You are on page 1of 21

PROFESI KEGURUAN

“ Hakikat Profesi Keguruan”

Oleh
Dra. Khutobah, Mpd
Kemampuan yang diharapkan

Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan makna profesi, profesional, rofesionalisme, p
rofesionalitas dan profesionalisasi.
2. Menjelaskan ciri-ciri pokok profesi.
3. Menentukan jenis pekerjaan yang tidak termasuk profesi.
4. Menjelaskan pengertian profesi keguruan
5. Mengidentifikasi ciri-ciri profesi keguruan
6. Menjelaskan layanan profesi keguruan.

Dra. Khutobah, Mpd 2


PENGERTIAN PROFESI
“Suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut k
eahlian dari para anggotanya” (Djam Satori, 2003:1.2).

Artinya: jabatan atau pekerjaan yang disebut profesi it


u hanya dapat dilakukan oleh orang yang mempun
yai keahlian. Pekerjaan itu tidak dapat dilakukan ol
eh sembarang orang, tetapi hanya dapat dilakukan
oleh orang yang dengan sengaja dipersiapkan untu
k memangku jabatan itu.

Dra. Khutobah, Mpd 3


PROFESIONAL

1. Sebutan tentang orang yang menyandang suatu profe


si.
2. Mengacu kepada sebutan tentang penampilan seseora
ng dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan prof
esinya.
Penampilan seorang profesional mendapat pengakuan
baik formal maupun informal.

Dra. Khutobah, Mpd 4


PROFESIONALISME
• Profesionalisme adalah sebutan yang mengac
u pada sikap mental dalam bentuk komitmen
untuk senantiasa mewujudkan & meningkatka
n kualitas profesionalnya.
• Profesionalisme itu merupakan motivasi intrins
ik pada diri guru sebagai pendorong untuk me
ngembangkan dirinya ke arah
perwujudan profesional.

Dra. Khutobah, Mpd 5


Profesionalitas
Sebutan terhadap kualitas sikap para angg
ota suatu profesi terhadap profesinya sert
a derajat pengetahuan dan keahlian yang
mereka miliki untuk dapat melakukan tuga
s-tugasnya.
Sebutan profesionalitas lebih mengg
am -barkan suatu “keadaan” derajad kepro
fesian

Dra. Khutobah, Mpd 6


Profesionalisasi
Suatu proses menuju kepada perwuju
dan dan peningkatan profesi dalam m
encapai suatu kriteria yang sesuai de
ngan standar yang telah ditetapkan.

Dra. Khutobah, Mpd 7


Guru memiliki profesionalisme
tinggi cirinya:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang m
endekati standar ideal.
2. Meningkatkan dan memelihara citra profesi, melalui p
erwujudan perilaku profesional.
3. Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan p
engembangan profesional
4. Mengejar kualitas dan cita-cita profesi, selaIu berusa
ha untuk mencapai kualitas dan cita-cita sesuai deng
an program yang telah ditetapkan.

5. Memiliki kebanggaan terhadap profesinya.


Dra. Khutobah, Mpd 8
CIRI PROFESI
Menurut Rachman Nata Widjaya, ciri profesi antara lain;

a) Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas,


b) Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelaku
nya dengan program dan jenjang pendidikan yang baku sert
a bertanggung jawab tentang pengembangan ilmu pengeta
huan yang melandasi profesi itu,
c) Ada organisasi profesi yang mewadahi para pelakunya untuk
memper tahankan dan memperjuangkan eksistensi dan kes
ejahteraannya,
d) Ada etika dan kode etik yang mengatur perilaku etik para pel
akunya dalam memperlakukan kliennya,
e) Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan
baku,
f) Ada pengakuan dari masyarakat (profesional, penguasa dan
awam) terhadap pekerjaan itu sebagai suatu profesi.

Dra. Khutobah, Mpd 9


Menurut D.Westby Gibson
a) Pengakuan masyarakat terhadap layanan tertentu yang ha
nya dapat dilakukan oleh kelompok pekerja yang dikategor
ikan sebagai suatu profesi.
b) Dimilikinya sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasa
n sejumlah tehnik dan prosedur yang unik.
c) Diperlukannya persiapan yang sengaja dan sistematis seb
elum orang mampu melaksanakan suatu pekerjaan profesi
onal.
d) Dimilikinya mekanisme untuk menjaring, sehingga hanya
untuk mereka yang di anggap kompeten yang diperbolehka
n bekerja untuk pekerjaan tertentu.
e) Dimilikinya organisasi profesional, yang disamping melindu
ngi kepentingan anggotanya dari saingan kelompok luar, ju
ga berfungsi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada
masyarakat, termasuk tindak etis profesional pada anggota
nya.

Dra. Khutobah, Mpd 10


Pengertian Profesi Keguruan
a) Profesi keguruan adalah suatu bidang pengabdian / dedi
kasi kepada kepentingan anak didik dalam perkembangan
nya menuju kesempurnaan manusiawi.
b) Anggota profesi keguruan, terikat oleh pola sikap dan peril
aku guru yang dirumuskan dalam kode etik guru Indonesi
a.
c) Anggota profesi keguruan, dituntut untuk menyelesaikan s
uatu proses pendidikan persiapan jabatan yang relatif pa
njang.
d) Anggota profesi keguruan terpanggil untuk senantiasa me
nyegarkan serta menambah pengetahuan (dalam arti khu
sus dan dalam arti kedalaman ilmu pengetahuan umum
dan pengetahuan khusus profesi keguruan).

Dra. Khutobah, Mpd 11


e) Untuk dapat melaksanakan profesi keguruan dengan ba
ik, para anggota harus; memiliki kecakapan / ketrampila
n teknis yg mampu menyentuh nilai kemanusiaan yang
mendasar.
f) Anggota profesi keguruan perlu memiliki sikap bahwa ja
minan ttg hak-hak profesional harus seimbang dan
merupakan imbalan dari profesi profesionalnya
g) Anggota profesi keguruan sepantasnya berserikat
secara profesional (Maman Achdiat)

Dra. Khutobah, Mpd 12


Ciri-ciri Profesi Keguruan Robert W.
Rickey
− Bahwa para guru akan bekerja hanya semata-mat
a memberikan pelayanan kemanusiaan dari pada
kepentingan pribadi
− Bahwa para guru secara hukum dituntut untuk me
menuhi brbagai persyaratan utk mendapatkan lise
nsi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk
menjadi anggota organisasi guru.
− Bahwa guru dituntut untuk memiliki pemahaman
serta ketrampilan yg tinggi dlm hal bahan ajar,
metode, anak didik dan landasan kependidikan
− Bahwa para guru dalam organisasi profesional,
memiliki publikasi profesional yang dapat
melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan,
bahkan selalu mengikuti perkembangan.+

Dra. Khutobah, Mpd 13


.

− Bahwa para guru, selalu diusahakan untuk selal


u mengikuti kursus-kursus, workshop, seminar,
serta terlibat secara luas dalam berbagai kegiat
an “in service”.
− Bahwa para guru diakui sepenuhnya sebagai s
uatu karier hidup (a life career).
− Bahwa para guru memiliki nilai dan etika yang b
erfungsi secara nasional maupun secara lokal.

Dra. Khutobah, Mpd 14


2. Menurut National Education Association (NEA)

− Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.


− Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khus
us.
− Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama
(bandingkan dengan pekerjaan yang memerlukan latihan u
mum belaka).
− Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berke
sinambungan.
− Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang
permanen.
− Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.
− Jabatan yg lebih mementingkan layanan diatas keuntungan
pribadi.
− Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat d
an terjalin erat.

Dra. Khutobah, Mpd 15


Pengertian Profesi Keguruan.
PGRI
• A. Suatu bidang pengabdian / dedikasi kepada kepentingan anak
didik dalam perkembangannya menuju kesempurnaan manusiawi.
• B. Para anggota profesi keguruan, terikat oleh pola sikap dan peri
laku guru yang dirumuskan dalam kode etik guru Indonesia.
• C. Para anggotanya, dituntut utk menyelesaikan suatu proses
• pendidikan persiapan jabatan yang relatif panjang.
• D. Para anggota profesi keguruan terpanggil untuk senantiasa me
nyegarkan serta menambah pengetahuan (dalam arti khusus dan d
alam arti kedalaman ilmu pengetahuan umum dan pengetahuan khu
sus profesi keguruan).
• E. Untuk dapat melaksanakan profesi keguruan dengan baik, para
anggota harus memiliki kecakapan / ketrampilan teknis yang ma
mpu menyentuh nilai – nilai kemanusiaan yang mendasar.
• F. Para anggota profesi keguruan perlu memiliki sikap bahwa jami
nan tentang hak-hak profesional harus seimbang dan merupakan i
mbalan dari profesi profesionalnya

Dra. Khutobah, Mpd 16


Layanan Profesi Keguruan

a) Layanan Pembelajaran
b) Layanan Bimbingan
c) Layanan Administrasi
d) Layanan Kesehatan Sekolah
e) Layanan Ekstra Kurikuler

Dra. Khutobah, Mpd 17


• Etika  cabang filsafat yang berbicara nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam
hidupnya.
• Etika sangat menekankan pendekatan yang kritis dalam melihat dan menggumuli nilai dan norma moral tersebut
serta permasalahan-permasalahan yang timbul dalam kaitan dengannilai dan norma moral itu. Etika adalah
sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai
• nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku
• manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
• Menurut Magnis Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah
• ajaran. Yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah
• moralitas. Sedangkan etika hanya melakukan refleksi kritis atas norma atau ajaran
• moral tersebut. Moralalitas adalah petunjuk kongkret tentang bagaimana kita harus
• hidup. Sedangkan etika adalah perwujudan secara kritis dan rasional ajaran moral.
• Moralitas adalah sebuah “pranata” seperti halnya agama, bahasa dan
• sebagainya yang sudah ada sejak dahulu kala dan diwariskan secara turun temurun.
• Sebaliknya, etika adalah sikap kritis setiap pribadi dan kelompok masyarakat dalam
• merealisasikan moralitas itu. Maka tidak mengherankan bahwa moralitas bisa saja
• sama, tetapi sikap etis bisa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya dalam
• masyarakat yang sama, atau antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain.
• Karena etika adalah refleksi kritis terhadap moralitas, maka etika tidak
• bermaksud untuk

Dra. Khutobah, Mpd 18


• Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku manusia, baik secara pribadi
maupun sebagai kelompok.
• Menurut Magnis Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah
• ajaran. Yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah
• moralitas. Sedangkan etika hanya melakukan refleksi kritis atas norma atau ajaran
• moral tersebut. Moralalitas adalah petunjuk kongkret tentang bagaimana kita harus
• hidup. Sedangkan etika adalah perwujudan secara kritis dan rasional ajaran moral.
• Moralitas adalah sebuah “pranata” seperti halnya agama, bahasa dan
• sebagainya yang sudah ada sejak dahulu kala dan diwariskan secara turun temurun.
• Sebaliknya, etika adalah sikap kritis setiap pribadi dan kelompok masyarakat dalam
• merealisasikan moralitas itu. Maka tidak mengherankan bahwa moralitas bisa saja
• sama, tetapi sikap etis bisa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya dalam
• masyarakat yang sama, atau antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain.
• Karena etika adalah refleksi kritis terhadap moralitas, maka etika tidak
• bermaksud untuk

Dra. Khutobah, Mpd 19


• Sedangkan etika hanya melakukan refleksi kritis atas norma atau ajaran
• moral tersebut. Moralalitas adalah petunjuk kongkret tentang bagaimana
kita harus
• hidup. Sedangkan etika adalah perwujudan secara kritis dan rasional
ajaran moral.

• Moralitas adalah sebuah “pranata” seperti halnya agama, bahasa dan


• sebagainya yang sudah ada sejak dahulu kala dan diwariskan secara
turun temurun.
• Sebaliknya, etika adalah sikap kritis setiap pribadi dan kelompok
masyarakat dalam

Dra. Khutobah, Mpd 20


• Moralitas adalah sebuah “pranata” seperti
halnya agama, bahasa dan
• sebagainya yang sudah ada sejak dahulu
kala dan diwariskan secara turun temurun.
• Sebaliknya, etika adalah sikap kritis setiap
pribadi dan kelompok masyarakat dalam

Dra. Khutobah, Mpd 21

You might also like