You are on page 1of 17

AZAS – AZAS PENGEMBANGAN KURIKULUM

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Latar belakang dari penulisan makalah yang berjudul ‘Azas – azas Pengembangan

Kurikulum’ adalah bahwa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan

harapan pemerintah yang tertuang dalam PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, maka setiap stake holder penyelenggara pendidikan

khususnya pada setiap Satuan Pendidikan dapat lebih memahami dan

mengimplementasikan konsep pengembangan Kurikulum sesuai dengan azas-azas

pengembangan kurikulum secara umum dengan memperhatikan dan berdasarkan

Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah.

2. Tujuan Penulisan Makalah

a. Tujuan Teoritis

Secara teoritis, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan

memahami teori-teori dan azas-azas pengembangan Kurikulum sehingga bagi

penulis dan pembaca dapat menambah wawasan keilmuan dan dapat

mengimplementasikannya pada pengembangan kurikulum satuan pendidikan

masing-masing dalam rangka mengembangkan kurikulum yang sesuai dan taat

dengan azas-azas pengembangan kurikulum.

1
b. Tujuan Emperis

Penulisan makalah ini juga bertujuan untuk melatih diri untuk membiasakan

mengembangkan ilmu pengetahuan tentang azas-azas pengembangan sesuai

dengan ide tau gagasan yang dimiliki sebagai bentuk partisifasi aktif dalam

pembangunan, khususnya dalam bidang pendidikan.

3. Sistematika Penulisan Makalah

Kerangka penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

I.Pendahuluan

1. Latar Belakang

2. Tujuan Penulisan Makalah

a. Tujuan Teoritis

b. Tujuan Empiris

3. Sistematika Penulisan Makalah

II. Pembahasan

III.Tanggapan Kelompok terhadap materi yang dibahas

IV. Simpulan

Daftar Pustaka

2
II. PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Hakikat Kurikulum

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam

pendidikan. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan mulus.

Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya

tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan pola

pengajaran yang dapat menentukan arah proses pembelajaran. Itulah sebabnya,

menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan suatu kewajiban bagi guru.

Berbagai pendapat mengenai kurikulum telah dikemukakan oleh para ahli

pendidikan. Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang SNP dijelaskan bahwa kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu

Senada dengan pengertian di atas, kurikulum adalah suatu alat yang amat

penting dalam rangka merealisasi dan mencapai tujuan pendidikan sekolah. Dalam

arti luas kurikulum dapat diartikan sesuatu yang dapat mempengaruhi siswa, baik

dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Namun, kurikulum haruslah

direncanakan agar pengaruhnya terhadap siswa benar-benar dapat diamati dan

diukur hasilnya. Adapun hasil–hasil belajar tersebut haruslah sesuai dengan tujuan

pendidikan yang diinginkan, sejalan dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat,

relevan dengan kebutuhan sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat, sesuai

dengan tuntutan minat, kebutuhan dan kemampuan para siswa sendiri, serta sejalan

3
dengan dengan proses belajar para siswa yang menempuh kegiatan-kegiatan

kurikulum.

Sementara itu ,Oliver dalam Oliva (1982: 7-8) menyamakan kurikulum dengan

program pendidikan, dan membaginya ke dalam empat elemen dasar, yaitu: (1)

program studi, (2) program pengalaman, (3) program pelayanan, dan (4) kurikulum

tersembunyi. Kurikulum tersebunyi menurut Oliver adalah nilai-nilai yang diajukan

sekolah, perhatian dari guru, tingkat antusiasme para guru, dan iklim fisik serta

sosial di sekolah.

Soedijarto mengemukakan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman dan

kegiatan belajar yang direncanakan, diorganisasikan untuk ditaati para siswa untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah diterapkan untuk suatu lembaga pendidikan.

Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa kurikulum merupakan

seperangkat pelajaran yang harus diberikan kepada siswa dengan metode tertentu

dan pengalaman belajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran di bawah

tanggung jawab sekolah. Kurikulum merupakan keseluruhan hasil belajar yang

direncanakan dan di bawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum tidak sekadar

mempersoalkan sesuatu yang diajarkan, tetapi menyangkut pula bagaimana sebuah

mata pelajaran diajarkan, diorganisasikan menjadi pengalaman bermakna bagi

siswa.

Kurikulum mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman. Di

Indonesia, kurikulum sudah mengalami perubahan beberapa kali. Kurikulum di

Indonesia diberi nama sesuai dengan tahun mulai berlakunya. Misalnya kurikulum

1975, 1984, 1994, 2004, dan yang termutakhir adalah kurikulum 2006 yang juga

disebut KTSP.

4
KTSP adalah kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat

setempat, dan karakteristik peserta didik. KTSP merupakan kurikulum operasional

yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum

ini dikembangkan berdasarkan Standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi merupakan

penyempurnaan dari SK dan KD dalam KBK.

Implementasi KTSP sangat dipengaruhi oleh guru sebagai ujung tombak

pelaksana kurikulum. Sebaik apa pun kurikulum, tidak akan dapat dilaksanakan

tanpa adanya kemampuan guru dalam memahami dan menerapkannya dalam

pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, guru harus mampu mengembangkan KTSP

dengan mempertimbangkan potensi sekolah, karakteristik sekolah, sosial budaya

masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Di samping itu, dalam

mengembangkan KTSP, guru harus memperhatikan asas-asas kurikulum agar

KTSP sesuai dengan asas-asas yang dijadikan dasar dalam pengembangan

kurikulum secara umum. Adapun asas-asas kurikulum akan dijelaskan pada bagian

berikut.

2. Asas-asas Kurikulum

Guru, sebagai pengembang kurikulum dalam skala mikro, perlu memahami

kurikulum dan asas-asas yang mendasarinya. Nasution (2008:11-14) menjelaskan

bahwa ada empat asas yang mendasari pengembangan kurikulum. Keempat asas

tersebut adalah:

5
a. Asas Filosofis

Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang “baik”. Faktor

“baik” tidak hanya ditentukan oleh nilai-nilai, cita-cita, atau filsafat yang dianut

sebuah negara, tetapi juga oleh guru, orang tua, masyarakat, bahkan dunia.

Kurikulum mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat suatu bangsa, terutama

dalam menentukan manusia yang dicita-citakan sebagai tujuan yang harus dicapai

melalui pendidikan formal. Kurikulum yang dikembangkan harus mampu menjamin

terwujudnya tujuan pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Jadi, asas filosofis berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan

filsafat negara. Perbedaan filsafat suatu negara menimbulkan implikasi yang

berbeda di dalam merumuskan tujuan pendidikan, menentukan bahan pelajaran dan

tata cara mengajarkan, serta menentukan cara-cara evaluasi yang ditempuh.

Apabila pemerintah bertukar, tujuan pendidikan akan berubah sama sekali. Di

Indonesia, penyusunan, pengembangan, dan pelaksanaan kurikulum harus

memperhatikan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Garis-Garis Besar

Haluan Negara sebagai landasan filosofis negara.

Mengapa filsafat sangat diperlukan dalam dunia pendidikan? Menurut

Nasution (2008: 28), filsafat besar manfaatnya bagi kurikulum, yakni:

- filsafat pendidikan menentukan arah ke mana anak-anak harus dibimbing.

Sekolah ialah suatu lembaga yang didirikan oleh masyarakat untuk mendidik anak

menjadi manusia dan warga negara yang dicita-citakan oleh masyarakat itu. Jadi,

filsafat menentukan tujuan pendidikan.

6
- dengan adanya tujuan pendidikan ada gambaran yang jelas tentang hasil

pendidikan yang harus dicapai, manusia yang bagaimana yang harus dibentuk.

- filsafat juga menentukan cara dan proses yang harus dijalankan untuk

mencapai tujuan itu.

- filsafat memberikan kebulatan kepada usaha pendidikan, sehingga tidak

lepas-lepas. Dengan demikian terdapat kontinuitas dalam perkembangan anak.

- tujuan pendidikan memberikan petunjuk apa yang harus dinilai dan hingga

mana tujuan itu telah tercapai.

- tujuan pendidikan memberi motivasi dalam proses belajar-mengajar, bila

jelas diketahui apa yang ingin dicapai.

b. Asas Psikologi Anak dan Psikologi Belajar

1) Psikologi Anak

Sekolah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak, yakni menciptakan

situasi-situasi yang memungkinkan anak dapat belajar mengembangkan bakatnya.

Selama berabad-abad, anak tidak dipandang sebagai manusia yang lain daripada

orang dewasa. Hal ini tampak dari kurikulum yang mengutamakan bahan,

sedangkan anak “dipaksa” menyesuaikan diri dengan bahan tersebut dengan segala

kesulitannya. Padahal anak mempunyai kebutuhan sendiri sesuai dengan

perkembangannya. Pada permulaan abad ke -20, anak kian mendapat perhatian

menjadi salah satu asas dalam pengembangan kurikulum. Kemudian muncullah

aliran progresif, yakni kurikulum yang semata-mata didasarkan atas minat dan

perkembangan anak (child centered curiculum). Kurikulum ini dapat diapandang

7
sebagai reaksi terhadap kurikulum yang diperlukan orang dewasa tanpa

menghiraukan kebutuhan anak.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dlam pengembangan kurikulum adalah:

 Anak bukan miniatur orang dewasa

 Fungsi sekolah di antaranya mengembangkan pribadi anak

seutuhnya.

 Faktor anak harus benar-benar diperhatikan dalam pengembangan

kurikulum

 Anak harus menjadi pusat pendidikan/sebagai subjek belajar dan

bukan objek belajar.

 Tiap anak unik, mempunyai ciri-ciri tersendiri, lain dari yang lain.

Kurikulum hendaknya mempertimbangkan keunikan anak agar ia

sedapat mungkin berkembang sesuai dengan bakatnya.

 Walaupun tiap anak berbeda dari yang lain, banyak pula persamaan

di antara mereka. Maka sebagian dari kurikulum dapat sama bagi

semua.

2) Psikologi Belajar

Pendidikan di sekolah diberikan dnegan kepercayaan dan keyakinan bahwa

anak-anak dapat dididik, dpat dipengaruhi kelakuannya. Anak-anak dapat belajar,

dapat menguasai sejumlah pengetahuan, mengubah sikapnya, menerima norma-

norma, menguasai sejumlah keterampilan. Soal yang penting ialah: bagaimana anak

8
itu belajar? Kalau kita tahu betul bagaimana proses belajar berlangsung, dalam

keadaan yang bagaimana belajar itu memberikan hasil sebaik-baiknya, maka

kurikulum dapat direncanakan dan dilaksanakan dengan cara seefektif-efektifnya.

Oleh sebab belajar itu ternyata suatu proses yang pelik dan kompleks,

timbullah berbagai teori belajar yang menunjukkan ketidaksesuaian satu sama lain.

Pada umumnya tiap teori mengandung kebenaran. Akan tetapi tidak memberikan

gambaran tentang keseluruhan prooses belajar. Jadi, yang mencakup segala gejala

belajar dari yang sederhana sampai yang paling pelik. Dengan demikian, teori

belajar dijadikan dasar pertimbangan dalam pengembangan kurikulum.

Pentingnya penguasaan psikologi belajar dalam pengembangan kurikulum

antara lain diperlukan dalam hal:

- seleksi dan organisasi bahan pelajaran

- menentukan kegiatan belajar mengajar yang paling serasi

- merencanakan kondisi belajar yang optimal agar tujuan belajar

tercapai. (Nasution, 2008:57)

3. Asas Sosiologis

Anak tidak hidup sendiri terisolasi dari manusia lain. Ia selalu hidup dalam

suatu masyarakat. Di situ, ia harus memenuhi tugas-tugas yang harus dilakukannya

dengan penuh tanggung jawab, baik sebagai anak maupun sebagai orang dewasa

kelak. Ia banyak menerima jasa dari masyarakat dan ia sebaliknya harus

menyumbangkan baktinya bagi kemajuan masyarakat.

9
Tiap masyarakat mempunyai norma-norma, adat kebiasaan yang harus

dikenal dan diwujudkan anak dalam pribadinya, lalu dinyatakannya dalam kelakuan.

Tiap masyarakat berlainan corak nilai-nilai yang dianutnya. Tiap anak akan berbeda

latar belakang kebudayaanya. Perbedaan ini harus dipertimbangkan dalam

kurikulum. Selain itu, perubahan masyarakat akibat perkembangan iptek merupakan

faktor yang benar-benar harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum.

Karena masyarakat merupakan faktor penting dalam pengembangan kurikulum,

masyarakat dijadikan salah satu asas.

d. Asas Organisatoris

Asas ini berkenaan dengan masalah bagaimana bahan pelajaran akan

disajikan. Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, ataukah

diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberikan, misalnya dalam

bentuk broad field atau bidang studi seperti IPA, IPS, Bahasa, dan lain-lain. Ataukah

diusahakan hubungan secara lebih mendalam dengan menghapuskan segala batas-

batas mata pelajaran (dalam bentuk kurikulum terpadu). Penganut ilmu jiwa asosiasi

akan memilih bentuk organisasi kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran,

sedangkan penganut ilmu jiwa gestalt akan cenderung memilih kurikulum terpadu.

10
III. TANGGAPAN KELOMPOK TERHADAP MATERI BAHASAN TENTANG AZAS-

AZAS PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan, sudah

semestinya dilaksanakan dengan berpedoman pada azas-azas pengembangan

kurikulum agar muatan isi serta arah tujuan dari kurikulum yang disusun dapat

terlaksana dengan baik relevan dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman.

Pengembangan kurikulum yang taat azas, tentu menghasilkan kompetensi

peserta didik yang lebih unggul baik kompetensi yang berbasis local maupun global.

Hal ini terjadi karena :

1. Pengembangan kurikulum mempertimbangkan kajian terhadap pemanfaatan

sebesar-besarnya terhadap potensi dan sumber daya yang dimiliki peserta

didik maupun lingkungan sekitar dengan tanpa mengabaikan Standar

Kompetensi secara Nasional dan global yang juga harus diimplementasikan

dalam kurikulum.

2. Kebutuhan peserta didik secara individu sangat diperhatikan dengan

mempertimbangkan aspek psikologis dan sosialnya sehingga muatan

kurikulum tidak bertentangan dengan kondisi kejiwaan dan kondisi lingkungan

social peserta didik.

3. Perangkat kurikulum yang telah diorganisir dengan baik dan bersifat dinamis

terhadap perkembangan zaman akan memudahkan para stake holder serta

pihak yang berkepentingan untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan

kurikulum dan kualitas pendidikan secara umum pada setiap satuan

pendidikan.

11
Oleh karena itu pengetahuan dan pemehaman terhadap azas-azas pengembangan

kurikulum menjadi sangat penting sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum

pada satuan pendidikan masing-masing.

12
IV. SIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa kurikulum selalu

mengalami perubahan atau perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman, dan dalam

mengembangkan kurikulum perlu memperhatikan azas-azas pengembangan kurikulum

yang meliputi asas filosofis, asas psikologis, asas sosiologis, dan asas organisatoris

dalam rangka menghasilkan lulusan yang berbasis keunggulan lokal dan global.

13
DAFTAR PUSTAKA

 Asep Henry hermawan (2010). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.

Universitas Terbuka. Jakarta

 http//Jardiknas.go.id

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan
 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional

14
AZAS – AZAS

PENGEMBANGAN KURIKULUM

MAKALAH

OLEH

KELOMPOK V

1. I KETUT TANTRA
NPM. 10.811.3108
2. NI KETUT WARDANI
NPM. 10.811.3131

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2011

KATA PENGANTAR

15
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kami dapat

menyelesaikan makalah dengan judul ‘ Azas-azas Pengembangan Kurikulum’,

sebagai pemenuhan tugas mata kuliah konsentrasi Pengembangan Kurikulum bagi

Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Bandar Lampung.

Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok dan mengambil rujukan dari

beberapa sumber pustaka yang relevan sebagai bahan referensi, dan juga hasil

pencarian di situs internet.

Harapan kami semoga makalah yang sederhana ini dapat memberikan

tambahan wawasan kepada para pembaca dalam rangka memajukan kualitas

pendidikan nasional. Kritik dan saran yang konstruktif selalu kami harapkan dari para

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Pengasuh dan semua

pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam

penyelesaian makalah ini.

Bandar Lampung, Maret 2011

Penulis,

Kelompok V

DAFTAR ISI

16
Halaman judul ………………………………………………………………………….. i

Kata Pengantar ………………………………………………………………………… ii

Daftar isi ………………………………………………………………………………. iii

I.PENDAHULUAN ………………………………………………………………………. 1

1. Latar Belakang ………………………………………………………………………. 1

2. Tujuan Penulisan Makalah …………………………………………………………. 1

3. Sistematika Penulisan Makalah …………………………………………………… 2

II. PEMBAHASAN ……………………………………………………………………… 3

1.Pengertian dan Hakikat Kurikulum ………………………………………………… 3

2.Azas-azas Pengembangan Kurikulum ……………………………………………. 5

III. TANGGAPAN KELOMPOK TERHADAP MATERI AZAS-AZAS


PENGEMBANGAN KURIKULUM ………………………………………………… 11

IV.SIMPULAN …………………………………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 14

17

You might also like