Professional Documents
Culture Documents
Permasalahan Ekonomi
Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro adalah salah satu bidang ilmu ekonimi yang melihat dan menganilisis
Aspek analisis :
Elastisitas
Bentuk-bentuk pasar
Industri
Teori produksi
Ekonomi Makro
Ekonomi makro adalah salah satu bidang ilmu ekonomi yang melihat dan
menganilisis kegiatan ekonomi di suatu negara dengan analisis yang bersifat menyeluruh.
Aspek analisis :
Pendapatan nasional
Kesempatan kerja
Inflasi
Pengangguran
Investasi
Pertumbuhan ekonomi
1. Korupsi
Indonesia masuk sepuluh besar negara dengan tingkat korupsi tertinggi di dunia. Hal
tersebut merupakan salah satu alasan para investor enggan menanamkan modalnya di
Indonesia
2. Kemiskinan
Kemiskinan menciptakan generasi yang lemah dengan tingkat produktivitas yang rendah.
3. Keterbelakangan
kerja.
5. Pemerataan pendapat
6. Penerimaan negara
Kegiatan perdagangan dan laba yang diperoleh BUMN merupakan penerimaan dalam
Standar hidup yang rendah dimanifestasikan secara kuantitatif dalam bentuk jumlah
pendapatan yang rendah, perumahan yang kurang layak, kesehatan buruk, pendidikan
ketidaksanggupan para pekerja, baik fisik maupun emosional untuk menahan tekanan
Konflik sosial dan ancaman disintegrasi bangsa pada daasarnya bukan permasalahan
Contohnya :
Y =f ( X)
Keterangan :
Y = konsumsi
X = pendapatan
f = fungsi
Bentuk Y = f(X) menunjukkan bahwa Y fungsi dari X yang berarti besar kecilnya
nilai Y akan tergantung pada nilai X.
Kemudian, tanda (+) atau (-) di depan koefisien menunjukkan slop kemiringan.
Jika tanda (+), arah garis positif (garis naik dari kiri bawah ke kanan atas). Jika
tandanya (-), garis negatif (kemiringan garis negatif).
B. Fungsi Konsumsi dan Tabungan
Perubahan tabungan dalam masyarakat dapat terjadi karena dua hal, yaitu
Jika fungsi konsumsi dan fungsi tabungan ditulis dalam notasi fungsi, bentuk
umumnya sebagai berikut.
Keterangan :
C = konsumsi
S = tabungan
Y = pendapatan
f = fungsi
C = a + bY atau S = -a + (1 – b)Y
a = konsumsi otonom ialah besar konsumsi pada saat pendapatan nol
a = (APCn – MPC) Yn
MPS + MPC = 1
C. Investasi
Investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu investasi riil dan investasi
finansial.
Investasi riil adalah investasi terhadap barang-barang yang tahan lama (barang-
barang modal) yang akan digunakan untuk proses produksi. Jenis investasi ini
dibedakan menjadi tiga komponen:
1. Investasi tetap perusahaan;
2. Investasi untuk perusahaan;
3. Investasi perubahan bersih persediaan perusahaan.
Contoh investasi riil, yaitu pembelian peralatan atau mesin-mesin oleh suatu
perusahaan untuk melakukan proses produksi.
Investasi riil dan finansial yang meningkat akan meningkatkan pendapatan nasional.
Dalam investasi, ada yang disebut dengan ekspektasi masa depan, artinya tingkat
harapan dan kepercayaan dalam dunia usaha. Jika kalangan pengusaha beranggapan
bahwa kondisi ekonomi akan membaik pada masa depan, investasi cenderung
meningkat.
Faktor utama yang menentukan tingkat investasi adalah tingkat suku bunga. Namun,
ada beberapa faktor lain yang memengaruhi tingkat investasi, antara lain sebagai
berikut:
I = f(Y)
Hubungan itu akan tampak seperti berikut.
(I)miliar rupiah
3000
2500
2000
500
0
1000 2000 3000 4000 5000 6000
(Y)miliar rupiah
Investasi yang didorong naik dari kiri bawah ke kanan atas menunjukkan adanya
hubungan positif antara pendapatan dan investasi. Artinya, makin tinggi pendapatan,
makin tinggi pula investasinya. Investasi otonom dalam gambar ditampakkan sebagai
garis sejajar sumbu mendatar. Tingginya investasi tidak berubah pada tingkat
pendapatan yang berbeda-beda. Hal tersebut menunjukkan bahwa jenis investasi ini
tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional.
Kemudian, hubungan antara bunga dan investasi adalah berlawanan. Hubungan itu
digambarkan pada kurva berikut.
Tingkat bunga
A
Rb MEI
Ra
B
Investasi
O I0 I1
Keterangan:
Apabila tingkat bunga setinggi Rb, jumlah investasi yang diinginkan sebesar OI 0.
Apabila tingkat bunga setinggi Ra, jumlah investasi yang diinginkan sebesar OI 1.
MEI (Marginal Efficiensy of Investment) adalah keuntungan yang diharapkan dari setiap
unit bertambahnya biaya barang modal yang dipergunakan.
C, S, I
Y=C+I
Y =CS=O