You are on page 1of 9

LATAR BELAKANG

Perkembangannya komunikasi pemerintahan di indonesia dewasa ini mendapat


perhatian yang cukup besar dari pemerintah yang di pimpin oleh bapak Susilo Bambang
Yudhoyono. Sebagai seorang yang dididik dalam lingkungan militer sekaligus jendral sudah
tentu dia merupakan ahli strategi di balik sifat yang dianggap oleh khalayak sebagai peragu
dalam melakukan ataupun membuat kebijakan. Pemerintah sebagai komunikator saat ini
sering melakukan lemparan-lemparan wacana untuk mengetahui keinginan atau reaksi
masyarakat.

Salah satu contohnya dalam setiap membuat kebijakan akan menaikan harga BBM,
pemerintah jauh-jauh hari sudah mengatakan bahwa BBM, pada tanggal sekian akan naik
sehingga memicu reaksi dari masyarakat. Dan reaksi ini di tanggapi pemerintah dengan jalan
menunda kenaikan BBM, lalu memberikan pesan-pesan komunikasi dalam media massa atau
setiap kesempatan pemerintah berbicara dengan memberi alasan-alasan mengapa harga BBM
harus naik, seperti naiknya hrga minyak dunia, ataupun adanya pengalihan subsidi BBM agar
subsidi tersebuit tepat sasaran.

Contoh tersebut menunjukan bahwa pemerintah saat ini menggunakan komunikasi


pemerintahan sebagai alat untuk mencapai tujuan, dan persamaan persepsi di antara
masyarakat dan pemerintah terhadap suatu kebijakan.

Komunikasi pemerintahan yang terjadi di indonesia pun lebih cenderung pada model
komunikasi dua arah dimana komunikator/pemerintah mendapat masukan-masukan dari
komunikan/masyarakat sebagai bahan pertimbangan dalam setiap langkahnya ketika
membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan masyarakat.

PENGERTIAN

Komunikasi Publik

Komunikasi Publik sering pula disebut sebagai komunikasi massa (mass


communication), meski komunikasi massa lebih spesifik, yakni komunikasi melalui media
massa (communicating with media).

Jadi, komunikasi publik merupakan kombinasi antara hubungan dengan media masa
(media relations), jangkauan komunitas (community outreach), komunikasi krisis (crisis
communication), relasi pelanggan (customer relations), perencanaan acara (event planning),
komunikasi risiko (risk communication).

Komunikasi Publik adalah penyampaian pesan (message), berupa ide atau gagasan,
informasi, ajakan, dan sebagainya kepada orang banyak. Sarananya, bisa media massa, bisa

PERSPEKTIF KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 1


pula melalui orasi pada rapat umum atau aksi demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom
komentar di website/blog, e-mail, milis, SMS, surat, surat pembaca, reklame, spanduk, atau
apa pun yang bisa menjangkau publik. Yang pasti, Komunikasi Publik memerlukan
keterampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan
efisien.

Komunikasi Publik dapat diakukan oleh siapa pun, dapat pula dilakukan oleh seorang
komunikator publik profesional. Mereka yang termasuk Komunikator Publik Profesional
antara lain, manager dan staf PR/Humas, wartawan, penyiar radio, presenter, penyaji ramalan
cuaca, dan sebagainya.

Komunikasi Pemerintahan

Sebuah model komunikasi transaksional

Komunikasi pemerintahan itu terdiri dari dua kata yaitu komunikasi


dan pemerintahan. Maka sebelum berbicara lebih lanjut mengenai
komunikasi pemerintahan, ada baiknya kita mengetahui pengertian dari
komunikasi dan pemerintahan itu sendiri. Objek materiil ilmu komunikasi ialah perilaku
manusia, yang dapat merangkum perilaku individu, kelompok dan masyarakat. Sedangkan
objek formalnya ialah situasi komunikasi yang mengarah pada perubahan sosial termasuk
pikiran, perasaan, sikap dan perilaku individu, masyarakat, dan pengaturan kelembagaan.

Ada banyak pengertian dari komunikasi yang di berikan oleh beberapa para ahli
komunikasi. Ada pendapat yang menyatakan bahwa komunikasi sebagai pengoperasian ide
dan gagasan untuk menyatukan kekuatan sehingga terjadi interaksi antara orang-orang yang
berkomunikasi, menuju pencapaian tujuan bersama (kesamaan makna).

Ada juga yang mengatakan bahwa komunikasi ialah proses interaksi yang di dalamnya
terdapat ide-ide, gagasan-gagasan, yang disampaikan oleh seseorang komunikator kepada
komunikan baik secara verbal maupun non verbal dalam bentuk simbol-simbol atau lambang-
lambang yang berarti dengan tujuan untuk merubah sikap atau perilaku seseorang.

Dari pengertian dan asal komunikasi diatas apabila dicirikan merupakan suatu
karakteristik dari makna yang relevan dengan komunikasi manusia, yakni kebersamaan.

PERSPEKTIF KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2


Dengan demikian pengertian yang berkaitan dengan komunikasi pada kenyataanya adalah
fenomena
sosial.

Dan adapun pengertian pemerintah dengan pemerintahan harus di bedakan


yaitu,

1. Pemerintah
Berarti badan yang melakukan kekuasaan memerintah.

2. Pemerintahan
Berarti perbuatan, cara, hal atau urusan dari badan yang memerintah
tersebut.

Musanef, memberikan definisi ilmu pemerintahan sebagai berikut :

Ilmu pengetahuan yang menyelidiki bagaimana sebaiknya hubungan antara pemrintah


dan yang di perintah, dapat diukur sedemikian rupa sehingga dapat dihindari timbulnya
berbagai pertentangan antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, dan mengusahakan
agar terdapat keserasian pendapat serta daya tindak efektif atau efisien dalam pemerintahan.

Dari definisi diatas dan tujuannya dapat disimpulkan bahwa tujuan dari komunikasi dan
pemerintahan itu sama yaitu kesejahteraan rakyat.

Adapun komunikasi pemerintahan dari gabungan dua pengertian diatas yaitu


komunikasi pemerintahan adalah, proses penyampaian ide-ide, gagasan-gagasan dan program
pemerintah  kepada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan negara yaitu kesejahteraan
rakyat. Dalam hal ini pemerintah di asumsikan sebagai komunikator dan masyarakat sebagai
komunikan, namun bila merujuk pada komunikasi model circular, masyarakat pun dapat
menjadi meberikan ide atau gagasan pada pemerintah atau sering dikatakan dengan proses
feedback terhadap setiap kebijakan/ pesan yang dikeluarkan pemerintah terhadap rakyat.

KOMPONEN DAN TUJUAN KOMUNIKASI

1.    Komponen Komunikasi

a.   Lingkungan komunikasi

Lingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi:

PERSPEKTIF KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 3


1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud.

2. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat,
peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka
berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau
permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau,

3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana
komunikasi berlangsung.

b.   Sumber-Penerima

c.   Enkoding-Dekoding

d.   Kompetensi Komunikasi

e.   Pesan

f.    Saluran

g.   Umpan Balik

Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat
berasal dari anda sendiri atau dari orang lain.

h.   Gangguan

Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan
menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan.

i.    Efek Komunikasi

j.    Etik dan Kebebasan Memilih

2. Tujuan Komunikasi

    Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sini. Motif atau
tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka yang terlibat
menyepakati tujuan komunikasi mereka. Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali
ataupun tidak. Selanjutnya, meskipun. teknologi komunikasi berubah dengan cepat dan
drastis (kita mengirimkan surat elektronika, bekerja dengan komputer, misalnya) tujuan

PERSPEKTIF KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 4


komunikasi pada dasarnya tetap sama, bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan
revolusi-revolusi lain yang akan datang. (Arnold dan Bowers, 1984; Naisbit.1984).

a.   Menemukan

Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri
orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita untuk
menemukan dunia luar—dunia yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain.

b.   Untuk berhubungan

Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain
(membina dan  memelihara hubungan dengan orang lain).

c.   Untuk meyakinkan

Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan
perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk
mendorong kita membeli berbagai produk.

d.   Untuk bermain

Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri.
Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan

HAL – HAL YANG MENJADI PENGHAMBAT KOMUNIKASI DAN


KOORDINASI PEMERINTAHAN

1.    Perubahan Masyarakat dan Organisasi Pmerintahan

Para sosiolog sepaham bahwa setiap masyarakat akan selalu berubah dan berkembang
cepat atau lambat. Perubahan yang terjadi sebagai produk  interaksi – interaksi yang
berlangsung dalam masyarakat bermula dari bentuk sederhana sampai kepada bentuk dan
sifat yang lebih luas dan kompleks. Interaksi mulai dari kalangan terbatas pada desa dalam
skala kecil meningkat ke skala besar dalam ikatan warga masyarakat Kabupaten dan warga
masyarakat provinsi sampai pada warga masyarakat bangsa.Dalam kondisi ini masyarakat

PERSPEKTIF KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 5


dituntut menginterpretasikan masalah – masalah local ke masalah nasional bahkan sampai ke
masalah yang bersifat global.

Seiring dengan perubahan tersebut ,transaksi komunikasi telah pula bergeser dari
kualitas kebutuhan sederhana ke tingkat pemerintah kebutuhan yang semakin komplek yang
mencakup semua aspek kehidupan.Konsekuensi dari peluasan transaksi komunikasi tersebut,
maka reference group telah meluas ke members group. Asosiasi kedaerahan beralih ke
asosiasi fungsional yang pada giliranya identitas reference group berada di ambang semu
kalau tidak pudar sama sekali.

Hal ini menyebabkan tuntutan masyarakat yang tinggi  terhadap keterbukaan,keefisien


dan keefektifan kinerja aparat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.Sering kali
ditemukan sarana dan prasarana serta kemampuan komunikasi dan koordinasi aparat
pemerintah yang minim dalam pemerintahan daerah untuk dapat memenuhi tuntutan
masyarakat tersebut.

2.    Pengaruh global  tinggi yang tidak disertai dengan kemajuan masyarakat

Globalisasi menuntut pemerintah yang bisa mempengaruhi masyarakatnya untuk


berpartisipatif dalam pembangunan. Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah harus
tersampaikan dan dipahami oleh masyarakat sebagai implementator dari kebijakan. Pada
masyarakat yang masih tertinggal dan jauh dari sentuhan teknologi informasi menjadikanya
masyarakat yang tidak responsive dan partisipatif  terhadap kebijakan pemerintah.

Pada keadaan masryarakat seperti ini  aparat pemerintah daerah kesulitan dalam
menyampaikan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah sehingga tidak terjadinya
koordinasi antara pemerintah sebagai pemberi kebijakan  dengan masyarakat sebagai
pelaksana kebijakan.

Aparatur pemerintah dalam berkomunikasi dituntut untuk  dapat lebih memahami orang
lain bahwa:

a.    Setiap orang memilki kebutuhan yang berbeda

b.    Orang yang sama pada saat yang berbeda akan memiliki kebutuhan  yang berbeda

c.    Setiap orang memiliki kebutuhan untuk dihargai dan diakui

PERSPEKTIF KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 6


d.    Perilaku yang tampil hanya merupakan sebagian dari kepribadian seseorang

e.    Penampilan dan cara berkomunikasi dapat berpengaruh penilaian orng lain terhadapnya

f.     Cara pandang seseorang tidak sama

g.    Unsur sosial budaya merupakan faktor yang cukup berperan pada perilaku  seseorang.

Langkah – langkah untuk menanggulangi hambatan Komunikasi Pemerintahan :

1.    Merubah Sikap dan Karakter Aparatur Pemerintahan

Pentingnya sikap manusia (aparatur pemerintahan ) dalam mewujudkan tujuan dan sasaran
organisasi pemerintah tidak terlepas dari apa yang dikemukakan para ahli berikut:

1. Mueler
Menyatakan bahwa “sikap merupakan komponen penting nomor satu dalam jiwa
manusia,yang dengan kuat sekali mempengaruhi segala keputusan yang diambilnya.

2. Adimihardja
Menyatakan bahwa tingkah laku itu beroperasi melalui pengetahuan (cognitive) dan
presepsi, dimana kognisi merupakan komponen dari pada sikap manusia.

3. Edwards III
Menyatakan bahwa sikap dari implementator merupakan factor yang penting dalam
study implementasi kebijakan public. Apabila implementasi berjalan efektif,bukan
hanya implementator mengetahui apa yang apa yang akan dialakuakan dan mempunyai
kemampuan melakukan kebijakan itu.

4. Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Dengan Berbagai Alternative Pilihan


Alat Komunikasi Jenis media atau saluran komunikasi yang digunakan, apakah
komunikasi lisan, tulisan, non verbal maupun dengan menggunakan peralatan lainya
(misalnya telepon, internet dan sebagainya) ikut berperan dalam tercapainya komunikasi
yang efektif

PERSPEKTIF KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 7


PERSPEKTIF KOMUNIKASI DI DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Hampir semua aparatur pemerintahan paham tentang komunikasi namun tidak


semuanya memahami bagaimana berkomunikasi secara efektif, khususnya dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan, khususnya dalam melakukan fungsi – fungsi utama
pemerintahan yang mencakup “pemberian pelayanan, pemberdayaan dan bersama – sama
masyarakat mencapai kebahagiaan yang sebesar – besarnya tanpa merugikan pihak lain
secara ilegal”. Kelihatannya pernyataan tersebut sepele namun ketika dilakukan secara
empirik di lapangan tidak jarang menimbulkan masalah bahkan sering memunculkan konflik
antar individu, kelompok maupun secara kelembagaan.

Komunikasi pemerintahan saat ini dinilai masih sangat lemah. Kemampuan mereka
masih kalah jauh dibanding dengan mereka yang bekerja di sektor swasta (perusahaan
swasta). Ini bisa dimaklumi mengingat mereka yang bekerja dalam bidang komunikasi
pemerintahan banyak yang kurang memiliki pengetahuan komunikasi yang memadai.

Para pemimpin dalam pemerintahan juga dinilai masih banyak yang berhasil menjadi
pemimpin bukan karena kemampuan mereka dalam berkomunikasi, tetapi diantaranya
menjadi pemimpin karena mendapat ‘durian runtuh’, sehingga dalam menjalankan pekerjaan
tidak didasarkan pada kemampuan komunikasi.

Persoalan moral dan etis dalam komunikasi pemerintahan sangatlah penting. Ini
menjadi penting mengingat pemerintah dengan kekuasaan dan kemampuan yang dimilikinya
punya kecenderungan untuk memanfaatkan strategi dan teknik-teknik komunikasi semata-
mata untuk keuntungannya, bukan untuk kemaslahatan publik.

Komunikasi yang efektif mensyaratkan adanya pendekatan faktual, dan aktual namun
sebelumnya perlu penguasaan dan pemahaman komunikasi yang benar secara komprehensif
yang berlandaskan kejujuran omunikasi dan berkomunikasi atas dasar hati nurani, antara lain
dengan menerapkan apa yang disebut G. Terry “4C” yakni: completeeness, claryteness,
correctness dan consiceness.

PERSPEKTIF KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 8


DAFTAR PUSTAKA

1. Sasa Djuarsa S., Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta. 2003

2. Erliana Hasan. 2001. Komunikasi Pemerintahan. Bandung: Alqa.

3. Mar’at. 1984. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia


Indonesia.

4. www.aseptfirdaus.wordpress.com

5. www.google.com

PERSPEKTIF KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 9

You might also like