You are on page 1of 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“MUAI PANJANG BENDA PADAT”

AGRIBISNIS D

KELOMPOK 4 :

 MISPUR ANWAR (D1B010024)


 DICKO PRAJUDA (D1B010027)
 IBNU KURNIAWAN (D1B010028)
 AMELIA DWI R (D1B010029)
 SARI NOVITA (D1B010030)
 NADIA YULI A (D1B010031)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2011
PERCOBAAN EMPAT
MUAI PANJANG BENDA PADAT

1. TUJUAN
Menentukan koefisien muai panjang beberapa jenis logam.

2.ALAT DAN BAHAN


 Moechen Broek
 Lampu spiritus
 Mistar
 Termometer
 Serbet
 Penjepit
 Batang besi
 Kuningan
 Batang aluminium
 Korek api

3.PRINSIP TEORI

- Pengertian Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian
pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas. Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian
panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi).
Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya
diambil nilai koofisien muai volumenya sama dengan 1/273.

- Pemuaian panjang
adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai
lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan
tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat
kecil yang panjang sekali.

Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien
muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh
jenis benda atau jenis bahan.Secara matematis persamaan yang digunakan untuk menentukan
pertambahan panjang benda setelah dipanaskan pada suhu tertentu adalah:
Bila ingin menentukan panjang akhir setelah pemanasan maka digunakan persamaan sebagai berikut :

Jika ingin mengetahui pertambahan panjang benda padat (logam) akibat kenaikan suhu dimana
koefisien muai panjang (α) dapat diketahui dengan rumus :

Lt = Lo α . Δt

Yang perlu diperhatikan adalah didala rumus tersebut banyak sekali menggunakan lambang sehingga
menyulitkan dalam menghapal. Disarankan untuk sering menggunakan rumus tersebut dalam
mengerjakan soal dan tidak perlu dihapal.

- Pemuaian luas

adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda
yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada.
Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.Seperti
halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien muai
luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang
ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai
panjang. Pada perguruan tinggi nanti akan dibahas bagaimana perumusan sehingga diperoleh bahwa
koefisien muai luas sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.

Untuk menentukan pertambahan luas dan volume akhir digunakan persamaan sebagai berikut :
- Pemuaian volume

adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi
benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian
volume adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi
karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang.
Sebagaimana yang telah dijelskan diatas bahwa khusus gas koefisien muai volumenya sama dengan
1/273.

Persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu benda
tidak jauh beda pada perumusan sebelum. Hanya saja beda pada lambangnya saja. Perumusannya
adalah

4. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Menyiapkan alat-alat serta perlengkapan lainya dalam keadaan bersih dan kering.
b. Mengukur panjang masing-masing logam yang ingin dipanaskan dan diletakkan pada
alat moeschen broek.
c. Mencatat beberapa suhu kamar ataupun logam tersebut sebagai suhu awal.
d. Menyalakan lampu spiritus, dimana pada masing-masing logam telah ditempelkan
termometer untuk mengontrol suhu sebagai pertambahan panjang (∆L) logam.
e. Mengamati skala pada alat disaat telah menunjukkan 40o , 500, dan 600 (t2)
f. Mengulang prosedur a sampai e sebanyak 3x
g. Membuat hasil pengamatan pada tabel.

5. DATA PENGAMATAN
No OBYEK Lo T1 (0C) T2 (0C) PEMBACAAN SKALA
(cm) I (10-3 mm)
Ulangan 1 Ulangan 2
1 ALUMINIUM 20,8 29o 40o 8 8
55o 12 16
o
2 KUNINGAN 20,8 29 40o 10 11
55o 14 16

6. JAWABAN TUGAS 1. ALUMINIUM


*Lt = Lo × (1+ α Δt)
 Saat T2 (0C) = 40oC
Ulangan 1: Δt
= 40o ─29o = 11o Lo = 20,8 208,008 = 208 × ( 1 + 11 α)
Lt = Lo + 0,008 202,008 = 208 + 2288 α
= 20,8 + 0,008 0,008 = 2288 α
Lt = 208,008 mm α= 35 ×10-8 mm
= 35 × 10-11 m

Ulangan 2: 208,008 = 208 × ( 1 + 11 α)


Δt =40o ─29o = 11o 202,008 = 208 + 2288 α
Lo = 20,8 0,008 = 2288 α
Lt = Lo + 0,008 α= 35 ×10-8 mm
= 20,8 + 0,008 = 35 × 10-11 m
Lt = 208,008 mm

 Saat T2 (oC) = 55o


Ulangan 1: 208,012 = 208 × ( 1+ 26 α)
Δt =55o- 29o = 26o 208,012 = 208 + 5048 α
Lo = 20,8 cm = 208 mm 0,012 = 5048 α
Lt = Lo + 0,012 α = 24 × 10-8 mm
= 208 + 0,012 = 24 ×10-11 m
= 208,012 mm

Ulangan 2:
Δt =55o- 29o = 26o 208,016 = 208 ×( 1 + 26 α)
Lo = 20,8 cm = 208 mm 208,016 = 208 + 5048 α
Lt = Lo + 0,016 0,016 = 5048 α
= 208 + 0,016 α = 32 × 10-7 mm
= 208,016 mm = 32 × 10-10 m

2. KUNINGAN
* Lt = Lo × (1 + α Δt)
 Saat T2 (0C) = 40oC
Ulangan 1 : 208,010 = 208 ( 1 + 11α)
Δt =40o- 29o = 11o 208,010 = 208 × 2288 α
Lo = 20,8 cm = 208 mm 0,010 = 2288α
Lt = Lo + 0,010 α = 44× 10-7 mm
= 208 + 0,010 = 44 ×10-10 m
= 208,010 mm
Ulangan 2 :
Δt =40o- 29o = 11o 208,011 = 208 ( 1 + 11α)
Lo = 20,8 cm = 208 mm 208,011 = 208 × 2288 α
Lt = Lo + 0,011 0,011 = 2288α
= 208 + 0,011 α = 48× 10-7 mm
= 208,011 mm = 48 ×10-10 m

 Saat T2 (0C) = 55oC


Ulangan 1:
Δt =55o- 29o = 26o 208,014 = 208 ( 1 + 26α)
Lo = 20,8 cm = 208 mm 208,014 = 208 × 5048 α
Lt = Lo + 0,014 0,014 = 5048 α
= 208 + 0,014 α = 28× 10-7 mm
= 208,014 mm = 28 ×10-10 m

Ulangan 2 :
Δt =55o- 29o = 26o
Lo = 20,8 cm = 208 mm
Lt = Lo + 0,016
= 208 + 0,016
= 208,016 mm

208,016 = 208 ( 1 + 26α)


208,016 = 208 × 5048 α
0,016 = 5048 α
α = 32× 10-7 mm
= 32 ×10-10
Perbandingan :
Pemuaian yang terjadi pada zat padat dapat berupa muai panjang, muai luas, atau muai
volume.Pemuaian juga bergantung dari jenis bahannya (zat). Hasil akhir koefisien muai panjang
aluminium dan kuningan dari percobaan kelompok 1 berbeda  dengan ketetapan koefisien muai
panjang yang berdasarkan literatur.

Kesimpulan :

 Pertambahan panjang suatu zat secara fisis akan berbanding lurus dengan panjang mula-
mula.

 Pertambahan panjang suatu zat secara fisis akan berbanding lurus dengan perubahan suhu
dan Bergantung dari jenis zat.

 Koefisien muai panjang setiap ulangan berbeda-beda.


DAFTAR PUSTAKA

1. Nasri, MZ. 2011. Penunutn Praktikum Fisika Dasar. Fakultas Pertanian


Universitas Jambi. Jambi.

2. http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/30/pemuaian/

3. http://ketutalitfisika.blogspot.com/2009/11/laporan-laboratorium-fisika-desain-
alat.html

4. http://fredi-36-a1.blogspot.com/2009/11/ayunan-percepatan-gravitasi.html

You might also like