Professional Documents
Culture Documents
Makalah
Oleh:
Iu Rusliana (0806450703)
Husni Shabri (0806450615)
Bab I
Pendahuluan
2 Ibid. h. 148
4
•Al-Wathiq I 1340-1341 •Al-Mustakfi II 1441-1451
•Al-Hakim II 1341-1352 •Al-Qa'im 1451-1455
4 Ibid, h. 150-151
5 Karnaen. Ibid. h. 152
6
1.A. Mekanisme Pasar
17 Ibid. h. 373
13
dilaikukan secra simultan (taqabud) dan tanpa penundaan (hulul).
Gresham law: "Bad money will drive out good money" yang
dikemukan oleh Thomas Gresham (1857) tampaknya menjiplak
rumusan Ibnu Taimiyyah bahwa uang yang sama nominalnya, tetapi
lebih rendah kandungan emasnya, akan mendorong ke luar dan
menggantikan uang yang kandungan emasnya lebih tinggi. Oleh
karena itu, Ibnu Taimiyyah melarang tindakan muddájwah yang salah
satu contohnya: A menukar 1 gram perak yang dicampur dengan
tembaga dengan 1 gram perak murni. Transaksi yang demikian
dilarang karena mengandung riba. 18
-----------------------------
2.B. Zakat
Selain memperkenalkan prinsip konsumsi dalam Islam dan nilai
hidup zuhud, Ibnul Qayyim juga menjelaskan konsep zakat. Zakat
memiliki dimensi ekonomi yang luas. Tujuannya untuk menciptakan
kedamaian, kasih sayang dan kebaikan. Untuk itu, pengenaan zakat
telah ditetapkan besarnya dan tidak berubah-ubah.23
Dalam konteks produksi dan zakat, Ibnul Qayyim meyakini
bahwa semakin banyak buruh yang terlibat dalam proses produksi,
maka akan kecil zakat yang disalurkan dan sebaliknya. Nampak
bahwa Ibnul Qayyim lebih menekankan pentingnya zakat ke sektor
produktif sehingga mampu menyerap sebanyak mungkin tenaga kerja.
Demikian halnya dengan pengenaan zakat, bagi sektor padat
karya, zakatnya harus semakin kecil. Sementara harta temuan,
zakatnya harus tinggi (20 %) karena tidak banyak pekerja yang
bekerja.
Panen dikenakan zakat 10 % kalau tadah hujan, kalau
menggunakan pengairan, 5 %. Menjadi 2,5 persen bagi sektor padat
karya. Dengan demikian aspek keadilan, kemanusian, keekonomian
dan solidaritas sosial menjadi penentu besaran zakat.24
Kegiatan ekonomi, bagi Ibnul Qayyim ditujukan untuk
kepentingan kehidupan masyarakat yang adil, pemenuhan kepentingan
publik dan mencagah kemadharatan.25
-----------------------------
4. Ibnu Khaldun
Abdurrahman Abu Zaid Waliuddin ibn Khaldun. Dilahirkan di
Tunisia, 1 Ramadhan 732 H/ 27 Mei 1332 dan meninggal di Kairo, 25
Ramadhan 808 H/ 19 Maret 1406 M.
Dikenal sebagai bagai sosiologi dan juga bapak filsafat sejarah.
Selain itu disebut sebagai bapak ilmu ekonomi. Ekonom muslim
terbesar yang diakui oleh ekonom Barat. Berbeda dengan ulama
sebelumnya yang cenderung normatif, Ibnu Khaldun menggunakan
pendekatan sejarah dan sosial dalam memahami ekonomi suatu
bangsa. Ibnu Khaldun sangat positif dalam memahami ekonomi.
Terlalu luas bentangan pengetahuan yang disampaikan oleh
Ibnu Khaldun. Namun dalam makalah ini akan disingkat hanya dalam
beberapa poin pembahasan saja.
4. D. Ekonomi Politik
Dalam teori ekonomi politik modern, Ibnu Khaldun juga
menyampaikan konsep ekonomi politik yang luar biasa. Dia
mengajarkan delapan prinsip (kalimat hikamiyah).
Ke delapan prinsip itu antara adalah:
1.Kekuatan kedaulatan tidak dapat dipertahankan
kecuali dengan mengimplementasikan syariah
2.Syariah tidak dapat diimpelementasikan kecuali
oleh kedaulatan
3.Kedaulatan tak akan memperoleh kekuatan
kecuali bila didukung oleh sumber daya
manusia
4.Sumber daya manusia tidak dapat
32 Ibnu Khaldun. Muqaddimah. Terj. Ahmadie Thoha. (2000. Pustaka Firdaus, Jakarta). h. 447
33 Lihat Karnaen. Ibid. h. 169
21
dipertahankan kecuali oleh dengan harta benda
5.Harta benda tidak dapat diperoleh kecuali
dengan pembangunan
6.Pembangunan tidak dapat dicapai kecuali oleh
keadilan
7.Keadilan merupakan tolak ukur yang dipakai
Allah untuk mengevaluasi manusia
8.Kedaulatan mengandung muatan
tanggungjawab untuk menegakkan keadilan.34
--------------------
-------------------
Bab IV
Penutup
Begitu luar biasanya pemikiran ekonomi para ulama klasik dan itu
semua ternyata mempengaruhi pemikiran ekonomi modern. Sayang,
hanya segelintir yang mau jujur tentang pengaruh ulama klasik kepada
ekonomi Barat, yang lainnya lebih senang tidak jujur. Kini mereka
menutupi dan melindungi kepentingan keilmuan mereka dengan
prinsip bahwa metode ilmiah haru jujur.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
- Khaldun, Ibn. 2000. Muqaddimah. Penerjemah Ahmadie Thoha,
Jakarta, Pustaka Firdaus.
26