Professional Documents
Culture Documents
A. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana gambaran Kartu Kendali LPG tabung 3 kg?
2. Bagaimana proses pembagian Kartu Kendali LPG tabung 3 kg?
B. FOKUS PENELITIAN
1. Gambaran Kartu Kendali LPG tabung 3 kg
a. Pengerian Kartu Kendali LPG tabung 3 kg
b. Fungsi pembagian Kartu Kendali LPG tabung 3 kg
c. Undang-undang tentang pembagian Kartu Kendali LPG tabung 3 kg
2. Proses pembagian Kartu Kendali LPG tabung 3 kg
a. Yang berhak menerima Kartu Kendali LPG tabung 3 kg
b. Aktor yang terlibat dalam pembagian Kartu Kendali LPG tabung 3 kg
c. Pelaksanaan Kartu Kendali LPG tabung 3 kg
C. METODE MENGHIMPUN DATA
Tahap ini adalah tahap awal dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari
tahap identifikasi masalah, perumusan masalah, penentuan fokus penelitian, dan
studi lapangan. Pada tahap identifikasi awal ini dilakukan pengumpulan informasi
mengenai situasi pada pembagian Kartu Kendali LPG 3 kg untuk mengidentifikasi
permasalahan yang sedang terjadi pada pendistribusian Kartu Kendali LPG 3 kg.
2. Metode Wawancara
Tahap ini adalah tahap lanjutan dari identifikasi maslash. Setelah masalah
sudah diketahui, maka dilakukan wawancara untuk menghimpun data dari
1
Narasumber. Dalam penelitian kali ini, peneliti melakukan wawancara pada Ketua
RT 02 RW 05 yang merupakan pihak yang terlibat secara langsung dalam proses
pembagian Kartu Kendali LPG 3 kg.
Daftar pertanyaan:
D. LANDASAN TEORI
2
Pasal 1 ayat 11:
Wilayah Distribusi LPG Tertentu adalah wilayah tertentu berdasarkan batasan
geografis yang diberikan kepada Badan Usaha pemegang lzin Usaha Niaga LPG
untuk melaksanakan penugasan penyediaan dan pendistribusian LPG Tertentu.
Pasal 1 ayat 14:
Sistem Pendistribusian Tertutup LPG Tertentu adalah sistem pendistribusian LPG
Tertentu untuk rumah tangga dan usaha mikro yang mengggunakan LPG Tertentu
yang terdaftar dengan menggunakan Kartu Kendali.
Pasal 1 ayat 15:
Kartu Kendali adalah tanda pengenal resmi yang diberikan kepada rumah tangga
dan usaha mikro pengguna LPG Tertentu sebagai alat pengawasan dalam
pendistribusian LPG Tertentu.
3
dijaga karena pasar lebih stabil sehingga jumlah permintaan di masing-
masing agen akan predictable (demand uncertainty lebih rendah).
4. Permintaan yang lebih predictable dengan pola yang lebih teratur akan
memudahkan menentukan stocking policy dan harapannya service level lebih
tinggi namun stock level lebih rendah.
1. Memiliki kartu tanda penduduk (KTP) atau kartu penduduk musiman dan
kartu keluarga (KK);
2. Mempunyai penghasilan tidak lebih dari Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus
ribu rupiah) per bulan dengan dibuktikan melalui slip gaji atau pengeluaran
tidak lebih dari Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah) per bulan atau
dengan surat keterangan tidak mapu dari kelurahan atau desa setempat.
4
Penjual mencatat pembelian LPG 3 kg dengan menggunakan Mesin
Pembaca Kartu Kendali EDC atau mencatatnya dalam Lembar Catatan
Transaksi (Logbook). Setelah transaksi tercatat, penjual memberikan LPG
3 kg yang dibeli.
3. Setelah penguna LPG 3 kg mendapatkan tabung LPG 3 kg, pengguna
melakukan pembayaran dengan mengnakan uang tunai.
5
Cara Pengajuan penggantian Kartu Kendali Yang Hilang:
6
Proses Transaksi Isi Ulang (Top Up) dilakukan melalui mesin Electronic
data Capture (EDC) yang berada di Agen/Penyalur atau Sub Penyalur yang
ditunjuk. Pemegang Kartu Kendali dapat melakukan pengecekan saldo Kartu
Kendali yang dimiliki melalui EDC.
7
E. PEMBAHASAN
Kartu Kendali adalah tanda pengenal resmi yang diberikan kepada Rumah
Tangga dan Usaha Mikro pengguna LPG 3 kg sebagai lat pengawasan dalam
pendistribusian LPG 3 kg.
8
2. Sebagai alat bagi Pemerintah untuk pengawasan dalam pendistribusian
LPG 3 kg.
3. Sebagai alat transaksi LPG 3 kg.
Bagi penyalur, dengan ditunjuknya sebagai agen LPG 3 kg yang sah, maka
tidak terjadi persaingan yang begitu besar antar agen karena tiap agen sudah
ditetapkan masing-masing oleh pemerintah daerah.
9
Pasal 1 ayat 15:
Kartu Kendali adalah tanda pengenal resmi yang diberikan kepada rumah tangga
dan usaha mikro pengguna LPG Tertentu sebagai alat pengawasan dalam
pendistribusian LPG Tertentu.
1. Memiliki kartu tanda penduduk (KTP) atau kartu penduduk musiman dan
kartu keluarga (KK);
2. Mempunyai penghasilan tidak lebih dari Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus
ribu rupiah) per bulan dengan dibuktikan melalui slip gaji atau
pengeluaran tidak lebih dari Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu
rupiah) per bulan atau dengan surat keterangan tidak mapu dari kelurahan
atau desa setempat.
Tapi meski sebenarnya Kartu Kendali diberikan pada warga yang kurang
mampu, nyatanya masih ada juga warga yang dengan penghasilan lebih dari
Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah) per bulan diberikan Kartu
Kendali. Hal ini termasuk dalam penyelewengan dan penyimpangan yang
10
pasti sering terjadi. Ini karena pembagian Kartu Kendali berdasarkan data
pembagian Kompor dan Tabung LPG 3 kg. Seperti yang kita tahu, bahwa
pembagian Kompor dan Tabung LPG 3 kg tersebut oleh pemerintah diberikan
kepada semua warga di Indonesia, termasuk warga dengan kategori mampu.
Kartu Kendali dibuat oleh Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi sesuai
amanat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Kemudian Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral meyerahkan Kartu Kendali kepada Pemerintah
Daerah (Bupati/Walikota) yang ditunjuk sebagai Daerah Percontohan.
Selanjutnya Pemerintah Daerah(Bupati/Walikota) membagikan pada
Kelurahan yang ada di wilayahnya untuk kemudian dibagikan kepada Ketua
RW yang ada di masing-masing Dusun. Ketua RW tidak langsung
memberikan kepada kepala keluarga, tapi melalui Ketua RT. Selanjutnya
Ketua RT mendatangi rumah masing-masing warganya dan langsung
membagikan Kartu Kendali tersebut. Di sini sudah terjadi desentalisasi dan
dekonsentrasi. Desentralisasi atau penyerahan wewenang diberikan oleh
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral kepada Pemerintah Daerah
(Bupati/Walikota) dan dari Pemerintah Daerah (Bupati/Walikota) kepada
Kelurahan. Selanjutnya Lurah melakukan dekonsebtrasi atau pelimpahan
wewenang untuk membagikan Kartu Kendali kepada Ketua RW di masing-
masing Dusun, kemudian Ketua RW juga melimpahkan wewenang tersebut
kepada Ketua RT.
Kartu Kendali ini mulai dibagikan pada bulan November tahun 2010
kemarin. Pembagian dilakukan oleh Ketua RT langsung kepada kepala
keluarga. Pembagian pun tidak berlangsung lama karena dilakukan oleh
masing-masing Ketua RT. Dalam pembagian ini, Ketua RT juga memberikan
sosialisasi kepada setiap kepala keluarga tentang penggunaan Kartu Kendali.
Kartu Kendali di Dusun Karang Mloko belum bisa diberlakukan seperti di
11
daerah lain, karena belum ada instruksi langsung dari PT Pertamina yang
sebelumnya telah mensurvey Dusun Karang Mloko ini. Selain itu, belum
adanya Mesin Pembaca Kartu Kendali EDC juga menjadi salah satu faktor
belum diberlakukannya Kartu Kendali.
Namun dapat diakui bahwa pembagian Kartu Kendali ini cukup efektif
karena subsidi LPG 3 kg akan dicabut oleh pemerintah yang akan
mengakibatkan harga LPG 3 kg akan naik. Tapi untuk warga yang sudah
memiliki Kartu Kendali masih bisa membeli harga LPG 3 kg yang bersubsidi.
Selama ini masih belum ada dampak yang timbul dengan pembagian Kartu
Kendali, karena Kartu Kendali ini belum dapat diberlakukan sampai sekarang
di Dusun Karang Mloko. Pemerintah juga berharap semoga tidak ada dampak
negatif yang timbul dari pembagian Kartu Kendali ini. Apalagi respon warga
Dusun Karang Mloko dengan pembagian Kartu Kendali ini juga sangat bagus,
jadi diharapkan apabila Kartu Kendali ini sudah berfungsi bisa memudahkan
warga dalam bertransaksi LPG 3 kg.
F. KESIMPULAN
12
yakni Kota Pekanbaru, Kota Purbalingga, Kota Sumedang, Kota Surakarta, Kota
Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.
1. Memiliki kartu tanda penduduk (KTP) atau kartu penduduk musiman dan
kartu keluarga (KK);
2. Mempunyai penghasilan tidak lebih dari Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus
ribu rupiah) per bulan dengan dibuktikan melalui slip gaji atau pengeluaran
tidak lebih dari Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah) per bulan atau
dengan surat keterangan tidak mapu dari kelurahan atau desa setempat.
Di Kota Batu, tepatnya di Dusun Karang Mloko Kartu Kendali juga sudah
disebar kepada kurang lebih 800 kepala keluarga. Namun sayang, pelaksanan
Kartu Kendali ini belum dapat dilakukan karena belum ada instruksi lebih lanjut
dari Pemerintah Daerah, selain itu di Dusun ini juga belum tersedia Mesin
Pembaca Kartu Kendali EDC juga menjadi salah satu faktor belum
diberlakukannya Kartu Kendali. Namun masyarakat sangat merespon baik untuk
pembagian Kartu Kendali ini, sehigga diharapkan apabila Kartu Kendali ini sudah
berfungsi sebagai mana mestinya bisa memudahkan warga dalam bertransaksi
LPG 3 kg dan subsidi LPG 3 kg ini tidak salah sasaran dan jath pada masyarakat
yang membutuhkan.
G. SARAN
1. Pemerintah harus lebih tegas dalam pemberian Kartu Kendali agar tidak salah
sasaran dan jatuh pada masyarakat yang membutuhkan.
2. Agen yang ditunjuk sebagai agen resmi LPG 3 kg tidak menyalahgunakan
wewenangnya dan menaikkan harga seenaknya sendiri.
3. Masyarakat diharapkan mendukung kebijakan ini agar semua dapat berjalan
dengan lancar dan tidak mengalami banyak kendala.
13
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2010. Buku Petunjuk Kartu
Kendali. Batu
14