Professional Documents
Culture Documents
TAHUN 2011
SEBUAH STUDI DOKUMEN
Penulis: Suhadi
18
IDENTITAS PENULIS
19
KATA PENGANTAR
Rembang, 09 Mei
2011
Penulis
Suhadi
20
KATA SAMBUTAN
21
DAFTAR ISI
Cover
Identitas Penulis
Kata Pengantar
Kata Sambutan
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Abstrak
Bab I Pendahuluan
Bab II Kajian Pustaka
A. Mengenal Ujian Nasional
B. Penyusunan Butir Soal Penalaran Tinggi
B.1. Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis
B.2. Mengukur Keterampilan Pemecahan Masalah
Bab III Metode Penelitian
Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Perspektif Teori dalam Soal
B. Isu-Isu Klasik dan Kontemporer
C. Komposisi Persebaran Materi
D. Relevansi Indikator Soal Terhadap Silabus
E. Karakter Soal yang Tidak Memerlukan Penalaran Tinggi
F. Karakter Soal yang Memerlukan Kemampuan Berfikir Kritis
G. Karakter Soal yang Menuntut Keterampilan Pemecahan Masalah
H. Trend Penulisan Soal Masa Mendatang
Bab V. Penutup
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Daftar Pustaka
Lampiran
22
DAFTAR TABEL
23
DAFTAR LAMPIRAN
24
ABSTRAK
25
BAB I
PENDAHULUAN
26
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
27
pihak sekolah setempat. Model ini juga tidak mengenal batas lulus.
Adapun dampak dari model ini diantaranya; selulusan hampir
100%, domain yang diukur hanya aspek kognitif, NEM hanya
digunakan untuk seleksi ke jenjang lebih tinggi, namun mutu
rendah dan banyak menuai kritik dari masyarakat. Hingga
kemudian pada tahun 2006 sampai sekarang disebut Ujian
Nasional (UN) yang dilaksanakan oleh BNSP dan lembaga
independen yang dilaksanakan secara serentak.
B. PENYUSUNAN BUTIR SOAL PENALARAN TINGGI
28
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan kepada peserta
didik adalah benar dan satu kemungkinan kesimpulan, peserta
didik dapat menentukan kesimpulan yang ada itu benar atau
tidak, dan memberikan alasannya.
7. Mempertimbangkan kemampuan induksi
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan, informasi/data, dan beberapa
kemungkinan kesimpulan, peserta didik dapat menentukan
sebuah kesimpulan yang tepat dan memberikan alasannya.
8. Menilai
Contoh indikatornya:
Disajikan deskripsi sebuah situasi, pernyataan masalah, dan
kemungkinan penyelesaian masalahnya, peserta didik dapat
menentukan: (1) solusi yang positif dan negatif, (2) solusi mana
yang paling tepat untuk memecahkan masalah yang disajikan,
dan dapat memberikan alasannya.
9. Mendefinisikan Konsep
Contoh indikator soal:
Disajikan pernyataan situasi dan argumentasi/naskah, peserta
didik dapat mendefinisikan konsep yang dinyatakan.
10. Mendefinisikan asumsi
Contoh indikator soal
Disajikan sebuah argumentasi, beberapa pilihan yang implisit di
dalam asumsi, peserta didik dapat menentukan sebuah pilihan
yang tepat sesuai dengan asumsi.
11. Mendeskripsikan
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah teks persuasif, percakapan, iklan, segmen dari
video klip, peserta didik dapat mendeskripsikan pernyataan
yang dihilangkan.
29
Disajikan beberapa masalah yang konteks kata atau kelompok
katanya digarisbawahi, peserta didik dapat menjelaskan makna
yang berhubungan dengan masalah itu dengan kata-katanya
sendiri.
4. Mengidentifikasi masalah yang tidak sesuai
Contoh indikator masalah:
Disajikan beberapa informasi yang relevan dan tidak relevan
terhadap masalah, peserta didik dapat mengidentifikasi semua
informasi yang tidak relevan.
5. Memilih masalah sendiri
Contoh indikator soal:
Disajikan beberapa masalah, peserta didik dapat memberikan
alasan satu masalah yang dipilih sendiri, dan menjelaskan cara
penyelesaiannya.
6. Mendeskripsikan berbagai strategi
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah, peserta didik dapat
memecahkan masalah ke dalam dua cara atau lebih, kemudian
menunjukkan solusinya ke dalam gambar, diagram, atau grafik.
7. Mengidentifikasi asumsi
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah, peserta didik dapat
memberikan solusinya berdasarkan pertimbangan asumsi untuk
saat ini dan yang akan datang.
8. Mendeskripsikan masalah
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah, peserta didik dapat
menggambarkan sebuah diagram atau gambar yang
menunjukkan situasi masalah.
9. Memberi alasan masalah yang sulit
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah masalah yang sukar dipecahkan atau informasi
pentingnya dihilangkan, peserta didik dapat menjelaskan
mengapa masalah ini sulit dipecahkan atau melengkapi
informasi pentingnya dihilangkan.
10. Memberi alasan solusi
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah dengan dua atau lebih
kemungkinan solusinya, peserta didik dapat memilih satu solusi
yang paling tepat dan memberikan alasannya.
11. Memberi alasan strategi yang digunakan
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah dengan dua atau lebih
strategi untuk menyelesikan masalah, peserta didik dapat
memilih satu strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah
itu dan memberikan alasannya.
12. Memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah cerita, kartun, grafik atau tabel dan sebuah
pernyataan masalah, peserta didik dapat memecahkan masalah
30
dan menjelaskan prosedur yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah.
13. Membuat strategi lain
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah dan satu strategi untuk
menyelesaikan masalahnya, peserta didik dapat menyelesaikan
masalah itu dengan menggunakan strategi lain.
14. Menggunakan analogi
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah dan strategi
penyelesaiannya, peserta didik dapat: (1) mendeskripsikan
masalah lain (analog dengan masalah ini) yang dapat
diselesaikan dengan menggunakan strategi itu, (2) memberikan
alasannya.
15. Menyelesaikan secara terencana
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah situasi masalah yang kompleks, peserta didik
dapat menyelesaikan masalah secara terencana mulai dari
input, proses, output, dan outcomenya.
16. Mengevaluasi kualitas solusi
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah dan beberapa strategi
untuk menyelesaikan masalah, peserta didik dapat: (1)
menjelaskan dengan menerapkan strategi itu, (2)
mengevaluasinya, (3) menentukan strategi mana yang tepat,
(4) memberi alasan mengapa strategi itu paling tepat
dibandingkan dengan strategi lainnya.
17. Mengevaluasi strategi sistematika
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan masalah, beberapa strategi
pemecahan masalah dan prosedur, peserta didik dapat
mengevaluasi strategi pemecahannya berdasarkan prosedur
yang disajikan.
31
BAB IV
METODE PENELITAN
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33
semua orang atau masyarakat tentang keadilan, kejujuran,
kesejahteraan, persatuan, saling menghormati, saling menyayangi,
kecerdasan, dan lain-lain. Teori ini berpandangan akan terciptanya
masyarakat yang teratur jika nilai-nilai ideal substansial ini
implementasikan dalam kehidupan sebahari-hari. Begitu halnya
dengan teori norma sosial. Teori ini meyakini bahwa akan
terbentunya masyarakat yang teratur jika semua anggota
masyarakat dan lembaga-lembaga sosial yang ada mengindahkan
tata aturan untuk mencapai suatu tatanan ideal substansial di atas.
Hanya saja substansi dari norma sosial bersifat dinamis. Hal ini
dikarenakan norma sosial bergerak pada tataran praktis untuk
mencapai tatanan ideal substansial yang di- impikan oleh
masyarakat. Diversitas (keragaman) akan norma sosial terjadi pada
masyarakat yang multikultural. Pada bagian ini akan diperjelas
dalam teori multikultural.
Ketiga, teori diferensiasi sosial. Secara substansial teori
diferensiasi sosial merupakan turunan dari teori fungsinal yang
didalamnya terdapat struktur dan peran. Adapun teori diferensiasi
sosial merupakan manifestasi dari teori struktur sosial dan peran
sosial. Dimana letak keterkaintannya? Hal ini dapat dilihat pada
pembedaan peran (diferensiasi sosial) baik dalam hal diferensiasi
fisik maupun diferensiasi sosial budaya. Dengan demikian teori
diferensiasi sosial ini berpandangan bahwa terbentuknya
masyarakat yang teratur ketika terdapat perbedaan yang
ditampilkan pada perbedaan fisik dan berbedaan sosial budaya.
Keempat, teori multikultural. Teori ini menekankan pada suatu
khasanah pemikiran bahwa dunia sosial/ masyarakat pada saat ini
tidak ada yang monokultur. Masyarakat dalam era globalisasi ini
dalam keadaan multikultur. Berbagai pandangan tentang apa itu
masyarakat multikultural, cirri-ciri masyarakat multikultural,
berbagai kecenderungan masalah-masalah sosial dalam
masyarakat multikultural, hingga bagaimana pendekatan dalam
mengambil solusi dari ragam permasalahan dalam masyarakat
multikultural, disuguhkan dalam teori multikultural. Dalam konteks
ke-Indonesia-an, materi ini menjadi materi kunci, karena Indonesia
adalah masyarakat multikultural, bukan monokultural. Dengan
demikian sangat relevan jika dalam butir soal ujian nasional tahun
2011 didominasi soal dengan perspektif teori multikultural. Tentu
dengan harapan peserta didik mampu menjawab berbagai masalah-
masalah multikultural dengan cara pandang multikultural.
Kelima, perpektif penelitian sosial. Perspektif penelitian sosial
dimunculkan dalam soal ujian nasional merupakan bukti penting
bahwa dalam mata pelajaran sosiologi ini menekankan pada
bagaimana ilmu ini mampu membangun suatu metode berfikir
dalam menjawab masalah-masalah sosial. Perspektif penelitian
sosial menyuguhkan kepada peserta didik untuk selalu berfikir
ilmiah, sistematis, dan koheren. strategi menjawab masalah-
masalah sosial telah dikenalkan dengan cara membangun suatu
latar belakang, merumuskan masalah, menentukan tujuan
penelitian, menentukan manfaat penelitian, mengenal berbagai
34
pandangan/ pendapat dan temuan tentang permasalahan sosial
yang dipilih, menyusun metode dalam mendapatkan data lapangan
yang kemudian dibahas dengan memverifikasi data dengan
pendapat dan temuan ahli, kemudian mampu peserta didik baru
dipersilahkan untuk menjawab suatu masalah-masalah sosial.
Sosiologi telah hadir dalam dunia peserta didik di bangku SMA
dengan menekankan suatu perspektif penelitian dalam menjawab
masalah-masalah sosial. Sungguh suatu suguhan yang
mencengangkan jika di bandingkan dengan ilmu-ilmu yang lain
yang diberikan secara bersamaan di bangku SMA.
35
terror dan anarkhis. Termasuk isu tentang KKN, pulau-pulau yang
ada diperbatasan, semangat transnalisonal, dan masih banyak lagi
yang lain.
Isu-isu dalam butir soal UN Sosiologi tahun 2011 akan silih
berganti. Pada tahun ini, isu-isu sosialnya belum tentu sama
dengan tahun sebelumnya dan tahun berikutnya. Untuk itu perlu
adanya perhatian oleh peserta didik dan para guru dalam mengikuti
isu-isu sosial yang diyakini berhubungan erat dengan kajian-kajian
masyarakat.
No Materi Jumlah
. soal
1 Norma sosial 2
2 Nilai sosial 2
3 Interaksi sosial 2
4 Sosialisasi 6
5 Perilaku 1
menyimpang
6 Kontrol sosial 2
Jumlah 15
Sumber: Penelitian dokumen tahun 2011
36
anak-anak seusia SMA. Perilaku menyimpang itu dapat dilihat
diantaranya; tawuran pelajar, nerabas, ingin serba instan,
berbohong kepada orang tua, dan perilaku konflik yang berujung
anarkhis. Tujuan dimunculkan materi perilaku menyimpang
dimungkinkan keinginan untuk membangun keteraturan interaksi
sosial pada kelompok sosial anak-anak berdasarkan norma sosial
dan nilai sosial yang berlaku.
No Jumlah
Materi
. soal
1 Kelompok sosial 1
2 Stratifikasi sosial 2
3 Diferensiasi sosial 2
4 Mobilitas sosial 3
5 Konflik sosial 3
6 Masyarakat 7
multikultural
Jumlah 19
Sumber: Penelitian dokumen tahun 2011
Lantas bagaimana dengan materi sosiologi yang ada pada
kelas XI? Berdasarkan studi dokumen di atas dapat dilihat bahwa
materi sosiologi di kelas XI muncul dalam soal Sosiologi tahun 2011
sebanyak 19 soal. Materi sosiologi yang mendominasi pada soal UN
Sosiologi tahun 2011 yaitu materi tentang masyarakat multikultural
sejumlah 7 butir soal. Kemudian di susul dengan materi diferensiasi
sosial dan konflik sosial masing-masing tiga butir soal. Dua butir
soal UN sosiologi tahun 2011 kemudian pada materi stratifikasi
sosial dan diferensiasi sosial. Dan satu butir soal pada materi
kelompk sosial.
Materi tentang masyarakat multikultural sejumlah 7 butir soal,
hal ini dapat dinyatakan bahwa materi ini dipandang penting
sehubungan dengan realitas sosial NKRI saat ini yang terbentuk dari
keragaman yang multikultural. Dalam silabus sosiologi kelas xi
dituliskan bahwa materi masyarakat multikultural bertujuan agar
siswa mampu menganalisis keanekaragaman kelompok sosial
dalam masyarakat multikultural.
No Materi Jumlah
. soal
37
1 Lembaga sosial 2
2 Perubahan sosial 5
3 Perspektif penelitian 9
sosial
Jumlah 16
Sumber: Penelitian dokumen tahun 2011
38
D. RELEVANSI INDIKATOR SOAL TERHADAP SILABUS
Berikut ini merupakan analisis dokumen tentang relevansi indicator soal UN sosiologi tahun 2011 terhadap
materi yang terdapat dalam silabus (SK dan KD). Analisis tersebut di atas dapat dilihat pada table berikut ini.
Kls No
Standar
Standar Kompetensi / soal
Kompetensi Materi Indikator Soal Bentuk
Kompetensi Dasar SM tes
Lulusan
T
39
dan dinamika
kehidupan
sosial
40
sosial dan serta berbagai bentuk – bentuk pembentukan pelapisan
konsekuensiny faktor penyebab struktur sosial sosial PG 16
a terhadap konflik dan dalam fenomena Mendeskripsikan
(gambar) fungsi PG 24
konflik dan mobilitas sosial kehidupan
stratifikasi sosial
mobilitas masyarakat .
Mendeskripsikan
sosial.
(gambar) stratifikasi
sosial masy. kolonial
XI/1 Diferensia Menjelaskan sebab- PG 29
si sosial sebab terjadinya
diferensiasi sosial
4.2. Menganalisis XI/1 Konflik Mengidentifikasi faktor PG 18
faktor penyebab sosial penyebab konflik sosial
konflik sosial Mengidentifikasi bentuk PG 19
dalam masyarakat akomodasi (konsensus)
Mengidentifikasi jenis PG 20
konflik vertikal
4.3. Menganalisis XI/1 Mobilitas Mengidentifikasi saluran PG 1
hubungan antara sosial mobilitas sosial
struktur sosial Mendeskripsikan PG 22
dengan mobilitas (gambar) bentuk
mobilitas sosial PG 23
sosial
Mengidentifikasi
mobilitas sosial vertikal
5. Menganalisis 5.1. XI/2 Kelompok Mengidentifikasi PG 27
kelompok Mendeskripsikan sosial kelompok sosial
sosial dalam berbagai kelompok patembayan PG 33
masyarakat sosial dalam Mengidentifikasi ciri-ciri
masyarakat yang mempengaruhi
41
multikultural. multikultural segmentasi kelompok
5.2. Menganalisis
kelompok sosial
dalam masyarakat
multikultural .
42
masyarakat yang mempengaruhi
dan perubahan sosial PG 37
dampaknya Mengidentifikasi contoh
terhadap fenomena penghambat
perubahan sosial PG 38
kehidupan
Mengidentifikasi
masyarakat
dampak positif
perubahan teknologi & PG 40
informasi
Mengidentifikasi gaya
hidup hedonisme
7. Menjelaskan Memahami 7.1. Menjelaskan XII/ Lembaga Mengidentifikasi peran PG 3
peranan dan lembaga sosial . hakekat lembaga 2 sosial lembaga hukum
fungsi lembaga sosial Mengidentifikasi ciri-ciri PG 36
sosial. lembaga hukum
7.2. Menjelaskan Menafsirkan fungsi PG 41
hakekat lembaga lemaga sosial
sosial 7.3. (pendidikan dan agama)
Mendeskripsikan
peran dan fungsi
lembaga sosial .
43
sederhana 8.2. Melakukan XII/ Penelitian Mengidentifikasi teknik PG 43
penelitian sosial 2 sosial pengumpulan data
secara sederhana. Mengidentifikasi jenis PG 44
data penelitian
8.3. Mengidentifikasi jenis PG 45
Mengkomonikasi olah data dalam analisis
kan hasil hasil penelitian
Menafsirkan/menginterp PG 47
penelitian sosial
retasi data penelitian
secara sederhana . PG 48
sosial
Mengidentifikasi fungsi
PG 49
laporan penelitian sosial
Mengidentifikasi
kelebihan teknik
PG 50
pengumpulan data
(angket) penelitian
Mengidentifikasi teknik
pengambilan sampel
Sumber: Hasil penelitian dokumen soal UN Sosiologi tahun 2011 dengan soal Paket 25
44
E. KARAKTER SOAL YANG TIDAK MEMERLUKAN PENALARAN
TINGGI
45
Tabel 7. Karakter butir soal berkemampuan berfikir kritis
46
4. mengidentifikasi masalah yang tidak sesuai,
5. memilih masalah sendiri,
6. mendeskripsikan sebagai strategi,
7. mengidentifikasi asumsi,
8. mendeskripsikan masalah,
9. memberi alasan masalah yang sulit,
10.memberi alasan solusi,
11.memberi alasan strategi yang digunakan,
12.memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah,
13.membuat strategi lain,
14.menggunakan analogi,
15.menyelesaikan secara terencana,
16.mengevaluasi kualitas solusi, dan
17.mengevaluasi strategi sistematika Depdiknas, 2010;38-39.
47
Kegiatan yang dilakukan risky pada ilustrasi tersebut termasuk
bentuk sosialisasi … Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini
bermaksud mengukur keterampilan pemecahan masalah
dengan cara memecahkan masalah berdasarkan data dan
masalah.
- Soal nomor 07 dengan perintah soal sebagai berikut.
Hubungan antara keteraturan sosial dengan norma sosial pada
contoh tersebut adalah … Berdasarkan perintah soal tersebut,
soal ini bermaksud mengukur keterampilan pemecahan masalah
dengan cara memecahkan masalah berdasarkan data dan
masalah.
- Soal nomor 08 dengan perintah soal sebagai berikut. Yang
termasuk fungsi sosialisasi pada opsi di atas adalah …
Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 09 dengan perintah soal sebagai berikut.
Contoh penyimpangan akibat sosialisasi tidak sempurna pada
opsi di atas adalah … Berdasarkan perintah soal tersebut, soal
ini bermaksud mengukur keterampilan pemecahan masalah
dengan cara memecahkan masalah berdasarkan data dan
masalah.
- Soal nomor 10 dengan perintah soal sebagai berikut. Dari
contoh tersebut yang merupakan agen/media sosialisasi
adalah… Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 11 dengan perintah soal sebagai berikut.
Menjadi pribadi yang dimaksud pada uraian tersebut merupakan
… Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 12 dengan perintah soal sebagai berikut. Yang
termasuk cirri-ciri penyimpangan primer adalah … Berdasarkan
perintah soal tersebut, soal ini bermaksud mengukur
keterampilan pemecahan masalah dengan cara memecahkan
masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 13 dengan perintah soal sebagai berikut.
Fungsi nilai sosial bagi kehidupan manusia ditunjukkan oleh …
Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 14 dengan perintah soal sebagai berikut. Dia
berperilaku demikian karena mengedepankan nilai …
Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memberi alasan solusi.
- Soal nomor 15 dengan perintah soal sebagai berikut.
Contoh kasus tersebut dipengaruhi oleh faktor … Berdasarkan
perintah soal tersebut, soal ini bermaksud mengukur
48
keterampilan pemecahan masalah dengan cara memberi alasan
solusi.
- Soal nomor 16 dengan perintah soal sebagai berikut.
berdasarkan gambar di atas Hal ini menunjukkan fungsi
stratifikasi untuk menentukan … Berdasarkan perintah soal
tersebut, soal ini bermaksud mengukur keterampilan
pemecahan masalah dengan cara memecahkan masalah
berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 17 dengan perintah soal sebagai berikut.
Berdasarkan deskripsi tersebut, dapat diidentifikasi bahwa jenis
norma yang berlaku adalah … Berdasarkan perintah soal
tersebut, soal ini bermaksud mengukur keterampilan
pemecahan masalah dengan cara memecahkan masalah
berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 18 dengan perintah soal sebagai berikut.
Terjadinya konflik tersebut disebabkan oleh faktor …
Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memberi alasan solusi.
- Soal nomor 19 dengan perintah soal sebagai berikut.
Bentuk akomodasi pada kasus tersebut adalah … Berdasarkan
perintah soal tersebut, soal ini bermaksud mengukur
keterampilan pemecahan masalah dengan cara memecahkan
masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 20 dengan perintah soal sebagai berikut. Dari
contoh tersebut yang termasuk konflik vertikal adalah …
Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 21 dengan perintah soal sebagai berikut.
Gambar di atas menunjukkan adanya struktur sosial …
Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 22 dengan perintah soal sebagai berikut.
Bagan di atas menunjukkan bentuk mobilitas sosial dalam
keluarga, yaitu … Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini
bermaksud mengukur keterampilan pemecahan masalah
dengan cara memecahkan masalah berdasarkan data dan
masalah.
- Soal nomor 23 dengan perintah soal sebagai berikut. Di
antara contoh di atas yang tergolong mobilitas vertikal adalah
… Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 24 dengan perintah soal sebagai berikut.
Gambar di atas menunjukkan stratifikasi sosial masyarakat
Indonesia pada masa kolonial yang bersifat … Berdasarkan
perintah soal tersebut, soal ini bermaksud mengukur
keterampilan pemecahan masalah dengan cara memecahkan
49
masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 25 dengan perintah soal sebagai berikut.
Berkaitan dengan upaya integrasi masyarakat, maka dapat
disimpulkan bahwa … Berdasarkan perintah soal tersebut, soal
ini bermaksud mengukur keterampilan pemecahan masalah
dengan cara cara memberi alasan solusi.
- Soal nomor 26 dengan perintah soal sebagai berikut.
Keragaman karakter dan perilaku di antara mereka
menggambarkan ciri kemajmukan dalam aspek … Berdasarkan
perintah soal tersebut, soal ini bermaksud mengukur
keterampilan pemecahan masalah dengan cara memecahkan
masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 27 dengan perintah soal sebagai berikut. Dari
gejala tersebut yang merupakan cirri kelompok sosial
patembayan adalah … Berdasarkan perintah soal tersebut, soal
ini bermaksud mengukur keterampilan pemecahan masalah
dengan cara memecahkan masalah berdasarkan data dan
masalah.
- Soal nomor 28 dengan perintah soal sebagai berikut. Hal
itu disebabkan adanya keyakinan tentang kesamaan …
Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memberi alasan solusi.
- Soal nomor 29 dengan perintah soal sebagai berikut.
Realitas sosial tersebut terjadi melalui proses … Berdasarkan
perintah soal tersebut, soal ini bermaksud mengukur
keterampilan pemecahan masalah dengan cara memberi alasan
solusi.
- Soal nomor 30 dengan perintah soal sebagai berikut.
Fungsi sentiment primordial tersebut adalah … Berdasarkan
perintah soal tersebut, soal ini bermaksud mengukur
keterampilan pemecahan masalah dengan cara memecahkan
masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 31 dengan perintah soal sebagai berikut.
Komposisi tersebut menunjukkan konfigurasi masyarakat
mejemuk yaitu … Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini
bermaksud mengukur keterampilan pemecahan masalah
dengan cara memecahkan masalah berdasarkan data dan
masalah.
- Soal nomor 32 dengan perintah soal sebagai berikut. Dari
contoh tersebut di atas yang merupakan perilaku politik aliran
adalah … Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini
bermaksud mengukur keterampilan pemecahan masalah
dengan cara memecahkan masalah berdasarkan data dan
masalah.
- Soal nomor 33 dengan perintah soal sebagai berikut. Ciri-
ciri tersebut dapat berpengaruh terhadap munculnya …
Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memberi alasan solusi .
50
- Soal nomor 34 dengan perintah soal sebagai berikut. Dari
contoh di atas yang termasuk perubahan tidak diketahui adalah
… Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 35 dengan perintah soal sebagai berikut.
Contoh tersebut menunjukkan perubahan sosial yang
disebabkan oleh faktor … Berdasarkan perintah soal tersebut,
soal ini bermaksud mengukur keterampilan pemecahan masalah
dengan cara memberi alasan solusi .
- Soal nomor 36 dengan perintah soal sebagai berikut. Dari
daftar tersebut, yang termasuk ciri lembaga hukum adalah …
Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 37 dengan perintah soal sebagai berikut. Dari
contoh di atas yang dapat menghambat perubahan sosial
adalah … Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini
bermaksud mengukur keterampilan pemecahan masalah
dengan cara memecahkan masalah berdasarkan data dan
masalah.
- Soal nomor 38 dengan perintah soal sebagai berikut.
Ditinjau dari perkembangan teknologi informasi, maka ilustrasi
tersebut menggambarkan dampak positif dari … Berdasarkan
perintah soal tersebut, soal ini bermaksud mengukur
keterampilan pemecahan masalah dengan cara memecahkan
masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 39 dengan perintah soal sebagai berikut. Pola
hidup yang demikian merupakan wujud dari … Berdasarkan
perintah soal tersebut, soal ini bermaksud mengukur
keterampilan pemecahan masalah dengan cara memecahkan
masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 40 dengan perintah soal sebagai berikut. Dari
contoh tersebut di atas yang termasuk fungsi sosialisasi dalam
keluarga adalah … Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini
bermaksud mengukur keterampilan pemecahan masalah
dengan cara memecahkan masalah berdasarkan data dan
masalah.
- Soal nomor 41 dengan perintah soal sebagai berikut.
Fungsi lembaga tersebut bagi kelangsungan hidup masyarakat
adalah … Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini
bermaksud mengukur keterampilan pemecahan masalah
dengan cara memecahkan masalah berdasarkan data dan
masalah.
- Soal nomor 42 dengan perintah soal sebagai berikut.
Berdasarkan deskripsi di atas, dapat disimpulkan bahwa topik
penelitian harus memenuhi syarat … Berdasarkan perintah soal
tersebut, soal ini bermaksud mengukur keterampilan
pemecahan masalah dengan cara memecahkan masalah
berdasarkan data dan masalah.
51
- Soal nomor 43 dengan perintah soal sebagai berikut. Cara
pengumpulan data seperti yang dilakukan oleh peneliti tersebut
adalah … Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini
bermaksud mengukur keterampilan pemecahan masalah
dengan cara memecahkan masalah berdasarkan data dan
masalah.
- Soal nomor 44 dengan perintah soal sebagai berikut.
Berdasarkan cara memperoleh data tersebut merupakan jenis
data … Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 45 dengan perintah soal sebagai berikut. Oleh
sebab itu, peneliti harus mengolah data tersebut hingga
sistematis dan ringkas dengan cara … Berdasarkan perintah soal
tersebut, soal ini bermaksud mengukur keterampilan
pemecahan masalah dengan cara memecahkan masalah
berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 46 dengan perintah soal sebagai berikut.
Model penelitian tersebut adalah … Berdasarkan perintah soal
tersebut, soal ini bermaksud mengukur keterampilan
pemecahan masalah dengan cara memecahkan masalah
berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 47 dengan perintah soal sebagai berikut.
Data pada table tersebut dapat diinterpretasi bahwa …
Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 48 dengan perintah soal sebagai berikut. Hal
itu sesuai fungsi akademik dari laporan hasil penelitian yaitu …
Berdasarkan perintah soal tersebut, soal ini bermaksud
mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan cara
memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 49 dengan perintah soal sebagai berikut. Dari
daftar di atas yang termasuk kelebihan teknik pengumpulan
data dengan angket adalah … Berdasarkan perintah soal
tersebut, soal ini bermaksud mengukur keterampilan
pemecahan masalah dengan cara memecahkan masalah
berdasarkan data dan masalah.
- Soal nomor 50 dengan perintah soal sebagai berikut.
Teknik pengambilan sampel tersebut adalah … Berdasarkan
perintah soal tersebut, soal ini bermaksud mengukur
keterampilan pemecahan masalah dengan cara memecahkan
masalah berdasarkan data dan masalah.
52
dan masalah dengan jumlah 43 butir soal, dan (2) memecahkan
masalah dengan cara memberi alasan solusi dengan jumlah 7 butir
soal.
53
dengan suatu konsep/ teori (materi sesuai silabus) yang pernah
diajarkan sebelumnya. Butir soal dengan menekankan keterampilan
seperti di atas tidak ubahnya seperti hanya soal yang menekankan
agar peserta didik menghafal materi saja. Selebihnya itu tidak
menekankan kreativitas pemecahan masalah yang lain.
Berdasarkan temuan tentang pengukuran butir soal dalam
pemecahan masalahn di atas, soal UN Sosiologi tahun 2011 tidak
bisa dijadikan dasar bahwa soal UN Sosiologi tahun 2011 sebagai
tolok ukur keberhasilan peserta didik dalam memiliki pemikiran
kritis. Namun bukan berarti peserta didiknya benar-benar tidak
mampu berfikir kritis. Hal ini disebabkan instrument butir soal yang
diberikan kepada peserta didik hanya memuat dua model cara
berdikir kritis dari tujuhbelas model cara berfikir kritis.
Jika diperlukan jawaban tentang apakah peserta didik dalam
menguasai materi sosiologi di SMA, apakah memiliki kemampuan
berfikir kritis atau tidak dalam keterampilan menjawab masalah,
maka perlu diujicobakan sepertangkat soal UN Sosiologi yang
didalamnya memuat 17 keterampilan berfikir kritis. Terlepas dari
itu, butir soal UN Sosiologi tahun 2011 dibuat rendah dalam hal
keterampilan menjawab masalah yang memenuhi standar berfikir
kritis, agar peserta didik memenuhi standar minimal nilai kelulusan.
Hanya saja berdasarkan perspektif ideal substansial, model butir
soal yang hanya menekankan standar agar siswanya lulus dan disisi
lain menomorduakan kerangka berfikir kritis pada peserta didik,
bukanlah hal yang baik untuk menciptakan peserta didik yang
berkualitas. Terlebih diversitas (keragaman) masalah-masalah
sosial yang muncul dipermukaan (masyarakat) silih berganti
dengan gejala dan fenomena sosial yang menuntut keterampilan
menjawab masalah dengan daya kritis yang tinggi.
54
berfikir dalam ilmu sosiologi ini masih kental digunakan oleh para
guru sosiologi yang ada di SMA. Kentalnya pola pandang tersebut
dapat dilihat dengan banyaknya soal-soal dalam evaluasi paruh
semester dan akhir semester, baik dalam soal pilihan ganda
maupun uraian, cenderung mengedepankan teori untuk menjawab
masalah. Pola demikian dapat dilihat misalnya; masalah kenakalan
remaja dijawab dengan teori perilaku menyimpang, masalah
berbedaan sosial dijawab dengan teori diferensiasi sosial, masalah
dekadensi moralitas dijawab dengan teori nilai sosial dan teori
norma sosial.
Tentu dalam menggunakan pendekatan kuantitatif terdapat
kelebihan dan kelemahan. Kelebihan menggunakan pendekatan ini
yaitu masalah-masalah sosial akan cepat terjawab, dan jawaban
dapat dipertanggungjawabkan dalam konteks teoritis namun belum
tentu dapat dipertaggungjawabkan dalam konteks analitik
(interpretasi). Selanjutnya kelemahan dalam menggunakan
pendekatan kuantitatif yaitu masalah yang telah terjawab belum
tentu menciptakan perubahan yang diinginkan. Jika terdapat
masalah baru yang tidak tersedia teori yang mapan, masalah tidak
akan terjawab
Bagaimana dengan masa depan tradisi pola pandang
kuantitatif pada masa depan soal-soal evaluasi mata pelajaran
sosiologi di paruh semester dan akhir semester? Trend penulisan
soal dengan pendekatan kuantitatif tetap eksis di masa kini dan
masa mendatang. Hal ini dapat dijelaskan bahwa metode berfikir
kuantitatif identik dengan sistematika suatu ilmu pengetahuan.
Sistematika ilmu pengetahuan yaitu mengacu teori-teori yang telah
mapan. Datangnya perspektif yang baru, juga berangkat dari
seperangkat teori-teori lama. Terlebih pada metode ini cenderung
akan dipilih oleh para guru mata pelajaran sosiologi karena
cenderung instan dan cepat menjawab suatu masalah. Namun
bukan berarti para guru tidak senang berfikir untuk menjawab
masalah-masalah sosial dengan perspektif baru.
Pada babak selanjutnya, tradisi cara pandangan pada ilmu
sosiologi adalah dengan metode kualitatif. Cara berfikir ini
merupakan merupakan suatu respon dari kelemahan metode
kuantitatif. Metode berfikir kuantitatif yang selalu dimanja dalam
menjawab masalah, kemudian tidak mampu menjawab masalah-
masalah sosial yang sedang terjadi. Kualitatif kemudian hadir untuk
menyempurnakan suatu tradisi berfikir pada babak awal itu.
Perspektif kualitatif menekankan pada cara pandang induktif.
Cara pandang induktif selalu menawarkan perspektif dimana suatu
masalah-masalah sosial dijawab berdasarkan perspektif subjektif.
Tradisi berfikir mendalam dan holistic menjadi cirri yang dominan
dalam tradisi kualitatif. Terlebih pada tradisi kualitatif menekankan
pada interpretasi (penafsiran) suatu gejala-gejala sosial dalam
menjawab suatu masalah-masalah sosial. Hingga kemudian metode
kualitatif ini akan menghasilkan suatu teori-teori baru yang
selanjutnya akan dimanfaatkan oleh penganut tradisi kuantitatif.
55
Namun dalam menggunakan cara pandang kualitatif ini dalam
menjawab masalah-masalah sosial tidak secepat metode
kuantitatif. Metode ini tidak cukup dengan tindakan verifikatif.
Metode ini mengharuskan tindakan induktif yang menekankan pada
kajian lapangan mendalam. Dengan demikian dalam menjawab
suatu masalah sosial diperlukan waktu yang relative cukup lama.
Hanya saja jawaban yang digunakan untuk menjawab masalah-
masalah sosial terkadang tidak dapat digeneralisir dalam menjawab
masalah-masalah sosial pada waktu dan lokasi masalah sosial yang
berbeda.
Bukan berarti metode ini akan tidak disukai oleh para guru
sosiologi di SMA. Dibalik kerumitan dalam menjawab masalah-
masalah sosial yang harus dilakukan dengan terjun ke lapangan
langsung, metode ini memiliki ragam kelebihan. Interpretasi atau
penafsiran merupakan suatu yang identik dengan metode ini.
Dengan demikian jika para guru menggunakan metode ini, para
guru sosiologi akan terpola dengan tradisi berfikir induktif. Para
guru sosiologi SMA akan terbiasa menjawab dengan masalah-
masalah sosial terkini yang belum tentu terjawabkan oleh
pendekatan kuantitaif (deduktif). Tradisi kualitatif juga mendorong
para guru Sosiologi untuk menghargai pemikiran-pemikiran tingkat
local, bukan hanya menomorsatukan teori-teori dari luar seperti
yang dilakukan oleh parapengikut metode kuantitatif. Para pengikut
kualitatif akan membangun perspektif dari dalam dirinya sendiri
untuk menciptakan logika yang memihak kepentingan-kepentingan
local. Bukankan keberadaan suatu ilmu yang terpenting adalah
memihak masyarakat yang sedang dirundung oleh masalah-
masalah sosial yang tidak kunjung padam?
Pada saat ini tidak mudah menemukan beberapa soal
sosiologi untuk evaluasi siswa pada paruh semester dan soal akhir
semester. Lagi-lagi keadaan demikian didorong masih sedikitnya
para guru sosiologi yang mau berfikir induktif. Mereka (guru
sosiologi SMA) tidak mau bersusah payah dalam menggunakan
pikirannya untuk berlama-lama melakukan refleksi keilmuan dalam
menjawab masalah-masalah sosial dengan terjun langsung di
lapangan. Tradisi tekstualis dan atau literalis telah mendominasi
alam piker para guru sosiologi di SMA. Apalagi didukung dengan
system manajemen sekolah yang tidak terbiasa bertradisi berfikir
kualitatif. Keadaan ini juga didorong oleh budaya instan yang ingin
cepat, ingin benar, dan ingin selesai, walau terkadang terkesan
dipaksakan.
Sosiologi dengan basis studi masyarakat yang dinamis,
tentunya tradisi kualitatif tidak akan dilepaskan begitu saja. Tradisi
berfikir kualitatif tetap saja menghiasi model-model soal evaluasi
sosiologi di SMA. Hal ini dikarenakan selalu bermunculan masalah-
masalah sosial baru yang tidak semuanya terjawabkan oleh
pendekatan kuantitatif.
56
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. REKOMENDASI
57
- Hendaknya dalam membuat soal sosiologi menekankan pada
soal yang memiliki karakter berfikir kritis dan berketerampilan
pemecahan masalah.
DAFTAR PUSTAKA
58
LAMPIRAN
http://www.scribd.com/doc/53727233/Pembahasan-Sosiologi-un-2011-
P46-P54
http://www.scribd.com/doc/53724716/Pembahasan-Sosiologi-un-2011-
p25-p12-p39
59