You are on page 1of 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Postural Drainage merupakan pembersihan berdasarkan gravitasi


secret jalan nafas dari segmen bronkus khususnya.tindakan ini
menggunakan posisi spesifik sekresi mengalir dari bronkiolus yang
terkena didalam bronki dan trakea dan membuangnya dengan
membatukkan atau pengisapan. Ini dicapai dengan melakukan satu atau
lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Tiap posisi mengalirkan sekret
khusus dari percabangan trakeobronkial-area paru atas,tengah,bawah-ke
trakea. Batuk atau pengisapan kemudian dapat menghilangkansekret dari
trakhea.

Darinase postural juga Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan


secret dari paru dengan mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari
secret.Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu
atau lebih dari 11 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan
secret dari pohon trakheobronkhial ke dalam trachea.
Drainase postural dapat didelegasikan kepada personel asisten.
Namun, perawat tetap bertanggung jawab untuk menindaklanjuti untuk
menjamin perawatan tepat dan dokumentasi yang tepat telah dilengkapi.
Keterampilan ini tidak boleh didelegasikan bila klien tidak stabil secara
medis. Pada beberapa fasilitas perawatan akut, tugas ini dapat dilakukan
oleh ahli terapi pernafasan.

1.2 Rumusan Masalah


• Apakah Drainase Postural itu?
• Bagaimana cara melakukan tindakan Drainase Postural?
• Apa tujuan dilakukan tindakan Drainase Postural?

1
1.3 Tujuan
• Untuk mengetahui pengertian Drainase postural
• Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan tindakan Drainase
Postural
• Untuk mengetahui tujuan dilakukan tindakan Drainase Postural

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Drainase Postural

Drainage Postural adalah pembersihan berdasarkan gravitasi


secret jalan nafas dari segmen bronkus khususnya.tindakan ini
menggunakan posisi spesifik sekresi mengalir dari bronkiolus yang
terkena didalam bronki dan trakea dan membuangnya dengan
membatukkan atau pengisapan. Karena pasien biasanya duduk dalam
posisi duduk tegak, sekresi sepertinya akan menumpukan pada bagian
yang lebih rendah dari paru – paru. Jika tindakan ini digunakan posisi
pasien dibaringkan secara bergantian dalam posisi yang berbeda.
Sehingga gaya gravitasi membantu untuk mengalirjan sekresi dari jalan
napas bronchial yang lebih kecil ke bronchi yang besar dan trakea.
Postural Drainage dilakukan 2 – 4 kali sehari sebelum makan ( untuk
mencegah mual dan muntah dan aspirasi ) dan saat menjelang tidur.

Pada Tahun 1953 Palmer dan. Sellick telah menunjukkan manfaat


Drainase Postural yang disertai dengan perkusi dada untuk mencegah
terjadinya atelektasis paru setelah pembedahan . Sejak itu pula Drainase
Postural telah diterapkan secara intensif pada perawatan penderita-
penderita penyakit paru akut maupun kronik.

Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi


maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan
parunya. Pada PD posisi penderita ditempatkan sedemikian rupa sehingga
dari lokasi kelainan paru terjadi pengeluaran secret dengan bantuan gaya
beratnya. Pada umumnya dalam keadaan demikian, juga dilakukan perkusi
dan vibrasi. Perkusi dan vibrasi merupakan energi gelombang mekanik
yang diterapkan pada dinding dada dan diteruskan kedalam paru. Dengan
gelombang energi mekanik tersebut sekret akan bergetar dan turun.

3
Dengan demikian diharapkan bertambahnya pembersihan sputum dari
saluran nafas oleh pengaruh gaya beratnya serta pengaruh perkusi dan
vibrasi. Setelah dilakukan PD, dalam jangka pendek diharapkan sputum
bertambah banyak "expiratory flow rate" bertambah, ventilasi bertambah,
tahanan aluran nafas berkurang, kapasitas vital bertambah serta terjadi
perbaikan oksigenisasi. Dan dalam angka panjang diharapkan pula
perbaikan tanda-tanda klinik dan foto toraks bertambah cepat, adanya
perbaikan faal paru dan pertukaran gas pada alveoli. Namun Peterson dkk
dan Graham mengatakan bahwa pada kasus-kasus seperti pneumonia atau
eksaserbasi akut dari bronkhitis kronik, adanya perbaikan hal-hal tersebut
diatas tidak selalu terjadi. Dari penyelidikan mereka pada kasus-kasus
seperti diatas ternyata tidak terjadi kenaikan volume sputum, maupun hal-
hal seperti pertambahan "flow rate" , resolusi yang bertambah cepat pada
foto toraks, perbaikan faal paru dan pertukaran gas.
Para sarjana mengemukakan bahwa tujuan dari penerapan PD pada kasus-
kasus penyakit paru akut maupun kronik perlu dijelaskan lebih dahulu,
sebab volume, viskositas dan karakteristik dari sputum merupakan faktor
yang sangat penting. Frownfelter berpendapat bahwa PD tidak saja bisa
dilakukan pada mereka yang produksi sputumnya banyak tetapi juga pada
penderita yang sputumnya sedikit PD dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya akumulasi sekret agar tidak terjadi atelektasis. Dan pada
penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila
disertai dengan perkusi dan vibrasi dada. Maka dari itu PD sebagai bentuk
pengobatan mempunyai tujuan mencegah akumulasi sekret dan
mengeluarkan sekret/cairan patologik yang tertampung.

2.2 Tujuan Melakukan Tindakan Postural Drainage

- Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru


- Memperkuat otot pernapasan
- Mengeluarkan secret dari saluran pernapasan

4
- Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang
cukup.

2.3 Cara Melakukan Tindakan Postural Drainage

Untuk melakukan PD, tidak ada persiapan khusus


dari penderita. Yang penting adalah perlu diketahui lokasi
kelainan pada paru serta keadaan umum penderita. Untuk
mengetahui dengan cepat perubahan klinik penderita yang
mungkin terjadi selama dilakukan PD maka sebaiknya kita
yang mengerjakan PD berada di muka penderita. PD
dilakukan dengan mengatur penderita pada posisi tertentu
yaitu pada posisi supaya terjadi pengeluaran (drainage)
sputum yang cepat karena pengaruh gaya beratnya
disertai pengaruh perkusi dan vibrasi dada . Posisi
penderita yang diharapkan terjadi drainage sesuai dengan
lokasi kelainan paru adalah sebagai berikut :

1. Tidur dengan beberapa bantal, kepala letak tinggi


untuk drainage kedua lobus atas dari segmen
apikal.

2. Tidur dengan satu bantal bawah kepala dan satu


bantal bawah lutut untuk drainage lobus atas kanan
segmen anterior, dan beberapa bantal tanpa bantal
bawah lutut untuk drainage lobus atas kiri segmen
anterior.

3. Tidur menelungkup pada bantal untuk drainage


lobus atas segmen posterior.

4. Tidur pada sisi kiri dengan 3/bagian badan tidur,


untuk drainage lobus tengah kanan dan lobus
bawah kanan segmen anterior. Kepala lebih bawah
dari bagian tubuh lainnya.

5
5. Tidur pada sisi kanan dengan ¾ bagian badan tidur,
untuk drainage lingula dan lobus bawah kiri
segmen anterior. Letak kepala sama seperti No. 4.

6. Tidur dengan satu bantal bawah kepala dan satu


bantal bawah lutut dengan letak kepala seperti no.
4, untuk drainage kedua lobus bawah segmen
anterior.

7. Tidur pada sisi kiri, letak kepala sama seperti no. 4,


untuk drainage lobus bawah kanan segmen lateral.

8. Tidur pada sisi kanan dengan letak kepala sama


seperti no. 4, untuk drainage lobus bawah kiri
segmen lateral dan lobus bawah kanan segmen
kardiak.

9. Tidur menelungkup dengan satu bantal dibawah


perut dengan letak kepala atau beberapa bantal di
bawah perut untuk drainage kedua lobus bawah.

10. Tidur pada sisi kiri dengan ¾ bagian badan miring,


letak kepala sama seperti no. 4, untuk drainage
lobus bawah kanan segmen posterior.

Untuk penderita dengan kelainan paru pada beberapa tempat PD


dapat dilakukan pada beberapa posisi. Setiap posisi sebaiknya dilakukan
selama 5 -- 10 menit. Keadaan ini bisa diperpanjang bila penderita tahan
lama, sekret/cairan patologik jumlahnya banyak atau kental sehingga
drainage memerlukan waktu yang lebih lama. Bila PD dilakukan pada
beberapa posisi, maka seluruh waktu untuk melakukan PD sebaiknya tidak
lebih dari 40 menit supaya tidak melelahkan penderita. Setiap hari dapat
dilakukan dua kali. Pada umumnya bila PD dilakukan untuk tujuan
mengeluarkan sekret yang tertampung, maka perkusi dan vibrasi dada

6
serta latihan nafas termasuk didalamnya (3, 10). Perkusi atau lebih cocok
dengan istilah penepukan dan vibrasi dilakukan pada dinding dada diatas
daerah paru yang diharapkan terjadi drainage yang cepat. Penepukan
dikerjakan dengan kedua telapak tangan yang dicekungkan (seperti sedang
menampung air), dilakukan bergantian kiri dan kanan, dengan kekuatan
yang sama. Kekuatan diatur supaya tidak melelahkan dan tidak
menimbulkan rasa sakit pada penderita. Vibrasi dilakukan dengan
menggetarkan telapak tangan yang diletakkan pada dinding dada,
dilanjutkan dengan penekanan sewaktu penderita mengeluarkan nafas.

2.4 Gambar Untuk Posisi Drainage

Berikut macam-macam posisi postural drainage :

Kedua lobus atas - segmen apikal

7
Lobus atas kanan - segmen anterior

Lobus atas kiri - segmen anterior

Lobus atas kanan – segmen posterior ( dipandang dari depan )

Lobus atas kanan – segmen posterior – dipandang dari belakang

8
Lobus atas kiri – segmen posterior

lobus atas kiri - segmen posterior ( posisi lain )

Lobus tengah kanan


Perhatikan : pasien ¾ bagian badannya terlentang.

9
Lingula ( dipandang dari belakang )

Kedua lobus bawah – segmen anterior

Lobus bawah kanan – segmen lateral

10
Lobus bawah kiri – segmen lateral dan Lobus bawah kanan – segmen
kardiak (medial)

Kedua lobus bawah – segmen posterior


Perhatikan : bantal di bawah perut dan lutut, kepala tanpa bantal

Lobus bawah kanan – segmen posterior(Posisi dimodifikasi untuk

11
penekanan khusus
Kedua lobus bawah – segmen posterior ( Dengan beberapa bantal di
bawah perut )

BAB 3
PENUTUP
3.1 Saran
Pada pasien dengan kasus gangguan pernafasan, lebih baik
jika diberikan posisi postural drainage. Dan selain itu kita harus
memberikan perhatian terhadap penderita gangguan pernafasan ini,

12
karena pada pasien dengan gangguan pernafasan, pasien akan
merasa sulit untuk melakukan pernafasan jika tidak diposisikan
dengan tepat. Akan terasa lebih baik jika dilakukan dengan posisi
postural drainage.
3.2 Kesimpulan
Posisi drainage merupakan salah satu tehnik dalam
melakukan terapi pada paisen yang mengalami gangguan
pernafasan, yang memerlukan bantuan untuk mengencerkan dan
mengeluarkan sekret. Poisi postural drainage dilakukan dengan
mengatur penderita pada posisi tertentu yaitu pada posisi supaya
terjadi pengeluaran (drainage) sputum yang cepat karena pengaruh
gaya beratnya disertai pengaruh perkusi dan vibrasi dada . posisi ini
dilakukan dengan bertujuan Meningkatkan efisiensi pernapasan dan
ekspansi paru, Memperkuat otot pernapasan, Mengeluarkan secret
dari saluran pernapasan dan Klien dapat bernapas dengan bebas
dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup.

DAFTAR PUSTAKA

• afiyahhidayati.wordpress.com/2009/.../askep-fisioterapi-dada
• luchinurfitri.blog.friendster.com/2009/01/fisioterapi-dada/ -
• Http://www.google.com/posturaldrainage.html
• Http://www.wikipedia.com/tentangposturaldrainage.html
• Http://www.google.com/gambarposturaldrainage.jpg

13

You might also like