You are on page 1of 5

IDENTIFIKASI PROTOZOA HIDUP BEBAS DI TANAH DALAM MEDIA KULTUR

AIR RENDAMAN BERAS DAN AIR REBUSAN JERAMI

Ryan Dita Pratama, Gebby Agnessya E. O, Wariska Dwiyanti


Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya

ABSTRACT

In our life, we often hear the term of protozoa. Generally, the known protozoa that we
know are parasitic in organism. However, protozoan parasites that have been known, represents
only a little number of protozoa or minority that exist in nature. So, free-living protozoa or
nonparasitic are majority. This study aims to determine the type of free-living protozoa,
especially on the ground. The methods of this study is culturing the protozoa from soil samples in
culture media that made from water of rice soaking and water of rice straw boiled. Subsequently
identified specimens found in the morphology and motility. Results from observations of
protozoa in the culture medium from water of rice soaking was found only 1 type, of course that
is the genus Paramecium. While the observations of protozoa with water rice straw boiled found
5 types of protozoa of the genus Paramecium and Didinium.

Kata kunci : protozoa hidup bebas, protozoa tanah, kultur protozoa, protozoa dalam media kultur

PENGANTAR

Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang dapat ditemukan dalam berbagai
habitat baik di tanah, selokan, air kolam, air sungai, air laut bahkan di dalam tubuh organisme.
Langsung Diisi Tujuan Dan Kajian Pustaka DISINI....

1
METODE

Pengamatan protozoa dalam media kultur dilakukan selama 6 kali sejak 9 Maret hingga
13 April 2011 bertempat di Laboratorium Taksonomi Jurusan Biologi FMIPA Unesa. Penelitian
ini diawali dengan pembuatan media kultur terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, kami
menggunakan dua macam media kultur yaitu air rendaman beras dan rebusan jerami. Awalnya
hanya menggunakan media air rendaman beras saja namun karena perotozoa yang ditemukan
lebih sedikit akhirnya kami mengganti media kultur yaitu air rebusan jerami yang diharapkan
cocok bagi protozoa dari sampel yang digunakan sebelumnya. Media air rendaman beras dibuat
dengan cara merendam ± 50 biji beras ke dalam 600ml aquades. Kemudian media ini dibiarkan
selama 3 hari tanpa ditutup. Setelah 3 hari, sampel tanah dari ......(Tempat Kita Ngambil
Sampel Tanah) sebanyak 5 sendok makan dimasukkan ke dalamnya. Setelah satu minggu, air
rendaman beras maupun jerami yang berisi sampel selanjutnya diambil satu tetes menggunakan
pipet dan diamati menggunakan mikroskop cahaya. Sedangkan untuk membuat media air rebusan
jerami dibuat dengan merebus 100 gram jerami dalam 1000ml aquades hingga berwarna
keemasan. Lalu dibiarkan hingga dingin dan sampel tanah (dari tempat yang sama) dimasukkan
ke dalamnya. Tahap berikutnya sama dengan yang dilakukan untuk media air rendaman beras.
Langkah tersebut dilakukan beberapa kali hingga ditemukan beberapa jenis specimen. Specimen
yang telah ditemukan selanjutnya diidentifikasi dengan berpedoman pada morfologi, motilitas,
foto specimen dan referensi terkait.

HASIL

Waktu Pengamatan Kegiatan Keterangan


Rabu, 09 Maret 2011 mengamati protozoa hidup gagal karena tidak menemukan
bebas dari tanah yang dikultur protozoa.
dengan media air beras

Rabu, 16 Maret 2011 mengamati protozoa hidup gagal karena tidak menemukan
bebas dari tanah yang dikultur protozoa.
dengan media air beras
Rabu, 23 Maret 2011 mengamati protozoa hidup gagal karena tidak menemukan

2
bebas dari tanah yang dikultur protozoa.
dengan media air beras
Rabu, 30 Maret 2011 mengamati protozoa hidup Ditemukan spesimen yang
dan menemukan satu jenis bebas dari tanah yang dikultur sama dengan praktikum
dengan media air jerami, sebelumnya, yaitu Paramecim
tetapi jumlahnya cukup
banyak. Dalam satu lapang
pandang ada 15 specimen
Rabu, 06 April 2011 mengamati protozoa hidup mendapat dua jenis spesimen,
bebas dari tanah yang dikultur dari Genus Paramaecium dan
dengan media air jerami Didinium

Pengamatan protozoa yang hidup bebas di tanah dengan media kultur air rendaman beras
hanya ditemukan 1 jenis saja.
1. Kingdom : Protista
Filum : Protozoa
Subfilum : Ciliophora
Kelas : Oligohymenophorea
Ordo : Peniculida
Famili : Parameciidae
Genus :Paramecium
Perbesaran 400X

Deskripsi
Berbentuk mirip sandal berwarna coklat dengan permukaan tubuh yang tersusun dari
bentukan berbentuk segi enam. Seolah-olah mirip dengan sarang lebah. Specimen yang
ditemukan tidak bergerak. Hal ini diduga merupakan specimen yang telah mati karena media
kultur yang dituup rapat dan kondisinya anaerob serta menjadi terlalu asam.

3
Pengamatan protozoa dalam media kultur dengan air rebusan jerami ditemukan 5 jenis yaitu:
1. Kingdom : Protista
Filum : Protozoa
Subfilum : Ciliophora
Kelas : Oligohymenophorea
Ordo : Peniculida
Famili : Parameciidae
Genus : Paramecium
Spesies : Paramaecium sp 1
Perbesaran 400X
dan Paramaecium sp 2

Deskripsi
Paramaecium sp 1bergerak maju seperti Paramaecium yang dijumpai pada
umumnya, berbentuk lonjong mirip sandal dan ada pula yang oval, berwarna transparan,
memiliki nucleus yang terlihat jelas dan dua vakuola sedangkan Paramecium sp 2 ini
bergerak dengan berotasi bentuknya silindris yang menggembung di bagian tengah dan tetap
(cenderung mempertahankan bentuknya, berwarna transparan, prtotoplasma sel tidak terlihat
jelas.

2. Kingdom : Protista
Filum : Protozoa
Subfilum : Ciliophora
Kelas : Oligohymenophorea
Ordo : Holotrichida
Famili : Didiniidae
Genus : Didinium
Perbesaran 400X

4
Deskripsi
Berbentuk bulat dan agak pepat di bagian tengahnya, silia terlihat melintang dalam 3
lajur, silianya rapat dan mengelilingi tubuhnya seperti cincin.

PEMBAHASAN

Protozoa yang ditemukan dalam media kultur air rendaman beras hanya ada 1 jenis
specimen saja dari genus Paramaecium sedangkan pada media kultur air rebusan jerami
ditemukan 5 jenis specimen dari dua genus yaitu Paramaecium dan Didinium. Pengamatan
protozoa dalam media kultur air rendaman beras sering mengalami kegagalan. Hal ini
diakibatkan karena dua faktor. Faktor yang pertama, media kultur yang diamati tidak dibuka
melainkan ditutup selama 1 minggu sehingga menyebabkan protozoa yang hidup di dalamnya
mati karena kondisi media yang anaerob dan terlalu asam. Faktor yang kedua yaitu media kultur
air rendaman beras kurang cocok bagi beberapa jenis protozoa yang hidup di tanah sehingga
hanya sedikit jenis protozoa yang adapt bertahan hidup dalam media ini. Hal tersebut ditinjau dari
hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa pada media kultur air rebusan jerami ditemukan 5
jenis spesies dari dua genus yaitu Paramaecium dan Didinium sedangkan pada media kultur air
rendaman beras hanya ditemukan spesies dari genus Paramaecium saja.

KEPUSTAKAAN

Jahn, Theodore Louis. 1949. The Protozoa. Iowa : State University

You might also like