari pertama, ambil nafas dalam-dalam, perut dikembungkan, kemudian napas dikeluarkan
melalui mulut. Ini dilakukan dalam posisi tidur terlentang.
Hari kedua, tidur terlentang, kaki lurus, tangan direntangkan kemudian ditepukkan ke muka
badan dengan sikap tangan lurus, dan kembali ke samping.
Hari ketiga, berbaring dengan posisi tangan di samping badan, angkat lutut dan pantat kemudian
diturunkan kembali.
Hari keempat, tidur terlentang, lutut ditekuk, kepala diangkat sambil mengangkat pantat.
Hari kelima, tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama dengan mengangkat kepala, tangan
kanan, menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang sebaliknya.
Hari keenam, tidur terlentang, kaki lurus, kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90o secara
bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan.
Hari ketujuh, tidur terlentang kaki lurus kemudian kaki dibuka sambil diputar ke arah luar
secara bergantian.
Hari 8, 9, 10, tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan diletakkan di tengkuk kemudian
bangun untuk duduk (sit up)
Bila kebutuhan energi wanita usia reproduksi sebesar 2100 kcal/hari, seorang ibu menyusui
memerlukan asupan rata rata 2700 kcal dalam kesehariannya. Tambahan sebesar 500-700 kcal
tersebut tak lain diperlukan Untuk keperluan biosintesis ASI. Ekstra energi tersebut pun tidak
semuanya harus didapatkan dari intake makanan yang dikonsumsi busui sehari hari. 200 kcal
ternyata telah tersedia di tubuh ibu berupa cadangan deposit yang telah dibentuk sejak
dimulainya proses kehamilan. Sisa 300-500 kcal/hari lah yang baru diharapkan diperoleh dari
intake makanan keseharian sang ibu. Jadi tidak tepat bila dikatakan seorang busui harus makan
dengan porsi “besar besaran” agar tidak kelaparan dan produksi ASI lancar.
Hubungan antara data antropometri sang busui – misalnya Body Mass Index (BMI)- dengan
volume atau energi yang dihasilkan dari ASI juga tidak dapat dibuktikan keterkaitannya hingga
saat ini. Studi studi ilmiah bahkan membuktikan bahwa dengan status gizi ibu yang marjinal,
kuantitas ASI yang dihasilkan dapat mencukupi kebutuhan sang bayi.
Data antropometri sendiri, misalnya BMI,biasanya akan berpengaruh terhadap berat badan bayi
yang akan dilahirkan, namun tak ada kaitannya dengan produksi ASI. Karenanya busui yang
kurus, normal ataupun “overweight” sebenarnya tidak perlu mengkhawatirkan volume produksi
ASI yang dihasilkan. Dengan bekal keyakinan produksi ASI akan mencukupi kebutuhan si kecil
dan seringnya intensitas si kecil menyusu pada ibu, maka akan dijamin produksi ASI akan sesuai
dengan kebutuhan sang buah hati.
Pemberian ASI turunkan BB?
Pemberian ASI yang tepat akan mengakibatkan turunnya berat badan (BB) ibu pada masa
periode menyusui. Penurunan BB ini akan tetap terjadi walau tanpa dilakukannya upaya diet
yang “nota bene” terlarang pada masa laktasi.
Seorang busui yang melakukan upaya pemberian ASI di enam bulan pertama kehidupan si kecil
umumnya akan mengalami penurunan BB sebesar 0,6-0.8 kg/kg BB/bulan. Menyusui eksklusif
dengan manajemen laktasi yang tepat bahkan akan menyebabkan penurunan BB yang optimal.
Pemberian ASI setelah bayi berusia enam bulan juga akan mengakibatkan turunnya BB sang ibu,
walau dengan percepatan yang lebih rendah dibandingkan enam bulan pertama menyusui.
Keberhasilan penurunan berat badan ini ternyata juga dipengaruhi oleh beberapa faktor terkait.
Modus menyusui yang benar, pengaturan asupan kalori perhari sesuai dengan anjuran bagi busui,
aktivitas tubuh yang memadai dan penambahan BB saat hamil yang ideal (sesuai dengan BMI
yang dimiliki) adalah beberapa faktor yang berpengaruh terhadap “sukses” turun BB selama
masa laktasi.
Sayangnya memang banyak wanita (khususnya di negara industri) tidak dapat meraih berat
sebelum hamil walaupun aktivitas pemberian ASI dilakukan. Hal tersebut umumnya terjadi
akibat terlalu besarnya asupan kalori harian saat masa menyusui, ditambah dengan aktivitas
tubuh yang rendah (Winvkist dan Rasmussen 1999). Namun walaupun mereka tidak dapat
meraih berat badan sebelum hamil,bila dibandingkan dengan para ibu yang tidak memberikan
ASI (dengan kondisi asupan kalori tinggi, aktivitas tubuh rendah), mereka tetap menunjukkan
penurunan berat badan dibandingkan kelompok kedua tersebut (Kramer et al 1993).
Ibu yang telah mengalami overweight ataupun obesitas sebelum masa kehamilan diharapkan
mengalami pertambahan berat badan yang tidak terlalu besar. Hal tersebut penting dilakukan
agar berat badan setelah melahirkan tidak meningkat secara tajam.
Dari studi menyusui yang pernah ada, seorang busui dengan masalah obesitas cenderung pula
memiliki masalah yang lebih banyak pada masa pemberian ASI. Hal tersebut membuat rata rata
periode menyusuipun semakin singkat. Untuk mengatasi masalah tersebut, busui dengan kondisi
tersebut memerlukan konsultasi pemberian ASI profesional agar sukses menyusui dapat dicapai.
Sayangnya, kebanyakan busui dengan keluhan berat badan “berlebih” cenderung lebih menyukai
tindakan “diet” atau bahkan “stop ASI” agar kelebihan berat badannya tidak semakin bertambah.
Padahal tindakan diet yang dilakukan, terutama pada masa pemberian ASI Eksklusif, akan
memberikan efek negatif pada produksi ASI.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Strode et al (1986), di kondisi ekstrim asupan kalori
yang kurang dari 1500-1700 kcal per hari dapat mengurangi 15% volume ASI yang diproduksi.
Simpulan dari studi Mackey et al (1998) juga merekomendasikan agar busui jangan sampai
melakukan diet (apalagi yang bertujuan untuk mereduksi BB) “tanpa” melalui konsultasi
profesional dengan ahlinya karena hal tersebut akan memperbesar bahaya terjadinya under
supply beberapa mikronutrisi yang ada di ASI. Karenanya jelas, tindakan diet (terlebih diet
radikal) adalah tindakan tabu yang dilakukan selama masa pemberian ASI!.
Studi yang meneliti perubahan komposisi ASI pada busui yang overweight sayangnya belum
banyak dilakukan. Hanya terdapat sedikit informasi yang menyatakan bahwa ASI dari busui
yang kelebihan BB memiliki kadar lemak yang tinggi (Prentice 1994).
Satu kenyataan yang membahagiakan, wanita dengan masalah gizi ternyata tetap mampu
memproduksi ASI secara normal. Namun, kondisi malnutrisi yang ekstrim dan berkepanjangan
dapat mempengaruhi kandungan beberapa zat yang terdapat dalam ASI.
Asupan energi busui yang kurang dari 1500 kcal per hari ternyata dapat menurunkan produksi
ASI sebesar 15%. Kandungan total lemak pun akan menurun disertai dengan perubahan pola
asam lemak yang ada. Komponen imun dalam ASI (juga kolostrum) kuantitasnya akan rendah
seiring dengan semakin buruknya status nutrisi busui.
Tabu tabu makanan “strik” yang kadang dijumpai di masa menyusui ternyata berpengaruh pada
kondisi defisiensi vitamin-vitamin yang larut dalam air. Hal yang sering kali ditemui adalah
rendahnya konsentrasi vitamin C dalam ASI. Berbeda dengan vitamin A, D, E, dan K yang larut
dalam lemak, komposisi vitamin vitamin tersebut umumnya lebih bergantung pada status nutrisi
busui dibanding asupan makanan sehari hari.
Adanya hubungan antara malnutrisi pada busui dengan komposisi ASI juga ditemukan pada
konsentrasi mikronutrisi yodium dan selenium. Namun keterkaitan tersebut tidak dijumpai pada
besi, zinc. kalsium dan magnesium. Artinya, di kondisi tersebut asupan harian busui tidak
banyak mempengaruhi konsentrasi harian mineral mineral yang telah dikemukakan.
Seorang busui dengan masalah gizi non kronis, yang kerap kali hamil serta menyusukan anak
anaknya beberapa tahun lamanya, ternyata tetap dapat menghasilkan ASI dengan kualitas dan
kuantitas yang mencukupi. Temuan studi itu memang relatif”menenangkan”.
Namun demikian, kondisi di atas bila dibiarkan berkepanjangan sedikit banyak akan
mempengaruhi keadaan gizi sang ibu sendiri. Karenanya pemberian suplementasi amat
diperlukan, khususnya demi kepentingan kesehatan dan status gizi sang ibu di masa depan.
Di daerah yang termasuk endemik defisiensi Vitamin A, diharapkan para ibu mengkonsumsi
suplementasi vitamin A sebanyak 200.000 IU. Asupan tambahan vitamin tersebut hendaknya
diberikan selama delapan minggu pertama setelah persalinan. Pemberian selama masa kehamilan
hendaknya dihindari mengingat mungkin munculnya efek teratogenik pada janin. Suplementasi
yodium juga perlu dilakukan pada bumil dan busui di daerah yang tergolong mengalami
defisiensi yodium. Dengan pemberian supplementasi diharapkan konsentrasi mikronutrisi
tersebut dapat meningkat dalam tubuh ibu.
Pemberian supplementasi makanan idealnya dimulai sebelum sang ibu menjalani kehamilan.
Upaya tersebut juga perlu diteruskan saat mengandung bahkan setelah persalinan. Si kecil sendiri
akan mendapatkan manfaat langsung dari pemberian suplementasi pada bumil dan busui walau
perbaikan status gizi sang ibu belum memberikan hasil yang relevan.
Untuk mendapatkan ASI yang banyak, sebaiknya ibu sudah mengkonsumsi sayuran hijau,
kacang – kacangan dan minum sedikitnya 8 gelas sehari, sejak si bayi masih dalam kandungan.
Karena ini merupakan awal yang baik untuk mendapatkan ASI yang banyak, jangan lupa
perawatan dengan menggunakan Baby Oil dan massage di sekitar payudara selama hamil juga
dapat membantu puting yang mendelep.
Selama bayi masih dalam kandungan dan setelah melahirkan, Ibu juga sangat dianjurkan untuk
mengkonsumsi susu dan makanan bergizi lainnya agar produksi ASI semakin meningkat.
Ada sebagian Ibu menyusui yang takut untuk memompa ASInya, karena ASI akan terbuang dan
berkurang, padahal teori yang betul adalah, semakin sering ASI dipompa akan semakin banyak
ASI berproduksi. Untuk memompa ASI, sebaiknya langsung memassage payudara dengan
menggunakan tangan kita dari pada memompa dengan menggunakan alat, karena dengan
menggunakan tangan ASI akan semakin terangsang untuk dapat berproduksi. Hasil yang di
dapatkan pun akan lebih banyak dengan menggunakan tangan dibandingkan dengan mengunakan
alat pompa.
Tentang puting mendelep, Ibu harus rajin memassage dengan menarik – narik puting kearah luar
menggunakan baby oil atau bisa juga dicoba dengan menggunakan ‘suntikan’, atau ‘sambungan
puting’ yang banyak tersedia di toko-toko bayi. Kalau sianak mengigit, ibu harus bersabar
mungkin karena posisi menyusui yang salah, atau mungkin karena sianak kesulitan mencari
puting. Jangan dipaksa apabila sianak tidak mau ASI, karena pemaksaan dapat membuat trauma.
Biasanya karena terlalu lama menggunakan dot, sianak jadi malas kembali ke ASI, karena
dengan bantuan dot sianak tidak harus bersusah payah mencari puting, susu sudah dapat keluar
dengan sendirinya. Pada saat sianak tidak mau kembali ke ASI, biasanya ini disebut juga sebagai
‘bingung puting’. Untuk mengatasi ini diperlukan kesabaran, ketelatenan dan kasih sayang ibu
terhadap anak.
III ISTIRAHAT
Cuti melahirkan adalah waktu bagi ibu untuk berhenti dalam jangka waktu tertentu dari
pekerjaan karena melahirkan. Umumnya perusahaan menetapkan waktu selama tiga bulan untuk
cuti melahirkan. Realisasinya pun beragam, ada pula yang menetapkan peraturan cukup longgar,
misalnya saja karyawati boleh mengambil cuti sejak satu minggu sebelum melahirkan.
Buat daftar pekerjaan apa saja yang harus Anda selesaikan dan pekerjaan-pekerjaan yang sedang
dalam proses Anda selesaikan. Kemudian, komunikasikan hal ini dengan teman-teman satu tim
dan atasan Anda. Anda perlu punya niat baik untuk membantu memudahkan atasan
mendelegasikan pekerjaan Anda pada rekan kerja Anda. Dengan begitu rekan kerja Anda pun
tidak mengalami kesulitan saat menggantikan tugas Anda.
Hilangkan pikiran bahwa Anda dapat sekali-sekali mengunjungi kantor Anda untuk
menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai. Sebab setelah melahirkan, fisik Anda akan sangat
letih. Apalagi, dengan hadirnya si bayi baru. Sehingga walaupun cuti dari pekerjaan, belum tentu
Anda bisa cukup istirahat. Emosi Anda pun akan sangat berbeda setelah si kecil lahir. Keinginan
Anda untuk sekali-sekali meninggalkan si kecil sirna, karena ia begitu bergantung pada Anda.
Pada saat Anda meninggalkan kantor, pastikan bahwa pekerjaan yang Anda tangani selesai.
Atau, kalau pekerjaan belum selesai, pastikan bahwa pengganti Anda dapat melakukannya
dengan lancar.
IV LUKA JAHITAN
Di BErbagai Negara, Pegagan sudah sangat terkenal yaitu sebagai obat tradisional untuk
berbagai jenis penyakit. Jenis tanaman yang tergolong keluarga Umbeliferae ini memang
mempunyai kandungan zat kimia yang bermanfaat bagi manusia. Sampai saat ini kandungan
kima yang sudah diketahui dari pegagan yaitu asiaticoside, thankunside, isothankunside,
madecassoside, brahmaside, brahmic acid, modasiatic acid, meso-inosetol, centellose,
carotenoids, garam K, Na, Ca, Fe, vellarine, tannin, mucilage, resin pectin, gula protein, fosfor,
dan vitamin B, C dan sedikit minyak atsiri.Pegagan dapat dikonsumis baik secara oral maupun
obat luar. Pada dasarnya cara pemakaian pegagan sebagai obat tradisional diseluruh dunia
hampir sama yakni dengan cara dikonsumsi langsung (lalap), diramu dengan bahan lain,
ditumbuk, dikeringkan atau diolah menjadi jamu serbuk.
“Apakah Bisa Dengan Pegagan Luka Akibat Melahirkan MEnjadi Cepat Kering??”.
Jawabannya “Ya”. Pegagan mengandung zat saponin, asiatikosida, asam asiatat, dan madekasat
yang mampu memacu produksi kolagen I, yaitu protein pemacu proses penyembuhan luka.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Annals of Plastic Surgery, dikemukakan bahwa luka
akibat melahirkan dapat disembuhkan pegagan dengan cepat. Fakta Tersebut Diperkuat dengan
terbitnya jurnal kedoktern di prancis (1996) yang melaporkan bahwa wanita yang habis
melahirkan (pascabersalin) yang diterapi dengan ektrak pegagan dapat sembuh lebih cepat
dibandingkan dengan yang hanya mendapat perawatan standar.
“Lalu Bagaimana Cara Meramunya ??”. mungkin pertanyaan itu yang akan anda lontarkan..
Cara pemakaiannya sangat sedehana yaitu hanya dengan menumbuk segenggam pegagan dan
ditambah seditik air hingga tampak halus… Lalu hasil ekstrak pegagan tadi di letakan di bagian
yang luka.. bukan hanya untuk luka pascamelahirkan saja tetapi pegagan juga dapat digunakan
pada luka-luka lainnya…
V SENAM NIFAS
Umumnya, para ibu pasca melahirkan takut melakukan banyak gerakan. Sang ibu biasanya
khawatir gerakan-gerakan yang dilakukannya akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.
Padahal, apabila ibu bersalin melakukan ambulasi dini, itu bisa memperlancar terjadinya proses
involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk semula).
Salah satu aktivitas yang dianjurkan untuk dilakukan para ibu setelah persalinan adalah senam
nifas. Senam ini dilakukan sejak hari pertama setelah melahirkan hingga hari kesepuluh. Dalam
pelaksanannya, harus dilakukan secara bertahap, sistematis, dan kontinyu.
Tujuan senam nifas ini di antaranya memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki sikap tubuh
setelah hamil dan melahirkan, memperbaiki tonus otot pelvis, memperbaiki regangan otot
abdomen/ perut setelah hamil, memperbaiki regangan otot tungkai bawah, dan meningkatkan
kesadaran untuk melakukan relaksasi otot-otot dasar panggul.
Program senam nifas dimulai dari tahap yang paling sederhana hingga yang sulit. Dimulai
dengan mengulang tiap 5 gerakan. Setiap hari ditingkatkan sampai 10 kali. Adapun gerakan-
gerakannya sebagai berikut:
Hari pertama, ambil nafas dalam-dalam, perut dikembungkan, kemudian napas dikeluarkan
melalui mulut. Ini dilakukan dalam posisi tidur terlentang.
Hari kedua, tidur terlentang, kaki lurus, tangan direntangkan kemudian ditepukkan ke muka
badan dengan sikap tangan lurus, dan kembali ke samping.
Hari ketiga, berbaring dengan posisi tangan di samping badan, angkat lutut dan pantat kemudian
diturunkan kembali.
Hari keempat, tidur terlentang, lutut ditekuk, kepala diangkat sambil mengangkat pantat.
Hari kelima, tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama dengan mengangkat kepala, tangan
kanan, menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang sebaliknya.
Hari keenam, tidur terlentang, kaki lurus, kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90o secara
bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan.
Hari ketujuh, tidur terlentang kaki lurus kemudian kaki dibuka sambil diputar ke arah luar
secara bergantian.
Hari 8, 9, 10, tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan diletakkan di tengkuk kemudian
bangun untuk duduk (sit up)
VI PSIKOLOGI PADA IBU YANG MENGALAMI NIFAS.
A. Pengertian.
Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya placenta sampai enam minggu berikutnya. Waktu
yang tepat dalam rangka pengaeasan Post Partum adalah 2-6 jam, 2jam-6hari, 2jam-6minggu
(atau boleh juga disebut 6 jam, 6 hari dan 6 minggu ).
Pengawasan dan asuhan post partum masa nifas sangat diperlukan yang tujuanya adalah sebagai
berikut :
1. Menjaga kesehatan ibu dan batinya, baik fisik maupun psikologi.
2. Melaksanakan sekrining yang komprehensif, mendeteksi masalah mengobati, atau merujuk
bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui,
pemberian imunisasi pada saat bayi sehat.
4. Meberikan pelanyanan KB.
Gangguan yang sering terjadi pada masa nifas berupa gangguan psikologis seperti Post Partum
Blues (PPS), depresi post partum dan post partum psikologi.
B. BABY BLUE (POST PARTUM BLUES)
Merupakan kesedihan atau kemurungan setelh melahirkan, biasanya hanya muncul sementara
waktu yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi yang diyandain dengan
gejala-gejala sbb:
Cemas tanpa sebab
Menangis tanpa sebab
Tidak sabar
Tidak percaya diri
Sensitive
Mudah tersinggung
Merasa kurang menyayangi bayinya
Jika hal ini dianggap enteng, keadaan ini bisa serius dan bisa bertahan dua minggu sampai satu
tahun dan akan berlanjut menjadi Post Partum Sindrome.
Cara mengatasi gangguan psikologi pada nifas dengan post partum blues ada dua cara yaitu :
1. Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik.
2. Dengan cara peningkatan support mental/ dukungan keluarga.
C. KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah menciptakan hubungan baik antara bidan dengan
pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara :
1. Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi.
2. Dapat memahami dirinya
3. Dapat mendukung tindakan konstruktif.
D. PENINGKATAN SUPPORT MENTAL/DUKUNGAN KELUARGA DALAM
MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASA
NIFAS.
Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sbb :
a. Fase Taking in yaiyu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari
kedua setelah melahirkan. Pada saat itu focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri.
Pengalaman selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Hal ini membuat
cenderung inu menjadi pasif terhadap lingkungannya.
b. Fase taking hold Yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada
fase ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam
merawat bayi. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan
yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga
timbul percaya diri.
c. Fase letting go merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang
verlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri
dan bayinya sudah meningkat.
Ada kalanya, ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya keadaan ini disebut
baby blues. Jika hal ini terjadi, disarankan untuk melakukan hal-hal berikut ini :
Minta bantuan suami atau keluarga yang lain, jika membutuhkan istirahat untuk menghilangkan
kelelahan.
Beritahu suami mengenai apa yang sedang ibu rasakan. Mintalah dukungan dan
pertolongannya.
Buang rasa cemas dan kekhawatiran akan kemampuan merawat bayi karena semakin sering
merawat bayi, ibu akan semakin terampil dan percaya diri.
Terkadang kita sebagai manusia lalai terhadap kesehatan tubuh kita, sehingga tidak bisa
menghindarkan diri dari makanan yang tidak higienis atau bersih dari segala macam bibit kuman
dan penyakit. Apabila kita makanan yang tidak higienis maka kita bisa terserang penyakit
pencernaan yang salah satu akibatnya adalah diare atau mencret-mencret. Selain itu diare dapat
disebabkan oleh keracunan bahan kimia dalam makanan, masuk angin, dehidrasi (kekurangan
cairan tubuh) dan lain sebagainya.
Diare adalah suatu kondisi di mana seseorang buang air besar berkali-kali dalam satu hari yang
melebihi batas normal dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau kental disertai
angin / kentut dari dalam perut. Berikut di bawah ini adalah 4 (empat) teknik atau cara untuk
menanggulangi diare atau mencret-mencret.
Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu pembentukan energi dan
menahan diare / berak setelah habis BAB. Hindari minum kopi, teh dan lain sebagainya yang
mampu merangsang asam lambung.
Hindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah karena makanan
berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya baik untuk penderita
susah buang air besar.
Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur nasi atau
nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk memberikan energi,
sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk menahan mencret dan sebagai
zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar sembarangan serta makanan yang pedas
mengandung cabai dan lada.
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang yang buang-buang air akan terasa lemah, lemas, lesu,
kurang bergairah, dan sebagainya. Untuk itu bagi anda yang sudah merasa sangat lemas
sebaiknya meminta izin sekolah atau kantor untuk menghindari dari kemungkinan yang terburuk
atau memalukan di tempat umum. Tidur sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan waktu
makan makanan dan obat harus teratur, banyak minum, beribadah dan berdoa dan lain-lain.
Ada baiknya anda berkonsultasi dengan dokter dan meminta obat yang tepat untuk anda, karena
setiap orang memiliki karakteristik masing-masing dalam pemilihan obat. Rumah sakit, dokter
praktek, puskesmas atau balai pengobatan lain yang sesuai izin depkes adalah pilihan yang tepat
karena memiliki dokter yang baik dengan obat-obatan yang baik pula. Bila anda ragu datangi
saja dokter lain untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Setalah mendapatkan obat minumlah obat itu sesuai dosis yang waktu yang telah ditentukan.
Biasanya dokter akan memberikan obat mules, obat mencret, vitamin dan antibiotik. Untuk obat
mules dan mencret sebaiknya diminum jika perut mulas dan diare saja dan hentikan jika sudah
berhenti mules dan diare. Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan agar kuman dan bibit
penyakit lainnya mati total dan tidak membentuk resistensi. Untuk vitamin terserah anda mau
dihabiskan atau tidak, akan tetapi tidak ada salahnya jika dihabiskan karena vitamin baik untuk
anda asalkan tidak berlebihan.
Salah satu masalah yang paling sering menjadi keluhan oleh kebanyakan wanita adalah nyeri
saat menstruasi (dismenorrhea). Sebenarnya nyeri saat menstruasi merupakan hal yang lumrah
dialami oleh setiap wanita, akan tetapi yang membedakannya adalah apabila hal tersebut
mengganggu aktivitas dan kehidupan sehari-harinya.
Nyeri saat menstruasi dapat kita kategorikan menjadi dua, yaitu nyeri primer dan sekunder.
Nyeri menstruasi primer yaitu nyeri menstruasi yang tidak berhubungan dengan kelainan
patologis yang berasal dari panggul dan organ di dalamnya.Nyeri ini dapat terjadi 2-3 tahun
setelah menstruasi pertama dan mencapai puncaknya saat wanita mencapai usia 15-25 tahun.
Kemudian nyeri akan menurun intensitasnya seiring dengan pertambahan usia dan menghilang
saat wanita melahirkan secara alami. Nyeri ini dapat bersifat hilang timbul atau menetap.
Biasanya nyeri terasa 24 jam sebelum menstruasi dan berakhir 24-36 jam setelah menstruasi
berhenti. Nyeri dirasakan pada perut bagian bawah yang kemudian dapat menyebar ke punggung
atau bagian dalam paha. Gejala-gejala lain yang dapat menyertai antara lain mual, muntah, sakit
kepala, cemas, gelisah, diare, pingsan, dan perut kembung.
Membaca hal diatas tentu menimbulkan pertanyaan di dalam benak anda, “mengapa nyeri dapat
terjadi?”. Ada berbagai macam teori yang mencoba untuk menjelaskannya. Teori yang paling
mendekati adalah yang menyatakan bahwa saat menjelang menstruasi tubuh wanita
menghasilkan suatu zat yang disebut prostaglandin. Zat tersebut mempunyai fungsi yang salah
satunya adalah membuat dinding rahim berkontraksi dan pembuluh darah sekitarnya terjepit
(konstriksi) yang menimbulkan iskemi jaringan. Intensitas kontraksi ini berbeda-beda tiap
individu dan bila berlebihan akan menimbulkan nyeri saat menstruasi. Selain itu prostaglandin
juga merangsang saraf nyeri di rahim sehingga menambah intensitas nyeri. Prostaglandin juga
bekerja di seluruh tubuh, hal ini menjelaskan mengapa ada gejala-gejala yang menyertai nyeri
saat menstruasi.
Apabila nyeri saat menstruasi muncul saat anda berumur lebih dari 20 tahun maka ini masuk
dalam kategori kedua yaitu nyeri menstruasi sekunder, yaitu nyeri menstruasi yang berhubungan
dengan kelainan yang berasal dari panggul dan organ didalamnya.Biasanya nyeri ini terjadi 2
hari atau lebih sebelum menstruasi dimulai dan rasa nyeri akan semakin hebat saat menstruasi,
kemudian menghilang 2 hari atau lebih setelah menstruasi berhenti.
Adapun kelainan yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi sekunder antara lain :
- endometriosis
- sindroma Allen
- mosters
- adenomyosis
- myoma uteri
- polip uteri
- sindroma asherman
- kelainan kongenital
- dll
lalu bagaimana cara mengatasinya? Ada banyak hal yang dapat dilakukan mulai dari hal yang
sederhana, pemakaian obat-obatan, hingga terapi hormonal. Berikut ini beberapa tips untuk
mencegah nyeri saat menstruasi :
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sakit perut saat menstruasi :
• Kompres dengan botol panas (hangat) tepat pada bagian yang terasa kram (bisa di perut atau
pinggang bagian belakang)
•Mandi air hangat, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri
• Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah. Ini bisa membantu relaksasi
Senggama Terputus
Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan sebagaimana biasa, tetapi
pada puncak senggama, alat kemaluan pria dikeluarkan dari liang vagina dan sperma dikeluarkan
di luar. Cara ini tidak dianjurkan karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu kapan
spermanya keluar.
Kondom/Diafragma
Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang sudah populer di
masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori,
dipakai untuk menutupi zakar yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina.
Kondom sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat mencegah penularan
penyakit seksual, termasuk HIV/AIDS.
Kondom mempunyai kelebihan antara lain mudah diperoleh di apotek, toko obat, atau
supermarket dengan harga yang terjangkau dan mudah dibawa kemana-mana. Selain itu, hampir
semua orang bisa memakai tanpa mengalami efek sampingan. Kondom tersedia dalam berbagai
bentuk dan aroma, serta tidak berserakan dan mudah dibuang. Sedangkan diafragma adalah
kondom yang digunakan pada wanita, namun kenyataannya kurang populer di masyarakat.
Pil
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah diperkenalkan sejak 1960. Pil
diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan
sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera
sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu
yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil
ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan
menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.
Pil dapat digunakan untuk menghindari kehamilan pertama atau menjarangkan waktu kehamilan-
kehamilan berikutnya sesuai dengan keinginan wanita. Berdasarkan atas bukti-bukti yang ada
dewasa ini, pil itu dapat diminum secara aman selama bertahun-tahun. Tetapi, bagi wanita-
wanita yang telah mempunyai anak yang cukup dan pasti tidak lagi menginginkan kehamilan
selanjutnya, cara-cara jangka panjang lainnya seperti spiral atau sterilisasi, hendaknya juga
dipertimbangkan. Akan tetapi, ada pula keuntungan bagi penggunaan jangka panjang pil
pencegah kehamilan. Misalnya, beberapa wanita tertentu merasa dirinya secara fisik lebih baik
dengan menggunakan pil daripada tidak. Atau mungkin menginginkan perlindungan yang paling
efektif terhadap kemungkinan hamil tanpa pembedahan. Kondisi-kondisi ini merupakan alasan-
alasan yang paling baik untuk menggunakan pil itu secara jangka panjang.
Jenis-jenis Pil
Pil gabungan atau kombinasi Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen
dan progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang mencegah
kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum secara teratur.
Pil berturutan Dalam bungkusan pil-pil ini, hanya estrogen yang disediakan selama 14—15 hari
pertama dari siklus menstruasi, diikuti oleh 5—6 hari pil gabungan antara estrogen dan progestin
pada sisa siklusnya. Ketepatgunaan dari pil berturutan ini hanya sedikit lebih rendah daripada pil
gabungan, berkisar antara 98—99%. Kelalaian minum 1 atau 2 pil berturutan pada awal siklus
akan dapat mengakibatkan terjadinya pelepasan telur sehingga terjadi kehamilan. Karena pil
berturutan dalam mencegah kehamilan hanya bersandar kepada estrogen maka dosis estrogen
harus lebih besar dengan kemungkinan risiko yang lebih besar pula sehubungan dengan efek-
efek sampingan yang ditimbulkan oleh estrogen.
Pil khusus – Progestin (pil mini) Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan
memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim
(merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit pengangkutan sperma. Selain itu, juga
mengubah lingkungan endometrium (lapisan dalam rahim) sehingga menghambat perletakan
telur yang telah dibuahi.
Kontra indikasi Pemakaian Pil Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita
hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi, gangguan
jantung, varises, perdarahan abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar
gondok (struma), penderita sesak napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada
sebelah kepala).
Efek Samping Pemakaian Pil Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa
perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat, penyakit
jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan penambahan berat badan.
bahan tertentu melalui pembuluh darah vena sehingga terjadi peningkatan suhu badan
sekitar 0,5 oC yang bukan merupakan keadaan patologis atau menyimpang pada hari
tubuh, sehingga menimbulkan infeksi pada kala nifas. Infeksi kala nifas adalah infeksi
peradangan pada semua alat genitalia pada masa nifas oleh sebab apapun dengan
ketentuan meningkatnya suhu badan melebihi 38 oC tanpa menghitung hari pertama dan
1. Infeksi Lokal
2. Terjadi penanahan.
2. Infeksi General
1. Tampak sakit dan lemah.
1. Manipulasi penolong: terlalu sering melakukan pemeriksaan dalam, alat yang dipakai
kurang suci hama.
2. Infeksi yang didapat di rumah sakit (nosokomial).
3. Hubungan seks menjelang persalinan.
4. Sudah terdapat infeksi intrapartum: persalinan lama terlantar, ketuban pecah lebih dari
enam jam, terdapat pusat infeksi dalam tubuh (lokal infeksi).
5. 2.5.4. Keadaan abnormal pada rahim
dan selaputnya.
2. Berwarna putih.
1. Bendungan ASI
ke 12 setelah melahirkan.
hari.
muncul, biasanya disebut dengan 3th day blues. Tapi pada kenyataanya
bayinya sehingga ibu mudah panik dengan sedikit saja perubahan pada
dan menuju pada tahap normal. Pengembalian kondisi ibu ini sangat
dan 10%-nya saja yang tidak mengalami perubahan emosi. Keadaan ini
ibu primipara.
Hormonlah Penyebabnya
Bisa dipahami jika anda merasa kecewa dengan “kondisi” anda saat ini. Karena ketika sedang
hamil saja, anda merasa kehidupan sex anda sangat baik. Tetapi sekarang ini, tiba-tiba sex
menjadi hal terakhir yang anda inginkan. Pada umumnya, perempuan hamil memang mengalami
peningkatan libido. Mungkin inilah cara alam “mengkompensasi” kehidupan sex anda.
Hormonlah penyebab semua ini. Peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama hamil
menyebabkan libido anda meningkat. Setelah melahirkan, estrogen dan progesteron akan turun
dengan tiba-tiba. Pada saat yang bersamaan kadar hormon prolaktin, yaitu hormon yang sangat
berperan dalam pembentukan ASI, meningkat dengan pesat. Akibatnya, libido anda ikut
menurun. Turunnya libido ini ternyata juga menyebabkan kekeringan vagina karena tubuh anda
tidak bisa memproduksi pelumas alami (natural lubricant). Namun, masalah vaginal dryness ini
bisa mudah diatasi dengan menggunakan pelumas buatan (lubricating gel) yang dapat anda beli
di apotek
Referensi
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 97-115).
bidankusholihah.blogspot.com/2009/04/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-dan-menyusui.html diunduh
tgl 21 okt.2010,10.13 AM
blogs.unpad.ac.id/lidyasuhana/files/2010/04/Kebutuhan-dasar-ibu-nifas-PTM-6.pdf diunduh tgl
21 okt.2010,10.11 AM
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika (hlm: 71-76).
Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 101-118).
tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/kebutuhan-dasar-ibu-nifas.html diunduh tgl 21
okt.2010,10.14 AM
Organ-organ tubuh wanita akan kembali seperti semula sekitar 6 minggu. Oleh karena itu, ibu
akan berusaha memulihkan dan mengencangkan bentuk tubuhnya. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan cara latihan senam nifas. Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama
melahirkan sampai dengan hari ke sepuluh.
Beberapa faktor yang menentukan kesiapan ibu untuk memulai senam nifas antara lain:
Senam nifas dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi atau penyulit
masa nifas atau diantara waktu makan. Sebelum melakukan senam nifas, persiapan yang dapat
dilakukan adalah: