Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip hidup berdampingan secara damai berdasarkan persamaan derajat antarnegara. Prinsip-prinsip tersebut meliputi larangan penggunaan kekerasan, non-intervensi, persamaan hak menentukan nasib sendiri, kedaulatan negara, dan penyelesaian sengketa secara damai melalui hukum internasional.
Original Description:
Original Title
Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai Berdasarkan Persamaan Derajat
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip hidup berdampingan secara damai berdasarkan persamaan derajat antarnegara. Prinsip-prinsip tersebut meliputi larangan penggunaan kekerasan, non-intervensi, persamaan hak menentukan nasib sendiri, kedaulatan negara, dan penyelesaian sengketa secara damai melalui hukum internasional.
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online from Scribd
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip hidup berdampingan secara damai berdasarkan persamaan derajat antarnegara. Prinsip-prinsip tersebut meliputi larangan penggunaan kekerasan, non-intervensi, persamaan hak menentukan nasib sendiri, kedaulatan negara, dan penyelesaian sengketa secara damai melalui hukum internasional.
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online from Scribd
Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai Berdasarkan
Persamaan Derajat
Konsepsi perdamaian sebagai suatu hak asasi manusia jelas akan
membantu meningkatkan kesadaran umum bahwa setiap orang mempunyai peran dalam memelihara perdamaian, memperluas dukungan umum terhadap kebijaksanaan pelucutan senjata sebagai tonggak bagi kebijaksanaan pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.
Usaha untuk menciptakan perdamaian dunia telah banyak dibicarakan
oleh para ahli politik dan kenegaraan sejak zaman dahulu, diantaranya dalam siding umum PBB tanggal 24 Oktober 1970 yang menyatakan bahwa “setiap perang agresi merupakan kejahatan terhadap perdamaiana dan bahwa suatu ancaman atau penggunaan kekuatan merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional”.
Setiap Negara didunia menginginkan adanya suatu yang tertib dan
aman. Akan tetapi kenapa terjadi peperangan dan kesengketaan antar Negara? Hal ini disebabkan karena setiap Negara memiliki kepentingan, keinginan serta kemauan yang berbeda-beda, yang dilandasi oleh suatu system atau cara memperjuangkan yang berbeda-beda pula, sehingga menimbulkan konflik kepentingan antar negara.
Penggunaan kekerasasan dalam hubungan internasional sudah dilarang
dan seharusnya diselesaikan secara damai. Majelis Umum PBB telah mendeklarasikan dalam Pasal 2 ayat(4) Piagam PBB serta berdasarkan Deklarasi Manila ahun 1982 yang melarang Negara anggota menggunakan kekerasan dalam hubungannya satu sama lain.
Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai Berdasarkan
Persamaan Derajat Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara dama dilakukan berdasarkan pada prisnsip-prinsip hukum internasional yang berlaku secara universal:
1. Bahwa negara tidak akan menggunakn kekerasan yang bersifat
mengancam integrasi teritirial atau kebebasan politik suatu negara,atau menggunakan cara-cara lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan-tujuan PBB 2. Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri suatu negara 3. Persamaan hak menentukan nasib sendiri bagi setiap bangsa 4. Persamaan kedaulatan negara 5. Prinsip hukum internasionl mengenai kemerdekaan,kedaulatan,dan integrasi teritorial suatu negara 6. Itikad baik dalam hubungan internasional 7. Keadilan dan hukum internasional
Seluruh anggota PBB secara otomatis menjadi anggota mahkamah
internasional. Oleh sebab itu,jika terjadi sengekta maka sudah menjadi ketentuan bagi negara-negara anggota untuk menggunakan haknya bila merasa dirugikan oleh negara lain. Akan tetapi sebaliknya,jika suatu keputusan mahkamah intermasional tekah diputuskan,segala konsekuensi yang ada harus diterima. Hal tersebut mengingat bahwa apa yang emnjadi keputusan mahkamah internasional merupakan keputusan terkhir walaupun dapat dimintakan abnding.
Berikut ini adalah beberapa contoh negara dan orang perorangan
yang karena ketaatannya terhadap ketentuan hukum internasional,mau menerima proses penyelesauan sengketa internasional sebagai wujud penghargaan terhadap keputusan mahkamah internasional. NO Pihak-pihak Uraian kasus/kejadian keterangan yang terlibat
1 Amerika serikat • Tahun 1906,tentara amerika Para pelaku
telah melakukan kejahatan kejahatan perang di filipina,indo perang dg membunuh warga telah diajukan ke china dan filipina pengadilan jepang • Tahun 1968,peristiwa yang lebih militer,namun tidak dikenal dg “my lai massacre” lama kemudian sebuah kompi amerika dg senjata banyak yang otomatis hingga menewaskan dibebaskan. sekitar 500 korban (Mahkamah internasional belum
• Pada tahun 1945,lebih dari dapat berbuat
40.000 rakyat jepang yang tidak banyak)
berdosa telah terpanggang dg
dijatuhkannya bom atom horoshima dan nagasaki. Hal ini termasuk dampak kelainan genetis yang dialami korban cdera keturunannya. 2 Jerman & • periode antara tahun 1933 s.d Sebelum pernag
1939,Jerman di bawah pimpinan dunia II,kolonialisme
Jepang dalam Adolf Hitler telah melakukan barat dengan jutaan aksinya di pembasmian terhadap lawan korban tidak Eropa dan asia tersentuh.Baru politik maupun orang-orang yahudi serta penyerbuan setelah sekutu
terhadap negara membuka
australia,polandia,dan pengadilan
cekoslowakia dengan cara-cara nuremberg (1945-
yang sangat biadab. 1946) untuk nazi
dan • Demikian juga pasukan jepang jepang,dimulailah Catatan: baik di indonesia,korea mapun proses china yang sangat kejam selama pelembagaan untuk Berdasarkan modal pengadilan rwanda ini,akhirnya PBB menggelar pendudukan di negara-negara kejahatan melalui pengadilan untuk penjahat-penjahat perang. Internasional pengadilan tsb. Di indonesia,selama empat konvensi penjahat perang semakin menjadi penting dengan disetujuinya oleh 91 pendudukan jepang yang dikenal negara sebuah satuta roma 1998,sebuah langkah untuk geneva 1949 membentuk
ICC (internasional Criminal Court)telah
dengan romusha yang permanen. Namun,banyak memaksa pengamat mengkritik pengadilan rakyat di Den indonesia menjadi Haag saja,lebih banyak gagal budak dari pada suksesnya,apalagi model dan diperlakukan ICC sangat kejam. Tidak kurang dari 10.000 rakyat indonesia hilang dan tidak pernah kembali selama berlangsungnya romusha tsb. 3 Serbia di • Kurun waktu antara 1992- Tahun 1994 1995,pasukan serbia telah pengadilan kroasia dan melakukan pembersihan etnik terhadap para bosnia terutama terhadap warga sipil penjahat pe-rag helsegovania muslim bosnia dan daera-daerah telah terbukti di den (yugoslavia) lain serta di kroasia yang ingin haag melepaskan diri dari serbia setelah bubarnya negara federasi Proses pengadilan