You are on page 1of 14

KARYA ILMIAH REMAJA

(KIR)
PROGRAM IPS

Sosialisasi Masyarakat terhadap Jaringan Telekomunikasi


(Kajian mengenai dampak – dampak yang muncul dalam penggunaan
Jaringan Telekomunikasi di Masyarakat)

Disusun oleh : Anggita Rahmawati


Cristine Julvia
Herlina Sinurat
Merysayana Limbong

SMA. YADIKA 11 JATIRANGGA


JL. LURAH NAMAT NO.53,KP.KRANGGAN,KEL.JATIRANGGA
JATI SAMPURNA, KOTA BEKASI

1
Kata Pengantar
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini, meskipun masih terdapat
banyak kekurangan. Meskipun dalam waktu yang sangat singkat,tetapi kami akhirnya
dapat menyelesaikan dengan baik.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bu Guru yang telah memberikan kami
ijin untuk melakukan penelitian Karya Ilmiah ini dan semua rekan yang telah
membantu berpartisipasi dalam penelitian karya kami hingga selesai.
Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya,oleh
karena itu kami tetap meminta saran – saran dan masukannya. Kami berharap
semoga tulisan ini bermanfaat bagi Perkembangan ilmu pengetahuan Sosial secara
teoritis dan bagi kemajuan masyarakat Indonesia secara umum. Adapun judul karya
ilmiah yang diangkat adalah Sosialisasi Masyarakat terhadap Jaringan
Telekomunikasi(Kajian mengenai dampak – dampak yang muncul dalam
penggunaan Jaringan Telekomunikasi di Masyarakat) yaitu para pelajar yang ada di
sekolah Yadika 11 Jatirangga dan semua masyarakat generasi muda.

Tim penulis

2
Daftar isi
Halaman awal...............................................................................................................1
Kata Pengantar.............................................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................................3
BAB1
Pendahuluan
A.Latarbelakang...........................................................................................................4
B.Perumusan masalah...............................................................................................4
C.Tujuan Penelitian....................................................................................................4
BABII
A.Tinjauan Pustaka.....................................................................................................5-6
B.Kerangka Pemikiran...............................................................................................7-8
C.Metode Penelitian..................................................................................................9
BABIII
A.Waktu dan lokasi penelitian...............................................................................10
B.Defenisi Operasional Variabel............................................................................10
C.Jenis penelitian ........................................................................................................10
D.Teknik penarikan sample......................................................................................10
E.Populasi dan sampel...............................................................................................10
F.Tehnik analisis data..................................................................................................10
BAB IV
Pembahasan
A. Sejarah Jaringan Telekomunikasi....................................................................11
B. Dampak – dampak terciptanya jaringan Telekomunikasi....................11-12
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN ................................................................................................................13
SARAN.............................................................................................................................13
Daftar Pustaka..............................................................................................................14

3
BAB 1
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan berbagai alat


telekomunikasi semakin berkembang dengan sangat pesat. Seperti yang terjadi pada
saat ini. Banyak akses yang dilakukan untuk berkomunikasi, seperti menggunakan
jaringan sosial (internet), televisi,radio,handphone dan lain sebagainya.
Dengan adanya berbagai alat komunikasi mengakibatkan meminimnya
sosialisasi masyarakat yang bertemu langsung. Contoh dengan adanya handphone
maka masyarakat memilih berkomunikasi melalui handphone untuk mengetahui
kabar seseorang dibanding dengan untuk bertemu langsung.
Berbagai dampak yang diakibatkan oleh media telekomunikasi, ada dampak
negatif dan ada juga dampak positifnya. Karena banyaknya pengaruh – pengaruh
dari media telekomunikasi,maka kami tertarik untuk melakukan penelitian ini. Oleh
sebab itu kami merumuskan Karya Ilmiah Remaja kami dengan judul Sosialisasi
Masyarakat terhadap Jaringan Telekomunikasi(Kajian mengenai dampak – dampak
yang muncul dalam penggunaan Jaringan Telekomunikasi di Masyarakat).

B.Perumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami teliti tentang Sosialisasi Masyarakat
terhadap Jaringan Telekomunikasi(Kajian mengenai dampak – dampak yang muncul
dalam penggunaan Jaringan Telekomunikasi di Masyarakat) adalah sebagai berikut :

1. Apa saja dampak – dampak positif dan negatif yang timbul dari
penggunaan Jaringan Telekomunikasi terhadap lingkungan pelajar dan
masyarakat?
2. Sejauh mana manfaat dari penggunaan Jaringan Telekomunikasi yang
dirasakan oleh para pelajar dan masyarakat?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan :

-untuk memenuhi nilai dan tugas syarat kenaikan kelas dalam pelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah SMA Yadika 11 Jatirangga.
-untuk memberikan gambaran tentang dampak – dampak jaringan telekomunikasi
terhadap para pelajar dan masyarakat.

4
BAB II
A.Tinjauan Pustaka
Teori Jaringan Telekomunikasi (Jaringan Sosial)

Sistem telekomunikasi terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang


mamancarkan informasi dari satu tempat ke tempat lain. Sistem ini dapat
memancarkan teks, data, grafik, suara, dokumen, atau video. Komponen utama
suatu sistem telekomunikasi meliputi hal-hal berikut : 
-Perangkat Keras Semua jenis komputer (Desktop, Server, Mainframe) dan pengolah
komunikasi (modems atau komputer kecil yang digunakan untuk komunikasi).
-Media Komunikasi Media fisik, dimana sinyal elektronik dialirkan, termasuk media
tanpa kawat (digunakan dengan Cell Phone dan satelit). -Jaringan Komunikasi Jalur
antar komputer dan alat komunikasi Perangkat Lunak Komunikasi Perangkat lunak
yang mengendalikan sistem telekomunikasi dan keseluruhan proses transmisi.
-Penyedia Komunikasi Data Suatu perusahaan yang menyediakan jasa atau layanan
komunikasi data. 
-Protokol Komunikasi Aturan untuk mengirimkan informasi pada sistem Aplikasi
Komunikasi Pertukaran data secara elektronik, teleconferencing, videconferencing, e-
mail, reproduksi, dan perpindahan data secara elektronik._Untuk memancarkan dan
menerima informasi, suatu sistem telekomunikasi harus melaksanakan sejumlah
fungsi terpisah yang transparant kepada pengguna.
Sistem telekomunikasi terdiri dari dua sisi : 1.Pengirim Informasi (Tansmitter of
Information) Penerima Informasi (Receiver of Information) Sistem telekomunikasi
harus melakukan hal-hal berikut : 
--Memancarkan informasi Membangun/Membuat interface antara pengirim dan
penerima Mengirimkan pesan melalui rute yang efisien Memastikan bahwa pesan
yang benar diterima oleh penerima yang berhak Memeriksa kesalahan yang terjadi
pada pesan dan melakukan penyusunan kembali terhadap format pesan jika perlu.
Konversi pesan dari satu kecepatan ke kecepatan lain (komputer pada umumnya
lebih cepat dari media komunikasi). Memastikan bahwa alat pengiriman, alat
penerima dan jalur komunikasi beroperasi. Menjaga keamanan informasi setiap
saat. .
Media Telekomunikasi 
Media Telekomunikasi menghantar dua jenis sinyal, digital dan analog. Sinyal analog
adalah gelombang kontinyu yang memancarkan informasi dengan mengubah
karakteristik gelombang. Sinyal analog mempunyai 2 parameter, yaitu amplitudo dan
frekuensi. Semakin tinggi gelombang (atau amplitudo), maka semakin kuat bunyi
suara, dan semakin tinggi frekuensi. Sinyal digital tidak mempunyai bentuk

5
karakteristik gelombang. Melainkan, adalah denyut nadi terpisah baik dalam keadaan
menyala atau tidak. Hal ini memungkinkan sinyal digital untuk menyampaikan
informasi dalam suatu format biner yang dapat dengan jelas ditafsirkan oleh
komputer. 

Telekomunikasi mempunyai sifat yang berubah terus menerus, nyaris tidak bertepi


dan mampu mengubah tatanan wajah dunia, mengubah pola pikir manusia,
memengaruhi perilaku dan kehidupan umat manusia. Telekomunikasi saat ini sudah
menjadi kebutuhan hidup yang disejajarkan dengan hak asasi manusia.

Tujuh tahun lalu telekomunikasi Indonesia memasuki sejarah baru. Lewat Undang-
undang Nomor 36/1999 tentang Telekomunikasi, sektor ini resmi menanggalkan
privilege monopolinya untuk segera bertransisi ke era kompetisi. Kompetitor baru
pun diundang masuk menjadi operator jaringan maupun jasa di sektor ini. Banyak
kalangan berlega hati menyambut lahirnya undang-undang telekomunikasi tersebut.
Apalagi tahun itu lahir juga Undang-undang Nomor 5/1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Namun ternyata kompetisi telekomunikasi jauh panggang dari api. Muncul banyak
pihak meminta dibentuknya badan regulasi independen. Sebuah Badan Regulasi
Mandiri (IRB-Independent Regulatory Body) yang diharapkan dapat melindungi
kepentingan publik (pengguna telekomunikasi) dan mendukung serta melindungi
kompetisi bisnis telekomunikasi sehingga menjadi sehat, efisien dan menarik para
investor. Tanggal 11 Juli 2003 akhirnya pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri
Perhubungan No. 31/2003 tentang penetapan Badan Regulasi Telekomunikasi
Indonesia (BRTI). BRTI adalah terjemahan IRB versi pemerintah yang diharapkan pada
akhirnya menjadi suatu Badan Regulasi yang ideal.

Komentar yang banyak muncul kemudian adalah pemerintah dianggap setengah hati
karena salah satu personel BRTI sekaligus menjadi Ketua adalah Dirjen Postel.
Kepmenhub No. 31/2003 tersebut [telah diubah dengan Peraturan Menteri Kominfo
No. 25/Per/M.Kominfo/11/2005 tentang Perubahan Pertama atas Keputusan Menteri
Perhubungan No. KM.31 tahun 2003 tentang Penetapan Badan Regulasi
Telekomunikasi Indonesia] juga tidak memberi wewenang eksekutor kepada BRTI.
Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 67 Tahun 2003
tentang Tata Hubungan Kerja antara Departemen Perhubungan dengan Badan
Regulasi Telekomunikasi Indonesia sehingga dipertanyakan efektivitas BRTI dalam
mengawal kompetisi telekomunikasi.

Namun terlepas dari polemik di atas, menjadi tugas bersama untuk mendorong agar
BRTI yang sudah terbentuk ini dapat bekerja maksimal sehingga dapat memacu

6
perkembangan industri telekomunikasi lewat iklim kompetisi, meningkatkan efisiensi
dan memproteksi kepentingan publik secara de facto dan de jure.

B.Kerangka Pemikiran
Fungsi dan Wewenang

Sesuai KM. 31/2003

A. Pengaturan, meliputi penyusunan dan penetapan ketentuan penyelenggaraan


jaringan telekomunikasi dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi, yaitu :

1. Perizinan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan penyelenggaraan jasa


telekomunikasi;
2. Standar kinerja operasi;
3. Standar kualitas layanan;
4. Biaya interkoneksi;
5. Standar alat dan perangkat telekomunikasi.
B. Pengawasan terhadap penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan
penyelenggaraan jasa telekomunikasi, yaitu :

1. Kinerja operasi;
2. Persaingan usaha;
3. Penggunaan alat dan perangkat telekomunikasi.
C. Pengendalian terhadap penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan
penyelenggaraan jasa telekomunikasi, yaitu :

1. Penyelesaian perselisihan antar penyelenggara jaringan telekomunikasi dan


penyelenggara jasa telekomunikasi;
2. Penggunaan alat dan perangkat telekomunikasi;
3. Penerapan standar kualitas layanan.
Sesuai KM. 67/2003

Fungsi Pengaturan

 Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang perizinan jaringan dan jasa


telekomunikasi yang dikompetisikan sesuai Kebijakan Menteri Perhubungan.
 Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang standar kinerja operasi
penggunaan jaringan dan jasa telekomunikasi.

7
 Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang biaya interkoneksi.
 Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang standardisasi alat dan
perangkat telekomunikasi.
Fungsi Pengawasan

 Mengawasi kinerja operasi penyelenggaraan jasa dan jaringan telekomunikasi


yang dikompetisikan.
 Mengawasi persaingan usaha penyelenggaraan jasa dan jaringan
telekomunikasi yang dikompetisikan.
 Mengawasi penggunaan alat dan perangkat penyelenggaraan jasa dan
jaringan telekomunikasi yang dikompetisikan.
Fungsi Pengendalian

 Memfasilitasi penyelesaian perselisihan.


 Memantau penerapan standar kualitas layanan.
 Anggota
Periode 2003-2005

1. Djamhari Sirat (Dirjen Postel) sebagai ketua


2. Koesmarihati
3. Soetjipto
4. Hery Nugroho
5. Suryadi Azis
Periode 2006-2009
Anggota BRTI periode 2006-2009 dilantik oleh Menkominfo Sofyan Djalil tanggal 16
Januari 2006.

1. Basuki Yusuf Iskandar (Dirjen Postel) sebagai ketua


2. Ahmad M. Ramli
3. Koesmarihati
4. Bambang P. Adiwiyoto
5. Heru Sutadi
6. Kamilov Sagala
7. Hery Nugroho

Berdasar Kepmen Kominfo No. 433/KPE/M. Kominfo/2007 tertanggal 8 Oktober


2007, Anggota BRTI mewakili pemerintah Prof. Dr. Ahmad Ramli yang saat ini
menjadi Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional yang telah dibebastugaskan dari

8
jabatannya sebagai staf Ahli Bidang Hukum Menkominfo, digantikan Prof Abdullah
Alkaff , M. Sc., Ph.D. Saat ini Prof. Alkaff menjabat sebagai staf Khusus Menkominfo.
Periode 2009-2011
Anggota BRTI periode 2009-2011 dilantik oleh Menkominfo Mohammad
Nuh tanggal 2 Maret 2009.

1. Basuki Yusuf Iskandar (Dirjen Postel) sebagai ketua


2. Abdullah Alkaff
3. Heru Sutadi
4. Danrivanto Budhiyanto
5. M Ridwan Effendi
6. Iwan Krisnadi
7. Nonot Harsono

Kemudian pada 2010, seiring dengan pergantian Dirjen Postel, maka dilakukan
pergantian wakil pemerintah, sehingga komposisi Anggota BRTI menjadi:

1. M. Budi Setiawan (Plt. Dirjen Postel) sebagai ketua


2. Adiseno
3. Heru Sutadi
4. Danrivanto Budhiyanto
5. M Ridwan Effendi
6. Iwan Krisnadi
7. Nonot Harsono

C.Metode Penelitian

Kami sebagai penulis melakukan penelitian dengan metode – metode sebagai


berikut :

a. Observasi : Kami sebagai Tim penulis melakukan penelitian langsung


terhadap para pelajar dan masyarakat secara langsung.
b. Wawancara : Melakukan tanya jawab langsung terhadap beberapa pelajar
SMA Yadika 11 Jatirangga dan masyarakat.
c. Study Pustaka : Teknik pengambilan data – data melalui website.

9
BAB III

A. Waktu dan lokasi penelitian


Penelitian dilakukan sejak awal diberikannya tugas oleh Guru Bahasa
Indonesia dan dilakukan di sekolah SMA Yadika 11 Jatirangga,maupun di
tempat lain.
B. Defenisi Operasional Variabel
Judul penelitian yaitu Sosialisasi Masyarakat terhadap Jaringan
Telekomunikasi(Kajian mengenai dampak – dampak yang muncul dalam
penggunaan Jaringan Telekomunikasi di Masyarakat) . Adapun variable bebas
adalah adanya pengaruh atau dampak – dampak dari penggunaaan Jaringan
Telekomunikasi terhadap para pelajar dan masyarakat.
C. Jenis penelitian
Penelitian dilakukan secara tertulis terhadap para pelajar dan masyarakat
sekitar. Sedangkan metode pengumpulan data yaitu melalui
observasi,wawancara,dan study pustaka.
D. Teknik penarikan sample
Jenis sampel yang digunakan adalah teknik pengambilan secara acak dengan
jumlah orang yang diwawancarai sebanyak 10 orang.
E. Populasi dan sampel
Populasi adalah para pelajar SMA Yadika 11 Jatirangga dan masyarakat.
F. Tehnik analisis data
Dengan melakukan wawancara dan mengumpulkan informasi dari masyarakat
dan website.

BAB IV
Pembahasan
A.Sejarah Jaringan Telekomunikasi

Sejarah komunikasi

Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan


kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk
reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif
yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang
terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.

Pada binatang, selain untuk seks, komunikasijuga dilakukan untuk menunjukkan


keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar 250
juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi penting karena otak

10
memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita
kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada
sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk


umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan
penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak
bertujuan.

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan
yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik
ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi
digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan
peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit
dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan
politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki
departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa,
komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap.
Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.
Mencari teori komunikasi yang terbaik pun tidak akan berguna karena komunikasi
adalah kegiatan yang lebih dari satu aktifitas. Masing-masing teori dipandang dari
proses dan sudut pandang yang berbeda dimana secara terpisah mereka mengacu
dari sudut pandang mereka sendiri.

B.Dampak – dampak terciptanya jaringan Telekomunikasi


a. Dampak Positif
- Masyarakat dapat menambah wawasan dengan adanya media komunikasi.
Hadirnya media alat komunikasi dapat membantu manusia untuk mencari
informasi secara menyeluruh atau detail di alat komunikasi. Sebagai
contoh yaitu website. Dari google dan wikipedia kita dapat memperoleh
berbagai informasi yang ingin kita ketahui.
- Dapat berkomunikasi dengan mudah.
Masyarakat dapat dengan mudahnya berkomunikasi via
telepon,handphone,e-mail,sms dan lain sebagainya untuk mengetahui
kabar seseorang. Sebagai contoh yaitu manusia dapat berkomunikasi
secara langsung dengan menggunakan media perantara berupa
handphone untuk menghubungi rekannya. Dan alat komunikasi juga dapat
membantu memperlancar bisnis hubungan jarak yang cukup jauh tanpa
harus mengeluarkan biaya yang mahal dan waktu untuk bertemu.

11
- Dapat mengetahui kejadian – kejadian aktual dan terpercaya.
Masyarakat dapat dengan mudahnya memperoleh berbagai berita dari
dalam negri dan luar negri yang sedang hangat terjadi. Sebagai contoh
yaitu manusia dapat menonon tv dan mendengarkan radio untuk
mengetahui kejadian yang sedang terjadi. Manusia di jaman yang modern
ini sudah tidak sulit lagi untuk mendapatkan alat komunikasi yaitu TV dan
Radio,serta harganya terjangkau untuk berbagai kalangan masyarakat.
- Dapat mengekspresikan talenta atau bakat yang terpendam.
Masyarakat dapat dengan mudahnya menyalurkan talenta serta bakatnya
yang selama ini terpendam atau belum dapat di salurkan kepada
masyarakat luas. Sebagai contoh yaitu Polisi yang merekam videonya yang
liipsing dan mengupload di youtube. Video itu sangat hangat dibicarakan
dikalangan masyarakat luas. Tidak hanya poliisi tersebut,sebelumnya sudah
pernah di lakukan oleh Sinta dan Jojo,tetapi Sinta dan Jojo
mengikuti jejak Justin Beiber yang dari luar negri.

b. Dampak Negatif
- Penyalahgunaan masyarakat.
Dampak negatif ini yang sering terjadi dikalangan masyarakat. Sebagai
contoh menggunakan media komunikasi untuk hal – hal yang tidak
bermanfaat seperti menonton video porno.
- Penipuan Identitas.
Yang baru hangat terjadi seperti yang kita ketahui ialah penipuan dari
seorang pria yang mengaku sebagai wanita dan menikahi seorang pria.

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Alat telekomunikasi adalah alat yang sangat membantu dalam
memperoleh informasi dan sangat bermanfaat dikehidupan manusia,serta
memiliki hubungan yang sangat erat. Tanpa alat komunukasi,masyarakat
akan sulit mendapatkan informasi dan sulit untuk berkomunikasi selain
dengan cara bertemu. Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan
bahwa efek dari alat telekomunikasi sangat bermanfaat bagi masyarakat.

SARAN
1. Mempergunakan alat komunikasi untuk segala sesuatu yang baik dan
bersifat positif.
2. Manusia harus cepat tanggap dari segala masalah yang terjadi di
belahan dunia manapun.
3. Masyarakat harus bisa menerima globalisasi terhadap media
telekomunikas agar modern.

13
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Regulasi_Telekomunikasi_Indonesia
http://handzmentallist.blogspot.com/2010/06/pengertian-sistem-
telekomunikasimedia.html
http://tentang-teori.blogspot.com/2009/01/sejarah-komunikasi.html

14

You might also like