Professional Documents
Culture Documents
“Communication is the key to success,” sebuah statement yang kerap kita dengar namun masih banyak
yang gagal menerapkannya. Berbagai alasan mengemuka. Mulai dari ketidakpercayaan diri,
ketidaksempurnaan alat ucap (artikulator) sampai dengan penampilan fisik yang tidak memadai.
Banyak diskusi tentang komunikasi telah dilakukan, namun tidak juga membantu mengatasi persoalan
sulitnya berkomunikasi secara berhasil guna. Tidak mengherankan memang ! Karena diskusi mengenai
komunikasi sebagian besar didasarkan pada teori-teori ‘kering’ tanpa ada kejelasan bagaimana
mempraktekkannya di dunia nyata. Yang ada hanyalah kerangka teoretis yang sulit dicerna karena
banyak menggunakan contoh-contoh dengan pendekatan budaya yang terjadi di belahan bumi lain
(disebabkan banyak bahan yang diambli berasal dari buku-buku terjemahan). Ketika diterapkan di
Indonesia, teori tersebut belum tentu sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
Menyadari hal itulah, saya mencoba untuk mengangkat lagi tulisan lama dari Saudara Ponijan Liaw dan
saya ambil dari http://pembelajar.com/. Sedikit saya singkat dan olah kembali demi memudahkan
pembaca memahaminya serta tentu saja lebih menghemat bandwith karena tidak usah bingung-bingung
mencarinya, mengingat posting dari sumber aslinya pada bulan Desember 2004.
1. Communicate Effectively
Lakukan komunikasi secara efektif. Hindari pemberian instruksi yang tidak jelas atau ambigious
(mengandung makna ganda). Ingatlah tidak semua pendengar memiliki intelegensia seperti Anda. Maka
untuk menajamkan komunikasi yang efektif ini, kita perlu belajar bagaimana membuat setiap artikulasi
kita jelas dan bermakna tunggal sehingga kesalahpahaman tidak akan terjadi.
Ketulusan dan keikhlasan, hal utama dalam pendidikan dan pengajaran(pembelajaran), Hal
lainnya adalah penghargaan sebagai sesama insan-Nya -meski siswa lebih berkekurangan
dalam segala hal dibanding kita-, tanggung jawab terhadap profesi, pemahaman menyeluruh
atas konsekuensi menyandang sebutan guru. komunikasi efektif antara guru dg siswa
sepanjang pengalaman saya adalah dengan memposisikan kita sejajar dengan mereka,
berbicara dengan bahasa mereka dan menyelamai dunia mereka... Begitu kira-kira
Wildan Rusli
Prosedur Komunikasi :
1. Dekati
2. Beri senyuman
3. Ajak bercerita
4. Sampaikan tujuan anda
5. Mintai pendapat dan saran
6. Simpulkan
7. Lakukan terus menerus
Kang WW
Harri Soe
dahulu kita cuma diajarkan oleh guru-guru kita untuk membaca buku paket dan menulis
jawaban soal, sedangkan komunikasi adalah proses interaksi baik antara manusia dengan
sang pencipta - manusia dengan sesamanya serta antara manusia dengan alam sekitar.
Hubungan manusia dengan pencipta dalam bentuk beribadah, sedangkan manusia dengan
sesama dalam hal ini antar rekan seprofesi dengan prinsip saling perduli, berbagi sehingga
menimbulkan rasa saling mempercayai dan hubungan manusia dengan alam sekitar dengan
prinsip saling perduli, berbagi dan bisa mengatur alam sekitarnya
selayaknya sebuah hubungan komunikasi: selain membaca dan menulis sebenarnya banyak
rangkaian proses yang bisa dan harus dipelajari sehingga seorang guru bisa menyampaikan
sebuah materi dengan lebih baik dan pada proses akhirnya adalah murid bisa menyerap apa
yang disampaikan oleh guru tersebut. ada sebuah survey di Amerika pada sekitar tahun 60an
mengenai hal apa saja yang paling ditakuti didunia ini. hasilnya ternyata sangat diluar
prediksi. kematian, menikah - membuat komitmen, binatang buas dsb hanya menempati
peringkat sepuluh besar. Berbicara didepan umum justru peringkat pertamanya.
pertanyaannya adalah bagaimana jika di Indonesia yang notabene hanya diajarkan
membaca dan menulis, beda dengan kurikulum Inggris yang lebih menekankan pada
membaca - menulis - mendengarkan - berbicara serta body language. bagaimana mereka
yang diajarkan 5 komponen komunikasi masih menggangap berbicara sebagai ketakutan
yang paling ditakuti. Terbayang jelas jika surver ini dilakukan di Indonesia yang mana
berbicara didepan umum hanya diajarkan pada sekolah-sekolah berlabel internasional dan
percontohan. Dan dari beberapa kasus yang bisa saya lihat, hanya sedikit sekolah yang
memberikan kesempatan kepada seluruh siswanya untuk mendapatkan ketrampilan yang
sama. selebihnya kalo kata orang betawi "loe lagi-loe lagi".
banyak dari kita yang baru belajar berbicara didepan umum setelah menjadi seorang pejabat
walaupun hanya setingkat RT, baru pertama kali berbicara didepan umum setelah diminta
menyampaikan sepatah dua patah kata pada saat perayaan ulang tahun anaknya atau
kejadian lain yang memaksa atau lebih tepatnya terpaksa berbicara didepan umum. Masih
tergambar jelas didepan mata saat-saat saya pertama berbicara didepan kelas dimana
beberapa pasang mata mahasiswi saya menatap tajam kearah saya saat pertama kali saya
mengajar di sebuah lembaga pendidikan yang mentasbiskan diri sebagai lembaga pendidikan
para calon kepala sekolah.
Wow, bagi seseorang yang instrofet seperti saya untuk bisa berbicara didepan umum adalah
sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Mungkin bagi anda yang memang sehari-harinya
harus berbicara didepan umum dalam hal ini murid-murid anda adalah sebuah ketrampilan
yang sangat biasa, bagaimana jika anda seorang ibu rumah tangga.
Jadi mulai saat ini, biasakan melatih murid-murid anda untuk menyempatkan diri
mendatangi perpustakaan atau taman bacaan atau toko buku atau apalah namanya.
tugaskan mereka untuk memilih salah satu topik yang menarik yang mereka sukai, mintakan
resume dari buku yang dipilihnya, lalu prsentasikan menurut bahasa dan pola pikirnya
sendiri. cukup 5 menit sehingga semua murid anda memiliki kesempatan yang sama. Saya
yakinkan kepada anda bahwa anda akan mengalami pengalaman yang menakjubkan.
bagaimana si A dengan yakinkan maju kedepan kelas, atau si B yang menyembunyikan salah
satu tangannya dikantong hanya untuk membunuh rasa groginya, atau si C yang tiba-tiba
terkena batuk akut sehingga harus berkali-kali menutup mulutnya dengan tangan, dan si D
yang selalu permisi ke kamar kecil hanya untuk menenangkan jantungnya yang tiba-tiba
atau berdegup sangat kencang, bahkan banyak yang tidak masuk dengan alasan yang diluar
akal sehat.
apapun hasilnya yang akan anda temui, jangan lupa untuk selalu memberikan semangat
dalam bentuk pujian dan aplouse dari seluruh audionce atas prestasinya untuk bisa berbicara
didepan umum.
Ternyata, hanya untuk berkomunikasi saya kita masih harus banyak belajar, bagaimana
dengan ilmu yang lainnya...
semoga bermanfaat
(mantan guru)
Komunikasi
Oleh: Hendra
Dunia semakin cepat berubah, dalam dua dasawarsa terakhir perkembangan teknologi sudah
demikian pesatnya memberikan dampaknya yang menyentuh segala aspek kehidupan manusia.
Salah satu hal yang berkembang sangat pesat dan menjadi pemicu dari perkembangan yang ada
adalah komunikasi.
Nah, dalam perkembangan terakhir dimana dunia informasi menjadi sangat penting dalam
aspek kehidupan, maka komunikasipun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian
yang sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia.
Metode, fasilitas dan perangkatnya pun sudah berkembang maju sedemikian modernnya
sehingga sekarang dunia seakan tidak ada batas lagi, manusia dapat berhubungan satu-sama
lain dengan begitu mudah dan cepatnya.
Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak
lainnya, yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana dimulai dengan sejumlah ide-ide
yang abstrak atau pikiran dalam otak seseorang untuk mencari data atau menyampaikan
informasi yang kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan
secara langsung maupun tidak langsung menggunakan bahasa berbentuk kode visual, kode
suara, atau kode tulisan.
Tao ( ) yang juga mengalami perkembanganNya pun tidak luput dari pengaruh kemajuan
perkembangan informasi dan komunikasi yang ada. Harus diakui bahwa kemudahan dan
kecepatan komunikasi yang ada sekarang ini memang sangat membantu dan mempermudah
serta mendukung perkembangan dan kemajuan Tao yang ada sekarang ini.
Tetapi harus kita ingat juga bahwa Tao itu adalah hal yang sangat "luar biasa" dan mempunyai
sifat keunikanNya yang Agung sehingga mungkin sudah bukan rahasia pula diantara kita
semua bahwa Tao itu dianggap bukan sesuatu yang dapat dengan mudah "dimengerti" semua
orang, apalagi untuk ditransfer dengan gampang dan cepatnya walaupun menggunakan alat
semodern apapun.
Tao jika dipandang secara komplek maka akan lebih kompleks dari kemampuan kita
melihatnya, akan tetapi Tao jika dipandang secara sederhana maka akan sangat sederhana
melebihi kesederhanaan yang mampu kita bayangkan.
Oleh karena itu saya sangat tidak setuju dengan adanya pendapat bahwa Tao itu tidak dapat
dikomunikasikan. Hanya saja memang untuk mengkomunikasikanNya itu bukanlah hal yang
mudah juga.
Dalam mengkomunikasikan Tao ( ), mau tidak mau kita harus memiliki juga dasar-dasar
kemampuan berkomunikasi yang memadai agar dapat berkomunikasi secara efektif dan
efisien.
Dalam organisasi, kita harus melakukan komunikasi dengan berbagai orang. Untuk
membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan, Anda perlu gaya tersendiri sebagai
seorang yang profesional dalam pekerjaan. Berikut ini ada beberapa tips.
1. Latih diri Anda untuk tidak gugup bila berbicara dengan orang lain.Ini perlu banyak latihan,
misalnya dengan menjadi anggota klub para bos atau sering berhubungan dengan mereka, Anda
akan mulai merasa familiar dan tidak takut salah. Kepercayaan diri atau "keamanan" inilah yang
menyebabkan Anda tidak mudah gugup. Sebagai test, cobalah sering bercanda dan beradu
pendapat dengan kelompok teman. Kalau Anda mampu mengatasi berbagai ejekan dan gurauan
teman, artinya Anda tidak akan mudah gugup dalam berbicara.
2. Pilihlah kalimat seefektif mungkin.Jika bicara dengan bos, gunakan kalimat langsung pada
sasaran pembicaraan. Beri pengantar sedikit tentang jalan ceritanya, lalu to the point pada
laporan Anda. Hindari cerita yang tidak perlu. Berhati-hati jika menceritakan hal-hal pribadi
yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Begitu lawan bicara Anda paham maksud Anda,
jangan mengulang-ulang isi pembicaraan. Lanjutkan pembicaraan, atau hentikan pembicaraan
supaya tidak membuang waktu orang lain.
3. Sebisa mungkin, gunakan gaya serius dalam membicarakan pekerjaan. Konsentrasi pada apa
yang Anda bicarakan dan tidak melantur kemana-mana. Tunjukkan sikap yang menunjukkan
keseriusan Anda. Keseriusan Anda akan ditopang oleh persiapan sebelumnya. Jika Anda telah
siap dengan berbagai data dan informasi yang relevan, maka Anda akan siap untuk bicara serius.
4. Gunakan humor seperlunya jika diperlukan untuk mencairkan suasana, dan jangan berusaha
membuat orang lain untuk tertawa. Jika orang lain tidak tertawa, lanjutkan saja pembicaraan.
5. Sikap Anda menentukan kesan lawan bicara Anda. Gunakan sikap santai tetapi tetap
berkonsentrasi pada pembicaraan. Ada beberapa gaya khas, misalnya duduk menaruh kedua
tangan diatas meja dan bicara, melipat tangan, memegang buku, sesekali menopang dagu, dll.
Anda bisa mempelajari berbagai gaya ini dengan melihat orang lain dan menirunya.
6. Tempo bicara juga menentukan. Jangan berbicara terlalu lambat. Ungkapkan dengan optimis
dan PeDe dengan kecepatan normal. Hindari menggumam dalam mengatakan sesuatu.
Jenderal generasi ke tiga: Toku Gawa Ke Mitsu (1604 - 1651) dari Toku
Gawa Baku Fu - Jepang adalah putra ke dua dari jenderal generasi ke
dua Toku Gawa Hideo. Sewaktu ia memerintah, terdapat seorang pejabat
tinggi bernama: Do I Toshi Kachi. Oleh karena Toku Gawa tidak
menghisap rokok, maka di dalam kota dilarang menghisap rokok. Akan
tetapi larangan menghisap rokok tersebut tak mampu dilaksanakan
tuntas, selalu saja ada sejumlah tentara menghisap dengan diam-diam.
Pada suatu malam, beberapa orang sewaktu menghisap rokok di kedai arak
dipergoki oleh Do I Toshi Kachi. Orang-orang itu pucat pasi, tak
sempat lagi membuang rokok, hanya berdiri bengong. Do I Toshi Kachi
memerintahkan mereka menutup semua jendela, kemudian berkata:
"Merepotkan kalian, siapakah yang sudi meminjami saya rokok untuk coba
menghisap?"
Pada mulanya mereka tidak jelas apakah maksudnya, tidak ada yang
berani sembarangan bergerak. Do I Toshi Kachi mendesak sebanyak 3
kali, baru ada yang mengeluarkan rokok dan diberikan kepadanya.
Sesudah Do I Toshi Kachi menghisap sebanyak 3, 4 sedotan dengan
nikmatnya, berkata: "Tak dinyana rokok begini hebat, tak heran kalau
kalian tak berhasil berhenti."
Seusai berkata, Do I Toshi Kachi hendak meninggalkan tempat. Namun,
satu kakinya baru saja melangkahi ambang pintu, tiba-tiba menoleh
balik dan berkata: "Kejadian malam ini, saya tidak akan memberitahu
Toku Gawa, tetapi mulai hari ini jangan begini lagi, Toku Gawa sangat
membenci orang yang merokok."
Sejak saat itu, perintah larangan merokok baru efektif, tiada orang
lagi yang menghisapnya di belakang Toku Gawa.
Oleh sebab itu, sistem peraturan yang keras untuk sementara barangkali
bisa membatasi karyawan keluar dari jalur, tapi sulit dalam mengambil
hati karyawan. Berkehendak memperoleh ketulusan dan kegairahan
karyawan dalam bekerja, para manager dalam berkomunikasi harus
memiliki "Hati yang seprinsip".
Namun, jikalau anda bisa seketika merubah suatu metode lain, memujinya
terlebih dahulu, mumpung hatinya sedang berbunga barulah tunjukkan
kekurangannya, percayalah ia pasti bisa menerima dengan rendah hati,
malah bisa merasa berterima-kasih kepada anda.
Makna yang sama, tapi dengan cara penyampaian yang berbeda, efeknya
bisa tidak sama, tingkat penerimaan seseorang juga bisa tidak sama.
Carnegie melalui perubahan cara berkomunikasi, barulah mencapai tujuan
agar keponakan merubah kekurangannya.
Setiap orang yang mempunyai harga diri, pasti menjaga muka. Oleh
karena itu, dalam prosesnya memberitahu bawahan, banyak menggunakan
usulan, kurangi perintah, bukan saja bisa menghindari melukai harga
diri mereka, selain itu bisa membuat bawahan merasakan anda mudah
dekat dengan orang, patut dihormati, dengan sendirinya akan senang
menerima usulan dan bekerja sama dengan baik.
Maka dari itu walaupun usulan itu baik, jikalau tidak diperhatikan
cara penyampaiannya, kadang-kadang juga sangat sulit diterima dan
diprioritaskan.
Sha Like adalah ahli siasat bagi perusahaan, usulannya selalu efektif,
sangat mudah diterima oleh boss; sedangkan rekan sekerjanya dari
Inggris bernama Jack, sering kali mengalami "penolakan mentah-mentah",
terkadang bahkan harus menelan pil pahit. Kemudian, Jack terpaksa
dengan rendah hati minta belajar dari Sha Like.
Contoh kasus pejabat cerdik zaman kuno, telah memberikan kepada kita
banyak sekali kebijakan "Menyampaikan usulan" yang patut dipelajari,
patut dipertimbangkan.
Patih dinasti Tang, Wei Zheng, bisa mengabdi kepada kaisar Tang
Taizong selama 17 tahun, mengajukan nasehat ratusan kali banyaknya,
toh kebanyakan diterima oleh Taizong. Kepiawaiannya dalam mengajukan
nasehat, tentu memiliki keuletan yang tak dapat diremehkan. Menurut
pendapat penulis, usulannya kebanyakan mengandung kekuatan logika,
membuat orang mau tak mau takluk. Sebagai contoh, tahun ke 6 - Zhen
Guan, zaman dinasti Tang sedang dalam masa kejayaannya, para pejabat
mengundang Taizong bertandang ke Taishan, gunung yang dikeramatkan di
zaman Tiongkok kuno) mengadakan upacara akbar Feng Chan (syukuran
kepada sang pencipta), untuk menunjukkan pemerintahan dengan
intelektualitas lebih unggul daripada kekerasan. Hanya Wei Zheng
seorang yang menentangnya, ia menganggap saat itu mengadakan Feng Chan
adalah tidak pada tempatnya. Coba lihat bagaimana ia berbicara!
"Jasa karya baginda meskipun tinggi, namun lautan budi tersebut belum
menjangkau ke seluruh negeri; negara meski sudah aman tenteram, akan
tetapi sandang-pangan belum melimpah; negara jiran meski sudah takluk,
tapi belum bisa memenuhi kehendak mereka; pertanda kemujuran meski
sering muncul, tapi jejaring hukum masih terlalu rumit; panen meskipun
lumayan, tapi gudang masih dinilai kosong. Oleh karena itu saya kira
saat ini mengadakan Feng Chan tidak pas."
Tiga usulan Wei Zheng, setahap demi setahap maju, akirnya memperoleh
kesimpulan yang tidak dapat diragukan lagi. Tang Taizong sesudah
mempertimbangkan masak-masak, dengan serta merta telah menerima
usulannya, menghentikan mengadakan Feng Chan.
Kisah usulan Wei Zheng sangat banyak, contoh kasus tidak banyak
diceritakan di sini. Yang hendak penulis sampaikan ialah, kalimat
perkataan Wei Zheng, semuanya sudah diatur terlebih dahulu, persiapan
sudah masak baru disampaikan. Hanya apabila sebelumnya mengerjakan PR
dengan baik, pada saat berbicara baru bisa tegas kuat dan setiap suku
kata seolah menggetarkan.
Ada seorang sekretaris wanita boss sebuah perusahaan besar, Acap kali,
ada orang yang mencari bossnya untuk merundingkan sesuatu, tetapi si
boss entah telah pergi kemana. Sekretaris wanita itu sering tak enak
hati karena tak mengetahui kepergian si boss, kemudian setelah diberi
tips oleh seorang pakar, ia menempelkan secarik kertas kecil pada
bagian menyolok di tempat pemberangkatan boss, barulah problemanya
terpecahkan.
Kertas kecil itu berbunyi sbb: "Boss yang terhormat, Tuhan mengetahui
Anda kemana, Andapun mengetahui hendak pergi kemana, akan tetapi,
sekretaris Anda?" (Bersambung)
Sebelum mengatakan sesuatu, ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan. – Cara, lokasi dan
waktu
Karya: Penyair Persia Saadi
Pada kenyataannya, pejabat zaman kuno suka menggunakan cara “menasehati dengan
bernada sindir” untuk mengajukan pendapat, terkadang mengandung risiko penggal kepala;
sedangkan karyawan zaman sekarang jikalau terlalu sengit membantah boss, juga sama
saja menghadapi risiko dipecat! Oleh karenanya bagaimana sang boss dengan senang hati
mau menerima usulan anda, adalah sebuah pelajaran besar dalam ilmu komunikasi.
Di bawah ini adalah sebuah rahasia yang patut dipertimbangkan dan di dalam dunia usaha
bisa membawa manfaat yang tidak kecil: Di kala mengusulkan sesuatu kepada boss, yang
pertama-tama harus dipilah secara jelas ialah, ia biasanya apakah lebih suka mendengar
omongan anda? Ataukah hanya menyukai anda yang mendengarkan dia berbicara? Karena
sewaktu mengusulkan dan menasehati, meski kita merasa baik, tapi belum tentu disambut
baik oleh boss.¡ªKadang kala, usulan anda betul-betul bagus, tetapi karena sikap anda yang
kebablasan, boss bisa saja dengan sengaja menghadang kegairahan anda.
Maka dari itu walaupun usulan itu baik, jikalau tidak diperhatikan cara penyampaiannya,
kadang-kadang juga sangat sulit diterima dan diprioritaskan.
Sha Like adalah ahli siasat bagi perusahaan, usulannya selalu efektif, sangat mudah
diterima oleh boss; sedangkan rekan sekerjanya dari Inggris bernama Jack, sering kali
mengalami “penolakan mentah-mentah”, terkadang bahkan harus menelan pil pahit.
Kemudian, Jack terpaksa dengan rendah hati minta belajar dari Sha Like.
Sha Like dengan tertawa menjelaskan: “Sebetulnya, jurus rahasia apa yang saya miliki?
Kuncinya terletak pada cara penyampaian anda, barangkali belum mempertimbangkan
muka boss. Perusahaan Arab kita menerapkan kebijakan perorangan dan management
kekuasaan terpusat, dengan demikian jikalau sewaktu-waktu pengambil kebijakan utama
perusahaan melakukan keputusan keliru, staf lain akan sangat sulit merubahnya, karena ini
bisa mencoreng muka si pengambil kebijakan¡£Apabila karyawan bawahan hendak
mengusulkan sesuatu kepada atasan, ataupun berharap merubah kebijakan, prasyaratnya
ialah harus terlebih dahulu menjaga muka atasan. Andaikata saya, saya tidak berbicara
apapun terlebih dulu, dengarkan saja sambil mencari akal, kemudian di dalam proses
pelaksanaannya, cari peluang untuk mengajukan usulan lagi. Oleh karena perubahan faktor
keadaan, kebijakan semula dibutuhkan beberapa perubahan dan penyesuaian, maka bila
pada saat itu mengajukan usulan, boss biasanya bisa spontan menerimanya. Sedangkan
yang anda lakukan bukanlah seperti itu! Anda sering kali disaat boss membuat kebijakan,
langsung di depan umum mengusulkan sesuatu yang bernada sumbang, bukankah dengan
jelas adalah tidak memberi muka kepadanya? Tentu saja, usulan anda bagaimanapun
baiknya, ia juga akan menolaknya mentah-mentah.”
Contoh kasus pejabat cerdik zaman kuno, telah memberikan kepada kita banyak sekali
kebijakan “Menyampaikan usulan” yang patut dipelajari, patut dipertimbangkan.
Patih dinasti Tang, Wei Zheng, bisa mengabdi kepada kaisar Tang Taizong selama 17 tahun,
mengajukan nasehat ratusan kali banyaknya, toh kebanyakan diterima oleh Taizong.
Kepiawaiannya dalam mengajukan nasehat, tentu memiliki keuletan yang tak dapat
diremehkan. Menurut pendapat penulis, usulannya kebanyakan mengandung kekuatan
logika, membuat orang mau tak mau takluk. Sebagai contoh, tahun ke 6 - Zhen Guan,
zaman dinasti Tang sedang dalam masa kejayaannya, para pejabat mengundang Taizong
bertandang ke Taishan, gunung yang dikeramatkan di zaman Tiongkok kuno) mengadakan
upacara akbar Feng Chan (syukuran kepada sang pencipta), untuk menunjukkan
pemerintahan dengan intelektualitas lebih unggul daripada kekerasan. Hanya Wei Zheng
seorang yang menentangnya, ia menganggap saat itu mengadakan Feng Chan adalah tidak
pada tempatnya. Coba lihat bagaimana ia berbicara!
”Jasa karya baginda meskipun tinggi, namun lautan budi tersebut belum menjangkau ke
seluruh negeri; negara meski sudah aman tenteram, akan tetapi sandang-pangan belum
melimpah; negara jiran meski sudah takluk, tapi belum bisa memenuhi kehendak mereka;
pertanda kemujuran meski sering muncul, tapi jejaring hukum masih terlalu rumit; panen
meskipun lumayan, tapi gudang masih dinilai kosong. Oleh karena itu saya kira saat ini
mengadakan Feng Chan tidak pas.”
Wei Zheng sekaligus mengajukan 5 buah realita khusus, menggunakan cara merangkum
dan menalarkan argumen, memperoleh suatu kesimpulan: “Tidak boleh mengadakan Feng
Chan”, yang memiliki daya penakluk tertentu, membuat Taizong yang semestinya
berencana menerima undangan para pejabat tinggi mengadakan Feng Chan bertandang ke
Tai Shan menjadi terdiam membisu. ¡§Wei Zheng melihat usulannya mulai berkhasiat,
langsung menambahkan:
”Seorang pasien yang baru saja sembuh, disuruh langsung menggotong satu pikul beras
menempuh perjalanan jauh sekali dalam satu hari, dilakukan seperti ini pasti gagal. Maka,
negara kita yang baru saja sembuh dari luka-luka perang dan kekacauan, energi utama
tubuh belum pulih benar, lantas buru-buru melapor hasil karya kepada sang pencipta, tentu
saja terasa kurang sesuai.”
Wei Zheng menggunakan perbandingan dan penalaran argumen, telah membuat hati
Taizong tergerak. Maka ia maju lagi selangkah dan berkata: “Lagi pula, ke timur melakukan
Feng Chan di Tai Shan, dengan puluhan ribu kereta dan kuda, menghabiskan banyak
sumber tenaga dan materi, jikalau di perjalanan bertemu lagi dengan bencana kelaparan,
perubahan iklim secara mendadak, atau orang yang tidak memahami persoalan berbuat
onar, maka menyesal kemudian sudah tidak ada gunanya!”
Tiga usulan Wei Zheng, setahap demi setahap maju, akirnya memperoleh kesimpulan yang
tidak dapat diragukan lagi. Tang Taizong sesudah mempertimbangkan masak-masak,
dengan serta merta telah menerima usulannya, menghentikan mengadakan Feng Chan.
Kisah usulan Wei Zheng sangat banyak, contoh kasus tidak banyak diceritakan di sini.
Yang hendak penulis sampaikan ialah, kalimat perkataan Wei Zheng, semuanya sudah
diatur terlebih dahulu, persiapan sudah masak baru disampaikan. Hanya apabila
sebelumnya mengerjakan PR dengan baik, pada saat berbicara baru bisa tegas kuat dan
setiap suku kata seolah menggetarkan.
Bawahan berbicara kepada atasan, kebanyakan berposisi di bawah angin, oleh karena itu
dibutuhkan ketrampilan khusus.
Mike Danner yang pernah menjabat sebagai PM pemerintahan partai buruh Inggris periode
ke 2 mengatakan: “Yang disebut dialog, maksudnya ialah boleh tidak setuju dengan
pendapat lawan berbicara, tetapi masih bisa melanjutkan pembicaraan.”
Dua buah cerita tersebut di atas, salah satunya dibicarakan tentang sikap sewaktu
mengajukan usulan (Menjaga muka si boss, sesungguhnya juga ialah semacam
penghormatan); ke dua yang perlu ditekankan ialah isinya yang berbobot, di dalam kata-
kata terdapat realita; seandainya ada usulan yang menentang arus, terutama dibutuhkan
alasan penakluk yang kokoh kuat dan tak dapat disepelekan.
Sebetulnya hubungan boss dengan bawahan, juga tidak mesti terlalu tegang sehingga
terkesan kaku.
Ada seorang sekretaris wanita boss sebuah perusahaan besar¡£Acap kali, ada orang yang
mencari bossnya untuk merundingkan sesuatu, tetapi si boss entah telah pergi kemana.
Sekretaris wanita itu sering tak enak hati karena tak mengetahui kepergian si boss,
kemudian setelah diberi tips oleh seorang pakar, ia menempelkan secarik kertas kecil pada
bagian menyolok di tempat pemberangkatan boss, barulah problemanya terpecahkan.
Kertas kecil itu berbunyi sbb: “Boss yang terhormat, Tuhan mengetahui Anda kemana,
Andapun mengetahui hendak pergi kemana, akan tetapi, sekretaris Anda?”
Jangan menganggap seolah-olah bukan suatu hal yang penting jika anak Anda mengatakan dia
telah merapikan tempat tidurnya dengan susah payah padahal hal itu sama sekali tak benar. Atau
dia bercerita kepada temannya bahwa liburan kemarin dia pergi ke Disney World padahal
sebetulnya dia belum pernah ke sana. Bahkan naik pesawat terbang pun, belum pernah.
Jika hal ini terjadi, sangat penting untuk membicarakannya dengan anak dan jangan pernah
dibiarkan! Soalnya, berbohong dapat menjadi suatu hal yang otomatis. Kalau anak belajar dan
merasa bahwa dengan membual merupakan cara yang mudah agar dia dipandang lebih hebat
oleh temannya atau mencegah terjadinya masalah yang lebih besar yang telah diperbuatnya,
segera perbaiki tingkah laku anak!
Cara Mencegah:
Jika Anda mendapati anak berbohong, ajak dia duduk bersama dan langsung bicarakan mengenai
masalahnya. Misalnya, Anda mengatakan, "Memang sangat menyenangkan, ya, kalau kita bisa
pergi ke Disney World. Mudah-mudahan suatu hari kita bisa pergi ke sana. Tapi kamu enggak
boleh berbohong bilang pada temanmu sudah pergi ke sana. Sebab, kalau kamu suka berbohong,
nanti jika kamu benar-benar melakukan sesuatu yang benar, tidak akan ada lagi yang percaya
karena tahu kamu sudah berbohong. Nah, akhirnya kamu enggak punya teman. Enggak enak,
kan?"
Atau jika anak berkata sudah menggosok giginya, periksa giginya. Jika ternyata belum, suruh dia
segera menggosok gigi dengan bersih. Kontrol terus hal-hal seperti ini dan berikan mereka
pengertian. Jangan pernah bosan melakukannya! Anda ingin si kecil berperilaku baik di saat ia
besar nanti, kan?