Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
DINU SA’ADILLAH ( 14 )
YUSUF HAIDAR ALI ( 39 )
SMA NEGERI 1 BLITAR
RINTISAN SMA BERTARAF
INTERNATIONAL
Prinsip Bernoulli
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan
bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan
dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam
suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang
sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.
Hukum Bernoulli
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk
persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible
flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).
Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya
besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-
termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli
untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana:
v = kecepatan fluida
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran
kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida
termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan
adalah sebagai berikut:
di mana:
maka
• Prinsip Kerja
Pada dasarnya karburator bekerja menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin cepat
udara bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamis-
nya. Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya aliran
bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas sebenarnya mengendalikan katup
dalam karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang dapat masuk kedalam ruang
bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang memiliki tekanan untuk menarik serta
bahan bakar masuk kedalam ruang bakar.
Kebanyakan mesin berkarburator hanya memiliki satu buah karburator, namun ada
pula yang menggunakan satu karburator untuk tiap silinder yang dimiliki. Bahkan sempat
menjadi trend modifikasi sepeda motor di Indonesia penggunaan multi-carbu (banyak
karburator) namun biasanya hal ini hanya digunakan sebagai hiasan saja tanpa ada fungsi
teknisnya. Mesin-mesin generasi awal menggunakan karburator aliran keatas (updraft),
dimana udara masuk melalui bagian bawah karburator lalu keluar melalui bagian atas.
Keuntungan desain ini adalah dapat menghindari terjadinya mesin banjir, karena kelebihan
bahan bakar cair akan langsung tumpah keluar karburator dan tidak sampai masuk kedalam
intake mainfold; keuntungan lainnya adalah bagian bawah karburator dapat disambungkan
dengan saluran oli supaya ada sedikit oli yang ikut kedalam aliran udara dan digunakan untuk
membasuh filter udara; namun dengan menggunakan filter udara berbahan kertas
pembasuhan menggunakan oli ini sudah tidak diperlukan lagi sekarang ini.
Mulai akhir 1930-an, karburator aliran kebawah (downdraft) dan aliran kesamping
(sidedraft) mulai popouler digunakan untuk otomotif.
Penerapan asas bernoulli pada semprotan nyamuk
Garis arus pada sisi bagaian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya, yang berarti laju
aliran udara pada sisi bagian atas pesawat (v2) lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap
(v1). Sesuai dengan asas Bernoulli
Tekanan pada sisi bagian atas pesawat (p2) lebih kecil daripada sisi bagian bawah pesawat
(p1) karena laju udara lebih besar. Beda tekanan p1 – p2 menghasilkan gaya angkat sebesar:
F1 - F2 = (p1 -p2)A , dengan A merupakan luas penampang total sayap jika nilai p1 – p2 dari
persamaan gaya angkat diperoleh , , dengan ρ adalah massa jenis udara.
Dua Bersaudara Wilbur Wright dan Oliver Wright penemu pesawat terbang
Pesawat dapat terangkat keatas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat, jadi
apakah suatu pesawat dapat atau tidak tergantung pada berat pesawat, kelajuan pesawat dan
ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat, makin kecepatan udara dan ini berarti
bertambah besar sehingga gaya angkat Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan
pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat
harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat
Penerapan Hukum Bernoulli untuk mendesain pesawat terbang
Pesawat terbang dirancang sedemikian rupa sehingga hambatan udaranya sekecil mungkin.
Pesawat pada saat terbang akan menghadapi beberapa hambatan, diantaranya hambatan
udara, hambatan karena berat badan pesawat itu sendiri, dan hambatan pada saat menabrak
awan. Setelah dilakukan perhitungan dan rancangan yang akurat dan teliti, langkah
selanjutnya adalah pemilihan mesin penggerak pesawat yang mampu mengangkat dan
mendorong badan pesawat.
Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang sedang
mengangkasa.
Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.
Gaya ke depan yang disebabkan oleh gesekan udara.
Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekan udara
Jika pesawat hendak bergerak mendatar dengan suatu percepatan, maka gaya ke depan harus
lebih besar daripada gaya hambatan dan gaya angkat harus sama dengan berat pesawat. Jika
pesawat hendak menambah ketinggian yang tetap, maka resultan gaya mendatar dan gaya
vertical harus sama dengan nol. Ini berarti bahwa gaya ke depan sama dengan gaya hambatan
dan gaya angkat sama dengan berat pesawat.
Jenis-jenis mesin pesawat terbang
Pesawat terbang digerakan oleh sebuah sistem penggerak yang mampu mengangkat dan
mendorong pesawat ke udara. Pemilihan sistem penggerak didasarkan pada besar kecilnya
ukuran pesawat terbang. Adapun jenis-jenis mesin pesawat terbang adalah sebagai berikut:
Turbo Propeller
Pada awal-awal dioperasikannya pesawat komersial tahun 1950, sistem penggerak yang
digunakan adalah turbo propeller atau yang biasa disebut dengan turboprop, yakni gabungan
antara propeller (kipas) untuk menghisap udara masuk ke ruang bakar dengan turbin yang
tertutup casing, sedangkan penggunaan mesin turboprop pesawat militer dimulai awal tahun
1930.
Pesawat bisa terbang ke segala arah, menanti gerak kemudi pilot. Kalau kemudi diputar ke
kiri, pesawat akan banking ke kiri. Demikian pula sebaliknya. Gerakan ini ditentukan bilah
aileron di kedua ujung sayap utama. Lalu, jika pedal kiri atau kanan diinjak, pesawat akan
bergerak maju ke kiri atau ke kanan. Dalam hal ini yang bergerak adalah bilah
rudder.Posisinya di belakang sayap tegak (di ekor).
Berbeda jika gagang kemudi di tarik atau didorong. Pesawat akan menanjak atau menukik.
Penentu gerakan ini adalah bilah kemudi elevator yang terletak di kedua bilah sayap ekor
horizontal.
Tuas Kemudi Pesawat Terbang