You are on page 1of 9

SEJARAH FILSAFAT TIMUR

Latar Belakang
Filsafat adalah kegiatan perenungan yang menyelidiki sekaligus mendasari
segala sesuatu yang berfokus pada makna di balik kenyataan/teori yang ada
untuk disusun dalam sebuah sistem pengetahuan rasional.
Dalam hal kerohaian filsafat sering digadang-gadangkan sebagai pandangan
hidup seseorang, filsafat berbeda dengan agama, agama lebih dari sekedar
pengetahuan, agama mencari keharmonisan, keselamatan, dan perdamaian.
Di negara-negara belahan timur dari Cina, India, Indonesia, sampai negara-
negara islam terdapat beberapa kesamaan dalam disiplin sejarah filsafatnya
terutama tertanam pada kerohanian dalam hal ini kami akan jelaskan di bawah
ini:
A. Sejarah Filsafat Cina
Filsafat Cina dapat dikatakan hidup dalam kebudayaan Kebudayaan Cina. Hal
ini disebabkan, karena pemikiran filsafat selalu diberikan dalam setiap jenjang
pendidikan dari sejak pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.
Menurut rakyat Cina, fungsi filsafat dalam kehidupan manusia adalah untuk
mempertinggi tingkat rohani. Artinya, rohani manusia diharapkan dapat
menjulang tinggi untuk meraih nilai-nilai yang lebih tinggi daripada nilai-nilai
moral.
1. Tema yang Menonjol Filsafat Cina
Filsafat Cina erat hubungannya dengan keadaan alam dan masyarakat.
Filsafat Cina mempunyai ciri khusus, yaitu yang menjadi tema dari filsafat
dan kebudayaan adalah perikemanusiaan atau “jen”. Menurut Confusius
“jen” itu mempunyai dua segi, yaitu
a. Segi Positif: Chung
Dalam ajaran ini Confusius mengatakan: “apa yang kau suka dari orang
lain berbuat kepadamu berbuatlah hal itu kepadanya”.
b. Segi Negatif: Shu
Dalam ajaran ini Confusius mengatakan: “apa yang tidak kau suka orang
lain berbuat kepadamu kau berbuat hal itu kepadanya”.
Jika dibandingkan dengan filsafat Barat dan India, filsafat Cina lebih
antroposentris dan pragmatis. Antroposentris karena memang dalam sejarah
Cina fokusnya masalah manusia, pragmatis dalam arti bagaimana manusia
itu ada keseimbangan antara dunia dan surga dapat tercapai.
2. Periodisasi Filsafat Cina
Filsafat Cina dibagi dalam empat periode, yakni zaman kuno (600-200 SM),
zaman pembauran (200 SM-1000 M), zaman neo-konfusianisme (1000-
1900 M), dan zaman modern (1900-sekarang).
a. Zaman Kuno
Zaman ini ditandai dengan munculnya aliran-aliran filsafat klasik antara
lain sebagai berikut:
• Konfusianisme – Ju Chia
Yaitu suatu aliran yang terdiri atas orang – orang terpelajar yang
mempunyai keahlian di bidang kitab – kitab klasik. Titik berat aliran
ini di bidang etika. Etika Konfusianisme didasarkan pada kebutuhan
manusia, yaitu kebutuhan akan kebahagiaan hidup.
• Taonisme – Tao te Chia
Yaitu suatu mazhab yang terdiri dari orang – orang terpelajar dan
mengalami kekecewaan karen keadaan negara pada waktu itu
mengalami kemunduran. Tokoh terbesar dari aliran ini adalah Lao Tzu
dan Chuang Tzu. Pokok – pokok ajaran dari Tao te Chia terutama
mengenai metafisika dan filasfat sosial. Mazhab Taonisme
mengajarkan bahwa untuk mencapai kebahagiaan manusia harus
hidup dengan wu wei, artinya tidak berbuat apa – apa, noaction, yaitu
tidak berbuat apa – apa yang bertentangan dengan alam. Sesuai
dengan ajaran ini maka manusia yang berbahagia menurut aliran
Taonisme adalah mereka yang hidup dekat dengan alam. Mereka itu
adalah para petani, nelayan, dan para biarawan.
• Mazhab Yin Yang
Yaitu suatu mazhab yang dipelajari oleh orang – orang yang pada
mulanya mempunyai kedudukan penting dalam istana. Mereka itu ahli
nujum dab ilmu perbintangan, kemudia mereka menawarkan
keahliannya kepada masyarakat. Menurut pandangan orang Cina, Yin
dan Yang merupakan dua prinsip pokok di alam semesta. Yin: prinsip
betina seperti bumi, bulan, air hitam, kepasifan, dan sebagainya.
Yang: prinsip jantan seperti surga, matahari, api, putih, keaktifan, dan
sebagainya. Antara Yin dan Yang jika digabungkan akan memberikan
pengaruh timbal balik dan akan terjadilah semua peristiwa yang
terdapat di alam semesta. Dala hubungan dengan makrokosmos maka
aliran ini mengajarkan bahwa di alam semesta ada lima unsur asali,
yaitu tanah, logam, air, kayu, dan api. Kelima unsur asali mempunyai
sifat produktif dan destruktif dalam keadaan yang tertutup. Jadi,
kelima unsur asali itu merupakan suatu kekuatan yang dinamis.
• Mohisme atau Mo Chia
Yaitu suatu aliran yang terdiri atas kelompok kaum kesatria yang telah
kehilangan kududukannya, mereka menawarkan keahliannya di
bidang peperangan kepada penguasa baru. Tokohnya Mo Tzu (479-
381 SM).
• Dialektisisme – Ming Chia
Aliran dialektisi dikenal juga dengan sebutan mazhab nama – nama.
Aliran ini dipelopori oleh orang – orang yang ahli dalam bidang debat
dan pidato. Mereka menyalurkan kepandaiannya kepada rakyat.
Ajaran dimaksudkan untuk mempengaruhi pandangan agar orang dapa
dengan mudah untuk memberikan nama pada suatu objek.
• Legalisme – Fa Chia
Yaitu suatu aliran yang dipelopori oleh orang – orang yang ahli di
dalam bidang pemerintahan, mereka menawarkan kepandaiannya
kepada para penguasa di berbagai daerah. Fa Chia mengajarkan bahwa
pemerintahan yang baik harus didasarka pada kitab undang – undang
yang tetap dan tidak didasarkan pada pendapat orang – orang berilmu,
baik dalam bidang pemerintahan maupun bidang moral. Menurut
pandanganya bahwa setiap manusia itu jahat, oleh karena itu harus
diperlakukan dengan kekerasan dan hukum yang ketat agar tidak
melakukan pelanggaran. Tokoh yang terkenal adalah Han Fei Tzu dan
Li Sse.
b. Zaman Pembauran
Zaman ini ditandai dengan masuknya Budhisme dari India, yang
kemudian berkembang pesat di Cina dan memberikan warna baru bagi
pemikiran kefilsafatan di Cina. Budhisme sendiri banyak berbaur dengan
alam pemikiran filasfat Cina sehingga kemudian melahirkan aliran baru
dalam Budhisme Cina yang diberi nama Ch’an Budhisme atau
Ch’anisme.
Selain Budhisme muncul juga aliran Neo-Taoisme yang memberikan arti
baru ‘Tao’ sebagai ‘Nirwana’. Puncak dari zaman pembaruan yang
terjadi pada waktu pemerintahan Dinasti Han, dengan munculnya
seorang tokoh Tung Chung Shu.
c. Zaman Neo-Konfusianisme
Zaman ini ditandai dengan adanya gerakan untuk kembali kepada ajaran
– ajaran Konfusius yang asli.
d. Zaman Modern
Pada zaman modern pemikiran kefilsafatan sangat banyak dipengaruhi
oleh pemikiran – pemikiran yang berasal dari Barat, hal ini karena
banyaknya paderi – paderi yang masuk ke daratan Cina. Aliran yang
paling berpengaruh adalah pragmatisme yang berasal dari Amerika
Serika. Pada tahun 1950 daratan Cina dikuasai oleh pemikiran Marx,
Lenin dan tokoh yang terkenal Mao Ze Dong.

SEJARAH FILSAFAT TIMUR


Download this Document for FreePrintMobileCollectionsReport Document

Info and Rating

tentang sejarah
makalah tentang
dengan indonesia
daftar
filsafat di
di timur
makalah sejarah
(more tags)
Follow

septian-jati-tara...

Share & Embed

Related Documents
PreviousNext

1.

p.

p.

p.

2.

p.
p.

p.

3.

p.

p.
p.

4.

p.

p.

p.

5.
p.

p.

p.

6.

p.
p.

More from this user

PreviousNext

1.

19 p.

3 p.

2 p.
2.

15 p.

22 p.

Add a Comment

You might also like