You are on page 1of 15

Bagaimana Cara Membuat Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)?


Apa sih yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah & madrasah
(RAPBS/RAPBM)? RAPBS adalah rencana biaya dan pendanaan rinci untuk tahun pertama RPS
& RPM. RAPBS & RAPBM merupakan dokumen anggaran sekolah & madrasah resmi yang
harus ditandatangani oleh Komite Sekolah & Madrasah dan Kepala Sekolah & Madrasah serta
penanggungjawab perumusan RAPBS & RAPBM, untuk menjadi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah & madrasah (APBS & APBM).

RAPBS & RAPBM dibuat hanya untuk satu tahun anggaran/pelajaran mendatang, dan terdiri
dari 2 bagian: Pendapatan dan Pengeluaran. RAPBS & RAPBM mencakup semua biaya dan
pendapatan yang ada pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya Tahunan, khususnya untuk
tahun anggaran mendatang.

Pendapatan yang dicantumkan di RAPBS & RAPBM hanya mencakup dana dalam bentuk uang,
baik yang akan diterima dan dikelola langsung oleh sekolah & madrasah. Pendapatan yang
dicantumkan di RAPBS & RAPBM hanya mencakup dana dalam bentuk uang yang akan
diterima dan dikelola langsung oleh sekolah dan madrasah.

Jika saudara adalah kepala sekolah, komite sekolah, guru, wali murid, aktivis pendidikan rasanya
penting untuk memahami lebih lanjut apa, bagaimana dan untuk apa RAPBS itu? Jika
bapak/ibu/saudara tertarik mempelajarinya, silahkan langsung di download di bawah ini.

Dokumen dibawah ini merupakan bahan presentasi dalam kegiatan pelatihan penyusunan RAPBS untuk Komite
Sekolah se-Kabupaten Sidoarjo 2008.

Senin, 29 Oktober 2007


TIPS DAN TATA CARA BAGI ANDA YANG INGIN MENDIRIKAN SEKOLAH

Kutulis ini atas permintaan beberapa member TDA (Tangan Di Atas) yang ingin mendirikan
sebuah sekolah atau lembaga pendidikan. Sebagai sharing atas pengalaman saya membangun
enam sekolah selama lima
tahun. Semoga Tips dan tata cara pendirian sekolah ini bisa bermanfaat bagi Anda.

APA YANG HARUS DIMILIKI DI AWAL?


Mungkin banyak diatara kita yang berpikir bahwa modal yang paling utama yang harus dimiliki
oleh kita untuk membangun apa saja termasuk mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan adalah
dana alias uang. Ternyata tidak seratus persen benar, karena saya adalah type orang yang
senang menggunakan konsep BODOL (Bisnis Optimis Dana Orang Lain) dalam membangun
banyak hal.

Keinginan Yang Kuat (Irodatul Qowwiyyah) adalah modal dasar bagi Anda yang ingin sukses
dalam membangun sebuah usaha. Maka, bangunlah sebuah impian yang besar tentang sebuah
Lembaga Pendidikan yang akan Anda inginkan, karena impian adalah kenyataan yang akan
datang. Jangan takut ditertawakan oleh orang lain, saat Anda berusaha memaparkan ide dan
impian Anda. Justru itu adalah sebuah lecutan yang akan memacu Anda untuk menunjukkan
bahwa Anda BISA mewujudkan apa yang Anda impikan. Untuk memudahkan pencapaian, tulis
impian besar Anda tentang lembaga pendidikan yang akan Anda dirikan, misal dulu impian yang
pernah saya tulis tahun 2000 adalah ”sebuah kampus yang didalamnya terdapat Lembaga
Pendidikan mulai Play Grup sampai Perguruan Tinggi”.

Setelah itu, rancang visi Anda tentang Lembaga Pendidikan yang akan Anda buat. Dan untuk visi
ini, yang saya tulis tentang Visi Lembaga Pendidikan saya adalah ”Pendidikan yang berkualitas
dan terjangkau”. Kenapa saya menulis visi demikian, karena saya ingin memiliki sebuah
Lembaga Pendidikan yang Berkualitas dari segala aspek, tidak hanya soal akademik tapi juga
yang lainnya terutama aspek moral dan religius. Dan dengan visi ini juga saya ingin semua
segmen masyarakat bisa menikmati kualitas pendidikan yang saya dirikan, sehingga dalam
penentuan biaya akan ditentukan secara bersama antara orang tua wali dengan lembaga ketika
tahap wawancara. Maka soal biaya pendidikan di Lembaga yang saya dirikan adalah relatif, bagi
yang kaya akan menyumbang biaya yang besar dan bagi yang tidak mampu akan mendapat
subsidi.

Visi ini akan besar pengaruhnya terhadap perjalanan kedepan Lembaga Pendidikan yang akan
Anda dirikan. Semua kebijakan dan arahan yang Anda berikan akan berpusat pada visi yang
telah Anda bangun sebelumnya. Maka, Anda secara perlahan akan belajar menjadi seorang
pemimpin yang visioner.

Jangan lupa, tuliskan impian Anda dalam sebuah rencana aksi, dan tentukan time schedul
pelaksanaannya. Kapan Anda harus memulai, kapan Lembaga itu harus sudah berdiri, dan
lembaga apa saja yang akan Anda dirikan. Biasanya saya menyusun rencana jangka menengah
lima tahunan. Dalam lima tahun kedepan apa yang akan saya lakukan untuk mewujudkan
impian besar saya. Maka Anda pun harus menyusun rencana jangka menengah, setelah itu
susun rencana aksi untuk setiap tahun bersama mastermind yang telah Anda pilih.
MEMILIH MASTERMIND

Sebenarnya saya sudah menuliskan hal ini panjang lebar dalam blog saya ( http://rumah-
impianku.blogspot.com ) , Anda tinggal mempelajarinya. Tapi, disini saya perlu menjelaskan
secara khusus kaitannya dengan Lembaga Pendidikan yang akan Anda dirikan.

Mastermind yang akan Anda bentuk harus dibuatkan sebuah WADAH. Biasanya wadahnya
adalah sebuah yayasan. Yayasan menurut UU Yayasan, tersiri dari Dewan Pembina, Dewan
Pengawas, dan Dewan Pengurus. Yang harus mendapat perhatian bagi Anda semua adalah
siapa yang akan menduduki jabatan Dewan Pembina ( 3 orang), karena Dewan Pembina
berkedudukan sebagai pemilik dan punya wewenang untuk menyusun Dewan Pengurus
Yayasan sekaligus berwenang membubarkan Dewan Pengurus. Kemudian untuk legal formal,
tentukan 2 orang sebagai Dewan Pengawas, dan 3 orang minimal sebagai Dewan Pengurus
(Ketua, Sekretaris dan Bendahara). Untuk saat ini, perkiraan biaya pendirian sebuah yayasan
habis sekitar 3,5 juta rupiah.

Wah, mahal sekali, tidak punya uang. Jangan khawatir, Anda bisa mengawali dengan
mendirikan LSM dengan biaya yang murah. Kemudian lakukan aktivitas yang bermanfaat untuk
masyarakat, insya Allah beberapa tahun beraktivitas akan terkumpul dana yang Anda butuhkan.
Diawal, saya mengawali dengan aktivitas Lembaga Amil Zakat Ash-Shidiq (LAZASH),
alhamdulillah romadhan tahun 1998 dapat ZISWAF sekitar 1,5 juta. Sejak awal zakat fitrah
dibagi semua menjelang Idul Fitri, sisanya sebagian disalurkan bertahap dan sebagaian
dikumpulkan untuk biaya pendirian lembaga pendidikan. Sekarang tahun 2007 (1428 H),
laporan dari manajer Lazash perolehan ZISWAF bisa lebih dari 60 juta selama satu bulan
ramadhan.

Untuk susunan Dewan Pengurus, Anda harus memilih orang-orang yang mau bekerja, jangan
asal pasang nama. Mungkin Anda perlu bongkar pasang selama beberapa tahun untuk
menemukan formasi Dewan Pengurus yang ideal. Sebagaimana yang saya lakukan, hingga saat
ini saya masih terus melakukan pembenahan internal susunan Dewan Pengurus. Untuk saat ini,
Dewan Pengurus di Yayasan Pengembangan Ummat SIDIK Pati terdiri atas : Ketua dan seorang
wakil ketua, Sekretaris, Bendahara, Bidang Pendidikan (Ketua dan Anggota), Bidang Sarana
Prasarana (Ketua dan Anggota), Bidang Humas, Bidang Fundrising dan Bidang Kesehatan.

Karena, yayasan yang akan Anda buat adalah yayasan pendidikan, maka jelas untuk Ketua
Bidang Pendidikan harus Anda pilih dari orang yang memahami betul tentang Pendidikan. Dan
untuk memudahkan kedepan dalam pembangunan gedung dan pengadaan sarana prasarana
pendidikan lainnya, pilih seorang yang berlatar belakang Teknik Sipil sebagai Ketua Bidang
Sarana Prasarana. Soal Bidang lainnya terserah saja.

Anda adalah pemilik impian dan gagasan besar. Soal detailnya anda harus libatkan seluruh
Pengurus untuk membuat rencana jangka menengah dan rencana tahunan. Pelibatan pengurus
dalam banyak hal akan meningkatkan rasa kepemilikan dan juga rasa tanggungjawab serta
kesiapan untuk berkorban. Beri support dan dukungan serta penghargaan atas kerja seluruh
pengurus. Sehingga seluruh pengurus yayasan akan merasa enjoy dan bersemangat dalam
bekerja.

MENENTUKAN KEPALA SEKOLAH

Kenapa, pembahasan soal ini saya khususkan? Karena seorang Kepala Sekolah sangat besar
pengaruhnya dalam mengendalikan sebuah Sekolah sesuai dengan visi yang kita tentukan.
Kepala Sekolah sebagai seorang Manajer di Sekolah berfungsi sebagai Jembatan antara
keinginan Yayasan dengan para guru (ustad dan ustadzah). Jika salah memilih, boleh jadi bukan
berfungsi sebagai jembatan, justru akan menjadi penghalang.

Kepala Sekolah bersama dengan Bidang Pendidikan Yayasan merumuskan visi dan misi sekolah
sesuai dengan visi yayasan. Dari visi dan misi yang telah disusun kemudian tentukan jaminan
kualitas (Quality Assurance/QA) dari sekolah yang akan Anda tawarkan kepada calon orang tua
wali (masyarakat). Ini lho, output dari Sekolah yang Anda tawarkan, dan dari QA ini Anda bisa
menentukan berapa biaya yang akan dipungut dari setiap siswa.

Setelah itu Kepala Sekolah bersama Bidang Pendidikan menyusun rencana recruitmen guru,
kapan magang untuk guru-gurunya, kapan mulai pendaftaran siswa baru dan berapa
kapasitasnya, menyusun kebutuhan sarana prasarana (Meja ,Kursi dll) yang akan diajukan ke
Yayasan melalui Bidang Sarana Prasarana Yayasan.

Soal kualifikasi dan spesifikasi guru yang akan direkrut, alangkah baiknya sejak awal disyaratkan
minimal berkependidikan Sarjana (S-1), dan lebih baik lagi yang punya latar belakang
kependidikan, tentunya setelah syarat berakhlak yang baik dan aspek utama lainnya terpenuhi.
Soal gedung bisa pinjam atau sewa. Untuk jenjang Sekolah, awali dari yang paling rendah yaitu
Play Grup/ TK.

KERJAKAN SEKARANG

Jangan menunda-nunda, karena menunda berarti menumpuk pekerjaan. Karena menunda


berarti menunda proses pembelajaran. Karena menunda akan menaikkan ongkos pembiayaan.
Jangan menunda sampai semua kondisi sempurna menurut keinginan Anda. Kondisi selalu
berubah. Dan kalau Anda tidak melangkah sekarang, Anda akan tergilas oleh roda perubahan.

Jangan takut melangkah, Anda harus berani memulai sekarang. Belajarlah sambil berjalan.
Karena pengalaman lapangan jauh lebih berharga dari tulisan. Salah langkah itu lebih baik
daripada tidak melangkah sama sekali. Karena kalau Anda tidak pernah melangkah, selamanya
Anda tidak akan tahu mana jalan yang benar dan terbaik untuk memulai usaha.

HAL LAIN

Untuk hal lain, terkait dengan ijin pendirian sekolah ke Diknas (berkas yang dibutuhkan), atau
Anda perlu informasi lainnya, Anda bisa menghubungi saya lewat japri (
rumah.impianku@gmail.com , setyadi0571@yahoo.com )

Menghadapi krisis global saat ini, Putri – seorang ibu rumah tangga yang cerdas, merasa perlu
untuk berbuat sesuatu guna mendukung suaminya dalam mencari tambahan nafkah untuk
keluarganya. Dia berharap dengan adanya tambahan income tersebut, dia bisa mewujudkan
cita-citanya untuk memasukkan dua gadis kecilnya ke sekolah bermutu guna mencapai masa
depannya nanti. Selama ini dia sudah mencari berbagai peluang melalui internet, mengenai
bentuk usaha apa yang paling dan cukup tahan menghadapi krisis global ini.

Setelah searching selama beberapa waktu, dan melakukan berbagai perbandingan, Putri
menemukan bahwa bisnis pendidikan adalah yang paling ideal dalam masa krisis saat ini. Saat
ini, sebagian orang berhemat dalam mengatur pengeluarannya, antara lain, mengurangi
frekwensi makan di luar, frekwensi membeli pakaian, dan accessories. Tapi ada 1 hal yang tidak
di hemat, yaitu: pendidikan! Setiap orang tua pasti akan berusaha untuk memberikan
pendidikan yang terbaik bagi anak2 nya sebagai bekal bagi masa depan buah hatinya. Oleh
karena itu, Putri akhirnya memutuskan untuk memulai bisnis di bidang pendidikan.

Berbekal keahliannya dalam bidang bahasa Jepang, Putri berminat untuk mendirikan kursus
bahasa Jepang dengan metode khusus yang dia temukan berdasarkan pengalamannya dahulu
waktu belajar bahasa Jepang tersebut. Metode tersebut dapat mempermudah seorang anak
dalam mempelajari bahasa Jepang, berikut penulisan huruf-huruf kanji yang rumit.

Ketika dia sudah membulatkan tekad untuk membuka kursus di bidang Bahasa Jepang, yang
menjadi pertanyaan berikutnya adalah: Bagaimana dia harus memulai? Bagaimana cara
mengurus ijin2 untuk mendirikan kursus tersebut? Apakah dia akan membentuk usaha sendiri
ataukah bersama-sama dengan seorang partner? Apakah bentuk usaha yang dia inginkan?
Sebagai salah seorang sahabatnya, saya memberikan saran dan langkah-langkah yang harus dia
ambil, dengan urut2an sebagai berikut:

I. Dia harus menentukan apakah dia akan berpartner dengan orang lain dalam membuka kursus
tersebut, ataukah dia akan menjalankannya sendirian saja?

Karena pada dasarnya, mendirikan lembaga pendidikan yang dikelola oleh swasta maupun
negri, baik itu berupa Sekolah Tinggi, Sekolah kejuruan, balai pelatihan, maupun kursus-kursus,
sama seperti mendirikan Badan Usaha atau Badan hukum lainnya, yaitu akan didirikan oleh
perorangan saja, ataukah akan perpartner dengan membentuk CV, Yayasan maupun PT.

Jika ingin ber solo karier, maka Putri tinggal mengajukan ijin untuk mendirikan kursus tersebut
ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (depdikbud) atau lebih tepatnya lagi Dinas
Pendidikan Menengah dan tinggi subdinas pendidikan luar sekolah (Dikmenti). Sedangkan jika
ingin menggandeng partner kerja, maka Putri bisa membentuk PT, Yayasan atau CV. Cara
pendiriannya sama dengan pendirian CV atau PT biasa, namun bedanya pengajuan ijin
usahanya tidak pada Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Depperindag) melainkan
Dikmenti tersebut.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dilaksanakan melalui 3 jalur, yaitu: jalur pendidikan
formal, non formal, dan informal. Salah satu satuan pendidikan non formal adalah
penyelenggaraan kursus.
Berdasarkan pasal 10 ayat 1 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.
261/U/1999 tentang Penyelenggaraan Kursus, dinyatakan bahwa setiap penyelenggara kursus
wajib memperoleh ijin dari instansi yang berwenang (dalam hal ini Depdiknas).

Adapun syarat-syarat administrative yang harus dipenuhi baik untuk perorangan maupun
badan usaha atau badan hukum adalah:

1. Mengisi formulir yang telah disediakan di kantor suku dians Dikmenti kotamdya
2. Melampirkan foto copy akta notaries bagi yang berbentuk yayasan
3. Melampirkan foto copy KTP baik pemilik/penyelenggara, maupun penanggung jawab teknis
edukatif.
4. Melampirkan foto copy ijazah bagi pemilik/penyelenggara, penanggung jawab teknis edukatif
maupun tenaga pendidik.
5. Melampirkan Daftar Riawayat Hidup Pemilik/Penyelenggara dan penanggung jawab teknis
edukatif
6. Melampirkan surat keterangan kelakukan baik pemilik/penyelenggara dari Kepolisian.
7. Melampirkan kurikulum jenis kursus yang bersangkutan
8. Melampirkan tata tertib kursus
9. Melampirkan denah/peta lokasi kursus
10. Melampirkan pasfoto pemilik/penyelenggara dan penanggung Jawab Teknis Edukatif
ukuran 4 X 6 masing-masing sebanyak 5 lembar
11. Melampirkan Surat Rekomendasi dari DPC HIPKI
12. Melampirkan materai Rp. 6.000 sebanyak 1 (satu) buah)
13. Melampirkan surat keterangan domisili usaha dari kecamatan.

Jadi, jika Putri memilih bentuk perorangan atas namanya sendiri, maka dia cukup membuat
keterangan domisili usaha dan memenuhi syarat-syarat tersebut di atas. Tapi, jika Putri memilih
untuk membentuk CV, Yayasan ataupun PT bersama seorang atau lebih teman2nya, maka dia
harus melalui prosedur pendirian CV, Yayasan ataupun PT yang standar dulu, baru bisa
mengajukan ijin2 tersebut.

II. Prosedur Pendaftaran

1. Untuk Memperoleh Status terdaftar, maka prosedur yang harus dilalui adalah sebagai
berikut:

a. Persyaratan administrative dibuat 5 rangkap dan masing-masing dimasukkan dalam map


snelhekter
b. Formulir yang telah diisi di tanda-tangani oleh pemohon berikut lampiran-lampirannya
dibawa dan diserahkan ke Sudin Dikmenti kotamadya setempat dalam hal ini subdinas
pendidikan luar sekolah
c. Berkas permohonan tersebut kemudian diteliti oleh petugas pendaftaran pada seksi
pendidikan luar sekolah suku dinas Dikmenti kotamadya
d. Apabila sudah lengkap semua persyaratan yang harus dipenuhi, petugas pendaftaran segera
membuat tanda terima berkas permohonan ijin kursus
e. Berdasarkan permohonan dan kesepakatan antara pemohon dan petugas yang terdiri dari
suatu team, akan melakukan survey lapangan untuk mengadakan studi kelayakan terhadap
permohonan tersebut
f. Permohonan yang memenuhi syarat baik secara teknis maupun administrative akan diberikan
Surat Tanda Bukti Pendaftaran Kursus oleh Kepala Suku Dinas Dimenti Kotamadya setempat
g. Tanda bukti pendaftaran kursus tersebut berlaku selama 6 (enam) bulan terhting sejak surat
tersebut di tanda-tangani.

2. Jenjang tipe kursus

Setelah dipenuhinya prosedur awal, maka akan dilanjutkan dengan pemberian tipe kursus yang
akan diberikan oleh Dikmenti, yaitu Tipe A, Tipe B dan TIpe C, dimana :

-Ijin Tahap/type C berlaku 1 tahun, yang mana akan diterbitkan oleh Suku Dinas Dikmenti
Kotamadya
-Ijin Tahap/type B berlaku 2 -3 tahun, yang mana akan diterbitkan oleh DInas Dikmenti Propinsi
-Ijin Tahap/type A berlaku 4 -5 tahun, yang mana akan diterbitkan oleh Dinas Dikmenti Propinsi
Jadi, untuk memperoleh status ijin tersebut, maka pertama-tama harus memenuhi prosedur
sebagai berikut:

a. Lembaga kursus Diklusemas yang telah memiliki tanda bukti pendaftaran kursus akan
dimonitor secara terus menerus oleh Kepala seksi PLS
b. Lembaga kursus Diklusemas yang telah melaksanakan kegiatan/program pembelajaran
dengan baik sesuai dengan kententuan yang berlaku selama 6 bulan, kepala suku dinas
kotamadya akan memberikan ijin yang berlaku selama 1 tahun dengan tipe C.

III. Kemana dia harus mengajukan permohonan ijin-ijin tersebut?

Pengajuan permohonan ijin pendirian kursus tersebut dilakukan berdasarkan lokasi tempat
usaha dari kursus yang akan didirikan. Jika berbentuk PT, CV ataupun Yayasan, maka harus di
ajukan di tempat kedudukan dari PT, CV ataupun Yayasan tersebut. Untuk wilayah DKI Jakarta,
tempat pendaftaran ijin kursus tersebar di 5 (lima) wilayah kotamadya, yaitu:

Jakarta Pusat

Suku Dinas Dimenti Kotamadya Jakarta Pusat, Jl. Salemba Raya No. 15
Tlp (021) 392-6607, Fax: (021) 3923219

Jakarta Barat

Suku Dinas Dimenti Kotamadya JakartaBarat , Kompleks Perumahan KOPTI Jl. H. Aseni Semanan
– Kalideres Fax: (021) 5407326

Jakarta Utara

Suku Dinas Dimenti Kotamadya Jakarta Utara, Jl. Bendungan Melayu Utara No. 22
Tlp (021) 430-2364, Fax: (021) 4390570

Jakarta Timur

Suku Dinas Dimenti Kotamadya Jakarta Timur


Jl. Sentra Primer Baru Blok B – Kantor Walikota Jakarta Timur
Tlp (021) 4802053/54, Fax: (021) 4802072

Jakarta Selatan

Suku Dinas Dimenti Kotamadya Jakarta Selatan,


Jl. Trunojoyo No. 1 Lantai VI
Tlp/Fax: (021) 725-6847
IV. Mengajukan Pendaftaran Merek, Hak Cipta atau Paten

Karena Putri memiliki bentuk kursus dengan metode yang unik dan belum pernah diajarkan di
Indonesia, maka saya menyarankan kepadanya untuk mengajukan pendaftaran Hak Cipta atas
penemuan metode tersebut dan sekaligus juga mendaftarkan Merk atas hasil karya tersebut ke
Direktorat Jendral HAKI Departemen Hukum dan HAM RI yang terletak di Jl. Daan Mogot –
Tangerang.

V. Bagaimana jika Putri akan membeli franchise pendidikan oleh lembaga-lembaga kursus yang
sudah ada di Indonesia?

Seperti halnya system franchise pada umumnya, maka Putri tinggal menghubungi lembaga yang
menyediakan franchise tersebut. Pihak franchisor sudah memiliki syarat-syarat standard yang
harus dipenuhi oleh pihak-pihak lain yang akan membeli franchise mereka. Demikian pula
mengenai prosedur pendirian lembaga kursus yang dijual secara franchise tersebut. Biasanya
franchisor akan membantu para franchisee (pihak yang membeli lisensi atau ijin tersebut) untuk
mendirikan kursus-kursus dimaksud.

Akhirnya, setelah mendengar penjelasan dari saya, Putri sudah mulai bisa menentukan bentuk
kursus yang dia inginkan dan mulai mengajukan permohonan pendirian lembaga kursus atas
namanya sendiri. Syukur Alhamdulillah,… sekarang kursus yang dia dirikan tidak hanya bisa
membantu suaminya dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari, malah bisa sukses
menjadi tulang punggung penghasilan keluarga. Saat ini dia sudah tertarik untuk dan
mempelajari kemungkinan untuk menjual system pengajarannya tersebut dengan cara
franchise.

Rabu, 10 Oktober 2007


Dari sebuah Komunitas “Luar Biasa” Aku Belajar Membangun Bisnis

Keikutsertaanku dalam kegiatan tarbiyah dalam sebuah halaqoh yaitu semacam kelompok kecil
pengajian, diawali saat aku masuk pertama kali kuliah pada pertengahan tahun 1990 di kampus
STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) di Jurangmangu-Pondok Aren-Tangerang. Mas
Mufid yang sekarang dinas di Bea Cukai, beliau sebagai Pembina pertamaku yang dalam
komunitas Tarbiyah sering disebut sebagai murobbi, memberikan satu contoh keteladanan yang
luar biasa. Datang ke tempat kostku di gang Sarmili sepekan sekali (gang yang berlumpur kalau
turun hujan), selalu menyapa dengan senyum, tidak pernah marah, penuh semangat, tekun dalam
membina kami semua. Dan satu hal yang tersimpan dalam hatiku, semua itu beliau lakukan
bukan karena uang, tapi semua karena cinta kasihnya sebagai sesama muslim yang
dipersaudarakan pada jalan Allah. Karakter beliau, sungguh menjadikan kami semua dalam satu
kelompok menjadi kelompok yang sangat kompak, dinamis, dan mewarnai kehidupan kampus
STAN.

Pergantian dari murobbi satu ke murobbi yang lainnya, menjadi satu dinamika yang mengajari
aku, bahwa kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang bisa melahirkan pemimpin-
pemimpin baru. Dari sinilah aku mengenal apa yang disebut sebagai pewarisan nilai-nilai.
Sehingga dalam benakku tersimpan kuat satu keyakinan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur
oleh kesuksesan finansial belaka, tapi lebih dari itu. Kesukesan sejati adalah manakala kita bisa
mengembangkan nilai-nilai yang bermanfaat untuk kehidupan sosial kemasyarakatan dan
mewariskannya pada generasi berikutnya.

Untuk apa kita hidup dengan kesuksesan finansial kalau justru itu disisi lain atau di masyarakat
dimana kesuksesan itu didapat timbul kerusakan lingkungan dan kecemburuan sosial. Aku bisa
melihat dan semua orang bisa melihat bahkan merasakan, saat bencana besar banjir bandang
akibat rakusnya pelaku bisnis dalam menghancurkan hutan.

Orang kebanyakan mungkin selalu berpikir bahwa dalam bisnis hanya ada satu cara pengukuran
kesuksesan, yaitu pengukuran finansial. Bagaimana jika kita mengukur sukses dengan perasaan
senang di tempat kerja? Atau dengan mencapai standar lingkungan atau standar sosial yang lebih
baik yang dirasakan oleh kebanyakan manusia? Cara-cara pengukuran ini ada diluar perusahan
yaitu disana, di tengah masyarakat yang mengawasi gerak-gerik dan perilaku bisnis kita. Masih
teringat saat murobbiku menyampaikan bahwa kebahagiaan itu letaknya dihati ini, kekayaan
hakiki ada didalam hati ini, dan inilah inti sebuah kesuksesan . Untuk apa kaya harta tapi mati
hati. Lebih baik kaya harta dan kaya hati, bisa menolong siapa yang papa dengan ketulusan
dihati.

Mungkin, sudut pandang yang aku miliki karena dalam komunitas tarbiyah aku diberi amanah
untuk memegang sebuah yayasan sosial pendidikan. Dalam yayasan, aku dituntut kerja tanpa
pamrih, semua demi sebuah keyakinan atas sebuah nilai yang selama ini dibangun dalam
komunitas tarbiyah. Jelas lebih sulit memimpin sebuah lembaga sosial dibanding dengan
lembaga profit, karena seorang pemimpin di lembaga sosial dituntut untuk selalu memberikan
motivasi kepada semua pengurus dan siapa saja yang terlibat didalamnya agar mau dengan
sukarela bekerja tanpa imbalan materi. Maka, kesuksesan kerja di lembaga sosial bisa diukur
dengan keberhasilannya dalam menanamkan nilai-nilai dan memberikan rasa bahagia bagi semua
pengurus dalam mengelola lembaga sosial.

Dari sinilah, aku sekarang mensinergikan semua yang aku lakukan dalam kegiatan sosial dengan
langkah-langkah bisnis yang aku kembangkan. Boleh jadi, anak-anak yang dididik dalam
lembaga sosial pendidikan yang aku dirikan bersama pengurus lainnya, suatu saat akan
meneruskan bisnis yang aku rintis sekarang ini dengan cara yang lebih baik lagi. Dan aku,
dengan penuh keyakinan akan mengalokasikan sebagian keuntungan bisnis ini dalam kegiatan-
kegiatan sosial kemasyarakat dan pendidikan yang telah aku dirikan dan telah menjadi jiwa yang
bersemayam dalam diriku. Aku yakin, kegiatan sosial tidak akan menghancurkan bisnisku, justru
sebaliknya. Ingat kedermawanan akan bisa mencegah banyak keburukan, dan akan
mendatangkan banyak kebaikan.

Perjalanan tarbiyah yang panjang dan sistematis, telah mengajariku bahwa edukasi adalah satu
keniscayaan yang harus ada dalam sebuah lembaga apapun juga. Sehingga, semua lini akan
mengalami peningkatan kualitas terus menerus dalam sebuah proses the continuous improvement
proces atau dikenal dengan istilah ihsan dalam komunitas tarbiyah. Boleh jadi yang tadinya ia
adalah seorang yang biasa-biasa saja, tapi dengan system pelatihan yang terstruktur dan terarah
ia bisa menjadi sosok yang luar biasa.

Aku dulu hanyalah seorang yang biasa-biasa saja. Yang tidak berani bicara didepan orang
banyak. Dan aku merasa hanya sebagai orang yang terpinggirkan, pendiam dan pemalu. Tapi
berkat tarbiyah (pendidikan) yang berkesinambungan, yang menyeluruh, penuh kesabaran,
sekarang aku menjadi seorang pemimpin dibanyak lembaga yang aku dirikan.

Maka, bisnis yang aku dirikan jelas didalamnya akan sarat dengan proses pendidikan dan
pelatihan, agar semua orang yang terlibat didalamnya bisa terus berkembang seiring dengan
perkembangan perusahaan. Pegawai adalah aset perusahaan yang paling mahal, maka
memberikan kesejahteraan yang lebih tinggi dari yang diharapkan oleh pegawai adalah menjadi
satu impianku saat membangun sebuah bisnis. Kesejahteraan tidak harus dalam bentuk uang,
boleh jadi rasa aman dan menyenangkan dilingkungan perusahaan, pendidikan dan pelatihan
serta penghargaan dalam bentuk sikap yang kita tunjukkan adalah bagian dari sebuah
kesejahteraan.

Aku ingin membangun bisnis yang punya ”Komitmen Sosial”, karena dari sinilah banyak orang
yang bisa mendapatkan manfaat dari aktifitas bisnisku. Hidup harus bisa memberikan kehidupan
bagi sesama dan juga makhluk lainnya. Sehingga komitmen ini akan membentuk menjadi sebuah
nilai yang nantinya menyebar melampaui diriku. Bahkan nantinya akan berkembang walau aku
sudah berbaring dialam kubur.

Jelas akhir dari semua impianku ini adalah suatu saat nanti semua orang akan menyaksikan dan
merasakan bahwa Islam memang benar-benar rahmat bagi semua yang ada di alam ini. Dan aku
yakin sebuah peran besar telah menantiku untuk aku jalankan dengan penuh semangat, amanah,
dan tanpa mengenal menyerah. Apa perannya? Dia-lah Allah yang telah menyiapkan semuanya,
dan aku mengikut semua isyarat yang Allah berikan sebagai jawaban dari setiap doa yang aku
lantunkan dipenghujung malam, dan mengikuti isyarat dari setiap kejadian yang Allah
nampakkan dalam perjalan hidupku ini. Baik kejadian itu menyenangkan maupun tidak, karena
bagai seorang yang beriman semua kejadian adalah baik. Maka, positif dalam Islam tidak hanya
sebatas thinking, tapi lebih dari itu. Termasuk tercermin dalam sikap dan juga perbuatan sebagai
respon dari setiap kejadian.

Kini bisnisku telah berkembang jauh dari apa yang pernah aku impikan.....Aku punya property,
dan aku pun insya Allah akan membangun sebuah Pabrik yang cukup besar tahun depan dengan
omset milyaran rupiah.... Semua ini adalah amanah dan anugerah yang tidak bisa dihitung yang
patut disyukuri. Dan sebagai penutup, dengan ketulusan hati kuucapkan ”Terima kasih wahai
para murobbi (pembina) yang kini bersatu dalam wadah Partai Keadilan Sejahtera, semoga
Allah memberikan balasan yang terbaik...”.

Izin Pendirian Dan Operasional Sekolah Swasta

Dasar hukum :
1. PP No.25 Tahun 2000.
2. Kep.Dirjed.Dikdasmen Depdikbud No.018/Kep/1983.
Unit Kerja/Instansi : Dinas Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi
yang
memproses Perizinan
Mengajukan permohonan tertulis kepada Bupati Muaro
Prosedur pengurusan
: Jambi melalui Dinas Pendidikan dengan melampirkan
Izin
syarat-syarat yang diperlukan.
1. Akta Notaris Pendirian Yayasan
2. Proposal yang berisikan data tentang gedung
sekolah, guru dan murid.
Persyaratan untuk
: 3. Tanda bukti kepemilikan tanah untuk gedung.
mendapatkan Izin
4. Jumlah siswa minimal 20 orang
5. Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMB)

Waktu pengurusan
: 15 (lima belas) Hari
Izin
Biaya pengurusan
: Retribusi Leges Rp.2.500,-
Izin
Jangka waktu
berlakunya : 10 (sepuluh) Tahun dan dapat diperpanjang kembali.
Izin
1. Pengelolaan Sekolah dibawah Yayasan yang pem
bentukannya ditetapkan dengan Akta Notaris.
2. Izin tidak dapat dipindah tangankan tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada Bupati.
3. Pengelola wajib mematuhi semua persyaratan dan
ketentuan teknis dibidang penyelenggaraan
pendidikan.
4. Pengelola wajib mematuhi kurikulum yang berlaku
Ketentuan secara nasional maupun muatan lokal yang
pelaksanaan/ ditentukan.
:
kewajiban pemegang 5. Pengelola wajib menyediakan ruangan belajar yang
Izin mencukupi sesuai jumlah murid dengan ketentuan ;
TK = 2 ruangan belajar
SD = 6 ruangan belajar
SLTP = 3 ruangan belajar
SMU/SMK = 3 ruangan belajar
6. Apabila dalam jangka waktu 6 bulan terhitung
tanggal ditetapkannya izin tidak melakukan kegiatan
maka izin dinyatakan tidak berlaku lagi.

Sanksi atas a. Peringatan tertulis


pelangggaran : b. Pembekuan izin
ketentuan Izin c. Pencabutan izin

 PAUD Embun Pagi Cimahi


Sebuah PAUD yang ingin menjadikan dunia anak lebh bermakna
Wednesday, December 17, 2008
5 Langkah Prinsip Mendirikan Lembaga PAUD atau PLAYGROUP

5 Langkah Prinsip Mendirikan Lembaga PAUD atau PLAYGROUP

Ada 5 langkah penting untuk mendirikan sebuah lembaga pengasuhan. Semisal PAUD atau
Playgroup. Kelima langkah penting ini tentunya setelah syarat utama, berupa tempat sudah
tersedia. Kelimanya merupakan pengalaman perjalanan PAUD Embun Pagi yang baru memasuki
usianya yang ke-3. Mudah-mudahan sharing ini bisa bermanfaat untuk sahabat semua.
Khususnya beberapa teman yang bertanya langsung kepada PAUD Embun Pagi. Dan dari tulisan
ini semoga silaturahim terus terjalin. Jika ada beberapa pertanyaan atau ingin diskusi lebih
lanjut PAUD Embu Pagi dengan senang hati akan menerimanya.

Berikut penjelasan dan uraia 5 langkah itu ….

Langkah 1

Ini adalah langkah awal dan langkah terpenting. Karena langkah ini merupakan dasar dan akan
memberikan pengaruh terhadap keempat langkah selanjutnya. Jika tidak punya langkah ini,
kami memberikan masukan agar terlebih dahulu mencari dan menetapkan langkah ini terlebih
dahulu. Langkah ini adlah sebagai pondasi bangunan lembaga. Jika salah maka bangunan yang
berdiri juga tidak akan sekuat kelihatannya.

Langkah ini adalah memiliki PARADIGMA tentang ANAK yang BENAR. Paradigma adalah cara
pandang dan cara berfikir. Paradigma Anak berarti cara pandang atau cara berfikir kita tentang
anak. Mengetahui hakikat ini merupakan salah satu kunci sukses sebuah lembaga. Kami tidak
mengatakan sukses dalam pandangan keumuman (banyak murid, banyak peminat) tapi sukses
dalam menghantarkan anak sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan psikologi anak.

Mengapa harus dimulai dengan paradigma?

Karena jika kita memiliki sebuah paradigma tentang anak. Maka paradigma ini akan menjadi
titik awal pemikiran langkah-langkah selanjutnya. Paradigma ini akan melahirkan berbagai
tindakan yang mendukung paradigma tersebut.

Sebagai contonya, di PAUD Embun Pagi, kami memiliki 2 paradigma yang kami yakini, yaitu
Anak adalah Raja dan Setiap Anak Itu Unik. Jika ingin membaca lebih lanjut bisa klik sini.

Langkah 2
Menentukan goal atau tujuan lembaga terhadap anak dan semua pihak yang terkait di
dalamnya. Tujuan tidak hanya kepada anak tapi kepada semua orang yang terlibat di dalamnya.
Namun demikian, anak harus menjadi titik focus. Semuanya harus berpusat pada anak. Goal
atau tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sehingga semua kegiatan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan ini.

Langkah 3

Menyiapkan sarana yang dapat menstimulus anak. Bagi sebuah lembaga pengasuhan, sarana
merupakan salah satu factor penting. Ia adalah nyawa dari perkembangan anak. Ada enam
sarana yang seharus dimiliki sebuah lembaga pengasuhan :

1. Area Permainan

Sebuah sudat ruangan yang berisi mainan dari berbagai keterampilan bagi anak.
Pemainan matematika, motorik halus, motorik kasar, konsentrai maupun permainan
lainnya

2. Area Pasir dan air

Area ini sangat dibutuhkan untuk perkembangan motorik halus dan motorik kasar

3. Area Cerita

Sebuah arena yang dipakai untuk mendengarkan cerita, berdiskusi, bercengkerama dan
mengobrol.

4. Area Seni

Di area ini tersedia panggung ekspresi, berbagai boneka dan penunjang lainnya

5. Area Musik

Ini adalah area musik yang biasanya dijadikan area favourit. Berisi piano, drum kecil,
suling, gitar dan sebagainya

6. Area Outdoor

Biasaya area ini dalah salah satu daya tarik utama sebuah lembaga pengasuhan. Maka
area ini merupakan area wajib yang harus disediakan.
Langkah 4

Menentukan program belajar. Tujuan sudah ada sarana sudah ada maka langkah ketiga adalah
menentukan strategi belajar untuk mencapai tujuan di atas. Belajar bagi anak usia dini SANGAT
BERBEDA dengan belajarnya seorang siswa TK, apalagi SD. Ada beberap prinsip strategi belajar
bagi anak usia dini :

1. Belajar dengan bermain


2. Belajar sambil bermain
3. Belajar dengan gembira

Tiga prinsip di atas harus menjadi auan utama dalam menentukan strategi belajar. Karena jika
salah satu dilanggar maka anak tidak akan berkembang sesuaid dengan fase perkembangnnya.

Langkah 5

Membangun kerja sama lembaga (sekolah) dengan orangtua dan masyarakat sekitar. Dengan
orangtua bias dilakukan pertemuan rutin untuk membangun kebersamaan. Karena
dilatarbelakangi perbedaaan kebiasaan setuap rumah dan pada setiap perlakuan, maka forum
ini sangat diperlukan agar strategi belajar bisa dilaksanakan bersama di sekolah maupun di
rumah.

You might also like