Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Hadits II
Dosen Pengampu: Bp. Fakhrur Rozi, M.Ag
Disusun oleh :
1. Heru Budi Susanto (083111065)
2. Erni Fatmawati (093111037)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
HADITS TENTANG METODE PENDIDIKAN
I. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha untuk membentuk kepribadian dengan
metode yang benar. Rasulullah SAW telah bersungguh-sungguh dalam
mendidik para sahabat dan generasi muslim, hingga mereka memiliki
kesempurnaan akhlak, kesucian jiwa, dan karakter yang bersih.
Pendidikan merupakan kegiatan yang paling penting dalam kemajuan
manusia, islam mengajarkan umatnya untuk selalu gigih dalam menuntut ilmu
seperti yang di perintahkan dlam beberapa ayat al-qur’an dan hadist. Kegiatan
pada pendidikan selalu terkait dengan dua belah pihak yaitu: pendidik dan
peserta didik. Dalam proses belajar mengajar pendidik memiliki peran utama
dalam menentukan kualitas pengajaran yang di laksanakannya, yakni memberi
pengetahuan sikap, nilai, dan keterampilan. Sebaik apapun tujuan pendidikan
jika tidak didukung oleh metode yang tepat, tujuan tersebut sangat sulit untuk
dapat tercapai dengan baik. Sebuah metode akan mempengaruhi sampai
tidaknya suatu informasi secara lengkap atau tidak. Bahkan sering disebutkan
cara atau metode kadang lebih penting daripada materi itu sendiri. Oleh sebab
itu pemilihan metode pendidikan harus dilakukan secara cermat, disesuaikan
dengan berbagai faktor terkait, sehingga hasil pendidikan dapat memuaskan.
Sebuah keluarga, lembaga sekolah, para mubalig, bahkan seluruh
kaum muslimin, sudah sepatutnya menaruh perhatian terhadap metode-metode
pendidikan yang diterapkan Rasulullah SAW.
2
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode
Metode (method) secara harfiah berasal dari dua perkataan, yaitu
meta dan hodos. Meta berarti “melalui” dan hodos berarti “jalan” atau
“cara”. Metode berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai
suatu tujuan. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara
melakukan sesuatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan
menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Metode dalam
sistem pendidikan Islam mempunyai peran dan fungsi khusus. Penerapan
metode yang tepat harus disesuaikan dengan kekhususan kemampuan
peserta didik dalam belajar, oleh sebab itu metode secara operasional
memiliki berbagai macam bentuk dan variasi praktis.1
صصصّلى
َ ِل الله ِ سوُ م َرُ َ ن ك َلَ كا َ ت ْ َ مَها الله َقال
َ حِ ة َر َ ِ عائ
َ ش َ ن
ْ َع
ه )رواهُ َمع
ِ سصص
َ ن ْ مصصَ لّ ُه ك ُ مُ َ فه
ْ َ صل ي ْ َما ف َ م
ً كل َ ّ سل
َ َالله ع َل َي ْهِ و
(ابو داود
Dari ‘Aisyah rahimahallah berkata: Sesungguhnya perkataan Rasulullah
SAW adalah perkataan yang jelas memahamkan setiap orang yang
mendengarnya.2(HR. Abu Daud)
3
pendidikan,karena jika tidak demikian dikhawatirkan nantiny akan terjadi
salah pengertian,ketika terjadi salah pengertian bukan tidak mungkin
justru peserta didik akan melenceng dari yang di harapkan.di harapkan
dengan adanya perkataan yang jelas dan terang tersebut anak didik mampu
menyereap dan memahami apa yang di harapkan oleh pendidik.3
Di antara sifat ucapan Rasulullah adalah gampang dipahami oleh
orang yang pandai dan bodoh sekaligus, serta dapat menyentuh fitrah dan
akal orang awam. Di samping itu, ucapan beliau tidak hanya dipahami
oleh orang yang cerdas dan yang mengetahui peristilahan ilmiah,
memahami logika, filsafat, eksak, astronomi, juga ilmu-ilmu alam, tapi
dipahami juga oleh orang awam, atau bermanfaat pula buat orang-orang
yang tidak diberi kelebihan dalam penguasaan ilmu. Itu karena ucapan
Rasulullah diungkapkan atas dasar kemampuan pemahaman seseorang
sesuai fitrah aslinya.4 Jadi Nabi Muhammad SAW mengucapkan suatu
kepada seseorang dengan menggunakan gaya dan bahasa sesuai dengan
kedar kemampuan dan daya tangkap pemikiran orang yang menjadi lawan
kata beliau.
C. Hadits Anas tentang Metode Mengulang penjelasan (Tikror)
3
Imam Nawawi, Terjemahan Riyaadlus Shalihin Jilid 1, (Jakarta: Pustaka Amani, 1999),
hlm. 639.
4
Najib Khalid Al-Amir, Mendidik Cara Nabi SAW (Terjemahan), (Bandung: Pustaka
Hidayah, 2002), hlm. 37.
5
Al-Imam Zainuddin Ahmad bin Abdul Lathif Az-Zabidi, Op.cit., hlm. 435-436.
4
Nabi Muhammad SAW juga terbiasa melakukan pengulangan
dalam memberikan perkataannya untuk menjelaskan sesuatu dan
menghentikannya sepanjang ia merasa orang lain telah memahaminya.6
6
Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2006), hlm. 130-131.
7
http://tokoblog.blogspot.com/2011/03/hadits-tentang-metode-pendidikan.html
5
1. Seorang murid merasa bosan akan penjelasan yang terlalu banyak
diulang-ulang
2. Memakan waktu yang cukup banyak untuk proses belajar mengajar
3. Tumbuh rasa meremehkan pelajaran pada murid.8
Dalam realita kehidupan dalam dunia pendidikan banyak juga para
pengajar yang kurang memperhatikan tentang bagaimana cara
menyampaikan materi yang diajarkan agar dapat mudah dipahami murid,
akan tetapi mereka lebih memfokuskan pada penguasaan materi saja tanpa
disertai cara penyampaian yang baik dan mudah di pahami murid-murid
mereka. Dalam kedua hadist di atas telah dijelaskan bahwa dalam
penyampaian materi berfariasi mulai dari penyampaian materi secara
gambling dan mudah dipahami dan juga cara penyampaian meteri secara
berulang-ulang agar lebih mudah dipahami dan diingat.
IV. KESIMPULAN
Di antara metode pendidikan dan pengajaran yang diterapkan oleh
Rasulullah SAW dalam mengajarkan suatu ilmu adalah: menyampaikan
materi secara jelas dan terang, dan juga dalam penyampaian yang
menggunakan metode mengulang-ulang materi agagr dapat lebih mudah
dipahami. Dalam metode belajar dan mengajar terdapat kelemahan dan
kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga dalam penerapan
metode yang tepat harus disesuaikan dengan kemampuan daya tangkap otak
murid-murid yang diajar..
V. PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat, kami sadar bahwa makalah ini
jauh dari sempurna, untuk itu kami mohon kritik dan saran yang bersifat
konstruktif guna memperbaiki makalah selanjutnya atas segala kekurangan
baik tulisan, isi tulisan maupun penyampaian makalah, kami mohon maaf,
semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin
8
Dr. Abdul Aziz Abdul Majid, Metode Mendidik Anak (Terjemahan), (Jakarta:
Mustaqiim, 2003), hlm. 19-20.
6
7
DAFTAR PUSTAKA
Al-Amir, Najib Khalid. 2002. Mendidik Cara Nabi SAW (Terjemahan). Bandung:
Pustaka Hidayah.
Majid, Abdul Aziz Abdul. 2003. Cara Mendidik Anak (Terjemahan). Jakarta:
Mustaqiim.
http://tokoblog.blogspot.com/2011/03/hadits-tentang-metode-pendidikan.html