Professional Documents
Culture Documents
Landasan Teori :
Pengukuran dengan alat ukur baik berupa panjang, massa dan besaran lain dan diamati
dengan mata biasa oleh seorang pengamat tidak akan memberikan pengukuran secara tepat. Nilai
yang sesungguhnya dan hasil tersebut akan mempunyai perbedaan walaupun sangat kecil, atau
dapat dikatakan bahwa di dalam setiap pengukuran secara berulang-ulang kali merupakan usaha
untuk memperoleh nilai dengan kesalahan yang sekecil-kecilnya. Oleh karena itu didalam suatu
pengamatan akan selalu dituliskan hasil pengukuran yang tidak pasti. Misalnya kecepatan cahaya
di dalam ruang hampa adalah : 0,997925 + 0,000003 x 102 meter/detik. Tetapi adapula hasil
pengamatan yang didapat dengan pasti misalnya jumlah proton dalam atom.
Ukuran mengukur panjang, lebar atau tinggi suatu benda dapat digunakan alat ukur
panjang yang disebut jangka sorong
Tujuan Percobaan :
Alat – Alat :
• Jangka Sorong
• Neraca
Cara Kerja :
4. Setelah dihitung volume masing-masing benda dan diketahui massanya, hitung massa
jenis benda.
Hasil Pengamatan :
3 3
Balok P(cm) L(cm) T(cm) Massa(gr) V(cm ) ρ(gr/cm )
A 9,37 3,46 2,17 24,6 70,35 0,35
B 5,03 2,63 2,54 11,5 53,60 0,34
C 5,55 2,33 2,19 5,1 28,32 0,18
D 5,13 3,53 2,13 12,5 38,57 0,32
E 5,76 3,67 2,27 16,0 47,99 0,33
Jumlah 1,52
Ket :
• V balok = P x L x T
Contoh :
Balok A Volume = P x L x T
= 70,35 cm3
• ρ=
v
Contoh :
m 24,6
Balok A ρ = = = 0,35 gr/cm3
v 70,35
3
Bola Massa (gr) Diameter (cm) Volume (cm3) ρ ( gr/cm )
A 20,00 2,49 8,076 2,476
B 20,56 2,51 8,276 2,484
C 21,30 2,50 8,177 2,605
D 19,95 2,46 7,791 2,561
E 20,25 2,49 8,076 2,476
Jumlah 12,602
Ket :
• V bola = 4π r3
3
Contoh :
V Bola A = 4π r3
3
• ρ=
v
Contoh :
m 20,00
ρ= = = 2,476
v 8,076
Dengan tabel hasil pengolahan data diatas maka dapat dihitung nilai ρ rata-rata untuk balok dan bola
adalah :
a. Balok
n
∑ ρibalok
i=1 1,52
ρ rata-rata balok = = = 0,30 gr/cm3
n 5
b. Bola
n
∑ ρibola
i=1 12,602
ρ rata-rata bola = = = 2,520 gr/cm3
n 5
Setelah diketahui ρ rata-rata balok dan bola, maka dapat di hitung nilai deviasi atau penyimpangan
nilai terukur dengan ρ rata-rata menggunakan rumus :
∆ ρ balok/bola = ρ balok/bola - ρ rata-rata balok/bola
a. Balok
∆ ρ balok = ρ balok - ρ rata-rata balok
= 0,35 - 0,30
= 0,05 gr/cm3
b. Bola
∆ ρ bola = ρ bola - ρ rata-rata bola
= 2,476 - 2,520
= 0,044 gr/cm3
Dengan menggunakan cara perhitungan diatas maka akan di peroleh hasil seperti pada table
berikut :
A 0,35 0,05
B 0,34 0,04
C 0,18 0,12
D 0,32 0,02
E 0,33 0,03
Total 0,26
A 2,476 0,044
B 2,484 0,036
C 2,605 0,085
D 2,561 0,041
E 2,476 0,044
Total 0,25
Berdasarkan table deviasi/penyimpangan nilai, maka dapat di hitung nilai deviasi rata-
rata ( a ) dengan persamaan :
a. Balok kayu :
∑ ∆ρbalok 0,26
a = = = 0,052 gr/cm3
n 5
b. Bola kaca
∑ ∆ρ bola 0,25
a = = = 0,05 gr/cm3
n 5
Dengan diketahuinya deviasi rata-rata, maka nilai deviasi standard Peters dapat di hitung
seperti dibawah ini :
a. Balok kayu :
Sρbalok = 1,25 . a
= 0,065 gr/cm3
b. Bola kaca :
Sρbalok = 1,25 . a
= 0,063 gr/cm3
b. Bola kaca :
a. Balok kayu :
Sρrata-rata balok 0,029
x 100 % = x 100 % = 9,7 %
ρ rata-rata balok 0,30
b. Bola kaca
Sρrata-rata bola 0,028
x 100 % = x 100 % = 1,11 %
ρ rata-rata bola 2,52
Kesimpulan :
1. Jangka sorong memberikan angka pengukuran yang lebih akurat, dimana hal ini dapat
dibuktikan pada peritungan massa jenis untuk kayu dan kaca, dimana massa jenis suatu
benda dapat diketahui dengan perbandingan massa dan volume benda, dimana volume
balok dapat diukur dengan mengetahui ukuran panjang, lebar, dan tingginya, sedangkan
volume bola dapat diukur dengan mengetahui ukuran panjang diameternya, yang nilai
mendekati ketepatannya dapat kita peroleh dengan menggunakan jangka sorong.
2. Massa jenis balok kayu adalah 0,30 + 0,03 gr/cm3 dan massa jenis bola kaca adalah