You are on page 1of 67

PERENCANAAN,PENGELOLAAN

DAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Pertemuan 13

PENILAIAN
HASIL BELAJAR

Dr. Yetti Supriyati, M.Pd


Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Jakarta
Gambar 1. Hubungan Pengukuran,
Penilaian,
dan Evaluasi

Evaluasi
(Evaluation)
Penilaian
(Assessment)
Pengukuran
(Measurement)

Keterangan gambar:
-Pengukuran merupakan tahap awal dalam proses penilaian.
-Penilaian merupakan salah satu aspek dari evaluasi pendidikan.
-Evaluasi merupakan penilaian terhadap keseluruhan program pendidikan.
ANALISIS SOAL
Menulis soal Telaah/revisi soal Merakit tes

Uji coba

Analisis soal

Seleksi soal
Soal jelek
(kualitatif&kuantitatif)

Soal baik

kalibrasi

Bank soal
ALAT PENILAIAN

Tes lisan Tes tulis Tes praktek

Individu Individu
Uraian Objektif
kelompok kelompok

Menjodohkan
Berstruktur
Benar salah
Bebas
Pilihan ganda
Terbatas
Isian pendek
Penyusunan kisi-kisi tes

 Kisi-kisi atau table of specification


adalah
deskripsi mengenai informasi serta ruang
lingkup dari materi pelajaran yang
digunakan sebagai pedoman untuk
menulis soal atau matriks soal menjadi
tes. Pembuatan kisi-kisi memiliki tujuan
untuk menentukan ruang lingkup dalam
menulis soal agar menghasilkan
perangkat tes yang sesuai dengan
indikator.
Syarat Kisi – kisi

 1. Dapat mewakili isi silabus atau


kurikulum.
 2. Komponen-komponen diuraikan secara
jelas.
 3. Materi yang hendak ditanyakan dapat
dibuat soalnya.
 4. Sesuai dengan indikator.
Contoh kisi-kisi tes
Kompetensi indikator Materi Bentuk soal No soal
dasar pokok
Menjelaskan Menjelaskan Yin Menjodoh 1,2,3 ,
yinyang ang ada yinyang dalam yang
pada tubuh tubuh manusia kan 4,5,6,7,
manusia dan Mengidentifikasi 8,9,10
alam yinyang
PERBEDAAN PENGERTIAN

PENGUKURAN TES PENILAIAN


(measurament) (assessment) EVALUASI UJIAN
(test) (examination)
(evaluation)
proses untuk Kegiatan
Kegiatan untuk Himpunan memperoleh proses melakukan untuk mendapat
mendapatkan Pertanyaan informasi pertimbangan nilai Informasi
Yang dapat tentang sesuatu kelulusan peserta
informasi secara yang (produk, kinerja, Pada suatu
Kuantitatif Harus dijawab digunakan program
tujuan, proses,
Oleh peserta pada prosedur, program sehingga ada
evaluasi. batas kelulusan
Tes pendekatan, fungsi)
TAKSONOMI

KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTORIK

- Persepsi
- Penerimaan - Kesiapan
- Pengetahuan - Partisipasi - Gerak terbimbing
- Pemahaman - Penilaian/ - Gerak terbiasa
- Penerapan Penentuan sikap - Gerakan
- Analisis - Organisasi kompleks
- Sintesis - Pembentukan - Penyesuaian
- Evaluasi pola hidup pola gerakan
- Kreativitas
Penilaian kognitif
 C1 Pengetahuan
 C2 Pemahaman
 C3 Penerapan
 C4 Analisis
 C5 Sintesis
 C6 Evaluasi
Penilaian kognitif
 C1 Pengetahuan
Kemampuan untuk mengingat kembali terhadap materi-materi yang
pernah dipelajari
 C2 Pemahaman
Kemampuan untuk menangkap pengertian mengenai sesuatu
 C3 Penerapan
Kemampuan untuk menerapkan apa-apa yang pernah dipelajari ke dalam
situasi yang senyatanya
 C4 Analisis
Kemampuan untuk merinci, menghubungkan, menguraikan rincian dan
saling berhubungan antara satu dan lain
 C5 Sintesis
Kemampuan untuk menyatukan hal-hal yang tak menyatu menjadi satu
kesatuan utuh
 C6 Evaluasi
Kemampuan untuk menentukan baik-buruk, berhara-tidak berharga
mengenai suatu hal
Bentuk tes kognitif
 Tes Benar Salah, untuk mengukur hasil belajar
yang relatif sederhana
 Tes Menjodohkan, digunakan untuk mengukur
kemampuan mengidentifikasi antara dua hal
yang berhubungan
 Isian jawaban singkat
 Tes Pilihan Ganda, merupakan bentuk tes yang
hanya memiliki satu jawaban yang benar atau
paling tepat dari beberapa pilihan (options) yang
diberikan
 .
Penskoran Ranah Kognitif

 Setiap item tes diberi skor maksimal 1 (satu).


Jadi apabila seorang peserta menjawab soal
dengan betul sesuai dengan kunci jawabannya
maka diberi skor 1 dan yang menjawab soal
dengan salah tidak sesuai dengan kunci
jawabannya maka diberi nilai 0 (nol). Maka skor
yang diperoleh peserta tersebut adalah jumlah
jawaban peserta dengan benar.
PENILAIAN AFEKTIF
 Menerima (memperhatikan), meliputi kepekaan terhadap
kondisi, gejala, kesadaran, kerelaan, mengarahkan
perhatian
 Merespon, meliputi merespon secara diam-diam,
bersedia merespon, merasa puas dalam merespon,
mematuhi peraturan
 Menghargai, meliputi menerima suatu nilai,
mengutamakan suatu nilai, komitmen terhadap nilai
 Mengorganisasi, meliputi mengkonseptualisasikan nilai,
memahami hubungan abstrak, mengorganisais sistem
suatu nilai
 Karakteristik suatu nilai, meliputi pedoman umum,
karakteristik
SIKAP
Sikap adalah kecenderungan berperilaku dari
seseorang. Ada tiga komponen sikap yaitu:
 Kognisi berkenaan dengan pengetahuan
seseorang tentang objek atau stimulus yang
dihadapinya.
 Afeksi berkenaan dengan perasaan dalam
menanggapi objek tersebut
 Konasi berkenaan dengan kecenderungan
berbuat terhadap objek tersebut.
CONTOH FORMAT LEMBAR PENGAMATAN
SIKAP PESERTA

Kepedulian terhadap penyakit


Indikator
Sikap

Tanggung Jawab
Keterbukaan

Menepati janji
Kerjasama
Interaktif

Kejujuran
Disiplin

ramah
Total
No

Nama Siswa

 
1 4 3 4 5 4 4 4 3 4 35
Amanda
 Nur
2 2 4 3 4 3 4 3 4 4 31

 Hafiz
3 3 4 4 4 5 3 3 3 3 30

 Faiz
4 4 3 4 5 3 4 4 4 3 34
 Skor untuk masing-masing sikap di atas dapat berupa angka.
Akan tetapi, pada tahap akhir skor tersebut dirata-ratakan dan
dikonversikan ke dalam bentuk kualitatif.
 Skala penilaian dibuat dengan rentangan dari 1 sampai dengan
5. Penafsiran angka-angka tersebut adalah sebagai berikut:
1 = sangat kurang,
2 = kurang,
3 = cukup.
4= baik, dan
5 = amat baik.

skor maksimum perangkat tes


= 5 (skor maks setiap indikator) X 9 (indikator)
= 45

 Nilai afektif diberikan dalam bentuk huruf, oleh karena itu total
skor yang telah diperoleh harus dikonversi. Banyak cara untuk
mengkonversi skor menjadi nilai, salah satunya yang sederhana
yaitu menggunakan kriteria dalam bentuk presentase.
Presentasi NILAI KONVERSI
jawaban HURUF STANDAR 10 STANDAR 4

90 - 99 A 9 4
80 - 89 B 8 3
70 - 79 C 7 2
60 - 69 D 6 1
kurang dari 60 Gagal gagal gagal
Nilai 10 jika mencalpai 100 %
Skor total jawaban benar siswa
Konversi Nilai = ---------------------------------------- X 100 %
skor maksimum perangkat tes

Jadi siswa yang memperoleh skor 35 setelah dikonversi nilainya menjadi:


35
= ---- X 100% = 78 %
45
Nilai afektif hasil konversi untuk Amanda adalah C
PENILAIAN PSIKOMOTORIK
1. gerak refleks
2. gerak dasar fundamen
3. keterampilan perseptual; diskriminasi kinestetik,
diskriminasi visual, diskriminasi auditoris,
diskriminasi taktis, keterampian perseptual yang
terkoordinasi
4. keterampilan fisik
5. gerakan terampil
6. komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui
gerakan) meliputi: gerakan ekspresif, gerakan
interprestatif.
PENILAIAN PSIKOMOTORIK
1) Tes Paper and pencil
Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui paper and
pencil adalah kemampuan peserta dalam
menampilkan karya, misal berupa desain alat peraga,
desain model, dan sebagainya
2) Tes identifikasi
Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini
lebih ditujukan untuk mengukur kemampuan peserta
dalam mengidentifikasikan sesuatu hal, misal
menemukan bagian alat praktikum yang rusak,
menemukan kesalahan hubungan dari suatu alat dan
sebagainya.
Lanjutan…
3) Tes simulasi
Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini jika
tidak ada alat yang sesungguhnya yang dapat dipakai
untuk memperagakan penampilan peserta, sehingga
peserta dapat dinilai tentang penguasaan keterampilan
dengan bantuan peralatan tiruan atau berperaga seolah-
olah menggunakan suatu alat yang sebenarnya.
Misalnya menggunakan torso
4) Tes unjuk kerja (work sample)
Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini,
dilakukan dengan alat yang sesungguhnya dan
tujuannya untuk mengetahui apakah peserta didik sudah
menguasai/terampil menggunakan alat tersebut.
Langkah-langkah Menyusun format
Observasi
 Carilah indikator-indokator penguasaan
keterampilan yang diujikan
 Susunlah indokator-indikator tersebut sesuai
dengan urutan penampilannya.
 Kemudian dilakukan pengamatan terhadap
subjek yang dinilai untuk melihat pemunculan
indikator-indikator yang dimaksud.
 Jika indikator tersebut muncul, maka diberi
tanda V pada tempat yang telah disediakan.
CONTOH FORMAT PENILAIAN PSIKOMOTORIK

NO Aspek yang cara menusuk Manipulasi Jumlah sekor


dinilai jarum

4 3 2 1 4 3 2 1
Nama Peserta

1
2
3
4
5
6
7
8
TES LISAN
 Langsung kepada individu
 Menyebar kepada semua peserta
 Retorik, dosen bertanya, peserta diberi waktu
untuk menjawab, tetapi dosen yang menjawab
 Balikan, pertanyaan peserta dijawab dosen
selanjutnya dosen bertanya lagi kepada peserta
yang bertanya
 Terusan, pertanyaan peserta dibalikan untuk
dijawab oleh peserta lainnya
TES LISAN
 KEUNGGULAN  KELEMAHAN
 Mahasiswa dapat  Sangat memungkinkan
mengemukakan argumentasi ketidakadilan
 Dapat mengevaluasi  Subjektifitas tinggi
kemampuan penalaran  Memerlukan waktu yang lama
 Dapat mengevaluasi  Mahasiswa dapat melakukan
kemampuan berbahasa lisan ABS
 Dapat melakukan pendalaman  jika mahasiswa memiliki sifat
materi gugup dapat mengganggu
 Tidak mungkin terjadi kelancaran menjawab
penyontekan  Kurang reliabel
 Bahan ujian dapat luas dan
mendalam
MANFAAT PERTANYAAN LISAN
 Mengembangkan pemahaman
mahasiswa
 Mengembangkan kemampuan berpikir
dan membuat keputusan
 Mengaktifkan kedua belah pihak dosen
dan mahasiswa
TES TULIS
 URAIAN BEBAS
 Menghasilkan , menyusun, dan
menyatakan ide-ide
 Memadukan berbagai pengetahuan dari
berbagai bidang studi
 Merekayasa bentuk orisinil
 Mengevaluasi nilai suatu ide
Contoh uraian bebas
 Mengapa pertambahan penduduk
berpengaruh terhadap kualitas hidup
manusia
 Mengapa pada tahun 1998 terjadi
reformasi di Indonesia?
 Apa yang dimaksud dengan reformasi?
TES TULIS URAIAN TERBATAS
( dibatasi ruang lingkupnya)
 Menjelaskan hubungan sebab akibat
 Merumuskan hipotesis yang tepat
 Merumuskan kesimpulan yang tepat
 Melukiskan aplikasi konsep
 Merumuskan asumsi
 Menjelaskan metoda
CONTOH URAIAN TERBATAS
 KURANG BAIK
Seorang pedagang buah-buahan setiap harinya
dari pagi, petang, dan malam hari dapat menjual
15 kg buah-buahan alpukat, 10 kg buah-buahan
apel, dan 10 kg buah-buahan belimbing. Ia
bekerja keras untuk dapat menjual buah-buahan
tersebut. Sebutkanlah berapa banyak buah-
buahan yang pedagang itu dapat menjualnya
selama ia bekerja suntuk selama 30 hari.
CONTOH URAIAN TERBATAS
 Sudah direvisi
Seorang pedagang buah-buahan setiap harinya
dari pagi, petang, dan malam hari dapat menjual
15 kg buah-buahan alpukat, 10 kg buah-buahan
apel, dan 10 kg buah-buahan belimbing. Ia
bekerja keras untuk dapat menjual buah-buahan
tersebut. Sebutkanlah . Apabila ia dapat menjual
buah-buahan yang sama setiap harinya,
berapa banyak buah-buahan yang pedagang itu
dapat menjualnya selama ia bekerja suntuk
dijualnya selama 30 hari.
TES TULIS URAIAN
BERSTRUKTUR

 Pengantar soal
 Seperangkat data

 Serangkaian sub soal


CONTOH URAIAN BERSTRUKTUR

Di bawah ini tercantum daftar nilai hasilujian


matematika siswa kelas 22 SMA
NILAI JUMLAH KUMULATIF
SISWA

32 1 1
31 2 3
30 2 5
29 2 7
28 1 8
27 2 10
 Dari data di atas :

 Hitungkah berapa rata-ratanya dan berapa


mediannya
 Hitunglah berapa orang siswa yang
nilainya termasuk kedalam kelompok
28-31, 30-32
 Hitunglah simpangan bakunya
TES TULIS URAIAN
 KEUNGGULAN  KELEMAHAN
 Menyusun tes mudah dan  Memungkinkan jawaban
tidak memerlukan waktu heterogen
yang lama  Skoring kurang objektif
 Memiliki kebebasan  jika tulisan mahasiswa
menjawab untuk kurang baik kesulitan
menuangkan buah untuk menilai
pikirannya  Bidang yang diuji terbatas
 Lebih ekonomis
PENSKORAN BENTUK URAIAN
 Siapkan gais-garis besar jawaban yang
dikehendaki terlebih dahulu sebelum penskoran
dilakukan
 Setiap jawaban dibandingkan dengan jawaban
ideal yang telah ditetapkan ( point method)
 Setiap lembar jawaban ditempatkan pada satu
kelompok yang sudah dipilah-pilah berdasarkan
mutu jawaban ( rating method)
 Tentukan bobot skor untuk setiap item`
 Dapt menggunakan skala 1-4, 1-10, 1-100, guru
tidak memberikan angkan nol
CONTOH
SISWA : NAMA CHAIRUNISA
nomor soal Nilai yang Bobot nilai Total nilai
diperoleh

1 4 2 8
2 3 3 9
3 3 3 9
4 4 3 12
5 2 5 10

total 16 48

Nilai rata-rata sebelum diberi bobot adalah 16/5 = 3,2


Nilau rata-rata setelah diberi bobot 48/16 = 3.0
CONTOH
SISWA : NAMA AMANDA
nomor soal Nilai yang Bobot nilai Total nilai
diperoleh

1 2 2 4
2 3 3 9
3 3 3 9
4 4 3 12
5 4 5 20

total 16 54

Nilai rata-rata sebelum diberi bobot adalah 16/5 = 3,2


Nilau rata-rata setelah diberi bobot 54/16 = 3.33
BENTUK JAWABAN SINGKAT
 Soal yang menghendaki jawaban yang
dapat dinilai benar-salah, dibuat dalam
bentuk kata : Bilangan ,Kalimat,Simbol
 Untuk mengukur pengetahuan yang
berhubungan dengan istilah: terminologi,
fakta, prinsip, metoda, prosedur,
penafsiran yang sederhana
KAIDAH PENULISAN BENTUK
JAWABAN SINGKAT
 Jangan mengambil atau menggunakan
pernyataan yang langsung mengambil dari buku
teks
 Pernyataan hendaknya mengandung hanya satu
kemungkinan jawaban yang dapat diterima
 Contoh:
 Kurang baik: Pangeran Sudirman di lahirkan
pada……….
 Baik : Pangeran Sudirman dilahirkan pada tahun ……
TES OBJEKTIF
BENAR - SALAH

 Bentuk soal yang berupa pernyataan


 Untuk mengukur kemampuan
mengidentifikasi kebenaran pernyataan
fakta, konsep, prinsip, definisi
 untuk mengukur hasil belajar yang relatif
sederhana
KAIDAH PENULISAN
BENAR - SALAH
 Hindarkan pernyataan yang terlalu umum
 Hindarkan pernyataan negatif ganda
 Hindari menggunakan kata kadang-kadang
 Usahakan agar kalimat tidak terlalu panjang
 Susun pernyataan benar-salah secara acak
TIPE BENTUK SOAL
BENAR - SALAH
 Tipe benar-salah tanpa koreksi
 B - S Bila makanan dibekukan, bakteri yang
ada didalamnya akan mati
 Tipe benar-salah dengan koreksi
 B - (S) ( elektron) Partikel listrik negatif disebut
neutron
 (B) - S ………….. Propinsi di jawa yang terpadat
penduduknya adalah DKI
 Tipe benar-salah berumpun
 Manakah dari penyakit berikut yang disebabkan oleh virus
 B - S cacar air
 B - S campak
 B - S influenza
 B - S demam berdarah
 B - S TBC
BENAR - SALAH
 Keunggulan  Kelemahan
 Pemeriksaaan dapat  Kemungkinan
dilakukan dengan menebak 50%
cepat dan objektif  Kurang dapat
 Soal dapat disusun mengukur aspek
dengan mudah perpikir tingkat tinggi
 Banyak masalah yang
tidak dalat dijawan
dengan dua
kemungkinan
BENTUK SOAL MENJODOHKAN
 Terdiri atas dua kelompok pernyataan yang
paralel
 Kelompok satu ( kiri) merupakan bagian yang
berisi dari soal-soal yang harus dicari
jawabannya
 Kelompok dua ( kanan) merupakan bagian yang
berisi jawaban soal-soal
 Jumlah soal dan jawaban sama, lebih baik lagi
jika lumlah jawaban lebih banyak dari jumlah
soal
KAIDAH PENULISAN BENTUK
SOAL MENJODOHKAN
 Hendaknya materi yang dijukan berasal
dari hal yang sama ( homogen)
 Usahakan agar pertanyaan dan jawaban
mudah dimengerti
 Jumlah jawaban hendaknya lebih banyak
dan gunakan simbol yang berlainan untuk
pertanyaan dan jawaban
BENTUK SOAL MENJODOHKAN
 KEUNGGULAN  KELEMAHAN
 Penilaian dapat dilakukan  Hanya mengukur hal-hal
dengan cepat yang didasarkan atas
 Tepat digunakan untuk fakta dan hafalan
mengukur kemampuan  Sukar untuk menentukan
mengidentifikasi antara materi
dua hal yang
berhubungan
 Dapat mengukur ruang
lingkup materi yang lebih
luas
BENTUK SOAL PILIHAN GANDA
 Memiliki satu jawaban yang benar atau
paling tepat
 Struktur pilihan ganda terdiri dari :
 Pernyataan-pernyataan yang berisi
permasalahan
 Sejumlah pilihan jawaban
• Jawaban benar dan paling tepat satu
• Distraktor/pengecoh
SOAL PILIHAN GANDA
SEBAB-AKIBAT
 siswa ditunut untuk mengidentifikasi
hubungan sebab akibat antara pernyataan
pertama yang merupakan akibat dan
pernyataan kedua yang merupakan
sebab
 Kedua pernyataan (pertama dan kedua)
dihubungkan dengan kata sebab
CONTOH SOAL PILIHAN GANDA
SEBAB-AKIBAT
 PETUNJUK
A. jika pernyataan pertama betul, pernyataan
kedua betul dan kedua-duanya mempunyai
hubungan sebab- akibat
B. jika pernyataan pertama betul, pernyataan
kedua betul , tetapi kedua-duanya tidak
mempunyai hubungan sebab- akibat
C. jika salah satu dari kedua pernyataan salah
D. jika kedua pernyataan salah
SOAL PILIHAN GANDA
KOMPLEKS
 PETUNJUK
A. Jika hanya (1), (2), dan (3) betul
B. Jika hanya (1), dan (3) betul
C. Jika hanya (3) dan (4) betul
D. Jika hanya (4) betul
SOAL PILIHAN GANDA

 KEUNGGULAN  KELEMAHAN
 Materi yang diujikan  Kemungkinan menebak
dapat mencakup sangat besar
sebagianbesar dari  Proses berpikir siswa
bahan pembelajarn tidak dapat dilihat dengan
yangtelah diberikan nyata
 Jawaban siswa dapat  Pembuatan soal
dikoreksi dengan mudah memerlukan waktu,
dan cepat tenaga dan biaya yang
 objektif tinggi
PENSKORAN TES OBJEKTIF
 Sk = B – ( S/0-1)
 Sk adalah sekor yang diperoleh
 B adalah jawaban yang benar
 S adalah jawaban yang salah
 O adalah kemungkinan jawaban atau
option
 Benar –salah pakai Sk = B – S
 Menjodohkan pakai Sk = B
CONTOH PENSKORAN TES
OBJEKTIF
 Seorang siswa menjawab betul
 21 soal dari 30 soal pilihan ganda option 4
 15 soal dari 20 soal bentuk benar salah
 10 soal dari 20 soal menjodohkan
 Sekor yang dicapai
pilihan ganda option 4 Sk = 21 – ( 9/ 4 – 1) = 18 bentuk
benar salah Sk = 15 – 5 = 10
soal menjodohkan Sk = 10
Total sekor 38
Sekor maksimum yang mungkin dicapai siswa 70
CONTOH SOAL PILIHAN GANDA

 Seorang anak melakukan perhitungan


bilangan pecahan 1/2 + 1/3 , berapakah
hasilnya :
 A. 3
 B. 2
 C. 1
 D. 5/6
CONTOH SOAL PILIHAN GANDA

1/2 + 1/3 =
 A. 2/5
 B. 1/6
 C. 2/3
 D. 5/6
TES PRAKTEK
 Terdapat alat dan bahan yang digunakan
 Ditujukan untuk menilai perilaku individu
atau kelompok
 Digunakan untuk menilai proses dan
produk
TES PRAKTEK
 KEUNGGULAN  KELEMAHAN
 Dapat menilai kecocokan  Memerlukan waktu yang
kemampuan teori dan lama
keterampilan/praktek  Subjektifitas tinggi
 Tidak ada peluang untuk  Memerlukan perangkat
mencontek tes yang spesifik
 Dapat mengetahui sehingga perlu banyak
karakteristik mahasiswa
lebih mendalam
MANFAAT TES PRAKTEK
 Melengkapi penilaian kompetensi yang
dimiliki mahasiswa
 Memperbaiki kesalahan mahasiswa
untuk dijadikan dasar praktek selanjutnya
CONTOH SOAL PRAKTEK
( belum divalidasi)
Kompetensi yang diuji:
 Mampu melakukan analisis data percobaan listrik dinamis dalam
suatu rangkaian
Indikator:
 Siswa dapat mendemonstrasikan terjadinya konsleting listrik
Alat dan bahan :
 Batu baterai
 Kabel penghubung
 Lampu 3 volt
 Kawat sekering
Kegiatan:
 Buatlah rangkaian sehingga lampu menyala
 Amati apa yang terjadi dan beri kesimpulan dari percobaan tersebut
CONTOH SOAL PRAKTEK
( sudah divalidasi)
Kompetensi yang diuji:
 Mampu melakukan analisis data percobaan listrik dinamis dalam suatu
rangkaian
Indikator:
 Siswa dapat mendemonstrasikan terjadinya konsleting listrik
Alat dan bahan :
 Batu baterai 1,5 volt : 3 buah
 Kabel penghubung : 2 buah
 Lampi 3 volt : 1 buah
 Kawat sekering
Kegiatan:
 Buatlah rangkaian sehingga lampu menyala
 Kupas sedikit bagian kabel yang berasal dari kutub positif dan kutub negatif
 hubungkan kedua kabel yang terkelupas tersebut
 Amati apa yang terjadi dan beri kesimpulan dari percobaan tersebut
CONTOH FORMAT PENILAIAN PSIKOMOTORIK
NO Aspek yang dinilai cara merangkai Cara Jumlah
alat mendemonstra Skor
sikan
Nama Siswa 4 3 2 1 4 3 2 1

1 nisya v v 8
2 aminah v v 10
3 Nur
4 Cahya
5
6
7
8 KET: 4 = BAIK; 3 = CUKUP; 2 = KURANG; 1 = SANGAT
KURANG
CONTOH FORMAT LEMBAR PENGAMATAN
SIKAP SISWA

Kedisiplinan

Kerjasama

Objektif thdp fakta

Tanggung Jawab

Nilai total
Indikator
Sikap

Nama Siswa

1
2
3
4

KET: 4 = BAIK; 3 = CUKUP; 2 = KURANG; 1 = SANGAT KURANG


Self assesment
 Disiplin
 Kerja sama
 Mau menerima saran
 Menghargai pendapat temannya
Peer assesment
 Disiplin
 Kerja sama
 Mau menerima saran
 Menghargai pendapat temannya
 Taat peraturan sekolah
Total
Total

Saran

Tindak Lanjut
CONTOH LEMBAR PENILAIAN

Diskusi Kesimpulan
Hasil Kegiatan Pembahasan
Teori
Pelaksanaan
Perumusan Masalah
Persiapan
Latar Belakang
Kelompok
A. Kerja Kelompok

B.Nilai Laporan

Nama
No
No

1
2
PENSEKORAN

jumlah sekor perolehan = X bobot

Sekor maksimum

You might also like