Professional Documents
Culture Documents
Teori Psikoanalisis:
Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir diantara kaumnya dan yang
mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah (kami
mewahkan dalam kehidupan dunia )(orang)ini tidak lain hanyalah manusia
(basyar)seperti kamu dia makan dari apa yang kamu makan dan meminum dari
apa yang kamu minum (Al-mukminun ayat 33
c.Aspek kecerdasan.
Dari aspek kecerdasannya disebut dengan insan yakni
Makhluk terbaik yang diberi akal sehingga menyerap
ilmu pengetahuannya sesuai dengan Al-qur’an yang
artinya
Wahai manusia,sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum
agar kamu bertakwa al-Baqarah ayat 21
e.Aspek posisi.
Dari aspek posisi disebut abdun (hamba)yang
menunjukan kedudukannya sebagai hamba Allah yang
harus tunduk dan patuh kepadanya sebagaimana
firman Allah yang artinya
Tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan hanya
menyembah kepadaKu. (Adz-dzariyat ayat 56)
2. Aspek historis penciptaan.
Al-qur’an tidak memerinci secara cronologis penciptaan manusia
menyangkut dan tempat. Namun Al-qur’an memberikan jawaban yang
sangat penting dari titik manakah kehidupan itu bermula.Ayat-ayat yang
menegaskan bahwa asal-usul manusia berasal (bersifat) air dapat
dibuktikan dari pembentukan alam semesta sesuai dengan Al-qur’an yang
artinya:
Tuhan memulai penciptaan manusia dari lempung.
(surah As- sajadah ayat 7)
Dalam ayat ini Allah menyebut kata-kata badaa yang
berarti memulai ini menunjukan adanya awal suatu
penciptaan dari Tiin .Hal ini jelas berma’na tahap yang
lain akan segera mengikuti .
3.Tiinul laazib.
yaTiinul laazib yaitu tanah lempung ng pekat sesuai
dalam ayat mengatakan yang artinya :
6.Air.
Air dianggap sebagai asal usul seluruh kehidupan
sebagaimana disebut dalam ayat yang artinya :
Artinya
Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh.Katakanlah, “Ruh itu
Termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah diberi pengetahuan melainkan sedikit “
( Al-israa ayat 85 )
Ruh adalah getaran Ilahiyah.
Yaitu getara sinyal ketuhanan sebagaimana rahmat,
nikmat, hikmah yang kesemuanya sering terasakan
sentuhannya ,tetapi sukar difahami hakikatnya.sentuh
an getaran rohaniah itulah yang menyebabkan
manusia dapat mencersna nilai-nilai belas
kasih,kejujuran,kebenaran,keadilan dsb.
Nafs menurut Al-qur’an
Istilah nafs banyak tersebar dalam Al-qur’an meski
termasuk dalam wilawah abstrak yang sukar difahami.
Nafs memiliki pengertian yang sangat terkait dengan
aspek fisik manusia. Gejolak nafs dapat dirasakan
menyebar keseluruh tubuh manusia karena tubuh
Manusia merupakan kumpulan dari milyaran sel
hidup yang saling berhubungan. Nafs bekerja sesuai
bekerja sistem biologis manusia sesuai dengan firman
Allah:
Firman Allah dalam Al-qur’an
Allah memegang jiwa (nafs ) ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum
diwaktu tidurnya .Maka Dia tahanlah orang yang telah Dia tetapkan kematiannya
dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan .Sesunguhnya pada
Yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir (az-
zumar ayat 42)
Hubungan antara Nafs dan fisik mannusia.
Hubungan sangat erat namun sukar diketahui pasti
bagaimana hubungan itu berjalan. Dual yang berbeda,
mental dan fisik dapat menjalin interalasi sebab
akibat.Kesedihan dapat menyebabkan mata
mengeluarkan cairan,kesengsaraan membuat badan
kuraus.
Perpisahan antara nafs dan fisik disebut mati dan
inilah peristiwa yang paling misterius dalam
kehidupan manusia sebelum ia menjumpai peristiwa
lainnya di Alam lain pula.
Firman Allah Swt.
Tiap yang bernafs pasti akan merasakan mati (Al-imran ayat 185)
Fitrah manusia : Hanif,Potensi akal,
Qalb dan nafsu.
Kata fitrah merupakan dari kata fatara artinya ciptaan
suci dan seimbang dalam kamus Al-munjid Louis
Ma’luf mengatakan: bahwa fitrah adalah sifat yang ada
pada setiap awal penciptaan nya,sifat alami manusia
Menurut imam Al-Maraghi: Fitrah adalah kondisi di
mana Allah menciptakan manusia yang
menghadapkan dirinya kepada kebenaran dan
kesiapan untuk menggunakan pikirannya
Allah Swt telah memberikan isyarat lewat Al-qur’an.
Hai jiwa yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
Diridai-Nya maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah
Kedalam surga-Ku (Al-fajr ayat 27-30)
Karakteristik manusia.
Manusia adalah ciptaan Allah yang sangat berbeda
dengan makhluk lainnya dialam semesta ini.ia
memiliki yang khas bahkan dibandingkan dengan
makhluk lain yang paling mirip sekalipun.kekhasan
inilah yang menurut kitab suci menyebabkan
konsekwensi kemanusiaan Diantaranya kesadaran
tanggung jawabnya.
Karakteristik manusia.diantaranya adalah:
Karakter istik
manusia
Artinya
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dengan
Sebaik-baik bentuk (At-tin ayat 4)
Aspek ilmu
Hanya manusia yang mungkin punya kesempatan
memahami lebih jauh hakikat alam ssemesta di
sekelilingnya. Pengetahuan hewan hanya terbatas
pada naluri dasar yang tidak bisa dikembangkan
melalui pendidikan dan pengajaran.Tetapi manusia
menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus
berkembang.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka menyembahKu
Aku tidak menghendaki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supa
ya mereka memberi Aku makan sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezeki
Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh (Az-Zariyaat 56-58)
Fungsi penciptaan manusia.
Penyembahan yang sempurna dari seorang manusia
akan menjadikan dirinya sebagai ‘kepanjangan’
kekuasaan Allah dimuka buka bumi ini dalam mengelola
alam semesta.Keseimbangan alam dapat terjaga dengan
hukum-hukum alam yang kokoh .Keseimbangan
kehidupan manusia dapat terjaga dengan tegaknya
hukum-hukum kemanusiaan yang telah Allah tetapkan.
Kekacauan kehidupan tidak sekedar akan
menghancurkan tatanan kehidupan tetapi juga dapat
menghancurkan bagian-bagian alam yang lain.Inilah
fungsi kehadiran manusia ditengah-tengah alam ini
Firman Allah swt.
Dan tiadalah Kami mengutus kamu untuk menjadi rahmat bagi semesta alam
(Al-anbiya ayat 107).
Maka jelaslah bahwa kesatuan manusia dan alam semesta dapat terjaga dengan
baik jika manusia dapat menjalankan fungsi kekhalifahannya di muka bummi ini.
Arti Agama ruang lingkupnya
Agama adalah sebuah realitas yang senantiasa
melingkupi manusia.Agama muncul dalam kehidupan
manusia dalam berbagai dimensi dan sejarahnya.Maka
tidak mudah mendefinisikan Agama.Termasuk
mengelompokan seseorang apakah ia terlibat dalam
suatu agama atau tidak. Mungkin seseorang dianggap
termasuk pengikut suatu Agama,tetapi ia
mengingkarinya.
Agama arti secara umum.
Agama suatu sistem orientasi dan obyek
pengabdian.Dalam pengertian ini semua orang adalah
makhluk religius,tak seorangpun dapat hidup tanpa
suatu sistem yang mengaturnya dan tetap dalam
kondisi sehat.Kebudayaan yangberkembang ditengah
manusia adalah produk dari tingkah laku
keberagamaan manusia
“Din”Dalam bahasa Al-qur’an.
Din diartikan sebagai Agama.Kata din yang berasal dari
akar bahasa Arab dyn mempunyai banyak arti pokok yaitu
1.Keberhutangan.
2.Kepatuhan.
3.Kekuasaan.
4.kecenderungan alami atau tendensi.
Kesimpulannya ialah bahwa orang itu menundukan
dirinya dalam arti menyerah dan patuh kepada hukum dan
peraturan yang mengatur hutang. Demikian juga dalam
artian yang terbatas kepada yang berpiutang.
Tiga persoalan pokok dalam sebuah Agama
yaitu:
1.Credial yakni keyakinan akan adanya sesuatu
kekuatan supranatural yang diyakini mengatur dan
menciptakan alam.
2.Ritual yaitu tingkah laku manusia dalam
berhubungan dengan kekuatan supranatural sebagai
konsekwensi atau pengakuan dan ketundukannya
3.Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia
dengan sesamanya atau alam semesta yang dikaitkan
dengan keyakinannya tersebut.
Agama ditinjau dari sumbernya terbagi
dalam dua bagian yaitu:1.Agama wahyu
Agama wahyu yang yang diterima oleh manusia dari
Allah sang pencipta melalui malaikat jkibril dan
disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-Nya kep[ada
ummat manusia. Wahyu dilestarikan melalui Al-
kitab,suhuf-suhuf atau ajaran lisan
2.Agama bukan wahyu.
Agama bukan wahyu bersandar semata-mata kepada
ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki
pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai
aspeknya secara mendalam contohnya Agama Budha
yang berpangkal pada ajaran sidharta gautama dan
confusianisme yang berpangkal pada ajaran Kong Hu
Cu meskipun tidak diakui secara formal.
Sesungguhnya banyak isme-isme yang dianut oleh
manusia berlakku pula sebagai Agama bukan
wahyu.
Dalam aspek keaslian sebuah Agama perlu
di cermati.
Adakalanya suatu agama wahyu dalam perjalanan
sejarahnya mengalami distorsi-distorsi karena kurang
terjaganya pengamanan wahyu.Wahyu yang
dilestarikan dalam tradisi lisan dapat mengalami
penyimpangan dengan adanya usaha untuk mengubah
ajaran dari warna aslinya.Oleh karena itu boleh jadi
yang disebut Agama wahyu terbawa didalamnya
ajaran-ajaran manusia pula.
Pandangan para ahli tentang Agama.
1. Sigmund Freud Seorang ahli psikologi mengatakan
bahwa Agama berasal dari ketidak mampuan manusia
menghadapi kekuatan alam diluar dirinya dan juga
kekuatan insting dari dalam dirinya.Munculnya
Agama pada tingkat perkembangan manusia yang
pertama terjadi disaat manusia belum mampu
menggunakan akal untuk mengurusi kekuatan yang
ada diluar dan didalam dirinya ia harus menghadapi
atau mengatur kekuatan tersebut dengan bantuan
kekuatan lain yang efektif.
2. Muhammad iqbal
Muhammad iqbal membantah pendapat Freud
dengan menyatakan bahwa memang ada agama-
agama yang telah membukakan jalan pelarian secara
pengecut dari kenyataan hidup.tetapi hal itu tidaklah
berlaku bagi semua Agama.Dogma dan kepercayaan
Agama sudah tentu memiliki penafsiran
metafisika.Penafsiran itu tidak sama dengan
penafsiran dari bahan-bahan pengalaman yang
menjadi subyek ilmu pengetahuan alam.
3.Aguste Comte.
Aguste comte seorang Sosiolog mengatakan Agama
sebagai salah satu dari tahap-tahap pemikiran yang
berkembang pada sejaarah peradaban dunia,menurut
comte ada tiga tahap perkembangan
intelektual.Pertama dinamakan teologis dimana
manusia menafsirkan gejala-gejala yang ada
disekelilingnya secara teologis.Terdapat kekuatan yang
mengendalikan alam berupa roh-roh dewa-dewa atau
Tuhan yang Mahakuasa .
Kedua yaitu tahap metafisik.
Merupakan perkembangan,dari perkembangan tahap
pertama pada tahap ini manusia menganggap bahwa
dalam setiap gejala terdapat kekuatan atau inti
tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan .
Ketiga Merupakan tugas dari ilmu pengetahuan
positif dan ini tahap terakhir dari perkembangan
manusia.suatu ilmu pengetahuan positif apabilah
memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang nyata
dan kongkrit tanpa ada halangan dari pertimbangan-
pertimbangan lainnya.
Hubungan manusia dengan Agama
1. Fitrah terhadap Agama.
Kenyataan yang ditemukannya berbagai macam
Agama dalam masyarakat sejak dahulu sampai
sekarang membuktikan bahwa hidup dibawa sistem
keyakinan adalah tabiat yang merata pada
manusia.Tabiat ini telah ada sejak manusia lahir
sehingga tak ada pertentangan sedikitpun dari seorang
yang tumbuh dewasa dalam sebuah sistem kehidupan.
Watak-watak yang ada pada seluruh alam.
Seluruh unsur alam baik yang mati maupun yang hidup lebih
mengagumkan lagi:
1.Proses terjadinya hujan
2.Planet-planet mengelilingi matahari.
3.burung-burung mengudara dengan ringannya dan
mengembara keberbagai belahan dunia
4.Keunikan lebah menata masyarakatnya dsb
Kesemuanya ini seakan mencerminkan sikap ketundukan kepada
hukum universal.oleh karena itu penembahan manusia kepada pencipta
adalah suatu bagian dari karakteristik penciptaan itu sendiri
sebagaimana ketundukan satelit mengorbit pada planetnya
Firman Allah Swt.
Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah kepadaNya bertasbih apa yang ada dilangit
dan yang dibumi dan juga burung dengan mengembangkan sayapnya.Masing-masing
telah mengetahui (cara shalatnya dan tasbihnya dan Allah Maha mengetahui apa
yang mereka kerjakan (An-nur ayat 41)
Keteraturan seluruh elemen pada alam
dapat membangkitkan kesadaran.
Manusia di dunia memerlukan suatu sistem yang
mengatur kehidupan. Penerimaan manusia pada
sebuah sistem terus berlansung dari masa kemasa,dan
Agama adalah suatu bentuk sistem yang kehadirannya
berlansung sejak lama dengan bentuk yang berbeda-
beda. Khusus watak manusia menimbulkan dimensi
yang berbeda pada hukumnya.Penyimpangan atas
hukum alam menyebabkan kehancuran fisik dan
penyimpangan pada hukum manusia yang dapat
menyebabkan kehancuran fisik dan juga sosial.
Dimensi pahala dan dosa.
Hampir semua agama dapat menerima dimensi pahala
dan dosa serta hari pembalasan,dimensi ini diterima
manusia bahkan dalam cara berfikir modern sekalipun
faham materialisme yang menganggap materi sebagai
hakikat yang abadi dialam ini justru tidak mendapat
tempat di dunia modern
Betrand russel menyatakan:
Bahwa teori relativitas telah menjebol pengertian
tradisional mengenai substansi dari argumen filosofi
manapun materi bagi pengertian sehari-hari adalah
sesuatu yang bertahan dalam waktu dan bergerak
dalam ruang. Tetapi bagi ilmu alam teori relativitas
tidak lagi dibenarkan.Sebongkah materi tidak lagi
merupakan sebuah benda yang tetap dengan keadaan
yang bermacam-macam ,tetapi merupakan suatu
sistem peristiwa yang saling berhubungan .
Materi dimata seorang materialis
nampak lebih nyata dari pada kilasan
pikiran sudah hilang sama sekali.
Sesuai dengan firman Allah Swt
Dan mereka berkata:Kehidupan ini hanyalah kehidupan di dunia saja,kita mati dan
Kita hidup,dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa.Mereka tidak
mempunyai pengetahuan tentang itu,mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.
(Al-jaasiyah ayat 24)
2. Pencarian manusia terhadap
Agama.
Akal yang sempurna akan senantiasa menuntut kepuasan
berpikir.Oleh karena itu pencarian manusia terhadap
kebenaran agama tak pernah lepas dari muka bumi
ini.Penyimpangan sebuah ajaran agama dalam sejarah
kehidupan dapat diketahui pada akhirnya oleh pemenuhan
kepuasan berpikir manusia hidup kemudian.
kisah Nabi Ibrahim as dan Nabi
Muhammad saw
Nabi Ibrahim sangat tidak puas menyaksikan
bagaimana manusia mempertuhankan benda-benda
mati di alam ini seperti matahari bulan dan
bintang.Demikian pula Nabi Muhammad saw .pada
akhirnya memerlukan tahannus karena jiwanya tak
dapat menerima aturan hidup yang dikembangkan
masyarakat quraisy di Mekkah yang mengaku masih
menyembah Ibrahim Firman Allah swt
Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberi petunjuk
(Surah Ad-duhaa ayat 7)
3. Konsistensi keagamaan.
Manusia diciptakan dengan hati nurani yang
sepenuhnya mampu mengatakan realitas secara benar
dan apa adanya.namun manusia juga memiliki
keterampilan kejiwaan lain yang dapat menutupi apa-
apa yang terlintas dalam hati nuraninya ,yaitu sifat
berpura-pura ,namun hanya dalam situasi tertentu
yang sifatnya sementara.Membentuk sikap konsistensi
harus melalui langkah-langkah tertentu.
Langkah-langkah untuk membentuk sebuah konsisten:
A.Pengenalan
Tidaklah kami utus engkau (Muhammad )melainkan untuk menjadi rahmat bagi
Sekalian alam Al-anbiya ayat 107
Ayat ini mengisyaratkan bahwa ajaran yang diturunkan kepada Nasbi Muhammad
(islam)ditujukan semua manusia pada semua tempat dan waktu
1. Salah faham terhadap ajaran islam
Kesalah fahaman terhadap islam terdapat dikalangan
orang-orang non muslim,tetapi juga muslim sendiri
yang belum memahami islam secara
menyeluruh.Islam sering dipandang secara sempit
sebagai agama yang berisi ritual saja.pada hal ritual
dalam islam hanya sebagian saja dari ajaran
islam.Islam berkaitan dengan seluruh aspek
kehidupan dan memberikan nilai-nilai esensial bagi
seluruh kehidupan itu.
Sebab terjadi kesalah fahaman.
Kesalah fahaman terhadap islam karena pemikiran
bersifat dikhotomis,memisahkan antara agama dan
kehidupan. Agama hanya dipandang sebagai salah
satu aspek hidup saja yaitu kebutuhan manusia
terhadap penyembahan pada yang Mahakuasa
sedangkan pada aspek kehidupan lainnya agama tidak
bisa diperankan .pemahaman yang parsial ini
melahirkan pandangan yang sempit terhadap islam
dan menumbuhkan sekularisasi
Islam dijadikan dasar.
Islam diturunkan untuk menata kehidupan manusia
sedangkan akhirat adalah akibat atau dari kehidupan
dunia .Islam menunjukan jalan dan arah yang
ditempuh untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki
dunia dan akhirat.Bagi seorang muslim islam menjadi
dasar dalam menata kehidupannya,baik ekonomi
politik maupun budaya sehingga kehidupannya
menjelmakan prilaku yang islami firman Allah swt
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang
Yang berilmu pengetahuan beberapa derajat (Al-Mujaadilah)
Kerangka Dasar Ajaran Islam
Tujuan
1.Memahami komponen dasar islam dan kaitannya
satu sama lainnya
2.Memahami hubungan islam dengan ilmu-ilmu
lainnya.
3.Terdorong untuk mengamalkan islam secara kaffah.
Unsur pokok Agama islam
Secara umum aturan itu meliputi tiga hal pokok Yaitu:
1. Aqidah
2 Syariah
3.Akhlak
Sebagian ahli membaginya kedalam dua hal yaitu
aqidah dan syariah dengan memasukan akhlak
kedalam bidang syariah
1.Aqidah.
Sebagaimana agama-agama pada umumnya yang
memiliki sistem kepercayaan dan keyakinan kepada
Tuhan,islam mengandung sistem keyakinan yang
mendasari seluruh aktifitas pemeluknya yang disebut
aqidah.Aistem kepercayaan dibangun atas 6 dasar
sesuai firman Allah:
Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,dan telah
Kucukupkan ni’matKu bagimu,dan telah Kuridhai islam menjadi agama bagimu
(Al-Maidah ayat 3.)
Firman Allah berikut mengatakan
Sesungguhnya agama yang benar itu pada sisi Allah adalah Islam (Ali-Imran ayat 19)
Barang siapa yang mencari agama selain Islam ,maka sekali-kali tidaklah akan diterima
Dari adanya dan ia di akahirat termasuk orang-orang yang merugi (Ali-Imran ayat 85)
3.Meyakini islam agama universal.
Islam agama yang universal serta berlaku untuk
semua manusia dan mampu menjawab segala
persoalan yang muncul dalam segala lapisan
masyarakat sesuai dengan tuntutan budaya manusia
firman Allah
Dan tiadalah Kami utus kamu melainkan bersifat universal bagi semua manusia
sebagai berita gembira dan peringatan .Akan tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.(As-saba ayat 28)
Arti dan ruang lingkup Aqidah.
Pengertian Aqidah.
Aqidah berasal dari kata A’qada-ya’qidu-aqdan yang
berarti simpul,ikatan dan perjanjian yang kokoh dan
kuat.Setelah terbentuk menjadi aqidatan (aqidah)bera
rti kepercayaan atau keyakinan.Kaitan antara aqdan
dengan aqidatan adalah bahwa keyakinan itu
tersimpul dan tertambat dengan kokoh dalam hati.
Bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Aqidah secara terminologi.
Menurut Hasan al-banna.
“Aqaid (bentuk jamak dari a’qidah)adalah bebrapa
perkara yang wajib diyakini kebenaran oleh
hati,mendatangkan ketentraman jiwa,menjadi
keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan
keragu-raguan.
Menurut Abu Bakar Al-jazairi.
“Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat
diterima secara mudah oleh manusia berdasarkan
akal,wahyu (yang didengar)dan fitrah.Kebenaran itu
dipatrikan,dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangan dengan kebenaran itu.
Dari dua pengetian ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dalam memahami aqidah lebih tepat dan jelas.
1.Setiap manusia memiliki fitrah untuk mengakui
kebe
naran dengan potensi yang dimilikinya.indra dan
akal digunakan untuk mencari dan menguji
kebenaran,sedangkan wahyu menjadi pedoman untuk
menentukan mana yang baik dan yang buruk.Dalam
beraqidah hendaknya manusia menempatkan fungsi
masing-masing alat tersebut pada posisi yang
sebenarnya.
Sejalan dengan hal ini Allah Swt
berfirman:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun dan Dia memberi kamu pendengaran,penglihatan dan hati agar kamu
bersyukur (An-nahl ayat 78)
Firman Allah berikutnya
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerang
kan.Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaanNya
kejalan keselamatan ,dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu
dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizinNya dan menun
juki mereka kejalan yang lurus.(Al-Maidah ayat 15-16).
2.Keyakinan itu harus bulat dan
penuh.
Suatu keyakinan tidak boleh berbaur dengan dengan
kesamaran dan keraguan.Oleh karena itu untuk
sampai kepada keyakinan,manusia harus memiliki
ilmu sehingga ia dapat menerima kebenaran dengan
sepenuh hati setelah mengetahui dalil-dalilnya.Firman
Allah dalam Al-Qur’an:
Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwasanya Al-qur’an itu
lah yang hak dari tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka
kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang
yang beriman kepada jalan yang lurus.(Al-Haj ayat 54 ).
3.Aqidah harus mendatangkan
ketentraman.
Dengan keyakinan seseorang mampu mendatangkan
ketentraman jiwanya.Untuk itu diperlukan keselara
san antara keyakinan lahiriyah dan batiniyah.Perten
tangan antara keduanya akan melahirkan kemunafik
an.Sikap munafik ini akan mendatangkan kegelisahan
Allah Swt berfirman :
Diantara manusia ada yang mengatakan :kami beriman kepada Allah dan hari
kemudian,padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang- orang yang beriman .
(Al-Baqarah ayat 8)
Firman Allah berikutnya
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas
tipuan mereka.Dan apabilah mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan
malas.mereka bermaksud riya( dengan shalat) dihadapan manusia.Dan tidaklah
mereka menyebut kecuali sedikit sekali.mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang
memekian (iman atau kafir );tidak masuk kepada golongan ini(orang-orang beriman )
Dan tidak pula kepada golongan itu (orang-orang kafir).Barang siapa yang disesatkan
Allah ,maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk)
baginya (An-Nisaa ayat 142-143).
4.Kesimpulan
Apabilah seseorang telah meyakini suatu kebenaran,
maka konsekwensinya ia sanggup membuang jauh-jauh
segala hal yang bertentangan dengan kebenaran yang
diyakininya itu
Ruang lingkup pembahasan
aqidah.
Menurut hasan Al-Banna yaitu
1.Ilahiyah yaitu pembahasan tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan Tuhan seperti wujud Allah
2.Nubuwwah yaitu pembahasan tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan nabi dan rasul termasuk
kitab-kitab Allah,mu’jizat dsb
3.Ruhaniah yaitu pembahasan tentang alam metafisik
seperti malaikat jin iblis setan dan ruh.
4.Sam’iyah yaitu pembahasan sesuatu yang hanya bisa
diketahui melalui sam’i yakni dalil naqli berupa Al-
qur’an dan sunnah , seperti alam barzakh,akhirat,azab
kubur,dsb.
Unsur pokok kedua
Syariah.adalah berisi peraturan dan perundang-
undangan yang mengatur aktivitas yang seharusnya
dikerjakan manusia.Syariah adalah sistem nilai yang
merupakan inti ajaran islam
Syariah atau sistem nilai ditetapkan oleh Allah
sendiri.Dalam kaitan ini Allah disebut syaari atau
pencipta hukum.
Firman Allah swt dalam Al-qur’an.
Atau adakah bagi mereka sekutu-sekutu yang membuat peraturan untuk sebagai agama
Yang tidak diizinkan Allah?dan sekiranya tidak karena kalimat takdir,niscaya ia telah dibe
ri keputusan diantara mereka dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu (adalah)bagi
Mereka azab yang pedih (Asy-syuura ayat 21)
Sistem nilai Islam secara umum meliputi
dua bidang:
1.Syariah yang mengatur hubungan manusia secara
vertikal dengan Allah.Dalam konteks ini syariah
berisikan ketentuan tata cara peribadatan manusia
kepada Allah,seperti kewajiban shalat,puasa,zakat,dan
haji.Hubungan manusia dengan Allah ini disebut
ibadah mahdah atau ibadah khusus,karena sifatnya
yang khas dan sudah ditentukan secara pasti oleh
Allah dan dicontohkan secara rinci oleh Rasulullah
Saw.
2.Syariah yang mengatur hubu
ngan horisontal.
Horisontal adalah hubungan sesama manusia dan
makhluk lainnya yang disebut muamalah.Muamalah
meliputi ketentuan perundangan yang mengatur
segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan
dengan sesamamnya dan dengan alam sekitarnya
Adanya sub sistem muamalah ini membuktikan
bahwa islam tidak meninggalkan urusan dunia
bahkan
tidak pula melakukan pemisahan antara dunia dan
akhirat.Bagi islam ibadah diwajibkan Allah atas
hamba
Nya bukan sekedar menjalankan ibadah secara formal
belaka,melainkan diperintahkan agar semua aktivitas
Sesuai dengan firman Allah Swt
Ajaran ini sesuai dengan konsep dasar islam tentang
tujuan diciptakan manusia
Dan tiadalah aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya beribadah kepada-Ku
(Az-zaariyaat ayat 56)
Hubungan horisontal ini disebut pula dengan istilah ibadah gairu mahdah
atau ibadah umum karena sifatnya yang umum dimana Allah atau Rasul-Nya
tidak memerinci macam dan jenis prilakunya tetapi hanya memberikan prinsip-
prinsip dasarnya saja.
3.Akhlak.
Akhlak merupakan komponen dasar islam yang ketiga
yang berisi ajaran tentang tataprilaku atau sopan
santun.Dalam pembahasan akhlak diatur mana
prilaku yang tergolong baik dan prilaku buruk
Pandangan syariah dan akhlak terhadap
prilaku manusia
Akhlak maupun syariah pada dasarnya prilaku
manusia,yang berbeda diantara keduanya adalah
obyek materia.Syariah melihat perbuatan manusia
dari segi hukum,yaitu wajib,sunat,mubah ,makruh
dan haram.Sedangkan akhlak melihat perbuatan
manusia dari segi nilai atau etika,yaitu perbuatan baik
dan buruk.
Akhlak obyek utama ajaran islam
Akhlak yang sangat penting dalam ajaran islam,karena
prilaku manusia merupakan obyek utama ajaran
islam.bahkan maksud diturunkannya agama adalah
membimbing sikap dan prilaku manusia agar sesuai
dengan fitrahnya. Agama menuntun agar memelihara
dan mengembangkan kecenderungan mental yang
bersih dan yang suci.Rasul saw bersabda
“Tidaklah aku diutus melainkan menyempurnakan
akhlak dan budi pekerti manusia”
Akhlak adalah sistem etika islam.
Alhasil,akhlak merupakan sistem etika islam,sebagai
sistem yang memiliki spektrum yang luas,mulai sikap
terhadap Allah swt ,dirinya,orang lain serta makhluk
lainnya.
Akhlak maupun syariah pada dasarnya membahas
prilaku manusia,yang berbeda antara keduanya adalah
obyek materia.Syariah melihat perbuatan manusia
dari segi hukum yaitu sunnah,mubah,makruh dan
haram,sedangkan akhlak melihat perbuatan manusia
dari segi nilai atau etika,perbuatan baik dan buruk.
Hubungan antara aqidah,syariah dan
akhlak.
Aqidah,syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan
kesatuan dalam ajaran islam.Ketiga unsur tersebut
dapat dibedakan namun tidak bisa dipisahkan.
Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan
elemen-elemen dasar keyakinan, mengambarkan
sumber dan hakikat dan keberadaan agama.sementara
syariah sebagai sistem nilai beisi peraturan yang
menggambarkan fungsi agama,sedangkan akhlak
sebagai sistem etika menggambarkan arah dan tujuan
yang hendak dicapai agama.
Kategori orang kafir,fasik dan munafik.
Kafir:seseorang yang melakukan perbuatan baik
,tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau
keimanan,maka orang itu termasuk kategori kafir.
Fasik:Seseorang yang mengaku beriman,tetapi tidak
mau melaksanakan syariah,maka orang itu disebut
fasik.
Munafik :Seseorang yang mengaku beriman dan
melaksanakan syariah namun tidak dilandasi dengan
iman yang benar
Perbuatan yang sesuai dengan keimanan
terhadap Allah.
Perbuatan yang baik dan didorong oleh keimanan
terhadap Allah sebagai wujud pelaksanaan syariah
disebut amal shaleh karena dalam Al-qur’an kata amal
shaleh selalu diawali dengan kata iman
Allah menjanjikan bagi orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan
Amal shaleh menjadi pemimpin di bumi sebagaimana Ia telah telah menjadikan
Orang-orang dari sebelum mereka sebagai pemimpin dan mengokohkan bagi merek
Agama Ia ridhai dan menggantikan mereka rasa takut dengan rasa tenang.Mereka
Menyembah hanya kepadaKu mereka tidak menserikatkan Aku dengan sesuatupun
Dan barang siapa yang ingkar setelah itu maka mereka itu adalah orang-orang fasik.
Sumber hukum islam.
AL-Qur’an sumber hukum islam utama dan pertama.
As-sunnah sebagai hukum islam yang kedua .
Ijtihad para ulama’sumber hukum islam yang ketiga.
Al-qur’an.
Alqur’an adalah sumber hukum islam yang
pertamadisampaikan kepada Nabi muhammad saw
diturunkan dalam bahasa arab dan secara
autentik,terhimpun dalam satu mushaf yang disebut
Al-qur’an dan merupakan kitab suci yang termasyhur
dan sulit untuk menemukan satu definisi yang
mencakup keseluruhan Al-qur’an
Dr.Dawud al-Attar.
Beliau mengatakan bahwa Al-qur’an adalah wahyu
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
secara lafaz (lisan)ma’na serta gaya bahasa
(uslub)nya,yang termaktub dalam mushaf yang
dinukil darinya secara mutawatir
Ma’na khusus yang terkandung dari definisi
tersebut.
Al-qur’an sebagai wahyu Allah,yaitu seluruh ayat-ayat
Al-qur’an adalah wahyu Allah,tidak ada satu katapun
yang datang diturunkan ari perkataan atau pikiran
Nabi
AL-qur’an dalam bentuk lisan dengan ma’na gaya
bahasanya.artinya isi maupun redaksi Al-qur’an
datang dari Allah sendiri.
Al-qur’an terhimpun dalam mushaf artinya Al-qur’an
tidak mencakup wahyu Allah kepada Nabi
Muhammad dalam hukum-hukum yang kemudian
disampaikan dalam bahasa Nabi sendiri
Al-qur’an dinukil secara mutawatir,artinya Alqur’an
disampaikan kepada orang lain secara terus menerus
oleh sekelompok orang yang tidak mungkin untuk
berdusta karena banyaknya jumlah orang dan
berbeda-beda tempat tinggal mereka.
sejarah turunnya Al-qur’an.
Al-qur’an turun secara berangsur-angsur tenggang
waktu lebih kurang waktu kurang lebih 23 tahun
dalam sejarah kerinduan ummat manusia terhadap
datangnya Al-qur’an.Mereka yang telah memeluk
islam menerima konsekwensi sosial yang
memilukan.Intimidasi,penganiyayaan,pembunuhan
merupakan bagian dari sejarah kelam kehidupan
keagamaan mereka.Dalam situasi seperti itu Al-qur’an
yang turun secara berangsur-angsur menjadi pelipur
lara dan penyejuk hati mereka.
Al-QUR’AN
Al-qur’an terdiri dari:
30 juz.
114 surah.
6236 ayat
Ayat yang turun pada priode mekkah(ayat makiyah) sebanyak
4780 ayat yang tercakup dalam 86 surah.
Ayat yang turun pada priode madinah(ayat madaniyah)sebanyak
1456 ayat yang tercakup dalam 28 surah
Ayat-ayat makiyah pada umumnya mengandung nuansa sastra
yang kental,ayatnya pendek-pendek,isinya banyak
mengedepankan prinsip-prinsip kepercayaan dan kaidah umum
syariah dan akhlak sedangkan ayat madaniyah menerangkan
aspek syariah baik menyangkut peraturan tentang ibadah
maupun muamalah dan akhlak.
Wahyu Allah mempunyai nama lain selain
Al-qur’an.
Al-kitab berarti sesuatu yang ditulis (Ad-dukhan)
Artinya :
Demi kitab (Al-qur’an )yang menjelaskan.
Artinya:
ARTINYA
aaaaaaas
Seungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-qur’an dan sesungguhnnya Kami
benar –benar memeliharanya atau menjaganya .
Nama ini menunjukan fungsi Al-qur’an selaku motivator amal agar manusia
beramalbaik dan konsisten dengan kebajikan lantaran segala amal perbuatan
manusia akan diminta petanggung jawaban kelak dihari pembalasan
62.
62.Sesungguhnya iniiniadalah
SesungguhnyaS adalahkisah
kisahyang
yangbenar,
benar,dan
dantaktak
ada Tuhan
ada (yang
Tuhan (yangberhak
berhakdisembah) selain
disembah) Allah;
selain Allah;dan
danSesungguhnya
esungguhnyaAllah,
Allah, Dialah yang Maha
Dialah yang Maha Perkasa
Perkasa lagi
lagiMaha
MahaBijaksana
Bijaksana. .
Al-qasas
Al-qasas berarti kisah-kisah (Ali Imran ayat 62)
Artinya:
Al-qur’an membawa cerita nyata tentang masyarakat masa silam bahkan sejak kejadian
.kenyataan ini membenarkan bahwa Al-qur’an adalah kitab
Manusia pertama kali menampilkan dua corak antagonistik fenomena masyarakat
Sejarah tertua.Al-qur’an
Yakni yang saleh dengan segala jmplikasi kedamaian dan yang sesat dengan ekses baha
yanya.ini sala satu metoda spesifik Al-qur’an untuk menyampaikan pesan-pesan yang
dibawanya supaya manusia mengambil pelajaran yang berharga dari kenyataan yang di
alami masyarakat lain .
Al-huda.
Al-huda berarti petunjuk sesuai dengan surah At-
staubah ayat 33.
Artinya:
Dialah yang telah menguts rasulNya dengan membawa petunjuk (Al-qur’an) dan
Agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama,walaupun orang-orang
musyrikin tidak menyukai.
Nama ini menunjukan fungsi Al-qur’an selaku petunjuk yang hanya dengannya
Manusia dapat mencapai keridaan Allah .
Al- furqan.
Alfurqan berarti pemisah sesuai surah Al-furqan ayat 1.
ARTINYA
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-fursqan (Al-qur’an )kepada hambaNya
Agar Dia menjadi pembeda,peringatan kepada seluruh alam.
Penjelasan :
Sebagai pedoman hidup dan kehidupan mansia,Al-qur’an mennyajikan norma dan
Secara jelas ,tegas dan tuntas terutama dalam soal kebaikan dan keburukan
Al-mauidzah.
Al-mauidzah berarti nasihat dalam surah yunus ayat
57.mengatakan :
Artinya :
Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
bagi penyembuh penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang yang beriman
Dengan melihat ayat tersebut ,meskipun disana sini terdapat peringatan dan
bahkan ancaman ,namun secara umum gaya penyampaian Al-qur’an amat halus
.semakin didekati semakin menjadi teman dialog dengan nasihat-nasihatnya yang
menyejukan .
As-syifa.
Asy-syifa yang berarti obat atau penawar jiwa sesuai
surah Al-isra ayat 82.
Artinya:
Dan Kami turunkan dari Al-qur’an suatu yabg menjadi penawar dan rahmat bagi
Orang-orang yang beriman dan Al-qur’an tidaklah menambah kepada orang-orang
Yang dzalim selain kerugian .
Berdasarkan ayat diatas sesungguhnya akar prolematika manusia didalam dada
nya Dan Al-qur’an memberi solusi atas problematika manusia itu melalui akarnya
Ia menembus dada manusia dan menghujam hatinya.begitulah AL-Qur’an yang
dengan namanya ini memberi garansi bahdwa segala persoalan manusia dapat dise-
lesaikan jika ia benar-benar menghayati Al-qur’an dan mengamalkan secara konsis-
ten.
An-nur.
An-nur berarti cahaya dalam surah An-nisa ayat
174.
Artinya:
Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu
(Muhammad dengan mu’jizatnya ) dan telah kami turunkan cahaya terang bendera-
ng(Al-qur’an)
Penjelasan :Nama ini menunjukan fungsi Al-qur’an sebagai wadah .Sebutan cahaya
Seolah mengilustrasikan bahwa Al-qur’an ibarat cermin yang mewadahi sinar yang ter
Pancar dari sang Maha pelita dan kemudian memancarkan cahaya nya kepada manu-
sia .Hati manusia berada dalam rongga dada,ia gelap dengan kungkungan jasad luar
Manusia dan semakin gelap lagi lantaran ulah perbuatan manusia.Al-qur’an meman-
tulkan cahaya Tuhan dan karenanya ia mampu menembus jasad manusia dan menyi-
nari rongga dada sehingga kegelapan menjadi sirna.Pantulan cahaya Al-qur’an ini
Jika manusia itu sendiri sanggup merespon Al-qur’an dengan baik
Ar-rahmah
Ar-rahmah yang berarti karunia (dalam surah An-
naml ayat 77) mengatakan
Artinya:
Dan sesunguhnya al-qur’an itu benar –benar menjadi petunjuk dan rahmat
bagi orang- orang yang beriman.
penjelasan : Segala pemberian Tuhan akan menjadi rahmat didunia dan diakhirat
,ketika pemberian itu diterima,dijalani dan dikembangkan dengan landasan
Al-qur’an
Al-qur’an sebagai sumber nilai mengandung
pokok-pokok ajaran:
1.Pokok keyakinan atau keimanan terhadap
Allah,malaikat,kitab-kitab,rasul-rasul dan hari
akhir.dari pokok-pokok ini yang terkandung dalam Al-
qur’an ini lahir teologi atau ilmu kalam.
2.Pokok-pokok peraturan atau hukum,yaitu garis-garis
besar aturan tentang hubungan dengan Allah,antar
manusia dan hubungan manusia dengan alam yang
melahirkan syariat hukum atau ilmu fighi.
3.Pokok-pokokaturan tingkah laku atau nilai-nilai dasar
etika.
4.Petunjuk dasar tanda-tanda alam yang menunjukan
eksistensi dan kebesaran Tuhan sebagai
pencipta.Petunjuk dasr ini merupakan isyarat-isyarat
ilmiah yang melahirkan ilmu pengetahuan.
5.Kisah-kisah para Nabi,rasul dan umat terdahulu.
6.Informasi tentang alam gaib,seperti adanya
jin,kiamat,surga,dan neraka.