You are on page 1of 146

IPS. VIII.1.1.

01
s.d
IPS. VIII.1.4.11

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelas : VIII
Semester : 1

KEGIATAN SISWA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


2009

i
ii
KATA PENGANTAR

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di SMP Terbuka, perlu adanya


penyempurnaan modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Oleh karena itu
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berupaya melakukan
penyempurnaan modul SMP Terbuka agar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta dapat memenuhi kebutuhan siswa, keadaan sekolah
dan masyarakat sekitar.

Seiring dengan dinamika penyempurnaan tersebut, ditetapkanlah Peraturan Menteri


Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua peraturan tersebut merupakan
pedoman dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Modul sebagai sumber belajar utama dalam proses pembelajaran bagi siswa SMP
Terbuka ini telah disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Dalam pembahasannya modul ini telah mencakup seluruh Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan minimal tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Dengan disempurnakannya modul SMP Terbuka ini
diharapkan siswa memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan tuntutan
kurikulum yang berlaku.

Mengingat Kurikulum yang digunakan dalam penulisan modul ini adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka masukan dan saran dari lapangan sangat
diharapkan untuk penyempurnaan baik isi maupun perwajahan modul ini di masa yang
akan datang. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mutu
pendidikan SMP Terbuka mengalami peningkatan sesuai dengan tuntutan jaman

Jakarta, Januari 2009

Direktur
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

Didik Suhardi, SH., M.Si.


NIP. 131270212

iii
iv
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................... v
Petunjuk Belajar ................................................................................... vii
IPS.VIII.1.1.01 Kondisi Fisik Dan Penduduk Indonesia.................... 1
IPS.VIII.1.1.02 Permasalahan Penduduk Dan Dampaknya 33
Terhadap Pembangunan.............................................
IPS.VIII.1.1.03 Permasalahan Lingkungan Hidup Dalam 65
Pembangunan Berkelanjutan.....................................
IPS.VIII.1.2.04 Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme 83
Barat serta Pengaruhnya di Indonesia........................
IPS.VIII.1.2.05 Perlawanan Rakyat terhadap Kolonialisme Belanda 103
di Berbagai Daerah....................................................
IPS.VIII.1.2.06 Proses Tumbuh dan Berkembangnya 139
Kesadaran Nasional Indonesia……………………..
IPS.VIII.1.2.07 Pergerakan Nasional Indonesia.................................. 155
IPS.VIII.1.3.08 Penyimpangan Sosial................................................. 181
IPS.VIII.1.4.09 Kelangkaan Sumber Daya dan Kebutuhan Manusia 191
IPS.VIII.1.4.10 Pelaku Ekonomi Rumah Tangga Keluarga, 217
Perusahaan, Negara dan Koperasi............................
IPS.VIII.1.4.11 Pasar.......................................................................... 245
Kepustakaan ...................................................................................... 259

v
vi
PETUNJUK BELAJAR

Buku ini memuat 11 (sebelas) modul untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas
VIII Semester 1. Modul ini harus Kamu pelajari dan selesaikan dalam jangka waktu satu
semester, baik melalui kegiatan belajar di TKB (Tempat Kegiatan Belajar) maupun belajar
di luar TKB
Dalam mempelajari modul ini supaya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Belajar dengan modul keberhasilannya tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan
Kamu dalam memahami dan mematuhi langkah-langkah belajarnya.
2. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok, baik di TKB
atau di luar TKB.
3. Langkah-langkah yang perlu Kamu ikuti secara berurutan dalam mempelajari modul
ini adalah sebagai berikut :
a. Usahakan Kamu (bila memungkinkan) memiliki buku paket Ilmu Pengetahuan
Sosial Kelas VIII sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam
modul ini diutamakan pada materi esensial/materi pokok/materi utama.
b. Baca dan pahami benar-benar tujuan yang terdapat dalam modul ini. Perhatikan
materi pokoknya dan uraian materinya.
c. Bila dalam mempelajari tersebut mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-
teman yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya Kamu tanyakan
pada guru pamong di TKB atau guru bina pada waktu tatap muka.
d. Setelah Kamu merasa memahami materi pelajaran tersebut, kerjakanlah tugas-tugas
yang tercantum dalam modul ini, dalam lembar jawaban yang terpisah atau pada
buku tulis Kamu.
e. Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Dan bila
ada jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang bersangkutan. Bila
semua kegiatan dalam satu modul sudah dapat diselesaikan dengan baik Kamu
berhak mengikuti tes akhir modul yang diselenggarakan oleh guru bina atau guru
pamong.
f. Bila dalam tes akhir modul Kamu dapat mencapai nilai 65 Kamu dapat
mempelajari modul berikutnya.
4. Urutan kegiatan di atas harus Kamu taati, agar Kamu lebih cepat berhasil mempelajari
modul ini.

Selamat belajar, semoga sukses !!!

vii
viii
IPS.VIII.1.1.01

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelas : VIII
Semester : 1
Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

KONDISI FISIK DAN


PENDUDUK INDONESIA

Penulis : 1. Drs. Sutama


2. Drs. Sukimin

Pengkaji Materi : 1. Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd.


2. Drs. Eko Siswono, M.Si
Perevisi : 1. Drs. Suhail Effendey
2. Drs. Marlan Kasni Kr.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


2009
1
2
A. PENDAHULUAN

Tanpa Kamu sadari, ternyata Kamu telah sampai pada modul ini. Hal ini berkat kerja keras
dan disiplin serta rasa tanggung jawab yang besar, sehingga Kamu tidak mengalami
kesulitan serta kendala apapun dalam mempelajari modul-modul itu. Juga dalam
mengerjakan tugas-tugas yang ada pada setiap modul, serta telah dapat mengikuti tes akhir
modul yang dilaksanakan oleh gurumu dan telah berhasil dengan baik. Selamat buat Kamu
!.

Modul yang akan Kamu pelajari ini berjudul “Kondisi fisik dan Penduduk Indonesia”.
Untuk mencapai kompetensi tersebut, materi pelajaran yang harus Kamu pelajari adalah
hubungan posisi geografis, dengan perubahan musim di Indonesia, angin muson di
Indonesia, perubahan musim, flora & fauna, jenis tanah, permasalahan penduduk di
Indonesia, pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk dan hubungan antara kondisi fisik dan
sosial ekonomi Indonesia.

Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu 4 x 40 menit dan terbagi menjadi 2
kegiatan. Kegiatan 1 tentang kondisi fisik wilayah Indonesia dan kegiatan 2 tentang
kondisi kependdudukan Indonesia. Bila Kamu menemui kesulitan dalam mempelajari
modul ini, dapat Kamu catat pada buku catatan dan Kamu diskusikan dengan teman-teman
atau dapat Kamu tanyakan langsung kepada guru pamong atau guru bina pada waktu tatap
muka di SMP induk.

Selamat belajar ! Semoga berhasil !

3
B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

1. Standar Kompetensi
Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

2. Kompetensi Dasar
Kemampuan mendeskripsikan kondisi fisik wilayah Indonesia

3. Indikator Pencapaian Kompetensi


a. Menunjukkan letak astronomis, geografis, dan geologis
b. Menganalisa hubungan posisi geografis dan astronomis dengan perubahan musim
di Indonesia
c. Menyajikan informasi persebaran flora dan fauna tipe Asiatis, tipe Australis serta
kaitannya dengan pembagian wilayah Wallacea dan Webber.
d. Mengidentifikasi persebaran jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya.

4. Materi Pokok
Untuk mencapai kompetensi dasar tersebut, materi pokok yang harus Kamu pelajari
adalah:
a. Letak Wilayah Indonesia
b. Hubungan posisi geografis dengan perubahan musim di Indonesia
c. Angin muson di Indonesia
d. Perubahan musim
e. Flora & fauna
f. Jenis tanah

5. Uraian Materi
a. Letak Wilayah Indonesia
Dilihat dari letak astronomi ,letak geografis, dan letak geologis wilayah kepulauan
Indonesia adalah sebagai berikut :
Letak astronomis adalah letak suatu wilayah atau negara yang berdasarkan pada
garis bujur dan garis lintang.
Letak menurut garis lintang, Indonesia berada antara garis 60 LU – 110 LS. Ini
berarti bahwa menurut lintang, Indonesia berada di wilayah iklim tropis (ingat
pembagian iklim bumi berdasarkan garis lintang). Wilayah iklim tropis di bumi
terletak antara 23 ½0 LU – 23½0 LS. Iklim tropis Indonesia sangat berkaitan dengan
letak geografis di Indonesia.
Ciri khas iklim tropis di Indonesia adalah sebagai berikut :
• Menerima panas sepanjang tahun, dan suhu rata-rata tinggi yaitu antara 260 C
sampai 280
• Udara lembab, sehingga amplitudo suhu harian kecil. Amplitudo yaitu
perbedaan suhu antara siang dan malam.
• Curah hujan rata-rata pertahun 2000 mm, yang didukung oleh luas perairan laut
53% dari seluruh luas Indonesia.
• Dipengaruhi pergantian arah angin setiap 6 bulan, sebagai akibat adanya angin
musim dari Asia dan angin musim dari Australia.

4
Letak geografis adalah letak suatu daerah atau negara dilihat dari kenyataan di
permukaan bumi atau posisi negara itu pada bola bumi.
Berdasarkan letak geografis Negara Indonesia terletak di antara Samudra Pasifik
dan Samudra Hindia, serta diantara Benua Asia dan Benua Australia.
Letak Geologis adalah letak suatu wilayah atau negara yang dilihat dari keadaan
lapisan batu-batuannya atau keadaan lapisan tanahnya.
Berdasarkan letak geologis Negara Indonesia dilalui oleh 2 (dua) jalur pegunungan
besar, yaitu jalur pegunungan mediterania dan jalur pegunungan Pasifik.
Sampai disini Kamu memahami? Ambil atlasmu dan amati letak obyek geografi
tersebut! Baik, kita lanjutkan pembahasan!

b. Hubungan Posisi Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia


Seperti telah Kamu ketahui di atas bahwa, Indonesia terletak antara 60 LU – 110 LS
dan antara Benua Asia dan Benua Australia dengan arah utara-selatan. Karena
tekanan udara di Benua Asia dan Australia selalu berubah maka timbulah angin
muson yang melintasi wilayah Indonesia. Angin muson ialah angin yang setiap
setengah tahun berganti arah yang berlawanan. Angin muson yang berasal dari Asia
merupakan angin muson barat dan angin muson yang berasal dari Australia
merupakan angin muson timur.

Berikut ini, akan dijelaskan kedua angin muson tersebut.


1) Angin Muson Barat
Angin muson barat bertiup pada bulan Oktober-Maret . Hal ini disebabkan
mulai tanggal 23 September sampai dengan tanggal 21 Maret, kedudukan semu
matahari berada di belahan bumi selatan dan sampai pada garis lintang 23½0 LS
tanggal 22 Desember. Intensitas penyinaran matahari di Benua Australia lebih
tinggi dari pada intensitas penyinaran matahari di Benua Asia. Akibatnya, udara
di Benua Australia bertekanan minimum dan di Benua Asia bertekanan
maksimum.
Dengan demikian, bertiuplah angin dari Benua Asia ke Australia melalui
Indonesia (perhatikan gambar 01.01 Peta Arah Angin Muson Barat). Karena
angin tersebut melalui Lautan Hindia yang luas, angin ini mengandung banyak
uap air yang menyebabkan banyak terjadinya hujan. Oleh karena itu, pada
musim tersebut sebagian besar wilayah Indonesia sedang mengalami musim
penghujan.

Perhatikan gambar berikut !

Gambar. 01.01. Peta Arah Angin Muson Barat


5
Gambar.01.02. Peta Arah Angin Muson Timur

2) Angin Muson Timur


Angin muson timur disebut juga angin muson tenggara. Angin muson ini
bertiup bulan April-Agustus. Hal ini disebabkan mulai tanggal 21 Maret dan
sampai 23 September, kedudukan semu matahari berada di belahan bumi utara
dan sampai garis lintang 23 ½0 LU tanggal 21 Juni. Intensitas penyinaran
matahari di Benua Asia lebih tinggi daripada intensitas penyinaran matahari di
Benua Australia. Akibatnya, udara di Benua Asia bertekanan minimum dan
udara di Benua Australia bertekanan maksimum.
Dengan demikian, bertiuplah angin dari Australia ke Asia melalui Indonesia
(perhatikan gambar 01.02 Peta Arah Angin Muson Timur). Angin tersebut
melintasi wilayah gurun yang luas di Australia, kemudian melalui laut yang
sempit diantara Australia dan Indonesia. Akibatnya angin ini tidak mengandung
banyak uap air, sehingga tidak mendatangkan hujan di Indonesia. Jadi, pada
musim tersebut sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau.

c. Flora dan Fauna di Indonesia


Flora dan fauna di Indonesia digolongkan menjadi tiga zona, yaitu :
1) Flora-fauna Asiatis, berada di Paparan Sunda yang meliputi Pulau Sumatera,
Kalimantan, Jawa dan Pulau Bali. Paparan Sunda ini sekitar 140 juta tahun
yang lalu merupakan bagian dari benua Asia. Oleh karena itu, flora-fauna di
paparan Sunda memiliki kesamaan dengan flora-fauna yang hidup di benua
Asia. Flora-fauna tipe Asiatis dengan tipe Peralihan dipisahkan oleh garis
“Wallacea”
2) Flora-fauna Australis, berada di paparan Sahul meliputi Pulau Papua dan pulau-
pulau di dangkalan Sahul. Pada jaman geologi (Oligosin) paparan Sahul ini
bergabung dengan benua Australia, sehingga flora-fauna di daerah ini memiliki
kesamaan dengan flora-fauna yang hidup di benua Australia. Flora-fauna tipe
Australis dengan tipe Peralihan dipisahkan oleh garis “Weber”.
3) Flora –fauna peralihan, terletak di antara garis Wallacea sebelah barat dan garis
Weber disebelah timur. Flora-fauna di daerah ini menyerupai dengan yang ada
di Asia dan sebagian lagi menyerupai dengan yang ada di Australia.

6
Fauna di Indonesia
Fauna (dunia hewan) di Indonesia merupakan fauna peralihan antara fauna Asia dan
Australia. Karena pengaruh iklim dan letak tanah air kita berada diantara Asia dan
Australia, maka kekayaan fauna Indonesia sangat besar dan jenisnya sangat beragam.
Keanekaragaman jenis organismenya cukup tinggi di dunia. Dari 8000 jenis reptilia
dunia, 25% diantaranya terdapat di Indonesia. Jenis organisme lain berupa fauna
bertulang belakang 20%, serangga 20%, cacing 10%. Terdapat 1300 jenis burung, 2500
jenis ikan dan 1000 jenis amphibia. Perhatikan gambar contoh jenis-jenis fauna yang
ada di Indonesia berikut ini.

Contoh Fauna di Indonesia

Gambar 0I.03. Anoa dan Gajah Gambar 0I.04: Burung Maleo

Gambar 0I.05. Burung Rangkong dan Kakatua Gambar 0I.06. Komodo

Gambar 0I.07. Orang Utan Gambar 0I.08. Banteng

7
Gambar 0I.09. Gajah Gambar 0I.10. Harimau

Ganbar 0I.11. Kanguru Gambar 0I.12. Burung Kasuari

Sebagai dasar pembeda antara hewan yang bersifat Asiatis dengan hewan yang
bersifat Australis, Kamu dapat menyimak tabel pembeda berikut ini

Tabel 1 : Perbedaan fauna Asiatis dengan fauna Australis


Fauna Asiatis Fauna Australis
- binatang menyusui besar-besar - binatang menyusui kecil-kecil, dan
jenis binatang berkantong
- terdapat bermacam-macam jenis kera - tidak terdapat jenis kera
- jenis ikan air tawar banyak - jenis ikan air tawar sedikit
- jenis burung berwarna tidak banyak - terdapat banyak jenis burung berwarna

Sekarang coba Kamu perhatikan gambar peta daerah fauna Indonesia. Pada peta
tersebut terdapat garis khayal pembatas antar daerah fauna Asiatis dengan fauna
daerah peralihan, yaitu garis Wallacea. Sedangkan garis Weber adalah garis
keseimbangan antara daerah fauna Asiatis dan Australis. Garis keseimbangan
maksudnya adalah daerah di sekitar garis Weber tempat dimana dapat ditemui
fauna Asiatis dan juga fauna Australis.
Coba cari pada peta di bawah ini pulau-pulau yang termasuk daerah fauna Asiatis
dan pulau-pulau yang termasuk daerah fauna yang bersifat Australis! Cari pula
pulau-pulau daerah fauna peralihan di Indonesia!

8
Gambar 0I .13. Peta Persebaran Fauna di Indonesia

Flora di Indonesia
Jenis tumbuh-tumbuhan (flora) yang hidup di suatu tempat terdiri dari tumbuh-
tumbuhan yang tumbuh secara alami. Disamping itu juga ada tumbuh-tumbuhan yang
ditanam serta dipelihara oleh manusia. Tumbuhan alami ini disebut juga vegetasi
alami. Sedangkan mengenai tumbuh-tumbuhan yang ditanam serta dipelihara oleh
manusia, dibahas dalam pertanian.

Contoh flora di Indonesia

Gambar 0I.14. Sabana di Nusa Tenggara Gambar 0I.15. Hutan Hujan Tropis
Dimanfaatkan untuk peternakan Banyak menghasilkan kayu

9
Gambar 0I.16. Hutan Jati di Saradan. Gambar 0I.17. Hutan Bakau di Kalimantan
Contoh Hutan Musim (Hutan Mangrove)

Vegetasi alami (dunia tumbuh-tumbuhan) yang terdapat di Indonesia adalah sebagai


berikut :
a. Hutan Hujan Tropis
Di daerah beriklim khatulistiwa seperti Indonesia, yang banyak sinar matahari,
curah hujannya besar, dan suhu udaranya tinggi. Vegetasi utamanya adalah hutan
hujan tropis. Hutan ini di jumpai di dataran rendah hingga ke pegunungan. Hutan
hujan tropis sangat lebat dan selalu hijau sepanjang tahun dan di dalamnya hidup
beribu jenis tumbuhan, tumbuhan tersebut tersusun atas berbagai tingkat
ketinggian, hingga seakan-akan membentuk lapisan-lapisan.

b. Hutan Musim
Hutan musim dijumpai di daerah yang suhu udaranya tinggi dan mempunyai
perbedaan musim hujan dan kemarau yang nyata. Pohon-pohon di hutan ini tahan
kering. Hal ini terlihat dari adanya lapisan pelindung berupa kulit kayu mati yang
tebal pada batangnya. Pada musim kemarau, sebagian pohonnya meranggas atau
menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan air, tetapi pada musim hujan
pohon-pohon ini menghijau kembali. Pohon hutan musim yang penting antara lain
adalah pohon jati, kapuk dan angsana. Dalam hutan musim tumbuhan bawah cukup
lebat, karena sinar matahari dapat mencapai permukaan tanah. Misalnya di Jawa
Tengah, Jawa Timur, sampai ke Nusa Tenggara.
Perhatikan gambar hutan Jati, bandingkan antara hutan hujan tropis dengan dan
hutan jati (termasuk hutan musim) yang sedang meranggas.

c. Sabana
Sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh ditumbuhi pohon-pohon perdu
atau semak belukar. Sabana banyak terdapat di Nusa Tengga Barat dan Nusa
Tenggara Timur, yang curah hujannya tidak tinggi. Di daerah ini ternak
dikembangbiakkan secara bebas. Karena itu daerah ini merupakan penghasil ternak,
seperti sapi, kambing dan kuda.

d. Stepa
Stepa adalah padang rumput yang relatif luas tanpa adanya pohon-pohon perdu atau
semak belukar. Daerah ini dijumpai di dataran yang sangat sedikit curah hujannya
seperti di Nusa Tenggara Timur.

e. Hutan Bakau
Tumbuh di pantai yang landai dan berlumpur serta terletak di daerah pasang surut.
Pohon bakau hidup di lingkungan air payau yang merupakan percampuran air laut
10
dan air tawar. Oleh Karena itu pohon bakau sukar menghisap air untuk keperluan
hidupnya. Daun pohon bakau mempunyai lapisan tebal di permukaannya, dan
berguna untuk mengurangi penguapan air pada bagian daun. Sebagian akarnya
muncul di permukaan air atau lumpur untuk mendapatkan oksigen, karena di dalam
lumpur oksigen sangat kurang. Nama lain pohon bakau adalah mangrove. Di
belakang hutan bakau, kearah daratan, biasanya tumbuh pohon nipah yang daunnya
berguna untuk atap. Hutan bakau yang terluas terdapat di daerah pantai Irian Jaya,
Sumatera bagian Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

f. Hutan Rawa
Lebih jauh ke arah daratan dari hutan bakau, biasanya terdapat hutan rawa air
tawar. Hutan ini meliputi daerah rawa-rawa yang cukup luas di Indonesia. Hutan
rawa air tawar tidak menghasilkan kayu yang baik, tetapi tanah di daerah ini dapat
digunakan untuk pertanian. Sebagian hutan rawa air tawar di Indonesia telah diubah
menjadi daerah persawahan.
Hutan rawa lain yang sejenis dengan hutan rawa air tawar adalah hutan rawa
gambut. Hutan ini merupakan penghasil kayu yang cukup penting. Salah satunya
kayunya adalah kayu ramin, yang dapat dimanfaatkan untuk peralatan rumah.
Hutan rawa gambut banyak terdapat di pantai timur Sumatera, Kalimantan Barat
dan Kalimantan Tengah
Demikian uraian mengenai hutan yang terdapat di Indonesia, semoga Kamu dapat
memahami dengan jelas dan bermanfaat sebagai pengetahuan dan dalam kehidupan
sehari-hari, baik sekarang maupun dalam kehidupan bermasyarakat di waktu yang
akan datang. Untuk lebih jelasnya Kamu perhatikan dengan baik peta berikut ini!

Gambar 0I.18. Peta Persebaran Flora di Indonesia

11
d. Jenis Tanah dan Pemanfaatannya
Sebelum Kamu mengenal tanah, ada baiknya terlebih dahulu Kamu harus
mengetahui pengertian tanah. Tahukah Kamu apakah tanah itu ? Tanah adalah
lapisan kulit bumi terluar yang terdiri atas bahan padat yang bercampur dengan air,
udara dan jasad-jasad hidup yang merupakan tempat pertumbuhan tanaman. Tanah
berasal dari pelapukan batuan yang terdapat di permukaan bumi. Batuan tersusun
atas mineral-mineral, yaitu bahan yang terjadi karena peristiwa alam dan
mempunyai unsur kimia tertentu. Oleh pengaruh suhu udara, angin dan hujan,
batuan itu lama-lama menjadi lapuk. Mineral-mineral yang ada di dalam batuan
kemudian terlepas dan akhirnya membentuk tanah.
Di dalam tanah terdapat jasad-jasad hidup. Organisme tersebut antara lain bakteri
dan jamur. Jasad-jasad tersebut membusukkan tumbuhan dan hewan yang mati dan
juga kotoran hewan, sehingga sisa-sisa tumbuhan dan hewan-hewan ini berubah
menjadi bahan organik yang disebut humus. Humus adalah unsur tanah yang
penting, karena merupakan sumber makanan bagi tanaman dan membuat tanah
dapat menyerap air lebih banyak. Humus terdapat pada lapisan tanah yang paling
atas.

Coba perhatikan gambar berikut !

Gambar. 01.19. Pembagian Lapisan Tanah. Lapisan Humus penting untuk tumbuhan.

Jenis tanah yang terdapat di Indonesia berbeda, ada yang subur dan ada yang tidak
subur. Bagaimana dengan tanah yang ada di daerah Kamu ? Pasti ada tanah yang
subur dan yang tidak subur. Ada jenis tanah yang hanya dapat ditumbuhi tanaman
tertentu saja. Adapun jenis-jenis tanah adalah sebagai berikut :
- Tanah aluvial, yaitu tanah yang terbentuk dari endapan lumpur dan pasir halus
yang bawa aliran sungai.
- Tanah andosol (tanah vulkanik), yaitu tanah yang terbentuk dari endapan abu
gunung api.
- Tanah regosol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan yang berasal dari
muntahan gunung api, atau endapan pasir di sepanjang pantai.
- Tanah organosol, yaitu tanah yang terbentuk dari bahan organik, yaitu dari sisa-
sisa tumbuhan yang mudah membusuk.

12
- Tanah litosol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan keras yang belum lapuk
dengan sempurna.
- Tanah latosol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan gunung api yang sudah
mengalami pelapukan lebih lanjut.
- Tanah grumosol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan kapur dan batuan
gunung api.
- Tanah mediteran, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan kapur yang tercampur
dengan batuan endapan
- Tanah humus, yaitu tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang
mengalami pembusukan secara alami. Terdapat di daerah tropis.

Agar lebih jelas, perhatikan tabel berikut ini !

Tabel 2 : Jenis tanah menurut bahan pembentuk dan kesesuaian lahan

Jenis Tanah Bahan Pembentuk Terdapat di Tanaman Yang Cocok


daerah
Tanah aluvial Lumpur dan pasir halus Dataran rendah dan Padi, Palawija, tembakau,
yang dibawa aliran sungai daerah sepanjang tebu, sayuran, kelapa dan
dan diendapkan sungai Indonesia buah-buahan

Tanah andosol Abu gunung api Daerah gunung api di Kina, teh, kopi
(tanah vulkanik) Sumatera, Jawa, Bali,
Nusa Tenggara, dan
Minahasa
Tanah regosol Batuan berasal dari Lereng-lereng Palawija, tembakau dan
(berbutir kasar) muntahan gunung api, gunung api dan buah-buahan
endapan pasir disepanjang pantai-pantai di
pantai seluruh Indonesia
Tanah organosol Bahan organik, yaitu sisa Dataran rawa di Kelapa, nanas dan padi
(tanah gambut) tumbuhan rawa yang sudah Kalimantan, Papua
membusuk dan Sumatera
Tanah litosol Batuan keras yang belum Lereng-lereng gunung Pohon-pohon besar atau
(tanah batu-batuan) lapuk dengan sempurna yang mengalami erosi dihutankan
berat dan pegunungan
kapur di seluruh
Indonesia
Tanah latosol Batuan gunung api yang Seluruh Indonesia Padi, palawija, kopi, karet,
(tanah tua) sudah mengalami kecuali di beberapa kelapa sawit, buah-buahan.
pelapukan pulau Nusa Tenggara
dan Maluku
Tanah grumosol Batuan kapur dan batuan Sumatera, Jawa, Padi, palawija, kelapa,
gunung api Nusa Tenggara, karet, kopi, pohon jati.
Papua (yang
ketinggiannya kurang
dari 200 m di atas
permukaan air laut)
Tanah mediteran Batuan kapur yang Daerah bukit kapur di Palawija, tembakau dan
(tanah kapur) tercampur dengan batuan Jawa, Sumatera pohon jati
endapan Selatan dan Sulawesi
Tenggara

13
Perhatikan gambar-gambar di bawah ini, tentukan jenis-jenis tanaman semacam itu
bisa diusahakan di daerah mana saja di seluruh Indonesia ?

Gambar.01.20. Beberapa contoh tanaman buah dan sayur

6. Tugas 1
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Jelaskan bagaimana letak geografis negara Indonesia !
2. Jelaskan tentang angin muson barat !
3. Sebutkan perbedaan-perbedaan antara fauna Asiatis dengan fauna Australis !
4. Sebutkan nama garis khayal yang membatasi antara fauna jenis Asiatis dengan
fauna di daerah peralihan, dan garis khayal yang membatasi fauna Australis
dengan fauna peralihan !
5. Sebutkan flora (vegetasi alami) yang terdapat di Indonesia serta daerah
dijumpainya masing-masing !
6. Jelaskan pengertian tanah !
7. Sebutkan minimal 3 contoh jenis tanah dan tanaman yang cocok untuk tanah
tersebut!

14
Kegiatan 2 : Kondisi Kependudukan Indonesia

1. Standar Kompetensi
Memahani permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk

2. Kompetensi Dasar
Kemampuan mendeskripsikan Kondisi Kependudukan Indonesia

3. Indikator Pencapaian Kompetensi :


a. Mendeskripsikan permasalahan kependudukan di Indonesia
b. Menjelaskan pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk di berbagai wilayah
Indonesia
c. Menjelaskan hubungan antara kondisi fisik dan sosial ekonomi di Indonesia

4. Materi Pokok
Untuk mencapai kompetensi dasar tersebut, materi pokok yang harus Kamu pelajari
adalah:
a. Permasalahan kependudukan di Indonesia
b. Pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk di berbagai wilayah Indonesia
c. Hubungan antara kondisi fisik dan sosial ekonomi di Indonesia

5. Uraian Materi
a. Permasalahan Kependudukan di Indonesia
Tiap-tiap negara di dunia memiliki permasalahan di bidang kependudukan.
Masalah kependudukan di tiap-tiap daerah atau negara tidak sama. Di Indonesia
masalah utama di bidang kependudukan meliputi jumlah penduduk banyak,
persebaran penduduk yang tidak merata dan laju pertumbuhan penduduk yang
tinggi. Selain dihadapkan pada masalah jumlah (kuantitas), Indonesia juga
memiliki masalah kependudukan dalam hal mutu (kualitas) yang secara umum
tergolong masih rendah. Jumlah penduduk Indonesia yang besar, secara umum
memiliki keuntungan seperti :
- Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja
- Dapat digunakan untuk usaha pembelaan negara, bila negara mengalami
bahaya.
Setiap negara di dunia sudah tentu memiliki penduduk. Ada yang jumlahnya cukup
besar, ada pula yang jumlahnya masih sedikit. Tahukah Kamu urutan jumlah
penduduk Indonesia bila di banding dengan penduduk negara lain di dunia ?

Coba Kamu perhatikan tabel berikut ini

Tabel 1-1 Perkembangan Penduduk Indonesia 1961 – 2000

Tahun Jumlah (ribuan) Pertumbuhan (%)


1961 97.010 2,13
1971 119.183 2,08
1980 147.490 2,32
1990 178.631 1,98
2000 203.456 1,70
Sumber: BPS

15
Menurut Tabel 1-1 tersebut, jumlah penduduk Indonesia adalah 97,010 juta jiwa
(1961), 119,183 juta jiwa (1971), 147,490 juta jiwa (1980), 178,631 juta jiwa
(1990), dan 203,456 juta jiwa (2000). Dari jumlah tersebut terlihat bahwa jumlah
penduduk dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Berikutnya
perhatikan tingkat pertumbuhan penduduk, yaitu tahun 1961 adalah 2,13%, tahun
1971 adalah 2,08%, tahun 1980 adalah 2,32 %, tahun 1990 adalah 1,98% , dan
2000 adalah 1,70%.
Bagaimana jumlah penduduk tersebut bila kita bandingkan dengan negara-negara
lain di dunia?

Tabel 1-2. Jumlah Penduduk Sepuluh Negara di Dunia


(Hasil Proyeksi/Perkiraan)
Jumlah (jutaan)
No. Negara
1997 2000 2003 2025
1. Cina 1.236,7 1.255 1.288,7 1.471
2. India 969,7 1.016 1.068,6 1.370
3. Amerika Serikat 267,7 276 291,5 323
4. Indonesia 244,3 206 220,5 265
5. Brasil 160,3 172 176,5 224
6. Federasi Rusia 147,3 150 145,5 136
7. Pakistan 137,8 148 149,1 243
8. Jepang 126,1 127 127,5 134
9. Bangladesh 122,2 132 146,7 182
10. Nigeria 107,1 128 133,9 217
Sumber : World Population Data Sheet 2003.

Sekarang berada pada urutan ke berapakah jumlah penduduk Indonesia, jika


dibandingkan dengan negara-negara di dunia ? Menurut jumlah penduduknya,
Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar di dunia.

Tabel 1-3. Jumlah Penduduk di Wilayah Asean Tahun 2003

No. Negara Jumlah (Jutaan)


1. Indonesia 220,5
2. Philippines 81,6
3. Vietnam 80,8
4. Thailand 63,1
5. Myanmar 49,5
6. Malaysia 25,1
7. Kamboja 12,6
8. Singapore 4,2
9. Laos 5,6
10. Brunei 0,4
Sumber: World Population Data Sheet

Dari tabel di atas, Kamu dapat mengetahui bahwa penduduk Indonesia di Asia
Tenggara menempati urutan nomor 1. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk
negara ASEAN, penduduk Indonesia lebih dari dua kali lipat. Coba Kamu hitung
berapa perbandingannya dengan tiap-tiap negara anggota ASEAN.

16
Indonesia di antara negara-negara di ASEAN, menempati posisi ke berapa? Negara
manakah yang paling sedikit penduduknya?

Tabel 1-4. Pertumbuhan Penduduk Negara-negara di ASEAN

No. Negara Pertumbuhan (%)


1. Philippines 2.2
2. Malaysia 2.1
3. Myanmar 2.1
4. Kamboja 1.9
5. Brunei 1.9
6. Laos 1.6
7. Indonesia 1.6
8. Vietnam 1.3
9. Singapore 0.7
10. Thailand 0.7
Sumber: World Population Data Sheet 2003

Meskipun angka pertumbuhan penduduk Indonesia menduduki urutan ke tujuh,


namun karena jumlah penduduk yang besar maka pertumbuhan 1,6% masih
tergolong tinggi. Coba diskusikan dengan teman-temanmu mengapa demikian?

b. Permasalahan Utama Bidang Kependudukan di Indonesia


1) Persebaran Penduduk Indonesia
Persebaran Penduduk Indonesia tidak merata. Pada umumnya penduduk
tersebut terpusat di kota-kota besar dan daerah pertanian yang subur. Hampir 70
% dari jumlah penduduk di Indonesia mendiami di Pulau Jawa, padahal luas
Pulau Jawa hanya sekitar 7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia. Sehingga
Pulau Jawa sangat padat penduduknya bukan ?

2) Pertumbuhan Penduduk Indonesia


Perubahan jumlah penduduk baik pertambahan atau pengurangan disebut
pertumbuhan penduduk. Kalau bertambah disebut pertumbuhan positif, kalau
kurang disebut pertumbuhan negatif. Pada tahun 1990 pertumbuhan penduduk
Indonesia sekitar 1,6 %. Angka pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan
jumlah penduduk bertambah dengan cepat.

3) Faktor-faktor yang menentukan kualitas penduduk


Kamu sudah tahu bahwa kemampuan penduduk antar daerah untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang utama, berbeda-beda. Hal tersebut menyebabkan kualitas
penduduk tiap daerah berbeda-beda pula.

17
Adapun faktor-faktor yang menentukan kualitas penduduk sebagai berikut:
♦ Tingkat Pendidikan Penduduk
Pada modul yang lalu Kamu sudah mengetahui tingkat pendidikan rata-rata
penduduk Indonesia, bukan ? Untuk lebih memahami, coba Kamu amati sekali
lagi komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan berikut ini !

Tabel 1-5. Komposisi penduduk Indonesia menurut tingkat pendidikan


Hasil sensus tahun 1971 s.d 2001

1971 1980 1985 1990 2001


Pendidikan
% % % % %
Tamat/belum tamat SD 73,3 55,8 37,5 56,8 34,36
SD 19,6 55,8 37,5 26,8 32,80
SLTP 4,4 8,3 12,9 8,8 14,84
SLTA 2,0 5,9 11,8 6,8 14.7
Diploma/Universitas 0,4 0,8 1,9 0,6 3,31
Tidak diketahui - - - 0,2

Amati tabel secara teliti ! Coba Kamu sebutkan tingkat pendidikan penduduk
dari tahun ke tahun berdasarkan tabel tersebut. Apakah tingkat rata-rata
penduduk Indonesia masih rendah ?

♦ Keadaan Kesehatan Penduduk


Tingkat kesehatan penduduk dapat Kamu lihat dari angka kematian, terutama
angka kematian bayi. Angka kematian adalah jumlah rata-rata penduduk yang
meninggal dari setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Bila angka kematian
rendah, tingkat kesehatan penduduk tinggi dan sebaliknya bila angka kematian
tinggi maka tingkat kesehatan rendah.

Sampai di sini tentu Kamu bertanya, mengapa tingkat kesehatan penduduk


Indonesia masih rendah ?
Sebagai jawaban, coba Kamu diskusikan dengan teman-temanmu !

♦ Tingkat Penghasilan Penduduk


Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk, Kamu terlebih dahulu harus
mengetahui ciri-ciri keluarga sejahtera. Keluraga sejahtera yaitu apabila suatu
keluarga sudah terpenuhi semua kebutuhan hidupnya.
Untuk mencapai keluarga sejahtera, tentu setiap keluarga perlu mempunyai
penghasilan atau pendapatan yang layak. Pendapatan suatu keluarga dalam satu
tahun dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga dalam
tahun.
Jadi pendapatan suatu keluarga dibagi dengan jumlah anggota keluarga. Besar
kecilnya penghasilan rata-rata tiap anggota keluarga dapat dipergunakan
sebagai ukuran tingkat kesejahteraan penduduk. Dengan penghasilan yang
cukup orang mempunyai peluang untuk hidup sehat dengan pendidikan yang
tinggi dibanding yang penghasilannya rendah.

♦ Tingkat Kesejahteraan Penduduk


Dari uraian di atas, Kamu sudah mengetahui bahwa ukuran tingkat
kesejahteraan penduduk dapat diukur salah satunya dari pendapatan rata-rata
18
setiap orang selama satu tahun. Tentu Kamu ingin tahu bagaimana pendapatan
rata-rata penduduk Indonesia ? Untuk itu terlebih dahulu Kamu harus
mengetahui jumlah penduduk dan pendapatan nasional.
Untuk menghitung pendapatan rata-rata penduduk, Kamu dapat menggunakan
rumus :

Pendapatan rata-rata = Pendapatan Nasional


Jumlah Penduduk

Contoh :
Pendapatan nasional Indonesia pada tahun 1981 sebesar
Rp.50.110.175.000.000,00 (lima puluh triliyun seratus sepuluh milyar seratus
tujuh puluh lima juta rupiah). Jumlah penduduk Indonesia tahun 1980 sebesar
147.500.000 jiwa.
Maka pendapatan rata-rata penduduk Indonesia pada tahun 1990 =
Rp. 50.110.175.000.000,00
= Rp. 339.730,00
147.500.000

Pendapatan rata-rata tiap bulannya = Rp. 339.730,00 : 12 = Rp. 28.311,00


Pendapatan rata-rata per hari =Rp. 28.311,00 : 30 = Rp. 943,69
Berdasarkan contoh perhitungan ini, Kamu dapat mengetahui bahwa
pendapatan rata-rata penduduk Indonesia masih sangat rendah. Bayangkan saja
setiap penduduk hanya memiliki uang sebesar Rp. 943,69 untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Sekarang Kamu hitung, berapa besar pendapatan rata-rata perhari setiap
anggota keluargamu dengan cara di atas. Diskusikan dengan teman-temanmu!
lalu hasilnya laporkan kepada guru pamongmu !
“Selamat berdiskusi”

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masih rendahnya kualitas penduduk


Indonesia antara lain
♦ Tingkat Pendapatan Rata-rata Penduduk Rendah.
Di atas Kamu sudah diberi contoh cara menghitung pendapatan rata-rata
penduduk setiap tahun, dan akhirnya dapat disimpulkan bahwa pendapatan rata-
rata penduduk Indonesia masih rendah. Hal ini menyebabkan banyak orang tua
yang tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya dan terpaksa menghentikan
sekolah anak-anaknya. Akibatnya banyak anak-anak yang putus sekolah, karena
harus bekerja mencari nafkah guna membantu perekonomian orang tua mereka.
Pendapatan yang rendah dapat disebabkan karena tingkat pendidikan yang
rendah.

19
Coba Kamu perhatikan gambar berikut ini !

Gambar.01.21. Anak usia sekolah yang terpaksa ikut mencari nafkah


(Sumber : Kompas)

♦ Kurangnya Keterampilan dan Tingkat Pendidikan yang Rendah


Tingkat pendidikan rendah di suatu daerah dapat terjadi karena di daerah itu
misalnya jumlah anak usia sekolah banyak, tetapi tempat belajarnya kurang.
Akibatnya banyak anak-anak yang tidak tertampung untuk bersekolah.
Disamping itu tidak seimbangnya jumlah SD dengan SLTP, SLTP dengan
SMU, dan SMU dengan Perguruan Tinggi. Banyak tamatan SD yang tidak
dapat melanjutkan ke SLTP dan seterusnya. Hal ini dapat terjadi di daerah-
daerah yang penduduknya padat. Kadang-kadang oleh jauhnya jarak antara
sekolah dengan tempat tinggal yang terpencil menyebabkan anak-anak enggan
bersekolah.

♦ Rendahnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan


Dalam kehidupan sehari-hari Kamu bisa amati bagaimana kesadaran
masyarakat terhadap kesehatan. Masih banyak masyarakat yang tidak tahu
makanan bergizi, tinggal di lingkungan yang kotor dan membuang sampah
sembarangan. Jika mereka sakit tidak mau ke dokter dan lain-lain. Faktor-faktor
inilah yang menyebabkan tingkat kesehatan penduduk Indonesia masih rendah.

♦ Kesejahteraan Penduduk yang Masih Rendah


Di atas sudah Kamu pelajari bahwa ukuran kesejahteraan diantaranya dilihat
dari tingkat pendapatan rata-rata. Di Indonesia pendapatan rata-rata penduduk
masih rendah. Rendahnya pendapatan rata-rata penduduk Indonesia erat
hubungannya dengan pendapatan nasional Indonesia secara keseluruhan masih
kecil. Hal ini karena belum semua sumber daya alam yang kita miliki dapat
diolah dengan baik. Akibat kurangnya modal, tenaga ahli dan teknologi.
Disamping itu jumlah penduduk Indonesia yang terlalu besar. Inilah yang
menyebabkan tingkat kesejahteraan penduduk Indonesia masih rendah.
Usaha-usaha Meningkatkan Kualitas Penduduk
Seperti Kamu ketahui Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan
di segala bidang. Termasuk pembangunan sumber daya manusia. Agar
pembangunan berjalan lancar, dibutuhkan manusia-manusia yang berkualitas

20
tinggi. Untuk mendapatkan manusia yang berkualitas, maka pemerintah
melaksanakan usaha-usaha sebagai berikut:
♦ Meningkatkan Mutu Pendidikan.
Dalam uraian mengenai komposisi penduduk pada modul yang lalu, Kamu
sudah mengetahui tingkat pendidikan di Indonesia masih rendah.
Untuk meningkatkan mutu penduduk, khususnya menyangkut mutu pendidikan,
maka pemerintah melaksanakan beberapa kebijaksanaan di bidang pendidikan,
melalui jalur pendidikan formal dan non formal.
Peningkatan mutu pendidikan jalur pendidikan formal contohnya dengan
menambah anggaran pendidikan, menambah gedung-gedung sekolah,
peningkatan jumlah guru dan dosen dan memperbanyak buku-buku pelajaran.
Disamping itu pemerintah mencanangkan “Wajib Belajar” sembilan tahun
mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama
(SMP).
Coba Kamu perhatikan gambar-gambar berikut ini !

Gambar.01.22
Gerakan budaya membaca anak-anak untuk meningkatkan mutu pendidikan

Gambar.01.23 Penataran calon guru untuk meningkatkan mutu pendidikan

21
Coba Kamu amati gambar di atas satu persatu ! Kemudian buatlah kesimpulan
mengenai usaha-usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia ! Diskusikan hasil pengamatanmu dengan teman-
teman. Hasilnya laporkan kepada guru pamongmu !
Juga melaksanakan pendidikan melalui jalur pendidikan non formal, yaitu
pendidikan masyarakat di luar sekolah. Contoh kursus-kursus ketrampilan dan
program “kejar” paket A dan paket B.

Perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar.01.24 Pendidikan Ketrampilan Teknik Dasar.


Diperlukan untuk memasuki dunia kerja.

Adakah di lingkunganmu kegiatan pelatihan teknik dasar, atau ’kejar’ (kegiatan


belajar) Paket A dan Paket B? Jika ada coba cari tahu tentang hal tersebut!
Laporkan hasil diskusimu kepada guru pamongmu untuk mengetahui kebenaran
hasil diskusimu !

♦ Usaha Meningkatkan Kesehatan Penduduk


Dalam rangka meningkatkan kesehatan penduduk, pemerintah melaksanakan
usaha-usaha antara lain sebagai berikut :
- Program Perbaikan Gizi
Program ini ditujukan kepada mereka yang rawan gizi atau bagi penduduk
yang berpenghasilan rendah.

- Program Pemberantasan Penyakit Menular


Program ini diutamakan untuk memberantas penyakit menular seperti
malaria, demam berdarah, diare, kolera, TBC dan lain-lain

- Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat


Untuk memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat, pemerintah
membangun, tempat-tempat pelayanan kesehatan masyarakat sampai ke
pelosok daerah. Misalnya Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) di tingkat
desa, Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di tingkat desa sampai

22
ibukota propinsi. Disamping itu juga dilaksanakan Usaha Kesehatan
sekolah (UKS) mulai tingkat SD, SMP dan SMA secara berkala.
Coba Kamu perhatikan contoh pelayanan kesehatan masyarakat dibawah
ini!

Gambar.01.25 Para pasien yang sedang dirawat di Puskesmas

- Peningkatan Peralatan Laboratorium Kesehatan


Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan penduduk, maka
pemerintah juga memberikan alat-alat laboratorium.

- Program Penyediaan Air Bersih di Pedesaan


Kamu perhatikan sendiri air sungai di daerahmu. Ada yang sudah kotor dan
tercemar, terutama di daerah perkotaan. Padahal air itu merupakan
kebutuhan penting bagi kehidupan manusia. Jika masyarakat minum air
yang kotor, maka akan berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu pemerintah
membangun sarana air bersih di pedesaan. Pembangunan itu melalui dana
Bantuan Inpres dan Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan.

- Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman


Di atas tadi Kamu telah mempelajari salah satu faktor yang menyebabkan
rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Diantaranya ialah karena
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan masih rendah.
Lingkungan yang kotor, jorok dan kumuh merupakan sumber berbagai bibit
penyakit. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan lingkungan
masyarakat, pemerintah telah berusaha antara lain dengan memberi
penyuluhan kepada masyarakat tentang cara membuang sampah yang benar
dan penyediaan sarana MCK (Mandi, Cuci, Kakus). Juga membangun
Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) melalui dana bantuan Inpres dan
sarana bantuan kesehatan. Coba Kamu perhatikan contoh sarana umum
yang dibangun pemerintah di sekitar tempat tinggalmu.

23
Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar 01.26 Pemukiman penduduk yang bersih

 Meningkatkan Kesejahteraan Penduduk

Dalam uraian mengenai kesejahteraan penduduk Kamu telah mengetahui bahwa


kesejahteraan penduduk Indonesia masih rendah. Untuk meningkatkan
kesejahteraan tersebut, maka pemerintah melaksanakan usaha-usaha antara lain
sebagai berikut :

- Meningkatkan pendapatan nasional, dengan cara menggali sumber


daya alam sebanyak-banyaknya dengan tidak merusak lingkungan.
Contohnya antara lain meningkatkan pertanian, perkebunan, pertambangan
dan perindustrian.

Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar.01.27 Pembangunan industri pariwisata sebagai upaya peningkatan pendapatan

24
- Menekan laju pertumbuhan penduduk, dengan cara melaksanakan program
keluarga berencana dan pemerataan kesempatan kerja bagi tenaga kerja
wanita.
Selain kedua usaha diatas, pemerintah juga melaksanakan usaha sebagai
berikut:
 Meningkatkan pembinaan kesejahteraan keluarga, melalui kelompok ibu-
ibu PKK mulai dari tingkat desa samapai di tingkat pemerintah pusat.
Misalnya memberikan ketrampilan kepada ibu-ibu PKK.

 Mendirikan Koperasi Unit Desa


Lembaga ini merupakan urat nadi bagi perekonomian masyarakat desa.
Badan ini memberi bantuan modal kepada petani untuk meningkatkan
produksinya.
 Melaksanakan Pembangunan Proyek Padat Karya
Tujuan pembangunan proyek padat karya ini untuk menyerap tenaga kerja
sebanyak-banyaknya. Bila semua penduduk bekerja berarti pendapatan
penduduk juga meningkat.
 Membangun Rumah Murah untuk Rakyat
Seperti rumah BTN tipe 21, perumnas, rumah sangat sederhana dan rumah
susun di kota-kota besar. Coba Kamu perhatikan gambar berikut ini !

Gambar.01.28 Rumah komplek perumahan untuk memenuhi kebutuhan perumahan rakyat

 Memberi Bantuan Sosial Kepada Penduduk yang Tertimpa Musibah,


Seperti: banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan kebakaran
 Memberi Pembinaan Kepada Suku Terasing,
Seperti memberi kursus ketrampilan, membangun pemukiman agar mereka
tidak hidup berpindah-pindah
Tujuannya agar memudahkan pembinaan para petani ini melalui wadah
Kelompencapir, yaitu kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa
25
 Meningkatkan Ketrampilan bagi Remaja Putus Sekolah.
Tujuannya agar para remaja memiliki berbagai macam ketrampilan
sehingga mereka punya bekal untuk terjun ke dunia usaha. Baik untuk
bekerja pada perusahaan, di pabrik, maupun berwiraswasta.

c. Pusat Kegiatan Ekonomi Penduduk

Kegiatan ekonomi penduduk meliputi produksi, distribusi dan konsumsi barang dan
jasa. Dalam memenuhi kebutuhan di bidang ekonomi ketiga hal tersebut sangat
dibutuhkan oleh manusia. Pada umumnya manusia akan bertempat tinggal di
daerah yang menjadi pusat kegiatan ekonomi.

Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar 01. 29 Pasar salah satu pusat kegiatan ekonomi di perkotaan

Di Indonesia pusat-pusat kegiatan ekonomi pada umumnya terdapat di wilayah :


• Kota-kota besar yang memiliki sarana untuk kelancaran kegiatan ekonomi.
Contoh : Jakarta, Surabaya, Medan, Makasar dan lain-lain.
• Di daerah-daerah yang tanahnya subur.
Contoh : Pulau Jawa, Bali dan lain-lain
• Di daerah-daerah penghasil barang tambang.
Contoh : Martapura, Balikpapan dan lain-lain.

26
Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar 01. 29 Pusat kegiatan ekonomi di prdesaan

d. Hubungan antara Kondisi Fisik dan Sosial Ekonomi


Bentuk-bentuk kegiatan di dunia ini tidak terlepas dari pengaruh lingkungan
dimana kehidupan itu berada. Hal ini berlaku untuk semua kehidupan. Berkaitan
dengan semua hal tersebut, akan dibahas khusus tentang pengaruh atau kaitan
bentuk-bentuk muka bumi dengan kegiatan penduduk (aktivitas penduduk).
Pada dasarnya kegiatan penduduk tidak bisa terlepas dengan lingkungan tempat
tinggalnya.
Coba Kamu perhatikan bentuk-bentuk kehidupan di berbagai relief muka bumi
berikut ini :
 Daerah pegunungan, pada daerah ini umumnya penduduk mencari nafkah
untuk keperluan hidupnya atau bermata pencaharian dalam bidang pertanian
dan peternakan. Umumnya pertanian yang diusahakan di daerah ini adalah
sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, ubi-ubian, jagung (palawija)
dan sebagainya. Jenis pertanian ini sangat didukung oleh suhu udara yang sejuk
dan air yang cukup. Baik air hujan maupun air dari mata air. Demikian juga
dengan peternakan, seperti : sapi, kerbau dan sebagainya, yang didukung oleh
makanan (pakan) ternak yang cukup, yaitu rumput dan sebagainya.
 Daerah dataran rendah, umumnya penduduk bermata pencaharian di bidang
pertanian sawah. Hal ini didukung oleh pengadaan irigasi, dan suhu udara yang
lebih panas dibandingkan dengan daerah pegunungan.
 Daerah pantai, di daerah ini bermata pencaharian sebagai nelayan dan
perikanan. Kegiatan ini didukung oleh lingkungan alamnya, yaitu laut dan
rawa-rawa air asin untuk tambak (tebat), misalnya tambak udang dan bandeng.
Sampai disini pembahasan unsur sosial wilayah Indonesia telah selesai !
Selanjutnya kerjakan tugas-tugas berikut ini !

27
Kosakata
Astronomis = letak suatu wilayah tertentu berdasarkan pada garis lintang dan
bujur
Angin Muson = arah angin yang berganti arah setiap 6 (enam) bulan , yaitu
muson barat daya dan muson tenggara
Asiatis = sejenis atau sama yang ada di Asia
Australis = sejenis atau sama yang ada di Australia
Flora = dunia tumbuh-tumbuhan
Fauna = dunia hewan atau jenis-jenis hewan
Formal = sesuai dengan peraturan yang sah atau resmi
Geografis = pengetahuan tentang bumi
Kualitas = tingkat kemampuan atau mutu
Kuantitas = berkaitan dengan jumlah
Komposisi = susunan atau pengelompokan
Produktif = banyak mendatangkan hasil
Piramida = bangunan dari batu yang berbentuk limas
Garis Wallacea = sebuah garis khayal yang membatasi daerah persebaran antara
tipe fauna Asiatis dengan daerah peralihan atau tengah
Garis Weber = sebuah garis khayal yang membatasi daerah persebaran antara
tipe fauna Australis dengan daerah peralihan atau tengah

6. Tugas 2

Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan jelas !


1. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kualitas penduduk masih rendah !
2. Sebutkan usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas penduduk !
3. Jelaskan mata pencaharian penduduk daerah dataran rendah dan pantai !

28
C. PENUTUP

Saya ucapkan “Selamat” karena Kamu telah selesai mempelajari modul ini. Untuk
mengingat kembali uraian materi pada modul ini, berikut ini disajikan rangkuman sebagai
berikut :
1. Indonesia secara geografis terletak diantara dua benua Asia dan Australia. Letak
terjadinya angin muson yang melewati wilayah Indonesia
2. Fauna Indonesia dikelompokkan menjadi 3 tipe yaitu fauna Asiatis, Australis dan
Peralihan
3. Permasalahan penduduk Indonesia :
- Jumlah penduduk besar
- Pertumbuhan penduduk tinggi
- Penyebaran tidak merata
- Mutu (kwalitas) masih rendah

Setelah Kamu yakin telah memahami seluruh materi dalam modul ini, segeralah temui
guru Kamu untuk minta diadakan tes akhir modul.

Ingat ! agar Kamu dapat melanjutkan belajar modul berikutnya, nilai tes minimal harus 65
(enam puluh lima). Selamat belajar menghadapi Tes Akhir Modul ! Semoga berhasil !

29
D. KUNCI TUGAS

Tugas 1
1. Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua samudra yaitu
Samudra pasifik dan samudra Hindia.
2. Angin yang berhembus dari benua Asia menuju Australia menyebabkan sebagian
besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini bertiup pada bulan
Oktober – Maret.
3. Perbedaan Fauna Asiatis dan Fauna Australis

Fauna bersifat Asiatis Fauna bersifat Australis


• Binatang menyusui besar-besar • Binatang menyusui kecil-kecil dan
jenis binatang berkantong
• Terdapat bermacam-macam • Tidak terdapat jenis kera
jenis kera
• Jenis ikan air tawar banyak • Jenis ikan air tawar sedikit
• Jenis burung berwarna tidak • Terdapat banyak jenis burung
banyak berwarna

4. Garis khayal yang membatasi antara fauna Asiatis dan fauna Peralihan adalah garis
Wallacea, sedangkan garis khayal yang membatasi fauna Australis dengan fauna
peralihan adalah garis Weber
5. Flora yang terdapat di Indonesia sebagai berikut :
a. Hutan hujan tropis terdapat di dataran rendah hingga ke pegunungan di Indonesia,
seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya.
b. Hutan musim, terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur dan sampai ke Nusa Tenggara.
c. Sabana, terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
d. Stepa, terdapat di Nusa Tenggara Timur.
e. Hutan Bakau, terdapat di daerah pantai Irian Jaya, Sumatera Timur, Kalimantan
Barat dan Kalimantan Selatan.
f. Hutan Rawa, terdapat di Pantai Timur Sumatera, Kalimantan Barat dan Kalimantan
Tengah
6. Tanah adalah lapisan atas kulit bumi yang terdiri dari bahan padat, air dan jasad-
jasad hidup, yang bersama-sama merupakan tempat pertumbuhan tanaman.
7. a. Tanah alluvial, termasuk tanah yang subur, dengan jenis tanaman yang sesuai
adalah padi, palawija, tembakau, sayuran, dan buah-buahan.
b. Tanah andosol, tanah subur untuk jenis tanaman kina, teh, kopi dan untuk
dihutankan
c. Tanah regosol, tanah subur untuk jenis tanaman palawija, tembakau dan buah-
bahan.
d. Tanah organosol, tanah ini kurang subur, hanya bisa untuk pohon-pohon besar dan
untuk dihutankan.
e. Tanah litosol, tanah yang tidak subur, yang hanya bisa untuk pohon-pohon besar
dan untuk dihutankan
f. Tanah latosol, tanah subur, yang sesuai untuk jenis tanaman padi, palawija, kopi,
karet, kelapa, kelapa sawit, buah-buahan dan untuk dihutankan.
g. Tanah grumosol, tanah subur yang sesuai untuk jenis tanaman palawija, tembakau
dan pohon jati.

30
Tugas 2
1. a. Tingkat pendidikan penduduk masih rendah
b. Tingkat kesehatan penduduk masih rendah
c. Tingkat kesejahteraan penduduk masih rendah

2. a.. Meningkatkan mutu pendidikan


b. Meningkatkan kesehatan penduduk
c. Meningkatkan kesejahteraan penduduk

3. a. Dataran rendah umumnya bermata pencaharian di bidang pertanian sawah


b. Daerah pantai umumnya sebagai nelayan dan usaha perikanan

31
32
IPS.VIII.1.1.02

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelas : VIII
Semester : 1
Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

PERMASALAHAN PENDUDUK DAN


DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN

Penulis : Drs. Sutama


Drs. Sukimin
Pengkaji Materi : Drs. Eko Tri Rahardjo,M.Pd.
Perevisi : 1. Drs. Suhail Effendey
2. Drs. Marlan Kasni Kr.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


2009

33
34
A. PENDAHULUAN

“Selamat bertemu kembali siswa SMP Terbuka” Apa kabar ? Tentu Kamu sehat-sehat saja
bukan ! Bagaimana dengan hasil belajarmu ? Memuaskan bukan ! Baiklah pada pertemuan
ini Kamu mempelajari materi pelajaran dengan judul “ Permasalahan Penduduk dan
Dampaknya terhadap Pembangunan ”
Setelah selesai mempelajari modul ini diharapkan Kamu mampu memahami permasalahan
penduduk dan dampaknya terhadap Pembangunan . Untuk mencapai kemampuan tersebut,
Kamu harus mempelajari pokok materi berikut ini :
- Perkembangan jumlah penduduk Indonesia dalam kaitannya dengan perkembangan
penduduk dunia
- Pertumbuhan Penduduk Yang Cepat
- Kepadatan Penduduk dan Persebaran Yang tidak merata
- Komposisi Penduduk pada usia muda tinggi
- Usia Harapan Penduduk masih rendah
- Ledakan Penduduk tinggi
- Mobilitas Penduduk ( masalah migrasi )
- Upaya Penanggulangan dan Dampaknya terhadap Pembangunan

Alat-alat bantu untuk memperlancar dan mempermudah memahami materi pelajaran dalam
modul ini antara lain : Buku geografi untuk SMP, Peta dan Atlas. Alat-alat bantu ini bisa
Kamu pinjam dari temanmu atau pinjam dari perpustakaan Sekolah Induk. Waktu untuk
mempelajari modul ini 4 x 40 menit, termasuk kegiatan untuk menyelesaikan tugas-tugas
dan test akhir modul. Apabila menemui kesulitan dalam mempelajari modul ini Kamu
dapat mendiskusikan dengan teman-temanmu atau minta bantuan kepada guru pamongmu.

Belajarlah dengan sungguh-sungguh dan terus menerus. Kareana dengan belajar cara
demikian Kamu akan cepat menguasai materi pelajaran yang ada dalam modul ini.

Selamat belajar ! Semoga berhasil !

35
B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Jumlah, Pertumbuhan, Kepadatan, dan Komposisi Penduduk Indonesia

1. Standar Kompetensi
Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk

2. Kompetensi Dasar
Kemampuan mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan upaya
penanggulangannya

3. Indikator Pencapaian Kompetensi :


a. Mendeskripsikan perkembangan jumlah penduduk Indonesia dalam kaitannya
dengan perkembangan penduduk dunia.
b. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
(kelahiran dan kematian)
c. Membandingkan tingkat kepadatan penduduk tiap propinsi dan pulau di Indonesia
d. Mendeskripsikan kondisi penduduk Indonesia berdasarkan bentuk piramida
penduduknya
e. Menghitung angka perbandingan laki-laki perempuan (sex ratio) dan beban
ketergantungan, serta mengartikan angka tersebut.

4. Materi Pokok
Materi pokok yang harus Kamu pelajari dalam kegiatan 1 (satu) ini meliputi :
Pertumbuhan penduduk, jumlah penduduk Indonesia dalam kaitannya dengan
perkembangan penduduk dunia, kepadatan penduduk dan komposisi penduduk
Indonesia

5. Uraian Materi
a. Pertumbuhan Penduduk
1) Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Coba Kamu perhatikan jumlah penduduk di daerahmu! Tahukah Kamu berapa
jumlahnya? Coba Kamu amati dari waktu ke waktu! Bagaimanakah
perkembangannya, bertambah atau berkurang? Sudah tentu bertambah, bukan?
Bertambahnya jumlah penduduk tersebut adalah contoh pertumbuhan
penduduk. Jadi pertumbuhan penduduk adalah :

Perubahan keadaan jumlah penduduk menuju kearah pertambahan


penduduk maupun pengurangan

Kalau jumlah penduduknya bertambah disebut pertumbuhan penduduknya


positif, jika berkurang disebut pertumbuhan penduduknya negatif. Untuk lebih
jelasnya, coba Kamu perhatikan gambar berikut ini !

36
Gambar 02.1 Penduduk Indonesia yang Selalu Bertambah Jumlahnya

2) Faktor Pertumbuhan Penduduk


Dalam kehidupan sehari-hari, Kamu tentu saja pernah melihat macam-macam
peristiwa di masyarakat. Ada yang lahir dan ada orang yang meninggal dunia.
Ada pula orang yang datang menetap dan ada yang pindah ke tempat lain.
Semua peristiwa itu berpengaruh terhadap jumlah penduduk.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk ada 3 yaitu :
kelahiran, kematian dan migrasi (perpindahan penduduk).

3) Jenis Pertumbuhan Penduduk


Kamu sudah mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
jumlah penduduk, seperti yang dijelaskan di atas bukan ? Dari faktor-faktor
tersebut, Kamu dapat pula mengetahui jenis pertumbuhan penduduk. Kelahiran
dan kematian merupakan peristiwa alamiah. Perpindahan penduduk (migrasi)
merupakan peristiwa sosial yang juga dapat mempengaruhi terjadinya
perubahan jumlah penduduk di suatu tempat. Karena manusia bersifat dinamis.
Artinya selalu bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan hal itu
maka pertumbuhan penduduk dibagi menjadi dua, yaitu :
Pertumbuhan penduduk alami, yaitu pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi
oleh faktor kelahiran dan kematian.

Pertumbuhan penduduk total, yaitu pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi


oleh faktor kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk (migrasi).

4) Cara menghitung pertumbuhan penduduk


Dengan menggunakan rumus dibawah ini, Kamu dapat menghitung
pertumbuhan penduduk. Baik pertumbuhan alami, maupun pertumbuhan
penduduk total :

37
Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami :

P=L–M

P = Pertumbuhan penduduk alami


L = Jumlah bayi yang lahir
M = Jumlah orang yang meninggal

Sedangkan pertumbuhan penduduk total dapat dihitung dengan


mempergunakan rumus :

Pt = (L – M) + (I – E)

Pt = Pertumbuhan penduduk total


L = Jumlah bayi yang lahir
M = Jumlah orang yang meninggal
I = Jumlah orang yang Imigrasi (penduduk yang datang)
E = Jumlah orang yang Emigrasi (penduduk yang pergi)
Dengan kedua rumus itu. Kamu dapat menghitung berapa jumlah pertumbuhan
penduduk suatu daerah.
Contoh : Di daerah A pada tahun 1990 jumlah penduduknya 12.435 jiwa.
Selama satu tahun terdapat kelahiran bayi 1.245 jiwa. Yang meninggal dunia
850 jiwa. Penduduk yang datang dan menetap sebanyak 500 orang, sedangkan
penduduk yang pergi dan menetap di daerah lain sebanyak 275 orang.
Maka pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk totalnya dapat
dihitung sebagai berikut :
Pertumbuhan penduduk alami
P = L–M
P = 1.245 jiwa – 850 jiwa = 395 jiwa
Pertumbuhan penduduk total
Pt = (L – M) + (I – E) = (1.245 – 850) + (500-275)
Pt = 395 + 225 = 620 jiwa
Jumlah penduduk di daerah A pada tahun 1990 = 12.435 jiwa + 620 jiwa =
13.055 jiwa.
Dari contoh diatas, coba Kamu hitung pertumbuhan penduduk alami,
pertumbuhan penduduk total dan jumlah penduduk di daerahmu ! Diskusikan
hasil pekerjaanmu dengan teman-temanmu! Kemudian laporkan hasil
pekerjaanmu kepada gurumu.

38
5) Contoh Pertumbuhan penduduk Indonesia
Tabel 2.1 : Pertumbuhan Penduduk Indonesia antara tahun 1930 s.d 2025
(Hasil sensus dan proyeksi)
Pertumbuhan
Jumlah enduduk Pertambahan
No Tahun Rata-rata Pertahun
Dalam Jutaan penduduk (jutaan)
(%)
1 1930 60.7 - -
2 1961 97.1 36.4 1.17
3 1971 119.2 22.1 2.21
4 1980 147.5 28.3 3.14
5 1990 179.3 31.8 3.18
6. 2000 209.5 30.2 1,46
7. 2005 222.8 13.3 1,23
8. 2010 235.0 12.2 1,07
9. 2015 245.6 10.6 0,88
10. 2020 254.2 8.6 0,68
11. 2025 261.4 7.2 0,56

Berdasarkan tabel 1. Kamu dapat mengetahui bahwa penduduk Indonesia terus


bertambah, bukan! Ini berarti penduduk Indonesia mengalami pertumbuhan
penduduk positif. Pertumbuhan penduduk tersebut tiap tahunnya makin
meningkat. Pada tahun 1930 – 1961 pertumbuhan rata-rata hanya 1,17 juta jiwa
meningkat menjadi 3,18 juta jiwa pada tahun 1980 –1990. Faktor-faktor yang
mendorong pertumbuhan penduduk Indonesia adalah kelahiran dan kematian.
Sedangkan factor migrasi (perpindahan penduduk) tidak begitu berpengaruh
terhadap pertumbuhan penduduk Indonesia Hal ini karena jumlah penduduk
yang masuk ke Indonesia maupun jumlah penduduk yang pindah ke luar negeri
tidak begitu besar.

Setelah dilakukan upaya cara memperkecil jumlah kelahiran melalui program


keluarga berencana, menunda perkawinan usia muda, dan meningkatkan
pendidikan. Jika keberhasilan yang telah dicapai Indonesia dipertahankan terus,
pertumbuhan penduduk pada tahun 2025 nanti diharapkan dapat menjadi
0,56%. Bandingkan dengan pertumbuhan penduduk pada tahun 1990 dan
sebelumnya, yaitu 1,98%. Perhatikan lebih jelas Tabel 2.1 berapa persen rata-
rata penurunan penduduk tiap lima tahunnya antara 1990-2025?

6) Perbandingan pertumbuhan penduduk Indonesia dengan beberapa negara di


Asean
Pertumbuhan penduduk berbagai negara di dunia tidak sama. Tergantung
dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Di negara yang sedang
berkembang dan aman, pertumbuhan penduduknya tinggi, karena jumlah
kelahirannya lebih tinggi dari jumlah kematian. Sebaliknya di negara-negara
maju, pertumbuhan penduduknya kecil. Hal ini disebabkan kesadaran penduduk
negara maju akan keluarga berencana sudah cukup tinggi.
Untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan penduduk di beberapa negara di
Asean

39
Kamu perhatikan table 2 .2 berikut ini !

Tabel 2.2 Pertumbuhan Penduduk Negara-negara di ASEAN

No. Negara Pertumbuhan (%)

1. Kamboja 2.9
2. Laos 2.8
3. Brunei 2.3
4. Philippines 2.3
5. Malaysia 2.2
6. Myanmar 1.9
7. Indonesia 1.7
8. Vietnam 1.6
9. Singapore 1.1
10. Thailand 1.1

Sumber: World Population Data Sheet

Meskipun angka pertumbuhan penduduk Indonesia menduduki urutan ke tujuh


setelah Myanmar, namun karena jumlah penduduk yang besar maka
pertumbuhan 1,7% masih tergolong tinggi. Coba diskusikan dengan teman-
temanmu mengapa demikian?

b. Kepadatan Penduduk
1) Pengertian Kepadatan Penduduk
Setelah Kamu mengetahui jumlah penduduk di daerahmu, coba Kamu
bandingkan dengan luas wilayah daerahmu. Juga Kamu bandingkan dengan
luas daerah pertanian yang ada.
Dengan demikian Kamu sudah mengetahui cara menghitung kepadatan
penduduk. Jadi yang dimaksud dengan kepadatan penduduk adalah :

Perbandingan jumlah penduduk suatu wilayah dengan luas wilayah tersebut

2) Jenis Kepadatan Penduduk


Suatu daerah atau negara, memiliki luas wilayah daratan dan luas lahan
pertanian. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah disebut
kepadatan penduduk aritmatik, dihitung dengan rumus :

Kepadatan Jumlah Penduduk


Aritmatik = Luas Wilayah (km2)

40
Contoh : Daerah B pada tahun 1990 jumlah pendudknya 1.250.000 jiwa. Luas
wilayahnya 24.575 kilometer persegi. Maka kepadatan penduduknya dapat
dicari sebagai berikut
Kepadatan 1.250.000 Jiwa
= = 50,86 dibulatkan menjadi 51
Aritmatik 24.575 km2

Jadi kepadatan penduduk aritnatik daerah B pada tahun 1990 sebesar 51 jiwa
per kilometer persegi.
Perbandingan jumlah penduduk suatu daerah dengan luas lahan pertanian
disebut kepadatan penduduk agraris. Rumus ini menghitung sebagai berikut :

Kepadatan Jumlah Penduduk


Agraris = Luas Lahan Pertanian (km2)

Contoh : Daerah B pada tahun 1990 jumlah penduduknya 1.250.000 jiwa. Luas
wilayah pertanianya 8.758 kilometer persegi. Kepadatan penduduk agrarisnya
dapat dihitung sebagai berikut :

Kepadatan 1.250.000 Jiwa


Agraris = 8.758 (km2)

= 142,73 dibulatkan menjadi 143 Jiwa

Maka kepadatan penduduk agraris daerah B pada tahun 1990 sebesar 143 jiwa
perkilometer persegi.
Coba Kamu hitung kepadatan penduduk aritmatik dan kepadatan penduduk
agraris di daerahmu masing-masing. Diskusikan dengan teman-temanmu.
Kemudian mintakan kepada guru pamongmu untuk memeriksanya.
3) Kepadatan Penduduk Indonesia
Kepadatan penduduk berhubungan dengan persebarannya pada wilayah-
wilayah tertentu. Hal tersebut karena kepadatan penduduk adalah jumlah
penduduk dibandingkan luas wilayah pada suatu tempat, yaitu jumlah penduduk
tiap satu km2 atau tiap satu mil. Dengan demikian, ada daerah yang
berpenduduk padat dan ada yang jarang.
Cara menghitung kepadatan penduduk di atas, sebenarnya Kamu juga sudah
dapat mengetahui kepadatan penduduk Indonesia. Agar memudahkan Kamu,
perhatikan tabel berikut ini
Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Indonesia Menurut Pulau
Kepadatan Penduduk
No. Pulau Luas (km2) Per-Km2
1990 2000
1. Sumatera 473.606 77 68
2. Jawa 132.187 808 904
3. Bali 5.633 493 555

41
4. Nusa Tenggara 73.137 139 152
5. Kalimantan 539.460 17 20
6. Sulawesi 189.216 86 73
7. Maluku 85.728 22 23
8. Papua 410.660 4 5
9. Indonesia 1.919.443 93 109
Sumber: Population Data Sheet 2003

Coba Kamu amati tabel 4 dengan teliti. Tentukan di pulau-pulau mana yang
kepadatan penduduknya sangat tinggi? Dan Pulau-pulau mana yang kepadatan
penduduknya masih rendah?
Saya yakin Kamu dapat menentukan kelompok pulau yang tinggi dan pulau
yang masih rendah kepadatan penduduknya. Bagaimana kepadatan penduduk
propinsi-propinsi di Indonesia ? Propinsi mana yang paling padat dan propinsi
mana yang paling jarang penduduknya ? Seperti kepadatan penduduk antar
pulau, kepadatan penduduk propinsi-propinsi di Indonesia juga tidak merata.
Ada yang sangat jarang tetapi ada yang sangat padat.
Propinsi yang paling jarang penduduknya adalah Papua/Irian dan yang paling
padat penduduknya adalah DKI Jakarta. Untuk memperluas wawasanmu,
carilah data-data kepadatan penduduk di tiap propinsi pada buku-buku Geografi
atau buku yang berkaitan di perpustakaan sekolahmu.
4) Persebaran Penduduk Indonesia
Amati kembali Tabel. 2-3 Kepadatan Penduduk Indonesia Menurut Pulau
sebagaimana diuraikan terdahulu! Dari tabel itu, Kamu dapat mengetahui
kepadatan penduduk tiap-tiap pulau tidak sama, bukan ? Ini berarti persebaran
penduduk Indonesia tidak merata.
5) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepadatan Penduduk
Dari peta persebaran penduduk Kamu dapat mengetahui bahwa tiap daerah
kepadatannya tidak merata. Misalnya di Pulau Jawa, penduduknya cukup padat.
Tahukah Kamu apa saja sebabnya ? Hal ini karena ada faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain :
a) Pulau Jawa tanahnya subur. Lahan pertaniannya luas. Maka banyak
penduduk daerah lain yang tertarik pindah ke sini. Pulau Jawa terkenal
dengan lumbung beras di Indonesia.
Coba Kamu perhatikan gambar berikut !

Gambar.02.02. Salah satu lahan pertanian di Pulau Jawa

42
b) Sebagai Pusat Pemerintahan
Seperti Kamu ketahui, di Pulau Jawa banyak terdapat kota-kota besar,
diantaranya Jakarta merupakan pusat kegiatan pemerintah Republik
Indonesia dan menjadi tumpuan harapan bagi penduduk daerah lain.
c) Banyak Terdapat Fasilitas Pendidikan
Hampir sebagian besar lembaga pendidikan tinggi di Indonesia terdapat di
Pulau Jawa. Jika di luar Jawa, perguruan tinggi baru terdapat di ibukota
Propinsi. Di Pulau Jawa, perguruan tingginya sudah tersebar sampai ibukota
kabupaten. Misalnya Universitas Jember, Universitas sebelas Maret di Solo
dan Universitas Jendral Sudirman di Purwokerto.
d) Sebagai Pusat Perekonomian
Kota-kota besar seperti Jakarta, selain merupakan pusat pemerintahan, juga
merupakan pusat kegiatan perekonomian. Disini terdapat berbagai macam
fasilitas perekonomian. Contohnya pusat-pusat perbelanjaan, kawasan
industri, perbankan dan lain-lain.
e) Banyak terdapat fasilitas sosial lainnya
Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan penduduk, maka di kota-kota
besar menyediakan berbagai macam fasilitas sosial. Misalnya rumah-rumah
sakit, pusat-pusat hiburan dan tempat-tempat rekreasi.
Coba Kamu perhatikan gambar berikut ini.

Gambar.02.03. Obyek Wisata Monumen Nasional di Jakarta

Coba Kamu mati sekali lagi gambar-gambar diatas! Faktor-faktor itulah yang
menyebabkan banyak penduduk daerah yang tertarik untuk pindah dan menetap
di Jakarta. Akibatnya penduduk di Pulau Jawa pada umumnya menjadi padat.
6) Perbandingan kepadatan penduduk Indonesia dengan beberapa negara di
Asean.
Dalam uraian terdahulu Kamu sudah mengetahui factor-faktor yang
mempengaruhi kepadatan penduduk suatu daerah. Begitu pula kepadatan
penduduk di tiap-tiap negara tidak sama. Hal ini tergantung faktor-faktor yang

43
mempengaruhinya. Sebagai bahan perbandingan, coba Kamu perhatikan tabel
berikut ini !
Tabel 2.4. Kepadatan Penduduk Asean Tahun 2003

No. Negara Luas Areal (mil) Kepadatan


(orang/mil2)
1 Singapore 240 17.528
2 Philippines 115.120 704
3 Vietnam 125.670 631
4 Thailand 197.250 318
5 Indonesia 705.190 300
6 Myanmar 253.880 189
7 Malaysia 126.850 197
8 Kamboja 68.150 180
9 Brunei 2.030 162
10 Laos 89.110 61
Sumber: Population Data Sheet 2003

Sekarang bandingkanlah dengan kepadatan di antara negara-negara ASEAN.


Perhatikan Tabel 2.4 pada peringkat berapa kedudukan Indonesia di antara
negara-negara ASEAN? Negara mana yang paling padat dan paling jarang
penduduknya?

Upaya mengendalikan jumlah dan kepadatan penduduk yang tidak merata


♦ Upaya Pengendalian jumlah penduduk
Pada modul terdahulu Kamu sudah mengetahui bahwa penduduk Indonesia setiap
tahunnya bertambah. Hal ini apabila tidak dikendalikan akan menyebabkan
terjadinya pertambahan penduduk dengan pesat dan akhirnya terjadi ledakan
penduduk.
Jumlah penduduk yang besar seperti pada tabel diatas, penyebabnya adalah masih
tingginya angka kelahiran di Indonesia. Untuk mengendalikan angka kelahiran
maka pemerintah melaksanakan beberapa kebijakan diantaranya program keluarga
berencana, memperluas lapangan kerja bagi wanita, meningkatkan mutu kesehatan,
dan meningkatkan taraf kehidupan keluarga. dan lain-lain.
Coba Kamu perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar.02.04.
Suatu keluarga dengan
dua orang anak

44
Dengan diterimanya program keluarga berencana dan semakin banyak wanita yang
bekerja, seperti gambar diatas, maka jumlah kelahiran dapat ditekan, sehingga
pertumbuhan penduduk menjadi rendah. Akhirnya jumlah penduduk dapat
dikendalikan.

♦ Upaya pengendalian kepadataan penduduk


Disamping jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan penduduk yang masih
tinggi, masalah penduduk di Indonesia lainnya adalah kepadatan penduduk yang
tidak merata. Untuk meratakan persebaran penduduk, pemerintah melaksanakan
beberapa kebijakan. Misalnya melaksanakan program transmigrasi, pemerataan
pembangunan di daerah pedesaan dan lain-lain.

Dengan dilaksanakannya program transmigrasi , maka masalah kepadatan


penduduk dapat diatasi. Karena makin banyak penduduk yang ikut transmigrasi,
maka kepadatan penduduk seperti di pulau jawa bisa berkurang. Juga dengan
adanya pemerataan pembangunan di daerah pedesaan, penduduk daerah betah
tinggal di desa dan tidak berbondong-bondong pindah ke kota.

Komposisi Penduduk Indonesia


Penduduk pada umumnya dapat dikelompokkan baik menurut umur, jenis kelamin,
mata pencaharian maupun agama. Pengelompokkan demikian dinamakan komposisi
penduduk. Coba Kamu perhatikan penduduk yang ada di daerahmu. Penduduknya
terdiri dari berbagai macam golongan usia. Ada anak-anak, remaja, dewasa, orang tua
baik laki-laki maupun perempuan.
Coba Kamu perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar.02..05 Sekelompok anak sekolah. Contoh Penduduk


Usia Sekolah
Dengan memperhatikan gambar tersebut, mudah-mudahan Kamu dapat mengerti apa
yang dimaksud komposisi penduduk.

Komposisi penduduk adalah Pengelompokan penduduk menurut ciri-ciri tertentu

45
Jenis-jenis Komposisi Penduduk
Pengelompokan penduduk menurut ciri-ciri tertentu sebenarnya banyak sekali. Tetapi
beberapa pengelompokan penduduk yang perlu Kamu ketahui antara lain :
a. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, berarti penduduk
digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin. Coba Kamu perhatikan tabel di
bawah ini. Coba Kamu perhatikan penduduk yang ada di daerahmu. Penduduknya
terdiri dari berbagai macam golongan usia. Ada anak-anak, remaja, dewasa, orang
tua baik laki-laki maupun perempuan

Tabel 2.5. Komposisi penduduk Indonesia menurut umur dan


jeniskelamin (x 1000)
Umur (tahun) Laki-laki Perempuan Jumlah
0 - 4 11183,7 10774,1 21957,1
5 - 9 10969,0 10601,6 21570,6
10 - 14 9804,1 9484,3 19288,4
15 - 19 10639,3 10158,1 20797,4
20 - 24 11739,4 11331,2 23070,6
25 - 29 10222,4 10267,7 20490,1
30 - 34 8281,4 9093,5 17374,9
35 - 39 7540,9 8407,9 15948,8
40 - 44 7259,3 7725,2 14984,5
45 - 49 6617,8 6734,8 13452,6
50 - 54 5445,5 5201,3 10646,8
55 - 59 3996,3 3818,6 7814,9
60 - 64 3123,8 3089,1 6212,9
65 - 69 3123,8 3089,1 6212,9
70 - 74 1562,6 2107,5 3670,0
75 + 1518,9 1871,4 3390,3
Jumlah 112352,2 113395,6 225747,8
Sumber: Biro Pusat Statistika Tahun 2000

Berdasarkan table 2.5 tersebut di atas, Kamu dapat mengetahui berapa jumlah
penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Kamu juga dapat mengetahui
penduduk golongan umur mana yang paling banyak jumlahnya. Tentunya golongan
anak-anak, bukan ! Coba Kamu diskusikan dengan teman-temanmu. Laporkan hasil
diskusi kepada guru pamongmu.
Berdasarkan tabel 2.5 di atas juga Kamu dapat membuat grafik atau piramida
penduduk. Caranya buatlah garis tegak dan datar, garis tegak itu menunjukkan
kelompok usia, sedang yang mendatar yaitu sebelah kiri menunjukkan jumlah
penduduk pria, sedangkan yang kanan jumlah wanita.
Pada piramida penduduk, Kamu dapat mengetahui garis bawah (alasnya),
menunjukkan golongan usia muda. Bagian atas menunjukkan penduduk usia tua.
Sedangkan bagian kiri piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk laki-
laki, dan disebelah kanannya menunjukan jumlah penduduk perempuan.
Berdasarkan ciri-cirinya piramida penduduk dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga)
bentuk yaitu :
a. Piramida Penduduk Muda
b. Piramida Penduduk Stasioner
c. Piramida Penduduk Tua
46
Gambar.02.06 Bentuk-bentuk piramida penduduk

Perhatikan dan amati ketiga bentuk piramida penduduk diatas ! Ada perbedaan
bukan? Piramida bentuk limas, bagian alasnya besar dan bagian puncaknya kecil.
Piramida penduduk yang demikian menggambarkan penduduk usia muda.
Piramida bentuk ini banyak terdapat di negara-negara yang sedang berkembang,
termasuk piramida penduduk Indonesia.
Piramida penduduk bentuk batu nisan, bagian alas dan puncaknya kecil, bagian
tengah besar. Ini berarti menggambarkan penduduk tua, karena jumlah penduduk
tua lebih banyak dari jumlah anak-anak. Piramida seperti ini biasanya terjadi
dinegara-negara maju.
Piramida penduduk bentuk granat, bagian alas, tengah, atas sama dan puncaknya
mengecil. Piramida penduduk yang demikian menggambarkan penduduk dalam
keadaan stasioner (tetap).
Sekarang coba Kamu sebutkan pengertian piramida penduduk. Jawabnya, piramida
penduduk adalah :

Susunan penduduk menurut jumlah, kelompok umur dan jenis


kelamin yang digambarkan dalam bentuk grafik.

Jika ada waktu, coba Kamu buat piramida penduduk di daerahmu masing-masing.
Mintalah data-data penduduk ke kantor desa atau kelurahan di daerahmu, terutama
jumlah penduduk, golongan umur dan jenis kelamin.
Diskusikan tugasmu itu dengan teman-temanmu! Lalu laporkan hasilnya kepada
guru pamongmu untuk mengetahui kebenarannya.
b. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan
Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan disini menurut jenjang
pendidikan formal.Seperti, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkas Atas dan Perguruan Tinggi. Berapa
banyak jumlah penduduk Indonesia yang telah menamatkan setiap jenjang
pendidikan tersebut, perhatikan tabel berikut ini!

47
Tabel 2.6 Komposisi Peduduk Indonesia berumur 10 tahun keatas
menurut tingkat pendidikan tahun 1990

Pendidikan 1990 (jutaan)


Tidak/belum pernah sekolah 21,9
Tidak bersekolah/belum tamat SD 42,4
Tamat SD 40,9
Tamat SLTP Umum 13,3
Tamat SLTP Kejuruan 1,0
Tamat SLTA Umum 7,8
Tamat SLTA Kejuruan 5,2
Tamat Akademi dan Diploma 1,0
Tamat Universitas 0,9
Tidak di ketahui 0,001
Jumlah 135,0
Sumber BPS, Jakarta 1990

Dari tabel diatas, Kamu dapat mngetahui bahwa di Indonesia jumlah penduduk
yang tidak bersekolah dan belum tamat SD masih separuh lebih dari seluruh jumlah
penduduk.
Para penduduk yang tidak bersekolah atau belum tamat SD itu dapat terdiri dari
penduduk yang memang belum sekolah atau yang putus sekolah oleh karena itulah
pemerintah menganggap perlu dilaksanakannya wajib belajar.
Untuk memantapkan pengetahuan tentang komposisi penduduk, Kamu hitung
jumlah penduduk di RT mu atau di desamu ! Lalu susunlah tabel menurut
pendidikan seperti tabel diatas

c. Komposisi penduduk menurut status perkawinan


Dilingkungan tempat tinggalmu, Kamu dapat mengetahui ada penduduk laki-laki
dan perempuan,bukan ? Diantara mereka ada yang belum kawin, yang sudah
kawin, ada yang janda dan ada yang duda. Pengelompokan penduduk yang
demikian inilah disebut komposisi penduduk menurut status perkawinan. Di
Indonesia Kamu dapat mengetahui komposisi penduduk menurut status perkawinan
seperti tabel berikut ini.

Tabel 2.7 Penduduk berumur 10 tahun ke atas menurut jenis kelamin dan
status perkawinan tahun 1990

Status Perkawinan Laki-laki Perempuan


Belum kawin 29.306.128 2.813.760
Kawin 35.639.314 7.056.436
Cerai Hidup 664.512 2.114.451
Cerai Mati 1.076.769 368.211
Jumlah 66.686.723 68.352.858
Sumber BPS, Jakarta 1990

Coba Kamu amati tabel 2.7 tersebut ! Jumlah penduduk Indonesia yang kawin lebih
besar dari yang belum kawin, bukan ? Sedangkan jumlah penduduk yang berstatus
janda lebih besar dari yang duda. Hal ini karena penduduk wanita yang cerai hidup
maupun cerai mati tidak mau kawin lagi. Sekarang coba Kamu buat komposisi

48
penduduk di daerahmu masing-masing! Kemudian Kamu susun seperti tabel diatas.
Hasilnya Kamu laporkan kepada guru pamong.

d. Komposisi penduduk menurut tempat tinggal


Dari persebaran penduduk. Kamu sudah mengetahui bahwa penduduk Indonesia
tersebar tidak merata. Menurut tempat tinggalnya di kota. Bagaimana jumlah
perbandingan penduduk Indonesia menurut tempat tinggal ? Untuk mengetahuinya,
coba Kamu perhatikan tabel berikut ini.

Tabel 2.8 Komposisi Penduduk Menurut Tempat Tinggal


Dan Jenis Kelamin Berdasarkan Sensus Tahun 1990

Tempat Tinggal Laki-Laki Perempuan Jumlah


Desa 61.692.358 62.121.635 123.813.993
Kota 27.683.319 27.750.471 55.433.790
Jumlah 89.375.677 89.872.106 179.247.783
Sumber BPS, Jakarta 1990.

Dengan mengamati table 2.8 tersebut, Kamu dapat mengetahui bahwa penduduk
Indonesia banyak bertempat tinggal di desa. Disamping itu juga Kamu dapat
mengetahi perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan, baik
yang tinggal di desa maupun di kota. Jumlahnya hampir sama, bukan?
Ditiap-tiap daerah jumlah penduduknya tidak sama. Hal ini tergantung dengan
faktor – faktor yang mempengaruhinya. Coba Kamu pelajari kembali faktor –
faktor tersebut dalam modul terdahulu. Begitu pula dengan penduduk yang tinggal
di kota, jumlahnya berbeda-beda. Coba Kamu perhatikan beberapa kota yang
penduduknya diatas 1 juta jiwa berikut ini :

Tabel 2.9 Kota di Indonesia yang Penduduknya diatas 1 juta Jiwa

No Nama Kota Jumlah Penduduk


1 Jakarta 6.503.499
2 Surabaya 2.027.913
3 Bandung 1.462.637
4 Medan 1.378.955
5 Semarang 1.026.671

Coba Kamu amati tabel 2.9 diatas, apa sebabnya ke 5 (lima kota tersebut jumlah
penduduknya besar ? Diskusikan dengan teman-temanmu ! Hasilnya Kamu
laporkan kepada guru pamongmu.

e. Angka Perbandingan laki-laki dan perempuan (Sex Ratio)


Sex Ratio (SR) merupakan jumlah penduduk laki-laki dari setiap 100 orang
perempuan, dirumuskan :

Sex Ratio = Jumlah laki-laki x 100


Jumlah Perempuan

49
Contoh :
Di suatu daerah jumlah penduduk laki-lakinya 400 orang dan perempuannya 500
orang. Berapakah Sex Ratio daerah tersebut ?
Sex Ratio = 400 x 100 = 80
500
Sex Ratio 80 artinya tiap 100 penduduk perempuan terdapat 80 penduduk laki-laki.
Nah, menurut Kamu kondisi suatu daerah lebihbaik yang Sex Rationya kurang atau
lebih dari 100 ? Apa alasanmu ?

f. Angka Ketergantungan
Menurut produktifitas kerjanya, usia penduduk digolongkan atas 3 kelompok usia,
yaitu :
0– 14 tahun = kelompok usia belum produktif (anak-anak)
15 – 64 tahun = kelompok usia produktif (dewasa)
65 tahun keatas = kelompok usia tidak produktif (tua)
Angka ketergantungan/dependency ratio (DR) adalah jumlah penduduk usia non
produktif dari tiap 100 orang penduduk produktif. Rumusnya :

Angka ketergantungan = ∑ Penduduk Usia 0 – 14 + Usia >64 x 100


∑ PendudukUsia 15 - 64

Contoh : Di suatu daerah jumlah penduduk usia 0 – 14 tahun = 45 %; usia 15 – 64


tahun = 48 % ; usia 65 tahun atau lebih = 7 %. Berapakah angka
ketergantungannya?
45 + 7
Angka ketergantungan = x 100 = 102,7
48

Dibulatkan menjadi 103


Angka ketergantungan 103 artinya setiap 100 penduduk usia produktif
menanggung beban anak-anak dan orang tua sebanyak 103 orang.

6 . Tugas 1
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas !
1. Tuliskan pengertian pertumbuhan penduduk !
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk ?
3. Di daerah P tahun 1990 pendudknya berjumlah 2.450 jiwa. Selama setahun bayi
yang lahir 250 orang, penduduk yang meninggal 125 orang. Berapa pertumbuhan
penduduk alaminya ?
4. Luas Daerah C pada tahun 1990 seluas 27.500 kilometer persegi. Jumlah
penduduknya sebesar 2.872.000 jiwa. Sedangkan luas lahan pertaniannya 15.425
kilometer persegi. Hitunglah kepadatan aritmatik dan kepadatan agraris !
5. Jelaskan pengertian komposisi penduduk !
6. Sebutkan 3 (tiga) jenis piramida penduduk berdasarkan komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin !
7. Jelaskan mengapa Indonesia memiliki piramida jenis kerucut !
8. Pada usia berapa penduduk disebut usia produktif ?
9. Jelaskan arti dari Sex ratio 98 !

50
Kegiatan 2 : Usia Harapan Hidup, Ledakan Penduduk, dan Mobilitas Penduduk

1. Standar Kompetensi
Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk

2. Kompetensi Dasar
Kemampuan mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap
Pembangunan.

3. Indikator :
a. Mengartikan angka usia harapan hidup
b. Mendiskripsikan berbagai dampak ledakan penduduk dan upaya mengatasinya
c. Menyajikan informasi kependudukan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik
d. Mengidentifikasi jenis-jenis migrasi dan faktor penyebabnya
e. Menganalisa dampak positif dan dampak negatif migrasi serta usaha
penanggulangannya

4. Materi Pokok
Materi pokok yang harus Kamu pelajari dalam kegiatan 2 (dua) ini adalah pengertian
angka usia harapan hidup, dampak ledakan penduduk dan upaya mengatasinya, jenis-
jenis mobilitas penduduk , faktor penyebab dampak negatif migrasi dan usaha
menanggulanginya

5. Uraian Materi
a. Angka Usia Harapan Hidup
Penduduk di suatu wilayah ada yang memiliki usia yang sangat tua, di lain pihak
ada yang muda belia atau bahkan pada usia bayi atau baru lahir terus meninggal
dunia.
Nah, begitulah manusia mereka bisa meninggal dunia kapan saja, atau pada usia
berapa saja. Mereka bisa meninggal pada saat usia yang sangat tua, dewasa,
remaja, anak-anak, dan bahkan bayi ketika baru lahir. Bila semua usia penduduk
di suatu daerah pada suatu periode tertentu itu dirataratakan, maka akan
ditemukan usia rata-rata penduduk suatu daerah. Hal ini dinamakan angka usia
harapan hidup.
Tinggi rendahnya usia harapan hidup suatu daerah sangat dipengaruhi oleh angka
kematian bayi tinggi maka usia harapan hidup menjadi rendah. Demikian pula
sebaliknya, jika angka kematian bayi rendah suatu daerah maka usia harapan hidup
menjadi tinggi. Di negara-negara maju usia harapan hidup penduduk pada
umumnya tinggi karena angka kematian bayi sangat rendah. Di negara-negara
berkembang termasuk Indonesia terjadi sebaliknya, angka kematian bayi tinggi
sehingga angka usia harapan hidup menjadi lebih rendah. Ini disebabkan antara lain
karena adanya pola hidup, pola makan, gizi, kebersihan, kesehatan dan lain-lain.
b. Ledakan Penduduk
1) Pengertian Ledakan Penduduk
Ledakan penduduk yaitu keadaan penduduk laju pertumbuhannya cepat
sebagai akibat dari tingkat kelahiran yang tinggi sedangkan tingkat kematian
menurun secara tajam. Ledakan penduduk dapat membawa akibat komplek,
seperti tumbuhnya ekonomi , standar hidup menurun, terjadi pengangguran,
berbagai fasilitas hidup menurun dan timbulnya krisis lingkungan.

51
2) Faktor-faktor penyebab ledakan Penduduk
Adapun yang menjadi faktor penyebab laju pertambahan penduduk Indonesia
dikarenakan, antara lain :
• tingkat kematian yang menurun
• tingkat kelahiran yang tinggi
• adanya kawin dalam usia muda
• adanya keyakinan pada sebagian masyarakat ’banyak anak banyak rezeki’.
• sikap religi, dimana anak merupakan anugerah Tuhan
• faktor wanita masih sebagai tenaga di rumah

Dengan melihat faktor-faktor penyebab terjadinya ledakan penduduk, maka kita


dapat menarik kesimpulan bahwa ledakan penduduk terjadi apabila tingkat
kelahiran yang tinggi sedang tingkat kematian menurun secara tajam, sehingga
laju pertumbuhan penduduk cepat.

3) Dampak-dampak permasalahan kependudukan terhadap Pembangunan


Pertambahan penduduk yang cepat, dapat menimbulkan ledakan penduduk pada
negara tersebut. Dan ledakan penduduk ini sangat besar kaitannya dengan
masalah pemenuhan kebutuhan pokok penduduk, baik sandang, pangan maupun
papan atau perumahan sebagai tempat tinggal penduduk.
Kita bisa mengambil contoh Pulau Jawa, kita dapat rasakan akibat-akibat yang
ditimbulkan dari ledakan penduduk sekarang ini, antara lain :
• jalanan macet,
• kurang terpenuhinya kebutuhan akan air bersih,
• tenaga dan penerangan listrik sangat kurang,
• kekurangan perumahan,
• kekurangan bahan makanan ,
• tidak terpenuhinya kebutuhan akan tenaga medis atau dokter,
• tidak tercukupinya kebutuhan akan gedung-gedung sekolah atau sarana
pendidikan yang lainnya,
• kurangnya jumlah tenaga pendidik dan pengajar,
• tidak terpenuhinya kebutuhan akan sarana angkutan seperti bus, kereta api,
• areal daerah pertanian menjadi semakin sempit,
• pendapatan rata-rata penduduk relatif rendah, dan
• meningkatnya tindak kriminalitas, sebagai akibat dari sikap mental
penduduk padat yang tidak baik.

Selain dari hal-hal diatas, ledakan penduduk akan dapat pula membawa akibat
yang komplek, antara lain :
• Tumbuhnya keadaan ekonomi yang tidak maju, sehingga proses
pertumbuhan ekonomi sulit, karena hasil yang diperoleh habis dimakan
walaupun telah ada usaha perbaikan di bidang pertanian.
• Kualitas kehidupan penduduk terus menurun.
• Banyak terjadi pengangguran, sebagai akibat lapangan kerja yang tidak
seimbang dengan tenaga kerja yang tersedia.
• Kebutuhan akan fasilitas kesehatan, sekolah, perumahan, dan lain-lainnya
harus ditambah, padahal pemerintah tidak punya biaya, karena biaya yang
diperoleh pemerintah adalah dari oran-orang miskin, akhirnya mencari
pinjaman pada negara lain.
52
• Dikhawatirkan timbulnya bahaya krisis lingkungan atau kurang tersedianya
tempat tingal penduduk.

4) Cara mengatasi ledakan penduduk tinggi


Karena bahaya yang sangat mengerikan apabila terjadi ledakan penduduk, maka
perlu adanya pencegahan yang dimulai sekarang. Hal ini dapat kita lakukan
dengan cara antara lain :
• program keluarga berencana,
• memajukan bidang industri,
• transmigrasi,
• memajukan pendidikan,
• meningkatkan bidang pertanian.

c. Mobilitas Penduduk.
1) Pengertian Mobilitas Penduduk
Dalam kehidupan sehari-hari Kamu tentu dapat memperhatikan bahwa
manusia selalu sibuk. Petani pagi-pagi berangkat ke sawah atau ladang.
Pegawai berangkat ke kantor. Anak-anak sekolah pergi ke sekolah, dan lain-
lain. Setelah mereka selesai dengan pekerjaannya masing-masing lalu pulang
kembali ke tempat semula. Gerak perpindahan penduduk ini disebut mobilitas
penduduk. Jadi mobilitas penduduk adalah gerak perpindahan dari suatu
tempat ke tempat lain.

2) Jenis-jenis Mobilitas Penduduk


Berdasarkan lamanya penduduk menetap di suatu tempat maka mobilitas
penduduk dapat Kamu bedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a) Mobilitas Penduduk Permanen ( menetap )
b) Mobilitas Penduduk Non Permanen ( tidak tetap )

Mobilitas Penduduk Permanen


Mobilitas Permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat
lain dengan tujuan untuk menetap atau migrasi. Migrasi dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu :
(1) Migrasi Internasional
Migrasi Internasional disebut juga migrasi antar bangsa. Contohnya
imigrasi dan emigrasi. Imigrasi adalah masuknya penduduk negara lain ke
suatu negara. Orangnya disebut imigran, sedangkan emigrasi adalah
keluarnya penduduk dari negara asalnya. Orangnya disebut emigran. Jadi
yang dimaksud dengan migrasi internasional adalah perpindahan
penduduk antar negara dengan tujuan menetap.

(2) Migrasi Nasional


Migrasi Nasional disebut juga migrasi dalam negeri. Contohnya,
transmigrasi dan urbanisasi. Agar Kamu lebih jelas lagi mengenai
transmigrasi dan urbanisasi akan Kamu pelajari pada kegiatan berikutnya.
Migrasi Nasional adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk
menetap yang terjadi dalam satu wilayah negara.

53
Mobilitas Penduduk Non Permanen
Mobilitas Penduduk Non Permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu
tempat ke tempat lain bertujuan tidak menetap atau bersifat sementara.

Mobilitas non permanen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :


(1) Mobilitas Ulang Alik
Mobilitas Ulang Alik disebut juga mobilitas harian, karena perpindahan
penduduk terjadi dalam waktu singkat. Misalnya petani pagi berangkat ke
tempat kerja, sore pulang ke rumah. Anak sekolah pagi berangkat ke
sekolah, siangnya pulang ke rumah. Pegawai pagi berangkat ke kantor,
sorenya pulang ke rumah masing-masing. Jadi yang dimaksud dengan
mobilitas ulang alik adalah gerakan penduduk dalam waktu singkat lalu
kembali lagi ke tempat asalnya.

(2) Mobilitas Sirkuler ( Migrasi bermusim )


Mobilitas Sirkuler disebut juga mobilitas sementara. Contoh sehabis
musim tanam, Banyak petani yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan.
Setelah musim panen tiba mereka kembali lagi ke desa untuk memanen
hasil pertaniannya. Jadi yang dimaksud Mobilitas Serkuler adalah gerakan
penduduk yang pindah ke tempat lain dalam waktu kurang dari enam
bulan. Bila perpindahan penduduk bertujuan untuk menetap didaerah lain
paling sedikit enam bulan disebut migrasi penduduk . Mobilitas sirkuler
ini juga disebut migrasi musiman.

3) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perpindahan Penduduk


Perpindahan penduduk di dunia ini sudah berlangsung sejak lama. Mulai dari
Jaman pra sejarah sampai saat sekarang ini. Tentunya kami ingin tahu sebab-
sebab terjadinya perpindahan penduduk, bukan ? Ada dua faktor utama yang
menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk, yaitu faktor pendorong di
negara asal dan faktor penarik di daerah lain.
a) Faktor-faktor pendorong di negara asal
Yaitu semua penyebab di negara asal, sehingga penduduk mau melakukan
migrasi. Faktor-faktor tersebut meliputi :
- keadaan ekonomi, seperti sulitnya mata pencaharian, rendahnya
penghasilan, tanah kurang subur, jumlah penduduk terlalu besar,
- bencana alam, yaitu peristiwa yang terjadi diluar kemampuan manusia.
Seperti banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan lain-lain,
mengakibatkan hilangnya mata pencaharian penduduk dan penduduk
merasa tidak aman untuk tinggal di negara asal, dan
- keadaan politik, seperti kekacauan, perang saudara, tekanan politik dan
lain-lain. Akibatnya penduduk merasa tidak aman tinggal di negara
tersebut.

b) Faktor penarik di negara lain


Yang dimaksud dengan faktor penarik di negara lain yaitu semua daya tarik
di negara lain ini. Hal tersebut menyebabkan penduduk tertarik untuk
pindah ke negara itu. Faktor tersebut meliputi :
- Keadaan ekonomi, seperti mudahnya mendapatkan pekerjaan,
masih meluasnya lapangan kerja, keadaan tanah yang subur, upah yang
tinggi, dan lain-lain,

54
- Keadaan politik, seperti keamanan terjamin, tidak ada kekacauan,
peperangan, dan
- Faktor lain seperti karena melanjutkan pendidikan, mencari nafkah di
negara lain dan kawin dengan bangsa lain.

4) Pengaruh mobilitas penduduk terhadap mutu dan jumlah penduduk


Perpindahan penduduk antar negara secara besar-besaran akan membawa
pengaruh terhadap jumlah dan mutu penduduk. Baik itu bagi negara yang
ditinggalkan maupun negara yang didatangi.
Bagi negara yang ditinggalkan akibatnya antara lain : jumlah penduduk
berkurang dan jumlah tenaga kerja juga berkurang. Sedangkan bagi negara
yang didatangi akibatnya jumlah penduduk bertambah, jumlah tenaga kerja
bertambah dan timbul golongan baru yaitu kaum imigran atau pendatang.
Berdasarkan uraian mobilitas penduduk, coba Kamu amati mobilitas penduduk
didaerahmu masing-masing ! catat dan diskusikan jenis mobilitas yang ada di
daerahmu ! Laporkan hasil pekerjaanmu kepada guru pamongmu.

d. Transmigrasi
1) Pengertian Transmigrasi
Pernahkah Kamu melihat penduduk di daerahmu pindah ke daerah lain ? Atau
Penduduk daerah lain pindah kedaerahmu ? Apakah kepindahan tersebut karena
dipindahkan oleh Pemerintah atau atas kemauannya sendiri ? Perpindahan
penduduk yang demikian disebut transmigrasi. Jadi pengertian transmigrasi
adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah
yang masih jarang penduduknya dalam satu wilayah negara.

2) Tujuan Transmigrasi
Tentu Kamu bertanya apa tujuan pemerintah melaksanakan transmigrasi ? Pada
modul terdahulu Kamu telah mengetahui ada beberapa masalah penduduk di
Indonesia, diantaranya adalah persebaran penduduk tidak merata. Untuk itulah
pemerintah melaksanakan transmigrasi. Lebih lanjut tujuan transmigrasi adalah
untuk :
 meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang dipindahkan
maupun yang didatangi,
 memperkuat ketahanan dan kesatuan bangsa,
 mempercepat proses pelaksanaan pembinaan bangsa,
 memperlancar proses pembangunan daerah,
 meningkatkan produksi pertanian, terutama bahan pangan, dan
 pemerataan persebaran penduduk Indonesia.
Jadi pemindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya bukan semata-
mata untuk pemerataan persebaran penduduk, tetapi lebih diutamakan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan memakmurkan rakyat Indonesia.

3) Daerah Asal dan Tujuan Transmigrasi


Dari tujuan transmigrasi diatas, Kamu telah mengetahui tujuan utama
dilaksanakannya transmigrasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduk. Maka penduduk yang dipindahkan tentu berasal dari daerah miskin
dan padat penduduknya.
Adapun syarat-syarat daerah pengirim transmigrasi yaitu :
 daerah yang kepadatan penduduknya diatas 1000 jiwa perkilometer persegi,

55
 daerah yang penghasilannya sangat rendah,
 daerah yang terkena bencana alam seperti banjir dan gunung meletus,
 daerah tandus yang akan dimajukan, dan
 daerah yang terkena proyek penting seperti pembangunan waduk.

Sedangkan daerah penerima transmigrasi mempunyai syarat-syarat sebagai


berikut:
 Daerah yang masih jarang penduduknya seperti pula Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan Papua.
 Daerah yang subur dan masih luas lahan pertaniannya.

e. Urbanisasi
1) Pengertian Urbanisasi
Coba Kamu amati lagi penduduk daerahmu ! Adakah diantara mereka yang
pindah ke kota dengan tujuan menetap ? Nah, mereka inilah yang disebut kaum
urban. Jadi yang dimaksud urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa
ke kota. Bisa terjadi pula perpindahan penduduk dari kota kecil ke kota besar.

2) Faktor Penyebab Terjadinya Urbanisasi


Tentu Kamu bertanya, mengapa penduduk tidak betah tinggal di desa dan
mereka memilih pindah ke kota ? Sudah tentu ada sebabnya, bukan ?
Terjadinya urbanisasi karena dua sebab, yaitu karena keadaan di desa dan
keadaan di kota.
Seperti Kamu ketahui bahwa sebagian besar penduduk di pedesaan mata
pencahariannya bertani. Tanah pertanian makin lama makin sempit akibat
bertambahnya jumlah jumlah penduduk. Akibatnya pendapatan petani menjadi
rendah. Di desa sukar mencari pekerjaan lain selain sebagai bertani.
Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar 02.07 . Salah satu potret kemiskinan di pedesaan

Keadaan kehidupan seperti gambar diatas itulah yang mendorong penduduk


pindah ke kota dengan harapan nasib mereka akan lebih baik. Sebaliknya
keadaan kota jauh berbeda dengan di desa. Terutama di kota-kota besar seperti
Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Dikota-kota besar banyak hal menarik
yang membuat penduduk desa untuk pindah.

56
Di daerah perkotaan umumnya tersedia berbagai fasilitas seperti sarana
pendidikan, kesehatan, hiburan, dan lapangan kerja. Adanya fasilitas tersebut
membuat penduduk desa tertarik untuk pindah ke kota besar. Harapannya sudah
tentu untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Padahal untuk hidup di kota
orang harus berbekal kepada pengetahuan, ketrampilan, dan keuletan yang
memadai. Tanpa dibekali hal-hal seperti itu, maka orang tidak akan mampu
bersaing dan gagal hidup di kota.
3) Pengaruh Urbanisasi Terhadap Jumlah dan Mutu Penduduk
Coba Kamu amati jumlah dan mutu penduduk di daerahmu ! Jika banyak yang
pindah ke kota-kota besar, tentu ada akibatnya bukan ?
Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar.02.08. Sebuah rumah yang terbengkalai akibat tidak terurus. Contoh dampak
Urbanisasi bagi daerah asal.

Berdasarkan gambar-gambar tersebut Kamu tentu dapat mengetahui akibat-


akibat urbanisasi bagi daerah bukan ? Akibat itu berpengaruh pula terhadap
jumlah dan mutu penduduk di daerah. Misalnya jumlah penduduk daerah jadi
berkurang sulit mencari tenaga kerja usia muda, dan menurunnya hasil
pertanian. Hal ini berpengaruh juga terhadap mutu penduduk daerah, karena
penghasilan penduduk ikut merosot.

Urbanisasi bukan saja merugikan desa yang ditinggal, tetapi membawa


pengaruh bagi kota-kota besar. Hal ini karena tidak semua penduduk desa yang
pindah ke kota dapat memperoleh pekerjaan. Banyak diantara mereka tidak
memiliki ketrampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang ada dikota. Agar
Kamu lebih jelas perhatikan gambar-gambar akibat urbanisasi di kota-kota
berikut ini !

57
Coba Kamu perhatikan baik-baik gambar dibawah ini !

Gambar.02 10 Terpaksa menjadi peminta-minta di kota karena tidak memiliki pekerjaan

Gambar.02 09 Karena tidak memiliki tempat tinggal yang layak di kota, cuci pakaian
di kali menjadi salah satu kejadian rutin.

Gambar.02.11 Suasana kemacetan lalu lintas


pada salah satu jalan di kota besar.

58
Coba Kamu amati dan pelajari gambar-gambar diatas ! Dari pengamatanmu itu,
coba Kamu buat kesimpulan tentang akibat urbanisasi bagi kota-kota besar.
Diskusikan hasil pekerjaanmu dengan teman-temanmu. Kemudian laporkan
hasil diskusimu kepada guru pamongmu.
Urbanisasi di kota-kota besar membawa akibat juga terhadap jumlah dan mutu
penduduk. Jumlah penduduk bertambah, kepadatan penduduk tinggi, dan mutu
penduduk jadi rendah. Hal ini karena meningkatnya pengangguran sehingga
pendapatan rata-rata penduduk jadi rendah. Juga meningkatnya daerah
pemukiman kumuh di kota-kota besar, dapat menyebabkan tingkat kesehatan
masyarakat jadi menurun.
4) Usaha Pemerintah Pengurangi Arus Urbanisasi
Berdasarkan uraian di atas Kamu sudah mengetahui akibat urbanisasi. Baik
akibat bagi desa yang ditinggalkan, maupun kota-kota yang didatangi. Untuk itu
arus urbanisasi harus dikurangi.

Adapun usaha pemerintah untuk mengurangi arus urbanisasi sebagai berikut :


 Pemerataan Pembangunan di Setiap Daerah
Dengan adanya pembangunan di setiap daerah, akan membuka lapangan
kerja bagi Penduduk di sekitarnya. Kegiatan pembangunan di daerah dapat
mengurangi urbanisasi. Hal ini karena penduduk di daerah dapat
memperoleh pekerjaan dari pembangunan tersebut. Mereka tidak perlu
lagi pindah ke kota-kota besar.
 Membangun fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial di daerah.
Agar penduduk desa tinggal di desa, maka pemerintah membangun berbagai
macam fasilitas umum dan fasilitas sosial. Misalnya Puskesmas, gedung
sekolah, sarana lalu lintas, tempat hiburan, dan listrik masuk desa.

Gambar.02.12 Pembangunan Industri tekstil di pedesaan. Salah satu upaya mencegah


urbanisasi

Dengan adanya pembangunan seperti pada gambar diatas, penduduk desa


jadi betah tinggal di desa. Disamping itu pula mereka tidak merasa
ketinggalan pendapatannya dengan penduduk yang tinggal di kota.
 Pembangunan Proyek Industri di daerah
Pembangunan kawasan industri di daerah dapat mengalihkan perhatian
penduduk untuk tetap tinggal di daerah. Contohnya pembangunan pabrik

59
gas alam di Arun, Aceh. Dengan adanya pabrik tersebut, penduduk Aceh
dan sekitarnya tidak perlu lagi mencari pekerjaan di kota-kota besar lainnya.

 Meningkatkan perekonomian rakyat pedesaaan


Dalam uraian diatas Kamu sudah mengetahui bahwa salah satu faktor
pendorong urbanisasi adalah keadaan perekonomian. Untuk itu pemerintah
perlu meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat di pedesaaan.
Misalnya membangun pasar, sarana irigasi, meningkatkan peranan Koperasi
Unit Desa dan Badan Usaha Unit Desa.

 Membatasi penduduk desa yang pindah ke kota


Pemerintah kota membatasi jumlah penduduk pindah ke kota. Bisa saja
urbanisasi dilakukan dengan syarat-syarat tertentu, terutama bagi mereka
yang telah bekerja di kota. Untuk itulah pemerintah perlu membatasi antara
lain : mempersulit izin pindah ke kota besar. Menyatakan kota Jakarta
tertutup bagi pendatang baru, dan melaksanakan pemeriksaan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) di kota-kota besar.
 Melaksanakan program sarjana masuk desa
Para sarjana ini dikirim secara sukarela di daerah-daerah. Tujuannya adalah
mempelopori pembangunan di pedesaan. Tugas mereka antara lain ikut
menggerakkan pembangunan desa, memberikan penyuluhan tentang
berbagai macam kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan.
Disamping itu ikut memberikan pelatihan ketrampilan kepada pemuda di
desa. Dengan memiliki berbagai ketrampilan para pemuda desa membangun
daerahnya masing-masing. Sehingga membuat para pemuda tetap betah
tinggal di desa.
Berdasarkan uraian di atas, coba Kamu amati usaha-usaha seperti itu di
daerahmu masing-masing. Jika ada coba Kamu catat. Kemudian Kamu
diskusikan dengan teman-temanmu. Hasilnya Kamu laporkan kepada guru
pamong.

Kosa Kata
Emigran = orang yang keluar dari suatu negara
Emigrasi = perpindahan penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu
negara
Imigran = orang yang pindah masuk kesuatu negara
Imigrasi = perpindahan penduduk atau orang yang pindah masuk
kesuatu negara
Jompo = orang tua usia lanjut
Mobilitas = perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain
Pemulung = orang yang bekerja memungut barang-barang bekas dari
tempat sampah
Pencakar langit = menjulang tinggi
Transmigran = orang yang malaksanakan transmigrasi
Ulang-alik = perpindahan penduduk bersifat sementara atau nglaju,
seperti seseorang yang bekerja setiap hari pagi berangkat
dan sore hariny kembali pulang ke rumah
Urban = orang yang melakukan urbanisasi
Urbanisasi = perpindahan penduduk dari desa ke kota
Sirkuler = perpindahan yang bersifat sementara

60
6. Tugas 2

1. Jelaskan pengertian angka usia harapan hidup ?


2. Upaya apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi ledakan penduduk ?
3. Jelaskan pengertian mobilitas penduduk !
4. Jelaskan perbedaan mobilitas ulang-alik dengan mobilitas sekuler !
5. Sebutkan 2 (dua) macam migrasi !
6. Berikan 2 (dua) contoh migrasi nasional ?
7. Apakah yang dimaksud dengan
1) emigrasi
2) imigrasi
8. Sebutkan faktor-faktor pendorong perpindahan penduduk !
9. Sebutkan akibat perpindahan bagi negara yang didatangi !
10. Sebutkan akibat perpindahan bagi negara yang ditinggalkan !

61
C. PENUTUP

Selamat atas selesainya Kamu mempelajari semua materi pelajaran yang ada di dalam
modulini. Mudah-mudahan ilmu yang Kamu peroleh dari modul ini ada manfaatnya bagi
kehidupan sehari-hari.

Untuk lebih memperkuat ingatan Kamu, ada baiknya bila Kamu membaca rangkuman
berikut
ini.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan keadaan penduduk menuju kearah pertambahan
atau penurunan jumlah penduduk. Perubahan penduduk dipengaruhi faktor kelahiran,
kematian dan migrasi (perpindahan penduduk). Pertumbuhan penduduk ada dua jenis,
yaitu pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total.

Pertumbuhan penduduk di tiap-tiap daerah tidak sama. Tergatung faktor-faktor yang


mempengaruhinya. Bila faktor kelahiran dan migrasi besar, maka pertumbuhan
penduduknya
tinggi. Sebalikinya jika migrasi besar dan jumlah kelahirannya kecil maka pertumbuhan
penduduknya kecil.

Di negara-negara maju, umumnya pertumbuhan penduduknya rendah. Karena kesadaran


masyarakat terhdap keluarga berencana dan kesehatan sudah cukup tinggi. Maka di negara
maju jumlah kelahiran dan kematian sangat kecil. Sehingga pertumbuhan penduduknya
rendah.

Kepadatan penduduk agraris lebih tinggi dibandingkan dengan kepadatan penduduk


aritmatik.
Terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Hal ini karena sebagian besar
penduduk
bermata pencaharian di bidang pertanian. Sedangkan luas lahan pertanian terbatas.

Di Indonesia kepadatan penduduk tidak merata di setiap pulau, baik kepadatan aritmatik
maupun kepadatan agraris. Di Indonesia persebaran penduduk paling besar terdapat di
semua
propinsi di Pulau Jawa. Adapun faktor penyebabnya karena tanah subur, merupakan pusat
pemerintahan di Indonesia. Disamping itu juga sebagai pusat perekonomi, pusat
pendidikan, dan tersedianya berbagai macam fasilitas sosial serta fasilitas umum.

Untuk mengendalikan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar, maka pemerintah
berusaha menekan angka kelahiran dengan melaksanakan program keluarga berencana,
program transmigrasi dan pemerataan pembangunan hingga di daerah pedesaan.

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu.


Misalnya menurut kelompok umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan
dan menurut tempat tinggal.

Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain.
Mobilitas penduduk dibedakan atas mobilitas nonpermanen (tidak menetap) dan
permanen/migrasi (menetap).

62
Selanjutnya saya berharap Kamu belajar sungguh-sungguh agar Kamu dapat mengerjakan
tes akhir modul ini. Janganlah malu bertanya pada gurumu. Dan yang perlu Kamu ingat
adalah apabila Kamu telah selesai mempelajari modul ini dan Kamu telah merasa siap
benar mintalah tes akhir modul kepada gurumu. Untuk selanjutnya Kamu boleh
mempelajari modul berikutnya. Saya yakin Kamu akan berhasil dengan baik dalam
mempelajari modul selanjutnya.

Akhirnya saya mengucapkan selamat belajar semoga sukses !

63
D. KUNCI TUGAS

Tugas 1

1. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah ke arah pertambahan penduduk


2. Kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk (migrasi)
3. Pertumbuhan penduduk alami = 250-125 = 125 orang
4. Kepadatan penduduk daerah C = 2.872.000 : 47.500 = 60,46
Dibulatkan menjadi 60 jiwa perkilometer persegi
Kepadatan agrarisnya 2.872.000 : 15,425 = 186,19
Dibulatkan menjadi 186 jiwa perkilometer persegi
5. Komposisi penduduk adalah pengelompokkan penduduk menurut ciri-ciri tertentu
6. a. Piramida penduduk bentuk kerucut
b. Piramida penduduk bentuk batu nisan
c. piramida bentuk granat
7. Karena di Indonesia jumlah penduduknya lebih banyak berasal dari golongan usia
anak-anak
8. Usia 15 – 64 tahun
9. Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki

Tugas 2
1. Rata-rata usia penduduk di daerah-daerah pada saat meninggal dunia
2. Upaya yang harus dilakukan untuk menanggulangi ledakan penduduk :
a. Program Keluarga Berencana
b. Meningkatkan Perindustrian
c. Transmigrasi
d. Meningkatkan Pendidikan
e. Meningkatkan Pertanian.
3. Gerakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain
4. Mobilitas ulang alik adalah gerakan penduduk dalam waktu singkat lalu kembali ke
tempat asalnya. Sedangkan mobilitas sirkuler adalah gerakan perpindahan penduduk
dalam waktu yang lama kurang dari enam bulan baru kembali ke tempat asalnya.
5. a. Migrasi Internasional
b. Migrasi Nasional
6. a. Urbanisasi
b. Transmigrasi
7. a. Perpindahan penduduk dari negara asal menuju ke negara lain
b. Masuknya penduduk negara lain ke suatu negara
8. a. Keadaan ekonomi
b. Bencana alam
c. Keadaan politik
d. Faktor sosial lainnya
9. a. Jumlah penduduk bertambah
b. Tenaga kerja bertambah
c. Lapangan kerja bertambah sempit
d. Timbul golongan baru
10. a. Jumlah penduduk berkurang
b. Jumlah tenaga kerja berkurang

64
IPS.VIII.1.1.03

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelas : VIII
Semester : 1
Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP


DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Penulis : Drs. Sutama


Drs. Sukimin
Pengkaji Materi : Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd
Perevisi : 1. Drs. Suhail Effendey
2. Drs. Marlan Kasni Kr.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


2009

65
66
A. PENDAHULUAN

Apa khabar siswa SMP Terbuka dimana saja Kamu berada ? Mudah-mudahan selalu dalam
keadaan baik dan sehat, sehingga dapat terus mempelajari modul mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.

Pada kesempatan ini modul yang akan Kamu pelajari berjudul “ Permasalahan
Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan “

Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dalam modul ini, Kamu harus mempelajari
pengertian lingkungan hidup, unsur-unsur lingkungan, arti penting lingkungan, kerusakan
lingkungan dan faktor penyebabnya, Upaya penanngulangan lingkungan dan
pembangunan berwawasan lingkungan.

Modul ini terdiri 2 kegiatan yaitu kegiatan 1 tentang lingkungan hidup dan kegiatan 2
tentang pelestarian lingkungan hidup. Untuk mempelajari modul ini diperlukan waktu 4 x
40 menit.

Untuk menambah pengetahuan, silahkan dibaca buku-buku lain yang ada kaitannya dengan
materi tersebut.

Akhirnya saya ucapkan selamat belajar!

67
B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Lingkungan Hidup

1. Standar Kompetensi
Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

2. Kompetensi Dasar
Kemampuan mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya
penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan

3. Indikator Pencapaian Kompetensi


a. Menjelaskan Pengertian Lingkungan Hidup
b. Mendeskripsikan unsur-unsur lingkungan hidup
c. Menjelaskan pentingnya lingkungan bagi kehidupan
d. Bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup

4. Materi Pokok
Untuk mencapai kompetensi tersebut Kamu harus mempelajari materi pokok di
bawah ini : Pengertian lingkungan hidup, unsur-unsur lingkungan, pentingnya
lingkungan hidup, bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya,
upaya penanggulangannya, hakekat pembangunan berkelanjutan, dan ciri-ciri
pembangunan berkelanjutan serta penerapannya.

5. Uraian Materi
a. Pengertian Lingkungan Hidup
Arti singkat dari lingkungan hidup adalah ruang dengan segala isinya yang
mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia.
Perlu Kamu pahami juga bahwa manusia adalah mahluk yang paling menentukan
dalam mengubah bentang alam (lingkungan), dimana proses pengubahan ini dapat
membawa dampak yang baik dan dampak yang jelek pada lingkungan hidup umat
manusia.

b. Unsur-unsur yang terdapat pada lingkungan


1) Unsur-unsur abiotik yaitu benda-benda mati yang terdapat di dalam lingkungan.
Contoh : air, tanah, udara, batu-batuan, sinar matahari dan lain-lain
2) Unsur-unsur biotik yaitu mahluk hidup yang berada di dalam lingkungan
Contoh : hewan dan tumbuhan
3) Unsur –unsur sosial budaya yaitu semua hasil karya manusia yang terdapat di
dalam lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya.

Gambar 03.1.
Lingkungan yang
wajib kita pelihara
kelestariannya,
untuk mendukung
kehidupan

68
c. Pentingnya Lingkungan Hidup
Kamu tahu apa pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan ?
Pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan adalah
1) sebagai tempat untuk kelangsungan kehidupan
2) sebagai tempat tinggal ( hunian ) atau habitat
3) sebagai tempat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan

Penggunaan lingkungan hidup harus didasarkan pada kelestarian guna menunjang


pembangunan. Semua orang, di samping mempunyai hak atas lingkungan hidup,
juga mempunyai kewajiban untuk menjaga atau mencegah lingkungan hidup
terhadap kerusakan dan pencemaran. Lingkungan hidup di Indonesia yang
dikarunikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada Bangsa dan Rakyat Indonesia,
merupakan rahmat dari padaNya dan wajib dikembangkan dan dilestarikan
kemampuannya agar dapat tetap menjadi sumber penunjang hidup bagi Bangsa dan
Rakyat Indonesia serta mahluk lainnya.
Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara merupakan kesatuan yang bulat dan
utuh untuk memberikan keyakinan kepada Rakyat dan Bangsa Indonesia, bahwa
kebahagiaan hidup akan tercapai jika didasarkan atas keselarasan dan
keseimbangan , baik dalam hidup manusia sebagai pribadi dalam hubungan
manusia dengan manusia, dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, maupun dalam mengejar kemajuan
lahiriah maupun kebahagiaan batiniah. Antara manusia, masyarakat dan lingkungan
hidup terdapat hubungan timbal balik, yang selalu harus dibina dan dikembangkan
agar tetap dalam keseimbangan yang serasi dan dinamis.

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional mewajibkan agar


sumber daya alam dipergunakan untuk sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat.
Kemakmuran tersebut haruslah dapat dinikmati baik oleh generasi sekarang
maupun generasi mendatang.
Negara menetapkan bahwa pembangunan tidak hanya mengejar kemakmuran
lahiriah maupun kepuasan batiniah saja, akan tetapi juga keseimbangan antara
keduanya. Oleh karena itu penggunaan sumber daya alam harus seimbang dengan
keselarasan dan keserasian lingkungan hidup.

Lingkungan hidup dalam arti ekologi tidaklah mengenal batas wilayah, baik
wilayah negara maupun wilayah administratip. Akan tetapi, jika lingkungan hidup
dikaitkan dengan pengelolaannya, maka haruslah jelas batas-batas wilayah
wewenang pengelolaan tersebut.
Lingkungan hidup manusia Indonesia menurut konsep kewilayahan merupakan
suatu pengertian hukum. Dalam pengertian ini, lingkungan hidup Indonesia adalah
kawasan Nusantara yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua
samudera. Dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi
alamiah dan peranan strategis, tempat bangsa dan rakyat Indonesia
menyelenggarakan kehidupan bernegara. Dengan demikian, maka wawasan dalam
menyelenggarakan pengelolaan lingkungan hidup Indonesia adalah wawasan
Nusantara.
Lingkungan hidup Indonesia terdiri dari berbagai daerah, masing-masing sebagai
subsistem yang meliputi aspek sosial budaya, ekonomi dan fisik, dengan corak
ragam yang berbeda antara subsistem yang satu dengan yang lainnya, dan dengan
daya dukung lingkungan yang berlainan.

69
Pembinaan dan pengembangan yang didasarkan kepada keadaan daya dukung
lingkungan akan meningkatkan keselarasan dan keseimbangan subsistem, yang
berarti juga meningkatkan ketahanan subsistem.
Pembinaan subsistem yang satu akan mempengaruhi yang lainnya, yang pada
akhirnya akan mempengaruhi pula ketahanan ekosistem secara keseluruhan. Oleh
karenanya, maka pengelolaan lingkungan hidup menuntut dikembangkannya suatu
sistem kebijakan nasional tentang pengelolaan lingkungan hidup dengan
keterpaduan sebagai ciri utamanya.

Manusia sebagai pengubah lingkungan fisik


Campur tangan manusia dalam proses alam sangat besar. Proses perubahan dimuka
bumi yang dilakukan manusia sangat beraneka ragam, seperti proses erosi akibat
dari penggundulan hutan, terjadinya pengendapan sebagai akibat dari pembuatan
bendungan dan tanggul.

Manusia sebagai pengubah lingkungan biotik


Manusia berperan juga dalam penyebaran tumbuh-tumbuhan. Dengan teknologi
memungkinkan penyebaran tumbuh-tumbuhan yang secara alami tidak mungkin
dikembangkan di suatu daerah, tetapi akhirnya dapat dikembangkan, contohnya
dari tumbuhan tropik ditanam di daerah sedang dapatlah tumbuh dengan
menggunakan teknologi rumah kaca( Green house )
Penyebaran binatangpun sama banyak dipengaruhi oleh manusia, dengan contoh
dimana manusia menambah populasi ternak yang dibutuhkan, tetapi dilain pihak
banyak spesies binatang punah karena tindakan manusia.

Sampai disini Kamu paham ?


Baik, berikut ini diuraikan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya perusakan
dan pencemaran lingkungan!

d. Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor-Faktor Penyebabnya.


1) Kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh faktor alam (bencana alam)
a) Letusan Gunung Api
Letusan gunung api merupakan gejala alam, yang dapat merusak
lingkungan hidup. Contohnya : merusak perumahan, daerah pertanian,
hutan ,perkebunan, fasilitas umum, dan mengancam keselamatan mahluk
hidup

b) Gempa Bumi
Getaran bumi dapat mengakibatkan gempa sehingga dapat merusak
lingkungan hidup. Contohnya : merusak perumahan, daerah pertanian,
hutan, perkebunan, fasilitas umum, dan mengancam keselamatan makhluk
hidup

c) Kemarau Panjang
Terjadinya musim kemarau panjang juga dapat merusak lingkungan hidup.
Contohnya : dimana-mana terjadi bencana kekeringan, akibatnya
kekurangan air untuk pertanian, untuk air minum dan lain-lain.

70
d) Badai atau angin bertiup sangat kencang
Di daerah-daerah tertentu, seperti di Amerika Serikat, Cina, Filipina yang
sering terjadi bencana alam akibat badai. Akibatnya dapat merusak
lingkungan dan mengancam keselamatan mahluk hidup.

e) Banjir
Di daerah-daerah sekitar aliran sungai, sering terjadi bencana alam akibat
banjir, sehingga dapat merusak lingkungan hidup dan mengancam
keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Kamu sudah paham ? Kamu tahu bentuk kerusakan yang lain ?

2) Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Kegiatan Manusia

a) Penebangan hutan yang semena-mena.


Penebangan hutan yang tidak diperhitungkan, serta tidak dibarengi dengan
usaha mereboisasikan atau menghutankan kembali maka akan timbul
berbagai gangguan/ketimpangan pada lingkungan hidup, antara lain :
- Musnahnya tumbuh-tumbuhan yang ada di daerah hutan tersebut
- Musnahnya sumber kayu dalam kurun waktu yang lama.
- Rusaknya tanah-tanah di daerah hutan tersebut sebagai akibat dari
proses pengikisan dan erosi, dan terjadi tanah longsor atau banjir
bandang
- Terganggunya kesinambungan dari siklus air, bahkan berakibat akan
terjadi kekurangan air pada musim kemarau dan banjir pada saat musim
penghujan.
- Terusirnya berbagai jenis hewan yang hidup di dalam hutan tersebut.

b) Timbunan sampah
Timbunan sampah yang berceceran di sekitar pemukiman penduduk dapat
juga mengakibatkan pencemaran pada lingkungan hidup daerah tersebut.
Hal ini bisa terbukti antara lain :
- Tersumbatnya saluran air yang mengakibatkan bahaya banjir pada
daerah tersebut diwaktu musim penghujan.
- Daerah sekitar itu akan jadi lembab dan timbunan sampahnya akan
membusuk, sehingga dipakai sarang bakteri patogen yang dapat
menimbulkan penyakit muntaber, kolera, penyakit kulit dan penyakit-
penyakit yang lainnya, berbau busuk, mengganggu pemandangan.
- Demikian pula jika timbunan sampah terdapat di air tergenang akan
menimbulkan daerah permukiman menjadi lebih kotor, bahkan akhirnya
berkembang biak nyamuk malaria, penyebab wabah penyakit malaria.
Karena hal itulah maka sampah di kota-kota merupakan salah satu masalah
ekologi yang perlu mendapat perhatian .

c) Dampak Negatif Teknologi


Pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan penggalian dan pemanfaatan
sumber daya sangat besar. Kegiatan ini akan menyebabkan gangguan
keseimbangan ekosistem (ruang di mana terbentuk hubungan timbal balik
antara mahluk hidup dengan lingkungannya). Memang, manusia berusaha
mencari dan menggunakan teknologi untuk mencukupi kebutuhan

71
hidupnya, akan tetapi selain menguntungkan, teknologi juga membawa
dampak-dampak negatif.
Dengan makin bertambahnya kepadatan penduduk dan berlangsungnya
mobilitas penduduk, perluasan industrialisasi dan bertambahnya terus
penggunaan hasil teknologi, akan menambah masalah pelestarian
lingkungan. Masalah-masalah ini misalnya penggalian tanah, perubahan
fungsi lahan dan erosi tanah. Hingga kini masalah yang telah lama
berkembang, masih sedikit sekali yang dapat terpecahkan.
Masalah-masalah itu bertambah lagi dengan perubahan komposisi kimiawi
tanah, air dan udara yang diakibatkan oleh pencemaran atau polusi. Polusi
dapat terjadi pada udara, air dan tanah.
Beberapa sumber polusi antara lain :
- Racun dari limbah industri dan rembesan dari daerah pertambangan
- Bahan-bahan organik limbah melalui air dan limbah industri dari
pengolahan bahan makanan, pabrik kertas, pabrik tekstil dan pabrik
kimia.
- Bahan-bahan padat yang tidak terurai dari sisa-sisa organik yang tidak
hilang dari pertambangan, penggalian, pertanian dan lain-lain
- Pemanasan air dalam proses pendinginan, terutama generator listrik.
- Garam non-toksis sebagai hasil limbah industri, termasuk pengeboran
minyak bumi.
- Pestisida yang dipakai dalam pertanian.
- Isotop radioaktif dari reaktor industri, sebagai tenaga nuklir
menggantikan tenaga bahan bakar.
Pusat-pusat kota industri dan kota-kota sangat menderita karena polusi.
Lingkungan udara di kota-kota sudah tidak segar lagi, sampah menjadi
masalah yang belum terpecahkan terutama di kota-kota besar, juga di
Indonesia, lebih-lebih lagi sampah yang terdiri dari berbagai jenis bahan,
ada jenis sampah yang mudah busuk dan ada yang tidak.
Untuk meningkatkan produksi, banyak digunakan pestisida dan pupuk
buatan, pupuk penyubur tanah, akan tetapi setelah itu tanah menjadi miskin
kembali terutama jika penggunaannya tidak tepat . Pestisida juga cenderung
meninggalkan bahan kimiawi yang mengganggu bahan makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pestisida dapat mematikan sejumlah
kehidupan mahluk yang berguna ataupun insek yang berupa hama tanaman.
Polusi air terjadi dimana-mana, terutama di daerah industri maupun kota-
kota besar, menyebabkan matinya ikan, di kolam, sungai, danau dan laut,
serta tidak menutup kemungkinan punahnya dari spesies jenis ikan tertentu.

d) Perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desa ke kota-kota yang


padat sekali penduduknya, menyebabkan lingkungan hidup di kota menjadi
rusak atau buruk. Hal ini dapat dilihat dari tidak teraturnya perumahan dan
banyaknya hunian atau tempat tinggal yang keadaannya kumuh, sungai-
sungai yang tercemar oleh sampah dan kotoran lainnya.

e) Penangkapan ikan di laut atau laut dangkal sekitar pantai secara besar-
besaran, tanpa diikuti upaya pencegahan perusakan, akan menyebabkan
lingkungan laut rusak, karena peralatan yang digunakan tidak memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan. Akibatnya sumber daya ikan cepat habis.

72
Dengan majunya pengembangan teknologi tidaklah mengarah pada dampak
negatip saja, tetapi sangat besar pula dampak positip pada lingkungan tempat
manusia hidup. Upaya mengurangi dampak negatip teknologi, terus dilakukan,
dicari jalan bagaimana caranya agar kesuburan tanah tidak berkurang dan
sumber daya alam yang lain tetap lestari.

4. Tugas 1

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !


1. Sebutkan unsur-unsur yang terdapat pada lingkungan !
2. Mengapa lingkungan hidup sangat penting bagi manusia ?
3. Jelaskan minimal 3 penyebab terjadinya kerusakan lingkungan !

73
Kegiatan 2 : Pelestarian Lingkungan Hidup

1. Kompetensi Dasar
Kemampuan mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya
penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan .
Indikator :
a. Memberi contoh bentuk pencemaran dan upaya penaggulangannya
b. Menjelaskan hakekat pembangunan berkelanjutan
c. Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan berkelanjutan dan penerapannya.

2. Materi Pokok
Untuk mencapai kompetensi tersebut Kamu harus mempelajari materi pokok berikut
ini :
a. Bentuk pencemaran lingkungan
b. Usaha pelestarian lingkungan hidup
c. Pembangunan nasional yang berwawasan lingkungan

3. Uraian Materi
a. Bentuk pencemaran lingkungan diantaranya adalah :
1) Pencemaran Udara (Polusi)
Faktor utama penyebab terjadinya pencemaran udara adalah gas beracun, abu,
asap, dan partikel yang dikeluarkan dari mesin-mesin industri besar, kendaraan
bermotor, serta uap zat-zat kimia yang beracun. Gas-gas yang beracun tersebut,
yaitu oksida karbon, karbon monoksida dan oksida nitrogen

2) Pencemaran air dan tanah


Pencemaran air dan tanah dapat terjadi akibat limbah industri yang
mengandung zat-zat kimia dibuang sembarangan oleh pabrik tanpa
memperhatikan kelestarian dan keamanan lingkungan. Akibatnya, limbah
industri tersebut mencemari air sungai dan air sumur sehingga mengganggu
kesehatan masyarakat setempat yang menimbulkan bermacam-macam penyakit
kulit, pernapasan dan mata.

Selain disebabkan oleh zat-zat kimia, hal lain yang dapat merusak lingkungan
yaitu banyaknya sampah yang dibuang sembarangan sehingga menimbulkan
penyumbatan saluran-saluran air yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir.

Pokok perhatian dewasa ini berkisar pada aspek-aspek yang dirasakan sebagai
tekanan krisis yang membahayakan kelangsungan hidup manusia. Misalnya
kejernihan udara dan sumber air dapat mempengaruhi zat-zat bahan pangan dan
produktivitasnya terus-menerus .

Semakin banyaknya penduduk yang mendiami suatu tempat, semakin banyak


pula sampah yang dibuang ke sungai atau parit sehingga melebihi daya
tampung sungai. Akibatnya, fungsi sungai berubah menjadi tempat
pembuangan sampah. Demikian pula, limbah industri banyak yang dibuang ke
sungai yang menimbulkan pencemaran air dan tanah yang mengakibatkan
kematian hewan dan menurunnya kesuburan tanah.

74
3) Pencemaran Suara
Pencemaran suara diakibatkan oleh kegiatan manusia dalam menjalankan
mesin-mesin industri dengan suara yang membisingkan sehingga dapat
mengganggu pendengaran masyarakat setempat.

b. Perbaikan dan Pencegahan Pencemaran Lingkungan


Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya manusia selalu mengubah
lingkungannya. Namun, sering tanpa disadari kegiatan tersebut menimbulkan
akibat sampingan yang merugikan manusia.
Oleh karena itu perlu usaha-usaha yang bertujuan memelihara lingkungan hidup. Di
Indonesia masalah lingkungan pada umumnya menyangkut perusakan hutan,
kekurangan tempat tinggal dan perusakan laut.
Selanjutnya cara-cara memelihara lingkungan yang berhubungan dengan ketiga
masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pemeliharaan hutan
Pemeliharaan hutan dapat dilakukan dengan cara tidak membakar, tidak
menebang kayu secara liar, mencegah perladangan liar, melakukan penghijauan
dan reboisasi. Penghijauan ialah kegiatan penanaman tanaman di daerah tanah
kritis atau tanah gundul. Kegiatan ini bertujuan mencegah penurunan
produktifitas tanah dan air.

Reboisasi juga merupakan kegiatan penghijauan kembali atau penanaman


kembali tanaman di daerah hutan yang gundul. Kegiatan ini tujuannya sama
dengan penghijauan, tetapi dilaksanakan pada daerah yang tadinya hutan lalu
menjadi gundul. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan ialah memilih pohon
pengganti yang cocok dengan tanah dan iklimnya. Pohon yang paling baik ialah
yang tidak meranggas (gugur daunnya) meskipun pada musim kemarau.

2) Pengolahan tanah yang baik


Pengolahan tanah yang baik akan memperbaiki sifat-sifat tanah. Dengan
demikian, tanah menjadi gembur dan cukup mengandung oksigen. Pada tanah
miring perlu dibuat sengkedan atau teras-teras (terrasering) sehingga tidak
terjadi erosi dan tanah longsor. Pada tanggul atau tepi teras perlu ditanami
tanaman-tanaman berkayu keras. Tanaman-tanaman berkayu keras, antara lain
lamtoro dan turi. Tanaman-tanaman itu selain dapat mencegah erosi dan tanah
longsor, daunnya dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak seperti kambing.

75
Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar.03.2. Sengkedan (terrasering) untuk mencegah erosi dan tanah longsor

3) Pemeliharaan lingkungan permukiman


Masalah permukiman timbul karena munculnya banyak industri di dalam kota
dan karena adanya urbanisasi. Masalah lingkungan berhubungan dengan tempat
tinggal, terutama terjadi di daerah perkotaan. Perencanaan kota seharusnya
menetapkan daerah yang dikhususkan untuk industri dengan memperhatikan
arah angin dan sungai. Dengan demikian, limbah industri dapat diatur
pembuangannya.

Di kota-kota sebaiknya juga dibuat tanaman dan jalur hijau yang berfungsi
sebagai tempat rekreasi dan penangkap debu. Fungsi jalur hijau sebagai
berikut :
• Melindungi jalan raya dari panas matahari, curah hujan yang lebat dan
tiupan angin yang kencang.
• Mengurangi bahaya pencemaran udara karena tumbuhan hijau dapat
menetralkan udara yang mengandung zat-zat sisa pembakaran
• Menambah keindahan kota karena tumbuhan hijau yang ditata sedemikian
rupa memberikan pemandangan yang asri / indah.

4) Pencegahan Kerusakan Laut


Usaha ini dilakukan dengan cara mencegah penggunaan bahan peledak dalam
mencari ikan, mencegah penggalian pasir di pantai dan mencegah penebangan
hutan bakau. Demikian pula kapal-kapal laut dilarang membuang sisa-sisa
bahan bakar ke laut.
Kegunaan tanaman bakau yang tumbuh di pantai adalah :
a) Menahan goncangan ombak yang menerpa pantai sehingga bahaya erosi
pantai dapat dihindarkan.
b) Tempat hidup berbagai macam binatang pantai seperti kerang dan kepiting
c) Akar bakau dapat menahan tanah pantai sehingga tidak mudah longsor.
d) Kayu bakau dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar
e) Rimbunnya daun bakau dapat menyejukkan daerah sekitar pantai.

76
5) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah wilayah tampungan air hujan yang masuk
ke dalam wilayah air sungai.

Kegiatan perbaikan, pengaturan dan pengembangan wilayah sungai meliputi


empat hal, yaitu :
a) Perbaikan dan pemeliharaan sungai
b) Pengaturan sungai
c) Penanggulangan akibat bencana alam gunung berapi, dan
d) Pengembangan wilayah sungai

6) Pengolahan Air Limbah (Bahan Buangan)


Limbah pabrik yang mengandung zat-zat kimia dan minyak mentah yang
tumpah di laut akibat kapal-kapal tanker yang bocor maupun penambangan
lepas pantai menyebabkan pencemaran air. Limbah pabrik dan pestisida
mengandung zat kimia beracun yang berbahaya bagi makhluk hidup.
Air limbah dapat menyebabkan ikan mati, dan tanaman bahan pangan tidak
dapat tumbuh dengan baik. Pabrik-pabrik perlu diawasi lebih ketat dalam
pembuangan sisa-sisa. Misalnya pada pabrik tekstil dan pabrik kimia yang
limbahnya sangat berbahaya bagi kehidupan.
Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar.03.03. Limbah pabrik dapat mencemari sungai

Limbah industri yang terpaksa dibuang di dekat pemukiman penduduk, harus


diolah atau ditambah dengan bahan kimia tertentu. Tindakan ini dimaksudkan
agar tidak membahayakan kehidupan manusia atau mencemarkan lingkungan.

7) Cara-cara pencegahan lainnya ialah dengan memberi penerangan kepada


masyarakat luas mengenai perlunya memelihara lingkungan. Penerangan
tersebut dapat dilakukan melalui media massa, misalnya televisi, radio dan surat
kabar.

77
Latihan
Diskusikan bersama teman-temanmu !
1. Apa manfaat tumbuh-tumbuhan terhadap tanah ?
2. Bagaimana cara menjaga kesuburan tanah ?
3. Apa manfaat reboisasi di hutan gundul ?

Selanjutnya mari kita bahas tentang pembangunan !

c. Hakekat Pembangunan Berkelanjutan


Kamu tahu, apa maksud pembanguanan berwawasan lingkungan atau berkelanjutan
itu ?
Pemabangunan berwawasan lingkungan adalah upaya peningkatan kualitas
manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan.
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara
bijaksana, efisiensi, dan pemanfaatanya yang baik untuk generasi masa kini
maupun generasi yang akan datang.
Tujuan pembangunan dinegara manapun pasti sama yaitu untuk kebaikan
masyarakatnya. Meskipun istilah tujuan pembangunan yang digunakan cukup
bervariasi, namun hakikatnya kurang lebih sama yaitu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Sedangkan sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan yaitu :
• Keadilan sosial.
• Kemakmuran yang merata
• Perlakuan yang sama dibidang hukum
• Kesejahteraan material, mental & spiritual
• Kebahagiaan untuk semua
• Ketentraman
• Keamanan
Untuk mencapai sasaran yang cukup banyak tentunya peranan lingkungan hidup
perlu mendapat perhatian yang serius. Selanjutnya, pembangunan merupakan upaya
sadar untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya, guna meningkatkan mutu
kehidupan rakyat. Dalam hal ini, bahwa sumber daya alam sangat terbatas baik
dalam jumlah maupun dalam mutunya, sedangkan kebutuhan akan sumber daya
alam makin meningkat sebagai akibat meningkatnya pertumbuhan penduduk dan
kebutuhannya.
Sejalan dengan itu, daya dukung lingkungan dapat terganggu dan kualitas
lingkungan hidup dapat menurun pula. Pelaksanaan pembangunan yang semakin
meningkat, mengandung resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup,
sehingga susunan dan kegunaan ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan
dapat pula rusak karenanya. Hal semacam itu akan merupakan beban sosial, karena
pada akhirnya masyarakat dan pemerintahlah yang harus menanggung beban
pemulihannya. Terpeliharanya ekosistem yang baik dan sehat merupakan tanggung
jawab yang menuntut peran serta setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan
daya dukung lingkungan.
Oleh karena itu, pembangunan yang bijaksana harus dilandasi wawasan lingkungan
sebagai sarana untuk mencapai kesinambungan dan menjadi jaminan bagi
kesejahteraan generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
78
Jadi setiap kegiatan pembangunan harus memperhatikan pelestarian lingkungan
agar keberadaan lingkungan hidup selalu dapat mendukung kehidupan masyarakat.

d. Ciri – ciri Pembangunan Berkelanjutan


Bahwa pembangunan berkelanjutan berusaha menyatukan 3 ( tiga ) ciri – ciri
yaitu :
Dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup

DIMENSI
EKONOMI

DIMENSI DIMENSI
SOSIAL LINGKUNGAN HIDUP

Dimensi Ekonomi tetap mempokuskan kepada pertumbuhan, pemerataan, dan


stabilitas.
Dimensi Sosial mencakup pemberdayaan, mobilitas, pembinaan, kelembagaan, dan
pemberantasan kemiskinan.

Dimensi Lingkungan Hidup bertujuan agar ramah lingkungan, hemat sumber daya
alam, dan pelestarian keanekaragaman hayati.

Sampai disinilah pembahasan mengenai lingkungan hidup. Untuk selanjutnya bila


Kamu telah menguasai seluruh materi modul ini, segeralah temui guru untuk
diadakan tesakhir modul. Namun sebelum itu kerjakan terlebih dahulu tugas 2
berikut ini.

Kosakata
Abiotik benda-benda mati yang ada disekitar kita
=
Biotik makhluk hidup yang ada dilingkungan sekitar kita
=
Bencana alam kerusakan atau bahaya akibat dari proses alam
=
Green house rumah kaca
=
Polusi pencemaran atau kerusakan lingkungan, seperti
=
pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran
dan tanah
Terrasering = tanah yang posisinya miring dibuat teras-teras atau
petak-petak ( sengkedan )
Pembangunan berwawasan = kegiatan pembangunan yang yang selalu
lingkungan memperhatikan pelestarian atau keselamatan
lingkungan
Pembangunan berkelanjutan = kegitan pembangunan yang tetap memperhitungkan
untuk generasi masa kini dan generasi yang akan
datang.

79
4. Tugas 2
Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan jelas !
1. Sebutkan 2 cara mencegah terjadinya perusakan dan pencemaran laut !
2. Jelaskan secara singkat tujuan utama pembangunan nasional !
3. Jelaskan pengertian pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan !

80
C. PENUTUP

Selamat ! Kamu telah selesai mempelajari modul ini dengan baik. Untuk memandu
ingatanmu terhadap materi yang telah dipelajari perhatikan kesimpulan dibawah ini !

1. Unsur-unsur yang terdapat pada lingkungan adalah :


a. Unsur abiotik
a. Unsur biotik
b. Unsur sosial budaya

2. Lingkungan sangat penting diperhatikan karena dapat menjamin kelangsungan hidup


manusia.

3. Faktor penyebab timbulnya perusakan & pencemaran lingkungan adalah :


a. Akibat peristiwa alam :
1) Letusan gunung api
2) Gempa bumi
3) Kemarau panjang
4) Badai atau angin bertiup kencang
5) Banjir

b. Akibat aktivitas manusia :


1) Penebangan hutan yang semena-mena
2) Timbunan sampah
3) Dampak negatif teknologi
4) Akibat negatif urbanisasi di kota
5) Penangkapan ikan secara besar-besaran dan cara yang salah.

4. Pembangunan yang bijaksana harus dilandasi wawasan lingkungan dan berkelanjutan

Setelah Kamu menguasai seluruh materi pada modul ini segera minta tes akhir modul
kepada gurumu ! Ingat untuk dapat mempejari modul berikutnya, nilai tes minimal
harus 65 (enam puluh lima). Selamat mengikuti tes ! Semoga berhasil !

81
D. KUNCI TUGAS

Tugas 1

1. Unsur-unsur yang terdapat pada lingkungan adalah :


a. Unsur abiotik
b. Unsur biotik (mahluk hidup)
c. Unsur sosial budaya (masyarakat beserta nilai-nilai dan norma sosial yang ada)

2. Karena kehidupan manusia sangat tergantung kepada kondisi lingkungan.


Lingkungan yang mengalami kerusakan mengakibatkan manusia tidak dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya.

3. Tiga sebab terjadinya kerusakan adalah :


a. Penebangan hutan semena-mena
b. Adanya timbunan sampah
c. Adanya dampak negatip industri

Tugas 2

1. Cara mencegahnya adalah :


a. Mencegah menggunakan bahan peledak dalam mencari ikan
b. Mencegah penggalian pasir di pantai
c. Mencegah kebocoran minyak dari kapal tanker dan penambangan minyak lepas
pantai
d. Mencegah penebangan hutan bajau

2. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

3. Dalam melaksanakan pembangunan harus selalu memperhatikan pelestarian


lingkungan

82
IPS.VIII.1.2.04

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelas : VIII
Semester : 1
Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN


IMPERIALISME BARAT SERTA PENGARUHNYA DI
INDONESIA

Penyusun : Drs. Bambang Sumbogo, M.Si


Drs. H. Idham Khalik
Saprudin,S.Pd
Pengkaji Materi : Drs. H. Basry Siregar, M.Pd
Dra.Corry Iriani,M.Pd
Pengkaji Media : Dra. Asih Priati Subadio
Perevisi : Drs. Warno

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


2009
83
84
A. PENDAHULUAN

Selamat jumpa kembali siswa SMP Terbuka.


Bagaimana keadaan kamu sekarang ? Semoga kamu senantiasa dalam keadaan sehat
sejahtera.
Sekarang kamu telah sampai pada Modul IPS.VIII.1.2.04 yang berjudul Perkembangan
Kolonialisme dan Imperialisme Barat dan Pengaruhnya di Berbagai Daerah di Indonesia.

Modul ini dibagi menjadi 2 kegiatan :


Kegiatan 1 : Menjelaskan tentang Kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial di
Indonesia

Kegiatan 2 : Membahas tentang pengaruh kolonialisme di berbagai daerah di


Indonesia

Waktu untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan di atas adalah 4 x 40 menit

Nah, Selamat Belajar!

85
B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Perkembangan Kolonialisme di Indonesia

1. Standar Kompetensi
Memahami proses Kebangkitan nasional

2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta
pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah

3. Indikator Pencapaian Kompetensi


Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan pemerintah pada masa kolonial di Indonesia

4. Materi Pokok
a. Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda, pada masa VOC tahun 1602- 1799
b. Kebijakan Pemerintah Kolonial Prancis ( Daendels) tahun 1807-1811
c. Kebijakan Pemerintah Kolonial Inggris (Raffles ) tahun 1811-1816
d. Kebijakan Pemerintahan Hindia Belanda (1830-1900)

5. Uraian Materi

a. Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda, pada masa VOC tahun 1602- 1799
Apakah VOC itu?
VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) adalah persekutuan dagang di India
Timur. Adapun yang dimaksud dengan India Timur oleh Belanda adalah
Indonesia. VOC didirikan oleh para pedagang Belanda pada tahun 1602. Tujuannya
adalah untuk mencegah terjadinya persaingan diantara pedagang-pedagang
Belanda di Indonesia. VOC merupakan sebuah badan resmi yang oleh pemerintah
Belanda diberi hak-hak istimewa, antara lain :
1) Hak monopoli perdagangan
2) Hak memiliki tentara sendiri
3) Hak mengadakan perjanjian dengan negeri yang ditaklukkannya
4) Hak mencetak uang sendiri

Dengan hak-hak istimewa tersebut, maka VOC yang semula merupakan organisasi
pedagang berkembang menjadi oraganisasi pemerintahan. Sementara itu VOC juga
dibebani kewajiban oleh pemerintah Belanda .

Apakah kewajiban VOC tersebut ? . Ya, beberapa diantaranya adalah :


1) Membantu keuangan negeri Belanda
2) Membantu di bidang militer jika diperlukan

86
Gambar 4.1 Kapal-Kapal dagang VOC sedang berlayar

Gubernur Jenderal pertama VOC adalah Pieter Booth . Di bawah pimpinan Pieter
Both, VOC Berhasil menguasai Ambon tahun 1605. Ambon kemudian dijadikan
sebagai pusat kegiatan VOC.

Salah satu kebijakan VOC untuk meraih keuntungan yang besar adalah melakukan
monopoli perdagangan, terutama perdagangan rempah-rempah. Dalam hal ini
rakyat yang memiliki rempah-rempah harus menjualnya kepada VOC dengan
harga yang sudah ditentukan. Selain itu apabila jumlah rempah-rempah terlalu
banyak di pasaran sehingga harganya turun, maka VOC melakukan pemusnahan
tanaman rempah-rempah milik rakyat yang dianggap berlebihan. Untuk
mengawasi jalannya monopoli perdagangan rempah - rempah di Maluku VOC
menjalankan patroli yang disebut pelayaran Hongi.

Gambar 4.2 Kapal VOC yang digunakan dalam pelayaran Hongi

87
Pada tahun 1619, di bawah Gubernur jenderal VOC kedua yaitu Jan Peter Zoon
Coen, VOC berhasil merebut Jayakarta (sekarang Jakarta). Nama Jayakarta
kemudian diganti menjadi Batavia . Jan Peter Zoon Coen kemudian memindahkan
pusat kegiatan VOC dari Ambon ke Batavia. Dari Batavia VOC mengembangkan
wilayah kekuasaannya secara bertahap keseluruh Indonesia. Pada akhir abad ke-17,
VOC telah berhasil menundukkan kerajaan-kerajaan besar di Indonesia, antara lain
Palembang, Ternate, Tidore, Makassar, banten dan Maluku.

Gambar 4.3 Pelabuhan Kota Batavia , yang pada tahun 1619


dijadikan sebagai pusat kegiatan VOC

Keberhasilan VOC menaklukkan kerajaan – kerajaan di Indonesia didukung oleh


beberapa faktor, diantaranya karena persenjataan dan perlengkapan perang VOC
lebih baik, memiliki organisasi yang baik, disiplin yang keras dan yang paling
utama VOC berhasil melakukan politik Devide et Impera. Politik Devide et Impera
adalah politik atau cara yang dilakukan oleh Belanda untuk menguasai suatu
wilayah dengan cara memecah belah atau mengadu domba rakyat , bangsawan atau
raja setempat.

Pada akhir abad ke 18, VOC mengalami kemunduran khususnya di bidang


keuangan. Beberapa penyebabnya antara lain :
1) Besarnya dana yang dikeluarkan oleh VOC untuk memperluas daerah
kekuasaanya
2) VOC tidak mampu mengontrol monopoli perdagangan
3) Banyak pegawai VOC yang melakukan korupsi.

Menghadapi masalah di atas, VOC tidak menyerah begitu saja. Berbagai usaha
untuk memenuhi kembali kas yang kosong dilakukan, diantaranya dengan :
1) Penyerahan wajib (Verplichk Leveranties) berupa hasil bumi dari setiap daerah
dengan harga ditentukan (lada, beras, pala, gula, dsb).
2) Menerapkan perdagangan Stelsel, yaitu mewajibkan rakyat Priangan menanam
kopi, hasilnya diserahkan pada VOC dengan harga yang ditetapkan VOC.

88
Gambar 4.4, Peta lokasi dilaksanakannya Priangan Stelsel di Jawa Barat

Bagaimana hasilnya?
Ternyata usaha tersebut tidak berhasil, keuangan semakin parah.
Masalah yang dihadapi VOC menyadarkan pemerintah Belanda bahwa VOC
sebagai persekutuan kongsi dagang tidak mungkin dapat bertindak sebagai negara
dan organisasi kekuasaan. Akhirnya, pada tanggal 31 desember 1799 VOC
dibubarkan. Kekuasaan VOC di Indonesia diambil alih pemerintahan Belanda.
Dengan kata lain sejak saat itu wilayah yang dulu dikuasai VOC, diperintah
langsung oleh pemerintah Belanda

Bagaimana kondisi Indonesia setelah dibawah kekuasaan langsung pemerintahan


Belanda?
Ternyata hal itu tidak membawa perbaikan dan perubahan yang berarti bagi rakyat
Indonesia. Sebagai negeri jajahan, tetap saja menjadi lahan eksploitasi ekonomi
bagi penjajahnya. Rakyat tetap saja sengsara. Hal itu lebih diperburuk karena
Belanda sedang perang melawan Prancis yang pada waktu itu dipimpin oleh
Napoleon Bonaparte . Dalam perang tersebut Belanda kalah, dan wilayahnya
dikuasai Prancis. Pemerintah Kerajaan Belanda mengungsi ke Inggris. Negeri
Belanda dipimpin oleh adik Napoleon Bonaparte yang bernama Louis Napoleon.
Bagaimana pengaruh dikuasinya negara Belanda oleh Prancis terhadap keadaan di
Indonesia ? Hal ini akan kamu ketahui pada bagian selanjtnya. Namun sebelum
membahasnya jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
1) Apa tujuan para pedagang Belanda membentuk VOC ?
2) Mengapa VOC dapat bertindak sebagai penguasa di Indonesia ?
3) Apa yang menyebabkan runtuhnya VOC ?
Saya yakin kamu pasti bisa menjawabnya. Cocokkan jawabanmu dengan uraian
materi di atas

b. Kebijakan Pemerintah Kolonial Prancis ( Daendels) tahun 1807-1811


Pada tahun 1807, raja Louis Napoleon mengirim Daendels ke
Indonesia dengan tugas untuk memperbaiki keadaan di
Indonesia dan mempertahankan Indonesia dari serangan
Inggris
Pada masa pemerintahan Daendels sebagai Gubernur
Jenderal (1807-1811) dilakukan beberapa tindakan penting
antara lain :
Gmbar 4.5 Gubernur Jenderal
Herman Willem Daeandels

89
1) Membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan dengan kerja Rodi.
Pembuatan Jalan ini dimaksudkan sebagai salah satu cara untuk
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, yang berkedudukan di India
2) Meletakkan dasar-dasar pemerintahan sistem barat.
3) Mengadakan pengadilan keliling
4) Mengangkat Bupati sebagai Pegawai Negeri

Gambar 4.6 Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan yang


dibangun Daendels dengan kerja paksa (Rodi)

Kerja paksa Rodi yang dijalankan oleh Daendels sangat memberatkan rakyat.
Rakyat Indonesia banyak yang menderita akibat kerja paksa tersebut seperti
kelaparan dan sakit. Bahkan tidak sedikit yang menemui ajal. Tindakan Daendels
menimbulkan kebencian di kalangan rakyat Indonesia. Kekejaman yang dilakukan
Daendels di Indonesia akhirnya diketahui raja Belanda. Pada tahun 1811, Daendels
dipanggil pulang ke negeri Belanda dan diganti Gubernur Jenderal Jansens .Ia
berkuasa tidak lama, hanya beberapa bulan.

Pada bulan Agustus 1811, tentara Inggris di bawah Lord Minto berhasil merebut
Batavia. Setelah terjadi pertempuran singkat akhirnya Tentara Belanda menyerah
di desa Tuntang Salatiga. Akhirnya Gubernur Jansen menandatangani sebuah
perjanjian yang disebut Perjanjian Tuntang. Dalam Perjanjian tersebut Belanda
menyerahkan Indonesia kepada Inggris.

Nah itulah uraian materi pelajaran tentang masa pemerintahan Daendels. Sebelum
membaca uraian selanjutnya jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !

1) Jelaskan tugas utama Daendels di Indonesia !


2) Apa maksud Daendels memerintahkan pembangunan Jalan Anyer -Panarukan !
3) Bagaimana dampak dilaksanakannya kerja RODI bagi rakyat indonesia ?
Cocokan jawabanmu dengan uraian di atas

90
c. Kebijakan Pemerintah Kolonial Inggris (Raffles ) tahun 1811-1816

Setelah berhasil merebut Indonesia, pemerintah Inggris


menempatkan Thomas Stanford Rafless sebagai
Gubernur Jenderal di Indonesia. Raffless memulai
tugasnya pada tahun 1811.
Selama masa pemerintahannya, Raffless banyak
mengeluarkan kebijakan diantaranya :
1) Menghapuskan penyerahan penyerahan wajib dan
kerja paksa dari penduduk pribumi, dan sebagai
penggantinya diberlakukan Sistem Sewa tanah atau
Gambar.4.7 Thomas
Land Rent . Stanford Raffless
2) Melakukan perubahan dalam bidang pemerintahan
antara lain dengan mengangkat para bupati menjadi
pegawai negeri
3) Membagi pulau Jawa menjadi 18 Karesidenan
4) Mengangkat pejabat kolektor yang bertugas memungut pajak dari rakyat

Salah satu kebijakan Rafles yang sangat berpengaruh klepada kehidupan rakyat
adalah Sewa Tanah. Dalam hal ini rakyat dibebaskan dari kewajiban menyerahkan
hasil pertanian kepadapemerintah. Sebagai penggantinya rakyat harus membayar
sewa (pajak) tanah dalam bentuk uang. Hal itu menimbulkan kesulitan bagi rakyat,
karena rakyat terutama di pedesaan belum mengenal sistem pembayaran dengan
uang. Akibatnya sistem Sewa Tanah yang diterapkan mengalami kegagalan.
Selain melakukan kebijakan-kebijakan dalam bidang politik Rafles juga dikenal
dengan kebijakanya dalam bidang ilmu pengetahuan. Pada masa kekuasaannya
Raffles, berhasil dua buah buku yaitu :
1) History of Java, yang berisi tentang alam dan kebudayaan Pulau Jawa
2) History of Sumatra berisi tentang alam dan kebudayaan Pulau Jawa

Hal lain yang dilakukan oleh Rafles adalah mendorong berbagai riset dalam dunia
ilmu pengetahuan, khususnya Ilmu Botani. Raffles bersama seorang ahli Botani
yang bernama Arnold, menemukan bunga bangkai yang berukuran raksasa di
Sumatera. Bunga tersebut kemudian terkenal dengan nama Raflesia Arnoldi. Selain
itu istri Raffles yang juga seorang ahli botani merintis pendirian sebuah kebun
botani yang sekarang dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor.

d. Kebijakan Pemerintahan Hindia Belanda (1830-1900)


Pada tahun 1816 Inggris menyerahkan kekuasaannya di Indonesia kepada Belanda.
Penyerahan kekuasaan tersebut didasarkan Convention Of London (Konvensi
London) yang ditandatangani oleh kedua negara pada tahun 1814. Dalam perjanjian
tersebut dinyatakan bahwa seluruh wilayah Belanda yang direbut Inggris harus
diserahkan kembali kepada Belanda kecuali Srilanka dan Tanjung Harapan.
Setelah menerima kembali Indonesia dari tangan Inggris, kondisi pemerintah negeri
Belanda sedang mengalami kesulitan keuangan. Hal itu disebabkan oleh:
1) Banyaknya biaya yang dikeluarkan pemerintah Belanda untuk menghadapi
perlawanan rakyat Indonesia seperti Perang Maluku, Perang Diponegoro dan
Perang Paderi
2) Pemerintah Belanda mengeluarkan dana yang besar untuk mengahdapi
pemberontakan Belgia.

91
Untuk mengisi kas negara Belanda yang kosong, pemerintah mengeluarkan
kebijakan Culture Stelsel atau lebih dikenal dengan sebutan Sistem Tanam Paksa
pada tahun 1830. Ide penyelenggaraan sistem Tanam Paksa datang dari seorang
anggota Parlemen belanda yang bernama Johanes Van den Bosch
Dalam sistem Tanam Paksa rakyat diwajibkan
menanam tanaman yang laku dipasaran International
pada 1/5 tanah yang dimilikinya. Jenis tanaman
tersebut antara lain , tebu, vanili, nila, kopi,teh dan
sebagainya. Hasilnya harus diserahkan kepada
pemerintah. Bagi rakyat yang tidak memiliki tanah
diwajibkan bekerja di perkebunan pemerintah selama
kurang lebih 65 hari dalam setahun.
Kebijakan sistem Tanam Paksa menimbulkan
penderitaan yang sangat berat bagi rakyat Indonesia. Di
beberapa daerah bahkan terjadi bencana kelaparan,
karena menurunnya produksi pangan. Hal itu
Gambar 4.8 Gubernur Jenderal disebabkan para petani tidak punya cukup waktu untuk
Johanes Van Den Bosch
mengurusi tanaman pangan atau sawahnya.
Mereka dipaksa mengawasi tanaman yang diwajibkan
oleh pemerintah, karena kalau sampai tanamannya rusak dan gagal panen, maka
para petani harus menggantinya.
Dalam ketentuan Tanam Paksa disebutkan bahwa apabila terjadi kegagalan panen
yang tidak disebabkan oleh kesalahan petani, maka para petani tidak usah
menggantinya. Namun dalam kenyataanya para petani tetap harus mengganti
tanaman yang rusak atau gagal panen, apapun penyebabnya.
Kebijakan sistem Tanam Paksa mendapat kritikan
tajam dari orang-orang Belanda sendiri, khususnya
yang duduk di dalam parlemen. Seperti kritikan yang
ditulis oleh Dawes Dekker dalam bukunya yang
berjudul Max Havelaar. Kritikan lainnya datang dari
Fransen De Pute dalam bukunya yang berjudul Suicker
Contracten.
Dengan gencarnya kritikan terhadap pelaksanaan
Tanam Paksa, akhirnya pada tahun 1870 sistem Tanam
Paksa dihapuskan dan digantikan dengan Politik Pintu
Terbuka. Namun demikian di beberapa tempat seperti
Gambar 4.9 Edward Douwes di daerah Priangan Jawa Barat, Tanam Paksa masih
Dekker (Multatuli) berlangsung sampai tahun 1904
Sebelum membaca uraian selanjutnya, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
1) Apa yang mendorong pemerintah Belanda menerapkan Sistem tanam Paksa di
Indonesia ?
2) Bagaimana dampak Tanam Paksa bagi Rakyat Indonesia ?
Cocokan jawabanmu dengan uraian materi di atas !
Pelaksanaan politik Pintu Terbuka ditandai gencarnya penanaman modal swasta
asing di Indonesia terutama dalam bidang perkebunan. Di beberapa tempat di
Indonesia dibangun perkebunan-perkebunan seperti perkebunan teh dan kopi di
daerah Jawa Barat, tebu dan tembakau di daerah Jawa tengah ,Jawa Timur dan
Sumatera . Perkebunan- perkebunan tersebut dibuka dalam areal yang sangat luas.
92
Untuk menunjang kelancaran pengangkutan hasil perkebunan pemerintah
membangun jalan raya dan jalan kereta api.

Dengan dibukanya perkebunan-perkebunan besar,para petani banyak yang berubah


profesi menjadi buruh dan mendapat upah dalam bentuk uang. Dengan demikian
masyarakat pedesaan di Indonesia mulai mengenal uang sebagai alat tukar.
Politik Pintu Terbuka telah
mendatangkan keuntungan yang
sangat besar bagi perusahaan
asing dan pemerintah Belanda.
Namun rakyat Indonesia yang
bekerja sebagai kaum buruh dan
petani tetap saja tidak ada
keuntungan, karena upah yang
mereka terima sangat kecil, dan
tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang layak.
Selain itu rakyat Indonesia tetap
saja menderita karena harus
Gambar 4.10. Para kuli kontrak yang bekerja di
perkebunan-perkebunan swasta . Mereka harus bekerja menerima beban pajak yang
keras sementara upah yang diterima sangat kecil tidak seimbang dengan
penghasilannya.
Oleh karena itu pelaksanaan Politik Pintu Terbuka kembali menuai kritik dari
berbagai kalangan.

Pada awal abad ke 20 lahirlah gagasan dari Van Deventer yang dikenal dengan
Politik Balas Budi (Politik Etis). Ia berpendapat bahwa Bangsa Belanda
mempunyai hutang budi kepada bangsa Indonesia. Hutang budi itu harus dibayar
dengan cara memajukan kehidupan rakyat Indonesia dengan tiga cara yaitu :
1) Memajukan pendidikan (Edukasi)
2) Melakukan pemerataan Penduduk (Emigrasi atau sekarang Transmigrasi)
3) Memajukan pengairan (irigasi) bagi kepentingan pertanian rakyat pribumi

Meskipun ide tersebut nampak bagus, namun dalam pelaksanaannya tetap


diarahkan untuk kepentingan pemerintah kolonial. Seperti :
1) Edukasi tidak ditujukan untuk mencerdaskan rakyat, namun hanya untuk
memperoleh tenaga administrasi rendahan yang bisa dibayar murah
2) Emigrasi ternyata hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di
perkebunan-perkebunan di luar Jawa.
3) Irigasi atau pengairan lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perkebunan-
perkebunan besar milik perusahaan-perusahaan asing

Dengan demikian seperti kebijakan pemerintah kolonial sebelumnya, Politik Etis


pun tidak memberikan perubahan yang berarti bagi perbaikan kehidupan rakyat
Indonesia. Namun demikian dari tiga program politik Etis salah satunya yaitu
edukasi atau pendidikan berdampak positip bagi berkembangnya semangat
kebangsaan Indonesia di kemudian hari.
Nah itulah uraian mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial di Indonesia.
Untuk menguji pemahaman kamu terhadap uraian materi di atas, kerjakanlah soal-
soal pada tugas 1 !

93
Kosa Kata

Cultuur Stelsel : Kebijakan pemerintah Kolonial Belanda yang mewajibkan


rakyat untuk menanam tanaman ekspor pada 1/5 bagian
tanahnya
Devide et Impera : Politik memecah belah untuk menguasai (politik adu domba)
Edukasi : Pendidikan
Emigrasi : Pemindahan Penduduk
Gubernur Jenderal : Kepala pemerintahan daerah jajahan yang diangkat oleh raja
Belanda.
Irigasi : Pengairan
Rodi : Kerja paksa pada masa Dendels

Rangkuman

Terbentuknya kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia diawali dengan berdirinya


VOC pada tahun 1602. Dengan hak-hak istimewa yang diberikan oleh pemerintah
Belanda, VOC yang merupakan organisasi para pedagang menjadi organisasi
pemerintahan yang menguasai Indonesia.

Pada awal abad ke 19 kekuasaan VOC diambil alih oleh pemerintah Perancis. Untuk
menjalankan pemerintahan di Indonesia diangkat Gubernur Jenderal Herman Willem
Daendels. Kebijakan-kebijakan Daendels banyak yang menyengsarakan rakyat
diantaranya kerja paksa Rodi, pembuatan jalan dari Anyer sampai Panarukan yang
berjarak kurang lebih 100 Km.

Sejak 1811 wilayah Indonesia dikuasai Inggris. Pada waktu itu ditempatkan Gubernur
Thomas Stmpord Rafless. Salah satu kebijakan Rafles adalah memberlakukan sistem
Sewa Tanah ( Land Rent)

Pada tahun 1816 Indonesia kembali dikuasai oleh Belanda. Pada kurun waktu tahun
1830-1900 pemerintah Belanda menerapkan dua kebijakan yaitu sistem Tanam Paksa
dan Politik Pintu terbuka yang keduanya tidak berpihak kepada kepentingan rakyat
Indonesia. Akibatnya kehidupan rakyat selama masa kolonial tidak mengalami
perbaikan.
Pada awal abad ke- 20 pemerintah Belanda mengeluarkan kebijakan Politik Etis.
Kebijakan ini ditujukan untuk mengkat kehidupan rakyat Indonesia. Namun dalam
pelaksanaanya kebijakan politik etis lebih ditujukan untuk memenuhi kepentingan
pemerintah kolonial. Meskipun demikian kebijakan politik etis memberi dampak
positif bagi bangsa Indonesia terutama dalam bidang edukasi.

6. Tugas 1

1. Apa yang menyebabkan VOC bisa bertindak sebagai pemerintah di Indonesia.?


2. Sebutkan satu kebijakan Deandels yang menimbulkan penderitaan rakyat ?
3. Sebutkan satu faktor penyebab gagalnya sistem sewa tanah pada masa Rafless !
4. Apa yang mendorong pemerintah Belanda menerapkan sistem Tanam Paksa di
Indonesia ?
5. Mengapa Kebijakan Politik Pintu Terbuka dan Politik Etis tidak berhasil
memperbaiki kehidupan rakyat Indonesia

94
Kegiatan 2 : Pengaruh Kolonialisme di Berbagai Daerah di Indonesia.

1. Standar Kompetensi
Memahami proses kebangkitan nasional.

2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta
pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi


a. Mengidentifikasi pengaruh yang ditimbulkan oleh kolonialisme dan imperialisme
di berbagai daerah di Indonesia.
b. Mendeskripsikan perkembangan Agama kristen di Indonesia.

4. Materi Pokok
a. Pengaruh Kolonialisme di Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa.
b. Penyebaran agama Kristen di Indonesia pada masa Kolonial.

5. Uraian Materi
a. Pengaruh Kolonialisme di Indonesia
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan kolonialisme ?
Kolonialisme adalah penjajahan atau penguasaan penguasaan suatu negara atau
wilayah oleh negara lain dengan maksud untuk memperluas wilayah negara
tersebut. Istilah lain yang memiliki arti sama dengan kolonialisme adalah
Imperialisme, yang artinya adalah sistem politik yang bertujuan untuk menguasai
negara lain dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Dengan
demikian dilihat dari tujuannya kolonialisme dan imperialisme memiliki kesamaan
yaitu menguasai negara atau wilayah negara lain dengan maksud untuk mendapat
keuntungan
Kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia telah mewarnai corak kehidupan
bangsa Indonesia. Peradaban barat yang dibawa oleh bangsa-bangsa Eropa telah
menimbulkan dampak terhadap bangsa Indonesia. Dampak yang ditimbulkan
tersebut ada yang positif ,ada pula yang negatif bagi perkembangan peradaban
bangsa Indonesia.
Diantara pemerintah kolonial yang penah berkuasa di Indonesia, yang paling kuat
pengaruhnya, adalah pemerintah kolonial Belanda. Hal ini disebabkan karena
Belanda merupakan negara yang paling lama menjajah Indonesia, dibandingkan
bangsa-bangsa Eropa lain.
Pengaruh kolonial Belanda terhadap kehidupan rakyat Indonesia berbeda-beda
antara satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh:
1) Setiap daerah di Nusantara mengalami masa penjajahan yang berbeda-beda.
Hal ini mengakibatkan pola hubungan antara masyarakat pribumi dengan
penjajah berbeda-beda. Contohnya Maluku Selatan yang sudah dikuasai
Belanda sejak tahun 1605, Batavia tahun 1619 sementara Aceh yang baru
dikuasai tahun 1904.
2) Sikap raja, penguasa tradisional dan masyarakat memiliki sikap yang berbeda
dalam menghadapi kedatangan bangsa Barat. Ada yang bersikap lunak atau
menerima, namun ada pula yang menolak kehadiran bangsa dan budaya barat di
daerahnya.

95
Adapun bentuk dan ciri-ciri pengaruh kolonial di Indonesia dapat dikelompokkan
kedalam bidang-bidang sebagai berikut :
1) Adat Istiadat
a) Feodalisme , yaitu adanya perbedaan dalam pergaulan antara anggota
masyarakat kalangan atas (Bangsawan) dengan kalangan bawah (rakyat
jelata). Keadaan ini biasanya disertai dengan adanya pandangan kalangan
bangsawan yang menganggap rendah kalangan rakyat jelata atau tidak
setara dalam soal hak dan kedudukan. Pemerintah Kolonial pada umumnya
mendukung pemberian gelar-gelar tertentu kepada kaum bangsawan. Hal ini
berguna dalam mendukung politik memecah belah masyarakat.
b) Berkembangnya sikap rasionalisme yang berasal dari peradaban barat, yang
menolak hal-hal yang bersifat takhayul
c) Timbulnya budaya disiplin, menghargai waktu dan berfikir logis , yang
berasal dari peradaban masyarakat industri di dunia barat.
d) Berkembangnya model pakaian ala barat, untuk lelaki memekai baju stelan ,
berdasi dan bersepatu, dan untuk wanita memakai rok dan bersepatu

Gambar 4.9. Sekelompok pelajar Indonesia berpakaian ala barat


2) Pendidikan
Kebijakan pemerintah Hindia Belanda memberi kesempatan bagi anak-anak
pribumi untuk mendapat pendidikan ala barat, mulai dari sekolah dasar sampai
pendidikan tinggi telah menyebabkan lahirnya golongan cendekiawan atau
terpelajar. Hal ini kelak berdampak pada berkembangnya kesadaran nasional.

3) Kesenian
Pengaruh Kolonial dalam kesenian antara
lain nampak pada:
a) Seni sastra, yaitu dengan dibentuknya Kantoor voor de Volkslectuur
(Komisi Bacaan rakyat) yang merupakan tempat penyimpanan bacaan-
bacaan bermutu baik dalam bahasa Belanda maupun bahasa Inggris.
Lembaga di atas setelah Indonesia merdeka menjadi Balai Pustaka
b. Seni bangunan, seperti nampak pada bangunan Stasiun Kereta Api, kantor,
gereja, Sekolah dan lain-lain.
c. Seni tari, seperti tarian dansa

96
Gambar 4. 10 Bangunan Gereja
merupakan salah satu peninggalan
kebudayaan zaman kolonial Belanda

4) Hukum dan pemerintahan


Hukum dan perundang-undangan yang berlaku setelah Indonesia merdeka,
sebagian besar adalah warisan kolonial Belanda. Beberapa hukum yang
merupakan warisan kolonial Belanda, namun sudah disempurnakan adalah :
a) Burgelijk Wetboek ( Kitab Undang-Undang Perdata)
b) Staatblaad van Nederland Indie (lembar negara Hindia Belanda)
c) Bepalingen van Wergeving (Peraturan Umum Perundang-undangan)
Sistem pemerintahan yang diwariskan pemerintah kolonial Belanda bersumber
pada ajaran Trias Politika yang membagi kekuasaan negara menjadi tiga yaitu
: Legislatif (pembuat undang-undang), Eksekutif (pelaksana undang-undang)
dan Yudikatif ( pengawas pelaksanaan Undang-undang).
Untuk menguji pemahaman kamu terhadap uraian materi di atas, coba kamu
sebutkan masing-masing satu bentuk pengaruh kolonialisme barat di Indonesia
dalam bidang adat istiadat, pendidikan, kesenian dan pemerintahan !
Jika sudah dijawab, cocokan jawabanmu dengan uraian materi di atas !

b. Penyebaran Agama Kristen di Indonesia.


Kedatangan bangsa-bangsa Eropa khususnya bangsa Spanyol, sangat berkaitan
dengan penyebaran agama Kristen (Nasrani) di Indonesia, baik Kristen Katholik
maupun Kristen Protestan. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan awal kedatangan
mereka ke Indonesia

Tokoh penyebar agama Katolik yang termasyur adalah seorang misionaris bernama
Fransiskus Xaverius. Pada tahun 1546, Fransiskus Xaverius berangkat dengan
kapal dagang yang berlayar melalui Banda ke Ambon. Ia juga mengunjungi tempat
lainnya seperti Ternate, Halmahera dan Merauke. Di tempat-tempat itu, ia
mengenalkan ajaran Kristen. Diantara penduduk setempat yang
mendengarkannnya, ada yang tertarik untuk memeluk agama Katolik.

Misionaris lain adalah para biarawan Fransiskus dan Dominikus, yang


mengenalkan agama Kristen Katolik di Nusa Tenggara Timur (Flores Timur)
dengan pusatnya di Larantuka.Selain mengenalkan ajaran Kristen Katholik, para
misionaris juga mengorganisasi pembangunan gereja, rumah sakit, sekolah-sekolah

97
dan panti-panti asuhan. Selanjutnya, misionaris menyebarkan agama Katholik ke
Minahasa, Bolaang Mongondow, dan Sangir Talaud.

Kegiatan penyebaran agama Katholik di Indonesia agak menyusut sejak


kedatangan Belanda dengan VOC nya. Kebanyakan orang Belanda beragama
Kristen Protestan. Orang-orang Belanda secara tidak langsung juga menyebarkan
agama Protestan di Indonesia. Organisasi penyebaran agama Protestan disebut
Zending.

Pada kapal-kapal VOC, ikut serta para pendeta.. Mereka dibiayai oleh kantor pusat
VOC di negeri Belanda, untuk memulihkan kehidupan rohani para penguasa VOC.
Di tempat-tempat persinggahannya di Indonesia, para pendeta itu lalu mengenalkan
juga ajaran Kristen Protestan kepada penduduk setempat.

Seperti halnya penyebaran agama Katholik, pada umumnya agama Protestan


diterima di wilayah yang belum terjangkau kerajaan-kerajaan Islam Penyebaran
agama Protestan dilakukan dengan menyesuaikan diri dengan budaya setempat.
Sehingga penganut agama di wilayah tertentu memiliki ciri khas tersendiri. Ritual
agama lebih dominan menggunakan bahasa daerah setempat. Dengan penyebaran
agama Kristen tersebut, maka berdirilah gereja-gereja di Maluku, Minahasa, Sangir
Talaud, Ternate serta beberapa daerah tertentu di pulau Jawa, Sumatera Utara,
kalimantan dan sebagainya.

Penyebaran agama Kristen Protestan juga diiringi dengan pendirian sekolah-


sekolah, rumah sakit, panti asuhan dan sebagainya. Tokohnya antara lain DR.
Nomensen Immanuel.Akan tetapi, baik missi maupun Zending dicemari oleh sikap
orang-orang Portugis dan VOC (Belanda) yang membeda-bedakan tingkatan dan
masyarakat berbuat kasar. Hal itu menimbulkan kesan buruk penduduk setempat
terhadap agama Kristen dan mengidentikan agama Kristen dengan penjajah. Itulah
sebabnya kedatangan misionaris disambut curiga, bahkan ditolak oleh penduduk
setempat.

Nah, siswa SMP Terbuka, itulah uraian tentan perkembangan Agama Kristen di
Indonesia. Saya yakin kalian bisa memahaminya. Sebelum melanjutkan pada uraian
materi selanjutnya, kerjakan tugas-tugas untuk kegiatan ini!

Kosakata
Eksekutif : Lembaga pelaksana undang-undang (pemerintah)
Feodalisme : Sistem sosial atau politik yang memberi kekuasaan yang besar
kepada golongan bangsawan
Legislatif : Lembaga pembuat undang-undang (di negara kita DPR)
Yudikatif : Lembaga pengawas pelaksanaan Undang-undang

Rangkuman
Kolonialisme dan imperialisme telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan
peradaban bangsa Indonesia. Bentuk dan besarnya pengaruh kolonialisme di berbagai
daerah berbeda-beda. Hal itu disebabkan oleh perbedaan sikap para raja, tokoh
masyarakat ,dan budaya masyarakat terhadap kedatangan bangsa-bangsa Barat.
Pengaruh kolonialisme di Indonesia nampak dalam adat istiadat, agama, kesenian,
hukum pemerintahan dan lain-lain
98
Salah satu dampak kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia adalah tersebarnya
Agama Kristen di Indonesia. Pada umumnya agama Kristen tersebar dan diterima oleh
masyarakat yang belum tersentuh oleh pengaruh Agama Islam,Hindu atau
Budha.Agama Kristen Katholik di sebarkan oleh Missionaris Spanyol sedangkan
Agama Kristen Protestan disebarkan oleh Zending Belanda.

99
6. Tugas 2 :

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!


1. Mengapa pengaruh kolonialisme di daerah-daerah di Indonesia berbeda-beda !
2. Jelaskan mengapa pemerintah kolonial mendukung berkembangnya feodalisme di
Indonesia ?
3. Jelaskan dampak dibukanya sekolah bagi kaum pribumi !
4. Jelaskan tiga unsur kekuasaan dalam sistem pemerintahan yang bersumber pada
azas Trias Politika !
5. Sebutkan tokoh penyebar agama Kristen Katholik dan Kristen Protestan.

100
C. PENUTUP

Selamat kamu sudah menyelesaikan modul ini. Semoga kamu dapat memahami semua
materi pelajaran yang telah kamu pelajari dalam modul ini.
Jangan lupa selesaikan tugas-tugasnya, periksa kebenaran tugas-tugasmu dengan melihat
kunci tugas.

Untuk menguji pemahamanmu terhadap uraian materi modul ini, segeralah mintalah tes
akhir modul pada gurumu. Kerjakan dengan teliti dan sungguh-sungguh, agar kamu
mendapat nilai yang memuaskan

Selamat menempuh tes akhir modul, semoga sukses.

101
D. KUNCI TUGAS

Tugas 1.

1. Karena VOC diberi hak-hak istimewa untuk mengusasi wilayah Indonesia oleh
pemerintah Indonesia, seperti hak monopoli perdagangan, hak memiliki tentara
sendiri, mengadakan perjanjian dengan negeri yang ditaklukannya dan hak mencetak
uang sendiri
2. Memerintahkan Kerja paksa Rodi untuk membangun jalan dari Anyer sampai
Panarukan dengan tujuan untuk memperthankan Pulau jawa dari serangan Inggris
3. Karena rakyat Indonesia terutama di pedesaan waktu itu belum mengenal sistem
pembayaran dengan uang, sementara pajak harus dibayar dengan uang
4. Karena Kas Negara Belanda mengalami kekosongan, sebagain akibat terjadinya
perlawanan rakyat Indonesia dan pemberontakan Belgia
5. Karena baik politik pintu Terbuka maupun Politik Etis lebih mengutamakan
kepentingan pemerintah kolonial

Tugas 2
1. Setiap daerah di Nusantara mengalami masa penjajahan yang berbeda-beda.
2. Karena hal itu berguna untuk mendukung politik pecah belah untuk menguasai
Indonesia
3. Timbulnya kaum cendikiawan yang menjadi pendorong lahirnya pergerakan
kebangsaan
4. Legislatif : pembuat undang-undang
Eksekutif : pelaksana Undang-undang
Yudikatif : pengawas pelaksanaan undang-undang
5. a. Kristen Katholik : Fransiskus Xaverius
b. Kristen Protestan : DR Nomensen Immanuel

102
IPS.VIII.1.2.05

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelas : VIII
Semester : 1
Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

PERLAWANAN RAKYAT TERHADAP KOLONIALISME


BELANDA DI BERBAGAI DAERAH

Penulis : Drs. Bambang Sumbogo, M. Si.


: Drs. H. Idham Khalik
: Saprudin,S.Pd
Pengkaji Materi : Drs. Basry Siregar, M.Pd
Dra.Corry Iriani,M.Pd
Pengkaji Media : Dra. Asih Priati. S. Subandio

Perevisi : Drs. Warno

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


2009
103
104
A. PENDAHULUAN

Siswa SMP Terbuka, setelah kalian mempelajari perkembangan Kolonialisme di


Indonesia pada modul sebelumnya, sekarang kalian akan mempelajari berbagai perlawanan
rakyat terhadap pemerintah Belanda

Uraian materi pada modul ini dibagi ke dalam dua kegiatan yaitu:

Kegiatan 1 : Menguraikan tentang perlawanan Pangeran Diponegoro, Pattimura, Perang


Padri, Perang Bali dan Perang Banjar

Kegiatan 2 : Menguraikan tentang Perlawanan Aceh dan Sisingamangaraja

Waktu yang diperlukan untul menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit.


Baca dan pelajarilah dengan teliti dan seksama. Jangan lupa kerjakan tugas-tugasnya, agar
kamu bisa lebih memahami materi yang sudah kamu pelajari

Selamat belajar, semoga sukses.

105
B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Bentuk-bentuk perlawanan rakyat dalam menentang kolonial Barat


di berbagai daerah di Indonesia

1. Standar Kompetensi
Memahami proses kebangkitan nasional.

2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta
pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah

3. Indikator Pencapaian Kompetensi


Mendeskripsikan bentuk-bentuk perlawanan rakyat menentang kolonialisme Barat di
berbagai daerah pada abad ke 19

4. Materi Pokok
a. Reaksi umum rakyat Indonesia terhadap pemerintah Kolonial Belanda sampai abad
ke –19.
b. Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda
1) Perang Patimura
2) Perang Diponegoro
3) Perang Padri
4) Perang Bali
5) Perang Banjar

5. Uraian Materi
a. Reaksi umum Rakyat Indonesia terhadap Kekuasaan Kolonialisme Belanda
pada abad ke - 19

Dalam modul sebelumnya sudah dikatakan bahwa kedatangan Belanda kembali ke


Indonesia tidak disukai oleh rakyat Indonesia. Masih ingatkah Kamu apa sebabnya?
Ya, rakyat Indonesia merasa khawatir penderitaan yang pernah dialami pada jaman
VOC akan terulang kembali. Kekhawatiran itu ternyata benar. Pemerintah Belanda
kembali membebani penduduk dengan bermacam-macam pajak. Di samping itu
juga rakyat diperintahkan untuk melakukan berbagai kerja paksa.

Perlakuan sewenang-wenang pemerintah Belanda terhadap rakyat Indonesia


menyebabkan kemiskinan, penderitaan, perasaan tertekan dan tertindas. Tentu saja
hidup yang demikian tidak menyenangkan, bukan ?

Sementara itu Pemerintah Belanda juga selalu berusaha memperluas daerah


kekuasaannya, dan menanamkan pengaruhnya pada kerajaan-kerajaan yang ada di
Indonesia. Seperti di Kerajaan Mataram, kerajaan Palembang, Kerajaan Bali dan
sebagainya

Tindakan-tindakan pemerintah Belanda yang sewenang-wenang tersebut


menimbulkan perasaan tidak senang rakyat terhadap Belanda. Perasaan tidak
senang tersebut menimbulkan reaksi dari rakyat Indonesia. Bentuk reaksi rakyat

106
terhadap kesewenang-wenangan pemerintah kolonial Belanda antara lain muncul
dalam bentuk perlawanan bersenjata. Pada abad ke 19 perlawanan rakyat terhadap
Belanda terjadi di berbagai daerah. Perlawanan tersebut pada umumnya dipimpin
oleh para raja, bangsawan, ulama atau tokoh masyarakat.

Nah, di bawah ini akan diuraikan beberapa perlawanan rakyat tersebut


Pelajarilah dengan baik, agar Kamu dapat memahaminya.

1) Perang Patimura atau Perang Maluku (1817)


a) Sebab-sebab terjadinya Perang Patimura
Perang Patimura atau Perang Maluku terjadi pada rahun 1817. Penyebab
terjadinya perang tersebut adalah :
Pertama : Rakyat Maluku menentang kedatangan bangsa Belanda ke
Maluku, karena mereka khawatir akan terulangnya penderitaan yang pernah
dialami rakyat Maluku pada zaman VOC pada abad 16-18

Pada zaman VOC, Maluku merupakan daerah yang paling menderita. Coba
Kamu ingat kembali materi pelajaran di kelas I ! Masih ingatkah Kamu
bagaimana akibat dilaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah?

Ya, monopoli perdagangan rempah-rempah telah menimbulkan penderitaan


yang sangat berat bagi rakyat Maluku. Dengan monopoli perdagangan ,
rakyat tidak bisa menjual rempah-rempahnya secara bebas dengan harga
yang tinggi. Rakyat hanya boleh menjual rempah-rempah kepada VOC
dengan harga yang sudah ditentukan VOC. Selain itu VOC juga
memusnahkan tanaman rempah-rempah rakyat yang dianggap berlebihan.
Oleh karena itulah rakyat Maluku berusaha menentang kembalinya Belanda
ke Maluku.
Kedua : Pemerintah Hindia Belanda menindas rakyat Maluku dengan
mewajibkan rakyat Maluku melakukan kerja paksa, menyerahkan berbagai
barang kebutuhan seperti ikan asin, dendeng, dan kopi kepada pemerintah
Hindia Belanda.

b) Proses terjadinya Perang Maluku


Perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda
dipimpin oleh Thomas Matulesi yang terkenal
dengan nama Patimura. Pemimpin lainnya
antara lain : Anthonie Rhebok, Thomas
Pattiwael, Lucas Latumahina, Said, Perintah,
dan Ulupaha. Di samping itu juga terdapat
seorang pahlawan putri bernama Christina
Martha Tiahahu.

Perlawanan rakyat Maluku berpusat di Pulau


Saparua.
Gambar 5.1 Pattimura
Pemimpin Perang Tahukah Kamu dimanakah Pulau Saparua itu ?
Maluku
Coba Kamu perhatikan gambar peta di bawah
ini.

107
Gambar 5.2 Kepulauan Maluku Selatan tempat
terjadinya Perang Maluku

Pada gambar diatas terdapat gambar sebuah pulau yang diarsir hitam, Nah
itulah pulau Saparua yang merupakan perlawanan rakyat Maluku pada
tahun 1817.

Bagaimanakah proses perlawanan rakyat Maluku tersebut ?

Pada malam harinya tanggal 15 Mei 1817 rakyat Maluku mulai bergerak.
Mereka membakar perahu-perahu Belanda yang ada di Pelabuhan. Setelah
itu pasukan Patimura mengepung Banteng Duursteed dan menyerang
pasukan Belanda yang ada di dalam benteng tersebut. Residen Van Den
Berg yang ada di dalam benteng ditembak mati. Keesokan harinya, tanggal
16 Mei 1817 Pasukan Patimura berhasil merebut dan menduduki Benteng
Duursteed.

Gambar 5.3 Penyerbuan Benteng Duursteed di Bawah Pimpinan Pattimura

Dari Saparua, perlawanan menjalar ke pulau-pulau lainnya. Seperti Pulau :


Haruku, Seram, Lorike, Uring, Asilulu dan Wakasihu.

Untuk menghadapi perlawanan rakyat tersebut, para pembesar Belanda di


Ambon melakukan persiapan. Pada tanggal 19 Mei 1817 mereka
mengirimkan bantuan pasukan yang diberangkatkan dari Ambon sebanyak
2000 orang menuju Haruku. Mereka bermarkas di Benteng Zeelandia.

108
Akan tetapi ternyata Raja dan rakyat Haruku serta daerah-daerah sekitarnya
telah siap menghadapi pasukan Belanda. Kemudian rakyat Haruku dan
daerah sekitarnya menyerang Benteng Zeelandia. Namun pasukan Belanda
berhasil menerobos pengepungan pasukan rakyat Maluku.

Pasukan Belanda kemudian melanjutkan perjalanannya menuju ke Saparua,


untuk merebut kembali Benteng Duursteed yang dikuasai pasukan
Patimura. Ketika pasukan Belanda sampai Saparua, maka pertempuran
antara pasukan Belanda dengan pasukan yang dipimpin oleh Patimura pun
berkobar.

Dalam pertempuran di Saparua, prajurit-prajurit Belanda banyak yang


tewas. Pihak Belanda mengalami kerugian besar karena banyak perwiranya
yang tewas. Tujuan pasukan Belanda untuk merebut Benteng Duursteed pun
gagal. Dengan demikian Benteng Duursteed tetap diduduki oleh pasukan
Patimura. Kemenangan Patimura di Saparua membakar semangat
perjuangan rakyat di daerah-daerah lain di Maluku. Hal itu mendorong
semakin berkobarnya perlawanan rakyat di seluruh Maluku.

Dalam upaya untuk merebut kembali Benteng Duursteed di Saparua,


Belanda mendatangkan pasukan bantuan ke Saparua, pada awal bulan Juli
1817. Pasukan tersebut menembaki Benteng Duurteed dengan meriam-
meriam dari kapal. Akan tetapi usaha ini ternyata tidak berhasil. Pasukan
Patimura tetap bertahan di Benteng tersebut. Selanjutnya Belanda mengajak
para pemimpin Maluku untuk berunding. Namun perundingan tersebut juga
tidak membawa hasil sehingga pertempuran pun berkobar lagi.

Pada akhir bulan Juli 1817, Belanda kembali mendatangkan pasukan


bantuan ke Saparua. Dalam penyerangan ini Belanda mengerahkan kapal-
kapalnya dan melepaskan tembakan dengan gencar ke arah benteng
Duursteed yang masih diduduki oleh pasukan Patimura. Benteng Duursteed
pun direbut oleh Belanda Setelah itu apakah pasukan Patimura menyerah
begitu saja? Tentu saja tidak.

Setelah Benteng Duursteed direbut oleh Belanda Pasukan Patimura


melanjutkan perlawanannya dengan cara bergerilya.

Untuk menangkap pemimpin perlawanan Maluku, para pembesar Belanda


mengumumkan bahwa siapa saja yang berhasil menangkap Patimura akan
diberi hadiah 1000 gulden. Bagaimanakah sikap rakyat Maluku terhadap
janji pemerintah Belanda tersebut? Adakah diantara mereka yang berani
menghianati perjuangan bangsanya karena tergiur oleh uang yang besar?
Ternyata semua rakyat tidak mau menghianati perjuangan bangsanya.
Mereka tidak mau mengorbankan pejuang bangsanya sendiri hanya karena
uang.

c) Akhir Perang Maluku


Pemerintah Belanda berusaha keras menyelesaikan perang dalam waktu
singkat. Mereka ingin segera menangkap para pemimpin perlawanan rakyat
Maluku agar perlawanan rakyat tersebut segera berakhir.

109
Pada bulan Oktober 1817, pasukan Belanda dikerahkan secara besar-
besaran. Dalam suatu pertempuran pada bulan November 1817. Belanda
dapat menangkap Patimura, Anthonie Rhebok, Thomas Patiwael dan Raja
Tiow. Beberapa hari kemudian para pemimpin lainnya tertangkap oleh
Belanda.

Setelah para pemimpin perlawanan tertangkap, perlawanan rakyat Maluku


pun padam. Pada tanggal 16 Desember 1817 Patimura dan para pemimpin
lain dijatuhi hukuman gantung.

Nah itulah proses terjadinya perang Maluku. Untuk mengetahui pemahamanmu


terhadap uraian di atas, coba Kamu jawab pertannyaan-pertanyaan berikut ini :
a) Mengapa rakyat Maluku menentang datangnya Belanda kembali ke
Maluku?
b) Dimanakah letak daerah pusat perlawanan Maluku ?
c) Bagaimana usaha Belanda untuk mengakhiri Perang Maluku ?

Coba Kamu cocokkan jawabanmu dengan jawaban di bawah ini.


a) Rakyat Maluku menentang kedatangan Belanda kembali ke Maluku, karena
mereka khawatir akan terulangnya penderitaan seperti pada zaman VOC.
b) Pusat perlawanan rakyat Maluku adalah di pulau Saparua.
c) Belanda mengerahkan pasukannya secara besar-besaran dan menangkap
para pemimpin perlawanan.

2) Perang Diponegoro (1825-1830)


a) Sebab-sebab terjadinya Perang Dipenogoro dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Sebab-sebab umum:
• Pemerintah Hindia Belanda melarang para bangsawan untuk
menyewakan tanahnya kepada para pengusaha perkebunan swasta.
• Kaum ulama merasa kecewa, karena peradaban barat yang bertentangan
dengan Agama Islam telah masuk ke dalam kalangan istana. Peradaban
barat yang bertentangan dengan Agama Islam tersebut diantaranya
kebiasaan minum-minuman keras.
• Rakyat sangat menderita dan kecewa, sebab dibebani dengan
bermacam-macam pajak. Diantaranya pajak kelapa, pajak pasar, pajak
dagangan, pajak ternak, pajak menuai padi, dan pajak lalu lintas. Di
samping itu rakyat juga masih harus melakukan kerja paksa untuk
kepentingan para pembesar Belanda.

Semakin lama kebencian dan kekecewaan terhadap pemerintah Hindia


Belanda semakin memuncak. Rakyat telah menanti-nantikan seorang
pemimpin yang dapat menggerakkan rakyat melawan Belanda.
Akhirnya apa yang dinanti-nantikan oleh rakyat terlaksana. Pangeran
Diponegoro tampil memimpin rakyat menentang tindakan sewenang-
wenang pemerintah Belanda.

Sebab Khusus :
Sebab khusus terjadinya Perang Dipenogoro adalah, pada tahun 1825
Belanda merencanakan membuat jalan melintas tanah makam leluhur
Pangeran Diponegoro tanpa meminta izin terlebih dahulu.

110
Dengan sewenang-wenang pemerintah Belanda menancapkan tonggak-
tonggak di atas tanah makam leluhur Diponegoro tanpa minta izin terlebih
dahulu. Kemudian Pangeran Diponegoro menyuruh orang-orang untuk
mencabuti tonggak-tonggak tersebut. Hal ini diketahui oleh Residen AH.
Smissert. Kemudian Residen Smissert mintan kepada paman Dipenegoro
yaitu Pangeran Mangkubumi untuk memanggil Pengeran Diponegoro dan
menghadapkannya. Akan tetapi Pangeran Diponegoro menolak panggilan
tersebut. Bahkan Pangeran Mangkubumi kemudian memihak kepada
Pangeran Diponegoro. Akibat penolakan Pangeran Diponegoro terhadap
panggilan Residen Smissaert, maka pecahlah Perang Diponegoro. Bila
kamu telah memahami uraian di atas. Coba jawab pertanyaan-pertanyaan
dibawah ini!

- Apa yang menjadi sebab umum dan sebab khusus terjadinya perang
Diponegoro.
- Mengapa rakyat Jawa Tengah merasa benci dan kecewa terhadap
Belanda

Cocokkan jawabanmu dengan jawaban di bawah ini :


- Sebab umum : Bangsawan dan rakyat Jawa Tengah merasa gelisah dan
kecewa terhadap tindakan Pemerintah Belanda yang sewenang-wenang
- Sebab khusus : pada tahun 1825 Belanda merencanakan membuat jalan
melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa meminta izin
terlebih dahulu.

b) Proses terjadinya Perang Diponegoro

Pada tanggal 20 Juli 1825 jam lima sore, pasukan Belanda mulai
mendatangi rumah Pangeran Diponegoro. Tembakan-tembakan meriam
pun dilepaskan ke arah rumah Pangeran Diponegoro di Tegalrejo.
Pangeran Diponegoro mula-mula menyingkir ke daerah Selarong di sebelah
barat daya Yogyakarta. Daerah Selarong yang berbukit-bukit dijadikan
sebagai markas besar pasukan Diponegoro.

Perjuangan Pangeran diponegoro ternyata mendapat sambutan dari berbagai


pihak. Banyak bangsawan, ulama dan petani menggabungkan diri pada
pasukan Pangeran Diponegoro. Kyai Mojo seorang ulama besar dari
Surakarta menggabungkan diri bersama para santrinya. Sentot Alibasyah
Prawirodirjo seorang bangsawan muda belia juga mendukung perjuangan
Pangeran Diponegoro dan menjadi panglima utamanya. Dibawah ini adalah
gambar para pemimpin perang Diponogoro.

111
Gambar 05.4. Pangeran Diponegoro

Gambar 05.6.
Gambar 05.5. Kyai Mojo Sentot Alibasyah Prawirodirjo

Perang Diponegoro tidak hanya berkobar di sekitar Yogyakarta tetapi meluas


hingga daerah Jawa Tengah dan beberapa daerah Jawa Timur untuk menghindari
sergapan dari pasukan Belanda, Pangeran Diponegoro memindah-mindahkan
markasnya yaitu ke Plered dan Pengasih.

Pada tahun 1825 sampai 1826 pasukan Diponegoro memperoleh banyak


kemenangan. Pasukan Diponegoro berhasil menguasai Pacitan dan Purwadadi.
Pertempuran besar antara pasukan Diponegoro dengan pasukan Belanda terjadi di
daerah-daerah Banyumas, Pekalongan, Semarang dan lain-lain. Agar kamu
mengetahui tempat tersebut , amatilah peta tempat terjadinya Perang Diponegoro di
Jawa Tengah berikut ini !

112
Gambar 5.7 . Peta Daerah pertempuran Perang Dipenogoro tahun 1825-
1830 ( Daerah yang diberi warna lebih terang)

Siasat yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro adalah siasat perang gerilya.
Dengan gerakan yang cepat pasukan-pasukan Diponegoro menggempur pasukan
Belanda yang jumlahnya jauh lebih besar. Belanda mendatangkan pasukan bantuan
sebanyak 3000 orang. Namun 200 orang diantaranya tewas dalam pertempuran.

Pada tahun 1827 Belanda mendatangkan pasukan dari daerah-daerah lain. Pasukan
Belanda yang ada di Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan ditarik ke Pulau Jawa.

Kemudian untuk menghadapi siasat gerilya Pangeran Diponegoro, pemimpin


pasukan Belanda Jenderal De Kock menjalankan sistem Benteng stelsel, yaitu
dengan mendirikan benteng-benteng pertahanan di daerah-daerah yang telah di
kuasainya. Kemudian antara yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan
jalan. Dengan demikian Pasukan Belanda dapat bergerak cepat dari satu benteng ke
benteng lainnya.
Bagaimanakah akibat sistem benteng stelsel ini bagi pasukan Diponegoro?
Dengan sistem Benteng Stelsel ini, pasukan Pangeran Diponegoro tidak dapat
bergerak dengan leluasa lagi. Maka akibatnya pasukan Pangeran Diponegoro
menjadi lemah. Mengapa demikian ? Hal ini karena :
- Daerah gerilya Pangeran Diponegoro menjadi sempit
- Daerah gerilya pasukan Diponegoro terpecah belah. Hubungan antara satu
kelompok pasukan dengan kelompok pasukan lainnya terputus. Setiap
kelompok pasukan hanya dapat bergerak di daerah masing-masing.

Nah, setelah Belanda mengetahui bahwa pasukan Pangeran Diponegoro mulai


lemah, maka Belanda berusaha mendekati para pemimpin pasukan Diponegoro.
Apa yang dilakukan oleh Belanda terhadap para pemimpin pasukan tersebut?

113
Para pemimpin pasukan Diponegoro dibujuk agar mau diajak berunding dan
menghentikan perlawanan. Antara tahun 1828 sampai 1830 Pangeran Diponegoro
menhadapi banyak kesulitan. Hal ini karena :

1. Pada tahun 1828 Kyai Mojo mengadakan perundingan dengan Belanda. Ketika
perundingan gagal, Kyai Mojo pun ditangkap dan diasingkan ke Minahasa.
Beliau wafat pada tahun 1849 dan dimakamkan di Tondano.

2. Pada tahun 1829 Pangeran Mangkubumi terpaksa menyerah sebab telah lanjut
usia. Disamping itu keluarga pangeran Mangkubumi di sandera.

3. Pada tahun 1829, Sentot Alibasyah Prawirodirjo mengadakan perundingan


dengan Belanda. Ia bersedia menyerah asal diperbolehkan tetap memimpin
pasukannya. Sentot Prawirodirjo dengan pasukannya dikirim ke Sumatera Barat
untuk menghadapi kaum Paderi. Akan tetapi di Sumatera ia dituduh
bekerjasama dengan kaum Paderi. Oleh karena itu maka Sentot Alibasyah
Prawirodirjo ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, kemudian dipindahkan ke
Bengkulu pada tahun 1855.

4. Pada tahun 1830 Putera Pangeran Diponegoro yaitu Pangeran Dipokusumah


menyerah.

Keempat peristiwa di atas sangat melemahkan pasukan Diponegoro. Sementara itu


Belanda berusaha keras untuk menangkap Pangeran Diponegoro. Kemudian
Belanda mengumumkan sayembara. Siapa yang dapat menangkap Pangeran
Diponegoro akan diberi hadiah sebesar 20.000 ringgit. Akan tetapi sayembara
tersebut tidak mendapat perhatian dari rakyat. Tak seorangpun diantara rakyat
Mataram yang mau menghianati Pangeran Diponegoro.

Nah itulah peristiwa Perang Diponegoro. Apakah kalian sudah memahaminya.


Untuk memantapkan pemahaman terhadap uraian di atas, coba kamu jawab
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Siasat apa yang dilaksankan oleh Pangeran Diponegoro dalam menghadapi
Belanda
2. Bagaimana akibat dilaksanakannya siasat Benteng Stelsel terhadap kedudukan
pasukan Diponegoro?
Jawabannya adalah :
Dalam mengadakan perlawanan terhadap Belanda, Pangeran Diponegoro
menggunakan siasat perang gerilya.

Akibat dilaksanakannya sistem Benteng Stelsel pasukan Diponegoro menjadi


lemah. Hal ini karena :
1. Daerah gerilya Pasukan Diponegoro menjadi sempit
2. Daerah gerilya pasukan Diponegoro terpecah belah.

c) Akhir Perang Diponegoro

Semakin lama kesulitan Pangeran Diponegoro makin bertambah, sementara itu


Belanda terus menerus membujuk agar Pangeran Diponegoro mau berdamai
dengan mengadakan perundingan. Akhirnya Pangeran Diponegoro meminta agar

114
pasukan boleh kembali ke markasnya. Belanda menyetujui syarat tersebut. Maka
dilaksanakanlah perundingan yang bertempat di Magelang.

Ternyata Belanda melakukan tindakan yang licik. Ia tidak menepati janjinya.


Setelah perundingan gagal, Jenderal De Kock memerintahkan agar Pangeran
Diponegoro ditangkap. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 28 maret 1830.

Rupanya pemerintah Belanda mengajak berunding Pangeran Diponegoro hanya


sekedar tipu muslihat belaka. Maksud sebenarnya ialah mereka ingin mencari
kesempatan untuk menangkap Pangeran Diponegoro.

Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap, kemudian di bawa ke Semarang dan terus


ke Batavia. Akhirnya dengan menumpang kapal Pollux, Pangeran Diponegoro
diasingkan ke Menado. Pada tahun 1834, ia dipindahkan ke Makassar (Ujung
Pandang). Pangeran Diponegoro wafat di Makassar pada tanggal 8 Januari 1834
dan dimakamkan di Kampung Melayu, Makassar.

Nah, itulah uraian tentang perlawanan Pangeran Diponegoro. Sudah pahamkah


Kamu terhadap uraian di atas?

Agar Kamu lebih memahami uraian di atas, coba Kamu Jawab pertanyaan dibawah
ini!
- Mengapa Pangeran Diponegoro mau berunding dengan Belanda?
- Apa maksud Belanda yang sebenarnya mengajak berunding kepada Pangeran
Diponegoro?
Dapatkah Kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas?

Coba Kamu cocokkan jawabanmu dengan jawaban di bawah ini!


- Pangeran Diponegoro mau berunding dengan Belanda karena pada waktu itu
pasukannya semakin terdesak. Di samping itu Belanda juga terus menerus
membujuk Pangeran Diponegoro agar mau berunding
- Maksud Belanda yang sebenarnya mengajak berunding kepada Pangeran
Diponegoro adalah sebagai siasat untuk menangkap Pangeran Diponegoro dan
mengakhiri perang.

3) Perang Paderi (1821-1827)

a) Sebab-sebabnya Perang Paderi


Perang Paderi adalah perang yang terjadi antara rakyat Sumatera barat melawan
Belanda. Dimanakah terpatnya terjadinya peristiwa perang tersebut?
Coba kamu perhatikan gambar peta di bawah ini!

115
Gambar 5.8 Peta daerah tempat terjadinya Perang Paderi tahun
1821-1837
Pada peta di atas digambarkan lokasi terjadinya Perang Paderi, yaitu daerah yang diarsir.
Amatilah dengan baik peta tersebut, agar Kamu dapat memahaminya.

Apakah yang menyebabkan terjadinya Perang Paderi tersebut?

Dahulu di Sumatera Barat (Minangkabau) terdapat orang-orang yang walaupun sudah


memeluk agama Islam tetapi masih suka berjudi, menyabung ayam, dan meminum-
minuman keras. Kebiasaan ini tentu saja bertentangan dengan ajaran Agama Islam. Namun
kebiasaan tersebut dianggap telah menjadi adat istiadat, terutama di kalangan kaum
bangsawan atau kaum adat.
Pada abad ke-19 di Minangkabau terjadi perubahan penting. Pada waktu itu banyak orang
Minangkabau yang pulang menunaikan ibadah haji dari Mekkah. Ketika mereka bermukim
di Mekkah, disana sedang terjadi gerakan Wahabi. Gerakan Wahabi ini menghendaki agar
agama Islam dijalankan oleh para pemeluknya secara murni sesuai dengan Al-Qur’an dan
Hadits Nah, orang-orang Minangkabau yang pulang menunaikan ibadah haji pada waktu
itu ingin melaksanakan ajaran Wahabi ini di daerahnya. Mereka ini disebut kaum Paderi.

Kaum Paderi menginginkan agar kebiasaan-kebiasaan masyarakat Minangkabau yang


bertentangan dengan agama Islam dihapuskan. Namun hal ini mendapat tentangan dari
sebagian masyarakat Minangkabau yang teridiri dari kaum adat. Mereka menganggap
kebiasaan-kebiasaan tersebut sebagai adat yang sudah turun menurun.
Dengan adanya kejadian tersebut di atas, maka timbullah pertentangan antara kaum paderi
dengan kaum adat. Semakin lama pertentangan ini semakin meruncing. Keadaan ini
memancing pemerintah Belanda untuk ikut campur di dalamnya.
Nah, dengan adanya campur tangan pemerintah Belanda di dalam pertentangan antara
Kaum Paderi dengan Kaum Adat maka timbullah peperangan yang disebut Perang Paderi.
Bagaimanakah terjadinya perang tersebut? Ikutilah uraian berikut.

116
b) Proses terjadinya Perang Paderi
Proses terjadinya Perang paderi dibagi menjadi 2 tahap. Tahap kesatu yaitu
peperangan sebelum meletusnya Perang Diponegoro (1821-1825). Tahap kedua
yaitu peperangan setelah berakhirnya Perang Diponegoro (1830-1837)

 Peperangan sebelum meletusnya Perang Diponegoro (1821-1825)


Pada mulanya perang yang terjadi di
Sumatera Barat merupakan perang saudara,
antara kaum Paderi dengan kaum Adat.
Pertempuran besar yang pertama antara kedua
belah pihak terjadi di Kota Lawas, dan
kemudian menjalar ke daerah-daerah lain. Di
Alahan Panjang Kaum Paderi dibawah
pimpinan Datuk Bandaro berperang melawan
kaum Adat dibawah pimpinan Datuk Sati.
Setelah Datuk Bandaro meninggal, ia
kemudian digantikan oleh Datuk Malim Basa.
Ia berkedudukan di Bonjol oleh karena itu ia
terkenal dengan sebuatan Tuanku Imam
Bonjol. Bonjol kemudian dijadikan pusat
pertahanan Kaum Paderi. Di sana terdapat
benteng-benteng yang terletak pada suatu
Gambar 05.9 Tuanku Imam Bonjol perbukitan. Di samping Tuanku Imam Bonjol,
para pemimpin Kaum Paderi yang lain di
antaranya Tuanku Pasaman, Tuanku Nan
Renceh dan Tuanku Nan Cerdik.
Untuk menghadapi kaum Paderi, kaum Adat kemudian meminta bantuan
Belanda. Bagaimanakah sikap pemerintah Belanda terhadap permintaan
kaum Adat tersebut? Ya, pemerintah Belanda bersedia membantu kaum
Adat untuk menghadapi kaum Paderi. Bagaimana menurut pendapat kamu.
Mengapa Belanda mau ikut campur dalam pertentangan antara kaum Adat
dan kaum Paderi dengan membantu kaum Adat?

Ya, tentu saja Belanda mau membantu kaum Adat menghadapi kaum
Paderi, karena ingin dapat menguasai Sumatera Barat. Nah, dengan
membantu kaum Adat melawan kaum Paderi, berarti terbukalah kesempatan
bagi Belanda untuk menguasai daerah tersebut. Akhirnya terjadilah
persekutuan antara kaum Adat dengan pasukan Belanda untuk melawan
kaum Paderi.

Pada tahun 1821 pos pasukan Belanda di Semawang diserbu kaum Paderi.
Disamping itu di sekitar Lintau, pasukan Belanda juga dihancurkan oleh
Kaum Paderi. Sementara itu pasukan Belanda berusaha untuk menangkap
para pemimpin kaum Paderi. Untuk dapat menguasai medan pertempuran.
Belanda mendirikan Benteng Fort De Kock di Bukit Tinggi. Berkali-kali
pasukan Belanda berusaha menyerang pasukan kaum Paderi di Lintau,
tetapi selu gagal. Bahkan pernah terjadi pasukan Belanda terjebak sehingga
mundur ke Pagaruyung.

117
Pada tahun 1822 di sekitar Baso terjadi pertempuran antara pasukan Belanda
dengan pasukan Paderi di bawah pimpinan Tuanku Nan Renceh. Dalam
pertempuran itu pasukan Paderi bergerak dengan lincah dan bertebaran kemana-
mana. Karena persenjataan yang dimiliki kaum Paderi tidak seimbang dengan
persenjataan yang dimiliki Belanda, maka kaum Paderi menjalankan siasat
perang gerilya. Siasat ini dilakukan dengan cara memukul musuh secara tiba-tiba,
kemudian dengan cepat memencar mengundurkan diri. Dengan siasat perang
gerilya itu pasukan Paderi beberapa kali dapat memukul pasukan Belanda, antara
lain di daerah Bonio dan Agam.

Pada tahun 1825 kedudukan Belanda bertambah sulit, Apa sebabnya? Coba
Kamu ingat! Apa yang terjadi di Jawa Tengah pada tahun tersebut? Ya, pada
waktu itu di Jawa Tengah pecah perang Diponegoro. Hal ini tentu saja menambah
beban pemerintah Belanda. Sementara Perang Paderi belum dapat diselesaikan,
Belanda sudah harus menghadapi Perang Diponegoro di Jawa Tengah.

Untuk mengurangi masalah yang harus di hadapinya Belanda berusaha mengajak


kaum Paderi agar mau berdamai. Kaum Paderi menerima ajakan pemerintah
Belanda tersebut. Maka kedua belah pihak mengadakan perjanjian. Perjanjian
antara Belanda dengan kaum Paderi dinamakan Perjanjian Masang. Isi perjanjian
tersebut antara lain menyatakan bahwa kedua belah pihak yaitu Kaum Paderi dan
Belanda yang membantu kaum adat harus menghormati batas-batas daerah
masing-masing dan tidak akan saling menyerang.

Dengan ditandatanganinya perjanjian itu, maka perang antara kaum Paderi


dengan pasukan Belanda untuk sementara berhenti. Kemudian Belanda menarik
sebagian pasukannya ke Pulau Jawa untuk menghadapi Pangeran Diponegoro.
Selanjutnya bagaimana sikap pemerintah Belanda setelah menyelesaikan
Pangeran Diponegoro? Apakah ia tetap mentaati isi perjanjian yang telah ditanda
tanganinya? Nah, untuk itu teruskanlah mempelajari uraian materi berikutnya.

 Peperangan setelah berakhirnya Perang Diponegoro (1830-1837)

Setelah perang Diponegro berakhir, Belanda mulai melanggar perjanjian dengan


kaum Paderi. Akibatnya pertempuran pun mulai berkobar lagi di daerah
Pariaman.

Sementara itu kaum Adat mulai sadar, bahwa tujuan Belanda tidaklah semata-
mata ingin membantunya. Akan tetapi Belanda bertujuan ingin menguasai
Minangkabau . Pada waktu itu rakyat Minangkabau dipaksa untuk bekerja rodi
dan membayar pajak yang cukup berat.

Melihat kenyataan seperti di atas, maka kaum Adat mengubah sikapnya. Mereka
membantu kaum paderi melawan Belanda. Dengan demikian peperangan berubah
yang tadinya perang saudara antara kaum Paderi melawan kaum Adat mejadi
perang antara seluruh rakyat Minangkabau melawan Belanda.

Di sekitar Padang, penghulu-penghulu adat menyerang pos-pos pasukan Belanda.


Keadaan ini cukup menyulitkan pihak Belanda.

118
Untuk mengatasi perlawanan rakyat Sumatera Barat ini, Belanda mendatangkan
pasukan dari Pulau Jawa. Ingat pada waktu itu Belanda telah berhasil
memadamkan Perang Diponegoro.

Dengan demikian waktu itu Belanda berusaha ingin memecah belah bangsa
Indonesia. Pemerintah belanda mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh
Sentot Alibasah Prawirodirejo untuk melawan kaum Paderi. Masih ingat
siapakah Sentot Alibasyah Prawirodirjo itu? Ya, beliau adalah salah seorang
pimpinan pasukan dalam Perang Diponegoro yang dikalahkan oleh Belanda.
Namun apakah usaha Belanda ini berhasil? Ternyata tidak. Sebab pasukan
Sentot Prawirodirejo ternyata malah membantu kaum paderi. Oleh karena itu
maka Sentot Prawirodirejo ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, sedangkan
pasukannya dibubarkan.

Pada tahun 1833 terjadilah pertempuran besar di daerah Agam, tapi karena
pukulan-pukulan keras dari Belanda, maka banyak pemimpin pasukan rakyat
Minangkabau yang menyerah.

Kemudian Belanda berusaha memusatkan kekuatannya untuk merebut Bonjol


yang merupakan pusat pertahanan pasukan rakyat Minangkabau. Kota-kota di
sekitar Bonjol diduduki Belanda, semua jalan yang menuju Bonjol ditutup, kota
Bonjol pun dikepung rapat oleh pasukan Belanda.

Sementara itu 12.000 orang pasukan Paderi tetap bertahan di Benteng Bonjol,
siap menghadapi pertempuran yang menentukan. Beberapa bulan kemudian
terjadilah pertempuran itu. Benteng Bonjol dihujani peluru-peluru meriam dan
dikepung rapat oleh pasukan belanda. Tetapi pasukan Paderi tidak menyerah.
Mereka tetap bertahan selama 2 tahun yaitu sampai akhir tahun 1837.

c) Akhir Perang Paderi


Pada bulan Oktober 1837 Pasukan Belanda berhasil menerobos benteng Bonjol.
Pertempuran sengitpun terjadi di dalam benteng tersebut. Karena persenjataan
yang dimiliki oleh pasukan Belanda jauh lebih lengkap dibandingkan dengan
persenjataan yang dimiliki kaum paderi, maka akhirnya Benteng Bonjol pun
jatuh ke tangan Belanda. Tuanku Imam Bonjol kemudian ditangkap dan
dibuang di Cianjur. Kemudian dipindahkan ke Minahasa, hingga ia wafat
disana. Hingga sekarang makampun tetap dipelihara dengan baik oleh rakyat
setempat.

Agar Kamu lebih memahami uraian di atas, coba kamu jawab pertanyaan-
pertanyaan di bawah ini!

- Siapa sajakah tokoh-tokoh rakyat Sumatera Barat yang memimpin Perang


Paderi?
- Bagaimana isi Perjanjian Masang?
- Mengapa pada Perang Paderi tahap ke 2 Kaum Adat jadi memihak kepada
Kaum Paderi?

119
Cocokkanlah jawabanmu dengan jawaban di bawah ini!
- Tokoh-tokoh Perang Paderi diantaranya : Tuanku Imam Bonjol, Tuanku
Nan Renceh dan Tuanku Nan Cerdik
- Isi perjanjian Masang : Kaum Paderi dan Belanda yang memihak kaum
Adat harus menghormati batas daerah masing-masing dan tidak akan saling
menyerang
- Kaum Adat memihak kaum Paderi karena kaum Adat mengetahui bahwa
Balanda bermaksud menguasai Sumatera Barat.

4) Perang Bali atau Perang Jagaraga (1844-1849)

a) Sebab-sebab terjadinya Perang Bali adalah :


Terjadinya Perang Bali disebabkan oleh :
Pertama :Belanda memaksa kerajaan-kerajaan yang ada di Bali untuk tunduk
kepada kekuasaan Belanda.

Pada abad ke 19 di Bali sudah berdiri beberapa kerajaan diantaranya : Buleleng,


Karangasem, Klungkung, Gianyar, Badung,Jembrana, Tabanan, Mangwi dan
Bangli. Hubungan antara Belanda dengan kerajaan-kerajaan tersebut sudah
berlangsung sejak abad ke 17. Kapal-kapal Belanda banyak yang berlabuh di
Bali dengan tujuan berdagang. Agar lebih jelas mengenai letak kerajaan-
kerajaan tersebut, amatilah peta di bawah ini !

Gambar 5.10 Peta kerajaan-kerajaan di Bali

Pada abad ke 19 Pemerintah Belanda berusaha untuk menguasai Pulau Bali.


Pada tahun 1841, raja-raja Buleleng, Klungkung dan Karangasem dipaksa
dengan kekuatan senjata untuk menandatangani perjanjian. Isi perjanjian antara
lain adalah bahwa :
- Kerajaan-kerajaan di Bali harus takluk kepada pemerintah Belanda yang
berpusat di Batavia. Namun mereka masih tidak mau takluk kepada
Belanda.
- Belanda tidak mau mengakui hukum Tawan Karang yang berlaku di
kerajaan Bali atas kapal Belanda yang terdampar di pantai Bali.

120
Di Bali sejak dahulu ada sebuah hukum adat yang disebut Hukum adat Tawan
Karang. Dalam hukum tersebut ditetapkan bahwa apabila ada kapal dari luar
terdampar di Pantai Bali, maka semua isi dan muatannya menjadi milik
kerajaan yang menguasai pantai tersebut.

Pada tahun 1844 ada sebuah kapal Belanda terdampar di pantai Buleleng.
Sesuai dengan hukum adat Tawan karang maka kapal Belanda yang terdampar
itu menjadi milik Kerajaan Buleleng. Akan tetapi pemerintah Belanda menuntut
agar kerajaan Buleleng mengembalikan kapal tersebut kepada Belanda.
Tuntutan tersebut ditolak oleh kerajaan Buleleng. Bahkan raja Buleleng
bersama patihnya yang bernama Gusti Ketut Jelantik mempersiapkan
pasukannya untuk menghadapi Belanda. Hal ini dilakukan karena Belanda
mengancam akan menggunakan kekerasan. Kerajaan Karangasem
mempersiapkan pasukan untuk membantu Kerajaan Buleleng.

b) Proses Terjadinya Perang Bali


Pada tahun 1846 pasukan Belanda yang berkekuatan 1700 orang di daratkan di
Buleleng. Dengan demikian pecahlah Perang Bali. Pasukan Bali bertahan di
dalam benteng. Akan tetapi persenjataan pasukan Belanda lebih lengkap,
sehingga Belanda dapat merebut benteng tersebut dan menduduki Istana raja.
Raja Buleleng terpaksa menandatangani perjanjian. Demikian pula dengan Raja
Karang Asem. Ia juga dipaksa menandatangani perjanjian yang sama.
Setelah menundukkan Kerajaan Buleleng, Belanda mengira telah berhasil
menguasai Bali. Oleh karena itu sebagian besar pasukannya ditarik kembali ke
Pulau Jawa. Dugaan Belanda ternyata salah. Setelah sebagian besar pasukan
Belanda ditarik ke Pulau Jawa, raja-raja Buleleng, Karangasem, Mengwi dan
Badung bersiap-siap untuk menghadapi Belanda. Pos pasukan Belanda di Bali
diserbu dan senjata apinya dirampas.
Pada tahun 1848 Belanda mengirimkan pasukan sejumlah 2300 orang. Belanda
menuntut agar Gusti Ketut Jelantik menyerah. Kecuali itu Belanda juga
menuntut agar raja-raja Bali mengirimkan utusan ke Batavia untuk meminta
maaf kepada Gubernur Jenderal.
Karena raja-raja Bali tidak mau memenuhi tuntutan Belanda tersebut, maka
Belanda segera mendaratkan pasukannya. Dengan demikian berkobarlah
pertempuran besar.
Pasukan-pasukan Bali memusatkan pertahanannya di Benteng Jagaraga.
Mereka mempertahankan benteng tersebut dengan gigih. Pasukan Belanda
mengalami kesulitan, sehingga mereka terpaksa menghentikan peperangan.
Pada tahun 1849 Belanda kembali mendatangkan pasukan sejumlah 5000
orang. Mereka mendarat di pantai Buleleng dan langsung menyerang Benteng
Jagaraga. Orang-orang Bali mengobarkan Perang Puputan. Apa yang dimaksud
dengan Perang Puputan?
Perang Puputan ialah perlawanan habis-habisan sampai seluruh pasukan gugur,
tetapi akhirnya Benteng Jagaraga pun jatuh ketangan Belanda. Nah, itulah
proses terjadinya Perang Bali atau Perang Jagarga.

121
Gambar 5.11 Pertempuran Jagaraga

c) Akhir Perang Bali

Sejak jatuhnya Kerajaan Buleleng, perjuangan di Bali mulai melemah, Kerajaan


karangasem dan Klungkung masih menjalankan perlawanan. Akan tetapi
kerajaan lainnya seperti Badung, Bangli dan Jembrana sudah menyerah.

Akhirnya Kerajaan karangasem dam Klungkung pun menyerah. Pada tahun


1849 raja-raja Bali sudah berhasil dipaksa untuk takluk kepada Belanda.

Nah, Itulah perlawanan rakyat yang terjadi di Bali. Sebelum Kamu melanjutkan
mempelajari materi selanjutnya kerjakanlah terlebih dahulu soal-soal di bawah
ini:
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan hak Tawan Karang?
2) Sebutkan 4 nama kerajaan yang ada di Bali pada abad ke 17!
3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Perang Puputan?

Cocokkan jawabanmu dengan pernyataan di bawah ini !


1. Hak Tawan Karang adalah hak kerajaan di Bali untuk mengambil alih
kapal yang terdampar di pantai Bali berserta seluruh muatannya muatan
2. Kerajaan Buleleng, Karangasem, Klungkung, Tabanan
3. Perang sampai titik darah penghabisan

5) Perang Banjar (1859-1863)

a) Sebab-sebab terjadinya Perang Banjar


Sebab-sebab terjadinya Perang Banjar adalah :
Pertama: Belanda ikut campur tangan dalam menentukan pengganti Sultan
Banjar setelah wafatnya Sultan Adam.

Pada tahun 1857 raja Banjarmasin yaitu Sultan Adam wafat. Rakyat
menghendaki Pangeran Hidayat sebagai penggantinya. Akan tetapi Belanda

122
ikut campur tangan mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai Sultan. Hal ini
menimbulkan perasaan tidak puas di kalangan rakyat Banjar.

Kedua :Belanda menangkap Pengeran Prabu Anom, seorang bangsawan yang


terkenal menentang Belanda.
Dengan ditangkapnya Pangeran Prabu Anom para bangsawan dan rakyat di
Banjar merasa gelisah dan resah. Semakin lama kekerasan rakyat semakin
besar. Akhirnya kemarahan rakyatpun timbul ketika Kesultanan Banjar diambil
alih dan dikuasai oleh Belanda. Dengan demikian maka perang Banjar pun
pecah.

b) Proses Terjadinya Perang Banjar

Tahukah Kamu di manakah terjadinya Perang banjar? Perang Banjar terjadi di


Kalimantan Selatan, tepatnya di Banjarmasin. Untuk lebih jelasnya coba kamu
perhatikan peta berikut ini!

Gambar 5.12 Peta Kalimantan pada abad ke-19 .


Perhatikan letak Banjarmasin, tempat terjadinya Perang Banjar

Bagaimanakah proses terjadinya Perang Banjar?

Pada bukan April 1859, rakyat menyerbu pos tentara Belanda di Pengaron dan
Martapura. Rakyat Banjarmasin pada waktu itu dipimpin oleh Pangeran
Hidayat dan Pangeran Antasari. Tokoh-tokoh lain diantaranya yaitu Demang
Leman, Haji Nasrun, Haji Buyasin, Kyai Langlangan dan lain-lain. Mereka
berhasil merebut benteng Belanda di Tabanio.

Untuk menghadapi perlawanan rakyat Banjar, Belanda segera melancarkan


serangan balasan. Benteng Gunung Lawak yang dipertahankan oleh Kyai

123
Demang Leman diserbu dab direbut oleh Belanda. Akan tetapi Kyai Deman
Leman berhasil merebutnya. Kembali. Kemudian pasukan Banjar yang
dipimpin oleh Tumenggung Surapati berhasil membakar dan menenggelamkan
Kapal Onrust milik Belanda di sungai Barito.

Gambar 5.13
Rakyat di bawah pimpinan Tumenggung Suropati
membakar dan menenggelamkan kapal Ourust

Pada tahun 1860, Pemerintah Belanda menuntut agar Pangeran Hidayat menyerah. Tetapi
tuntutan itu ditolak oleh pangeran Hidayat. Kemudian pada tanggal 11 Juni 1860.
Pemerintah Belanda secara resmi menghapuskan Kerajaan Banjar. Sejak saat itu Kerajaan
Banjar langsung diperintah oleh seorang penguasa Hindia Belanda.

Peristiwa dihapusnya kerajaan Banjar ternyata semakin membakar kemarahan rakyat,


perlawanan pun semakin meluas. Kepala-kepala daerah dan para ulama ikut memberontak
dan memperkuat barisan pejuang.

Pangeran Hidayat berkali-kali bertempur dengan Belanda. Akan tetapi karena pesenjataan
yang tidak seimbang, maka pasukan Pangeran Hidayat terus terdesak dan semakim lemah.
Setelah bertempur selama dua tahun akhirnya pada tahun 1861 Pengeran Hidayat
menyerah. Kemudian dibuang oleh Belanda ke Pulau Jawa.

Bagaimanakah dengan perlawanan yang dipimpin Pangeran Antasari?

Pangeran Antasari terus melanjutkan perlawanan.


Rakyat dengan penuh semangat ikut berjuang dengan
Pangeran Antasari tetapi karena usianya telah lanjut,
pada bulan Oktober 1862 Pangeran Antasari wafat.
Sepeninggal Pangeran Antasari perlawanan terus
berlangsung Namun satu persatu para pemimpin
rakyat Banjar tertangkap oleh Belanda atau gugur
dalam pertempuran. Kyai Demang Lemang seorang
pejuang yang tangguh, tertangkap. Kemudian ia
dijatuhi hukuman gantung. Kyai Buyasin gugur dalam
pertempuran di Tanah Dusun.

Gambar 5.14
124 Pangeran Antasari
c) Akhir Perang Banjar

Dengan hilangnya para pemimpin, maka perlawanan rakyat Banjar pun menjadi
lemah. Akhirnya perlawanan pun padam. Selanjutnya Banjarmasin sepenuhnya
dikuasai Belanda.
Nah, itulah uraian materi pelajaran tentang perlawanan rakyat Banjar terhadap
Belanda. Untuk memantapkan pemahamanmu, coba kamu jawab pertanyaan-
pertanyaan dibawah ini.

Apa yang menyebabkan terjadinya Perang Banjar?


Siapa sajakah tokoh rakyat Banjar yang memimpin perlawanan terhadap Belanda?
Jawabanmu benar bila cocok dengan pernyataan di bawah ini.

Sebab terjadinya Perang Banjar adalah ikut campurnya Belanda dalam urusan
pemerintah Kesultanan Banjar, ketika terjadi pergantian Sultan.
Para pemimpin perlawanan Banjar. Pangeran Hidayat, Pangeran Antasari, dan
Tumenggung Surapati.

Kosakata

Gerilya : cara atau siasat berperang dengan melakukan


penyerangan secara tiba-tiba
Residen : kepala wilayah
Swasta : bukan pemerintah atau bukan milik pemerintah
Hukum Adat Tawang Karang : Hukum yang berlaku di kerajaan-kerajaan Bali yang
menyatakan bahwa setiap kapal yang kandas di
Pantai Pulau Bali, maka seluruh isi kapal tersebut
menjadi milik Raja Bali

Kaum Adat : Golongan masyarakat yang berusaha


mempertahankan adat kebiasaan

Kaum Paderi : Para Ulama yang berusaha mengadakan


perubahan terhadap adat kebiasaan masyarakat Minangkabau, yang tidak sesuai dengan
ajaran Agama Islam, mereka mengenakan pakaian yang serba putih.

Rangkuman

Berkuasanya kembali Belanda di Indonesia sejak tahun 1816 menimbulkan perasaan


benci dan kecewa di kalangan bangsa Indonesia. Perasaan-perasaan tersebut timbul
karena tindakan-tindakan sewenang-wenang pemerintah Belanda terhadap bangsa
Indonesia. Tindakan sewenang-wenang Belanda menyebabkan bangsa Indonesia hidup
menderita dan tertekan. Hal ini menyebabkan timbilnya perlawanan dari rakyat
Indonesia terhadap Belanda.
Timbulnya perlawanan rakyat Maluku dibawah pimpinan Pattimura dan Perang
Diponegoro merupakan reaksi terhadap kesewenangan-wenangan pemerintah Belanda.
Untuk memadamkan perlawanan-perlawanan tersebut. Belanda menggunakan berbagai
cara baik dengan cara peperangan maupun dengan menawarkan perundingan.

125
Perundingan yang ditawarkan kepada Pangeran Diponegoro senenarnya adalah untuk
mencari kesempatan agar Belanda dapat menangkap Pangeran Diponegoro. Dengan
demikian Belanda dapat mengakhiri Perang Diponegoro.

Dalam usaha untuk memperkuat wilayah kekuasannya. Pemerintah Belanda berusaha


menanamkan pengaruhnya diberbagai daerah.
Usaha tersebut dilakukan dengan cara mencampuri urusan pemerintahan kerajaan dan
rakyat di daerah-daerah di Indonesia.
Timbulnya perlawanan rakyat di Sumatera Barat, Bali dan Kalimantan Selatan
disebabkan oleh kesewenang-wenangan tindakan Belanda yang ingin menguasai
daerah-daerah tersebut.
Namun karena persenjataan yang dimiliki oleh rakyat tidak seimbang, maka
perlawanan perlawanan yang terjadi selalu dapat digagalkan oleh Belanda.

6. Tugas 1

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!


1. Sebutkan 4 tokoh dalam perang Maluku!
2. Jelaskan sebab umum dan sebab khusus terjadinya Perang Diponegoro?
3. Sebutkan tokoh-tokoh Perang Paderi
4. Jelaskan penyebab terjadinya Perang Bali
5. Apa penyebab terjadinya perang Banjar?

126
Kegiatan 2 : Perang Aceh dan Perlawanan Sisingamangaraja

1. Standar Kompetensi : Memahami proses kebangkitan nasional

2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan


imperialisme Barat, serta pengaruh yang ditimbulkannya di
berbagai daerah.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mendiskripsikan peristiwa Perang Aceh dan Perlawanan Sisingamangaraja

4. Materi Pokok
a. Perang aceh (1873-1904)
b. Perlawanan Sisingamangaraja (1878-1904)

5. Uraian Materi
a. Perang Aceh (1873-1904)
1) Sebab-sebab terjadinya Perang Aceh
Kamu pasti sudah tahu dimana letak
daerah Aceh itu. Ya, Aceh terletak di
Pulau Sumatera bagian utara. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar peta
disamping !
Coba Kamu amati gambar peta dengan
baik! Pada gambar 16 terdapat daerah
yang diarsir yang disebut daerah Aceh. Di
daerah itulah pada tahun 1873 sampai
tahun 1904 terjadi perang Aceh. Apakah
yang menyebabkan terjadinya perang Gambar 5.14 Peta daerah Aceh
tersebut?

Sebab-sebab terjadinya Perang Aceh dapat dibagi menjadi dua yaitu :


 Sebab Umum
Pertama :Belanda ingin menguasai Aceh.
Bagaimana menurut pendapat Kamu apa yang menyebabkan belanda ingin
menguasai Aceh?

Belanda ingin menguasai daerah Aceh karena letak daerah ini sangat
strategis. Aceh terletak di pintu Selat Malaka yang merupakan jalur
perdagangan yang sangat ramai. Bila Belanda berhasil menguasai Aceh,
maka ia akan memperoleh keutungan yang sangat besar.

Kedua : adanya perubahan Traktat London menjadi Traktat Sumatera yang


memberikan kesempatan kepada Belanda untuk menguasai Aceh.
Bangsa Belanda sebenarnya sudah sejak lama ingin menguasai Aceh.
Namun keinginan itu terhalang oleh perjanjian Traktat London yang di buat
pada tahun 1824 oleh Inggris dan Belanda. Dalam perjanjian tersebut
disebutkan bahwa Inggris dan Belanda akan menghormati kedaulatan Aceh.

Dengan adanya Traktat London, Belanda tidak berani untuk menguasai


Aceh. Apa sebanya? Ya, Karena Belanda takut, kalau melanggar perjanjian

127
tersebut berarti ia harus berhadapan dengan Inggris. Oleh karena itu Aceh
tetap menjadi suatu kerajaan yang berdaulat sampai tahun 1870.

Pada tahun 1871 keadaan mulai berubah. Karena terdorong oleh


keinginannya yang besar untuk menguasai Aceh, maka Belanda berusaha
membujuk Inggris agar mau mengubah Traktat London. Nah, usaha
Belanda tersebut ternyata berhasil. Pada tahun itu juga Belanda dan Inggris
menandatangani Traktat Sumatera. Dalam Traktat Sumatera ini dinyatakan
bahwa Inggris tidak akan menghalang-halangi Belanda untuk menguasai
Sumatera termasuk Aceh.

Nah, dengan adanya Traktat Sumatera, maka terbukalah kesempatan bagi


Belanda untuk menguasai aceh.

Ketiga : Belanda mencampuri masalah hubungan Aceh dengan negara-


negara lain di luar negeri.
Raja Aceh sudah mengetahui maksud Belanda yang ingin menguasai
daerahnya. Sebagai persiapan untuk menghadapi Belanda. Aceh menjalin
hubungan dengan kedutaan besar Amerika Serikat dan Italia di
Singapura.Dengan adanya hubungan antara Aceh negara negara besar,
Belanda merasa khawatir kalau-kalau keinginannya menguasai Aceh
terhalang oleh negara-negara besar tersebut. Oleh karena itu Belanda
menuntut agar Aceh memberi penjelasan tentang hubungannya dengan
Amerika Serikat, Turki dan Italia itu. Tuntutan tersebut tentu saja ditolak
oleh Aceh. Hal ini menyebabkan hubungan Belanda dengan Aceh menjadi
tegang.

 Sebab Khusus.
Pada tahun 1873, Belanda menuntut agar Aceh tunduk kepada pemerintah
Hindia Belanda. Tuntutan tersebut ditolak dengan tegas oleh Sultan
Mahmudsyah. Nah, dengan ditolaknya tuntutan tersebut maka Belanda
mengumumkan perang dengan Aceh. Dengan demikian maka Perang Aceh
pun berkobar.

2) Proses terjadinya Perang Aceh


Pada bulan april 1873 Belanda melancarkan serangan pertama dengan
mendaratkan pasukannya sebanyak 2300 orang tentara. Datangnya serangan
Belanda ini dihadapi dengan penuh semangat oleh pasukan Aceh, maka
terjadilah pertempuran yang besar di depan Mesjid Raya Aceh. Dalam
pertempuran tersebut pemimpin pasukan Belanda yaitu Mayor Jenderal Kohler
tewas. Dengan demikian serangan Belanda yang pertama ini mengalami
kegagalan. Pasukan Belanda terpaksa naik kembali ke kapal dan pulang
kembali ke Batavia.

Untuk melemahkan keadaan Aceh, kapal-kapal Belanda berusaha mengepung


Bandar atau Pelabuhan Aceh. Akibat pengepungan tersebut maka perdagangan
Aceh menjadi macet.

Tujuh bulan kemudian yaitu pada bulan Desember 1873, Belanda melancarkan
serangan yang kedua kalinya dengan mengerahkan sekitar 8000 orang pasukan.

128
Jumlah ini hampir tiga kali lipat jumlah pasukan yang digunakan pada serangan pertama.
Hal ini menunjukkan bahwa Aceh tidak bisa dianggap ringan oleh Belanda. Serangan
Belanda yang kedua ini dipimpin oleh Mayor Jenderal Van Swieten.

Dalam serangan yang kedua ini pasukan Belanda berhasil merebut Mesjid Raya Aceh,
kemudian bergerak menyerbu Istana. Akan tetapi Belanda tidak berhasil menawan Sultan.
Sebab Sultan Mahmudsyah beserta keluarganya dan para pengikutnya telah mengungsi ke
Leungbata. Kota Leungbata ini kemudian dijadikan markas besar untuk melanjutkan
perlawanan.

Meskipun Istana telah dikuasai oleh Belanda tetapi


perjuangan rakyat Aceh tidak padam. Perlawanan
selanjutnya dilakukan dengan cara gerilya. Daerah-daerah
yang berada diluar kota, sepenuhnya dikuasai oleh para
gerilyawan. Belanda hanya berkuasa di kota-kota saja.
Dalam melakukan perlawanan, para gerilyawan Aceh
dipimpin oleh Teuku (bangsawan) dan Tengku (Ulama).
Salah seorang ulama yang terkenal memimpin perlawanan
terhadap Belanda ialah Tengku Cik Di Tiro.

Mayor Jenderal Van Swieten kemudian diganti oleh


Gambar 5.15 Tengku Cik Di Tiro
Jenderal Pel yang sering melakukan serangan keluar kota.
Akan tetapi dalam pertempuran di Tonga, Jenderal Pel tewas.
Dengan demikian sudah dua orang perwira tinggi tentara Belanda yang tewas dalam Perang
Aceh.

Tewasnya dua orang perwira tinggi tentara Belanda merupakan pukulan bagi Belanda.
Oleh karena itu Belanda mengubah siasatnya dengan siasat garis pemusatan atau
Konsentrasi Stelsel. Dengan siasat ini Belanda tidak mengadakan serangan keluar kota
lagi. Pasukan Belanda dipusatkan di benteng-benteng sekitar kota. Mereka hanya bertugas
mempertahankan kota-kota. Bagaimanakah tindakan para gerilyawan Aceh menghadapi
siasat ini?

Menghadapi siasat garis pemusatan, para gerilyawan Aceh makin meningkatkan


perjuangan. Mereka terus menerus menyerbu ke kota. Benteng-benteng Belanda di sekitar
kota terus digempur. Tangsi-tangsi militer Belanda juga terus diserbu. Patroli-patroli
militer Belanda disergap. Jalan raya dan jembatan yang dapat digunakan oleh Belanda pun
di rusak oleh para gerilyawan.
Sementara itu seorang panglima terkenal bernama Teuku Umar memimpin perlawanan di
Pantai Barat. Teuku Umar dan anak buahnya menyerang pos-pos pertahanan Belanda di
daerah barat. Istri Teuku Umar bernama Cut Nyak Dhien juga ikut berjuang. Pemimpin
lainnya yang terkenal ialah Panglima Polim.

129
Perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar. 5.16 Teuku Umar Gambar 5.17 Panglima Polim Gambar 5.18 Cut Nyak Dien

Semakin lama Belanda semakin merasa berat menghadapi para gerilyawan Aceh. Perang
Aceh telah berkobar selama 10 tahun. Namun belum ada tanda-tanda bahwa Aceh akan
menyerah. Oleh karena itu para pembesar Belanda mulai memikirkan siasat baru.
Pemerintah Belanda Kemudian menugaskan Dr. Snouck Hurgronye untuk menyelidiki
masyarakat Aceh. Tujuannya ialah untuk mengetahui kelemahan maupun kekuatan Aceh.
Dr. Snouck Hurgronye ialah seorang ahli agama Islam, Hukum Adat dan kehidupan Islam.
Ia datang ke Aceh dengan menyamar sebagai ulama dari Turki dengan nama samaran
Abdulgafar. Kemudian ia menyusup ke dalam masyarakat Aceh dan mengadakan
penyelidikan terhadap masyarakat Aceh. Bagaimanakah hasil penyelidikan Dr. Snouck
Hurgronye?

Atas hasil penyelidikannya Dr. Snouck Hurgronye menyusun sebuah buku dengan judul
De Atjehers. Dalam bukumya itu Dr. Snouck Hurgronye mengusulkan bahwa Aceh harus
ditaklukkan dengan cara kekerasan. Yaitu dengan menyerang dan menggempur pusat-pusat
pertahanan para ulama.
Semula pemerintah Belanda keberatan untuk menerima
usul Dr. Snouck Hurgronye itu. Karena hal ini
memerlukan biaya yang besar. Pemerintah Belanda akan
memerlukan pasukan yang lebih besar dan persenjataan
yang lebih banyak untuk menyerang dan menggempur
pusat-pusat pertahan para ulama.

Sementara itu Gubernur Militer Aceh yaitu Deukerhoff


mengusulkan siasat adu domba. Usul ini diterima oleh
pemerintah Belanda, sebab tidak
banyak makan biaya, maka para pemimpin Belanda
mulai membujuk orang-orang Aceh agar mau bekerja
Gambar 5.19 Snouk Hurgronye sama dengan Belanda.
Bagaimanakah sikap pemimpin Aceh menghadapi siasat
ini?
Kesempatan itu digunakan sebaik-baiknya oleh Teuku Umar. Pada tahun 1893, Teuku
Umar dengan pasukannya menyerah. Ia bersedia bekerja sama dengan Belanda. Maka
iapun diterima dengan gembira oleh Belanda. Kemudian Teuku Umar dijadikan sebagai
Panglima dengan gelar Teuku Johan Pahlawan. Ia diperbolehkan tetap memimpin
pasukannya. Bahkan pasukannya diberi persenjataan lengkap. Akan tetapi pada tahun

130
1896, Teuku Umar beserta pasukannya dengan membawa persentjaan dan perbekalan
lengkap kembali memihak para pejuang Aceh.
Bagaimana sikap Belanda menghadapi kenyataan tersebut?
Pemerintah Belanda merasa tertipu. Siasat adu domba yang dijalankan oleh pemerintah
Belanda ternyata telah memukul Belanda sendiri. Gubernur militer Deuckerhoff dianggap
sebagai orang yang harus bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa tersebut. Oleh
karena itu iapun dipecat.

Akhirnya Belanda menyadari bahwa siasat kekerasan


yang diusulkan oleh Dr. Snouck Hurgronye harus
dilaksanakan. Untuk melaksanakan siasat kekerasan
tersebut., kemudian Belanda menugaskan Jenderal Van
Heutsz. Maka ia segera membentuk pasukan anti
gerilya yang disebut pasukan Marsose (Morechuse)

Pada tahun 1899 Belanda mulai mengadakan serangan


secara besar-besaran ke daerah pedalaman. Dalam
melaksanakan siasat kekerasan ini, pasukan Belanda
benar-benar mababi buta, bila mereka menyerang
sebuah kampung, maka semua penduduk yang ada di
kampung tersebut dibinasakan. Rumah-rumah
penduduk dirobohkan atau dibakar. Hal ini Gambar 5.20
menimbulkan penderitaan rakyat yang tidak ikut Jenderal Van Heutsz
berperang.
Bagaimanakah sikap para pejuang Aceh menghadapi siasat kekerasan ini?
Para pejuang Aceh tidak gentar menghadapi siasat kekerasan ini. Mereka tetap bertahan
dengan gigih. Benteng Kuto Reh yang merupakan pusat pertahanan para pejuang Aceh
dipertahankan mati-matian. Benteng tersebut baru dapat direbut oleh Belanda setelah
semua pejuang Aceh Gugur.

Gambar 5.21 Jenderal Van Heutz sedang memimpin pasukannya


dalam Perang Aceh

Siasat kekerasan yang dilaksanakan oleh Belanda menyebabkan para gerilyawan Aceh
terdesak. Namun Teuku Umar tetap memimpin perlawanan di Aceh Barat. Tak lama
kemudian dalam suatu pertempuran di Meulaboh, Teuku Umar Gugur, Cut Nyak Dhien

131
melanjutkan perjuangan suaminya bersama-sama pejuang Aceh lainnya. Diantara pejuang
Aceh yang berjuang bersama Cut Nyak Dhien, terdapat seorang pahlawan wanita bernama
Cut Meutia. Cut Nyak Dhien akhirnya tertangkap oleh Belanda dan dibuang ke Sumedang
Jawa Barat, sampai ia wafat di sana.

Gambar. 5.21 . Serdadu-serdadu Belanda ketika menangkap para


pejuang Aceh

3) Akhir Perang Aceh

Pada tahun 1903 pasukan Belanda berhasil menawan kerabat kesultanan, sehingga
pada tahun itu juga Sultan Muhammad Daudsyah terpaksa menyerah kepada Belanda.
Beberapa bulan kemudian Panglima Polim menyerah juga.

Pada tahun 1904 para pemimpin Aceh terpaksa menandatangani perjanjian Singkat
atau Plakat Pendek. Isi perjanjian itu menyatakan bahwa Aceh mengakui kekuasaan
Belanda. Namun demikian perlawanan rakyat Aceh terus berlangsung. Perlawanan
rakyat Aceh baru dapat dipatahkan sama sekali pada tahun 1917.

Nah itulah proses terjadinya Perang Aceh yang merupakan perang terbesar dan yang
terjadi pada abad ke 19.

Agar pemahanmu terhadap uraian diatas lebih mantap, coba jawablah pertanyaan
dibawah ini :

Bagaimana sikap para pejuang Aceh dalam menghadapi siasat garis pemusatan?
Sebutkan 4 orang tokoh pemimpin rakyat Aceh yang memimpin perlawanan terhadap
Belanda?
Jelaskan bagaimana usul Dr. Snouck Hurgronye terhadap pemerintah Belanda untuk
menghadapi perlawanan rakyat Aceh!
Cocokan jawabanmu !
Pemimpin perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda diantaranya : teuku Umar,Teuku
Cik Ditiro, Cut Nyak Dhien, Panglima Polim.
Dr. Snouck Hurgronye mengusulkan bahwa untuk menaklukan rakyat Aceh harus
dengan kekerasan

132
b. Perlawanan Sisingamangaraja (1878-1904)

1) Sebab-sebab terjadinya perlawanan Sisingamaraja


Sisingamangaraja adalah nama Raja Bakara di
daerah Tapanuli, Sumatera Utara. Raja ini dikenal
dengan sebutan Sisingamangaraja XII. Ia sangat
berpengaruh di kalangan masyarakat Batak serta
dianggap sakti atau keramat.
Pada tahun 1878 Sisingamangaraja memimpin
perlawanan rakyat Tapanuli terhadap
Belanda.Penyebab timbunya perlawanan
Sisingamangaraja adalah karena Belanda berusaha
ingin menguasai Tapanuli. Pada waktu itu
Belanda mendatangkan pasukan ke Tapanuli
dengan alasan untuk melindungi kaum Gb.5.22
Missionaris yang menyebarkan agama Nasrani di Sisingamangaraja XII
daerah tersebut.
Tindakan Belanda yang mendatangkan pasukan ke Tapanuli tidak disetujui oleh
Sisingamangaraja XII. Maka pada waktu itu berkobarlah perang antara rakyat
Tapanuli dibawah pimpinan Sisingamangaraja XII melawan pasukan Belanda.

2) Proses terjadinya perlawanan Sisingamangaraja

Setelah Belanda mendatangkan pasukannya di Tapanuli pada tahun 1878, maka


terjadilah pertempuran antara pasukan Belanda melawan pasukan rakyat
Tapanuli. Mula-mula pertempuran terjadi di Balige

Pada tahun 1883, daerah Bakara sebagai pusat perlawanan Sisingamangaraja


XII , dapat direbut oleh pasukan Belanda, maka Sisingamangaraja XII
memindahkan pusat perlawanan ke Dairi dan Pakpak.

Belanda berusaha untuk memperlemah pasukan Sisingamangaraja. Usaha


tersebut dilakukan dengan cara mengadakan pengepungan terhadap pasukan
Sisingamangaraja dari dua arah yaitu dari arah utara dan selatan. Pengepungan
dari arah utara dlakukan oleh pasukan Belanda di bawah pimpinan Van Daalen,
yang baru saja menyelesaikan operasi militer di daerah tinggi Gayo. Sedangkan
dari selatan Belanda mendatangkan pasukan dari Medan. Pasukan ini
mengepung pasukan Sisingamangaraja dari daerah Kabanjahe dan Sidikalang.

Pengepungan yang dilakukan oleh pasukan Belanda menyebabkan daerah


Sisingamangaraja XII semakin sempit. Namun ia dengan gigih tetap bertahan
dan terus melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Untuk mengakhiri perang, Belanda membujuk Sisingamangaraja XII untuk


menyerah. Hal ini ditolak dengan tegas oleh Sisingamangaraja XII dan
perlawanan pun berkobar.

133
3) Akhir Perlawanan Sisingamangaraja
Pada tahun 1907 Belanda mendatangkan pasukan dalam jumlah besar dibawah
pimpinan Kapten Chrioffel. Pertempuran sengit pun terjadi di Dairi dan Pakpak.
Dalam pertempuran tersebut Sisingamaraja XII bersama seorang putrinya yang
bernama Lopian dan dua orang putranya yang bernama Patuan Ngori dan
Paman Anggi gugur. Di samping itu para pengikutnya pun banyak yang gugur.
Sisingamangaraja XII dimakamkan di Tarutung.

Maka sejak saat itu Belanda berkuasa di Tapanuli. Untuk lebih memantapkan
pemahanmu. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini!

Jawablah pertanyaan dibawah ini!


1. Apa yang menyebabkan timbulnya perlawanan Sisingamangaraja XII!
2. Setelah daerah Bakara dikuasai Belanda maka Sisingamangaraja XII
memindahkan pusat perlawanannya ... dan ...
3. Jelaskan usaha-usaha Belanda untuk memperlemah pasukan
Sisingamangaraja XII!

Cocokan jawabanmu !
1. Penyebab timbulnya perlawanan Sisingamangaraja XII adalah karena
belanda ingin menguasai daerah Tapanuli
2. Dairi dan Pakpak
3. Dengan mengadakan pengepungan terhadap pasukan Sisingamangaraja XII

Kosakata

Strategis : baik letaknya


Traktat : perjanjian

Rangkuman

Letak daerah Aceh sangat strategis, yaitu berada di pintu Selat Malaka yang merupakan
jalur pelayaran yang ramai, Karena letaknya yang strategis itulah maka Belanda
berusaha untuk menguasai Aceh.

Keinginan Belanda untuk menguasai Aceh mendapat perlawanan dari rakyat Aceh.
Maka timbullah perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda yang merupakan perang
paling lama dan terbesar selama abad ke 19.

Untuk menghadapi perlawanan rakyat Aceh, Belanda melakukan berbagai cara, baik
dengan cara politik, pecah belah (adu domba) maupun dengan cara kekerasan. Namun
akhirnya perang Aceh dapat diakhiri dengan cara kekerasan.

Belanda juga berusaha untuk menguasai Tapanuli. Hal ini tentu saja ditentang oleh
rakyat Tapanuli pada waktu itu dipimpin oleh Sisingamangaraja XII.

Sisingamangaraja XII bersama dengan para pengikutnya berusaha mempertahnkan


daerahnya. Namun akhirnya ia gugur dalam pertempuan di Pakpak.

134
Tugas 2

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas

1. Jelaskan sebab khusus terjadinya Perang Aceh?


2. Apa yang menghalangi keinginan Belanda untuk menguasai Aceh sebelum tahun 1824.
3. Sebutkan 4 (empat) tokoh perlawanan Aceh terhadap Belanda!
4. Bagaimana kesimpulan Dr. Snock Hurgronye tentang cara menaklukan perlawanan
Aceh?
5. Bagaimana akhir perlawanan Sisingamangaraja?

135
C. PENUTUP

Sekarang Kamu telah selesai memepelajari modul ini saya ucapkan selamat kepada Kamu
yang telah berusaha dengan keras mempelajri modul ini. Semoga Kamu dapat memahami
semua materi pelajaran yang telah kamu pelajari dalam modul ini.

Di dalam Modul ini Kamu telah mempelajari reaksi-reaksi rakyat Indonesia terhadap
tindakan pemerintah kolonial Belanda pada abad ke-19. Tindakan pemerintah Belanda
yang sewenang-wenang terhadap bangsa Indonesia telah menimbulkan terjadinya
perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah. Perlawanan-perlawanan tersebut di
antaranya : Perang Patimura di Maluku, Perang Diponegoro di Jawa Tengah, Perang Paderi
di Sumatera Barat, Perang Jagaraga di Bali, Perang Banjar di Kalimantan Selatan, Perang
Aceh, Perlawanan Sisingamangaraja XII di Sumatera Utara dan masih banyak perlawanan-
perlawanan rakyat di daerah lainnya.

Akan tetapi perlawanan-perlawanan rakyat yang terjadi pada abad ke 19 selalu dapat
dipatahkan oelh Belanda. Hal ini antara lain disebabkan oleh masih kurangnya persatuan
dan kesatuan dan perjuangan masih tergantung kepada pemimpin, sehingga kalau
pemimpin perjuangan gugur atau ditangkap oleh Belanda maka perlawanan pun berakhir.

Nah, setelah Kamu mengetahui sebab-sebab kegagalan perjuangan Bangsa Indonesia untuk
mengusir penjajah selama abad ke 19, diharapkan Kamu menyadari pentingnya persatuan
dan kesatuan dalam perjuangan mencapai cita-cita kita sebagai Bangsa Indonesia.

Sekarang Kamu telah menyelesaikan semua kegiatan dalam modul ini. Jangan lupa
mintalah tes akhir modul kepada gurumu. Kemudian setelah itu pelajarilah modul
berikutnya.

Selamat menempuh tes akhir modul dan selamat mempelajari modul berikutnya!

136
D. KUNCI TUGAS

Kegiatan 1

1. - Patimura (Thomas Matulessi)


- Anthonie Rhebok
- Thomas Patiwael
- Martha Christina Tiahahu

2. a. Sebab Umum
- Rakyat gelisah dan kecewa para bangsawan dan rakyat terhadap tindakan
Belanda yang sewenang-wenang terhadap rakyat
- Berkembangnya budaya barat dalam kehidupan keraton, seperti minuman keras,
mabuk dan lain-lain.
b. Sebab Khusus :
Tahun 1825 Belanda merencanakan membuat jalan melintasi makam para leluhur
Pangeran diponegoro.

3. Tokoh Perang Paderi


a. Tuanku Imam Bonjol
b. Tuanku Nan Rancah
c. Tuanku Pasaman
d. Tuanku Nan Cerdik

4. a. Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di Bali untuk mengakui kekuasaannya


b. Belanda tidak mengakui hukum adat Tawan Karang yang berlaku di Bali.

5. a. Belanda ikut campur tangan dalam penentuan siapa yang berhak menjadi Sultan
Banjar.
b. Belanda menangkap Pangeran Prabu Anom yang disenangi rakyat.

Tugas 2

1. Belanda memaksa raja Aceh untuk mengakui kekuasaanya


2. Traktat London (1824) yang isinya bahwa Belanda akan menghormati kedaulatan Aceh
3. a. Teuku Umar
b. Panglima Polim
c. Teuku Cik Ditiro
d. Cut Nyak Dien
4. Rakyat Aceh hanya dapat ditaklukan dengan cara kekerasan
5. Sisingamangaraja dan para pemimpin pasukannya gugur, sehingga Tapanuli jatuh ke
tangan Belanda

137
138

You might also like