Professional Documents
Culture Documents
Dr. Oswald
ditetapkan, menganalisa efektivitas dari berbagai kemungkinan tersebut,
menyusun perincian selengkapnya dari kemungkinan yang terpilih, serta
mengikatnya dalam suatu sistem pengawasan yang terus menerus sehingga
dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana rencana yang dihasilkan
dengan sistem yang dianut.(Levey dan Loomba)
Dalam aktivitas sehari-hari dikenal beberapa istilah yang agak identik
dengan perencanaan dengan nuansa yang sedikit berbeda antara lain
Peramalan ( Forcasting ) Adalah suatu upaya menduga apa yang
akan terjadi di masa depan, yang juga merupakan ciri perencanaan.
Tapi dalam peramalan tidak ditemukan unsur-unsur yang bersifat
pasti, sehingga tidak dapat diperhitungkan.
Peramalan bertolak dari asumsi asumsi tertentu, kemudian
dilanjutkan dengan cara.
Projectory; yaitu kecenderungan yang di proyeksikan pada masa
yang akan datang
Cyclic; jika peristiwa yang lalu berulang ulang terjadi dan oleh
karenanya pada masa yg akan juga akan terjadi.
Associative; yaitu menghubungkan peristiwa atau keadaan
misalnya jika timbul kondisi A maka akan terjadi peristiwa B, dan
demikian seterusnya.
Persistency; ialah karena faktor faktor adalah stabil, maka keadaan
yang diramalkan tidak mengandung sesuatu perubahan keadaan
yang lalu ataupun yang sekarang berlaku.
Penyelesaian masalah
(Problem solving) : Suatu upaya menghilangkan hambatan atau
masalah, yang juga merupakan ciri perencanaan. Namun dalam
penyelesaian masalah tidak terkandung uraian yang lengkap
tentang bagaimana melaksanakan berbagai kegiatan.
Penyusunan program (Programming) : Suatu upaya menyusun
rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, namun rangkaian
Dr. Oswald
kegiatan yang disusun pada penusunan program dapat dilakukan
tidak dari tahap awal.
Dr. Oswald
oganisasi yang besar dan kompleks perangkat perencanaan bisa
dilaksanakan suatu biro khusus, sedangkan organisasi yang kecil
bisa ditangani suatu organisasi kecil atau hanya ditangani beberapa
staf saja.
3. Proses perencanaan ( Process of planning ) adalah langkah-langkah
yang harus dilaksanakan pada pekerjaan perencanaan. Berbeda
dengan hasil dan perangkat perencanaan, proses perencanaan ini
pada dasarnya adalah sama untuk berbagai pekerjaan perencanaan.
Untuk menghasilkan suatu rencana yang baik, maka sebaiknya
langkah langkah yang ditempuh adalah sama.
Ciri-ciri perencanaan, Perencanaan yang baik mempunyai ciri-ciri
yang harus diperhatikan Bagian dari sistem administrasi
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil menempatkan
pekerjaan perencanaan sebagai bagian dari sistem administrasi
secara keseluruhan. Perencanaan pada dasarnya adalah merupakan
salah satu dari fungsi manajemen yang sangat penting.
Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan. Menurut
Mary Arnold ada hubungan yang berkelanjutan antara perencanaan
dengan berbagai fungsi manajemen yang lain. Disebutkan bahwa
perencanaan penting untuk pelaksanaan yang apabila hasilnya telah
dinilai dilanjutkan lagi dengan perencanaan. Demikian seterusnya
sehingga terbentuk suatu spiral yang
tidak mengenal titik akhir.
Berorientasi pada masa depan. Suatu perencanaan yang baik adalah
yang berorientasio pada masa depan dimana hasil dari pekerjaan
perencanaan tersebut apabila dapat dilaksanakan akan
mendatangkan berbagai kebaikan tidak hanya pada saat ini, tetapi
juga pada masa yang akan datang.
Mampu menyelesaikan masalah. Penyelesaian masalah disini
ataupun tantangan yang dimaksud harus disesuaikan
Dr. Oswald
dengan kemampuan, dalam arti dilakukan secara bertahap yang
harus tercermin pada pentahapan perencanaan yang dilakukan.
Mempunyai tujuan.
Tujuan yang dimaksud disini biasanya dibedakan atas 2 macam,
tujuan umum
yang berisikan uraian secara garis besar, serta tujuan khusus
yang berisikan uraian
yang lebih spesifik.
Bersifat mampu kelola. Yaitu bersifat wajar, logis, objektif, jelas
dan runtun, fleksibel serta telah disesuaikan dengansumber daya.
Dr. Oswald
Rencana induk ( Master plan ), apabila rencana yang dihasilkan
lebih menitik beratkan pada aspek kebijakan; mempunyai ruang
lingkup yang amat luas serta berlaku untuk jangka waktu yang
panjang.
Perencanaan operasional ( Operasional planning ) Rencana yang
lebih menitik beratkan pada spek pedoman pelaksanaan yang akan
dipakai sebagi petunjuk pada waktu melaksanakan kegiatan.
Perencanaan harian ( Day- to-day planning ) rencana yang telah
disusun secara rinci dan biasanya disusun untuk program yang telah
bersifat rutin.
Ditiinjau dari filosofi perencanaan
Perencanaan memuaskan ( Satisfying planning ) Rencana
yang secara filosofis pada saat melakukan perencanaan
tidak terlalu memntingkan keuntungan golongan,tapi
memberi kepuasan pada semua pihak yang terlibat.
Perencanaan optimal ( Optimizing planning ) Filosofi yang dianut
pada sat rencana dibuat adalah mementingkan pencapaian tujuan
sehingga ukuran ukuran kuantitas menjadi sangat penting, oleh
karena itu perhatian lebih diutamakan pada bagian bagian yang
produktif
Dr. Oswald
yang pernah diperoleh
pada masa lalu. Perencanaan model seperti ini biasanya
dilakukan apabila
menghadapi situasi darurat serta waktu yang dimiliki sangat
terbatas. Misalnya
dalam keadaan wabah.
b. Perencanaan berorientasi masa depan. ( Future- oriented
planning )
Rencana yang dihasilkan memperhitungkan perkiraan-
perkiraan yang akan terjadi
pada masa yang akan datang.
Dr. Oswald
depan, serta disusun atas
Kajian yang seksama dan mendalam terhadap berbagai data
yang tersedia.
Dr. Oswald
Untuk dapat membuat perencanaan yang baik sehingga dapat
dihasilkan suatu rencana yang lengkap, perlu dipahami tentang
unsur unsur yang terdapat dalam suatu rencana. Unsur unsur
tersebut antara lain:
Rumusan misi. Suatu rencana yang baik harus mengandung
rumusan tentang misi organisasi tersebut. Uraian dalam misi
mencakup yang sangat luas, antara lain, latar belakang, cita-cita,
tujuan pokok, tugas pokok, serta ruang lingkup kegiatan organisasi.
Dalam praktek se-hari-hari uraian tentang misi sering tercantum
dalam latar belakang ( Background)
Rumusan masalah. Suatu rencana yang baik harus mengandung
rumusan masalah yang ingin diselesaikan. Rumusan masalah yang
baik harus memenuhim syarat sebagai berikut. a Harus mempunyai
tolok ukur. b. Bersifat netral.
Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus. Suatu rencana yang baik
harus mengandung rumusan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan
tersebut dap dibedakan atas 2 macam :
Dr. Oswald
E. Berapa lama rencana kerja akan dilaksanakan
Rumusan kegiatan.
Dr. Oswald
a. Kegiatan persiapan. ( Preparation activities )
b. Kegiatan pelaksanaan ( Implementation activities )
c. Kegiatan penilaian ( Evaluation activities )
Dr. Oswald
1. Keadaan alam dan lingkungan yang sulit.
2. Dedikasi tenaga pelaksanana yang kurang.
3. Tingkat pendidikan penduduk yang rendah.
Strategi pendekatan.
Merupakan uraian tentang strategi pendekatan yang akan digunakan
dalam pelaksanaan rencana. Secara umum strategi pendekatan berkisar
antara 2 kutub;
a. Pendekatan institusi.( Institutional approach ) Yaitu pendekatan
yang sangat memerlukan dukungan legalitas sehingga sering
menerapkan prinsip-prinsip kekuasaan dan kewenangan.
Penerapan stratregi ini dapat mempercepat pelaksanaan program
namun kelemahannya hasil yang diperoleh sering tidak langgeng
karena se-olah-olah ada unsur pemaksaan.
b. Pendekatan komunitas, Community approach ), pendekatan
yang digunakan bertujuan untuk menimbulkan kesadaran dalam
diri masyarakat itu sendiri. Untuk itu dilaksanakan berbagai
program komunikasi, informasi dan edukasi yang maksudnya
agar masyarakat dengan kesadaran sendiri mau melaksanakan
berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara mandiri.
Dengan demikian diharapkan perubahan yang dica[pai akan bertahan
lama, karena memang bertolak dari adanya kesadaran. Namun
kelemahannya pelaksanaan program biasanya membutuhkan waktu yang
lebih lama.
Kelompok sasaran Lazimnya dalam setiap program kesehatan ditemukan
adanya kelompok sasaran yang dapat dibagi 2 macam. :
a. Kelompok sasaran langsung yaitu kelompok anggota masyarakat
yang memanfaatkan langsung program tersebut. Misalnya bayi-
bayi untuk program immunisasi dasar. Atau ibu ibu hamil untuk
program antenatal.
Dr. Oswald
b. Kelompok sasaran tidak langsung , yaitu kelompok sasaran
antara. Contohnya adalah ibu-ibu dalam program immunisasi dasr
untuk bayi-bayi, dimana dalam program immunisasi dasar tidak
akan berhasil jika ibu-ibu tidak diikutsertakan. Contoh lain adalah
suami suami dalam program keluarga berencana.
Waktu
Suatu rencana yang baik harus mencantumkan dengan jelas tentang
jangka waktu pelaksanaan dan sebaiknya dilengkapi dengan rinciannya.
Faktor faktor yang mempengaruhi penetapan jangka waktu antara lain : a.
Kemampuan organisasi dalam mencapai target. b. Strategi pendekatan yang
akan diterapkan. Uraian tentang jangka waktu yang dikaitkan dengan
kegiatan biasanya di susun dalam suatu diagram khusus yang disebut denga
nama Gantt chart.
Organisasi dan tenaga pelaksana. Suatu rencana yang baik harus
mencantumkan uraian tentang organisasi serta susunan tenaga pelaksana
( organization and staffs ) yang akan melaksanakan rencana. Sangat
dianjurkan uraian tentang tenaga pelaksana dapat dilengkapi dengan
pembagian tugas serta kewenangan masing masing ( Job disciption and
authority )
Biaya.
Suatu rencana yang baik harus mencantumkan uraian tentang biaya yang
diperlukan untuk melaksanakan rencana. Ada bebrapa patokan yang
digunakan dalam menghitung biaya dalam program kesehatan antara lain,
jumlah serta penyebaran sasaran yang ingin dicapai, jumlah dan jenis
kegiatan yang akan dilakukan, jumlah dan jenis tenaga pel;aksana yang
terlibat, waktu pelaksanaan program serta jumlah dan jenis sarana yang
digunakan. Sebaiknya mencantumkan jumlah biaya yang dibutuhkan yang
dilengakapi dengan rincian seperti biaya personalia, biaya operasional,
biaya saran dan fasilitas, biaya penilaian dan biaya pengembangan.
Metode penilaian dan kriteria keberhasilan.
Dr. Oswald
Suatu rencana yang baik harus juga mencantumkan uraian tentang
metode penilaian serta kriteria keberhasilan (Method of evaluation and
milestone). Metode yang baik sebaiknya berdasarkan data yang diuraikan
mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data serta
interpretasi data yang dipergunakan. Kriteria keberhasilan dapat
dikelompokkan kedalam 3 macam :
a. Kriteria keberhasilan dari unsur masukan, yaitu yang menunjuk pada
terpenuhinya unsur masukan, misalnya tersedianya tenaga, dana dan sarana
sesuai dengan rencana.
b. Kriteria keberhasilan unsur proses. Yakni yang menunjuk pada
terlaksananya unsur proses, misalnya terselenggaranya penyuluhan
kesehatan, atau terselenggaranya pertemuan dengan masyarakat sesuai
dengan rencana.
c. Kriteia keberhasilan unsur keluaran. Yakni yang menunjuk pada
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, misalnya berhasil menurunkan
angka komplikasi sesuai taget yang telah ditetapkan.
Unsur unsur rencana ini saling berhubungan dan mempengaruhi, yang
secara keseluruhan terangkai dalam satu uraian rencana yang terpadu.
PEMBIAYAAN KESEHATAN DAN PERENCANAANNYA.
Batasan
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya
kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
Biaya kesehatan dapat ditinjau dari 2 sudut yaitu;
Penyedia pelayanan kesehatan ( Health provider )
Yaitu besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Dari pengertian ini terlihat
bahwa biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayan kesehatan
adalah persoalan utama pemerintah dan atupun pihak swasta yaitu
Dr. Oswald
pihak pihak yang umumnya akan menyelenggarakan upaya
kesehatan.
Dr. Oswald
pemerintah, maka dalam menghitung total biaya biaya kesehatan
harus pula memperhitungkan jumlah dana yang beredar disektor
pemerintah, dan karena pada upaya kesehatan pemerintah selalu
ditemukan adanya subsidi, maka total biaya kesehatan dari sektor
pemerintah tidak dihitung dari besarnya dana yang dikeluarkan oleh
para pemakai jasa pelayanan kesehatan dan karena itu merupakan
pendapatan ( income ) pemerintah, melainkan dari besarnya dana
yang dikeluarkan oleh pemerintah ( expenses ) untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Dibedakan 2 macam
Dr. Oswald
Pada beberapa negara lain, sumber biaya kesehatannya juga berasal
dari masyarakat. Pada negara seperti ini, masyarakat diajak berperan
serta, baik dalam menyelenggarakan upaya kesehatan ataupun pada
waktu memanfaatkan jasa pelayanan tersebut.
Dengan ikut sertanya masyarakat menyelenggarakan pelayanan
kesehatan, maka ditemukan pelayanan kesehatan swasta. Denagn
diikut sertakannya masyarakat membiayai pemanfaatan pelayanan
kesehatan, maka pelayanan kesehatan tidaklah cuma cuma.
Masyarakat diharuskan membayar pelayanan kesehatan yang
dimanfaatkannya.
Selain dari pada itu biaya kesehatan juga dapat dilihat dari dua
sudut, yaitu sudut penyelenggara kesehatan ( Health Provider ) dan
dari sudut pemakai jasa pelayanan
( Health Consumer )
Dr. Oswald
Perbedaan keduanya dapat dilihat dalam bagan.
Dr. Oswald
-Sumber dana amat bervariasi
Dr. Oswald
SYARAT POKOK PEMBIAYAAN KESEHATAN.
Biaya kesehatan yang baik mempunyai ciri ciri sbb ditinjau dari :
Jumlah.
Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah
yang cukup dalam arti dapat membiayai penyelenggaraan semua
upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan
masyarakat yang ingin memanfaatkannya.
Penyebaran
Penyebaran dana harus sesuai dengan kebutuhan. Jika dana yang
tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, akan menyulitkan
penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
Pemanfaatan
Selain jumlah dan penyebaran yang baik juga diperlukan pengaturan
tentang pemanfaatannya sehingga tidak menimbulkan masalah yang
dapat menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan.
Dr. Oswald
Standar minimal pelayanan.
Dengan disusunnya standar minimal pelayanan akan dapat dihindari
pemborosan. Standar minimal pelayanan yang sering digunakan
adalah :
Standar minimal sarana
Misal standar minimal untuk mendirikan RS atau Laboratorium
kesehatan
Standar minimal tindakan
Misal - Tata cara pengobatan dan perawatan
Daftar obat Essential
Kerja sama
Dr. Oswald
peralatan kedokteran yang mahal dan jarang digunakan. Dengan
pembelian dan pemakaian secara bersama peralatan tersebut dapat
menghemat biaya dan menghindari penggunaan alat yang mutunya
rendah.
Kerja sama sistem
Bentuk kerja sama sistem yang paling populer adalah sistem
rujukan, yakni hubungan kerja sama timbal balik antara satu sarana
kesehatan dengan sarana kesehatan lainnya.
Dr. Oswald
masyarakat, sementara kita ketahui bahwa pelayanan kedokteran
dinilai kurang efektif dalam menigkatkan derajat kesehatan secara
keseluruhan dibandingkan pelayanan kesehatan masyarakat
Pengelolaan dan yang belum sempurna.
Umumnya selain karena keterbatasan dalam pengetahuan dan
keterampilan dalam mengelola sering juga terkait dengan sikap
mental para pengelolanya.
Dr. Oswald
pengeluaran baik untuk investasi maupun untuk biaya operasional.
Selain itu, kemajuan ilmu dan teknologi ini juga berpengaruh
terhadap penyembuhan penyakit dimana dengan alat tersebut
banyak penderita yang diselamatkan nyawanya tetapi penyelamatan
nyawa tersebut sering diikuti keadaan cacat yang untuk
pemulihannya ( rehabilitas ) sering membutuhkan biaya yang tidak
sedikit yang akhirnya juga mendorong biaya kesehatan akan lebih
menigkat lagi.
Perubahan pola penyakit
Perobahan pola penyakit juga ikut mempengaruhi pembiayaan
kesehatan. Dengan makin bergesernya pola penyakit dari akut ke
kronis ternyata memberi dampak terhadap pembiayaan, dimana
penyakit penyakt kronis memerlukan perawatan yang lebih lama
dan membuituhkan biaya yang lebih banyak.
Perubahan pola pelayanan kesehatan
Sebagai akibat dari perkembangan spesialisasi dan subspesialisasi
maka pelayanan kesehatan menjadi terkotak kotak dan satu sama
lain tidak berhubungan. ( Fragmented health services ). Akibatnya
sering dilakukan pemeriksaan yang sama secara berulang ulang
yang pada akhirnya akan membebani pasien. Selain tiu dengan
makin banyak menggunakan para spesialis dan sub spsialis
menyebabkan hari perawatan juga semakin bertambah.
Dr. Oswald
mengantisipasi hal ini dokter melakukan beberapa hal misalnya,
pertama, mengansuransikan praktek kedokterannya yang ternyata
sebagai akibat seringnya tuntutan hukum atas dokter mengakibatkan
premi yang harus dibayar dokter semakin meningkat.
Kedua adalah melakukan pemeriksaan yang berlebihan yang pada
akhirnya dibebankan pada pasien
Lemahnya mekanisme pengendalian biaya
Untuk mencegah peningkatan biaya keshatan sebetulnya telah
tersedia berbagai mekanisme pengendalian biaya ( Cost
Containment ) misalnya penerapan Certificate of need, Feasibility
Study, Development Plan, Professional Standard, Medical Audit
sampai dengan Rate Regulation, yang kesemuanya harus dituangkan
dalam peraturan perundang- undangan yang jelas. Namun dalam
banyak hal mekanisme ini sering terlambat dikembangkan yang
akhirnya biaya kesehatan menjadi tidak terkendali dan akan
membebani masyarakatb secara keseluruhan
Dr. Oswald
Dapat dilakukan dengan cara
Terhadap pemerintah,
Yaitu dengan meningkatkan alokasi biaya kesehatan dalam
anggaran pendapatan dan belanja negara. Hal ini juga tidak mudah
terutama jika keadaan perekonopmian negara tidak memungkinkan
Terhadap badan badan lain diluar pemerintah
Termasuk dalam hal ini adalah penggalangan dana dari sumber
masyarakat dan bantuan luar negeri
Dr. Oswald
Yaitu penambahan sarana dan atau fasilitas kesehatan yang baru
hanya dapat disetujui apabila dapat dibuktikan adanya kebuituhan
masyarakat terhadap sarana dan atau fasilitas kesehatan tersebut.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pendirian dan atau
pembelian berbagai sarana serta fasilitas pelayanan kesehatan yang
berlebihan dan atau yang tidak dibutuhkan sehingga dapat menekan
biaya investasi serta biaya operasional
Dr. Oswald
Yaitu melakukan mekanisme pengawasan terhadap mutu
pelaksanaan standar pelayanan baku tadi. Kegiatan menjaga mutu
ini misalnya dengan melakukan audit kedokteran ( Medical Audit )
Menyelenggarakan pengaturan tarif ( Rate regulation )
Yaitu menyelenggarakan pengaturan tarif pelayanan kesehatan
sehingga penyelenggara pelayanan kesehatan tidak diperkenankan
menaikkan tarif pelayanannya semaunya.
Asuransi kesehatan
Yaitu menyelenggarakan bentuk asuransi kesehatan yang telah
dimodifikasi yakni dengan melibatkan peran dan tanggung jawab
penyedia pelayanan kesehatan serta pemakai jasa pelayanan
kesehatan itu
Dr. Oswald
dalam pelayanan kesehatan amat penting. Untuk menjamin
kesinambungan pelayanan setiap sarana kesehatan harus dapat
menetapkan besarnya tarif yang dapat menjamin total pendapatan
yang lebih besar dari total pengeluaran.
Biaya investasi.
Ambil contoh rumah sakit biaya investasi penting adalah biaya
pembangunan gedung, pembelian peralatan medis dan non medis,
biaya pendidikan dan latihan petugas pelaksana. Tergantung
besarnya biaya, rencana titik impas ( Break event point ), jangka
waktu pengembalian modal ( Return of investment ) serta
perhitungan kedaluwarsa ( Depreciation period ) maka tarif
pelayanan kesehatan dapat berbeda dengan sarana kesehatan
lainnya. Secara umum dikatakan jika biaya investasi besar, rencana
titik impas, jangka waktu pengembalian biaya investasi serta
perhitungan kedaluwarsa terlalu singkat, maka tarif pelayanan yang
diterapkan akan cenderung mahal.
Dr. Oswald
dimanfaatkan sangat bervariasi, tidak hanya ltindakan yang
dilakukan, tetapi juga pada peralatan yang dipergunakan. Dengan
demikian, bila diperlukan tindakan yang lebih sulit atau
menggunakan peralatan yang lebih canggih, maka tarif yang
dikenakan untuk jenis pelayanan tersebut akan lebih tinggi.
Biaya untuk kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan
pelayanan kesehatan ( Indirect Cost ). Termasuk dalam komponen
ini antara lain gaji karyawan, pemeliharaan bangunan dan peralatan,
rekening listrik dan air, telpon dan lain sebagainya. Secara umum
disebutkan jika biaya tidak langsung ini tinggi, misal karena
pengelolaan yang tidak efisien, pasti akan berpengaruh terhadap
tingginya tarif pelayanan.
Dr. Oswald
untuk mencegah tingginya tarif pelayanan tersebut, maka faktor
faktor tadi harus dikendalikan sebagaimana halnya dengan apa yang
dilakukan dalam mengendalikan biaya pelayanan kesehatan pada
umumnya.
TARIF PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA
Meskipun mekanisme pengendalian biaya dan tarif pelayanan
kesehatan seperti di atas sudah banyak diterapkan dibeberapa
negara, tapi implementasinya di Indonesia belum secara tuntas,
yang ditetapkan hanyalah ketentuan tentang tarif tertinggi saja.
Akibatnya karena yang diatur hanyalah resultante akhir dari
interaksi berbagai faktor dan bukanmasing masing faktor, sehingga
untuk mengejar target pemasukan tidak menutup kemungkinan
sarana pelayanan tersebut melakukan penyimpangan bukan terhadap
ketentuan tarif tertinggi yang telah ditetapkan melainkan terhadap
faktor faktor yang mempengaruhi tarif dengan tujuan memperbesar
pemasukan.
Salah satu hal yang sering dipraktekkan adalah dengan
meningkatkan penggunaan secara berlebihan pelayanan ( Over use )
dengan maksud untuk menambah pemasukan walaupun tidak atau
kurang didasarkan indikasi yang jelas. Hal ini dapat di perburuk lagi
dengan apabila pemberi pelayanan kurang memperhatikan etika
profesi sehingga ikut mendorong praktek praktek seperti ini
( Physician induced demand ), apalagi juga dengan memanfaatkan
ketidak tahuan pasien ( Consumer ignorance ).
Dr. Oswald