You are on page 1of 8

Kelompok : Magnet

1. Jerriagustinus/0805035046
2. Suherman S/0805035030
3. Wahyudi/08050350
4. Amir Rudin/08050350
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Memahami konsep kemagnetan dan 4.1Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara
penerapannya dalam kehidupan membuat magnet
sehari-hari 4.2Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan
dalam produk teknologi
4.3Menerapkan konsep induksi
elektromagnetik untuk menjelaskan
prinsip kerja beberapa alat yang
memanfaatkan prinsip induksi
elektromagnetik

A. Sifat-Sifat Magnet
Berdasarkan kemagnetannya, benda digolongkan menjadi:
 Bahan magnetik (ferromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik kuat oleh
magnet. Contoh besi dan baja
 Bahan non magnetik
 paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet. Contoh
aluminium dan kayu
 diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh magnet. Contoh emas

1. Bahan Magnetik dan Bukan Magnetik


Tidak semua benda dapat ditarik oleh sebuah magnet . Benda-benda yang dapat di
tarik oleh sebuah magnet digolongkan sebagai ferromagnetik (bahan magnetik) yaitu
Besi,baja,nikel dan kobalt, sedangkan yang tidak dapat ditarik oleh magnet
digolongkan sebagai bahan bukan magnetik yaitu tembaga, aluminium, plastic, dan
karet.
2. Magnet Keras dan Magnet Lunak
Bahan-bahan magnetik (ferromagnetik) masih digolongkan lagi sebagai magnet keras
dan magnet lunak, bergantung pada kemampuan bahan menyimpan sifat
magnetiknya.
Bahan-bahan magnetik keras, misalnya baja dan alcomax (logam paduan
besi) sangat sukar dijadikan magnet, tetapi setelah menjadi magnet, bahan-bahan
magnet keras mampu menyimpan sifat magnetiknya dalam jangka waktu yang lama.
Oleh karena itu, bahan-bahan magnet keras umumnya digunakan untuk membuat
magnet-magnet permanen (pita kaset).
Bahan-bahan magnetik lunak, misalnya besi dan mumental (logam panduan
nikel), lebih mudah dijadikan magnet, tapi sifat magnetiknya pun mudah hilang
(hanya bertahan sementara waktu). Bahan-bahan magnet lunak umumnya digunakan
untuk membuat elektromagnet (magnet listrik) karena bahan-bahan ini hanya
bersifat magnetik selama arus listrik melalui kawat yang dililitkan pada bahan.
Begitu arus listrik diputuskan, sifat magnetik bahan ini hilang. Jadi, electromagnet
dapat diatur sifat magnetiknya (ada atau tidak ada) dengan menggunakan sebuah
sakelar sebagai pemutus arus.

3. Konsep Kutub magnet

Gaya magnetik paling kuat


terdapat pada ujung-ujung
magnet. Ujung-ujung magnet ini
disebut kutub-kutub magnet.
Dengan demikian, sebuah
magnet selalu memiliki dua
kutub.

4. Teori Kemagnetan

Bila kita memiliki magnet yang besar, kemudian kita potong menjadi dua, apakah
potongannya juga merupakan magnet?
Bagaimana kalau kita potong terus hingga tidak dapat dipotong kembali?
Apakah masih magnet?
Teori kemagnetan menyatakan bahwa sebuah magnet dapat dimodelkan terdiri dari
sejumlah magnet-magnet sangat kecil, disebut juga magnet elementer ( magnetic
domain ). Dalam besi magnet, magnet-magnet elementer menunjuk arah yang sama.
Kutub utara dan kutub selatan dari dua magnet elementer yang berdekatan tarik-
menarik. Karena magnet-magnet elementer searah, efek tarik-menarik ini saling
dijumlahkan pada ujung-ujung magnet. Itulah sebabnya gaya magnetic terbesar
(terkuat) dihasilkan pada kutub-kutub bebas magnet elementer yang terdapat diujung-
ujung magnet.
Pada besi bukan magnet, magnet-magnet elementernya menunjuk arah
sembarangan, sehingga secara keseluruhan efeknya saling meniadakan. Tidak
terdapat kutub-kutub bebas di ujung-ujung magnet.

5. Membuat, Menghilangkan, dan Menyimpan magnet


a. Bagaimana cara membuat sebuah magnet ?
Ada tiga cara yang digunakan untuk membuat magnet dari bahan ferromagnetik,
yaitu :
(1) Cara mengosok
(2) Cara induksi
(3) Cara menggxunakan arus dc

Membuat magnet dengan cara menggosok : Siapkan sebuah magnet batang dan
sebuah potongan baja bukan magnet. Letakkan potongan baja mendatar diatas
meja. Pegang magnet batang gosokkan salah satu ujungnya saja (misalnyakutub
utara) sepanjang permukaan potongan baja ke salah satu arah saja (misalnya
berlawanan arah jarum jam) beberapa kali. Kemudian uju dengan mendekatkan
kompas jarum pada potongan baja, ternyata ia telah menjadi magnet dengan jenis
kutub di ujung gosokan adalah kutub selatan. Dapat disimpulkan bahwa magnet
dapat dibuat dengan cara menggosok, dan kutub magnet yang dihasilkan di ujung
gosokan selalu berlawanan dengan jenis kutub magnet batang yang
menggosoknya.

Membuat magnet dengan cara induksi : Sebuah magnet permanen kuat


juga dapat membuat suatu bahan ferromagnetic bukan magnet menjadi sebuah
magnet ketika ia mendekati tanpa menyentuh bahan bukan magnet tersebut.
Induksi magnet adalah sebuah peristiwa di mana benda dari bahan ferromagnetic
menjadi sebuah magnet karena di dekati oleh sebuah magnet kuat tanpa
menyentuhnya.

Membuat magnet dengan caramenggunakan arus dc :

Cara terbaik untuk membuat sebuah magnet permanen adalah dengan


menggunakan efek magnetic dari arus listrik dc. Seutas kawat dililitkan
membentuk suatau kumparan panjang ( silenoide ) dengan ratusan lilitan. Kedua
ujung kawat kumparan dihubungkan seri dengan sebuah baterai dan sakelar.
Ketika arus listrik dc yang selalu mengalir dalam arah yang sama mengalir dalam
kawat tembaga, batang baja menjadi sebuah magnet. Tentu saja, magnet yang
diperoleh lebih kuat daripada yang diperoleh dengan cara menggosok. Agar dapat
dengan mudah menentukan kutub-kutub magnet digunakan aturan putaran
tangan kanan.

Bayangkan tangan kananmu menggenggam kumparan (solenoid)


sedemikian sehingga ke empat jarimu yang dirapatkan menunjukkan arah
putaran arus listrik, arah ibu jarimu akan menunjukkan ujung batang baja yang
merupakan kutub utara.

b. Bagaimana cara menghilangkan sifat magnetik ?


Sifat magnetik benda dapat dihilangkan dengan cara pemanasan atau
pemukulan. Kedua proses ini menyebabkan atom-atom magnet bergetar lebih
kuat dan mengganggu keteraturan magnet-magnet elementer. Magnet-magnet
elementer yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah sembarangan, sehingga
benda kehilangan sifat magnetiknya.

c. Bagaimana cara menyimpan magnet ?


Sebuah magnet cenderung berkurang sifat magnetnya karena kutub-kutub bebas
di dekat ujung-ujung magnet tolak-menolak dan mengacaukan garis gaya dari
magnet-magnet elementer. Untuk menyimpan magnet batang agar tidak
kehilangan sifat magnetiknya, dapat di lakukan cara berikut :
(1) Simpan magnet batang secara berpasangan dengan kutub-kutub tidak sejenis
saling berseberangan. Tutup kedua ujung magnet dengan sepasang besi luna,
yang bertindak sebagai penyimpan. Magnet-magnet elementer dari magnet di
arahkan hingga membentuk rangkaian tertutup.
(2) Jauhkan dari medan listrik.
(3) Jangan dipanaskan.
B. Medan Magnetik

Medan magnet adalah wilayah disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya
magnet.

1. Garis-Garis Gaya Magnetik


Secara umum, ada tiga aturan tentang garis-garis gaya magnet ik, yaitu :
(1) Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan.
(2) Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke
kutub selatan magnet.
(3) Tempat yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnet
kuat. Sebaliknya, tempat yang garis-garis gaya magnetiknya renggang
menunjukkan medan magnet lemah.
2. Medan Magnetik di Sekitar Kawat Berarus
a. Garis-garis gaya magnetik di sekitar kawat lurus berarus
b. Garis-garis gaya magnetik di sekitar kumparan berarus
3. Elektromagnet

Untuk menentukan kutub-kutub sebuah elektromagnet kita dapat menggunakan


tangan kanan kita.
Elektromagnet dapat diperkuat dengan cara:
1. Memperbesar kuat arus listrik
2. Memperbanyak lilitan kumparan
3. Mengisi kumparan dengan inti besi lunak
4. Aplikasi Elektromagnet
a. Bel listrik
b. Relai magnetik
c. Pesawat telepon
C. Gayan Lorentz
1. Mengamati Gaya Lorentz
Oersted menyatakan bahwa pengantar berarus yang diletakkan dalam suatu medan
magnetik akan mengalami suatu gaya.
Aturan telapak tangan kanan untuk gaya Lorentz
Buka telapak tangan kananmu dengan arah medan magnet B, dan putar ibu jarimu
sehingga searah dengan arah arus listrik i, arah dorong telapak tanganmu
menunjukkan arah gaya Lorenz F.
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Besar Gaya Lorentz
Ada tiga besaran yang mungkin mempengaruhi besar gaya Lorentz :
(1) Kuat arus listrik
(2) Panjang kawat
(3) Besar gaya Lorentz
3. Gaya lorentz dapat di perbesar dengan 3 cara, yaitu:
1) Memperkuat magnet
2) Memperbesar kuat arus
3) Memperpanjang kawat penghantar
4. Penerapan Gaya Lorentz
a. Pengeras suara (loudspeaker)
Komponen dasar pengerasa suara terdiri dari tiga bagian, yaitu buah kerucut
kertas yang bersambungan dengan sebuah kumparan suara (silinder yang dikitari
oleh kawat tembaga), dan sebuah magnet permanen berbentuk silinder kutub
utara ditengah dan dikelilingi oleh kutub selatan). Kerucut kertas dipasang
sedemikian sehingga ia dapat bergetar maju dan mundur. Ketika bergetar, kerucut
mendorong dan menarik udara didepannya sehingga menciptakan gelombang-
gelombang bunyi.
Jadi, pada dasarnya, gaya Lorentz yang dihasilkan oleh arus bolak-balik
menyebabkan kertas kerucut bergetar maju-mundur mengikuti frekuensi arus ac
(yang sama dengan frekuensi bunyi). Ketika kerucut bergerak maju-mundur, ia
menciptakan rapatan dan renggangan pada udara didepannya.
b. Motor listrik
Faradai mengembangkan teori Oersted dan Lorentz dengan membuat sebuah alat
yang memanfaatkan teori-teori tersebut untuk mengubah energi listrik menjadi
gerak. Ia menciptakan motor listrik. Dengan temuannya , Faradai telah memulai
dunia baru dimana semua alat gerak dapat dijalankan dengan menggunakan
listrik.

Tujuan pembelajaran :

1. Untuk mengetahui apa itu “magnet”?


2. Memahami sifat-sifat magnetic.
3. Dapat membedakan magnet yang bersifat permanen dan sementara.
4. Dapat mengerti cara membuat, menghilangkan, dan menyimpan magnetik.
5. Agar peserta didik dapat mengerti penggunaan “aturan putaran tangan kanan” pada
induksi magnet.
6. Agar peserta didik dapat menegerti prisip kerja dan kekuatan sebuah electromagnet.
Misalnya, circuit breaker (pemutus daya listrik).
7. Agar peserta didik dapat mengerti manfaat pentingnya penggunaan elektromgnet
dalam kehidupan sehari-hari.

You might also like