Professional Documents
Culture Documents
ANTAR
PERSONAL
PENGERTIAN KAP (KOMUNIKASI ANTAR
PERSONAL)
DEVIRO (1976)
KAP MERUPAKAN PENGIRIMAN PESAN DARI
SESEORANG DAN DITERIMA ORANG LAIN DENGAN
EFEK DAN UMPAN BALIK YANG LANGSUNG.
EFFENDY (1986)
KAP ADALAH KOMUNIKASI ANTAR SEORANG
KOMUNIKATOR DENGAN SEORANG KOMUNIKAN
KAP DIANGGAP PALING EFEKTIF UNTUK
MENGUBAH SIKAP, PENDAPAT ATAU PERILAKU
MANUSIA KARENA PROSESNYA YANG DIALOGIS
DEAN C. BARNLUND (1968)
KAP SELALU DIHUBUNGKAN DENGAN
PERTEMANAN ANTARA DUA, TIGA, ATAU
MUNGKIN EMPAT ORANG YANG TERJADI SECARA
SPONTAN DAN TIDAK BERSTRUKTUR
ROGERS
KAP MERUPAKAN KOMUNIKASI DARI MULUT KE
MULUT YANG TERJADI SECARA SPONTAN DAN
TIDAK BERSTRUKTUR
TAN (1981)
KAP ADALAH KOMUNIKASI TATAP MUKA
ANTARA DUA ATAU LEBIH ORANG
CIRI-CIRI KAP (KOMUNIKASI ANTAR
PERSONAL)
1. SPONTANITAS TERJADI SAMBIL LALU DENGAN MEDIA UTAMA
TATAP MUKA
2. TIDAK MEMPUNYAI TUJUAN YANG DITETAPKAN LEBIH DAHULU
3. TERJADI SECARA KEBETULAN DIANTARA PARA PESERTA YANG
IDENTITASNYA KURANG JELAS
4. MENGAKIBATKAN DAMPAK YANG DISENGAJA DAN TIDAK
DISENGAJA
5. KERAPKALI BERBALAS-BALASAN
6. MEMPERSYARATKAN HUBUNGAN PALING SEDIKIT DUA ORANG
DENGAN HUBUNGAN YANG BEBAS DAN BERVARIASI ADA
KETERPENGERUHAN
7. HARUS MEMBUAHKAN HASIL
8. MENGGUNAKAN LAMBANG-LAMBANG YANG BERMAKNA
DEFINISI DAN PENDEKATAN
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
BARNLUND
KAP SEBAGAI PERTEMUAN ANTARA DUA, TIGA
ATAU MUNGKIN EMPAT ORANG YANG TERJADI
SANGAT SPONTAN DAN TIDAK BERSTRUKTUR.
CIRI – CIRI KAP (KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI) MENURUT
ALO LILIWERI (1991) DIKUTIP DALAM BARNLUND
1. BERSIFAT SPONTAN
2. TIDAK MEMPUNYAI STRUKTUR
3. TERJADI SECARA KEBETULAN
4. TIDAK MENGEJAR TUJUAN YANG TELAH
DIRENCANAKAN
5. IDENTITAS KEANGGOTAAN TIDAK JELAS
6. DAPAT TERJADI HANYA SAMBIL LALU
KAP BERDASARKAN HUBUNGAN DIADIK
HUBUNGAN DIADIK MENGERTIKAN KAP SEBAGAI
KOMUNIKASI YANG BERLANGSUNG DIANTARA DUA
ORANG YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN YANG
MANTAP DAN JELAS
Syarat Berbahasa
1. Memilih kata
2. Menyusun kalimat baik dan benar
menerima tamu
Apa tema pembicaraan yang disukainya
Pesan non verbal mana yang tidak disukai
Apakah dia cukup demokratis sehingga
dimiliki seseorang
C. Perilaku yang terletak antara Verbal dan Non Verbal yang disebut “Para
Linguistik
Para Linguistik adalah Pesan Non Verbal Auditif yang berhubungan
dengan cara pengucapan pesan Verbal
Komponen Paralinguistik
Kualitas suara, Berkaitan dengan pengontrolan Vokal, turun naik gema
tertentu
Bagaimana ikatan-ikatan individu dengan organisasi sosial
tersebut.
3. Hasil Koherensi
Koherensi adalah Terciptanya suatu benang
merah atau jalinan antara pesan-pesan verbal
maupun Nonverbal yang telah dinyatakan,
Sedang dinyatakan dan akan dinyatakan oleh
orang lain.
V. Dipandu Oleh Tata Aturan yang bersifat
Interistik dan Ekstrinsik
1. Tatanan Interistik
Suatu standarisasi perilaku yang sengaja
dikembanngkan untuk memandu KAP dan Komunikannya yang
peranannya berdasarkan strata dan status sosial tata aturan
Interistik biasa disepakati di antara peserta KAP. Komunikator
dan komunikan bisa memusyawarahkan apakah suatu
tema pembicaraan dapat dihentikan atau diteruskan.
2. Tatanan Ekstrinsik
Tata aturan yang timbul akibat pengaruh pihak ketiga atau
pengaruh situasi dan kondisi sehingga KAP harus diperbaiki.
Dalam KAP ada aturan/tatanan yang mengatur mekanisme
untuk meningkatkan dan mengurangi fungsi pengembangan
hubungan Antar Pribadi.
VI. Meliputi Kegiatan Dan Tindakan
Kap harus disertai dengan tindakan-tindakan tertentu
Perhiasan.
Kualitas Tersembunyi : Kepribadian, Kesehatan, Kekayaan,
Bakat, Kecerdasan
Melihat Lampu Hijau
Menentukan apakah orang yang anda jumpai cocok untuk macam
pertemuan yang anda minati
EX : Jika ingin mengencaninya, apakah ia memakai cincin
kawin atau tidak.
Membuka Perjumpaan
(A). Cari topik yang akan menarik minat orang itu
(B). Cari petunjuk bahwa orang ini sudah siap untuk
perjumpaan yang lebih penting
Topik Yang Memadukan
Topik yang menarik bagi anda maupun orang itu dan akan
membantu menyatukan anda berdua.
Informasi gratis, Informasi tentang oramg itu yang dapat anda
lihat atau muncul selama percakapan
EX : Jaket Amlmamater, Seragam, Pekerjaan, Bidang Studi
Ciptakan Citra Yang Menyenangkan
Tampilkan bagian dari diri pribadi anda yang mengundang,
memikat dan menarik orang itu, tampilkan bagian pribadi anda
yang akan membuat orang itu berkeinginan melanjutkan
pertemuan.
Rencanakan Pertemuan Kedua
Perjumpaan Non Verbal
1. Pertama tama ciptakan kontak mata,mata mengkomunikasikan dan
minat pada diri orang itu
2. Pusatkan percakapan pada orang itu
3. Berilah pujian dan dukungan
4. Tunjukan semangat
5. Tekankan hal positif
6. Hindari pengungkapan diri yang negatif atau terlalu akrab, masuki
hubungan secara bertahap dan luwes
7. Carilah kesamaan (sikap,minat,kualitas pribadi,pihak ketiga,tempat)
Kompetensi Dan Kecakapan Komunikasi Antar
Personal
Kompetensi KAP adalah “Tingkat dimana perilaku
kita dalam KAP sesuai dan cocok dengan situasi
dan membantu kita mencapai tujuan KAP yang kita
lakukan dengan orang lain”. Tujuan itu mencakup
tujuan personal, pribadi . Isi pesan komunikasi
yang kita sampaikan dan tujuan relasional
hubungan dengan orang lain yang berkomunikasi
dengan kita
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KAP
1. Kecakapan sosial, Kecakapan kognitif,
Kecakapan pada tingkat pemahaman.
Meliputi :
A. Empati (empathy) . Kecakapan untuk memahami pengertian dan
perasaan orang lain tanpa meninggalkan sudut pandang sendiri tentang
hal yang menjadi bahan komunikasi.
B. Perspektif Sosial (Social Perspektive), Kecakapan melihat kemungkinan-
kemungkinan perilaku yang dapat diambil orang yang berkomunikasi
dengan dirinya sehingga dapat meramalkan perilaku mana yang diambil.
Dapat menyiapkan tanggapan yang tepat dan efektif.
C. Kepekaan (sensitivity) terhadap peraturan atau standar yang berlaku
dalam KAP sehingga dapat menetapkan perilaku mana yang diterima
dan tidak diterima oleh rekan yang berkomunikasi dengan kita.
D. Pengetahuan akan situasi pada waktu berkomunikasi, Ada waktu dan
tempat untuk segala sesuatu, Dalam komunikasi, Situasi sekeliling dan
keadaan orang yang berkomunikasi dengan kita berperan penting.
E. Memonitor Diri (Self Monitoring) kecakapan memonitor diri membantu
kita menjaga ketepatan perilaku dan jel memperhatikan pengungkapan
diri orang yang berkomunikasi dengan kita.
II. Kecakapan Behavioral, Kecakapan Pada Tingkat
Perilaku.
Meliputi:
1. Keterlibatan interaktif (Interaktive Involvement), Kecakapan ini menentukan
tingkat keikutsertaan dan pasrtisipasi kita dalam komunikasi dengan orang
lain.
Kecakapan ini meliputi :
A. Sikap tanggap (responsivenness) Dengan sikap tanggap ini dengan cepat
kita akan membaca situasi sosial dimana kita berada dan tahu apa yang harus
dikatakan dan dilakukan. Kapan dikatakan dan dilakukan, Serta bagaimana
dikatakan dan dilakukan.
B. Sikap Perseptif (perseptiveness), dengan kecakapan ini kita dibantu
bagaimana orang berkomunikasi dengan kita mengartikan perilaku kita dan
tahu bagaimana kita mengartikan perilakunya.
C. Sikap penuh perhatian (Attentiveness) Kecakapan ini membantu kita untuk
menyadari faktor-faktor yang menciptakan situasi dimana kita berada.
2. Manajemen Interaksi (Interaction Management)
3. Keluwesan Perilaku (Behavioral Flexibility)
4. Mendengarkan (Listening)
5. Gaya Sosial (Social Style)
6. Kecemasan Komunikasi (Communication Anxiety)
Kepribadian Orang Yang Berkomunikasi
I. Sikap Orang Yang Berkomunikasi
A. Menerima mereka apa adanya
B. Menghargai keunikan mereka dan peran hidup yang mereka pegang dan
laksanakan.
C. Menghormati mereka secara pribadi dan bukan menghina atas dasar Ideologi,
Keyakinan, Kepercayaan dan Agama
D. Memperlakukan mereka sebagai pribadi yang mempunyai tujuan sendiri dan
tidak menjadikan mereka sebagai alat untuk mencapai apapun atau objek untuk
dipermainkan sesuka kita.
II. Sikap Terhadap Diri Sendiri
A. Gambaran Diri (Self Image)
Gambaran yang kita bentuk dari pemikiran kita berdasarkan peran
hidup yang kita pegang, Watak, Kemampuan, Kecakapan (Positif/Negatif)
B. Penilaian Diri (Self Evaluation)
Penilaian atas harga diri kita (Tinggi/Rendah)
C. Cita-cita Diri (Self Ideal)
Kita pasti mempunyai cita-cita ingin menjadi seseorang seperti yang kita
inginkan dikemudian hari tanpa memperhatikan apakah kita mempunyai
gambaran positif/negatif dan harga diri tinggi/rendah
PERCAKAPAN
3. Menyalahkan (Blaming), Melempar tanggung jawab pada pembicaraan atas apa saja yang
terjadi
EX : Salahmu sendiri, Kamu yang memulai, Bukan saya
5. Bersikap Agresif (Being Aggressive), Membuat pertanyaan yang merendahkan atau membuat
pembicara sakit hati
EX: Bodoh kamu, Apakah kamu tidak tahu sopan santun
6. Menggurui (Teaching), Bersikap merasa “Lebih Tahu” Dari pada
pembicara dan membuat pernyataan yang “Lebih Tahu”
EX: Nasihat saya, Putus saja hubungan kamu dengan pemuda itu
9.Berbicara tentang diri sendiri secara tidak tepat (In Appropriately, Talking
About Oneself), Berbicara tentang diri sendiri yang mengganggu
pembicaraan orang lain
EX: Kau dapat masalah?Coba dengar masalah saya, Pasti berguna bagimu
Seks
• Riset secara jelas menunjuakan bahwa kualitas
hubungan Seks, dan bukan kuantitas yang penting.
Bila kualitas hubungan ini buruk pihak yang terlibat
mungkin mencari kepuasan diluar hubungan yang sah.
Pekerjaan
• Ketidak bahagiaan dengan pekerjaan seringkali
menimbulkan kesulitan hubungan. Menurut Graham
Staines, Kaum suami yang istrinya bekerja lebih
tidak puas dengan pekerjaan dan kehidupan
mereka sendiri ketimbang kaum suami yang
istrinya tidak bekerja. Seringkali kaum pria
mengharapkan istrinya tidak bekerja tetapi tidak
mengurangi harapan mereka dalam tanggung
jawab rumah tangga.
Masalah keuangan
• Dalam survey tentang masalah yang dialami
pasangan-pasangan, Masalah keuangan rupanya
cukup mengancam. Uang barangkali merupakan topic
yang tabu untuk dibicarakan pada tahap awal suatu
hubungan. Penghasilan yang tidak sama antara pihak
pria dan wanita menimbulkan masalah lebih jauh
siapapun yang mempunyai penghasilan lebih besar
uang juga menimbulkan masalah karena pihak pria
dan wanitamemandang secara berbeda. Bagi pria,
Uang khususnya terkait dengan kekuasaan. Bagi
wanita, Uang lebih terkait dengan perasaan aman dan
kemandirian.
Ketidak Merataan Distribusi penghargaan dan
biaya
• Umumnya, kita memeprtahankan hubungan yang
menguntungkan dan meninggalkan hubungan yang
merugikan
Komitmen
- Keuangan
- Waktu
- Emosional
Memperbaiki Komunikasi Antar Personal dan
Manajemen Konflik
Pendekatan Humanistik
Devito (1997:259) Ada lima kualitas umum yang
dipertimbangkan dalam KAP.
Keterbukaan
Kualitas keterbukaan sedikitnya mengacu tiga aspek
1. Harus terbuka kepada orang yang diajak
berinteraksi
2. Kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur
terhadap stimulus yang datang
3. Menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran
Empaty
Henry Backrack (1976) mendefinisikan empaty sebagai kemampuan
seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain
pada suatu tempat tertentu dari sudut pandang orang lain itu melalui
kacamata orang lain itu.
Sikap Mendukung
1. Deskriptif bukan Evaluatif
2. Spontan bukan Strategi
3. Profesional bukan sangat yakin.
Sikap Positif
1. KAP terbina jika orang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri.
2. Perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting
untuk interaksi yang efektif
Kesetaraan
Dalam setiap situasi, Barangkali terjadi
ketidaksetaraan , salah seorang mungkin lebih pandai,
lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau atletis
ketimbang orang lain. Tidak pernah ada dua orang yang
benar-benar setara dalam segala hal.
Diredefinisi
“Ini bukan kencan hanya perjalanan bisnis yang kita lakukan
bersama-sama”.
“Kecemburuanmu berlebihan, Sebaiknya kamu berkonsultasi
ke psikiater” saya tidak sanggup menghadapi kecemburuan
setiap hari dengan perilaku-perilaku seperti ini, Sumber
konflik tidak pernah dihadapi hanya dikesampingkan. Suatu
saat konflik ini akan muncul kembali.
Pemaksaan
Bila dihadapkan pada konflik banyak orang ysng berusaha
memaksakan keputusan atau cara berfikir mereka dengan cara
pemaksaan atau kekuatan fisik, Emosional. Contoh kasus
(Time,21 September 1981)
25% kisah cinta di PT Amerika melibatkan kekerasan , Konflik
menyangkut pihak ketiga, Seks, Mabuk-mabukan.
30% Pasangan yang terlibat konflik yang mengandung
kekerasan ini memandang kekerasan fisik sebagai tanda cinta.
75% Dari yang terlibat penganiayaan mengatakan bahwa hal
tersebut tidak merusak hubungan mereka, Dan lebih dari
sepertiga mengatakan bahwa kekerasan fisik bisa
memperbaiki hubungan mereka
Minimasi
Kita menggunakan Minimasi bila kita menganggap
enteng perasaan orang lain
“Mengapa kamu begitu marah? Saya hanya terlambat 2
jam (Kmu layak marah, Seharusnya saya menelepon mu
bila saya tahu akan datang terlambat).
Menyalahkan
Dalam Beberapa kasus kita menyalahkan diri sendiri,
tetapi lebih sering menyalahkan orang lain. Saling
menyalahkan tidak ada gunanya selain sekedar
menghibur diri untuk sementara bahwa bukanlah dirinya
yang bersalah dalam hal itu.
Peredam
Menangis, Menjerit-jerit, Berteriak-teriak,
Sakit kepala/Nafas sesak.
Karung Goni
Mengacu pada tindakan menimbun kekecewaan dan kemudian menumpahkan
pada lawan bertengkar.
Manipulasi
Situasi konflik dari pihak lain dimanipulasi
sedemikian rupa sehingga pihak pemanipulasi
memenangkan pertengkaran.
Penolakan Pribadi
Pihak yang melakukan penolakan biasanya bersikap dingin dan acuh
tak acuh berupaya menjatuhkan pihak lain Dengan tidak memberi
perhatian, Orang berharap membuat pihak lain bertanya-tanya
mengenai arti dirinya.
Manajemen Konflik Yang Efektif
1. Berkelahi secara Sportif
2. Bertengkar secara aktif
3. Bertanggungjawab atas pikiran dan perasaan anda
4. Langsung dan Spesifik
5. Gunakan Humor untuk meredakan ketegangan