You are on page 1of 146

I.

Teori Psikoanalisis:

 Manusia adalah makhluk yang memiliki


prilaku hasil interaksi antara komponen
biologis, ego dan sosial.
 Dalam diri manusia terdapat unsur Animal
(hewani) Rasional dan Moral (nilai)
 Manusia sebagaHomo valens manusia
berkeinginan.
II. Teori Behaviorisme :
Manusia sebagai homo mechanicus
(manusia mesin).
Manusia dapat dianalisa melalui
sesuatu yang nampak atau prilaku
yang tampak yang dapat diukur,
dilukiskan dan diramalkan.
III. Teori kognitif :
Memandang manusia sebagai Homo
Sapiens (manusia berfikir)
 Bukan lagi dipandang sebagai makhluk
yang bereaksi secara pasif pada
lingkungan.
 Manusia sebagai makhluk yang selalu
berusaha memahami lingkungan, selalu
berfikir.
IV.Teori Humanisme :
Manusia sebagai Homo Ludens
(manusia bermain) manusia dalam
pandangan Humanisme; berprilaku
untukmempertahankan,
meningkatkan dan
mengaktualisasikan diri.
.
ASAL USUL MANUSIA DIKAITKAN
DENGAN KEBERDAAN ALAM

 Kapankah manusia pertama kali hadir di muka bumi


ini ?
 Makhluk apakah yang menjadi nenek moyang
manusia ?
 Bagaimana proses penurunan dan perubahan-
perubahannya
Pada abad 19 tumbuh suatu
pemahaman tentang asal usul
manusia yang dikaitkan dengan
primata.
Teori Darwin
 Ramapithecus yang berusia 15 juta
tahun.
 Oreopithecus yang berusia 12 juta tahun
dianggap sebagaimanusia tertua. Hasil
pengamatan yang teliti menunjukkan
bahwa kedua spesies tersebut lebih layak
disebut kera daripada manusia.
Australopithecus dianggap sebagai jenis
yang paling mewakili manusia purba yang
hidup kira-kira pada 4 juta tahun sampai
600.000 tahun yang lalu.
Tingginya antara 1,25 – 1,50 meter dengan
volume otak antara 500 – 500 cc.
Ciri – cirinya :
 Tubuhnya sangat manusiawi, berkaki dua
 Lekukan tulang pinggul lebar
 Tulang paha yang menyesuaikan dengan diri dengan
postur berkaki dua.
 Mampu berfikir dan mempergunakan alat – alat untuk
mempermudah pekerjaannya.
 Diantara fosil yang ditemukan ada batu batu koral yang
gunanya untuk membuat benda tajam dan mungkin
digunakan untuk berburu.
Manusia purba yang lebih maju adalah Pithecan Tropus
Erectus yang hidup sekitar 500.000 tahun.
 Tingginya 1,50 – 1,78 M.
 Volume otaknya rata-rata 900 CC.
 Dalam situsnya fosilnya ditemukan tanda-
tanda beliung yang ditanam dan batu-batu yang
diatur secara berjejer menunjukkan batas-batas
penghunian semua penemuan menunjukkan
adanya kemampuan berfikir dan merenung.
Gelombang manusia purba Neanthertal
Beberapa sumber muncul sekitar 1 juta
500.000 tahun yang lalu.
 Tengkorak manusia lebih berkembang
hingga 1300 – 1600 CC.
 Perkembangan intelektual terlihat dari
kualitas senjata dan peralatan yang
ditemukan dekat fosilnya.
Manusia Modern
 Ciri-ciri anatomis utamanya telah ada sekitar 35.000 –
40.000 tahun yang lalu dan dikenal sebagai Homo Sapiens.
 Kapasitas tengkoraknya menurun hingga mencapai rata-rata
1,350 CC.
 Kedua tangan serta kaki telah mendapatkan proporsi
sebagaimana yang dapat dilihat pada manusia sekarang.
KEJADIAN DAN HAKEKAT MANUSIA
MENURUT AJARAN ISLAM
1.Penyebutan nama manusia Penyebutan nama manusia
dalam Al-qur’an tidak hanya satu macam,berbagai istilah
digunakan untuk menunjukan berbagai aspek kehidupan :
 a.Aspek historis.
 Dari aspek historis penciptaan disebut Bani Adam
 sesuai dengan Al-qur’an yang artinya

 Hai anak Adam,pakailah pakaianmu yang indah di


 setiap memasuki Masjid,makan,minumlah dan jan
 ganlah berlebih-lebihan.Al-A’raf ayat 31
b.Aspek biologis
.Dari aspek biologis kemanusiaannya disebut basyar
 yang mencerminkan sifat-sifat fisik kimiai biologis
 sesuai Al-qur’an yang artinya


 Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir diantara kaumnya dan yang
mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah (kami
mewahkan dalam kehidupan dunia )(orang)ini tidak lain hanyalah manusia
(basyar)seperti kamu dia makan dari apa yang kamu makan dan meminum dari
apa yang kamu minum (Al-mukminun ayat 33

c.Aspek kecerdasan.
Dari aspek kecerdasannya disebut dengan insan yakni
Makhluk terbaik yang diberi akal sehingga menyerap
ilmu pengetahuannya sesuai dengan Al-qur’an yang
artinya

 Dia menciptakan manusia(insan)mengajarnya


pandai berbicara (Ar-Rahman ayat 3-4)
d.Aspek sosiologis.
Dari aspek sosiologis disebut an-nas yang
menunjukan sifatnya yang hidup berkelompok
sesama jenis sesuai firman Allah yang artinya


 Wahai manusia,sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum
agar kamu bertakwa al-Baqarah ayat 21
e.Aspek posisi.
 Dari aspek posisi disebut abdun (hamba)yang
menunjukan kedudukannya sebagai hamba Allah yang
harus tunduk dan patuh kepadanya sebagaimana
firman Allah yang artinya


 Tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan hanya
menyembah kepadaKu. (Adz-dzariyat ayat 56)
2. Aspek historis penciptaan.
Al-qur’an tidak memerinci secara cronologis penciptaan manusia
menyangkut dan tempat. Namun Al-qur’an memberikan jawaban yang
sangat penting dari titik manakah kehidupan itu bermula.Ayat-ayat yang
menegaskan bahwa asal-usul manusia berasal (bersifat) air dapat
dibuktikan dari pembentukan alam semesta sesuai dengan Al-qur’an yang
artinya:

  

 Tidaklah orang-orang kafir itu melihat bahwa langit dan bumi


disatukan,kemudian mereka kami pisahkan dan Kami menjadikan setiap
yang hidup dari air lantas apakah mereka tak beriman? (Al-anbiya ayat
30)
3.Komponen biologis.
 Manusia adalah makhluk bumi.Manusia dibentuk
dari komponen yang dikandung dalam
tanah.gambaran ini dengan sangat jelas diuraikan
dalam berbagai ayat yang menunjukan komponen-
komponen pembentuk dengan berbagai nama antara
lain:
1.Turrab.
Turrab,yaitu tanah gemuk sebagaimana disebut dalam ayat Al-
qur’an yang artinya :

 Kawannya( yang mukmin) berkata kepadanya Sedang Dia


bercakap-cakap dengannya Apakah kamu kafir kepada Tuhan
yang menciptakan kamu dari tanah (turrab) kemudian setetes air
mani lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna
(surah Al-kahfi ayat 37)
2.Tiin
Tiin yaitu tanah lempung sebagaimana dalam Al-
qur’an yang artinya :


 Tuhan memulai penciptaan manusia dari lempung.
 (surah As- sajadah ayat 7)
 Dalam ayat ini Allah menyebut kata-kata badaa yang
berarti memulai ini menunjukan adanya awal suatu
penciptaan dari Tiin .Hal ini jelas berma’na tahap yang
 lain akan segera mengikuti .
3.Tiinul laazib.
yaTiinul laazib yaitu tanah lempung ng pekat sesuai
dalam ayat mengatakan yang artinya :

Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik mekkah)


apakah mereka yang lebih kukuh kejadian nya atau
apakah apa yang telah Kami ciptakan itu?
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari tanah
liat (tiinul laazib) (ash-shafaat ayat 11).
5.Sulalatun min tiin.
Sulalatun min tiin yaitu dari saripati lempung.sulalat
Berarti sesuatu yang disarikan dari sesuatu yang lain

6.Air.
Air dianggap sebagai asal usul seluruh kehidupan
sebagaimana disebut dalam ayat yang artinya :

Dan Dia Allah pula yang menciptakan manusia dari air


,lalu Dia (Allah) jadikan manusia punya keturunan dan
musaharah adalah Tuhanmu Mahakuasa (Al-furqaan 54).
4.Shalsalun
a. Shalsalun ,yaitu lempung yang dikatakan kalfakhar
(seperti tembikar).citra diayat ini menunjukan bahwa
manusia dimodelkan
b.Shalsalun min hamain masnun (lempung dari lumpur yang
dicetak/dibentuk ) dalam ayat mengatakan yang artinya :

Dan sesungguhnyaKami telah menciptakan manusia


(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk ( Al-hijir ayat 26)
4.Reproduksi.
reproduksinya banyak sekali dijelaskan dalam Asal
usul keberadaan manusia dilihat dari sisi ayat-ayat Al-
qur’an dalam surah Al-qiyamah yang artinya
 Bukankah dia dahulu setetes mani yang
ditumpahkan (kedalam rahim) berarti mansia berasal
dari setetes sperma yang ditumpahkan.Nutfah berarti
sejumlah sangat kecil yang sering diartikan sebagai
setetes air.dan dari sejumlah sperma yang
ditumpahkan memang hanya satu sel saja yang pada
akhirnya membuahi ovum
Proses pembuahan.
Sel telur yang telah dibuahi tertanam dalam lendir rahim
kira-kira pada hari keenam setelah pembuahan
mengikutinya dan secara otomatis telur tersebut merupakan
sesuatu yang bergantung (al ‘alaq) sesuai dengan ayat 38
surah Al-qiyamah yang artinya: kemudian ia menjadi sesuatu
yang bergantung,lalu Allah membentuknya dalam ukuran
yang tepat dan selaras
 Sesuatu yang bergantung terus berkembang sampai
kira-kira 20 hari ketika ia mulai secara bertahap mengambil
bentuk manusia.jaringan tulang mulai tampak dalam embrio
itu secara berurutan diliputi oleh otot-otot.
Dal;am surah Al-mu’minun ayat 14 dikatakan :
 Kemudian Kami bentuk Nutfah menjadi alaqah dan kami
bentuk alaqah menjadi mudgah dan mudgah kami bentuk
menjadi tulang belulang,kemudian kami bungkus tulang
5.Ruh dan nafas
 Ruh adalah salah satu komponen penting yang menentukan ciri
kemanusiaan manusia.setelah proses fisik berlansung dalam
penciptaan manusia.ruh dalam jasad manusia unsur penentu yang
membedakan manusia dengan dunia hewan. Dalam ayat mengatakan surah
Shaad ayat 71-72 yang artinya:

 (ingatlah)ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat sungguh aku


akan menciptan manusia dri tanahmaka apabilah telah Kusempurnakan
kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh(ciptaan)-Ku maka hendaklah kamu
tersungkur dengan bersujud kepadanya.
Ayat berikutnya mengatakan:

Artinya
Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh.Katakanlah, “Ruh itu
Termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah diberi pengetahuan melainkan sedikit “
( Al-israa ayat 85 )
Ruh adalah getaran Ilahiyah.
Yaitu getara sinyal ketuhanan sebagaimana rahmat,
nikmat, hikmah yang kesemuanya sering terasakan
sentuhannya ,tetapi sukar difahami hakikatnya.sentuh
an getaran rohaniah itulah yang menyebabkan
manusia dapat mencersna nilai-nilai belas
kasih,kejujuran,kebenaran,keadilan dsb.
Nafs menurut Al-qur’an
Istilah nafs banyak tersebar dalam Al-qur’an meski
termasuk dalam wilawah abstrak yang sukar difahami.
Nafs memiliki pengertian yang sangat terkait dengan
aspek fisik manusia. Gejolak nafs dapat dirasakan
menyebar keseluruh tubuh manusia karena tubuh
Manusia merupakan kumpulan dari milyaran sel
hidup yang saling berhubungan. Nafs bekerja sesuai
bekerja sistem biologis manusia sesuai dengan firman
Allah:
Firman Allah dalam Al-qur’an

Allah memegang jiwa (nafs ) ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum
diwaktu tidurnya .Maka Dia tahanlah orang yang telah Dia tetapkan kematiannya
dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan .Sesunguhnya pada
Yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir (az-
zumar ayat 42)
Hubungan antara Nafs dan fisik mannusia.
Hubungan sangat erat namun sukar diketahui pasti
bagaimana hubungan itu berjalan. Dual yang berbeda,
mental dan fisik dapat menjalin interalasi sebab
akibat.Kesedihan dapat menyebabkan mata
mengeluarkan cairan,kesengsaraan membuat badan
kuraus.
 Perpisahan antara nafs dan fisik disebut mati dan
inilah peristiwa yang paling misterius dalam
kehidupan manusia sebelum ia menjumpai peristiwa
lainnya di Alam lain pula.
Firman Allah Swt.

“ Alangka dahsyatnya sekiranya kamu melihat diwaktu orang –orang dzalim


(berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memu-
Kul dengan tangan nya ( sambil berkata)Keluarkan nafsmu (Al-an’am ayat 93)

Ayat lain mengatakan :

Tiap yang bernafs pasti akan merasakan mati (Al-imran ayat 185)
Fitrah manusia : Hanif,Potensi akal,
Qalb dan nafsu.
Kata fitrah merupakan dari kata fatara artinya ciptaan
suci dan seimbang dalam kamus Al-munjid Louis
Ma’luf mengatakan: bahwa fitrah adalah sifat yang ada
pada setiap awal penciptaan nya,sifat alami manusia
 Menurut imam Al-Maraghi: Fitrah adalah kondisi di
mana Allah menciptakan manusia yang
menghadapkan dirinya kepada kebenaran dan
kesiapan untuk menggunakan pikirannya

Allah Swt telah memberikan isyarat lewat Al-qur’an.

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Allah)


Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah
Itu .Tidak ada perubahan pada fitrah Allah (itulah)Agama yang lurus ;tetapi
Kebanyakan manusia tidak mengetahui (Ar-rum ayat 30)
Potensi akal.
Akal menurut bahasa berarti fikiran atau rasio
Harun Nasition Akal berasal dari bahasa arab yaitu
Menahan dan orang aqil dizaman jahiliyah dikenal
dengan darah panasnya adalah orang yang dapat
amarahnya dan oleh karena itu dapat mengambil sikap
dan tindakan yang berisi kebijaksanaannya dalam
mengatasi yang dihadapinya. Akal dalam Al-qur’an
kebijaksanaan.Dengan demikian didalm Al-qur’an
diletakan bukan hanya pada ranah rasio tetapi juga rasa
bahkan jauh lebih dari itu jika akal diartikan dengan
hikmah atau bijaksana.
Al-qalb.
Al-qalb berasal dari kata qalaba yang berarti berubah
Berpindah atau berbalik dan menurut Ibnu sayyidah
Berarti hati. Musa Asyari menyebutkan al-qalb dengan
Dua pengertian: yang pertama pengertian kasar atau
fisik yaitu segumpal daging yang berbentuk bulat
panjang terletak didada sebelah kiri yang sering
disebut jantung .Pengertian yang kedua secara halus
 yang bersifat keTuhanan dan rohanih yaitu hakikat
manusia yang dapat menangkap segala pengertian
Berpengetahuan dan arif .
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akal
dapat digunakan manusia dalam rangka memikirkan
alam sedangkan mengingat Allah adalah kegiatan
yang berpusat pada qalb keduanya merupakan
kesatuan daya rohani untuk dapat memahami
kebenaran sehingga manusia dapat memasuki suatu
kesadaran tertinggi yang bertsatu dengan kebenaran
Ilahi
Nafsu.
Nafsu berasal dari bahasa arab(al-hwa,dalam bahasa
indonesia sering disebut hawa nafsu)Adalah suatu
kekuatan yang mendorong manusia untuk mencapai
keinginannya. Dorongan-dorongan ini sering disebut
dengan dorongan primitif,karena sifatnya yang bebas
tanpa mengenal baik dan buruk.oleh karena itu nafsu
sering disebut sebagai kehendak bebas.Dengan nafsu
manusia dapat bergerak dinamis dari suatu keadaan
kekeadaan yang lain .
Kecenderungan nafsu bebas
 Jika tidak terkendali dapat menyebabkan manusia
memasuki kondisi yang membahayakan dirinya.Dan
untuk mengendalikan nafsu manusia menggunakan
akalnya sehingga dorongan-dorongan tersebut dapat
menjadi kekuatan positif yang menggerakan manusia
kearah tujuan yang jelas dan baik.agar manusia dapat
bergerak kearah yang jelas,maka agama berperan
untuk menunjukan jalan yang akan harus
ditempuhnya.
Nafsu yang terkendali.
Nafsu yang dikendalikan oleh akal berada pada jalur
yang Agama dan inilah yang disebut an-nafsu al-
muthmainnah yang diungkapkan dalam Al-qur’an:

Hai jiwa yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
Diridai-Nya maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah
Kedalam surga-Ku (Al-fajr ayat 27-30)
Karakteristik manusia.
Manusia adalah ciptaan Allah yang sangat berbeda
dengan makhluk lainnya dialam semesta ini.ia
memiliki yang khas bahkan dibandingkan dengan
makhluk lain yang paling mirip sekalipun.kekhasan
inilah yang menurut kitab suci menyebabkan
konsekwensi kemanusiaan Diantaranya kesadaran
tanggung jawabnya.
Karakteristik manusia.diantaranya adalah:
Karakter istik
manusia

Aspek Aspek Pengarahan


kreasi aspek ilmu kehendak akhlak
Aspek kreasi.
 Apapun yang pada tubuh manusia sudah dirakit
talam suatu tatanan yang terbaik dan sempurna.
Hal ini bisa dibandingkan dengan makhluk lain dalam
aspek penciptaannya mungkin banyak kesamaannya,
tetapi tangan manusia lebih fungsinal firman Allah:

Artinya
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dengan
Sebaik-baik bentuk (At-tin ayat 4)
Aspek ilmu
 Hanya manusia yang mungkin punya kesempatan
memahami lebih jauh hakikat alam ssemesta di
sekelilingnya. Pengetahuan hewan hanya terbatas
pada naluri dasar yang tidak bisa dikembangkan
melalui pendidikan dan pengajaran.Tetapi manusia
menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus
berkembang.

Dan Dia mengajar kepada Adam nama-nama (benda-benda)keseluruhannya


Aspek kehendak
Manusia memiliki kehendak yangmenyebabkan nya
bisa mengadakan pilihan –pilihan dalam
hidup.Makhluk lain hidup dalam suatu pola yang telah
baku dan tak akan pernah berubah para malaikat yang
mulia tak pernah menjadi makhluk yang sombong
atau maksiat

Sesungguhnya Kami telah menunjukinya (manusia)jalan yang lurus ada


Yang syukur dan ada pula kufur (Al-Insan ayat 3)
Pengarahan akhlak.
Manusia adalah makhluk yang dapat dibentuk
akhlaknya. Ada manusia yang sebelumnya baik-baik
tetapi karena pengaruh lingkungan terttentu dapat
menjadi seorang penjahat.Demekian pula
sebaliknya.oleh sebab itu lembaga pendidikan
diperlukan manusia untuk mengarahkan kehiduipan
generasi yang akan datang
Misi dan fungsi penciptaan manusia.
Misi penciptaan manusia adalah untuk penyembahan
kepada sang pencipta Allah Swt.pengertian
penghambaan kepada Allah tidak boleh diartikan
secara sempit dengan hanya membayangkan aspek
ritual yang tercermin dalam shalat saja.penyembahan
berarti ketundukan manusia kepada hukum Allah
dalam menjalankan kehidupan dimuka bumi ini baik
hubungan vertikal maupun horizontal.
penyembahan kepada Allah adalah
sebuah kebutuhan manusia
Penyembahan kepada Allah lebih mencerminkan
kebutuhan manusia terhadap terwujudnya sebuah
kehidupan dengan tatanan yang baik dan adil.Dan
penyembahan dilakukan secara sukarela tanpa
paksaan.Firman Allah Swt;

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka menyembahKu
Aku tidak menghendaki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supa
ya mereka memberi Aku makan sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezeki
Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh (Az-Zariyaat 56-58)
Fungsi penciptaan manusia.
 Penyembahan yang sempurna dari seorang manusia
akan menjadikan dirinya sebagai ‘kepanjangan’
kekuasaan Allah dimuka buka bumi ini dalam mengelola
alam semesta.Keseimbangan alam dapat terjaga dengan
hukum-hukum alam yang kokoh .Keseimbangan
kehidupan manusia dapat terjaga dengan tegaknya
hukum-hukum kemanusiaan yang telah Allah tetapkan.
Kekacauan kehidupan tidak sekedar akan
menghancurkan tatanan kehidupan tetapi juga dapat
menghancurkan bagian-bagian alam yang lain.Inilah
fungsi kehadiran manusia ditengah-tengah alam ini
Firman Allah swt.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat”sesungguhnya


Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi (Al-baaqarah ayat 30)

Firman Allah berikutnya :

Dan tiadalah Kami mengutus kamu untuk menjadi rahmat bagi semesta alam
(Al-anbiya ayat 107).
Maka jelaslah bahwa kesatuan manusia dan alam semesta dapat terjaga dengan
baik jika manusia dapat menjalankan fungsi kekhalifahannya di muka bummi ini.
Arti Agama ruang lingkupnya
 Agama adalah sebuah realitas yang senantiasa
melingkupi manusia.Agama muncul dalam kehidupan
manusia dalam berbagai dimensi dan sejarahnya.Maka
tidak mudah mendefinisikan Agama.Termasuk
mengelompokan seseorang apakah ia terlibat dalam
suatu agama atau tidak. Mungkin seseorang dianggap
termasuk pengikut suatu Agama,tetapi ia
mengingkarinya.
Agama arti secara umum.
Agama suatu sistem orientasi dan obyek
pengabdian.Dalam pengertian ini semua orang adalah
makhluk religius,tak seorangpun dapat hidup tanpa
suatu sistem yang mengaturnya dan tetap dalam
kondisi sehat.Kebudayaan yangberkembang ditengah
manusia adalah produk dari tingkah laku
keberagamaan manusia
“Din”Dalam bahasa Al-qur’an.
Din diartikan sebagai Agama.Kata din yang berasal dari
akar bahasa Arab dyn mempunyai banyak arti pokok yaitu
 1.Keberhutangan.
 2.Kepatuhan.
 3.Kekuasaan.
 4.kecenderungan alami atau tendensi.
 Kesimpulannya ialah bahwa orang itu menundukan
dirinya dalam arti menyerah dan patuh kepada hukum dan
peraturan yang mengatur hutang. Demikian juga dalam
artian yang terbatas kepada yang berpiutang.
Tiga persoalan pokok dalam sebuah Agama
yaitu:
1.Credial yakni keyakinan akan adanya sesuatu
kekuatan supranatural yang diyakini mengatur dan
menciptakan alam.
2.Ritual yaitu tingkah laku manusia dalam
berhubungan dengan kekuatan supranatural sebagai
konsekwensi atau pengakuan dan ketundukannya
3.Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia
dengan sesamanya atau alam semesta yang dikaitkan
dengan keyakinannya tersebut.
Agama ditinjau dari sumbernya terbagi
dalam dua bagian yaitu:1.Agama wahyu
Agama wahyu yang yang diterima oleh manusia dari
Allah sang pencipta melalui malaikat jkibril dan
disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-Nya kep[ada
ummat manusia. Wahyu dilestarikan melalui Al-
kitab,suhuf-suhuf atau ajaran lisan
2.Agama bukan wahyu.
Agama bukan wahyu bersandar semata-mata kepada
ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki
pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai
aspeknya secara mendalam contohnya Agama Budha
yang berpangkal pada ajaran sidharta gautama dan
confusianisme yang berpangkal pada ajaran Kong Hu
Cu meskipun tidak diakui secara formal.
Sesungguhnya banyak isme-isme yang dianut oleh
manusia berlakku pula sebagai Agama bukan
wahyu.
Dalam aspek keaslian sebuah Agama perlu
di cermati.
 Adakalanya suatu agama wahyu dalam perjalanan
sejarahnya mengalami distorsi-distorsi karena kurang
terjaganya pengamanan wahyu.Wahyu yang
dilestarikan dalam tradisi lisan dapat mengalami
penyimpangan dengan adanya usaha untuk mengubah
ajaran dari warna aslinya.Oleh karena itu boleh jadi
yang disebut Agama wahyu terbawa didalamnya
ajaran-ajaran manusia pula.
Pandangan para ahli tentang Agama.
1. Sigmund Freud Seorang ahli psikologi mengatakan
bahwa Agama berasal dari ketidak mampuan manusia
menghadapi kekuatan alam diluar dirinya dan juga
kekuatan insting dari dalam dirinya.Munculnya
Agama pada tingkat perkembangan manusia yang
pertama terjadi disaat manusia belum mampu
menggunakan akal untuk mengurusi kekuatan yang
ada diluar dan didalam dirinya ia harus menghadapi
atau mengatur kekuatan tersebut dengan bantuan
kekuatan lain yang efektif.
2. Muhammad iqbal
 Muhammad iqbal membantah pendapat Freud
dengan menyatakan bahwa memang ada agama-
agama yang telah membukakan jalan pelarian secara
pengecut dari kenyataan hidup.tetapi hal itu tidaklah
berlaku bagi semua Agama.Dogma dan kepercayaan
Agama sudah tentu memiliki penafsiran
metafisika.Penafsiran itu tidak sama dengan
penafsiran dari bahan-bahan pengalaman yang
menjadi subyek ilmu pengetahuan alam.
3.Aguste Comte.
Aguste comte seorang Sosiolog mengatakan Agama
sebagai salah satu dari tahap-tahap pemikiran yang
berkembang pada sejaarah peradaban dunia,menurut
comte ada tiga tahap perkembangan
intelektual.Pertama dinamakan teologis dimana
manusia menafsirkan gejala-gejala yang ada
disekelilingnya secara teologis.Terdapat kekuatan yang
mengendalikan alam berupa roh-roh dewa-dewa atau
Tuhan yang Mahakuasa .
Kedua yaitu tahap metafisik.
 Merupakan perkembangan,dari perkembangan tahap
pertama pada tahap ini manusia menganggap bahwa
dalam setiap gejala terdapat kekuatan atau inti
tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan .
Ketiga Merupakan tugas dari ilmu pengetahuan
positif dan ini tahap terakhir dari perkembangan
manusia.suatu ilmu pengetahuan positif apabilah
memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang nyata
dan kongkrit tanpa ada halangan dari pertimbangan-
pertimbangan lainnya.
Hubungan manusia dengan Agama
1. Fitrah terhadap Agama.
Kenyataan yang ditemukannya berbagai macam
Agama dalam masyarakat sejak dahulu sampai
sekarang membuktikan bahwa hidup dibawa sistem
keyakinan adalah tabiat yang merata pada
manusia.Tabiat ini telah ada sejak manusia lahir
sehingga tak ada pertentangan sedikitpun dari seorang
yang tumbuh dewasa dalam sebuah sistem kehidupan.
Watak-watak yang ada pada seluruh alam.
Seluruh unsur alam baik yang mati maupun yang hidup lebih
mengagumkan lagi:
1.Proses terjadinya hujan
2.Planet-planet mengelilingi matahari.
3.burung-burung mengudara dengan ringannya dan
mengembara keberbagai belahan dunia
4.Keunikan lebah menata masyarakatnya dsb
Kesemuanya ini seakan mencerminkan sikap ketundukan kepada
hukum universal.oleh karena itu penembahan manusia kepada pencipta
adalah suatu bagian dari karakteristik penciptaan itu sendiri
sebagaimana ketundukan satelit mengorbit pada planetnya
Firman Allah Swt.

Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah kepadaNya bertasbih apa yang ada dilangit
dan yang dibumi dan juga burung dengan mengembangkan sayapnya.Masing-masing
telah mengetahui (cara shalatnya dan tasbihnya dan Allah Maha mengetahui apa
yang mereka kerjakan (An-nur ayat 41)
Keteraturan seluruh elemen pada alam
dapat membangkitkan kesadaran.
Manusia di dunia memerlukan suatu sistem yang
mengatur kehidupan. Penerimaan manusia pada
sebuah sistem terus berlansung dari masa kemasa,dan
Agama adalah suatu bentuk sistem yang kehadirannya
berlansung sejak lama dengan bentuk yang berbeda-
beda. Khusus watak manusia menimbulkan dimensi
yang berbeda pada hukumnya.Penyimpangan atas
hukum alam menyebabkan kehancuran fisik dan
penyimpangan pada hukum manusia yang dapat
menyebabkan kehancuran fisik dan juga sosial.
Dimensi pahala dan dosa.
Hampir semua agama dapat menerima dimensi pahala
dan dosa serta hari pembalasan,dimensi ini diterima
manusia bahkan dalam cara berfikir modern sekalipun
faham materialisme yang menganggap materi sebagai
hakikat yang abadi dialam ini justru tidak mendapat
tempat di dunia modern
Betrand russel menyatakan:
 Bahwa teori relativitas telah menjebol pengertian
tradisional mengenai substansi dari argumen filosofi
manapun materi bagi pengertian sehari-hari adalah
sesuatu yang bertahan dalam waktu dan bergerak
dalam ruang. Tetapi bagi ilmu alam teori relativitas
tidak lagi dibenarkan.Sebongkah materi tidak lagi
merupakan sebuah benda yang tetap dengan keadaan
yang bermacam-macam ,tetapi merupakan suatu
sistem peristiwa yang saling berhubungan .
Materi dimata seorang materialis
nampak lebih nyata dari pada kilasan
pikiran sudah hilang sama sekali.
Sesuai dengan firman Allah Swt

Dan mereka berkata:Kehidupan ini hanyalah kehidupan di dunia saja,kita mati dan
Kita hidup,dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa.Mereka tidak
mempunyai pengetahuan tentang itu,mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.
(Al-jaasiyah ayat 24)
2. Pencarian manusia terhadap
Agama.
Akal yang sempurna akan senantiasa menuntut kepuasan
berpikir.Oleh karena itu pencarian manusia terhadap
kebenaran agama tak pernah lepas dari muka bumi
ini.Penyimpangan sebuah ajaran agama dalam sejarah
kehidupan dapat diketahui pada akhirnya oleh pemenuhan
kepuasan berpikir manusia hidup kemudian.
kisah Nabi Ibrahim as dan Nabi
Muhammad saw
 Nabi Ibrahim sangat tidak puas menyaksikan
bagaimana manusia mempertuhankan benda-benda
mati di alam ini seperti matahari bulan dan
bintang.Demikian pula Nabi Muhammad saw .pada
akhirnya memerlukan tahannus karena jiwanya tak
dapat menerima aturan hidup yang dikembangkan
masyarakat quraisy di Mekkah yang mengaku masih
menyembah Ibrahim Firman Allah swt

Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberi petunjuk
(Surah Ad-duhaa ayat 7)
3. Konsistensi keagamaan.
Manusia diciptakan dengan hati nurani yang
sepenuhnya mampu mengatakan realitas secara benar
dan apa adanya.namun manusia juga memiliki
keterampilan kejiwaan lain yang dapat menutupi apa-
apa yang terlintas dalam hati nuraninya ,yaitu sifat
berpura-pura ,namun hanya dalam situasi tertentu
yang sifatnya sementara.Membentuk sikap konsistensi
harus melalui langkah-langkah tertentu.
Langkah-langkah untuk membentuk sebuah konsisten:
A.Pengenalan

Seseorang harus mengenal dengan jelas agama yang


dipeluknya sehingga bisa membedakan nya dengan
agama yang lain.Hal ini dapat dilakukan dengan
mengetahui ciri-ciri pokok dan cabang yang terdapat
dalam sebuah agama.jika ada orang menyatakan
bahwa “semua agama itu sama”maka hampir
dipastikan bahwa ia sebenarnya tidak mengenali
agama satu persatu .
B.Pengertian
Ajaran agama yang dipeluk pasti memiliki landasan
yang kuat,tempat dari mana seharusnya kita
memandang.?Mengapa suatu ajaran diajarkan ?,apa
faedahnya untuk kehidupan pribadi dan masyarakat?
apa yang akan terjadi jika manusia meninggalkan
ajaran tersebut ?,ini adalah pertanyaan yang
jawabannya akan mengantarkan kita kepada sebuah
pengertian
c.Penghayatan
Penghayatan suatu ajaran agama lebih tinggi nilainya
dari pada sekedar pengertian.ajaran yang hidup dalam
jiwa dan menjadi sebuah kecenderungan yang instingtif
mencerminkan tumbuhnya sebuah kesatuan yang tak
terpisahkan antara agama dan kehidupan.Interaksi
seseorang terhadap ajaran agama nya pada fase ini tidak
sekedar dengan pikirannya tetapi lebih jauh masuk
kerelung-relung hatinya dengan penghayatan yag dalam
seseorang dapat mengamalkan ajaran agamanya
melahirkan keyakinan atau keimanan yang mendorong
nya untuk melaksanakan agama dengan tulus dan ikhlas .
D. Pengabdian.
Seseorang tidak lagi ambisi pribadi dalam
mengamalkan ajaran agamanya akan dapat memasuki
pengabdian yang sempurna.kepentingan hidupnya
adalah kepentingan agamanya,tujuan hidupnya adalah
tujuan agamanya dan warna jiwanya adalah warna
agamanya.orang yang memasuki fase ini bagaikan
sudah takmemiliki dirinya lagi karena demikian
hakikat penghambaan.Fasepenghambaan ini disebut
ibadah yaitu penyerahan diri secara total dan
menyeluruh kepada tuhannya.
E.Pembelaan
Apabilah kecintaan seseorang terhadap agamanya
demikian tinggi maka tak boleh ada lagi perintang
yang menghalangi laju jalannya agamanya.Rintangan
terhadap agama adalah rintangan terhadap dirinya
sendiri sehingga ia akan segera melakukan pembelaan.
Ia rela mengorbankan apa saja yang ada pada
dirinya,harta benda bahkan nyawa,bagi nama baik dan
keagungan agama yang dipeluknya pembelaan ini
disebut jihad yaitu suatu jiwa yang sungguh-sungguh
dalam membela agamanya.
Itulah ma’na konsistensi keagamaan.
Seseorang yang tampakkan pada jalan
kehidupannya .Sejarah mencatatfenomena ini dalam
berbagai agama dan ideologi yang tumbuhdan
berkembang dalam kehidupan manusia sesuai dengan
firman Allah

Sesunguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman


Kepada Allah dan rasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka
Berjihad dengan harta dan jiwa dan jiwa mereka pada jalan Allah,mereka itulah
orang-orang yang benar.(Al-Hujurat ayat 15)
AGAMA ISLAM
Tujuan
1.Mempelajari pengertian dan agama islam
2.Mempelajari perbandingan agama-agama besar
3 Menganalisis mengapa islam disalah fahami
Arti dan ruang lingkup agama islam
Arti islam .
 Islam berasal dari kata aslama yang merupakan derivasi
dari kata assalmu,assalamu,assalamatu yang artinya bersih
dan selamat dari kecacatan lahir bathin.Dari asal kata ini
dapat diartikan bahwa dalam islam terkandung ma’na
suci,bersih tanpa cacat atau sempurna.Kata islam juga dapat
diambil dari kata assilmu dan assalmu yang berarti
kedamaian dan keamanan.Dari asal kata ini islam
mengandung perdamaian dan keselamatan,karena itu kata
assalamu alaikum merupakan tanda kecintaan seorang
muslim kepada orang lain.Karena itu ia selalu menebarkan
doa dan kedamaian pada sesama .
Kesimpulan
Dari pengertian kata sebagaimana diungkapkan
bahwa islam mengandung arti berserah
diri,tunduk,patuh dan taat sepenuhnya kepada
kehendak Allah.Ketundukan dan kepatuhan
kepada Allah itu melahirkan keselamatan dan
kesejahteraan diri serta kedamaian kepada sesama
manusia dan lingkungannya.
Pengertian islam secara terminologi.
Menurut Ahmad Abdullah Almasdosi
 bahwa islam adalah kaidah hidup yang diturunkan
kepada manusia sejak digelar dimuka bumi dan terbina
dalam bentuknya yang terakhir dan sempurna dalam Al-
qur’an yang suci diwahyukan Tuhan kepada Nabi
Muhammad Saw satu kaidah hidup yang memuat
tuntunan yang jelas dan lengkap mengenai aspek hidup
baik spritual maupun material
Kesimpulan
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa islam adalah
agama yang diturunkan Allah kepada manusia melalui rasul-
rasul-Nya berisi hukum-hukum yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah ,manusia dengan sesama dan alam
semesta.Agama yang diturunkan Allah ke muka bumi sejak
Nabi Adam sampai Nabi Muhammad Saw Adalah agama
islam sebagaimana diungkapkan oleh Al-qur’an

Sesungguhnya agama disisi Allah adalah agama islam


Ajaran Tauhid
Semua rasul mengajarkan keesaan Allah (tauhid)sebagai
dasar keyakinan bagi umatnya.sedangkan aturan –aturan
pengamalannya disesuaikan dengan tingkat perkembangan
budaya manusia pada zamannya.karena itu diantara para
rasul itu terdapat perbedaan dalam syariat
 setelah rasul-rasul yang membawanya wafat agama yang
dianut oleh para pengikutnya itu mengalami perkembangan
dan perubahan baik nama maupun isi ajarannya.Akhirnya
islam menjadi nama bagi sata-satunya agama,yaitu agama
yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw
Secara garis besar ruang lingkup agama
islam menyangkut tiga hal pokok yaitu:
1.Aspek keyakinan yang disebut aqidah yaitu keimanan
kepada Allah dan semua yang difirmankanNya .
2.Aspek norma,hukum yang disebut syariah ya’ni
atauran –aturan Allah yang mengatur hubungan
manusia Allah, sesama manusia dan alam semesta .
3.Aspek prilaku yang disebut akhlak,ya’ni sikap prilaku
yang nampak dari pelaksanaan aqidah dan syariah
Dari ketiga aspek tersebut tidaklah berdiri sendiri-
sendiri,tetapi menyatu membentuk kepribadian yang
utuh pada diri seorang muslim.Hal ini diungkapkan
secara tegas dalam firman Allah

Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam islam keseluruhannya,dan


Janganlah kamu turut langkah-langkah setan sesungguhnya setan itu musuh yang
nyata (Al-baqarah 208
Klasifikasi agama dan agama islam.
Secara fitriah manusia membutuhkan agama sebagai
pegangan hidup,karena sejarah itu agama sama
panjangnya dengan sejarah manusia.karena itu sejarah
mencatat aneka macam agama yang dianut oleh
manusia sejak dahulu sampai hari ini,baik agama
yang berasal olah pikir manusia maupun agama yang
diturunkan melalui wahyu yang diterima rasul-rasul
tuhan
Agama budaya
Pada umumnya bersifat politeistik atau mempercayai
beberapa tuhan sedangkan agama wahyu bersifat
monoteistik atau meyakini satu tuhan dan agama
budaya menggunakan pencetusnya sebagai nama
agamanya,sedangkan agama wahyu penamaannya
berdasarkan wahyu pula tidak menggunakan nama
rasul yang menerimanya
Agama islam.
Agama islam adalah agama wahyu satu-satunya yang
memiliki kitab suci yang asli dan autentik tidak
mengalami perubahan sejak diturunkan pada abad ke
6 Masehi sampai sekarang bahkan sampai akhir
zaman.Rasul yang menerima wahyu Allah bernama
Muhammad putra Abdullah yang memiliki silsilah dan
turunan yang jelas ,beliau dilahirkan di Mekkah tahun
571 Masehi dan mendapat wahyu yang pertama kali
ketika beliau berusia 40 tahun
Ajaran universal
Ajaran islam berlaku universal untuk segala tempat
dan bangsa serta berlaku abadi sepanjang masa
sebagaimana diungkapkan Al-qur’an :

Tidaklah kami utus engkau (Muhammad )melainkan untuk menjadi rahmat bagi
Sekalian alam Al-anbiya ayat 107
Ayat ini mengisyaratkan bahwa ajaran yang diturunkan kepada Nasbi Muhammad
(islam)ditujukan semua manusia pada semua tempat dan waktu
1. Salah faham terhadap ajaran islam
Kesalah fahaman terhadap islam terdapat dikalangan
orang-orang non muslim,tetapi juga muslim sendiri
yang belum memahami islam secara
menyeluruh.Islam sering dipandang secara sempit
sebagai agama yang berisi ritual saja.pada hal ritual
dalam islam hanya sebagian saja dari ajaran
islam.Islam berkaitan dengan seluruh aspek
kehidupan dan memberikan nilai-nilai esensial bagi
seluruh kehidupan itu.
Sebab terjadi kesalah fahaman.
Kesalah fahaman terhadap islam karena pemikiran
bersifat dikhotomis,memisahkan antara agama dan
kehidupan. Agama hanya dipandang sebagai salah
satu aspek hidup saja yaitu kebutuhan manusia
terhadap penyembahan pada yang Mahakuasa
sedangkan pada aspek kehidupan lainnya agama tidak
bisa diperankan .pemahaman yang parsial ini
melahirkan pandangan yang sempit terhadap islam
dan menumbuhkan sekularisasi
Islam dijadikan dasar.
Islam diturunkan untuk menata kehidupan manusia
sedangkan akhirat adalah akibat atau dari kehidupan
dunia .Islam menunjukan jalan dan arah yang
ditempuh untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki
dunia dan akhirat.Bagi seorang muslim islam menjadi
dasar dalam menata kehidupannya,baik ekonomi
politik maupun budaya sehingga kehidupannya
menjelmakan prilaku yang islami firman Allah swt

Hai orang-orang yang beriman,masuklah kamu kedalam islam secara menyeluruh


Dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan.Sesungguhnya setan itu musuh
Yang nyata bagimu Al-Baqarah ayat 208
2.Salah faham tentang islam dan ilmu
pengetahuan.
Agama dan ilmu pengetahuan merupakan dua hal yang
sering disalah fahami.Disatu sisi agama dipandang
sebagai hal yang statis,subyektif dan irrrasional dan ilmu
pengetahuan dipandang sebagai dinamis ,obyektif dan
rasional.Keduanya seringkali ditempatkan pada titik
yang berseberangan.
Agama dan ilmu pengetahuan sampai saat ini masih
dipandang sebagai dua hal yang tidak bisa
dikompromikan.Pandangan ini terus berkembang dan
bahkan memasuki pola berfikir sebagian umat islam
yang memisahkan antara ilmu pengetahuan dan agama
Asal usul ajaran islam dan ilmu
pengetahuan.
Agama islam datang diturunkan melalui wahyu
Allah,sedangkan ilmu pengetahuan merupakan hasil
olah fikir dan akal manusia ciptaan Allah.karena itu
kebenaran ilmu pengetahuan dan agama berbeda yang
satu bersifat apa adanya dari Allah yang mutlak
kebenarannya,sedangkan yang lain diciptakan dan
disusun oleh manusia yang kebenarannya relatif.
Ilmu pengetahuan sebagai produk akal.
Apa yang dihasilkan oleh akal manusia senantiasa
dapat diikuti oleh agama islam,karena islam
memberikan tempat yang luas bagi pengembangan
pemikiran manusia.Akal diperintahkan untuk bekerja
dengan giat memikirkan dengan serius mendalam
terhadap segala dan peristiwa dialam raya ini firman
Allah

Katakanlah olehmu(Muhammad)perhatikanlah 0lehmu apa yang ada dilangit


Dan di bumi (surah yunus ayat 101 )
Islam dan Ilmu pengetahuan.
Dengan ilmu pengetahuan,manusia dapat menghayati
kekuasaan Allah yang tidak terbatas sehingga manusia
dapat merasakan keterbatasan dan kelemahan dirinya
di hadapan Allah.Karena itu sudah sepantasnya
manusia menghambakan dirinya kepada Allah yang
Mahakuasa.Islam menempatkan ilmu pengetahauan
pada tempat yang tinggi dan mulia firman Allah:

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang
Yang berilmu pengetahuan beberapa derajat (Al-Mujaadilah)
Kerangka Dasar Ajaran Islam
Tujuan
1.Memahami komponen dasar islam dan kaitannya
satu sama lainnya
2.Memahami hubungan islam dengan ilmu-ilmu
lainnya.
3.Terdorong untuk mengamalkan islam secara kaffah.
Unsur pokok Agama islam
Secara umum aturan itu meliputi tiga hal pokok Yaitu:
1. Aqidah
2 Syariah
3.Akhlak
 Sebagian ahli membaginya kedalam dua hal yaitu
aqidah dan syariah dengan memasukan akhlak
kedalam bidang syariah
1.Aqidah.
Sebagaimana agama-agama pada umumnya yang
memiliki sistem kepercayaan dan keyakinan kepada
Tuhan,islam mengandung sistem keyakinan yang
mendasari seluruh aktifitas pemeluknya yang disebut
aqidah.Aistem kepercayaan dibangun atas 6 dasar
sesuai firman Allah:

Wahai orang-orang beriman,tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan


Kepada kitab yang diturunkan kepada RasulNya serta kitab yang Allah turunkan
Sebelumnya .Barang siapa ingkar kepada Allah,para malaikatNya,kitab-kitabNya,
Rasul-rasulNya dan Hari kemudian,maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
Jauhnya .(An-nisa ayat 136 )
3.Faktor yang seharusnya ada
pada jiwa seorang muslim.
1.Meyakini bahwa islam adalah agama yang terakhir
mengandung syariat yang menyempurnakan syariat –
syariat yang diturunkan Allah sebelumnya Allah
berfirman :

Tidaklah Muhammad seorang bapak (bagi)salah seorang diantara kamu,melainkan


Dia itu utusan Allah dan penutup para nabi.Dan Allah Maha mengetahui atas segala
Sesuatu (Al-Ahzab ayat 40)
Pada ayat yang lain mengatakan.

Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,dan telah
Kucukupkan ni’matKu bagimu,dan telah Kuridhai islam menjadi agama bagimu
(Al-Maidah ayat 3.)
Firman Allah berikut mengatakan

Hai ahli kitab,sesungguhnya telah datang Rasul Kami menjelaskan kepadamu


Bannyak dari isi Al-kitab yang kamu sembunyikan,dan banyak pula yang dibiarka
nnya .Sesungguhnya telah kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerang
Kan.(Al-Maidah ayat 15)
2.Meyakini islam agama yang
benar.
Islam adalah satu-satunya agama yang benar di sisi
Allah.Islam datang dengan membawa kebenaran yang
bersifat absolut guna menjadi pedoman hidup dan
kehidupan manusia selaras dengan fitrahnya.firman
Allah dalam Al-qur’an

Sesungguhnya agama yang benar itu pada sisi Allah adalah Islam (Ali-Imran ayat 19)

Barang siapa yang mencari agama selain Islam ,maka sekali-kali tidaklah akan diterima
Dari adanya dan ia di akahirat termasuk orang-orang yang merugi (Ali-Imran ayat 85)
3.Meyakini islam agama universal.
Islam agama yang universal serta berlaku untuk
semua manusia dan mampu menjawab segala
persoalan yang muncul dalam segala lapisan
masyarakat sesuai dengan tuntutan budaya manusia
firman Allah

Dan tiadalah Kami utus kamu melainkan bersifat universal bagi semua manusia
sebagai berita gembira dan peringatan .Akan tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.(As-saba ayat 28)
Arti dan ruang lingkup Aqidah.
Pengertian Aqidah.
Aqidah berasal dari kata A’qada-ya’qidu-aqdan yang
berarti simpul,ikatan dan perjanjian yang kokoh dan
kuat.Setelah terbentuk menjadi aqidatan (aqidah)bera
rti kepercayaan atau keyakinan.Kaitan antara aqdan
dengan aqidatan adalah bahwa keyakinan itu
tersimpul dan tertambat dengan kokoh dalam hati.
Bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Aqidah secara terminologi.
Menurut Hasan al-banna.
“Aqaid (bentuk jamak dari a’qidah)adalah bebrapa
perkara yang wajib diyakini kebenaran oleh
hati,mendatangkan ketentraman jiwa,menjadi
keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan
keragu-raguan.
Menurut Abu Bakar Al-jazairi.
“Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat
diterima secara mudah oleh manusia berdasarkan
akal,wahyu (yang didengar)dan fitrah.Kebenaran itu
dipatrikan,dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangan dengan kebenaran itu.
Dari dua pengetian ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dalam memahami aqidah lebih tepat dan jelas.
1.Setiap manusia memiliki fitrah untuk mengakui
kebe
naran dengan potensi yang dimilikinya.indra dan
akal digunakan untuk mencari dan menguji
kebenaran,sedangkan wahyu menjadi pedoman untuk
menentukan mana yang baik dan yang buruk.Dalam
beraqidah hendaknya manusia menempatkan fungsi
masing-masing alat tersebut pada posisi yang
sebenarnya.
Sejalan dengan hal ini Allah Swt
berfirman:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun dan Dia memberi kamu pendengaran,penglihatan dan hati agar kamu
bersyukur (An-nahl ayat 78)
Firman Allah berikutnya

Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerang
kan.Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaanNya
kejalan keselamatan ,dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu
dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizinNya dan menun
juki mereka kejalan yang lurus.(Al-Maidah ayat 15-16).
2.Keyakinan itu harus bulat dan
penuh.
Suatu keyakinan tidak boleh berbaur dengan dengan
kesamaran dan keraguan.Oleh karena itu untuk
sampai kepada keyakinan,manusia harus memiliki
ilmu sehingga ia dapat menerima kebenaran dengan
sepenuh hati setelah mengetahui dalil-dalilnya.Firman
Allah dalam Al-Qur’an:

Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwasanya Al-qur’an itu
lah yang hak dari tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka
kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang
yang beriman kepada jalan yang lurus.(Al-Haj ayat 54 ).
3.Aqidah harus mendatangkan
ketentraman.
Dengan keyakinan seseorang mampu mendatangkan
ketentraman jiwanya.Untuk itu diperlukan keselara
san antara keyakinan lahiriyah dan batiniyah.Perten
tangan antara keduanya akan melahirkan kemunafik
an.Sikap munafik ini akan mendatangkan kegelisahan
Allah Swt berfirman :

Diantara manusia ada yang mengatakan :kami beriman kepada Allah dan hari
kemudian,padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang- orang yang beriman .
(Al-Baqarah ayat 8)
Firman Allah berikutnya

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas
tipuan mereka.Dan apabilah mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan
malas.mereka bermaksud riya( dengan shalat) dihadapan manusia.Dan tidaklah
mereka menyebut kecuali sedikit sekali.mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang
memekian (iman atau kafir );tidak masuk kepada golongan ini(orang-orang beriman )
Dan tidak pula kepada golongan itu (orang-orang kafir).Barang siapa yang disesatkan
Allah ,maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk)
baginya (An-Nisaa ayat 142-143).
4.Kesimpulan
 Apabilah seseorang telah meyakini suatu kebenaran,
maka konsekwensinya ia sanggup membuang jauh-jauh
segala hal yang bertentangan dengan kebenaran yang
diyakininya itu
Ruang lingkup pembahasan
aqidah.
Menurut hasan Al-Banna yaitu
1.Ilahiyah yaitu pembahasan tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan Tuhan seperti wujud Allah
2.Nubuwwah yaitu pembahasan tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan nabi dan rasul termasuk
kitab-kitab Allah,mu’jizat dsb
3.Ruhaniah yaitu pembahasan tentang alam metafisik
seperti malaikat jin iblis setan dan ruh.
4.Sam’iyah yaitu pembahasan sesuatu yang hanya bisa
diketahui melalui sam’i yakni dalil naqli berupa Al-
qur’an dan sunnah , seperti alam barzakh,akhirat,azab
kubur,dsb.
Unsur pokok kedua
Syariah.adalah berisi peraturan dan perundang-
undangan yang mengatur aktivitas yang seharusnya
dikerjakan manusia.Syariah adalah sistem nilai yang
merupakan inti ajaran islam
Syariah atau sistem nilai ditetapkan oleh Allah
sendiri.Dalam kaitan ini Allah disebut syaari atau
pencipta hukum.
Firman Allah swt dalam Al-qur’an.

Atau adakah bagi mereka sekutu-sekutu yang membuat peraturan untuk sebagai agama
Yang tidak diizinkan Allah?dan sekiranya tidak karena kalimat takdir,niscaya ia telah dibe
ri keputusan diantara mereka dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu (adalah)bagi
Mereka azab yang pedih (Asy-syuura ayat 21)
Sistem nilai Islam secara umum meliputi
dua bidang:
1.Syariah yang mengatur hubungan manusia secara
vertikal dengan Allah.Dalam konteks ini syariah
berisikan ketentuan tata cara peribadatan manusia
kepada Allah,seperti kewajiban shalat,puasa,zakat,dan
haji.Hubungan manusia dengan Allah ini disebut
ibadah mahdah atau ibadah khusus,karena sifatnya
yang khas dan sudah ditentukan secara pasti oleh
Allah dan dicontohkan secara rinci oleh Rasulullah
Saw.
2.Syariah yang mengatur hubu
ngan horisontal.
Horisontal adalah hubungan sesama manusia dan
makhluk lainnya yang disebut muamalah.Muamalah
meliputi ketentuan perundangan yang mengatur
segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan
dengan sesamamnya dan dengan alam sekitarnya
 Adanya sub sistem muamalah ini membuktikan
bahwa islam tidak meninggalkan urusan dunia
bahkan
tidak pula melakukan pemisahan antara dunia dan
akhirat.Bagi islam ibadah diwajibkan Allah atas
hamba
Nya bukan sekedar menjalankan ibadah secara formal
belaka,melainkan diperintahkan agar semua aktivitas
Sesuai dengan firman Allah Swt
Ajaran ini sesuai dengan konsep dasar islam tentang
tujuan diciptakan manusia

Dan tiadalah aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya beribadah kepada-Ku
(Az-zaariyaat ayat 56)
Hubungan horisontal ini disebut pula dengan istilah ibadah gairu mahdah
atau ibadah umum karena sifatnya yang umum dimana Allah atau Rasul-Nya
tidak memerinci macam dan jenis prilakunya tetapi hanya memberikan prinsip-
prinsip dasarnya saja.
3.Akhlak.
Akhlak merupakan komponen dasar islam yang ketiga
yang berisi ajaran tentang tataprilaku atau sopan
santun.Dalam pembahasan akhlak diatur mana
prilaku yang tergolong baik dan prilaku buruk
Pandangan syariah dan akhlak terhadap
prilaku manusia
Akhlak maupun syariah pada dasarnya prilaku
manusia,yang berbeda diantara keduanya adalah
obyek materia.Syariah melihat perbuatan manusia
dari segi hukum,yaitu wajib,sunat,mubah ,makruh
dan haram.Sedangkan akhlak melihat perbuatan
manusia dari segi nilai atau etika,yaitu perbuatan baik
dan buruk.
Akhlak obyek utama ajaran islam
Akhlak yang sangat penting dalam ajaran islam,karena
prilaku manusia merupakan obyek utama ajaran
islam.bahkan maksud diturunkannya agama adalah
membimbing sikap dan prilaku manusia agar sesuai
dengan fitrahnya. Agama menuntun agar memelihara
dan mengembangkan kecenderungan mental yang
bersih dan yang suci.Rasul saw bersabda
“Tidaklah aku diutus melainkan menyempurnakan
akhlak dan budi pekerti manusia”
Akhlak adalah sistem etika islam.
Alhasil,akhlak merupakan sistem etika islam,sebagai
sistem yang memiliki spektrum yang luas,mulai sikap
terhadap Allah swt ,dirinya,orang lain serta makhluk
lainnya.
Akhlak maupun syariah pada dasarnya membahas
prilaku manusia,yang berbeda antara keduanya adalah
obyek materia.Syariah melihat perbuatan manusia
dari segi hukum yaitu sunnah,mubah,makruh dan
haram,sedangkan akhlak melihat perbuatan manusia
dari segi nilai atau etika,perbuatan baik dan buruk.
Hubungan antara aqidah,syariah dan
akhlak.
Aqidah,syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan
kesatuan dalam ajaran islam.Ketiga unsur tersebut
dapat dibedakan namun tidak bisa dipisahkan.
Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan
elemen-elemen dasar keyakinan, mengambarkan
sumber dan hakikat dan keberadaan agama.sementara
syariah sebagai sistem nilai beisi peraturan yang
menggambarkan fungsi agama,sedangkan akhlak
sebagai sistem etika menggambarkan arah dan tujuan
yang hendak dicapai agama.
Kategori orang kafir,fasik dan munafik.
Kafir:seseorang yang melakukan perbuatan baik
,tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau
keimanan,maka orang itu termasuk kategori kafir.
Fasik:Seseorang yang mengaku beriman,tetapi tidak
mau melaksanakan syariah,maka orang itu disebut
fasik.
Munafik :Seseorang yang mengaku beriman dan
melaksanakan syariah namun tidak dilandasi dengan
iman yang benar
Perbuatan yang sesuai dengan keimanan
terhadap Allah.
Perbuatan yang baik dan didorong oleh keimanan
terhadap Allah sebagai wujud pelaksanaan syariah
disebut amal shaleh karena dalam Al-qur’an kata amal
shaleh selalu diawali dengan kata iman

Allah menjanjikan bagi orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan
Amal shaleh menjadi pemimpin di bumi sebagaimana Ia telah telah menjadikan
Orang-orang dari sebelum mereka sebagai pemimpin dan mengokohkan bagi merek
Agama Ia ridhai dan menggantikan mereka rasa takut dengan rasa tenang.Mereka
Menyembah hanya kepadaKu mereka tidak menserikatkan Aku dengan sesuatupun
Dan barang siapa yang ingkar setelah itu maka mereka itu adalah orang-orang fasik.
Sumber hukum islam.
AL-Qur’an sumber hukum islam utama dan pertama.
As-sunnah sebagai hukum islam yang kedua .
Ijtihad para ulama’sumber hukum islam yang ketiga.
Al-qur’an.
Alqur’an adalah sumber hukum islam yang
pertamadisampaikan kepada Nabi muhammad saw
diturunkan dalam bahasa arab dan secara
autentik,terhimpun dalam satu mushaf yang disebut
Al-qur’an dan merupakan kitab suci yang termasyhur
dan sulit untuk menemukan satu definisi yang
mencakup keseluruhan Al-qur’an
Dr.Dawud al-Attar.
Beliau mengatakan bahwa Al-qur’an adalah wahyu
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
secara lafaz (lisan)ma’na serta gaya bahasa
(uslub)nya,yang termaktub dalam mushaf yang
dinukil darinya secara mutawatir
Ma’na khusus yang terkandung dari definisi
tersebut.
Al-qur’an sebagai wahyu Allah,yaitu seluruh ayat-ayat
Al-qur’an adalah wahyu Allah,tidak ada satu katapun
yang datang diturunkan ari perkataan atau pikiran
Nabi
AL-qur’an dalam bentuk lisan dengan ma’na gaya
bahasanya.artinya isi maupun redaksi Al-qur’an
datang dari Allah sendiri.
Al-qur’an terhimpun dalam mushaf artinya Al-qur’an
tidak mencakup wahyu Allah kepada Nabi
Muhammad dalam hukum-hukum yang kemudian
disampaikan dalam bahasa Nabi sendiri
Al-qur’an dinukil secara mutawatir,artinya Alqur’an
disampaikan kepada orang lain secara terus menerus
oleh sekelompok orang yang tidak mungkin untuk
berdusta karena banyaknya jumlah orang dan
berbeda-beda tempat tinggal mereka.
sejarah turunnya Al-qur’an.
Al-qur’an turun secara berangsur-angsur tenggang
waktu lebih kurang waktu kurang lebih 23 tahun
dalam sejarah kerinduan ummat manusia terhadap
datangnya Al-qur’an.Mereka yang telah memeluk
islam menerima konsekwensi sosial yang
memilukan.Intimidasi,penganiyayaan,pembunuhan
merupakan bagian dari sejarah kelam kehidupan
keagamaan mereka.Dalam situasi seperti itu Al-qur’an
yang turun secara berangsur-angsur menjadi pelipur
lara dan penyejuk hati mereka.
Al-QUR’AN
Al-qur’an terdiri dari:
 30 juz.
 114 surah.
 6236 ayat
Ayat yang turun pada priode mekkah(ayat makiyah) sebanyak
4780 ayat yang tercakup dalam 86 surah.
Ayat yang turun pada priode madinah(ayat madaniyah)sebanyak
1456 ayat yang tercakup dalam 28 surah
Ayat-ayat makiyah pada umumnya mengandung nuansa sastra
yang kental,ayatnya pendek-pendek,isinya banyak
mengedepankan prinsip-prinsip kepercayaan dan kaidah umum
syariah dan akhlak sedangkan ayat madaniyah menerangkan
aspek syariah baik menyangkut peraturan tentang ibadah
maupun muamalah dan akhlak.
Wahyu Allah mempunyai nama lain selain
Al-qur’an.
Al-kitab berarti sesuatu yang ditulis (Ad-dukhan)

Artinya :
Demi kitab (Al-qur’an )yang menjelaskan.

Didalam nama ini terkandung isyarat perintah agar


firman Allah itu ditulis Nabi serta mengandung prediksi
bahwa Al-qur’an akan menjadi mushaf abadi yang dibaca
manusia.
Al-kalam.
 Al-kalam berarti ucapan (At-taubah ayat 6)

Artinya:

Ia sempat mendengar firman Allah

Nama ini menunjukan bahwa Al-qur’an seluruhnya


ucapan Allah.Dalam kaitan ini terkandung jaminan
bahwa Allah itu suci dan lurus sebab datang dari yang
Maha suci dan Maha benar
Az-zikra.
Az-zikra berarti peringatn (Al-hijir Ayat 9)

ARTINYA
aaaaaaas
Seungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-qur’an dan sesungguhnnya Kami
benar –benar memeliharanya atau menjaganya .

Nama ini menunjukan fungsi Al-qur’an selaku motivator amal agar manusia
beramalbaik dan konsisten dengan kebajikan lantaran segala amal perbuatan
manusia akan diminta petanggung jawaban kelak dihari pembalasan
62.
62.Sesungguhnya iniiniadalah
SesungguhnyaS adalahkisah
kisahyang
yangbenar,
benar,dan
dantaktak
ada Tuhan
ada (yang
Tuhan (yangberhak
berhakdisembah) selain
disembah) Allah;
selain Allah;dan
danSesungguhnya
esungguhnyaAllah,
Allah, Dialah yang Maha
Dialah yang Maha Perkasa
Perkasa lagi
lagiMaha
MahaBijaksana
Bijaksana. .

Al-qasas
Al-qasas berarti kisah-kisah (Ali Imran ayat 62)

Artinya:

Al-qur’an membawa cerita nyata tentang masyarakat masa silam bahkan sejak kejadian
.kenyataan ini membenarkan bahwa Al-qur’an adalah kitab
Manusia pertama kali menampilkan dua corak antagonistik fenomena masyarakat
Sejarah tertua.Al-qur’an
 Yakni yang saleh dengan segala jmplikasi kedamaian dan yang sesat dengan ekses baha
yanya.ini sala satu metoda spesifik Al-qur’an untuk menyampaikan pesan-pesan yang
 dibawanya supaya manusia mengambil pelajaran yang berharga dari kenyataan yang di
alami masyarakat lain .
Al-huda.
Al-huda berarti petunjuk sesuai dengan surah At-
staubah ayat 33.

Artinya:

Dialah yang telah menguts rasulNya dengan membawa petunjuk (Al-qur’an) dan
Agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama,walaupun orang-orang
musyrikin tidak menyukai.
Nama ini menunjukan fungsi Al-qur’an selaku petunjuk yang hanya dengannya
Manusia dapat mencapai keridaan Allah .
Al- furqan.
Alfurqan berarti pemisah sesuai surah Al-furqan ayat 1.

ARTINYA
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-fursqan (Al-qur’an )kepada hambaNya
Agar Dia menjadi pembeda,peringatan kepada seluruh alam.
Penjelasan :
Sebagai pedoman hidup dan kehidupan mansia,Al-qur’an mennyajikan norma dan
Secara jelas ,tegas dan tuntas terutama dalam soal kebaikan dan keburukan
Al-mauidzah.
Al-mauidzah berarti nasihat dalam surah yunus ayat
57.mengatakan :

Artinya :
Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
bagi penyembuh penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang yang beriman
Dengan melihat ayat tersebut ,meskipun disana sini terdapat peringatan dan
bahkan ancaman ,namun secara umum gaya penyampaian Al-qur’an amat halus
.semakin didekati semakin menjadi teman dialog dengan nasihat-nasihatnya yang
menyejukan .
As-syifa.
Asy-syifa yang berarti obat atau penawar jiwa sesuai
surah Al-isra ayat 82.

Artinya:
Dan Kami turunkan dari Al-qur’an suatu yabg menjadi penawar dan rahmat bagi
Orang-orang yang beriman dan Al-qur’an tidaklah menambah kepada orang-orang
Yang dzalim selain kerugian .
Berdasarkan ayat diatas sesungguhnya akar prolematika manusia didalam dada
nya Dan Al-qur’an memberi solusi atas problematika manusia itu melalui akarnya
Ia menembus dada manusia dan menghujam hatinya.begitulah AL-Qur’an yang
dengan namanya ini memberi garansi bahdwa segala persoalan manusia dapat dise-
lesaikan jika ia benar-benar menghayati Al-qur’an dan mengamalkan secara konsis-
ten.
An-nur.
An-nur berarti cahaya dalam surah An-nisa ayat
174.
Artinya:
Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu
(Muhammad dengan mu’jizatnya ) dan telah kami turunkan cahaya terang bendera-
ng(Al-qur’an)
Penjelasan :Nama ini menunjukan fungsi Al-qur’an sebagai wadah .Sebutan cahaya
Seolah mengilustrasikan bahwa Al-qur’an ibarat cermin yang mewadahi sinar yang ter
Pancar dari sang Maha pelita dan kemudian memancarkan cahaya nya kepada manu-
sia .Hati manusia berada dalam rongga dada,ia gelap dengan kungkungan jasad luar
Manusia dan semakin gelap lagi lantaran ulah perbuatan manusia.Al-qur’an meman-
tulkan cahaya Tuhan dan karenanya ia mampu menembus jasad manusia dan menyi-
nari rongga dada sehingga kegelapan menjadi sirna.Pantulan cahaya Al-qur’an ini
Jika manusia itu sendiri sanggup merespon Al-qur’an dengan baik
Ar-rahmah
Ar-rahmah yang berarti karunia (dalam surah An-
naml ayat 77) mengatakan

Artinya:
Dan sesunguhnya al-qur’an itu benar –benar menjadi petunjuk dan rahmat
bagi orang- orang yang beriman.
penjelasan : Segala pemberian Tuhan akan menjadi rahmat didunia dan diakhirat
,ketika pemberian itu diterima,dijalani dan dikembangkan dengan landasan
Al-qur’an
Al-qur’an sebagai sumber nilai mengandung
pokok-pokok ajaran:
1.Pokok keyakinan atau keimanan terhadap
Allah,malaikat,kitab-kitab,rasul-rasul dan hari
akhir.dari pokok-pokok ini yang terkandung dalam Al-
qur’an ini lahir teologi atau ilmu kalam.
2.Pokok-pokok peraturan atau hukum,yaitu garis-garis
besar aturan tentang hubungan dengan Allah,antar
manusia dan hubungan manusia dengan alam yang
melahirkan syariat hukum atau ilmu fighi.
3.Pokok-pokokaturan tingkah laku atau nilai-nilai dasar
etika.
4.Petunjuk dasar tanda-tanda alam yang menunjukan
eksistensi dan kebesaran Tuhan sebagai
pencipta.Petunjuk dasr ini merupakan isyarat-isyarat
ilmiah yang melahirkan ilmu pengetahuan.
5.Kisah-kisah para Nabi,rasul dan umat terdahulu.
6.Informasi tentang alam gaib,seperti adanya
jin,kiamat,surga,dan neraka.

You might also like