Professional Documents
Culture Documents
1. Latar Belakang
Menurut jenisnya surat dibedakan menjadi dua, surat pribadi dan surat resmi.
Surat pribadi biasanya bersifat pribadi dan tidak ada ketentuan yang berlaku dalam
penulisannya. Sedangkan, surat resmi merupakan surat yang digunakan oleh suatu
lembaga serta banyak ketentuan yang berlaku, tapi dalam kenyataan ketentuan penulisan
surat resmi banyak yang tidak digunakan, dan hanya difokuskan pada maksud dan tujuan
Oleh karena itu kami ingin memaparkan bagaimana cara penulisan surat resmi
yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka kami menyusun makalah ini dengan
PEMBAHASAN
Dalam sistematika penulisan surat resmi ada beberapa bagian, bagian surat tersebut
terdiri atas (a)kepala surat, (b)tanggal, (c)nomor, lampiran, dan hal atau perihal, (d)alamat
surat, (e)salam pembuka, (f)isi surat, (g)salam punutup, (h)pengirim surat, (i)tembusan,
(j)inisial.
a) Kepala surat
Kepala surat yang lengkap terdiri atas (1)nama instansi, (2)alamat lengkap,
(3)nomor telepon, (4)nomor kotak pos, (5)alamat kawat, dan (6)lambang atau logo.
Nama insansi ditulis dengan huruf kapital alamat instansi, termasuk di dalamnya
telepon, kotak pos, dan alamat kawat(jika ada) ditulis dengan huruf awal kata kapital
Nomor kode pos ditulis setelah nama kota tempat instansi itu berada.
Contoh:
Jakarta 13220
Contoh:
1 Nama instansi jangan disingkat, misalnya Biro Diklat, Depdikbud, tetapi Biro
2 Kata jalan jangan disingkat menjadi Jln. atau Jl, tetapi Jalan.
3 Kata telepon hendaknya ditulis dengan cermat , yaitu Telepon, bukan Tilpun atau
4 Kata kotak pos hendaknya jangan disingkat K. Pos atau Kotpos. Demikian pula, jangan
5 Kata alamat kawat jangan digunakan Cable Address tapi Alamat Kawat.
6 Kata telepon dan kotak pos diikuti oleh nomor tanpa diantara tanda titik dua (:),
Seharusnya:
- Telepon 4896558
- Kotak Pos 2655
b) Tanggal
Tanggal surat ditulis secara lengkap, yaitu tanggal ditulis dengan angka, bulan
ditulis dengan huruf, dan tahun ditulis dengan angka. Sebelum tanggal tidak
dicantumkan nama kota karena nama kota itu sudah tercantum pada kepala surat.
Setelah angka tahun tidak diikuti tanda baca apa pun, seperti tanda titik, titik koma,
titik dan garis hubung, selain itu, perlu diperhatikan hal berikut.
1. Nama bulan jangan ditulis dengan angka, tetapi dengan huruf. Nama bulan
yang ditulis dengan huruf tidak boleh disingkat, misalnya Januari, Februari,
KEPALA SURAT
22 Maret 2003
Kata nomor, lampiran dan hal ditulis dengan diawali huruf kapital, Nomor,
Lampiran, dan hal diikuti oleh tanda titik dua yang ditulis secara estetik ke bawah
Lamp, harus taat asas. Jika kata nomor ditulis lengkap maka kata lampiran pun harus
ditulis lengkap. Jika kata Nomor disingkat maka kata lampiran pun harus disingkat.
Kata nomor diikuti oleh nomor berdasarkan nomor urut surat dengan kode yang
berlaku pada instansi pengirim surat. Nomor surat dan kode yang dibatasi oleh garis
miring ditulis rapat pada spasi dan tidak diakhiri tanda titik atau tanda hubung.
- Nomor:110/U/PPHBI/2003
- Nomor: 110/U/PPHBI/2003
Penulisan nomor dan kode surat tidak harus dibatasi garis miring, tetapi dapat
pula dibatasi tanda titik atau tanda hubung. Demikian pula, isi kode surat tidak harus
- Nomor:10-10-3-03-90
Kata lampiran ditulis di bawah nomor jika ada yang dilampirkan pada surat. Jika
Kata lampiran atau lamp, diikuti tanda titik dua yang disertai jumlah barang yang
dilampirkan. Jumlah barang yang ditulis dengan huruf, tidak dengan angka dan tidak
diakhiri dangan tanda baca lain. Pada awal kata yang menyatakan jumlah ditulis
Kata hal diikuti tanda titik dua disertai pokok surat yang diawali dengan huruf
kapital tanpa diberi garis bawah dan tidak diakhiri tanda titik atau tanda baca lain.
Pokok surat hendaknyadapat menggambarkan pesan yang ada dalam isi surat.
c) Alamat surat
Dalam penulisan alamat surat terdapat dua macam bentuk. Bentuk pertama adalah
alamat yang ditulis di sebelah kanan atas di bawah tanggal surat dan bentuk kedua
adalah alamat yang ditulis di sebelah kiri atas di bawah bagian hal atau sebelum
salam pembuka.
2) Nama diri penerima diawali huruf kapital pada setiap unsurnya, bukan
3) Penulisan alamat penerima surat juga harus cermat dan lengkap serta informati.
4) Untuk menyatakan yang terhormat pada awal penerima surat cukup dituliskan Yth.
Dengan huruf awal huruf kapital disertai tanda titik singkatan itu. Penggunaan
kata kepada sebelum Yth. Tidak diperlukan karena kata kepada berfungsi sebagai
kata penghubung antar bagian kalimat yang menyatakan arah. Apabila diingat
bahwa alamat pengirim tidak didahului kata dari yang berfungsi sebagai
5) Kata sapaan seperti ibu, bapak, saudara digunakan pada alamat surat sebelum nama
penerima surat. Jika digunakan kata pada awal penerima, kata itu hendaknya
ditulis penuh, yaitu Ibu, Bapak, Saudara dengan huruf awal huruf kapital dan
tanpa tanda titik atau tanda baca apa pun pada akhir kata itu.
6) Jika nama orang yang dituju bergelar akademik sebelum namanya, seperti Dr. dr.
Ir. atau Drs. atau memiliki pangkat seperti kapten atau kolonel kata sapaan Ibu,
7) Jika yang dituju nama jabatan seseorang, kata sapaan tidak digunakan agar tidak
dengan huruf awal huruf kapital tanpa tada titik atau titik dua pada akhir kata itu.
Namun jalan atau gang, nomor, RT, dan RW ditulis lengkap dengan huruf awal
huruf kapital setiap unsur alamat. Namun kota atau wilayah perlu nama propinsi,
tidak di tulis dengan huruf kapital semua, tetapi ditulis dengan huruf awal kapital
dan tidak digaris bawahi serta tidak diakhiri tanda baca apa pun, seperti tanda titik
9) Nama alamat yang dituju hendaklah nama orang yang disertai nama jabatannya,
Departemen A
Jakarta
d) Penulisan Salam
Dalam penulisan surat terdapat dua buah salam, yaitu (1)salam pembuka dan
(2)salam penutup. Penulisan kedua bentuk salam itu merupakan awal dalam
pembuka isi surat. Salam penutup lazim ditulis di sebelah kanan bawah.
Salam pembuka yamg sangat lazim digunakan adalah ungkapan dengan hormat
1) Huruf pertama kata dengan pada ungkapan salam itu ditulis dengan huruf
kapital(Dengan).
2) Huruf pertama kata hormat pada ungkapan salam itu ditulis dengan huruf kecil,
3) Pada akhir ungkapan salam pembuka itu dibubukan tanda koma, bukan tanda titik,
- Salam sejahtera,
- Saudara...,
- Saudara...yang terhormat,
- Ibu...yang terhormat,
- Bapak...yang terhormat,
- Salam pramuka,
- Salam perjuangan,
- Merdeka,
Penulisan ungkapan salam pembuka yang tidak cermat adalah Dengan Hormat;
- Dengan hormat,
- Salam sejahtera,
Salam penutup yang lazim digunakan adalah ungkapan hormat kami, hormat
1) huruf pertama kata hormat, salam, dan wasalam ditulis dengan huruf kapital.
2) Pada akhir salam penutup dibubukan tanda koma, bukan tanda titik atau tanda
- Hormat saya,
- Hormat kami,
- Wasalam,
e) Secara garis besar isi surat terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian pertama merupakan
paragraf pembuka, bagian kedua merupakan paragraf isi dan bagian ketiga
Paragraf pembuka mengantarkan isi surat yang akan diberi tahukan. Paragraf
Contoh:
2) Salah satu kegiatan proyek penelitian adalah meneliti sastra lisan Sunda.
3) Pada tanggal 14-18 juli 1990 kami akan mengadakan penataran Kebahasaan
Bahasa Indonesia. Pada tanggal 5-6 Novenber 1978, di Wisma Samudra, Jalan
5) Dalam sebuah media massa terbitan Jakarta, kami telah membaca bahwa rumput
berikut:
b) Surat anda telah kami terima. Sehubungan dengan itu, kami ingin
Sesuai dengan permintaan Saudara dalam surat tanggal 4 Januari 1989, No. 29/H/PU/1989,
Dalam paragraf isi dikemukakan hal yang perlu disampaikan kepada penerima
Paragraf penutup merupakan simpulan dan kunci isi surat. Di samping itu,
paragraf penutup dapat mengandung harapan penulis surat atau berisi ucapan terima
b) Atas perhatian dan kerja sama Saudara yang baik selama ini, kami ucapkan terima
kasih.
f) Nama Pengirim
Nama pengirim surat ditulis di bawah tanda salam penutup. Tanda tangan
diperlukan sebagai keabsahan surat dinas. Dalam penulisan nama pengirim perlu
2. Nama tidak perlu ditulis di dalam kurung, tidak perlu bergaris bawah dan tidak
NIP 130130130
g) Tembusan Surat
letakkan di sebelah kiri pada bagian kaki surat, lurus dengan bagian nomor dan hal,
serta sejajar dengan nama pengirim surat. Tulisan Tembusan diikuti tanda titik dua,
beberapa instansi atau pihak lain yang ada hubungannya dengan surat yang
1) Jika pihak yang diberi tembusan itu lebih dari satu, diberi nomo urut sesuai
dengan jenjang jabatan pada instansi itu. Jika pihak yang diberi tembusan
2) Pihak yang diberi tembusan hendaklah nama jabatan atau nama orang dan
3) Dalam tembusan tidak perlu digunakan ungkapan Kepada Yth. atau Yth.
4) Di belakang nama yang diberi tembusan tidak perlu diberi ungkapan untuk
yang mengikat.
5) Dalam tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip karena setiap surat
3. Dra. Sabaindah
h. Inisial(Sandi)
tembusan(kalau ada). Inisial merupakan tanda pengenal yang berupa singkatan nama
pengonsep dan pengetik surat. Inisial berguna untuk keperluan selingkung surat untuk
Contoh: - HA/SS
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
b) Dalam pembuatan surat resmi seyogiyanya harus mengetahui sistematika surat resmi.
1. Surat pribadi adalah surat yang berisi masalah pribadi yang ditujukan kepada keluarga,
teman, atau kenalan. Karena sifatnya yang akrab dan santai, surat pribadi biasanya
menggunakan bahasa ragam santai atau tidak resmi. Misalnya, surat untuk keluarga,
orangtua, dan sahabat.
2. Surat dinas atau surat resmi adalah surat yang berisi masalah kedinasan atau
pemerintahan. Surat dinas atau resmi hanya dibuat oleh instansi pemerintah dan dapat
dikirimkan kepada semua pihak yang memiliki hubungan dengan instansi tersebut.
Misalnya, surat undangan rapat dan surat pemberitahuan.
3. Surat niaga atau swrat dn"gang adalah surat yang berisi masalah perniagaan atau
perdagangan. Misalnya, surat penawaran, surat tagihan, surat permohonan lelang, surat
perjanjian jual beli, dan periklanan.
Kepala surat
Tanggal pembuatan
Salam pembuka
Isi surat yang terdiri atas:
1. paragraf pembuka;
2. paragraf isi;
3. paragraf penutup.
Salam penutup
Tanda tangan dan nama penulis
1. Kepala surat
Kepala surat menunjukkan resminya sebuah surat. Kepala surat dapat berfungsi sebagai alamat
(identitas) pengirim surat karena dalam kepala surat memuat nama instansi atau organisasi, dan
alamat, bahkan ada juga yang mencantumkan nomor telepon.
Contoh:
2. Tanggal Surat
Tanggal surat diketik sebelah kanan atas, terutama pada surat bentuk lurus atau setengah lurus.
Nama tempat tidak perlu dicantumkan lagi sebab sudah termuat dalam kepala surat. Nama
tempat perlu dituliskan pada surat-surat yang tidak berkepala surat, misalnya surat pribadi atau
surat lamaran pekerjaan.
Contoh:
Ingatlah bahwa tanggal surat itu dibubuhkan segera setelah surat itu ditandatangani oleh yang
berwenang. Tanggal surat berguna untuk mengetahui batas waktu dan cepat-lambatnya
penyelesaian hal yang dipersoalkan dalam surat itu.
4. Surat resmi
Surat resmi selalu diberi nomor urut surat yang dikirimkan (surat keluar), kode surat, dan
tahun. Nomor surat ini berguna untuk:
1. memudahkanmengaturpenyimpanan,
2. memudahkan mencarinya kembali,
3. mengetahui banyak surat yang keluar,
4. mempercepatpenyelesaian surat-menyurat,
5. memudahkan petugas kearsipan.
Contoh:
4. Lampiran
Melampirkan berarti menyertakan sesuatu dengan yang lain. Jika bersama surat yang dikirimkan
itu disertakan surat-surat lain, pada lampiran dituliskan berapa lembar surat atau keterangan yang
akan dilampirkan itu.
Contoh:
5. Hal/ Perihal
Bagian ini menunjukkan isi atau inti surat secara singkat. Dengan membaca hal/perihal,
secara cepat dapat diketahui masalah yang dituliskan dalam surat tersebut.
Contoh:
Hal : Undangan
6. Alamat Surat
Ada dua macam alamat surat, yaitu alamat dalam (pada helai surat) dan alamat luar (pada
amplop). Alamat surat merupakan petunjuk langsung bagi penerima surat. Penulisan alamat
lebih leluasa ditempatkan di sebelah kiri sehingga kemungkinan pemenggalan nama
orang/instansi/organisasi, dan sejenisnya tidak terjadi.
Contoh:
Surat yang selesai diketik hendaknya dilipat dengan model lipatm gandn sejajar dengan kepala
dan alamat surat tersebut. Hal ini berguna untuk mengetahui dengan cepat dari mana surat itu
dan untuk siapa surat itu ditujukan.
Organisasi Siswa Intra Sekolah
Sekolah Menengah Atas Bumi Pertiwi
Hal : Undangan
7. Salam Pembuka
Salam pembuka merupakan tanda hormat pengirim surat. Dalam surat resmi biasanya digunakan
salam pembuka “Dengan hormat“
Isi surat umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu pembukaan, isi Jang sesungguhnya, dan
penutup.
Contoh:
a. Pembukaan
Sesuai dengan program kerja OSIS SMA Bumi Pertiwi Tahun 2007 12008, kami bermaksud
mengadakan Program Bakti Sosial ke daerah yang membutuhkan bantuan. Untuk kelancaran
acara tersebut, diperlukan susunan kepanitian.
b. Isi yang Sesungguhnya
Oleh karena itu, kami mengundang Saudara untuk hadir pada acara rapat pembentukan
kepanitiaan yang akan diadakan pada
c. Penutup
Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
9. Salam Penutup
Pada surat resmi, salam penutup nama jabatan, tanda tangan, nama nomor induk siswa atau
pegawai.
Contoh:
NIs 045401
Keefektifan bahasa dalam surat resmi ditandai dengan penggunaan bahasa yang memenuhi unsur
sederhana/wajar, ringkas, jelas, sopan, dan menarik.
Sederhana/Wajar
Sederhana berarti lugas, mudah, tidak berbelit-belit, baik pemakaian kata-katanya maupun
kalimat-kalimatnya.
Ringkas
Kalimat yang digunakan haruslah sehemat mungkin, namun memiliki makna/maksud yang jelas.
Kalimat yang ringkas umumnya lebih tegas dan mudah dipahami.
Bentuk Ringkas :
saudara harus segera membubuhkan tanda tangan dalam surat perjanjian ini.
...kemudian Saudara melakukan kegiatan pengawasan secara cermat kegiatan tersebut.
Jelas
Jelas berarti tidak samar-samar, tidak ambigu, atau tidak menimbulkan salah paham.
Perhatikan contoh berikut.
(Kalimat penutup surat tersebut samar. Kata ganti -nya sebagai kata ganti orang ketiga tunggal
dalam kalimat tersebut menjadi tidak jelas menerangkan siapa)
Sopan
Kalimat yang sopan berarti menggunakan kalimat yang halus agar tidak menyinggung perasaan,
menggunakan kata ganti atau sapaan, serta menggunakan kata-kata resmi.
Menarik
Menarik berarti dapat membangkitkan perhatian, tidak membosankan, dan mengesankan. Untuk
dapat menarik perhatian, kita dapat menggunakan kalimat yang bervariasi, paragraf induktif, dan
gaya bahasa.
Kamu tentu sudah pernah mempelajari surat dinas. Surat dinas merupakan surat yang dikirim
oleh suatu lembaga kepada lembaga lain atau perseorangan. Bahasa yang digunakan dalam surat
dinas adalah bahasa formal, yaitu bahasa baku yang sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
Sistematika surat dinas terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain terdapat kepala surat atau
kop surat, yang berisi nama lembaga pembuat surat lengkap dengan alamatnya, nomor surat,
tanggal surat, dan alamat tujuan.