You are on page 1of 15

NUTRISI TERNAK

KAMBING DAN DOMBA


Oleh
Ida Bagus Gaga Partama
SISTEM PENCERNAAN
• RUMEN
• RETIKULUM ALAT PENCERNAAN
BAGIAN DEPAN

• OMASUM
• ABOMASUM

ALAT PENCERNAAN
• USUS BAGIAN BELANG

• CAECUM
Pencernaan (Digestion) adalah proses perubahan fisik dan kimia
yang dialami bahan makanan dalam alat pencernaan.

Daya Cerna (Digestibility) adalah bagian zat makanan dari


makanan yang tidak diekskresikan dalam feses.
Biasanya ini dinyatakan dalam dasar bahan kering,
dan apabila dinyatakan dalam persentase (%) disebut
kofisien cerna.

Mastikasi (Mastication) adalah pengunyahan makanan. Para


peneliti menemukan bahwa sapi yang digembalakan
di pastura akan merumput (grazing) selama 8 jam,
dan mastikasi selama 8 jam.

Regurgitasi adalah mengembalikan makanan dari retikulo-rumen


ke mulut untuk dimamah/dikunyah kembali.
Bolus adalah bagian-bagian kasar makanan yang dikembalikan ke
mulut ruminansia untuk dikunyah kembali.

Digesta adalah bahan-bahan makanan yang sedang berada dalam


saluran pencernaan dan sedang dalam proses pencernaan.

Ingesta adalah isi saluran cerna, berupa bahan-bahan (makanan)


yang sedang dicerna, cairan dan bakteri.

Chyme adalah bahan makanan setengah tercerna bercampur cairan


yang bergerak dari perut ke arah duodenum (usus halus).
Apparent Digestion Coeffisient (Koefisien Cerna Semu) adalah
bilangan persen yang menunjukkan bagian nutrien dari
makanan yang tidak diekskresikan dalam feses.

True Digestion Coeffisient (Koefisien Cerna Sebenarnya)


adalah koefisien cerna semu yang telah dikoreksi
dengan nutrien metabolik dalam feses. Nutrien
metabolik tersebut berasal dari dalam tubuh ternak
berupa nitrogen metabolik (fecal endogenous
nitrogen), lemak metabolik dan mineral metabolik.
Para peneliti telah menyepakati bahwa nilai nitrogen
metabolik berkisar 1 g per 100 g bahan kering ransum
yang dikonsumsi pada non-ruminansia, dan 0.5 g per
100 g ransum untuk ternak ruminansia.
MIKROBA DALAM RETIKULORUMEN

BAKTERI
PROTOZOA
FUNGI
(Terlibat dalam pencernaan
fermentatif)
PRODUK FERMENTASI
1. VFA (Asetat, Propionat, Butirat)

2. CH4 (Metan)

3. CO2
PERUBAHAN KH MENJADI PIRUVAT DALAM RUMEN
Selulosa Maltosa Pati

Isomaltosa
Selubiosa Glukosa

Glukosa-6-fosfat
Glukosa-1-fosfat
Sukrosa

Pektin As.Uronat
Fruktosa-6-fosfat Fruktosa Fruktan

Hemiselulosa Pentosa
Fruktosa-1,6-difosfat

Pentosan
Asam Piruvat
Asam Piruvat

Format Asetil Laktat Oksaloasetat


KoA

Malonil
Asetoasetil KoA Laktil Malat
Metan Asetil KoA
KoA
Fosfat
Betahidroksi butiril KoA
Akrilil KoA
Fumarat
Krotonil KoA

Propionil
KoA Suksinat
Butiril KoA

Asetat Butirat Propionat


Pakan

Protein Air Liur


NPN
pakan

Peptida Amonia
Amonia Urea

Asam-asam Amino

Ginjal

Protein Mikroba

Ekskresi lewat urin


Pencernaan saluran belakang
KEBUTUHAN BAHAN KERING
• MAINTENAN: 50 g per kgW0.75
• TUMBUH: 3.6 g per g tambahan bobot
Tambahan kebutuhan Bahan Kering:
1. Aktivitas rendah: 25% dari maintenan.
2. Aktivitas sedang: 50% dari maintenan.
3. Aktivitas tinggi: 75% dari maintenan.

*Bila 1 kg BK mengandung 2.0 Mcal ME


KEBUTUHAN ENERGI
• Maintenan: 101.38 kcal ME/kgW0.75
• Tumbuh: 7.25 kcal ME per g tambahan bobot
Tambahan kebutuhan energi:
1. Aktivitas rendah: 25% dari maintenan.
2. Aktivitas sedang: 50% dari maintenan.
3. Aktivitas tinggi: 75% dari maintenan.

Energi: 100 GE = 76 DE = 62 ME = 35 NE
1 kg TDN = 4.409 Mcal DE
KEBUTUHAN PROTEIN
• Maintenan: 4.15 g PK / kg W0.75
• Tumbuh: 0.284 g PK per g tambahan bobot
Tambahan kebutuhan protein:
1. Aktivitas rendah: 25% dari maintenan.
2. Aktivitas sedang: 50% dari maintenan.
3. Aktivitas tinggi: 75% dari maintenan.
Rasio kebutuhan protein dan energi:
32 g PK / Mcal DE
KEBUTUHAN NUTRIEN

Bobot (kg) BK (g) PK (g) ME (Mcal)


20 951 77 1.92
25 1059 86 2.14
30 1161 95 2.35
35 1259 103 2.55
40 1354 111 2.74

You might also like