You are on page 1of 16

Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

METODE MEMBANGUN
TAHAPAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1) Pemagaran lahan

Pembuatan Pagar Proyek Standart, bahan yang digunakan adalah :


1. Usuk 5/7 (Usuk kayu kalimantan)
2. Seng BJLS 20
3. Paku seng.
Untuk ketinggian pagar adalah 1.80 m dengan jarak tiang pagar per 2.00 m diberi
stut dan usuk pada bagian atas dan bawah pagar. Pemasangan tiang dengan
ditanam langsung, kedalaman pemasangan tiang disesuaikan kondisi tanah
setempat. Tiang diberi teer atau meni. Seng dicat dengan menggunakan cat meni
warna abu-abu pada bagian luar seng dan ada papan nama tersendiri.

2) Pemberian papan nama proyek

Pemberian nama proyek diletakkan di depan pintu masuk proyek.

3) Pembersihan lahan

Sebelum pekerjaan dimulai, bagian yang akan dikerjakan harus dibersihkan sesuai
dengan yang dipersyaratkan dalam gambar. Yaitu meliputi :

- Pembersihan lahan dari seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput, dan


seluruh tumbuh-tumbuhan yang dpt menggangu pekerjaan lapangan. Kemudian
ditimbun keluar lapangan.
- Pembersihan lahan dari batu-batuan yg bisa mengganggu pekerjaan.
- Perataan tanah

Peralatan yang digunakan pada pembersihan lahan ini antara lain:


- Buldozer

- Backhoe

- Cangkul

4) Perataan Tanah

Perataan tanah dilakukan agar memudahkan pekerjaan lapangan.

1
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

Alat yang digunakan adalah :

1.

Dozer Compactor

Dozer : digunakan untuk pengolaha lahan. Jadi lahan yang akan dijadikan sebuah
gedung, akan diratakan dengan Alat Berat ini. Biasanya dipersiapkan sebelum lahan
tersebut mulai diolah.

Compactor : digunakan untuk memadatkan tanah. Kalau dijalan raya, alat ini
digunakan untuk memadatkan batu dan aspal. Alat sejenis antara lain tandem roller,
tamping roller, pneumatic-tired roll.

5) Pengukuran

Pengukuran lahan area pusat perbelanjaan dan rekreasi ini dilakukan sesuai gambar
kerja.

Tahap yang dilakukan adalah :

- Pengukuran batas-batas tapak

- Pengukuran titik-titik pondasi (tiang pancang)


Tiap titik diberi notasi atau kode sesuai dengan yang direncanakan.

6) Pembuatan Bedeng & Bangunan pendukung lainnya (sementara)

Bangunan atau ruangan pendukung yang bersifat sementara antara lain:

- Direksi kit

- Bedeng

- MCK

- Gudang (utk alat)

- Pos satpam

- Tempat penimbunan

- Sirkulasi orang dan alat

- Posisi alat-alat kerja


2
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

(DENAH TERLAMPIR)

7) Pemasangan Bouwplank

Pada umumnya pemasangan Bouwplank diambil + 0.50 dari peil 0.00.Untuk pema-
sangan titik mati (BM) juga diambil + 0.50 dengan jumlah patok minimal 2 titik mati.
Pengambilan titik mati (BM) harus ditempat yang tidak mudah diganggu, dan bahan
yang digunakan dari pralon ø 4" dan dicor.

Bahan yang digunakan untuk bouwplank adalah:


- Papan kalimantan ( yang diserut bagian atasnya) ukuran 2 x 20
- Usuk Kayu kalimantan ukuran 5/7.

Tiang Bouwplank dipasang sebanyak 4 tiang untuk setiap Bouwplank, serta ditanam
ke dalam tanah maksimal sedalam 1,00 m. Jarak Bouwplank dari sisi luar galian = 2
m, karena bisa menyesuaikan lebar galian. Bouwplank (papan bangunan) berfungsi
untuk mendapatkan titik-titik bangunan yang diperlukan sesuai dengan hasil
pengukuran.

Teknis memasang bouwplank :


1. Membuat Kedudukan yang kuat dan tidak mudah goyah.
2. Memasang jarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang
akibat pelaksanaan galian.
3. Membuat titik atau dibuat tanda-tanda.
4. Sisi atas bouwplank terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank
lainnya.
5. Letak kedudukan bouwplank seragam (menghadap kedalam bangunan semua).
6. Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan
dinding batu bata.

Bahan: dibuat dari bahan kayu meranti tebal minimum 3 cm dengan permukaan
atasnya diserut sipat dasar (Waterpass).

3
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

8) Penggalian Basement

Penggalian tanah untuk basement ini menggunakan alat excavator digunakan untuk
menggali. Excavator ini bisa juga disebut dengan Backhoe. Biasanya kalau di dalam
proyek alat ini digunakan untuk menggali tanah, mengeruk tanah ataupun mengeruk
batu.

Berikut adalah tahap penggalian tanah basement:


A T AP A T A P

L T .7 L T . 7

L T .6 D I R E KS I L T . 6 D I R E K S I

1. Pengeboran dan pengecoran pondasi tiang pancang,


L T .5 R AN A P L T . 5 R A N A P

L T .4 H EM O S TR O K E L T . 4 H E M O S T R O K E

L T .3 R AN A P L T . 3 R A N A P

M AR I A Y O SE F M A R I A Y O S E F

yang sekaligus berfungsi menjadi kolom basement


EX I ST I NG BU I LD I NG L T. 2 P 0L I K L I N I K E XI S TI N G B U IL DI N G E X IS T I N G B U IL L D T I . NP2 G0 L I K L IN IK E X IS T IN G B U IL D IN G

L T . D A SA R L O B B Y - K ON S E S L T . D A S LA OR B B Y -K O N S E S

SE M I B AS . L O C K ER PA R KI R S E M I B AL SO . C K E R P A R K IR

B A SE M E N T 1 P A R KI R B A S E M E PN AT R K1 I R

(disekeliling basement saja)


B A SE M E N T 2 P A R KI R B A S E M E PN AT R K2 I R

ATA P A T A P

L T .7 L T . 7

L T .6 D I RE KS I L T . 6 D IR E K S I

L T .5 R A NA P L T . 5 R A N A P

4
L T .4 H E MO ST R O K E L T . 4 H E M O S T R O K E

L T .3 R A NA P L T . 3 R A N A P

M A R I A YO S E F M A R I A Y O S E F
E X I S T I NG B U I L DI N G L T. 2 P 0 L I K L I N I K E X IS T I N G B U I L D IN G E X I S T IN G B U ILL DT . PIN2 0G L IK L I N IK E X I S T IN G B U IL D IN G

LT .D AS AR L OB B Y -K O N S E S L T . D A S A LO R B B Y - K O N S E S

SE M I BA S . L O C K E R P A R K IR S E M I B A LO S C. K E R P A R K IR

B A S E M EN T 1 P A R K I R
2 B A S E M E P N A T R 1 K IR

2500
B A S E M EN T 2 P A R K I R B A S E M E P N A T R 2 K IR

LT. BASEMENT 2 EL.


7600
70° -10.15
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

2. Penggalian tahap pertama sedalam 2.5 m sampai dengan level semi basement pada
bagian tepi bangunan. Bagian tengah bangunan bisa digali sampai dengan level
lantai basement 2 dengan kemiringan level 70°

ATA P A T A P

L T .7 L T . 7

3. Pemasangan DPT
L T .6 D I RE KS I L T . 6 D IR E K S I

L T .5 R A NA P L T . 5 R A N A P

L T .4 H E MO S T R O K E L T . 4 H E M O S T R O K E

L T .3 R A NA P L T . 3 R A N A P

M A R I A Y O S E F M A R IA Y O S E F
E X I S T I N G B U IL D I N G L T .2 P 0 L I K L IN I K E X I ST IN G B U IL D I N G E X IS T I N G B U LI LDT .2 P IN0 G L IK L I N IK E X I S T IN G B U IL D I N G

LT . D AS AR L OB B Y - K O N S E S LT . D A S LA OR B B Y - K O N S E S

3
S E MI B A S . L O C K E R P A R K IR S E M I B LA O S C. K E R P A R K IR

B A S E ME N T 1 P A R K I R B A S E M EP NA R T 1K IR

B A S E ME N T 2 P A R K I R B A S E M EP NA R T 2K IR

70° LT. BASEMENT 2 EL. -10.15

Bored Pile

Sampai kedalaman tanah keras

4. Galian dan pengecoran pondasi telapak, tie beam, dan pelat bagian tengah dapat
dikerjakan terlebih dahulu dengan metode pengecoran seperti biasa sehingga kolom
bagian tengah dapat berdiri
A TA P A T A P

L T. 7 L T . 7

5. Galian pada daerah as kolom


L T. 6 D I RE KS I L T . 6 D IR E K S I

L T. 5 R AN A P L T . 5 R A N A P

L T. 4 H EM O S TR O KE L T . 4 H E M O S T R O K E

L T. 3 R AN A P L T . 3 R A N A P

M A R IA Y O SE F M A R I A Y O S E F
E X I S T I N G B UI L D I N G LT .2 P 0 L I K L I NI K E X SI TI N G B U I L D I N G E X I S T IN G B U IL DL T IN. PG2 0 L IK L I N IK E X IS T I N G B U IL D I N G

LT . D A S A R L O B B Y - K ON S ES L T . D A S A L OR B B Y - K O N S ES

S E M I BA S . L O C K E R P A R KI R S E M I B AL SO . C K E R P A R K IR

B A S E M E N T 1 PA R K I R B A S E M E PN AT R 1 K IR

B A S E M E N T 2 PA R K I R B A S E M E PN AT R 2 K IR

5
LT. BASEMENT 2 EL. -10.15
4

Sampai kedalaman tanah keras

TAHAP I

PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG

Pertama tim surveyor menentukan titik-titik dimana tiang pancang akan diletakkan,
penentuan ini harus sesuai dengan gambar konstruksi yang telah ditentukan oleh
perencana. Jika sudah fix titik mana yang akan dipancang, nah sampai saat itu,
pekerjaan tiang pancang sudah bisa dilakukan.

Peralatan dan Bahan yang harus disiapkan untuk pekerjaan tiang pancang antara lain:

- Pile (tiang pancang),

- Alat Pancang (dapat berupa diesel hammer atau Hydrolic Hammer)

- Service Crane.

5
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

Crane dibedakan menjadi dua, tower crane , Truck Crane dan crawler crane. Kalau
seperti gambar disamping disebut dengan tower crane truck crane dan crawler crane
seperti gambar dibawah ini.

Tower Crane dan Crawler Crane sama-sama digunakan untuk mengangkat bahan
bangunan dengan jarak yang relative kecil dan arah horisontal. Biasa Alat ini diadakan
dalam pembangunan skala besar(>2 lantai). Hanya bedanya, tower crane dibuat kokoh
dan tidak bisa dipindah sedangkan Crawler bisa dipindah sesuai ketinggian gedung.

Proses pengangkatan tiang pancang dari tempat tiang pancang untuk dipasangkan ke
alat pancang menggunakan service crane. Dengan Service crane tiang dipasangkan ke
alat pemancang dimana biasa alat pemancang sudah berada tepat diarea titik pancang.

Service Crane yang sedang Mengangkat Tiang Pancang

Setelah Pile Terpasang dan posisi alat sudah berada pada titik pemancangan, maka
pemancangan siap dilakukan. Alat pancang yang digunakan dapat berbeda - beda
jenisnya. Seperti Diesel Hammer atau Hydraulic Hammer. Beda keduanya adalah
Diesel Hammer bersifat memukul sehingga pasti terdengan suara bising..
dueng..duengg..dueng... dan terkadang meminbulkan getaran, getaran ini dapat
mengakibatkan bangunan disekitar menjadi retak jika jarang antara bangunan dan
daerah pemancangan terlalu dekat, sementara itu hydraulic hammer bersifat
menekan, jadi pengaruh suara dan getaran relatif kecil. Bedanya yang lain adalah
penggunaan Hydraulic hammer lebih mahal.

6
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

Proses Pemancangan :

Pemancangan dihentikan jika sampai mencapai tanah keras, indikasi jika


pemancangan sudah mencapai tanah keras adalah palu dari hammer sudah mental
tinggi, biasanya dalam tiap alat pancang sudah ada ukurannya, jika sudah pada posisi
seperti itu maka segera dilakukan pembacaan kalendering.

Contoh Bacaan Kalendering

Pembacaan ini dilakukan pada alat pancang sewaktu memancang. Jika dari bacaan
tinggi bacaan sudah bernilai 1 cm atau lebih kecil, maka pemancangan sudah siap
dihentikan. Itu artinya tiang sudah menencapai titik tanah keras, tanah keras itulah
yang menyebabkan bacaan kalenderingnya kecil yaitu 1 cm atau kurang. Jika
diteruskan dikhawatirkan akan terjadi kerusakan pada tiang pancang itu sendiri seperti
pada topi tiang pancang atau badan tiang pancang itu sendiri. Pembacaan 1
kalendering dilakukan dengan 10 pukulan.

7
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

TAHAP II

PEKERJAAN LANTAI 1 s/d 4

1. Pekerjaan Bekisting

Begesting merupakan cetakan untuk beton, sehingga pelaksanaannya harus benar-


benar teliti dan terencana. Dari segi biaya , pelaksanaan begesting juga perlu
diperhitungkan karena biayanya cukup tinggi untuk itu begesting harus bisa digunakan

8
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

berulang-ulang. Sistem begesting pelat, balok, kolom, perlu dibuat standart yaitu
dengan systim panel, sehingga diharapkan bisa digunakan berulang-ulang.
Sistem panel adalah suatu systim begesting dimana setiap modul dari begesting diberi
rangka keliling dari usuk. Khusus untuk begesting expose semua rangka penel harus
diserut dulu atau pakai panel plywood. Sebelum besi dipasang semua permukaan
begesting harus diberi mud oil.

Daerah KM/WC begesting pelat & balok diturunkan 10 cm. Pada daerah atap yang
berhubungan langsung dengan air, begesting harus dibuat miring (ada kemiringan)
sehingga air bisa mengalir. Selain begesting tersebut, di ST juga ada begesting yang
sudah paten, yang bisa kita pergunakan, seperti pada tabel dibawah ini:
No Jenis Ukuran Jumlah Kegunaan
1 Rangka L 40.40.4 40 x 120 cm² 77
50 x 120 cm² 16 Gebkekan
60 x 120 cm² 35 begesting
70 x 120 cm² 46 kolom
80 x 120 cm² 33 persegi
90 x 120 cm² 220

Pemasangan Scaffolding

Scaffolding adalah perancah yang terbuat dari besi yang


digunakan untuk menyangga untuk bekisting plat lantai dan
balok agar kokoh dan kuat dalam menahan beban beton atau
beban luar yang bekerja padanya. Scaffolding yang akan
digunakan dapat diatur tingginya sesuai dengan ukuran
diperlukan dan dapat digunakan berulang kali.

9
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

2. Pekerjaan Pembesian
Yang dimaksud dengan pembesian adalah pekerjaan perangkaian besi sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan gambar rencana yang diinginkan. Pembesian
bukanlah pekerjaan yang mudah sebab bila kita tidak mengerti dasar-dasar
pembesian lalu kita laksanakan dengan tidak hati-hati akan berakibat fatal, mungkin
bisa terjadi bongkar-pasang bahkan yang paling extrim bisa menyebabkan
keruntuhan. Untuk itu pembesian perlu memperhatikan hal-hal seperti di bawah ini :

2. 1. Daftar Buistat
Sebelum dimulai pekerjaan perangkaian kita harus punya dulu daftar buistat,
dimana didalamnya terdapat daftar pemotongan besi. Karena daftar Buistaat
merupakan hal yang penting untuk itu perlu di standarisasi.
Gambar / Bentuk Panj ø Berat Jml Pot Total Digunakan Jml pot Sisa Diguna Tot
bahan Potongan Besi (m) (mm) (Kg/m) (bh) Berat dr sisa (bh) pot.

2.2. Sambungan lewatan


- 30 - 40 d (untuk besi ulir) dan 35 - 40 d ( untuk besi polos)
- Sambungan tidak boleh dalam 1 baris harus 50% - 50%
- Bendrat untuk mengikat sambungan harus benar-benar kuat

2.3. Beugel (sengkang)


- kait / hak pada beugel harus dibuat 5 d

2.4. Overlapping

2.5. Pertemuan antar balok


- Balok portal / induk dimenangkan
- Balok anak masuk di dalam balok induk

2.6. Pertemuan balok portal


2.7. Beugel kolom pada pertemuan balok dan kolom sebaiknya dipasang.

3. PENGECORAN BALOK DAN PLAT LANTAI

10
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

Pengecoran Balok dan Plat yang perlu diperhatikan sebelum pengecoran adalah:

- pembersihan bekas-bekas kotoran dengan air atau compressor

- Kontrol elevasi begesting.

- Check semua begesting apakah ada yang lubang

- Beugel-beugel yang lepas dipasang kembali.

- Sparing Instalasi air bersih, kotor dan sebagainya dikontrol kembali, apakah telah
terpasang semua.

- Siapkan peralatan cor seperti garuk, sepatu cor, thriller & deklit

- Besi kolom harus dibuat as dulu dengan cara ditarik dengan trextang.

- Beugel kolom dipasang sepanjanmg 1/2 tinggi kolom.

Pada daerah KM/WC tepi luarnya diberi tanggulan setinggi 10 cm untuk pasangan
bata. Demikian pula untuk dinding luar diberi tanggulan setinggi 10 cm.

4. PENGECORAN KOLOM

Tinggi jatuh disyaratkan 1,5 - 2 m, jadi bila ada kolom yang > 2 m pada begesting
sebaiknya diberi jendela. Untuk pengecoran pertama diberi spesi campuran :

1Pc : 2 Ps ± 5 ember untuk menghindarkan kropos pada bagian dasar. Sepatu


kolom mempergunakan campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr.

11
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

Thriller diusahakan masuk sampai kedasar kolom, bagian luar tetap harus diberi
orang untuk 'ketok-ketok'. Bila besi terlalu banyak, thriller bisa diganti bambu dan
'dijojoh' dari atas.

5. BETON DECKING

Menurut Sk-SNI tebal pentup beton :

a. Beton yang berhubungan dengan tanah d-19 keatas 5 cm, < d19 4 cm

b. Pelat 2 cm

c. Balok, kolom, 4 cm.

6. PENGGETARAN

Thriller diletakkan pada arah 60° - 90° yang akan dithriller kemudian pada waktu
penggetaran tidak boleh digetarkan pada besi tulangan terlalu lama karena meng
ganggu proses pengerasan, alat getar dipindahkan secara perlahan dan berpindah-
pindah. Perlu diperhatikan jangan terlalu lama melakukan penggetaran pada satu
tempat akan menyebabkan sarang kerikil karena terjadi pemisahan agregat.

7. PEMBERHENTIAN PENGECORAN

Diharapkan tidak ada pengecoran yang berhenti di tengah jalan tapi bila terpaksa
bisa dilakukan pemberhentian pengecoran pd 1/4 s/d 1/2 L bentang yang dicor.
Sebelum disambung bersihkan kerikil-kerikil yang lepas lalu siramkan air semen
dicampur dengan addibond, kemudian sambungan bisa dilaksanakan.

8. FINISHING COR

Setelah pengecoran selesai, harus ada orang khusus untuk meratakan permukaan
cor yaitu dengan cara digosok hingga padat.

12
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

Perlakuan khusus diberikan pada daerah km/wc, pada waktu proses penggosokan
juga harus diberi plesteran 1 : 2 dan digosok lagi sampai halus sehingga diharapkan
lapisan semen bisa berfungsi sebagai waterproofing.

TAHAP III

PEKERJAAN ATAP
1. Pemasangan Bekisting

Gambar 8. Pemasangan Bekisting Plat

Pemasangan bekisting plat lantai dan balok

13
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

dilakukan setelah selesai pembongkaran bekisting kolom. Pada bekisting ini,


gaya dan tekanan yang diperhitungkan akibat berat sendiri adukan beton,
peralatan dan pekerja di atasnya. lantai dan Balok.
Gambar 9. Pemasangan Tulangan Plat Lantai dan Balok

2. Pemasangan Tulangan
Pada pemasangan tulangan yang pertama dipasang adukan tulangan balok
baru kemudian tulangan plat lantai. Superviser menyiapkan material-material
besi serta material pendukung lainnya dan mengawasi fabrikasi.

3. Pengecoran Dak
Pengecoran balok dan plat ini
dilakukan secara bersama-sama.
Sebelum diadakan pengecoran
diperiksa dahulu elevasi dari plat
apakah sudah sesuai dengan shop
drawing dan dipasang relat (yaitu alat
bantu untuk menentukan ketinggian
permukaan lantai yang akan dicor)
pada daerah elevasi yang ditentukan.
Selain itu lokasi yang akan dicor harus dibersihkan dari segala kotoran
dengan menggunakan kompresor udara bertekanan tinggi dan untuk
mengambil sisa-sisa potongan kawat bendrat yamg ujungnya dipasang
magnet. Kekuatan dari bekisting dan support juga harus diperiksa.
Pengecoran dilakukan dengan cara pemesanan dari Ready Mix. Serta
mengingat banyaknya volume beton maka dibantu menggunakan pump
concret juga dari Jaya Mix.
Pengecoran balok dan plat lantai juga menggunakan concrete pump karena
areal atau lokasi yang akan dicor tidak dapat dicapai oleh truk mixer.
Ketebalan selimut harus sesuai dengan perhitungan dan untuk mengetahui
apakah ketebalan selimut beton tersebut sudah sesuai maka pada tiap satu
meter ketebalan diperiksa atau dicek dengan cara menusukkan besi pengukur
ketebalan ke dalam pasta beton yang telah dituang. Untuk meratakan
permukaan pasta adukan beton dipakai balok kayu (blebes). Sejak

14
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

pengecoran yang dimulai pekerjaan ini harus dilanjutkan tanpa berhenti


sampai mencapai siar-siar pelaksanaan yang telah ditetapkan.

4. Pembongkaran bekisting balok dan plat


Pembongkaran bekisting dilakukan setelah umur beton 14 atau 28 hari
tergantung dari hasil test beton, pembongkaran ini harus memperhatikan
apakah di atas ini ada pekerjaan lantai selanjutnya atau tidak.

5. Perawatan Beton
Untuk perawatan beton yang baru dan untuk mencegah pengeringan yang
terlalu cepat, selama pekerjaan perlu dilakukan dengan cepat, diperlukan juga
upaya- upaya seperti beton harus dilindungi dari hujan lebat, aliran air dan
kerusakan yang disebabkan perawatan selama beton belum mengeras.

6. Finishing
Dalam pekerjaan finishing sangat diperlukan ketelitian-ketelitian yang tepat
dan cermat, karena menyangkut masalah keindahan dan seni , pekerjaan
finishing tidak kalah penting dengan pekerjaan struktur. Untuk mendapatkan
pekerjaan finishing yang tepat dan cermat pihak pelaksana beserta konsultan
perencana bekerjasama langsung di lapangan.

7. Pemasangan Kuda-kuda
Kuda-kuda berfungsi sebagai rangka atap dalam sebuah bangunan.
Dalam proyek ini kontraktor bertanggung jawab penuh dalam pekerjaan ini.
Kuda-kuda yang dipakai yaitu memakai kerangka baja.

15
Teknik Bangunan 5 | Ninna Farty Dyana (08120005)

16

You might also like