Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
NAMA : NORHASANAH
NIM : 032401508095
AKADEMIKEBIDANAN MARTAPURA
YAYASAN KORPRI KABUPATEN BANJAR
2010
LANDASAN TEORI
KEHAMILAN
A. Pengertian Kehamilan
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulan) yang ditangkap oleh umbai-umbai (flmbrioe) dan masuk kedalam
saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan sperma tumpah kedalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk
kesaluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi dibagian
yang menggembung dan tuba falopi.
Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum, kemudian pada tempat yang
paling mudah dimasuki. Masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan
sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = pertilisasi).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambur getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim
untuk selanjutnya bersarang di ruang rahim. Peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari.
Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi …… dan janin, dipersiapkan
uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada
ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi=fertilisasi),
nidasi, dan plasentasi.
B. Etiologi
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari :
• Ovulasi pelepasan ovum
• Terjadinya migrasi spermatozoa dan ovum
• Terjadinya konsepsi + pertumbuhan zigot
• Terjadinya nidasi (implementasi) pada uterus
• Pembentukan plasenta
• Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
1. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system
hormonal yang komplek. Selama masa subur yang berlangsung 20 – 35
tahun hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuto proses pematangan
dan terjadi ovulasi.
a. Proses pertumbuhan ovum (oogenesis)
Asalnya : Epitel germinal
Oogenium
Folikel Primer
C. Tanda-Tanda Kehamila
I. Tanda-tanda dugaan hamil :
a. Amorea (terlambat dating bulan)
b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
− Pengaruh esteogen dan proqesteron terjadi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan
− Akibat mual muntah nafsu makan berkurang
− Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi
c. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam
d. Sinkope atau pingsan
− Terjadinya gangguan sikulasi kedaerah kepala menyebabkan
iskemia susunan sarap pusat dan menimbulkan sinkope atau
pingsan
− Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen-proqesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam dalam payudara
f. Serung miski
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miski. Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesterone dapat mengambat peristal usus menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar
h. Pigmentasi kulit
Oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta, di jumpai di muka
sekitar pipi (chloasma gravidarum), areola payudara, leher, leher dan
dinding perut (linea nigra = grisea)
i. Epulis
Hipertropi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil
j. Varices atau penampakan pembuluh darah vena dapat terjadi pada
kaki, betis dan vulua biasanya di jumpai pada triwulan akhir dan akan
menghilang setelah persalinan
F. Penatalaksanaan
1) Anamnesa
Data biologis
Keluhan hamil
Fisiologis
Patologis (abnormal)
2) Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
b. Pemeriksaan fisik khusus
Obstetric
Pemeriksaan dalam atau rectal
Pemeriksaan ultrasonografi
3) Pemeriksaan psikologis
Kewajiban dalam menghadapi kehamilan
4) Pemeriksaan laboraterium
a. Laboraterium rutin
Darah lengkap
Tes kehamilan
b. Laboraterium khusus
Pemeriksaan TORCH
Pemeriksaan serologis
Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal
Pemeriksaan protein darah
Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan factor Rh
Pemeriksaan air ketuban
Pemeriksaan infeksi hepatitis B ibu dan bayui
Pemeriksaan estriol dalam urine
Pemeriksaan infeksi AIDS
5) Diagnosis kehamilan
a. Kehamilan normal
Tampa keluhan
Hasil pemeriksaan laboraterium baik
b. Kehamilan dengan resiko
Tinggi atau sangat tinggi
Yang meragukan
Rendah
c. Kehamilan disertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin
d. Kehamilan disertai komplikasi
e. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang
f. Diagnosis diferensial
Amenorea sekunder
Pseodocyesis
Tumor ginekologis
6) Penatalaksanaan lebih lanjut
a. Pengobatan penyakit yang menyertai hamil
b. Pengobatan penyulit kehamilan
c. Memberikan pemberian vaksinasi
d. Memberikan preparat penunjang kesehatan
Vitamin : obimin AF,Prenafit,Vicanatal,Barralat,Biosanbe dan
tambahan preparat fe
e. Menjadwalkan pemeriksaan ulang
2. Merokok
Jelas bahwa bayi dari ibu-ibu perokok mempunyai berat badan lebih kecil.
Karena itu wanita hamil dilarang merokok.
3. Obat-obatan
Prinsip : Jika mungkin dilahirkan pemakaian obat-obatan selama kehamilan
terutama dalam triwulan 1. Perlu di pertanyakan mana yang lebih besar
manfaatnya dibandingkan bahayanya terhadap janin, oleh karena itu harus
dipertimbangkan pemakaian obat-obatan tersebut.
4. Lingkungan
Saat sekarang,bahaya polusi udara,air dan makanan terhadap ibu dan anak
sudah mulai di selidiki seperti halnya merokok
5. Gerak badan
Berguna : Sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah,pencernaan
lebih baik, dan tidur lebih nyenyak.
6. Kerja
Boleh bekerja seperti biasa
Cukup istirahat dan makan teratur
Pemeriksaan hamil yang teratur
7. Bepergian
Jangan terlalu lama dan melelahkan
Duduk lama-statis vena menyebabkan tromboflebitis dan kaki bengkak
Bepergian dengan pesawat dengan udara boleh, tidak ada bahaya
hipoksia dan tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara
8. Pakaian
Pakaian harus longgar dan bersih
Pakailah kutang yang mennyandang payudara
Memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi
Pakaian dalam yang selalu bersih
10. Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan / hygiene terutama perawatan kulit,
karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Douche dan mandi berendam
tidak dianjurkan.
11. Koitus
Koitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah :
Sering abortus atau premature
Perdarahan pervaginampada minggu terakhir kehamilan, koitus harus
hati-hati
Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang
Dikatakan orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus-
partus prematurus
I. PENGKAJIAN
Hari atau tanggal : Rabu, 04 Agustus 2010
Jam : 10.00 Wita
A. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas
Isteri Suami
Nama : Ny. L Tn. R
Umur : 19 tahun 20 Tahun
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Wiraswasta
Alamat Bekerja : - Martapura
Alamat Rumah : Jl. Mentri 4 Martapura Jl. Mentri 4 Martapura
b. Keluhan Utama
Ibu datang ingin memeriksa kehamilan
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
1. Riwayat Haid
- Menarche : 14 Tahun
- Siklus : ± 28 hari
- Lamanya : ± 5 – 6 hari
- Banyaknya : ± 2 – 3 kali ganti pembalut/hari
- Disminorhoe : tidak ada
2. Riwayat Hamil Sekarang
- HPHT : 19-11-2009
- TP : 27-08-2010
- Kehamilan yang ke : 1 (pertama)
- Mulai merasakan gerakan janin : pada usia kehamilan 20
minggu (5 bulan)
3. Pola aktivitas
Ibu masih melakukan aktivitas sehari-hari seperti memasak,
mencuci, membersihkan rumah dan lain-lain
4. Pola eliminasi
BAB
Frekwensi : 1 kali sehari
Warna : kuning
Konsistensi : lembek
Masalah : tidak ada
BAK
Frekwensi : 4 – 6 kali sehari
Warna : kuning jernih
Konsistensi : amoniak
Masalah : tidak ada
- Trisemester III
Frekuensi : 1 kali
Tempat : BPS (bidan praktek swasta)
Masalah : sering kencing
Obat-obatan : sf3x1 tablet, vit. C 250 mg, kalk 1x1 tablet
Penyuluhan : - menganjurkan ibu untuk makan-makanan
yang bergizi dan bervariasi
- menganjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan diri dan merawat payudara
untuk mempersiapkan Asi
- menganjurkan ibu untuk mengontrol ulang
bulan depan atau apabila ada keluhan
Imunisasi : TT II
c. Auskultasi
DJJ terdengar pada daerah 3 jari bawah pusat sebelah kanan,
dengan frekuensi 11 + 12 + 12 = 140 x / menit : teratur
d. Perkusi
Refleks patella : kiri : (+) positif
kanan : (+) positif
Nyeri ginjal kiri : (-) negative
kanan : (-) negatif
II. ASSASMENT
Ibu G1P0A0 hamil 37 minggu, janin tunggal hidup intra uterin fisiologis
III. PLANNING
1. Membangun hubungan saling percaya dengan ibu, dengan cara bersikap
ramah dan hangat
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu seperti usia kehamilan 37
minggu, nadi 80x/menit, suhu 370C, pernapasan 22x/menit, tekanan darah
100/60 mmHg, kepala janin sudah masuk PAP. Ibu mengerti dengan hal
yang disampaikan.
3. Menganjurkan ibu untuk makan dalam porsi kecil tetapi sering agar asupan
gizi ibu dan janin dapat terpenuhi. Ibu mengerti dan berjanji akan
melakukan apa yang telah disampaikan.
4. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak melakukanj
pekerjaan yang berat yang membuat badan cepat lelah. Ibu berjanji akan
melakukan pekerjaan yang ringan saja serta istirahat yang cukup.
5. Memberikan therapy dan menjelaskan cara meminum mp, yaitu :
a. Sf sebanyak 30 tablet, dosis 1x1 tablet/hari, untuk menambahkan zat besi
cara meminumnya yaitu dengan air putih atau air jeruk. Jangan
meminum air teh, kopi, atau susu karena dapatmenghambat
penyerapannya. Sebaiknya diminum saat malam sebelum tidur, untuk
mengurangi rasa mual yang ditimbulkannya. Adapun efek sampngnya
dari tablet sf yaitu BAB keras dan berwarna kehitaman, namun itu hal
yang wajar.
b. Vit C 250 mg sebanyak 10 tablet, minu, bersamaan dengan tablet SF
untuk memaksimalkan penyerapan zat besi.
c. Kalk sebanyak 10 tablet 1x1 perhari, diminum setelah makan untuk
membantu pertumbuhan tulang janin serta untuk mencegah defense
kalsium pada ibu.
Ibu telah diberi obat dan bersedia meminumnya secara teratur.
6. Memberitahukan informasi tanda bahaya, seperti :
a. pusing yang hebat
b. tidak mau makan dan BB turun drastis. Serta menganjurkan untuk
menghubungi dokter atau bidan jika terjadi suatu hal yang dianggap
menghawatirkan, ibu mengerti apa yang telah disampaikan dan berjanji
kan segera menghubungi dokter atau bidan terdekat, jika terjadi sesuatu
hal yang tidak wajar.
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi dari
kunjungan sekarang atau segera jika ada keluhan. Ibu bersedia datang lagi
sesuai anjuran.
8. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
Pendokumentasian sudah dilakukan dengan menggunakan SOAP.