Professional Documents
Culture Documents
disusun oleh :
Muhamad Ilham N
P17420209027
masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu (Mochtar, 1998). Akan tetapi seluruh
alat genital akan kembali dalam waktu 3 bulan (Hanifa, 2002). Selain itu
masa nifas / purperium adalah masa partus selesai dan berakhir setelah
3. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
komplikasi.
sedia kala sebelum hakil, sehongga pada masa nifas banyak sekali perubahan-
c. Pengeluaran lochea
perkembangan alveolus dan duktus lactiferas dari dalam mamae dan juga
Wanita mungkin menjadi lapar dan siap makan kembali dalam 1 jam atau
2 jam setelah melahirkan. Konstipasi dapat terjadi pada masa nifas awal
Pembentukan air seni oleh ginjal meningkat, namun ibu sering mengalami
kepala bayi
multipara.
sudah tidak terdeteksi lagi. Kadar estrogen dan progesterone dalam serum
turun dengan cepat dalam 3 hari pertama masa nifas. Diantara wanita
Suhu badan wanita in partu tidak lebih dari 37,20C. Setelah partus dapat
naik 0,50C dari keadaan normal, tetapi tidak melebihi 38,00C sesudah 12
jam pertama melahirkan. Bila >38,00C mungkin ada infeksi. Nadi dapat
terjadi bradikardi, bila takikardi dan badan tidak panas dicurigai ada
pengobatan.
Hb, HCT, dan eritrosit jumlahmya berubah-ubah pada awal masa nifas.
o Pembengkakan di wajah/tangan
o Demam, muntah, rasa sakit waktu BAK, merasa tidak enak badan
o Payudara yang berubah menjadi merah, panas, dan atau terasa sakit
Bila ada laserasi jalan lahir atau luka episiotomi, lakukan penjahitan dan
perdarahan post partum. Delapan jam post partum harus tidur telentang
miring ke kanan atau ke kiri untuk mencegah trombhosis. Ibu dan bayi
dapat ditempatkan dalam satu kamar. Pada hari seterusnya dapat duduk
dan berjalan. Diet yang diberikan harus cukup kalori, protein, cairan serta
dilakukan kateterisasi. Defekasi harus ada dalam 3 hari post partum. Bila
mungkin akan terjadi febris. Bila hal ini terjadi dapat dilakukan klisma
atau diberi laksan per os. Bila pasien mengeluh adanya mules, dapat diberi
analgetika atau sedatif agar dapat istirahat. Perawatan mamae harus sudah
dirawat selama kehamilan, areola dicuci secara teratur agar tetap bersih
1. Gangguan rasa nyaman, nyeri akut b/d trauma perineum, proses kelahiran,
kurangnya informasi
informasi
G. Intervensi
(Carpenito, 1997).
Intervensi keperawatan :
saraf simpatis
telah diberikan.
Intervensi keperawatan :
kesalahan informasi.
diberikan.
partum.
Intervensi keperawatan :
ibu menyusui.
perawatan.
10. Tekankan pentingnya rawat jalan terus menerus termasuk
Kedokteran, EGC.