Professional Documents
Culture Documents
SINERGI
KA JIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
Edisi Khusus on Finance, 2005
Hal. 35 - 52
Akhyar Adnan
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan simpanan,
modal sendiri, NPL, prosentase bagi hasil dan markup keuntungan terhadap besarnya pem-
biayaan pada perbankan syariah. Perhitungan dan interpretasi dari analisis data dilakukan
dengan bantuan program aplikasi computer. Pengujian hipotesis menggunakan metode ana-
lisis uji-t. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah simpanan mempu-
nyai hubungan positif dan signifikan terhadap pembiayaan sementara variabel yang lain tidak
mempunyai hubungan yang signifikan.
Kata Kunci: Simpanan (DPK), Modal Sendiri, NPL, Prosentase Bagi Hasil, Pembiayaan, dan
Perbankan Syariah
masyarkat oleh sebuah lembaga keuangan kompetisi dari lembaga keuangan (bank),
(perbankan syariah). dan tingkat NPL sebagai faktor pengenda-
Menurut Rose dan Kolari (1995) lian biaya dan posisi risiko. Hasil penelitian
ada dua faktor yang mempengaruhi penda- Kurniawan (2001: 60-61) menunjukkan
patan lembaga keuangan yaitu faktor ekster- bahwa dana bank (simpanan) dan suku
nal dan faktor internal. Faktor eksternal bunga pinjaman mempunyai pengaruh yang
antara lain perubahan teknologi pengiriman signifikan positif terhadap penyaluran dana
jasa, kompetisi dari lembaga keuangan lain- kredit usaha kecil, kurs dan inflasi mempu-
nya, hukum dan peraturan mengenai lem- nyai pengaruh yang tidak signifikan. Peneli-
baga keuangan, dan kebijakan pemerintah tian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
yang mempengaruhi system ekonomi dan mana hubungan simpanan, modal sendiri,
keuangan. Faktor internal antara lain NPL, prosentase bagi hasil dan markup ter-
efisiensi penggunaan sumber daya, pengen- hadap besarnya pembiayaan pada perbankan
dalian biaya, kebijakan manajemen perpaja- syariah.
kan, posisi likuiditas, dan posisi risiko.
Menurut Muhammad (2004) fak- KAJIAN PUSTAKA
tor-faktor lingkungan secara umum dikelom- Pengertian Pembiayaan
pokkan menjadi lingkungan umum dan Menurut Undang-Undang Nomor
lingkungan khusus. Faktor lingkungan 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (Pasal 1)
umum yang mempengaruhi kinerja per- disebutkan bahwa, “Pembiayaan berdasar-
bankan syariah antara lain kondisi politik, kan prinsip syariah adalah penyediaan uang
hukum, ekonomi, sosial dan budaya masya- atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
rakat, teknologi, kondisi lingkungan alamiah, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
dan keamanan lingkungan/negara. Faktor antara bank dengan pihak lain yang mewa-
lingkungan khusus yang berpengaruh antara jibkan pihak yang dibiayai untuk mengem-
lain adalah pelanggan/nasabah, pemasok/pe- balikan uang atau tagihan tersebut setelah
nabung, pesaing, serikat pekerja, dan kebija- jangka waktu tertentu dengan imbalan atau
kan bank sentral atau regulator. bagi hasil”.
Sumber-sumber dana yang bisa “Prinsip syariah adalah aturan per-
digunakan untuk pembiayaan (loan) menurut janjian berdasarkan hukum Islam antara
Rose-Kolari (1995) adalah simpanan (giro, bank dan pihak lain untuk penyimpanan
tabungan, deposito berjangka), pinjaman dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha,
bank sentral (pinjaman liquiditas), pinjaman atau kegiatan lainnya yang dinyatakan se-
dari institusi keuangan internasional, dan suai syariah, antara lain pembiayaan ber-
modal ekuitas (modal disetor, laba ditahan, dasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah),
cadangan). pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan
Seperti Muhamad dan Rose-Kolari, modal (musyarakah), prinsip jual beli
penelitian ini menguji simpanan (DPK), barang dengan memperoleh keuntungan
ekuitas (modal sendiri), prosentase margin (murabahah), atau pembiayaan barang mo-
markup dan bagi hasil, dan tingkat NPL se- dal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa
bagai faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan
jumlah pembiayaan yang disalurkan ke pemindahan kepemilikan atas barang yang
masyarakat oleh bank syariah. Simpanan disewa dari pihak bank oleh pihak lain
dan ekuitas sebagai faktor efisiensi peng- (ijarah wa iqtina)”.
gunaan sumber daya, prosentase margin Pembiayaan menurut Muhamad
sebagi faktor yang menunjukkan tingkat (2002), secara luas, berarti financing atau
Bank sebagai unit bisnis membu- NPL) akan menyebabkan tingkat permintaan
tuhkan darah bisnis, yaitu berbentuk modal. pembiayaan oleh masyarakat turun. Hal ini
Dengan kata lain, modal bank adalah aspek disebabkan karena waktu proses pembiayaan
penting bagi suatu unit bisnis bank. Sebab yang cukup lama, analisis pembiayaan yang
beroperasi tidaknya atau dipercaya tidaknya mendalam, bahkan ada calon nasabah yang
suatu bank, salah satunya sangat dipengaruhi merasa privasi pribadinya terganggu (merasa
oleh kondisi kecukupan modalnya. Menurut tidak dipercaya) karena adanya analisis
Johnson and Johnson (1985), modal bank karakter yang mendalam, sehingga calon
mempunyai tiga fungsi yaitu pertama, seba- nasabah merasa lebih baik meminjam (pin-
gai penyangga untuk menyerap kerugian dah) ke bank lain yang lebih lunak dalam
operasional dan kerugian lainnya. Kedua, melakukan analisis pembiayaan/kebijakan
sebagai dasar untuk menetapkan batas mak- kredit.
simum pemberian kredit. Ketiga, modal juga Kalau data NPL yang ditargetkan
menjadi dasar perhitungan bagi para partisi- tersedia (dapat diungkapkan) akan lebih
pan pasar untuk mengevaluasi tingkat ke- baik/tepat dalam mencari pengaruh atau
mampuan bank secara relatif untuk mengha- hubungan yang ada terhadap jumlah pem-
silkan keuntungan. biayaan. Karena tidak tersedia (tidak
Menurut Siamat (1993), Rose dan adanya) data ini, menurut penulis, tingkat
Kolari (1995), Syafi’i Antonio (2001), NPL yang ada bisa menunjukkan tingkat
Suyatno (2001), Muhamad (2002), Sudar- kebijakan kredit yang dilaksanakan oleh
sono (2003) dan Karim (2004) salah satu manajemen bank.
sumber dana yang bisa digunakan untuk Menurut Siamat (1993), Rose dan
pembiayaan (loan) adalah modal sendiri Kolari (1995), Syafi’i Antonio (2001),
(ekuitas), sehingga semakin besar sumber Suyatno (2001), Muhamad (2002), dan
dana (ekuitas) yang ada maka bank akan Karim (2004) pengendalian biaya mempu-
dapat menyalurkan pembiayaan dalam batas nyai hubungan terhadap kinerja lembaga
maksimum yang lebih besar pula. perbankan, sehingga semakin rendah tingkat
NPL (ketat kebijakan kredit) maka akan
NPL yang Ditargetkan semakin kecil jumlah pembiayaan yang di-
Not Perfoming Loan (NPL) meru- salurkan oleh bank, dan sebaliknya.
pakan pembiayaan yang buruk yaitu pem-
biayaan yang tidak tertagih. Besarnya NPL Prosentase Bagi Hasil
mencerminkan tingkat pengendalian biaya Bank syariah menerapkan marjin
dan kebijakan pembiayaan/kredit yang di- keuntungan terhadap produk-produk pem-
jalankan oleh bank. Faktor-faktor yang biayaan yang berbasis NCC (Natural Cer-
menyebabkan pembiayaan yang buruk ini tainty Contract), yakni akad bisnis yang
(Rose-Kolari, 1995) antara lain karakter memberikan kepastian pembayaran, baik
buruk peminjam, adanya praktek kolusi dari segi jumlah maupun waktu, seperti
dalam pencairan pembiayaan, kelemahan pembiayaan murabahah, ijarah, muntahia
manajemen, pengetahuan dan ketrampilan, bit tamlik, salam, dan istishna. Penetapan
dan perubahan kondisi lingkungan. Untuk besarnya marjin keuntungan dilakukan de-
menekan atau meminimalkan tingkat NPL ngan referensi marjin keuntungan, yaitu
ini perlu dilakukan analisis pembiayaan. marjin keuntungan yang ditetapkan dalam
Semakin ketat kebijakan kre- rapat ALCO (Assets and Loans Committee)
dit/analisis pembiayaan yang dilakukan bank syariah (Karim, 2004). Penetapan
manajemen bank (semakin ditekan tingkat marjin keuntungan pembiayaan berdasarkan
rekomendasi, usul dan saran dari Tim mempunyai pengaruh yang signifikan positif
ALCO bank syariah, dengan mempertim- terhadap penyaluran dana kredit usaha kecil
bangkan beberapa hal yaitu Direct Com- oleh bank-bank di Indonesia. Penelitian
petitor’s Market Rate (DCMR), Indirect Sadwianto tersebut dengan data tahun 1992-
Competitor’s Market Rate (ICMR), Expec- 1997, dimana menurut penulis pada waktu
ted Competitive return for Investors (ECRI), itu posisi tawar nasabah (usaha kecil dan
Acquiring Cos, dan Overhead Cost. menengah) relatif lemah dibanding posisi
Bank syariah menerapkan nisbah tawar perbankan. Hal ini berbeda dengan
bagi hasil terhadap produk-produk pem- kondisi sekarang dimana kompetisi industri
biayaan yang berbasis NUC (Natural Un- perbankan relatif sangat tinggi dan nasabah
certainty Contract), yakni akad bisnis yang relatif lebih kritis dan rasional dalam
tidak memberikan kepastian pendapatan memilih sumber-sumber pendanaan. Dengan
baik dari segi jumlah maupun waktu, seperti demikian, semakin rendah tingkat margin
mudharabah dan musyarakah. yang diambil oleh bank syariah akan se-
Penetapan nisbah bagi hasil pem- makin besar pembiayaan yang diminta oleh
biayaan ditentukan dengan mempertim- masyarakat dan atau akan semakin besar
bangkan referensi tingkat marjin keuntungan pula pembiayaan yang dapat disalurkan oleh
dan perkiraan tingkat keuntungan bis- bank.
nis/proyek yang dibiayai. Referensi tingkat
marjin keuntungan adalah referensi tingkat METODE PENELITIAN
marjin keuntungan yang ditetapkan oleh Obyek Penelitian
rapat ALCO. Menurut Syafi’i Antonio Penelitian ini bersifat studi kasus
(2001), Muhamad (2002), dan Karim (2004) maka obyek penelitian hanya pada satu bank
tingkat biaya pembiayaan (marjin keuntu- yang menjadi studi kasus penelitian, yaitu
ngan) berpengaruh terhadap jumlah per- Bank Muamalat Indonesia (BMI). Pertim-
mintaan pembiayaan syariah. Bila tingkat bangan dipilihnya BMI ini antara lain adalah
marjin keuntungan lebih rendah daripada bank ini relatif lebih dulu dan lebih lama
rata-rata suku bunga perbankan nasional, mulai beroperasinya dibanding bank-bank
maka pembiayaan syariah semakin kom- umum syariah lainnya sehingga kecukupan
petitif. Siamat (1993) dan Suyatno (2001) data dapat terpenuhi. BMI merupakan bank
berpendapat bahwa tingkat suku bunga akan milik masyarakat/swasta dimana teknis ope-
berpengaruh terhadap jumlah kredit di pasar rasinya biasanya lebih banyak didorong oleh
perbankan. pertimbangan ideologis dan ekonomis, beda
Menurut Rose dan Kolari (1995) dengan bank milik pemerintah yang opera-
jumlah permintaan pembiayaan/pinjaman sionalnya sering didominasi pertimbangan
(loan) oleh masyarakat berhubungan terbalik politis atau kepentingan pemerintah/pe-
dengan tingkat suku bunga. Atau dengan nguasa. Juga bank ini secara kepemilikan
kata lain semakin tinggi tingkat suku bunga asset merupakan bank umum syariah dengan
maka akan semakin sedikit jumlah permin- jumlah asset terbesar di Indonesia.
taan pinjaman, dan sebaliknya. Jumlah pena-
waran pembiayaan oleh bank berhubungan Variabel dan Sumber Data
searah dengan tingkat suku bunga, atau Variabel yang digunakan adalah
semakin tinggi tingkat suku bunga maka se- simpanan, modal sendiri, NPL, dan prosen-
makin tinggi pembiayaan yang ditawarkan. tase marjin keuntungan dan bagi hasil de-
Penelitian Kurniawan (2001: 61) ngan masing masing variabel menggunakan
menunjukkan bahwa suku bunga pinjaman data laporan keuangan bulanan, triwulanan
dan tahunan dengan laporan keuangan tera- e. Data mengenai jumlah pembiayaan
khir 30 September 2004. diperoleh dari laporan keuangan bu-
Data penelitian yang digunakan lanan versi BI dalam kredit yang disa-
dalam penelitian ini terdiri dari lima macam, lurkan dengan angka brutto (sebelum
yaitu: dikurangi PPAP).
a. Data mengenai jumlah total dana sim-
panan/DPK yang diperoleh dari data Hipotesis Operasional
Laporan Keuangan (Neraca) dalam Hipotesis untuk menguji hubungan
bentuk versi BMI giro wadiah, tabu- antara variabel dependen dengan variabel
ngan mudharabah, dan deposito ber- independen dengan mendasarkan pada ka-
jangka mudharabah, atau giro, tabungan jian pustaka dan landasan teori serta latar
dan deposito versi BI. belakang penulisan, diajukan sebagai beri-
b. Data mengenai jumlah total modal kut:
sendiri yang diperoleh dari data Lapo- Hipotesis 1
ran Keuangan (Neraca) dalam bentuk H0 : variabel simpanan, modal sendiri, dan
modal ekuitas. NPL secara individual (partial) tidak
c. Data mengenai tingkat NPL yang berhubungan positif dengan variabel
diperoleh dari Laporan Keuangan yaitu pembiayaan.
Perhitungan Ratio Keuangan dalam H1 : variabel simpanan, modal sendiri, dan
bentuk Rasio NPL. NPL secara individual (partial) ber-
d. Data mengenai tingkat prosentase mar- hubungan positif dengan variabel
gin keuntungan dan bagi hasil diperoleh pembiayaan.
dari Laporan keuangan (Rugi Laba)
dalam bentuk pendapatan margin dan Hipotesis 2
bagi hasil dibagi jumlah pembiayaan H0 : variabel prosentase marjin keuntu-
rata-rata sederhana. Perhitungan ini ngan secara individual (partial) tidak
diadopsi dari penentuan tingkat bunga berhubungan negatif dengan variabel
dengan pendekatan biaya dana pinja- pembiayaan.
man (cost of loanable fund). H2 : variabel prosentase marjin keuntu-
Cost of loanable fund = interest expen- ngan secara individual (partial) ber-
se: (total fund – unloanable fund)= …% hubungan negatif dengan variabel
sehingga pada bank syariah (variabel pembiayaan.
ini) menjadi % margin/bagi ha-
sil=margin dan bagi hasil : pembiayaan Alat Analisis
Jumlah pembiayaan rata-rata sederhana Analisis yang dilakukan untuk
diperoleh dari jumlah pembiayaan menguji hipotesis yang diajukan least
seperti tercantum pada laporan keua- square method dengan dasar persamaan se-
ngan periode tersebut ditambah jumlah bagai berikut :
pembiayaan pada laporan keuangan pe- Y = a + b1X1 + b2X2 + b3 X3 + b4 X4 + e
riode sebelumnya, hasilnya dibagi dua. Di mana :
Dalam laporan keuangan triwulanan Y = variabel Pembiayaan
atau tahunan versi BMI data ini berupa a = konstanta
pendapatan margin dan bagi hasil, se- bi = slope
dang versi BI dalam laporan bulanan, X1 = variabel simpanan / DPK
triwulanan atau tahunan berupa penda- X2 = variabel modal sendiri / Ekuitas
patan bunga. X3 = variabel Marjin
jukkan perbandingan proporsional antara lasi positif yaitu data penelitian berikutnya
variabel pembiayaan, DPK, dan ekuitas ter- dari variabel penelitian yang sama angkanya
hadap total asset. Pengukuran besar kecilnya akan semakin besar karena pengaruh data
pembiayaan, DPK dan ekuitas bukan dari penelitian sebelumnya. Karena pengujian
jumlah nominalnya tetapi dari tingkat pro- data bukan bersifat time series, gejala auto-
porsionalnya atas total asset. Hasil transfor- korelasi ini bisa diabaikan.
masi (timbangan) seperti ini menghasilkan
residu yang menunjukkan tingkat homoge- Pengujian Multikolinearitas
nitas data paling baik yaitu 0,00001 atau Syarat tidak adanya multikolinier
paling mendekati nol. adalah koefisien VIF tidak lebih dari 5. Ha-
sil pengujian seperti pada tabel 2 menunjuk-
Uji Asumsi Klasik kan bahwa angka koefisien VIF untuk
Pengujian Autokorelasi masing-masing variabel bebas yaitu DPK =
Koefisien Durbin-Watson seperti 1,721, Ekuitas = 1,727, Margin = 1,366, dan
tabel 1 menunjukkan angka 1,207. Bila koe- NPL = 1,383 berarti bahwa masing-masing
fisien durbin-watson mendekati 2 bisa dika- variabel bebas tersebut tidak mengandung
takan tidak ada autokorelasi. Angka 1,207 multikolinerity atau tidak ada hubungan
bisa dikatakan cukup jauh dari angka 2 se- (pengaruh) antar masing-masing variabel
hingga bisa diindikasikan adanya autokore- bebas.
Tabel 1.
Model Summary b
Tabel 2:
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -334,892 261,786 -1,279 ,210
DPK 1,460 ,296 ,787 4,934 ,000 ,581 1,721
EKUITAS ,753 ,518 ,232 1,453 ,156 ,579 1,727
MARGIN -4,06E-02 ,024 -,244 -1,719 ,095 ,732 1,366
NPL 1,204E-03 ,002 ,103 ,724 ,474 ,723 1,383
a. Dependent Variable: FINANCE
Tabel 3.
Ringkasan Pengujian Hipotesis Parsial
Tabel 4.
Tingkat % Margin, Pembiayaan dan FDR Tahunan pada BMI
Tabel 5
Tingkat Bunga di Perbankan Nasional dan BMI
Tabel 6. Tingkat NPL, Pembiayaan dan FDR Tahunan Bank Muamalat Indonesia
Beberapa hal yang menyebabkan macet oleh bank syariah lebih banyak dila-
perubahan tingkat NPL tidak mempunyai kukan dengan cara rescedulling, yaitu men-
hubungan terhadap jumlah pembiayaan pada jadwal kembali jangka waktu angsuran serta
BMI dapat diuraikan sebagai berikut: memperkecil jumlah angsuran, recondition-
ing, yaitu memperkecil margin keuntungan
Permintaan Pembiayaan di Bank Syariah atau bagi hasil usaha, dan pengalihan atau
Cukup Tinggi pembiayaan ulang dalam bentuk pembia-
Dengan tingginya permintaan pem- yaan al-qardhul hasan, yaitu mengangsur
biayaan oleh masyarakat walaupun kebija- pengembalian pokok saja (tanpa tambahan
kan kreditnya ketat (tingkat NPL rendah) margin) daripada melakukan eksekusi jami-
maka permintaan pembiayaan tetap tinggi. nan. Eksekusi jaminan dilakukan sebagai
Permintaan pembiayaan yang cukup tinggi jalan terakhir bila cara lain yang lebih
ini bisa dilihat dari tingkat FDR bank manusiawi (cara menurut ajaran Islam) tidak
syariah yang relatif tinggi, bahkan melebihi berhasil mengatasi pembiayaan bermasalah.
100% dibanding dengan tingkat LDR pada Menurut penulis, kondisi yang ada
perbankan nasional. Kondisi ini menunjuk- (mungkin) adalah pembiayaan yang poten-
kan bahwa posisi tawar perbankan syariah sial bermasalah (potensial menjadi NPL)
(BMI) lebih kuat dibanding dengan posisi sebenarnya cukup tinggi, namun dengan
nasabah atau calon nasabahnya. rescedulling, reconditioning dan pembia-
yaan ulang al-qardhul hasan maka tingkat
Penanganan Pembiayaan Bermasalah pada NPL bisa ditekan. Dan dengan penanganan
Bank Syariah. seperti ini sebagai salah satu keunggulan
Menurut Muhamad (2002: 268) bank syariah akan mendorong permintaan
penanganan pembiayaan bermasalah khu- pembiayaan oleh masyarakat semakin me-
susnya pembiayaan yang diragukan atau ningkat.
nyai hubungan negatif tidak signifikan d. Rasio NPL sebagai salah satu indikator
terhadap pembiayaan. Hubungan yang kinerja perbankan yang sehat perlu diu-
tidak signifikan ini antara lain disebab- payakan tingkat NPL yang rendah. Di-
kan karena sebagian besar nasabah samping dengan kebijakan kredit/ana-
adalah syariah minded, penetapan mar- lisis pembiayaan yang ketat atau wajar,
gin mengacu tingkat bunga rata-rata dalam rangka mewujudkan tingkat NPL
perbankan, dan permintaan pembiayaan yang rendah ini perlu dipupuk dan
yang cukup tinggi di bank syariah. dijaga integritas dan dedikasi pengu-
rus/manajemen bank serta ditingkatkan
Implikasi Penelitian usaha pembinaan nasabah/calon nasa-
Dengan kesimpulan seperti di atas, bah untuk memperkecil munculnya
beberapa implikasi yang dapat diterapkan moral hazard. Perlu dihimpun dana
pada BMI khususnya dan bank syariah pada infak/sedekah dan hibah tunai oleh bank
umumnya. Implikasi tersebut antara lain: syariah sebagai sumber dana pembia-
a. Penggalian/pengumpulan DPK diusa- yaan al-qardhul hasan. Juga perlu
hakan semaksimal mungkin. Berbagai meningkatkan kuantitas pelayanan pem-
inovasi seperti produk Share terus biayaan, misalnya dengan membuka
dimunculkan, sosialisasi digiatkan, dan kantor cabang atau kantor kas di tempat-
berbagai setrategi pengumpulan dana tempat baru yang potensial untuk me-
pihak ketiga yang efektif dan sesuai ningkatkan jumlah nasabah dan seka-
syariah dijalankan. Hal ini mengingat ligus jumlah permintaan pembiayaan.
hubungan DPK yang signifikan terha-
dap pembiayaan dengan beta yang cukup Keterbatasan Penelitian
dominan 1,46 atau kenaikan pembiayaan Kesimpulan dan implikasinya ter-
sebesar 146% dari kenaikan DPK. sebut di atas dibuat dengan catatan adanya
b. Pengelolaan modal (capital manage- beberapa kelemahan-kelemahan (keterbata-
ment) sudah tepat sesuai jenis lembaga san) pada penelitian ini. Beberapa keterbata-
usaha perbankan sehingga perlu tetap san tersebut antara lain:
dipertahankan. Yang penting jumlah a. Data penelitian tidak lengkap yaitu ti-
ekuitas tetap bisa mencukupi kebutuhan dak adanya data tingkat NPL bulanan,
penyediaan modal minimum (CAR), sementara penelitian ini sebagian besar
mengingat hubungan ekuitas tidak sig- menggunakan data bulanan.
nifikan terhadap pembiayaan. b. Data NPL yang menjadi data penelitian
c. Penetapan tingkat margin tetap diusa- bukan data NPL yang ditargetkan,
hakan mengacu pada rate yang ada di padahal data sebenarnya yang diperlu-
pasar perbankan. Meskipun ada kenai- kan adalah data NPL yang ditargetkan
kan tingkat margin selama masih me- sebagai wujud kebijakan kredit yang
ngacu pada tingkat rata-rata pasar per- dilaksanakan manajemen bank.
bankan maka kenaikan ini tidak mem- c. Tingkat margin yang menjadi data
punyai hubungan yang signifikan terha- penelitian bukan data tingkat margin
dap jumlah pembiayaan yang disalur- yang ditetapkan oleh manajemen bank,
kan. Menurut penulis, ke depan pasar padahal data sebenarnya yang diperlu-
perbankan syariah akan semakin kom- kan adalah data tingkat margin yang
petitif, dan bila ingin menjadi besar ti- ditetapkan oleh manajemen bank atau
dak bisa hanya mengandalkan pada na- tingkat margin nyata (riil) yang berlaku
sabah yang syariah minded. di Bank Muamalat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, M.Akhyar, (dalam) Muhamad, (2002) “Bank Syariah: Analisis Kekuatan, Peluang,
Kelemahan dan Ancaman”, Penerbit: Ekonisia, Yogyakarta.
Al-Qardhawi, Yusuf, (1997) “Fatwa antara Ketelitian dan Kecerobohan”, Penerbit: Gema
Insani Press, Jakarta.
Al-Qardhawi, Yusuf, (2002) “Hikmah Pelarangan Riba”, Penerbit: Akbar Media Eka Sarana,
Jakarta.
Amri, Fahrudin, (2001), ’Analisis Kebijakan Bank Indonesia terhadap Pengembangan Bank
Syariah di Yogyakarta’, Skripsi Fakultas Hukum UMY, Yogyakarta.
Anandika, Muhammad Deva, (2004), ’Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor Dominan
yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba pada Bank-Bank yang Terdaftar di
Bursa Efek Jakarta’, Skripsi Jurusan Akuntansi FE UGM, Yogyakarta.
Babai, Don, (1997), ‘Islamic Project Finance: Problem and Promises’, Harvard University
Forum on Islamic Finance, USA.
Burhanuddin, Erwin, (2004) “Quo Vadis Perbankan Syariah”, SKH Kedaulatan Rakyat, Edisi
14 April 2004, Yogyakarta.
Capra, Umer, (1985), ‘Toward a Just Monetary System’, The Islamic Foundation, London.
Choudhury, Masud Alam, (1997), ‘Resource Mobilization and Development Goals for
Islamic Banks’, Harvard University Forum on Islamic Finance, USA.
Ditrich, J.Kimball, (1996), “Financial Services and Financial Institution: Value Creation in
Theory and Practice”, Prentice-Hall International, Inc., USA.
Doi, A. Rahman I, (2002) “Penjelasan Lengkap Hukum-Hukum Allah (Syariah)”, Penerbit:
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ebrahim, Shahid, (1997), ‘Integrating Islamic and Conventional Project Finance’, Harvard
University Forum on Islamic Finance, USA.
El-Gamal, Mahmoud, (1998), ‘The Survival of Islamic Banking: A Micro-evolutionary
Perspective’, Harvard University Forum on Islamic Finance, USA.
Iqbal, Zamir, (1998), ‘Financial Engineering in Islamic Finance’, Harvard University Forum
on Islamic Finance, USA.
Haroen, H.Nasrun, (1995) “Ushul Fikih 1” Jakarta.
Hidayat, Sugeng, (2000), ‘Kebijakan Portofolio Kredit dan Pengaruhnya Terhadap Marjin
Laba pada Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Periode 1993-1997’, Tesis Program MM UII Yogyakarta.
Indrawi, Sri Mulyani, (2004) ‘Riba: Sumbangan Pikiran Buat MUI’, Majalah Berita
Mingguan Tempo Edisi 12-18 Januari 2004, Jakarta.
Ismet, Ronald, (1998), ‘Pengaruh Volume Kredit, Dana Masyarakat, dan Biaya Intermediasi
Terhadap Margin Laba pada Kelompok Bank Umum Devisa Pemerintah dan Swasta
Nasional di Indonesia Periode 1992-1996’, Tesis Program MM UII Yogyakarta.
Kamali, Muhammad Hashim, “Prinsip dan Teori-Teori Hukum Islam”, Jakarta .
Karim, Adiwarman, (2004) “Bank Islam: Analisis Fikih dan Keuangan”, Penerbit: PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Khoiri, Saifudin, (2001), ‘Analisis Pengaruh Dana Antar Bank, Kredit dan Biaya
Intermediasi Terhadap Margin Laba pada Bank Pembangunan Daerah Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Periode 1994-1999’, Tesis Program MM UII
Yogyakarta.
Krisnadi, Bambang, (2003), ‘Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rentabilitas
(ROA) Perbankan di Indonesia Tahun 1995-2000’, Tesis Program MM UII
Yogyakarta.
Kurniawan, Sadwianto, (2001) ”Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran
Dana Kredit Usaha Kecil oleh Bank di Indonesia”, Skripsi Program Studi Ekonomi
Pembangunan FE UII, Yogyakarta.
Miftahul Arifin, A.Faishol Haq, (1997) “Ushul Fiqh: Kaidah-Kaidah Penetapan Hukum
Islam”, Citra Media, Surabaya.
Muhamad, (2002) “Manajemen Bank Syariah”, Penerbit: UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Muhamad, (2002) “Pengantar Akuntansi Syariah”, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.
Muhamad, (2004) “Etika Bisnis Islam”, Penerbit: UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Nasim, Pervez, (1997), ‘Key Concepts of Islamic Finance and Their Relevance to Consumer
Finance Products’, Harvard University Forum on Islamic Finance, USA.
Pearce, John A. dan Richard B. Robinson, Jr, (2003), “Strategic Management: Formulation,
Implementation, and Control”, McGraw-Hill Companies, Inc., North America.
Pribadi, Jaya Setia, (2000), ‘Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Marjin Laba pada
Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Periode 1994-
1999’, Tesis Program MM UII Yogyakarta.
Purnomo, Dwi, (2002), ‘Analisis Pengaruh Berbagai Faktor Terhadap Marjin Laba Bank
Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Periode 1996-2000’,
Tesis Program MM UII Yogyakarta.
Rahardjo, M.Dawam, (2004), ‘Kata Pengantar: Menegakkan Syariat Islam di Bidang
Ekonomi’, (dalam) Karim, Adiwarman, (2004) “Bank Islam: Analisis Fikih dan
Keuangan”, Penerbit: PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Rose, Peter S. dan James W.Kolari, (1995), “Financial Institution: Understanding and
managing financial services”, Richard D.Irwin, Inc., USA.
Santoso, Ruddy Tri, (1995) “Prinsip Dasar Akuntansi Perbankan”, Penerbit: Andi Offset,
Yogyakarta.
Sarwoto, (2000), ‘Analisis Pengaruh Portofolio Kredit Terhadap Laba pada PT. Bank BPD
Jateng Periode 1996 – Triwulan I 1999’, Tesis Program MM UII Yogyakarta.
Sayoko, (2001), ‘Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Marjin Laba pada BPR BKK
di Wilayah Kabupaten Dati II Sragen’, Tesis Program MM UII Yogyakarta.
Setiadi, Didit Respati, (2000), ‘Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Marjin Laba
pada Kelompok Bank Pembangunan Daerah di Indonesia Selama Periode 1994-
1998’, Tesis Program MM UII Yogyakarta.
Shihab, M.Quraish, (2003). ‘Hukum Bank Konvensional’, Republika, edisi Jum’at 12
Desember 2003, Jakarta.
Shihab, M.Quraish, ---, “Membumikan Al-Quran”, Mizan, Bandung.
Siamat, Dahlan, (1993) “Manajemen Bank Umum”, Penerbit: Intermedia, Jakarta.
Sudarsono, Heri, (2003) “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi”,
Penerbit: Ekonisia, Yogyakarta.
Sumadijahardja, (2001), ‘Pengaruh Simpanan Masyarakat, Kredit Ritel dan Biaya Cadangan
Aktiva Produktif Terhadap Laba Usaha’, Tesis Program MM UII Yogyakarta
Sugiharto, (2001), ‘Pengaruh Volume Kredit, Dana Masyarakat, dan Biaya Intermediasi
Terhadap Margin Laba pada Sebelas BPR-BKK Kabupaten Pati Periode 1995-
1999’, Tesis Program MM UII Yogyakarta.
Suyatno, Thomas, (2001) “Kelembagaan Perbankan”, Penerbit: PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Syafi’i Antonio, Muhammad, (2001) “Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik”, Gema Insani
Press, Jakarta.
Thanthawi, Sayyid Muhammad, (1989) dalam Al-Qardhawi, Yusuf, (2002) “Hikmah
Pelarangan Riba”, Penerbit: Akbar Media Eka Sarana, Jakarta.
Triwanto, Agustur, (1999), ’Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tabungan Nasabah
(Studi Kasus di Bank Universal Cabang Sudirman Yogyakarta)’, Skripsi Jurusan
Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan STIE Kerjasama, Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998” Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1992 Tentang Perbankan”, Penerbit: CV Novindo Pustaka Mandiri, Jakarta.
Utomo, Setiawan Budi, (dalam) Al-Qardhawi, Yusuf, (2002) “Hikmah Pelarangan Riba”,
Penerbit: Akbar Media Eka Sarana, Jakarta.