Professional Documents
Culture Documents
1. Pengertian Uang
Ada beberapa ahli yang mencoba mendefinisikan pengertian uang. Empat diantaranya :
a. Robertson berpendapat bahawa uang adalah segala sesuatu yang diterima umum
sebagai alat pembayaran barang-barang.
b. A. C. Pigou mengemukakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang diterima umun
untuk dapat digunakan sebagai alat tukar
c. R. S. Sayers menjelaskan bahwa uang adalah segala sesuatu yang diterima umum
untuk membayar hutang .
d. R. J. Thomas menyatakan bahwa uang adalah benda yang diterima oleh umum untuk
pembayaran pembelian barang, jasa, dan kekayaan berharga lainnya , serta untuk
pembayaran utang.
Dalam ilmu ekonomiyang dimaksud dengan uang adalah semua alat tukar yang dapat
diterima secara umum untuk transaksi. Alat tukar tersebut diterima secara luas oleh
masyarakat sebagai penukar barang dan jasa. Berarti yang dimaksud dengan uang
menurut ilmu ekonomi adalah semua benda yang dapat diterima secara umum sebagai
alat pembayaran meskipun tidak diterbitkan pemerintah (bank sentral).
2. Sejarah Uang
Uang barang adalah barang yang disukai setiap orang dan diterima setiap orang
sebgai alat tukar.
Dalam proses pembuatanya, berat dan kadar logam diukur terlebih dahulu. Ini
dilakukan untuk menentukan nilainya . tidak hanya itu, setiap satuannya pun
memiliki bentuk tertentu, diberi cap sebagai jaminan resmi kadar, dan dibuatkan
angka untuk menentukan nilainya.
Terdapat 7 poin yang mendasari pemilihan emas dan perak sebagai bahan untuk
membuat uang logam, yaitu :
1. Tidak mudah rusak
2. Mamiliki nilai tinggi
3. Mudah dipindah-pindah
4. Mudah dipecah-pecah menjadi satuan yang lebih kecil tapi tetap tinggi
5. Jumlahnya terbatas tetapi nilainya tetap
6. Digemari orang
7. Tidak mudah dipalsukan
Tahap pembuatan uang emas dan perak dimulai pada abad ke 7 sebelum masehi.
Uang emas dan perak memiliki nilai inte\rinsik dan nilai nominal sama. Karena itu,
uang emas dan perak disebut uang penuh (full bodied money).
Uang tanda adalah uang yang memiliki nilai nominal lebih beasr dari nilai
intrinsiknya. Uang tanda dibuat karena dibutuhkan uang logam dengan pecahan
lebih kecil untuk keperluan sehari-hari. Uang tanda pertama kali diedarkan di Inggris
pada tahun 1816. Uang ini dibuat menggunakan logam perak dan perunggu.
Pembuatan uang kertas saat ini tidak dijamin oleh emas , tetapi oleh undang-undang.
Uang kertas diterima oleh masyarakat umu bukan karena nilainya tapu karena
kepercayaan. Sebab itulah, uang kertas disebut juga uang kepercayaan (fiduciart
money)
Penggunaan uang logam dan uang kertas dalam jumlah besar dirasakan kurang aman
dan tidak praktis. Itulah sebabnya orang lebih senang menyimpan uang di bank.
Transanksi yang dilakukan di bank juga tidak lagi melibatkan lalu lintas uang, tetapi
dilakukan secar giro. Sekarang, di masyarakat selain uang kertas dan uang logam
beredar pula dalam bentuk kartu kredit (credit card) dan cek perjalanan (travelers
cheque).
3. Syarat-syarat Uang
a. Syarat psikologis
Syarat psikologis adalah barang tersebut harus dapat memuaskan bermacam-macam
keinginan orang, sehingga semua orang mau mengakui dan menerimanya. (generally
accepotable). Jadi, uang harus bisa memberikan kepuasan kepada setiap orang yang
memegangnya dalam segala kegiatan, terutama kegiatan perekonomian.
b. Syarat teknis
1. Digemari dan diterima umum
2. Jumlahnya mencukupi kebutuhan
3. Tahan lama dan tidak mudah rusak
4. Nilainya stabil
5. Mudah disimpan dan dibawa
6. Mudah dibagi-bagi
4. Fungsi Uang
Secara umum , uang memiliki fungsi sebgai alat untuk mempermudah pertukaran barang
dan jasa. Fungsi ini sangat erat kaitannya dengan system perekonomian suatu Negara ,
diaman uang merupakan alat yang dituntut menjadi sarana yang mempermudah dan
mempersingkat waktu dalam kegiatan perdagangan.
a. Fungsi asli
1. Alat tukar
2. Satuan nilai
b. Fungsi turunan
1. Alat pembayaran
2. Alat menabung/penimbun kekayaan
3. Alat pembentuk modal
4. Alat pemindah modal
5. Alat pembentuk kekayaan
Pada umumnya, orang lebih senang memilih uang sebagai alat untuk menimbun
kekayaan. Menurut J. M . Keynes terdapat tiga alasan orang menyimpan kekayaan dalam
bentuk uang tunai, yaitu :
6. Jenis-jenis Uang
a) Uang kartal
Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam. Uang kartal adalah alat bayar
yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli
sehari-hari.
Menurut Undang-undang Bank Sentral No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, Bank
Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang logam dan kertas. Hak
tunggal untuk mengeluarkan uang yang dimiliki Bank Indonesia tersebut disebut hak
oktroi.
Menurut Undang-Undang Pokok Bank Indonesia No. 11/1953, terdapat dua jenis
uang kartal, yaitu uang negara dan uang bank.
Uang negara adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, terbuat dari kertas
yang memiliki ciri-ciri :
Dikeluarkan oleh pemerintah
Dijamin dengan undang-undang
Bertuliskan nama negara yang mengeluarkannya
Ditanda tangani oleh mentri keuangan
Uang Bank adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral berupa uang logam
dan uang kertas, Ciri-cirinya sebagai berikut.
A. Uang logam
Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak
memenuhi syarat-syarat uang yang efesien. Karena harga emas dan perak yang
cenderung tinggi dan stabil, emas dan perak mudah dikenali dan diterima
orang. Di samping itu, emas dan perak tidak mudah musnah. Emas dan perak
juga mudah dibagi-bagi menjadi unit yang lebih kecil. Di zaman sekarang,
uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai
nominalnya. Nilai nominal itu merupakan pernyataan bahwa sejumlah emas
dengan berat tertentu terkandung di dalamnya.
Nilai Intrinsik yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa
nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang. Menurut sejarah, uang
emas dan perak pernah dipakai sebagai uang. Ada beberapa alasan mengapa
emas dan perak dijadikan sebagai bahan uang antara lain :
Sekalipun emas dan perak sudah memenuhi syarat-syarat uang, namun pada
saat ini, emas dan perak tidak dipakai lagi sebagai bahan uang karena
beberapa alasan, yaitu
Jumlahnya sangat langka sehingga sulit didapatkan dalam jumlah besar.
Kadar emas disetiap daerah berbeda-beda menyebabkan persediaan emas
tidak sama
Nilainya tidak dapat diukur dengan tepat
Uang emas semakin hilang dari peredaran, biasanya karena banyak yang
dilebur atau dijadikan perhiasan.
Nilai Nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga
yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima
ratus rupiah (Rp. 500,00).
Nilai Tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan
dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat
ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan
dengan semangkuk bakso).
B. Uang kertas
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap
tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU
No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang
kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau
bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
Uang kertas mempunyai nilai karena nominalnya. Oleh karena itu, uang kertas
hanya memiliki dua macam nilai, yaitu nilai nominal dan nilai tukar. Ada
2(dua) macam uang kertas :
Uang Kertas Negara (sudah tidak diedarkan lagi), yaitu uang kertas yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan alat pembayaran yang sah dengan jumlah
yang terbatas dan ditandatangani mentri keuangan.
Uang Kertas Bank, yaitu uang yang dikeluarkan oleh bank sentral,
b) Uang Giral
Uang giral tercipta akibat semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat akan adanya
sebuah alat tukar yang lebih mudah, praktis dan aman. Di Indonesia, bank yang
berhak menciptakan uang giral adalah bank umum selain Bank Indonesia. Menurut
UU No. 7 tentang Perbankan tahun 1992, definisi uang giral adalah tagihan yang ada
di bank umum, yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran.
Bentuk uang giral dapat berupa cek, giro, atau telegrafic transfer.
Uang giral bukan merupakan alat pembayaran yang sah. Artinya, masyarakat boleh
menolak dibayar dengan uang giral.
Penyetoran uang tunai kepada bank dan dicatat dalam rekening koran atas
nama penyetor, penyetor menerima buku cek dan buku biro gilyet. Uang
tersebut sewaktu-waktu dapat diambil atau penyetor menerima pembayaran
utang dari debitur melalui bank. Penerimaan piutang itu oleh bank dibukukan
dalam rekening koran orang yang bersangkutan. Cara di atas disebut primary
deposit.
Karena transaksi surat berharga. Uang giral dapat diciptakan dengan cara
menjual surat berharga ke bank, lalu bank membukukan hasil penjualan surat
berharga tersebut sebagai deposit dari yang menjual. Cara ini disebut
derivative deposit
Mendapat kredit dari bank yang dicatat dalam rekening koran dan dapat
diambil sewaktu-waktu. Cara ini disebut dengan loan deposit.
Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat
pembayaran. Biasanya uang kuasi ini terdiri atas deposito berjangka dan tabungan
serta rekening valuta asing milik swasta domestik.
7. Teori Nilai Uang
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang.
Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang
sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori
uang yang disampaikan oleh beberapa ahli.
Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab
pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa
uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan
perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan
nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat
untuk mempermudah pertukaran.
Teori Nominalisme
Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat
tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya
kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis
antara lain:
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung
pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali
lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga
sebaliknya.
Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving
Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa
sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan
uang itu dapat dipandang sebagai barang.
Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran ekonomi dan finansial.
Monetarisme adalah sebuah teori ekonomi yang kebanyakan membahas tentang
permintaan dan penawaran uang. Sebelum tahun 80-an, masalah stabilitas permintaan
uang menjadi bahasan utama karya-karya Milton Friedman, Anna Schwartz, David
Laidler, dan lainnya.
Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur persediaan uang, inflasi, dan bunga
yang kemudian akan mempengaruhi output dan ketenagakerjaan. Inflasi adalah
turunnya nilai sebuah mata uang dalam jangka waktu tertentu dan dapat menyebabkan
bertambahnya persediaan uang secara berlebihan. Interest rate, biaya yang timbul
ketika meminjam uang, adalah salah satu alat penting untuk mengontrol inflasi dan
pertumbuhan ekonomi. Bank sentral seringkali diberi tanggung jawab untuk
mengawasi dan mengontrol persediaan uang, interest rate, dan perbankan.
Krisis moneter dapat menyebabkan efek yang besar terhadap perekonomian, terutama
jika krisis tersebut menyebabkan kegagalan moneter dan turunnya nilai mata uang
secara berlebihan yang menyebabkan orang lebih memilih barter sebagai cara
bertransaksi. Ini pernah terjadi di Rusia, sebagai contoh, pada masa keruntuhan Uni
Soviet.
Yang dimaksud dengan kurs valuta asing adalah perbandingan nilai tukar mata uang suatu
negara dengan negara lain.
1. Pengertian Bank
Masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa bank itu adalah tempat menabung,
menyimpan uang ataupun meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan. Berikut
akan disampaikan dua definisi bank, sebagai berikut:
a) Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perbankan menyatakan: Bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
b) Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart mendefinisikan: Bank adalah suatu badan yang
bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat pembayarannya
sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dariorang lain maupun dengan jalan
memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral.
c) Somary berpendapat bahwa bank adalah suatu badan yang berfungsi sebagai
pengambil dan pemberi kredit, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan tempat penyimpanan
uang, pemberi atau penyalur kredit dan juga perantara dalam lalu lintas pembayaran.
2. Fungsi bank
Fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa
dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat
banyak. Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi menjadi sebagai berikut: :
a) Penghimpun dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka
bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:
1. Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu
pendirian.
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha
perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
3. Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana
yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat
ditarik oleh bank yang meminjam)
b) Penyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang
diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam
bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya
dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan
berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit akan
menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti dan
memenuhi persyaratan.
Mungkin Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan
usahanya, salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau
macet.
c) Penyalur dana Dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat
dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan,
pemilikan harta tetap.
d) Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran
uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek
wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.
Jika fungsi di atas diklasifikasikan lagi maka fungsi bank dibagi menjadi Fungsi Utama
dan Fungsi Tambahan.
A. Fungsi Utama, meliputi:
- penghimpun dana;
- pembiayaan;
- peningkatan faedah dari dana masyarakat;
- penanggung resiko.
B. Fungsi Tambahan, meliputi:
- memberikan fasilitas pengiriman uang;
- penggunaan cek;
- memberikan garansi bank.
Fungsi bank yang dikemukakan di atas, secara umum merupakan fungsi bank umum,
adapun fungsi dari bank sentral adalah:
1) penyelesaian utang-piutang antar bank;
2) mengedarkan uang kertas;
3) wakil pemerintah dalam menerima pembayaran pajak;
4) sumber dana pinjaman terakhir;
5) memegang cadangan kas sistem;
6) mengontrol volume dan keadaan kredit untuk mempertahankan tingkat kegiatan
ekonomi.
3. Jenis-jenis Bank
a. Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalulintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum. Bank Umum sering
juga disebut Bank Komersial. Usahausaha bank umum yang utama antara lain:
1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
deposito, tabungan;
2. memberikan kredit;
3. menerbitkan surat pengakuan hutang;
4. memindahkan uang;
5. menempatkan dana pada atau meminjamkan dana dari bank lain;
6. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga;
7. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
Bank umum ada yang disebut Bank Devisa dan Bank Non Devisa:
- Bank Umum Devisa artinya yang ruang lingkup gerak operasionalnya sampai ke
luar negeri.
- Bank Umum Non Devisa artinya ruang lingkup gerak operasionalnya di dalam
negeri saja.