Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Nama : Jerriagustinus
Nim : 0805035046
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2010
Disusun oleh :
Nama : Jerriagustinus
NIM : 0805035046
Prodi : Pendidikan Fisika (Reguler Pagi)
Mengetahui,
Mahasiswa
Jerriagustinus
NIM. 0805035046
KATA PENGANTAR
Penulis
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
pembuatan laporan ini adalah :
1. Bagaimana cara membuat soal-soal tes yang memenuhi kriteria penyusun
soal yang baik dan benar.
2. Sejauh mana kemampuan siswa dalam menyelesaikan tes atau soal-soal
suatu mata pelajaran tertentu khususnya Fisika
3. Bagaimana mengelompokkan siswa berdasarkan status akademis dalam
suatu mata pelajaran tertentu.
A. Kegunaan Kegiatan
A. Pengertian Evaluasi
Dari segi harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation;
dalam bahasa Indonesia berarti: penilaian. Akar katanya adalah value; yang
dalam bahasa Indonesianya berarti: nilai. Dengan demikian secara harfiah,
evaluasi pendidikan (educational evaluation = Evaluasi Pendidikan).
Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses belajar mengajar,
karena dengan evaluasi dapat ditentukan tingkat keberhasilan suatu program
sekaligus juga dapat diukur hasil-hasil yang dicapai oleh suatu program.
Evaluasi dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai jarak antara
situasi yang ada dan situasi yang diharapkan untuk mendapatkan kejelasan
mengenai jarak yang menggambarkan situasi yang diharapkan. Dengan
demikian salah satu ciri yang penting dalam evaluasi adalah adanya kriteria
yang dijadikan dasar dalam menarik kesimpulan mengenai objek yang
dievaluasi yakni evaluasi dapat diartikan sebagai proses pembanding situasi
yang ada dengan kriteria, karena evaluasi adalah suatu proses mendapatkan
informasi dan menggunakannya untuk menyusun suatu keputusan.
Evaluasi dapat dilakukan dengan cara pengukuran dan tes. Proses
penentuan angka-angka yang menggambarkan sifat seseorang, benda atau
suatu kejadian disebut pengukuran. Pengukuran dimungkinkan sekali tanpa
menggunakan tes. Sedang tes adalah proses untuk menilai sifat orang, benda
atau kejadian. Adapun dari segi istilah, sebagaimana dikemukakan oleh
Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977): Evaluation refer to the act or
process to determining the value of something. Menurut definisi ini, maka
istilah evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung pengertian: suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Dengan
demikian, evaluasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang terencana untuk
d. Fungsi evaluasi pendidikan bagi orang tua peserta didik, antara lain :
1. Mengetahui hasil belajar anaknya
2. Meningkatkan pengawasan dan bimbingan serta bantuan kepada
anaknya dalam usaha belajar
3. Mengarahkan pemilihan jurusan, atau jenis sekolah pendidikan
lanjutan bagi anaknya
A. Prinsip-Prinsip Evaluasi
1. Keterpaduan
Evauasi harus dilakukan dengan prinsip keterpaduan antara tujuan
intrusional pengajaran, materi pembelajaran dan metode pengjaran.
2. Keterlibatan peserta didik
Prinsip ini merupakan suatu hal yang mutlak, karena keterlibatan peserta
didik dalam evaluasi bukan alternatif, tapi kebutuhan mutlak.
3. Koherensi
Evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang telah dipelajari
dan sesuai dengan ranah kemampuan peserta didik yang hendak diukur.
4. Pedagogis
Perlu adanya tool penilai dari aspek pedagogis untuk melihat perubahan
sikap dan perilaku sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu menjadi
motivator bagi diri siswa.
5. Akuntabel
Hasil evaluasi haruslah menjadi alat akuntabilitas atau bahan
pertnggungjawaban bagi pihak yang berkepentingan seeprti orang tua
siswa, sekolah, dan lainnya.
B. Teknik Evaluasi
Teknik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu teknik tes dan teknik non
Tes.
1. Teknik non tes meliputi ; skala bertingkat, kuesioner, daftar cocok,
wawancara, pengamatan, riwayat hidup.
a. tes diagnostic
b. tes formatif
c. tes sumatif
Ada dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh sebuah
instrument, yaitu :
M p − Mt p
rpbi =
SDt q
Dimana :
rpbi : koefisien validitas item.
Mp : skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh peserta tes, yang
untuk butir item yang bersangkutan telah dijawab dengan
betul.
Mt : skor rata-rata dari skor total.
SDt : deviasi standar dari skor total.
p : proporsi peserta tes yang menjawab benar terhadap item
tes yang diuji validitasnya.
1. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu
tes dapat dikatakn mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian
relibilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Atau
seandainya hasil berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat
dikatakan tidak berarti.
a. Cara – cara mencari besarnya reliabilitas
Kriterium yang digunakan untuk mengetahui ketepatan ada
yang berada di luar tes (consistency external) dan pada tes itu
sendiri (consistency internal).
1) Metode bentuk paralel (equivalent)
2) Metode tes ulang (test-retest method)
3) Metode belah dua atau split-half method
(KR20)
n S t − ∑ pq
2
r11 =
n − 1
2
St
Dimana :
r11 : koefisien reliabilitas tes.
N : banyaknya butir item.
1 : bilangan konstan.
St2 : varian total.
p : proporsi peserta tes yang menjawab benar
item tes yang bersangkutan.
q : proporsi peserta tes yang menjawab salah.
1. Taraf Kesukaran
Data hasil perhitungan untuk analisa derajat kesukaran dari tiap item
tes yang diujikan. Untuk menganalisa derajat kesukaran soal, pada
dasarnya hanya dibutuhkan satu langkah. Hanya saja langkah ini harus
dilakukan sebanyak jumlah item yang diujikan.
Untuk menentukan derajat kesukaran, yaitu P digunakan rumus:
B
P=
JS
Dimana :
P = Derajat Kesukaran
B A BB
D= − = PA − PB
JA JB
1. Fungsi Distraktor
Berikut merupakan cara menganalisis fungsi distraktor untuk item nomor
1, 2 dst.
Karena uji coba soal pada jenjang pendidikan menengah pertama maka
ospek itelektual yang diukur hanya ketiga aspek kognitif tersebut diatas.
TUJUAN
NO. BENTUK
PEMBELAJARA SOAL TK KUNCI JAWABAN
SOAL SOAL
N
Dapat 4 Md A
membedakan Dibawah ini merupakan bahan yang tergolong Perak, aluminium adalah bahan
Dapat menghitung 10 Sd A
arus listrik Muatan listrik 2 coulomb mengalir melalui Diketahui :
seutas kawat pengantar selama 4 detik. Q=2 C
Jadi, arus listrik yang mengalir dalam t=4 s
kawat tersebut adalah . . . . .
I=…?
Diketahui :
Berapakah beda potensial listrik yang harus R=5 ohm
diberikan pada ujung seutas kawat yang I=3 A
memiliki hambatan 5 ohm agar arus 3
V=…?
Dapat menghitung Ampere dapat mengalir melalui kawat . . . .
beda potesial 11 . Sd A
V=I x R
listrik A. 10 volt
B. 11 volt V=3 A x 5 Ω
C. 15 volt =15 volt
D. 13 volt
Jawaban : C
Isolator dapat 2 Bahan isolator dapat berfungsi sebagai Md A Isolator pada keadaan normal
bersifat konduktor bila . . . . . electron-elektron terluar tidak
sebagai A. Sedang memuai bebas bergerak karena diikat
konduktor B. Suhunya tinggi oleh gaya kuat sehingga sukar
C. Kuat arus kecil mengalirkan arus electron.
D. Tegangannya tinggi Tapi, ketika diberi tegangan
tinggi ini mampu mengatasi
Jawaban :D
Diketahui :
V=250 volt
Sebuah sekring dipasang pada tegangan 250
volt menyebabkan arus mengalir 1 I=1 A
Ampere. Jadi, besar daya listrik itu adalah . P=…?
Dapat menghitung
....
besar daya 20 Sd A
A. 150 watt P=V.I
listrik
B. 220 watt =250 x 1
C. 250 watt
=250 watt
D. 125 watt
Jawaban : C
Dapat menghitung 14 Sebuah setrika listrik 100 watt, 125 volt Sd A Diketahui :
g energi listrik dipasang pada tegangan yang tepat selama P=100 watt
3 menit. Berapakah banyak energi listrik V=125 volt
yang dipergunakan . . . . .
t =3 menit
A. 17.000 J
W=…?
Jawaban : B
Dapat menghitung 15 Sk A Daya total alat-alat listrik,
angka Dalam sebuah rumah terdapat 4 lampu 20 W, 2 P=4 x 20 W+2 x 40 W+1
penggunaan lampu 40 W dan sebuah TV 80 W. setiap x 80 W
energi listrik hari dinyalakan 4 jam. Berapakah biaya
=80 W+80 W+80 W
yang harus dibayarkan selama 1 bulan (30
=240 W
hari), jika 1 kWh = 1000,-, dan biaya
beban rumah tersebut adalah Rp
1bln=30 hr
10.000,- . . . . . t=30 x 4 jam
A. Rp 18.000,- =120 jam
B. Rp 19.360,- Energy listrik yang digunakan
C. Rp 17.500,- adalah
D. Rp 20.000,- W=P x t
=240 W120 jam
=2401000kW 120 jam
=24 x 1,2 kWh
Ongkos penggunaan energi listrik
adalah
W = VIt
= 120 v x 3 A x 10 s
= 3600 J
Jawaban : A
19 Perhatikan rangkaian listrik dibawah ini. Daya Sk A Diketahui :
listrik yang dihasilkan adalah . . . . I = 2 Ampere
V = 40 ohm
R =…?
A. 160 watt
P = I2R
= (2 A)2(40 ohm)
=160 ohm
Penilaian Hasil Belajar Fisika Jawaban : A Page 11
B. 180 watt
C. 190 watt
D. 110 watt
18 Agus ingin mandi pagi dengan air hangat Sk A
menggunakan 80 liter air yang suhu Diketahui :
awalnya10°C. Ia memanaskan air ini V =80 L = 80 dm3
sampai 30°Cdengan menyalakan pemanas Tetapkan :
air 2 kW. Jadi lama waktu yang harus Ρ = 1000 kg/m2 = 1 kg dm3
Agus tunggu untuk mandi air hangat di M = ρV
pagi hari adalah . . . . . = (1 kg dm3)( 80 dm3)
(kalor jenis air 4200 J kg- (°C)-1) = 80 kg
A. 50 menit =80 kg
B. 53 menit
C. 56 menit Q = mc∆T
D. 60 menit =(80 kg)(4200 J.kg-1(°C)-1)(30-
10)°C
=6720000
P=2 kW=2000 W
W=Pt=2000t joule
W=Q
2000t=6720000
Jawaban : C
1. Validitas
Untuk menghitung validitas item dibuat terlebih dahulu tabel persiapan sebagai berikut.
Mt =
∑X t
Langkah 2
Mencari deviasi standar total, yaitu SDt dengan menggunakan rumus:
∑X ∑ Xt
2 2
−
t
SDt =
N N
Langkah 3
Mencari Mp untuk butir item nomor 1 sampai dengan nomor 24, yang untuk
meringkas pembicaraan, dituangkan dalam tabel sebagai berikut:
No.
it
Mp Hasil
e
m
1 (14+10+9+10+10+12+9+12+9+11+10+13+6)/13 10,38
2 (9+10+10+9+10+9+12+11+10+12+6)/11 9,82
3 (8+12)/2 10,00
4 (9+14+10+12+12+9+11+10+12)/9 11,00
5 (14+12+9+12+10+8+13+6)/8 10,50
6 (14+9+12+8+13+6)/6 10,33
7 (10+11+8+6)/4 8,75
8 (9+14+10+10+9+10+10+12+12+9+12+11+10+8+8+7+8+12+8+13+6+6+6)/23 9,57
9 (9+10+10+10+10+12+12+12+11+10+8+12)/12 10,50
10 (14+10+10+12+9+12+11+10+8+8+12+13)/12 10,75
11 (14+10+10+9+10+10+12+12+12+8+8+7+8+12+8+13)/16 10,19
12 (14+10+10+12+12+12+8+7+13+6+6+6)/12 9,67
13 (9+14+10+10+9+12+12+11+10+8+8+8+8+13)/14 10,14
14 (14+9+10+9+12+12+11+10+8+13)/10 10,80
15 (9+14+10+10+9+10+10+12+9+12+9+12+11+10+8+8+7+8+12+8+13+6+6+6)/24 9,54
Langkah 4
Mencari (menghitung) koefisien korelasi rpbi dari item soal nomor 1 sampai
dengan nomor 20, dengan menggunakan rumus:
M p − Mt p
rpbi =
SDt q
TABEL BANTU
UNTUK MENGHITUNG VALIDITAS ITEM
NOMOR 1 SAMPAI DENGAN 20
M P −M t p
N0. Item
rpbi Keterangan
SD t q
N ∑ X t − (∑ X t )
2 2
2
St =
N2
St2=242299-2292242=55176-52441576=2735576=4,75
Langkah 2
Menentukan koefisien reliabilitas tes, yaitu r11 dengan menggunakan rumus:
n S t − ∑ pq
2
r11 =
n − 1
2
St
Telah diketahui: n = 15; St2 =3,81 ; Σpq = 2,93. Jadi:
r11=2020-14,75-3,794,75=20190,964,75=0,20
2. Derajat Kesukaran
Berikut akan disajikan data hasil perhitungan untuk analisa derajat
kesukaran dari tiap item tes yang diujikan. Untuk menganalisa derajat
kesukaran soal, pada dasarnya hanya dibutuhkan satu langkah. Hanya saja
langkah ini harus dilakukan sebanyak jumlah item yang diujikan.
Untuk menentukan derajat kesukaran, yaitu P digunakan rumus:
B
P=
JS
No. B
B JS P= Interpretasi
item JS
1 13 24 0,54 Mudah
2 11 24 0,46 Sedang
3 2 24 0.08 Sukar
4 9 24 0,37 Sedang
5 8 24 0,33 Sedang
6 6 24 0,25 Sedang
7 4 24 0,17 Sukar
8 24 24 1,00 Mudah
9 12 24 0,50 Sedang
10 12 24 0,50 Sedang
11 16 24 0,67 Mudah
12 12 24 0,50 Sedang
13 14 24 0,58 Mudah
14 10 24 0,42 Sedang
15 24 24 1,00 Mudah
16 4 24 0,17 Sukar
17 18 24 0,75 Mudah
18 5 24 0,20 Sukar
19 9 24 0,37 Sedang
20 17 24 0,71 Mudah
3.
KELOMPOK ATAS
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Skor
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 Anis Octavani 1 O O 1 1 1 O 1 O 1 1 1 1 1 1 O 1 O 1 1 14
2 Sindi Maysarah 1 O O O 1 1 O 1 O 1 1 1 1 1 1 O 1 O 1 1 13
3 Grace Novietrianita 1 O O 1 1 O O 1 1 O 1 1 1 O 1 O 1 O 1 1 12
4 Helen Ishak 1 O O 1 1 1 O 1 1 1 1 1 O 1 1 O 1 O O O 12
5 Jumaiyati O 1 O O O O O 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 O O 1 12
6 Sabir O 1 1 1 O O O 1 1 1 1 O O O 1 O 1 1 1 1 12
7 M. Rangga Hardani 1 1 O 1 O O 1 1 1 1 O O 1 1 1 O O O 1 O 11
8 Ayub O 1 O 1 O O 1 1 1 O 1 1 1 O 1 O 1 O O O 10
9 Bryan Arianto 1 1 O O O O O 1 1 1 1 O 1 O 1 O 1 1 O O 10
10 Evi Soviani 1 O O O O O O 1 1 O 1 1 O O 1 O 1 1 1 1 10
11 Florence 1 1 O O O O O 1 1 1 1 O O 1 1 O 1 O O 1 10
12 M. Saleh Ibrahim 1 1 O 1 1 O O 1 1 1 O O 1 1 1 O O O O O 10
1 1 1 1 1
9 7 1 7 5 3 2 2 0 9 0 7 8 7 2 1 0 3 6 7 136
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 Skor
1 Alan Piterson O 1 O 1 O O O 1 1 O O O 1 O 1 1 1 O O 1 9
2 Evi Isnawati 1 1 O O O O O 1 O O 1 O 1 1 1 O 1 O O 1 9
3 Greschela 1 1 O O 1 1 O O O O O O O 1 1 1 1 O O 1 9
4 Hendry Yoel 1 O O 1 O O O 1 O 1 O O O O 1 1 1 O 1 1 9
5 Meri Christina O O O O O O O 1 O 1 1 1 1 O 1 O 1 O O 1 8
6 Meylina Age O O 1 O O O O 1 O O 1 O 1 1 1 O 1 O O 1 8
7 Ria Sulastri O O O O O O O 1 1 1 1 O 1 O 1 O O O 1 1 8
8 Simon Petrus O O O O 1 1 1 1 O O 1 O 1 O 1 O O O O 1 8
9 Novi Yantinur O O O O O O O 1 O O 1 1 O O 1 O 1 1 O 1 7
10 Susi Yanti Uwen O 1 O O O O O 1 O O O 1 O O 1 O O 1 1 O 6
11 Ubang Marten 1 O O O 1 1 O 1 O O O 1 O O 1 O O O O O 6
12 Yeni Riska Sari O O O O O O 1 1 O O O 1 O O 1 O 1 O O 1 6
1 1
4 4 1 2 3 3 2 1 2 3 6 5 6 3 2 3 8 2 3 8 93
Nomor BA BB D = PA
BA BB JA JB PA = PB =
Item JA JB
- PB
1 9 4 12 12 0,75 0,33 0,42
2 7 4 12 12 0,58 0,33 0,25
3 1 1 12 12 0,08 0,08 0,00
4 7 2 12 12 0,58 0,17 0,41
5 5 3 12 12 0,42 0,25 0,17
6 3 3 12 12 0,25 0,25 0,00
7 2 2 12 12 0,17 0,17 0,00
8 12 11 12 12 1,00 0,92 0,08
9 10 2 12 12 0,83 0,17 0,66
10 9 3 12 12 0,75 0,25 0,50
11 10 6 12 12 0,83 0,50 0,33
12 7 5 12 12 0,58 0,42 0,16
13 8 6 12 12 0,67 0,50 0,17
14 7 3 12 12 0,58 0,25 0,33
15 12 12 12 12 1,00 1,00 0,00
16 1 3 12 12 0,08 0,25 -0,17
17 10 8 12 12 0,83 0,67 0,16
18 3 2 12 12 0,25 0,17 0,08
19 6 3 12 12 0,50 0,25 0,25
20 7 8 12 12 0,58 0,67 -0.09
No
m
o
D Klasifikasi Interprestasi
r
ite
m
1 0,42 Satisfactory Sedang
2 0,25 Satisfactory Sedang
3 0,00 Poor Jelek
4 0,41 Good Baik
5 0,17 Poor Jelek
6 0,00 Poor Jelek
7 0,00 Poor Jelek
8 0,08 Poor Jelek
9 0,66 Good Baik
10 0,50 Good Baik
11 0,33 Satisfactory Sedang
12 0,16 Poor Jelek
13 0,17 Poor Jelek
14 0,33 Satisfactory Sedang
15 0,00 Poor Jelek
16 -0,17 - Jelek Sekali
17 0,16 Poor Jelek
18 0,08 Poor Jelek
19 0,25 Satisfactory Sedang
20 -0.09 - Jelek Sekali
Dari penelitian yang telah dilakukan dengan cara melakukan observsi ke SMP Negeri 30
Samarinda. Penulis mahasiswa diharapkan bisa memperoleh data dan informasi yang
berguna, untuk dapat melaporkan sudah sejauh mana tingkat perkembangan akademis
siswa yang ditinjau dari segi kognitif saja, tanpa segi afektif maupun psikomotorik,
karena observasi ini hanya melakukan uji coba soal hasil pembelajaran Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan SMP, dimana soal yang diujikan hanya mengandung jenjang
kognitif saja.
Setelah melakukan uji coba soal, mahasiswa dituntut untuk dapat melakukan
analisa dari data yang telah diperoleh kemudian memberikan penilaian terhadap hasil
pembelajaran siswa. Analisis yang dilakukan meliputi pencarian nilai validitas item,
reliabilitas tes objektif, derajat kesukaran tiap item soal, daya pembeda (indeks
diskriminasi) item soal, serta fungsi distraktor. Dari perhitungan yang dilakukan
mahasiswa dapat mengetahui sejauh mana kualitas soal-soal yang diujicobakan dan
tingkat akademis siswa dalam kelas tersebut.
Pada penentuan validitas item soal dengan taraf signifikansi 5%, ternyata jumlah
item yang valid lebih sedikit daripada item yang invalid, yaitu 10 item valid dan 20 item
invalid. Hal ini mengindikasikan bahwa bisa dikatakan jika validitas tes hasil belajar itu
sendiri rendah karena butir item dengan tes hasil belajar memiliki hubungan yang erat.
Eratnya hubungan antara keduanya kiranya dapat dipahami dari kenyataan, bahwa
semakin banyak butir-butir item yang dapat dijawab dengan benar oleh peserta tes, maka
skor total hasil tes tersebut akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin sedikit butir-butir
item yang dapat dijawab dengan benar oleh peserta tes, maka skor total hasil tes itu akan
semakin rendah. Pernyataan tersebut merupakan petunjuk bahwa semakin besar
“dukungan” yang diberikan oleh butir-butir item (sebagai bagian tak terpisahkan dari tes)
terhadap tes hasil belajar (sebagai suatu totalitas), maka tes tersebut akan semakin dapat
menunjukkan “kemantapannya”. Sebaliknya, semakin kecil “dukungan” yang diberikan
oleh masing-masing butir item terhadap tes sebagai suatu totalitas, maka tes menjadi
“kurang mantap”. Apabila pernyataan tersebut kita kaitkan dengan validitas item yang
sedang kita bicarakan, maka dapat dipahami bahwa sebenarnya validitas tes itu akan
sangat dipengaruhi oleh, atau sangat bergantung pada validitas yang dimiliki oleh
A. Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dan analisis terhadap data
yang diperoleh, maka dapat diketahui kualitas dari soal-soal tersebut bahwa
soal-soal yang diujikan belum memenuhi kriteria soal yang baik. Adapun
hasil dari analisa data meliputi validitas item, reliabilitas tes, derajat
kesukaran, daya pembeda item dan fungsi distraktor adalah :
B. Saran
Sebaiknya penulis lebih memperhatikan cara penyusunan soal yang
baik dan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, agar kriteria soal menjadi
lebih baik.