You are on page 1of 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam. Salawat serta
salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Penyusun bersyukur kepada
Allah SWT. Karena dengan taufik dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan
makalah berjudul “PERENCANAAN PENYUSUNAN KARANGAN” ini dengan
tepat waktu.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menjadi salah satu bahan refrensi
dalam mata kuliah Bahasa Indonesia pada konteks materi “PERENCANAAN
PENYUSUNAN KARANGAN”. Materi pada makalah ini adalah disusun dalam
bentuk sebagai berikut :
1. Bab I : Pendahuluan
2. Bab II : Pembahasan
3. Bab III : Kesimpulan
Dengan diterbitkannya makalah ini, diharapkan makalah ini dapat menjadi salah
satu penunjang dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga mempermudah
dalam proses belajar dan mengajar. Dan agar para mahasiswa dapat memahami secara
mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan sistematika dalam Perencanaan
Penyusunan Karangan.
Kami sebagai penyusun makalah ini sudah berupaya sekuat tenaga untuk
menampilkan yang terbaik dalam makalah ini. Namun, seperti kata pepatah lama “Tak
ada gading yang tak retak” demikian juga dengan makalah ini masih jauh dari sebuah
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun mengharapkan saran dan kritik
yang konstruktif guna perbaikan makalah ini selanjutnya di masa depan. Untuk itu,
kami mengucapkan terima kasih yang setulusnya bagi semua pembaca makalah ini.
Dan semoga makalah ini dapat benar-benar bermanfaat bagi para mahasiswa.
Amin, ya rabbal ‘alamin.

Mendalo, Desember 2010

Penyusun

1
BAB I
PENDAHULUAN

Setiap hari kita sering membaca sebuah karangan. Baik itu karangan yang
terdapat pada majalah, koran, internet, maupun karangan ilmiah.
Akan tetapi, banyak dari kita yang hanya bisa mebaca suatu karangan saja.
Akan tetapi mereka belum bisa untuk membuat karangan itu sendiri. Melihat fenomena
yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari itu, maka kami merasa tertarik dan perlu
untuk membahas tentang sistematika penyusunan karangan yang baik dan benar yang
akan dituangkan dalam makalah yang berjudul “PERENCANAAN PENYUSUNAN
KARANGAN”

2
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Perencanaan Penyusunan Karangan


Perencanaan karangan adalah proses awal dalam membuat karangan sampai
dengan akhir penulisan. Penulisan sebuah karangan harus memenuhi persyaratan.
Persyaratan ini menyangkut isi, bahasa, dan teknik penyajian, Oleh sebab itu untuk
membuat sebuah karangan perlu direncanakan dan tentunya sesuai dengan
pengelompokkan karangannya, baik menurut bentuk, ragam, jenis, rumpun, ataupun
macam karangannya1.
Pengelompokkan karangan menurut jenis, ragam dan rumpun memiliki
keterkaitan yang saling terkait. Dalam ragam sampai macam karangan kemungkinan
pilihan semakin luas sehingga penentuan karangan yang akan ditulis harus semakin
diarahkan untuk sampai pada pemilihan terakhir.
Kegiatan penulisan karangan merupakan kegiatan tunggal dan sebagai kesatuan
proses. Dikatakan sebagai suatu kegiatan tunggal jika yang ditulis merupakan sebuah
karangan yang sederhana, pendek, dan bahannya sudah dikuasai penuh. Sedangkan
kegiatan yang merupakan proses, apabila kegiatan itu dilaksanakan dalam beberapa
tahap yakni:
1.Tahap Pra penulisan
Dalam tahap pra penulisan direncanakan hal-hal pokok yang akan
mengarahkan penulis dalam seluruh kegiatan penulisan karangan.
2.Tahap Penulisan
Tahap penulisan atau pengembangan merupakan pelaksanaan tentang hal-hal
yang direncanakanya itu pengembangan gagasan dalam kalimat-kalimat,satuan
paragraf, bagian atau bab.
3.Tahap Revisi
Dalam tahap revisi yang dilakukan adalah membaca dan menilai kembali
mengenai keseluruhan karangan yang telah ditulis, memperbaiki, mengubah, bahkan
memperluas kembali isi karangan.

II. 2 Langkah-Langkah Penyusunan Karangan


1
http://bayuzu.blogspot.com/2010/05/perencanaan-penyusunan-karangan.html (diakses pada 03
november 2010)

3
Dalam merencanakan sebuah karangan agar menghasilkan karangan yang baik
dan sistematis, terdapat langkah-langkah yang harus dilalui yakni menentukan:
1.Topik dan Judul
A. Topik
Sumber-sumber topik bisa didapat melalui ;
a.Sumber pengalaman yaitu apa-apa yang pernah dialami seseorang
b.Sumber pengamatan
c.Sumber imajinasi
d.Sumber pendapat atau hasil penalaran.
Untuk merumuskan topik yang baik harus memergunakan ukuran serta
dipertimbangkan beberapa hal yaitu sebagai berikut2 :
1.Topik hendaknya menarik untuk dibahas.
Topik yang menarik bukan hanya bagi penulisnya saja tetapi diperkirakan juga
menarik untuk pembaca.Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan
penulis berusaha untuk secara serius mencari data yang penting dan relevan dengan
masalah yang sedang dikarang, serta akan menimbulkan kegairahan dalam
mengembangkannya dan akan mengundang minat pembaca.

2.Dikuasai penulis.
Penulis hendaknya memiliki pengetahuan mengenai pokok-pokok
permasalahan. Topik merupakan sesuatu yang lebih diketahui penulis daripada
pembacanya.

3.Menarik dan aktual.


Minat pembaca merupakan hal penting yang harus diperhatikan penulis
walaupun yang menarik minat itu amat tergantung pada situasi dan latar belakang
pembaca itu sendiri. Namun, hal-hal berikut merupakan sesuatu yang diminati
masyarakat secara umum: yang aktual, penting, penuh konflik, rahasia, humor, atau
hal-hal lain yang bermanfaat bagi pembaca.

4.Topik tidak terlalu luas atau membatasi topik.

2
http://rayapost.blogspot.com/2009/03/perencanaan-karangan.html (diakses pada 03 november 2010)

4
Apabila topik itu terlalu luas, pembahasannya akan dangkal. Sebaliknya topik
yang terlalu sempit dalam sebuah karangan ilmiah dan pembahasannya terlalu khusus
tidak akan banyak berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu cara yang
dapat digunakan untuk mempersempit atau membatasi topik untuk lebih spesifik dari
topik sebelumnya adalah sebagai berikut :
a.Menurut tempat:negara tertentu lebih khusus daripada dunia.”Bandung
Daerah Wisata”dapat dipersempit menjadi “Tangkuban Perahu Daerah Wisata”.
b.Menurut waktu atau periode / zaman : “Kebudayaan Indonesia” dapat
dikhususkan menjadi “Perdagangan Pada Zaman Majapahit”.

B. Judul
Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau
judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan, Judul karangan
berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran
isi karangan. Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan permasalahan atau variabel
yang akan dibahas.
Judul yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a.Relevan, ada hubungan dengan isi karangan (topik)
b. Provokatif, dapat menimbulkan hasrat ingin tahu pembaca
c.Singkat, mudah dipahami dan mudah diingat

2.Tema
Tema berarti pokok pemikiran,ide atau gagasan serta yang akan disampaikan
oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan. Tema dapat diartikan sebagai
pengungkapan maksud dan tujuan.
Perumusan tema hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
a.Kejelasan,tema hendaknya dirumuskan dengan kalimat yang jelas,tidak berbelit-
belit.
b.Kesatuan tema yang baik adalah tema yang memiliki satu gagasan
sentral. Sentralisasi gagasan ditandai oleh jumlah masalah pokok yang hendak
digarap penulis.
c.Keaslian (originalitas), hal ini penting untuk menciptakan kesegaran dan daya
tarik karangan.
3.Pembuatan Kerangka Karangan

5
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang mengandung ketentuan-
ketentuan tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang memuat garis-garis besar
suatu karangan. Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara
gagasan-gagasan yang ada. Adapun manfaat kerangka karangan adalah:
1.Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih
sistematis dan mencegah jauh dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau
judul
2.Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak
penting.
3.Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
4.Memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan secara memberaikan kemungkinan
bagi perluasan bagian-bagian tersebut sehingga membantu penulis menciptakan
suasana yang berbeda-beda dengan fariasi yang diinginkan.
5.Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
Dalam proses penyusunan kerangka karangan ada tahap yang harus dijalani,
yaitu memlih topik, mengumpulkan informasi, mengatur gagasan dan menulis
kerangka itu sendiri. Adapun langkah-langkah penyusunan kerangka karangan adalah
sebagai berikut:
1.Mencatat semua ide
Langkah ini dilakukan setelah penentuan topik atau tema dan tujuan karangan.
Dalam langkah ini semua ide yang muncul nerkenaan dengan topik karangan
yang diinfentarisasikan tanpa kecuali.
2.Menyeleksi ide-ide
Dasar-dasar penyeleksian ide-ide adalah:
a.Relefan atau tidaknya ide dengan topik atau tujuan karangan
b.Penting atau tidaknya ide tersebut untuk dibahas.
c.Dikuasai atau tidaknya ide tersebut oleh penulis.
d.Ada atau tidaknya data atau penunjang untuk membahasnya.
3.Mengurutkan dan mengelompokkan ide-ide secara tepat.
Langkah penyeleksian untuk menyelesikan ide-ide dengan topik karangan.
Namun demikian, langkah langkah itu belum menjamin kelogisan hubungan antara
ide-idenya. Untuk itulah diperlukan langkah pengurutan dan pengelompokan.Ide-ide
yang berdekatan kemudian disatukan dalam satu topik atau pada rumusan ide yang
lebih luas.

6
Dengan berpedoman pada kerangka karangan,seorang penulis dapat menyusun
karangan secara teratur dan mempersiapkan bahan yang dipersiapkan, karena pada
prinsipnya menyusun kerangka karangan berarti memecahkan topik ke dalam subtopik
dan mungkin selanjutnya kedalam sub-sub topik 3. Cara penyusunan ide-ide dapat
dilakukan dalam berbagai pola pengembangan, dalam berbagai bentuk karangan yaitu :
A.Narasi
Pola pengembangannya dapat disusun dari mulai :
a.urutan kejadian
b.penjelas tentang proses
c.sorot balik
d.titik pandang
e.akibat dramatis
B.Deskripsi
Pola pengembangan bisa dimulai dari :
a.spasial
b.objekitf
c.subjektif
d.observasi
e.fokus
f.seleksi

C.Eksposisi
Pola pengembangannya dapt disusun dari mulai :
a.proses
b.kausalitas
c.klimaks

4.Pengumpulan Data
Pada waktu memilih dan membasi topik kita hendaklah sudah memperkirakan
kemungkinan mendapatkan bahan. Dengan membatasi topik, penulisan sebetulnya
sudah memusatkan perhatian pada topik yang terbatas, serta mengumpulkan bahan

3
http://susandi.wordpress.com/2010/01/17/perencanaan-karangan/perencanaan-karangan/ (diakses
pada 03 november 2010)

7
yang khusus pula. Dengan bahan–bahan yang khusus ini kita berusaha membahas
topik sacara terinci dan mendalam.
Sumber Bahan Penulisan
Yang dimaksud dengan bahan penulisan ialah semua informasi yang digunakan
untuk mencapai tuluan penulisan .Informasi itu,mungkin merupakan teori, contoh-
contoh , rincian atau detil, perbandingan, sejarah kasus, fakta, hubungan sebab akibat,
pengujian dan pembuktian, angka-angka , kutipan, gagasan dan sebagainya.
Sumber-sumber bahan penulisan dapat diperoleh dari :
a.Bahan dari bacaan
Kita dapat mencari bahan penulisan dengan membaca buku-buku ,majalah,dan
bahan-bahan bacaan lainnya terutama di perpustakaan.
b.Pengamatan
Agar dapat melakukan pengamatan secara cermat, kita perlu berlatih
mengamati sebuah objek dari jarak yang lebih dekat.Dalam hal ini tentunya diperlukan

konsentrasi dan minat yang memadai .Jika kita tidak memiliki perhatian dan
minat yang memadai maka kita akan memperoleh bahan berupa kesan umum yang
kerap sekali kurang jelas.

c.Wawancara dan angket


Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan bahan dengan menanyakan
langsung kepada informan atau orang yang berwenang. Angket ialah daftar pertanyaan
yang disampaikan sasaran untuik diisi melalui angket ini kita dapat memperoleh
keterangan dari responden dalam wilayah yang lebih luas

d.Kewenangan
Pendapat yang dikemukakan oleh orang yang berwenang, juga dapat dijadikan
bahan penulisan. Hanya dalam hal ini kita harus berhati hati dalam memilihnya.
Sikap kritis kita dituntut karena pendapat yang dikemukakan sering bersifat
subjektif.

5.Penulisan Draft

8
Penulisan draft merupakan pengklasifikasian data yang telah terkumpul yang
kemudian disusun menjadi sebuah wacana yang terdapat dalam karangan.

6.Penyuntingan wacana
Dalam penulisan karangan hendaknya melakukan pengeditan ulang terhadap
bahan yang akan disajikan karena bahan tersebut harus sesuai dengan bahasa diksi,
alinea dan kalimat.Contohnya: Penulisan kutipan yang benar, penulisan kata serapan
yang
sesuai EYD4.

4
http://suwardjono.com/upload/aspek-kebahasaan-indonesia-dalam-karya-tulis-akademik-ilmiah-
kesarjanaan.pdf (diakses pada 03 november 2010)

9
BAB III
KESIMPULAN

 Perencanaan karangan adalah proses awal dalam membuat karangan sampai


dengan akhir penulisan.
 Tahap-tahap dalam menulis karangan adalah :
1. Tahap Prapenulisan
2. Tahap Penulisan
3. Tahap Revisi
 Dalam merencanakan sebuah karangan agar menghasilkan karangan yang baik
dan sistematis, terdapat langkah-langkah yang harus dilalui yakni menentukan:
1.Topik dan Judul
2.Tema
3.Pembuatan Kerangka Karangan
4.Pengumpulan Data
5.Penulisan Draft
6.Penyuntingan wacana

10
DAFTAR PUSTAKA

http://bayuzu.blogspot.com/2010/05/perencanaan-penyusunan-karangan.html
(diakses pada 03 november 2010)
http://rayapost.blogspot.com/2009/03/perencanaan-karangan.html (diakses
pada 03 november 2010)
http://susandi.wordpress.com/2010/01/17/perencanaan-karangan/perencanaan-
karangan/ (diakses pada 03 november 2010)
http://suwardjono.com/upload/aspek-kebahasaan-indonesia-dalam-karya-tulis-
akademik-ilmiah-kesarjanaan.pdf (diakses pada 03 november 2010)

11

You might also like