You are on page 1of 5

PAPER MINERALOGI

ACARA : KONOSKOP

Disusun Oleh
Ghaitsa Rizka Myatkhan
211001100120043

LABORATORIUM MINERALOGI, PETROLOGI DAN


PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

MEI 2011

1
IDENTIFIKASI MINERAL DENGAN MENGGUNAKAN
PENGAMATAN KONOSKOP

Konoskop merupakan suatu pengamatan dimana fungsi Mikroskop sebagai


teleskop untuk mengamati suatu titik tak terhingga melalui peraga. Jadi kita tidak
lagi melakukan pengamatan langsung pada peraga.sinar.Dalam melakukan
pengamatan dipergunakan lensa “Amici-Bertrand” dan lensa – lensa yang lainnya
seperti kondensor, polarisator , dan analisator.

Kita tidak langsung mengamati dalam suatu peraga, akan tetapi yang kita lihat
dalam suatu mikroskop adalah kenampakan dari suatu gambar interferensi
(isogire,isofase, dan melatope).
Urutan cara pengamatan secara konoskop pada mikroskop polarisasi :
1. Lensa perbesaran diatur menggunakan perbesaran maksimal
2. Memasangkan kondensor ,aperture diafragma terbuka maksimal, posisi nikol
silang
3. Pasang lensa tambahan kondensor
4. Masukkan lensa amici – bertrand atau lepas lensa okuler dan langsung lihat ke
tubus mikroskop

Tanda optik mineral pada pengamatan konoskop dibagi menjadi 2 yaitu :


1.Tanda Optik Mineral Sumbu 1 (Unaxial)
• Sinar ordiner atau biasa dan ekstra ordiner atau luar biasa
• Sinar ordiner sejajar sumbu C kristalografi
• VE < V0 → (+)Atau VE > V0 → (-)
• Addisi = abu-abu – biruAtau Substraksi = abu-abu - orange

Dimana kecepatan sinar ordiner dan extra ordiner pada kristal sumbu satu
( Uniaxial ) adalah tidak sama.Pada mineral tertentu sinar ekstra ordiner lebih
cepat dari sinar ordiner. Tanda Optik Negatif (-) terdapat pada mineral uniaxial
yang mempunyai sinar ekstra ordiner lebih cepat dari sinar ordiner. Sebaliknya

2
untuk mineral Uniaxial yang mempunyai sinar ordiner lebih cepat dari sinar ekstra
ordiner diberi Tanda Optik positif.

2.Tanda Optik mineral Sumbu 2 (Biaxial)


Pada mineral sumbu dua, kecepatan sinar x, sinat y, dan sinar z adalah
tertentu, artinya pada setiap mineral sinar x merupakan sinar yang paling cepat,
sinar y merupakan sinar yang intermediet dan sinar z merupakn sinar yang
paling lambat. Ynag membedakan antara mineral satu dengan mineral lainnya
adalah kedudukan/ posisi dari sumbu indikatrik sinar – sinar tersebut dikaitkan
dengan garis bagi sumbu optik.
Mineral sumbu 2 dikaitkan dengan tanda optik positif, jika sumbu
indikatrik sinar z berhimpit dengan Garis Bagi Sudut Lancip (BSI) dan sumbu
indikatrik sinar x berhimpit dengan Garis Bagi Sudut Tumpul (BST).
Sebaliknya jika sumbu indikatrik sinar z berhimpit dengan Garis bagi sudut
tumpul (BST) dan sumbu indikatrik sinar x.

Cara mengidentifikasi mineral yaitu :


- Terdapat pada sayatan yang dipotong tegak lurus sumbu optiknya (sayatan
Isotropik).
- Memperlihatkan isogire dengan empat lengan serta melatop persis ditengah.
- Memperlihatkan gelang-gelang warana (isofase), banyaknya gelang –
gelang warna (isofase) ,banyaknya gelang – gelang ini sangat bergantung
pada harga bias rangkap masing – masing mineral. Makin besar harga
bias rangkapnya, makin banyak gelang – gelang warnanya.
- Bila meja obyek diputar, gambar interferensi tidak berubah sama sekali.

Cara penentuan tanda optik mineral pada interferensi terpusat:


1. Komponen sinar luar biasa selalu bergetar didalam bidang yang memotong
bidang pandangan sebagai jari - jari
2. Untuk mengetahui apakah sinar luar biasa merupakan sinar lambat ataupun
cepat, maka dipergunakan komparator.

3
3. Jika kwadran 1 dan 3 menunjukkan gejala addisi, sedang kwadran 2 dan 4
menunjukkan gejala substraksi berarti sinar luar biasa merupakan sinar
lambat, maka Kristal mempunyai tanda optik positif. Sebaliknya jika
Kwadran 1 dan 3 menunjukkan gejala substraksi, kwadran 2 dan 4
menunjukkan gejala adisi, mineral mempunyai tanda optik negatif

4
DAFTAR PUSTAKA

Djoko Isbandi, 1986.Mineralogi, Nur Cahaya, Yogyakarta.


Yudith B. M, Hadi Sutomo, Soekardi M, 1982. Mineral Optik, Pusat Penerbitan
Fakultas Teknik UGM.
http://www.mpch-mainz.mpg.de/~jesnow/Polmik/Week5.htm

You might also like