You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ketika suatu negara berdiri atau akan berdiri sudah pasti negara tersebut telah memiliki
atau merumuskan aturan – aturan hukum. Dimana aturan – aturan ini bersifat mengikat
berbagai elemen di dlam masyarakat, baik pemerintah, lembaga negara dan masyarakat itu
sendiri. Aturan yang bersifat mengikat tersebut dinamakan dengan Undang-Undang. Begitu
juga Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945,
juga telah memiliki undang-undang yang tercantum didalamnya pancasila yang menjadi
norma dasar hukum nasional.

Dengan begitu undang-undang dasar yang dimiliki suatu negara merupakan sebuah
pijakan dan landasan struktural dalam penyelenggaraan pemerintahan negara, yang berisikan
aturan-aturan atau ketentuan pokok dan dasar ketatanegaraan yang menjadi rujukan dan
acuan pola hidup masyarakat.

Sebagai dasar negara, undang undang dasar 1945 memiliki prinsip-prinsip yang bersifat
kekal dan luhur akan menjamin suatu sistem atau bentuk negara serta cara
penyelenggaraannya beserta hak-hak dan kewajiban rakyatnya. Oleh karena itu undang
undang harus diberikan tempat yang tinggi di antara peraturan perundang-undang yang lain
dengan konsekuensi tidak adanya tindakan ataupun keputusan yang bertentangan dengan
undang undang dasar.

Ketika lapisan masyarakat dan lembaga kenegaraan dan pemerintahan daerah menjadikan
undang-undang dasar 1945 sebagai landasan struktural kenegaraan dan kehidupan mereka,
maka keseimbangan pelaksanaan semua aturan dan kebijakan akan terlaksana dengan baik.

Indonesia sebagai negara yang berbentuk Republik memberikan undang undang dasar
1945 tempat yang tertinggi di dalam peraturan perundang-undangan lainnya karena undang-
undang dasar 1945 memiliki sifat yang luhur.

1
Karena segala perangkat yang berhubungan dengan Undang-undang bersifat sangat
kompleks, maka dalam makalah ini kami akan membahas mengenai UUD 1945 dengan judul
“Sifat, Fungsi, dan Kedudukan UUD 1945”, agar diperoleh pemahaman yang lebih lanjut.

1.2. Tujuan

Dengan ditulisnya makalah ini, penulis berharap dapat memberikan informasi atau
pengetahuan mengenai Sifat, Fungsi dan Kedudukan UUD 1945. Sehingga kita dapat
mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945.

1.3. Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari UUD 1945?
2. Apa latar belakang terbentuknya UUD 1945?
3. Bagaimana kedudukan UUD 1945?
4. Bagaimana sifat UUD 1945?
5. Bagaimana fungsi UUD 1945?
6. Apa makna dari UUD 1945?
7. Bagaimana aplikasi UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari?

2
BAB II

DASAR TEORI

Secara etimologis, Perundang-undangan berasal dari istilah “Undang-Undang”, dengan


awalan per- dan akhiran –an yang menunjukkan arti dari segala hal yang berhbungan dengan
Undang-Undang. Dalam arti lain, peraturan perundang-undangan merupakan peraturan yang
mempunyai kekuatan mengikat secara umum yang dibuat oleh pejabat atau lembaga yang
berwenang dalam teori perundang-undangan

Akan tetapi, adapun kriteria – kriteria yang harus dipenuhi suatu produk hukum agar
dapat disebut sebagai peraturan perundang – undangan. Kriteria tersebut antara lain adalah
bersifat tertulis, mengikat umum, dan dikeluarkan oleh pejabat atau lembaga yang berwenang

Berdasarkan kriteria tersebut, maka tidak setiap aturan tertulis yang dikeluarkan pejabat –
pejabat tinggi Negara merupakan peraturan perundang-undangan, sebab terdapat peraturan
yang bentuknya tertulis akan tetapi tidak mengikat secara umum, namun hanya untuk
perorangan yang berupa keputusan. Atau terdapat pula aturan yang bersifat untuk umum dan
tertulis, namun karena dikeluarkan oleh suatu organisasi maka hanya berlaku untuk intern
anggotanya saja.

Dalam praktiknya penyusunan peraturan perundang-undangan memiliki tiga masalah


pokok yang penting. Yang pertama adalah aspek materil, yakni aspek yang berkenaan dengan
pengolahan isi dari undang-undang. Yang kedua, adalah aspek formal atau prosedural. Aspek
ini berkenaan dengan kegiatan pembentukan peraturan perundang-undangan. Yang ketiga,
adalah struktur kaidah hukum. Dalam hal ini kaidah hukum adalah pedoman perilaku yang
dibuat oleh para pengemban kewenangan hukum.

Untuk melakukan penyusunan setiap perundang-undangan, maka terdapat landasan


umum yang mendasari penyusunan perundang-undangan, antara lain yaitu:

1. Landasan filosofis, yaitu pancasila sebagai filsafah bangsa.


2. Landasan yuridis, yaitu landasan yang dimulai dari UUD 1945, ketetapan MPR dan
UU.
3. Landasan politis, yaitu landasan yang setiap kebijaksanaan yang dianut pemerintah
dalam bidang perundang-undang.

3
Selain memiliki berbagai macam landasan dalam penyusunan perundang-undangan.
Dalam praktiknya Undang-undang juga memiliki fungsi. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:

1. Menyelenggarakan pengaturan lebih lanjut ketentuan dalam UUD 1945 dengan tegas.
2. Pengaturan lebih lanjut secara umum aturan dasar lain dalam batng tubuh UUD 1945.
3. Pengaturan lebih lanjut dari ketetapan MPR.
4. Pengaturan di bidang materi konstitusi, seperti organisasi, tugas dan wewenang
susunan lembaga tinggi Negara.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian UUD 1945

Undang – Undang Dasar 1945 merupakan peraturan perundang-undangan yang tertinggi


dalam Negara, merupakan hukum dasar Negara tertulis yang mengikat berisi aturan yang
harus ditaati. Hukum dasar Negara meliputi keseluruhan sistem ketatanegaraan yang berupa
kumpulan peraturan yang membentuk Negara dan mengatur pemerintahannya. Oleh karena
Undang – Undang Dasar merupakan hukum dasar yang tertulis, maka Undang – Undang
Dasar ini adalah suatu naskah yang memaparkan karangan dan tugas-tugas pokok cara kerja
badan tersebut. Undang – Undang Dasar menentukan cara-cara bagaimana pusat kekuasaan
itu bekerja sama dan menyesuaikan diri satu sama lainnya. Undang – Undang Dasar merekan
hubungan-hubungan kekuasaan dalam suatu negara.

Menurut paham modern, Undang – Undang Dasar (UUD) sering disamakan dengan
konstitusi. Penyamaan antara UUD dengan konstitusi adalah akibat terpengaruh paham
kodifikasi yang menghendaki agar semua peraturan hukum ditulis demi tercapainya kepastian
hukum. Selain ada yang menyamakan, ada pula yang membedakan antara konstitusi yaitu :

 Konstitusi adalah cerminan kehidupan politik didalam masyarakat


 Konstitusi merupakan kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat
 Konstitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang tertinggi
berlaku dalam suatu negara.

Menurut pandangan Herman Heller dapat disimpulkan bahwa, konstitusi memiliki arti
yang lebih luas dari UUD. Oleh karena itu, UUD hanya sebagian kecil dari konstitusi

Sedangkan yang dimaksud dengan UUD 1945 adalah hukum dasar yang tertulis dan
memiliki arti bahwa UUD 1945 bersifat mengikat. Mengikat pemerintah, lembaga negara,
lembaga masyarakat dan seluruh warga Indonesia dimanapun mereka berada serta setiap
pendudukan yang berdomisili di wilayah negara Republik Indonesia. Sebagai hukum yang
mengikat, UUD 1945 berisi norma, aturan, dan ketentuan yang harus dilaksanakan dan
ditaati.

5
Ketika kita melihat intisari dari susunan UUD 1945, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa UUD 1945 terdiri dari Pembukaan dan pasal-pasal Pembukaan terdiri atas 4 alinea,
dan didalam alinea keempat terdapat rumusan dari pancasila. Dan pasal UUD 1945 terdiri
dari 20 Bab dan 72 pasal (pasal 1 sampai dengan pasal 37), ditambah dengan 3 pasal aturan
peralihan dan 2 pasala aturan tambahan pembukaan dan pasal-pasal UUD 1945 merupakan
satu kebulatan yang utuh, dengan kata lain merupakan bagian-bagian yang satu sama lainnya
tidak dapat dipisahkan.

3.2. Latar belakang Terbentuknya UUD 1945

Motivasi yang menjadi latar belakang terbentuknya UUD bagi negara satu dengan negara
lain pasti berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain seperti sejarah yang
pernah dialami oleh negara yang bersangkutan, cara negara tersebut memperoleh
kemerdekaan, ataupun situasi dan kondisi negara tersebut

Seorang ahli bernama Bryce berpendapat, hal-hal yang menjadi alasan sehingga suatu
negara memiliki UUD terdapat beberapa macam. Antara lain yaitu:

 Adanya keinginan dari warga negara yang bersangkutan agar haknya terjamin serta
bertujuan untuk mengatasi tindakan para penguasa
 Adanya kehendak penguasa negara atau rakyat agar menjamin pola pemerintahan
negaranya.
 Adanya kehendak para pembentuk negara baru agar mendapat kepastian tentang cara
penyelenggaraan ketatanegaraan
 Adanya keinginan dari beberapa negara semula yang telah berdiri sendiri, untuk
menjalin kerjasama.

Menurut pendapat Bryce diatas, dapat disimpulkan bahwa adanya UUD 1945 di
Indonesia adalah adanya kehendak para pembentuk negara Indonesia sesaat setelah
proklamasi yakni tanggal 18 Agustus 1945. terbentuknya UUD 1945 di indonesia di tujukan
agar tejaminnya penyelenggaraan NKRI secara pasti (kepastian hukum) sehingga terciptanya
stabilitas nasional

6
3.3. Kedudukan UUD 1945

UUD bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar. Sebagai hukum dasar, ia
merupakan sumber hukum, setiap produk hukum harus berlandaskan pada UUD, karena
UUD adalah sumber hukum tertinggi. Berikut adalah rincian dari kedudukan UUD 1945 di
Indonesia antara lain yaitu :

1. Sebagai sumber (norma) hukum


Dalam konteks ini UUD 1945 bersifat mengikat terhadap pemerintah, serta seluruh
aspek yang bersangkutan dengan Republik Indonesia, UUD berisi norma-norma
sebagai dasar dari garis besar hukum untuk penyelenggaraan bernegara

2. Sebagai hukum dasar

Dalam hal ini UUD merupakan sumber hukum tertulis (tertinggi) sehingga setiap
produk hukum yang ada berlandaskan pada UUD, Selain itu UUD juga berfungsi
sebagai alat kontrol sosial

Meskipun merupakan sumber hukum dasar di Indonesia. Akan tetapi Undang-Undang


Dasar bukanlah satu-satunya atau keseluruhan dari hukum dasar. Masih ada hukum dasar
lain, yaitu hukum dasar yang tidak tertulis. Hukum dasar yang tidak tertulis tersebut
merupakan aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggarakan
negara walaupun tidak tertulis yang disebut ”Konvensi”. Konvensi merupakan aturan
pelengkap yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara. Konvensi
tidak terdapat dalam UUD 1945 dan tidak boleh bertentangan.

3.4. Sifat dan Fungsi UUD 1945

Undang-undang dasar terdiri dari 37 pasal. Maka undang-undang dasar hanya memuat
aturan pokok yang berisi garis besar instruksi kepada pemerintah pusat dan penyelenggara
negara lain untuk kehidupan bernegara.

Sifat pokok dari undang-undang dasar adalah fleksibel (luwes) ataupun rigid (kaku).
Undang-undang dasar dikatakan fleksibel apabila undang-undang tersebut mengalami
perubahan sesuai perkembangan masyarakat. Misalnya saja contoh Undang-undang di

7
Negara Inggris Sedangkan undang-undang dikatakan rigid apabila undang-undang tersebut
sulit di ubah. Contohnya pada Indonesia.

Perlu senantiasa diingat dinamika kehidupan masyarakat dan negara Indonesia


Masyarakat dan negara Indonesia tumbuh, jaman berubah, oleh karena itu dinamika
kehidupan masyarakat dan negara tidak bisa dihentikan. Berhubungan dengan hal ini, tidak
bijak jika tergesa-gesa memberi kristalisasi, memberi bentuk kepada pikiran-pikiran yang
mudah berubah.

Sifat aturan yang tertulis seperti Undang-undang dasar itu mengikat. Oleh karena itu,
makin fleksibel aturan yang ada di Undang-undang makin baik. Jadi kita harus menjaga agar
sistem undang-undang dasar selalu sesuai dengan keadaan. Fungsi pokok undang-undang
dasar adalah membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan
kekuasaan tidak sewenang-wenang. Demikian hak warga negara terlindungi.

3.5. Fungsi UUD 1945

Setiap sesuatu dibuat dengan memiliki sejumlah fungsi. Demikian juga halnya dengan
UUD 1945. telah dijelaskan bahwa UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang mengikat
pemerintah, lembaga-lembaga negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap warga
negara Indonesua dimanapun mereka berada dan juga mengikat setiap penduduk yang berada
di wilayah Negara Republik Indonesia.

Sebagai hukum dasar, UUD 1945 berisi norma-norma dan aturan-aturan yang harus
ditaati dan dilaksanakan oleh semua komponen tersebut diatas. Undang-undang dasar
bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu hukum dasar yang tertulis.

UUD 1945 dalam kerangka tata urutan perundangan di Indonesia menempati kedudukan
tertinggi Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai fungsi sebagai alat kontrol.
Dalam artian UUD 1945 mengontrol apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai atau
tidak dengan norma hukum yang lebih tinggi. UUD 19945 juga berperan sebagai pengatur
begaimana kekuasaan negara disusun, dibagi, dan dilaksanakan. Selain itu UUD 1945 juga
berfungsi sebagai penentu hak dan kewajiban negara, aparat negara, dan warga negara.

8
3.6. Makna UUD 1945
a. Alinea 1

Merupakan asas dalam mendirikan Negara, yang terdiri dari 2 hal. Pertama:
kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Kedua: penjajahan harus dihapuskan dari muka
bumi, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dengan demikian jelas bahwa Negara yang didirikan oleh bangsa Indonesia adalah
sebuah Negara bangsa yang berdiri di atas hak yang dimilikinya, yaitu hak untuk
merdeka. Hal ini dipertegas dalam alinea ke empat yang menyebutkan “kemerdekaan
kebangsaan Indonesia”. Atas dasar asa tersebut, nasionalisme yang akan di bangun adalah
nasionalisme yang menjujung tinggi hak kemerdekaansemua bangsa untuk menjalin
hubungan saling hormat menghormati dengan kewajiban untuk melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Atas
kesadaran itu maka penjajahan di bumi harus dihapuskan karena tidak dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.

b. Alinea 2

Visi bangsa Indonesia dalam mendirikan bangsa dan Negara yang merdeka dengan
jelas diungkapkan dalam alinea ke dua, yaitu: Negara yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur.

Negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat bermakna sebagai Negara yang
berbangsa yang bebas dari penjajahan maupun penindasan Negara lain, serta berhak
menentukan segala kebijakannya berdasarkan kedaulatan yang dimilikinya. Seperti
halnya dengan bangsa-bangsa lain, untuk menegakkan kemerdekaan dan keadaulatan
bangsa Indonesia berpegang pada tiga prinsip kemerdekaan yang oleh bung Karno di
sebut “TRISAKTI”, yaitu:

 Berdaulat di bidang politik


 Berdedikasi di bidang ekonomi
 Berkepribadian di bidang kebidayaan

Sedangkan adil dan makmur adalah kondisi kehidupan yang menjadi tujuan dalam
mendirikan Negara. Kemakmuran yang akan di bangun adalah kemakmuran untuk semua,
kemakmuran untuk bangsa Indonesia secara keseluruhan yang terdistribusi.

9
c. Alinea 3

Berdasarkan asas kemerdekaan dan visi yang ingin di wujudkan, bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang religius, menyadari sepenuhnya bahwa kemerdekaan yang telah di
canangkan, kemerdekaan yang diperjuangkan dengan berbagai pengorbanan, hanya dapat
terlaksana, sepenuhnya berkat rahmat Tuhan YME. Hal ini terungkap dalam alinea ke 3.

d. Alinea 4

Selanjutnya dalam alinea ke empat diungkapakan tentang prinsip-prinsip dibentuknya


pemerintahan sebagai instrument politik dan tugasnya. Untuk memberikan landasan dan
awan bagi penyelenggara pemerintahan dan kehidupan bernegara, di susunlah
undang_undang dasar. Sedangkan bentuk Negara ditetapkan sebagai republik yang
berkedaulatan rakyat, artinya Indonesia adalah sebuah republik yang bersifat demokratis.
Sedangkan sebagai dasar Negara adalah pancasila.

Untuk menjamin terwujudnya visi yang telah di tetapkan. Pembukaan UUD 1945
mengamanatkan kepada pemerintah untuk melaksanakan dua tugas pokok ke dalam:

 Pertama : melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah


Indonesia
 Kedua : memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Amanat untuk memajukan kesejahteraan umum mempunyai makna untuk memajukan


kesejahteraan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan, bukan hanya kesejahteraan orang per
orang. Oleh karena itu di susun suatu system yang dapat menjamin terselenggaranya keadilan
sosial.

Amanat tersebut terkait dengan amanat berikutnya, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa
yang bermakna membangun peradaban bangsa, sehingga bangsa Indonesia akan mamapu
hadir sebagai bangsa yan memiliki kepribadian nasional yang bersumber kepada nilai-nilai
yang terkandung dalam ideology nasional Indonesia yaitu pancasila.

10
3.7. Aplikasi Dalam Kehidupan
 KKN

Berbagai kasus KKN yang muncul ke permukaan dan bahkan telah memasuki proses
hukum terjadi pada semua lapisan penyelengaraan negara. Keinginan untuk memprkaya
diri atau orang lain dari penyalahgunaan wewenang merupakan perbuatan melawan
hukum. Hal ini mengakibatkan terkurasnya sumber-sumber keuangan negara yang
seharusnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Masalah-masalah yang disebutkan di
atas tentu saja sangat bertentangan dengan cita-cita dan tujuan kemerdekaan yang
tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “merdeka, berdaulat, adil dan
makmur”.

 Fakir Miskin dan Anak terlantar

Sesuai pasal 34 yang menyatakan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara
oleh negara. Akan tetapi, hingga sekarang belum ada realisasi yang pasti. Hal ini
menunjukan para pejabat Negara banyak yang hanya mementingkan kepentingan mereka
sendiri

11
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
 UUD 1945 adalah hukum dasar yang tertulis (di samping itu masih ada hukum dasar
yang tidak tertulis, yaitu konvensi)

 UUD 1945 memiliki kedudukan sebagai:


a. Sebagai (norma) hukum
- UUD bersifat mengikat terhadap pemerintah, lembaga/masyarakat, setiap
WNRI dan penduduk di RI
- Bersifat norma-norma: sebagai dasar dan garis besar hukum dalam
penyelenggaraan negara harus dilaksanakan dan di taati.

b. Sebagai hukum dasar


- UUD merupakan sumber hukum tertulis (tertinggi). Setiap produk hukum
(seperti UU,PP,Perpres,Perda) dan setiap kebijakan pemerintah berlandaskan
UUD 1945.

c. Sebagai alat control


- Yaitu mengecek apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai dengan
ketentuan UUD 1945.

 Sifat-sifat UUD 1945 yaitu:


a. Singkat
UUD 1945 hanya memuat sebanyak 37 pasal, dan memuat aturan-aturan pokok
saja.
b. Supel (elastis)

Dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman

 Aturan yang menyelenggarakan aturan pokok diserahkan kepada UU yang lebih


mudah cara membuat, merubah dan mencabutnya.

12
 Negara yang memiliki Undang-Undang dasar, terutama yang menamakan dirinya
sebagai negara hukum, Undang-Undang dasar tersebut berfungsi sebagai:
a. Peraturan-perundangan yang tertinggi
b. sebagai sumber hukum dari semua peraturan perundangan yang berlaku di negara
yang bersangkutan.
4.2. Saran
Peningkatan pemahaman mengenai Undang – Undang Dasar dan segala perangkatnya
hendaknya lebih ditingkatkan oleh pemerintah. Sehingga segala elemen masyarakat dapat
lebih menerapkannya dalam kehidupan

13

You might also like