Professional Documents
Culture Documents
JUDUL
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
Karena begitu beragamnya puisi baru, dan tidak mungkin saya paparkan di makalah ini, maka saya
akan memilih 1 puisi baru dari jenis puisi baru soneta, yang judulnya Aku karya Chairil Anwar
Aku
Bila kita berbicara mengenal perbedaan antara puisi lama dan puisi baru. Kita perlu melihat puisi di
Indonesia yang digolongkan ke dalam dua kategori besar, yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi baru
mempunyai bentuk-bentuk yang berbeda dari puisi lama. Bentuk puisi-puisi baru mengambil bentuk
dari Barat karena keadaan di barat lebih maju daripada di Timur, termasuk Indonesia. (Nursisto.
Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adicitra Karya Nusa. 2000. Hal.28) Sedangkan bentuk
puisi lama terikat pada tradisi (aturan-aturan).
Sedangkan puisi bentuk puisi lama lebih terikat pada aturan-aturan yang ada. Adapun kesusasteraan
hasil karya bangsa Indonesia (Melayu) sendiri sendiri adalah pantun.Dari hal ini kita dapat melihat
perbedaan antara puisi baru dan puisi lama, yaitu adanya keterikatan pada aturan dalam puisi lama
dan kebebasan dalam puisi baru.
III. Penutup
Demikian pembahasan dalam makalah ini semoga dapat memberikan pemahaman mengenai apa itu
puisi lama dan puisi baru, serta dapat melihat perbedaan antara puisi lama dan puisi baru.
Semoga pula dengan makalah ini dapat memotivasi pembaca untuk lebih mencintai puisi.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB III
ANALISIS PUISI
BERDASARKAN PENDEKATAN STRUKTURAL
Di bawah ini akan disajikan sebuah puisi yang dianalisis berdasarkan pendekatan struktural;
PUISI
TOBAT
Dalam menggunakan kata-kata aku tobat, ya. Tuhanku, pembaca akan lebih mudah mengetahui
makna sebenarnya dan puisi tersebut, begitu pula pada kata-kata dalam kalimat tobat atas segala
dosaku, kata yang digunakan adalah kata dengan makna sebenamya.
BAIT II
Kata-kata yang digunakan dalam kalimat puisi di atas menggunakan kata-kata yang mengandung
unsur perumpamaan,ini bisa dilihat jelas pada kata “jantungku adalah biji kacang”.
BAIT III dan BAIT IV juga menggunakan kata-kata dengan makna sebenanya.
b. Pengimajian (citraan)
Pengimajian adalah kata atau susunan kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensonis
seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan. Pada puisi “T0BAT’ pengimajian yang digunakan
oleh pengarang terdapat pada:
*) Citraan Penglihatan terdapat pada bait:
I : “Kacang-kacang berkembang”
Daun habis segar di ladang
II : “Jantungku adalah biji kentang”
IV : “Telah kuinjak mulutmu” Dan juga jantungku.
*) Citraan Pendengaran terdapat pada bait I dan III
II : “digigit oleb tanab”
Subur dan meaderita
Digigit oleh tanah
IV : “Mulutmu daisi di hutan”
Sederhana dan naif sekali
Mulutmu daisi di hutan.
c. Kata Konkret
Kata konkret adalah kata-kata yang dapat menyarankan kepada arti yang menyeluruh. Pengonkretan
kata berhubungan erat dengan pengimajinasian, peagembangan dan pengiasan. Pada puisi “TOBAT”
kata konkret terdapat pada bait:
II : “Jantwigku adalah biji kentang”
Di mana penyair di sini menghiaskan bahwa jantungnya disamakan dengan biji kentang.
II : “digigit oleh tanah”
Di mana penyair menghiaskan atau mempersarnakan tanah dengan rnatiusia atau hewan yang bisa
meuggigit sedangkan tanah merupakan benda mati.
4.1 Simpulan
Struktural merupakan keseluruhan yang bulat, yaitu bagian-bagian yang membentuknya tidak dapat
berdiri sendiri di luar struktural itu. Analisis struktural merupakan tugas prioritas atau tugas
pendahuluan. Sebab karya sastra mempunyai kebulatan makna intiristik yang dapat digali dari karya
itu sendiri.
Evaluasi merupakan tahap pertama dimana system engineering menganalisis hal-hal yang diperlukan
dalam pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan system dalam bidang komunikasi dan
komputerisasi.
Dalam komputasi, analisis ini biasanya mencakup segi kontrol arus, kontrol kesalahan dan penelitian
efisiensi. Tidak jarang ditemui permasalahan besar dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil
sehingga dapat diteliti dan ditangani lebih mudah. Lihat juga flow analysis, numerical analysis,
system analysis.
Perumusan masalah dari Analisis Puisi Berdasarkan Pendekatan Struktural adalah:
4.2 Saran
Kritik sastra memiliki peran sebagai jembatan penghubung antara karya sastra dengan masyarakat
penikmat sastra. Sumbangan pikiran dan analisis kritikus yang baik bisa menimbulkan minat yang
menyala-nyala bagi pembaca-pembaca lain untuk membaca karya sastra tersebut. Kritikus dalam hal
mi dapat menjadi pemandu pembaca dalam menikmati karya sastra. Di samping itu, kritik sastra
dapat pula dijadikan alat pemandu bakat para penulis muda dan dapat mematangkan penuhs yang
telah berkarya. Bahkan bagi pengarang. Kritikus dapat menjadi. propaganda yang balk untuk karya-
karya mereka. Dalam mengembang misinya , para kritikus dituntut memiliki rasa tanggung jawab
dan kejujuran dalain rnengembangkan profesi dan kejujuran terhadap hati nurani sendiri.
Seorang kritikus tidak akan terbawa hanyut oleh keterpakuannya terhadap apa yang dinikmati dan
dihayati atau terbius dan terbuai oleh kesan-kesan belaka sehingga apa yang ditulisnya bukanlah
sebuah kritik melainkan rekaman kesan-kesan, atau laporan perjalanan batin di dalam
keterbuaiannya dengan kesan-kesan itu. Ia harus memiliki kemampuan nasional berkat pengetahuan
dan pengalaman batinnya yang telah diperkaya oieh banyaknya jenis karya yang telah dibacanya dan
ditelaahnya. Semakin banyak ia membaca, semakin kaya pula Ia dengan pengetahuan dan
pengalaman batin, serta semakin tajam pula pengamatan dan kemampuannya merasionalkan
kesimpulan-kesimpulan yang ditariknya dan apa yang dibacanya itu. Dengan demikian ia dapat
menerangkan hakikat karya sastra yang bersangkutan sebagaimana Ia dapat menangkap dan
merasakannya.
Untuk menunjang ilmu sastra. Kritik sastra berguna pula untuk pengembangan dan pembinaan ilmu
sastra (teori sastra) Kritik sastra merupakan wadah analisis karya sastra, analisis struktur cerita, gaya
bahasa teknik penceritaan dan sebagainya. Dengan demikian ia memberi sumbangan besar kepada
para ahIi sastra dalam mengernbangkan sastra memberi sumbangan pula kepada kritikus yang
belurn dijelajahi oleh pengarang. Demikian, saran dari penulis makalah ini secara nyata memberi
sumbangan pula dalam meningkatkan mutu karya sastrawan.