Professional Documents
Culture Documents
NOBEL Fisika tahun ini diberikan kepada tiga orang, yakni Alexei Abrikosov
dan Vitaly Ginzburg yang mengembangkan teori superkonduktivitas dan
Anthony Leggett yang telah menjelaskan fenomena superfluiditas. Salah satu
aplikasi superkonduktor adalah untuk teknik pencitra gema magnet (MRI),
yang juga dianugerahi hadiah Nobel Kedokteran 2003.
Pada waktu itu telah diketahui bahwa hambatan suatu logam akan turun
ketika didinginkan di bawah suhu ruang, akan tetapi belum ada yang dapat
mengetahui berapa batas bawah hambatan yang dicapai ketika temperatur
logam mendekati 0 K atau nol mutlak.
Beberapa ahli ilmuwan pada waktu itu, seperti William Kelvin, memperkirakan
bahwa elektron yang mengalir dalam konduktor akan berhenti ketika suhu
mencapai nol mutlak. Ilmuwan yang lain termasuk Onnes memperkirakan
bahwa hambatan akan menghilang pada keadaan tersebut.
Untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi, Onnes kemudian mengalirkan
arus pada kawat merkuri yang sangat murni dan kemudian mengukur
hambatannya sambil menurunkan suhunya. Pada suhu 4,2 K, Onnes terkejut
ketika mendapatkan bahwa hambatannya tiba-tiba menjadi hilang. Onnes
dianugerahi Nobel Fisika 1913 untuk karyanya.
2. Teori
3.
B. PENGANTAR SUPERKONDUKTOR
Suatu bahan dapat dibedakan berdasarkan sifat konduktivitas elektrik atau sifat
resistivitasnya telah ditulis oleh T.S. Hutauruk (1992). Superkonduktor pertama kali
ditemukan oleh H. Kamerlingh Onnes (1911), sifat-sifat yang dimiliki bahan yang
bersifat superkonduktor dicetuskan oleh J.V. Menken M. (1991).
Berbagai metode yang digunakan untuk memperbaiki kualitas superkonduktor yang
dihasilkan diulas oleh Arendt R.H. (1994). Superkonduktor telah diaplikasikan di
banyak bidang yang membuat kemajuan pesat pada IPTEK, seperti diulas oleh
Soetikno (1996).
Faktor-faktor yang menyebabkan sifat superkonduktivitas suatu bahan hilang telah
diulas oleh P. Strobel (1992). Bahan superkonduktor yang diberi medan magnet luar
yang diperbesar, maka pada suatu nilai medan magnet tertentu, sifat
superkonduktornya hilang, seperti dipaparkan oleh Satoshi (1994). Suatu
superkonduktor yang didinginkan, dalam medan magnet berperilaku seolah-olah di
dalam bahan tersebut tidak ada medan magnet, seperti dijelaskan oleh Meissner
(1980). Kekuatan medan magnet kritis (Hc), rapat arus kritis (Jc), dan suhu kritis (Tc),
merupakan variabel yang saling bergantung telah dipaparkan oleh Takano (1996).
C. TEORI SUPERKONDUKTOR
4.
Pada saat ini proses sintesis bulk tersebut dilakukan dengan metode reaksi
padatan dan reaksi kimia basah. Dan segera diterapkan proses sintesis bulk
dengan metode pelelehan dimana dengan proses ini diharapkan dapat diperoleh
bahan superkonduktor dengan rapat arus (Jc) tinggi sehingga memenuhi syarat
untuk aplikasi industri.
Superkonduktor adalah bahan tanpa hambatan listrik, sehingga ketika arus listrik
dialirkan pada bahan ini, tidak ada energi listrik yang hilang. Oleh karena itu, kabel
superkonduktor dengan diameter yang relatif kecil dapat digunakan untuk
mengalirkan arus listrik yang sanggat besar.
Sifat khas superkonduktor yang lain adalah menolak medan magnet, sehingga
superkonduktor melayang di atas magnet permanen. Fenomena fisis ini disebut efek
Meissner. Namun demikian, ada batas arus, suhu dan medan magnet maksimum
dimana bahan masih bersifat superkonduktor. Arus, suhu, dan medan magnet
maksimum ini disebut berturut-turut arus kritis (Ic), suhu kritis (Tc), dan medan
magnet kritis (Hc) bagi superkonduktor.
5.
Apa itu superkonduktor ? Berdasarkan bahasa, ”konduktor” artinya suatu bahan yang
dapat menghantarkan listrik (conduct = hantar), dan ”super” artinya luar biasa.
Sehingga superkonduktor itu adalah suatu bahan yang bisa menghantarkan listrik
dengan sangat hebat dan memiliki tahanan listrik nol.
Jika tahanan listrik ini nol maka arus yang dialirkan tidak akan kehilangan energi,
dengan kata lain efisiensi arus menjadi sangat tinggi. Hal tersebut dapat terjadi jika
temperatur bahan tersebut berada di bawah temperatur kritis (Tc).
Fenomena superkonduktor ini tidak bisa dijelaskan oleh teori pita keadaan (teori ini
bisa menjelaskan fenomena konduktor, isolator dan semikonduktor), akan tetapi dapat
dijelaskan oleh toeri BCS. BCS singkatan dari Bardeen, Cooper, dan Schrieffer tiga
orang pencetus teori tersebut pada tahun 1957 dan mendapat hadiah Nobel bidang
fisika pada tahun 1972.
Teori BCS menjelaskan bahwa elektron tunggal pada bahan superkoduktor (T<Tc)
tidak dapat menghantarkan listrik melainkan harus berpasangan, yang dikenal dengan
pasangan Cooper (Cooper pairs). Padahal dua elektron tersebut memiliki muatan
yang sama maka hal ini bertentangan dengan hukum Coulomb yang mengatakan
bahwa dua buah partikel dengan muatan yang sama akan saling tolak-menolak.
Alasannya, karena pada saat sebuah elektron bertumbukan dengan sebuah atom
positif, hal itu menghasilkan muatan positif dengan konsentrasi kecil pada elektron.
Akhirnya elektron tersebut tertarik oleh elektron lain yang bermuatan negatif sehingga
membentuk pasangan Cooper. Ketidakmurnian dan kecacatan kristal membantu aliran
elektron pasangan Cooper sehingga tidak memiliki hambatan (tahanan listrik = nol).
Ternyata tahanan yang diamati adalah nol. Lalu beliau menaikkan temperatur
melebihi 4,153 K ternyata, tahanannya mendadak naik. temperatur dimana suatu
bahan memiliki sifat superkonduktif maka disebut temperatur kritik (Tc).
Superkonduktor model ini dikenal dengan Superkonduktor tipe I.
Pada tipe ini, terjadi peristiwa unik dimana medan magnet luar yang cukup kecil pada
bahan superkonduktor akan menginduksikan arus super. Arus ini akan menimbulkan
medan magnet induksi dalam bahan itu sendiri sehingga induksi magnetik total dalam
bahan bernilai nol (diamagnet sempurna). Gejala ini dikenal dengan efek Meissner
dan terjadi di bawah temperatur kritik.
Gejala inilah yang membuat bahan superkonduktor dapat melayang di udara (gambar
1) atau yang membuat kereta api maglev melayang di atas rel. Namun, jika medan
magnet luar terlalu besar (melebihi medan magnet kritik, Hc) maka bahan tersebut
kehilangan sifat superkonduktivitas.
Sedangkan, jika medan luar lebih besar dari Hc2 maka sifat superkonduktor akan
hilang. Superkonduktor tipe II biasanya disusun oleh beberapa logam sehingga
dikenal sebagai intermetallic superconductor.